Status Penyakit Utama Pada Tanaman Kacang Tanah Dan Kacang .

3y ago
60 Views
2 Downloads
395.41 KB
10 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Karl Gosselin
Transcription

Status Penyakit Utama Pada Tanaman Kacang Tanahdan Kacang Hijau di Lahan Sub Optimal Jawa TimurThe Status of Main Diseases on Groundnut and MungbeanUnder Sub Optimal Soil Condition in East JavaMudji Rahayu* dan SumartiniBalai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi MalangJl. Raya Kendalpayak Km 8 Pakisaji, Kabupaten Malang, 65101*email: muji sings@yahoo.comABSTRAKSurvei untuk mengetahui jenis dan status penyakit pada tanaman kacang tanah dankacang hijau dilakukan di lahan sub optimal meliputi Lamongan, Tuban dan beberapalokasi di sekitarnya pada musim tanam 2016, dengan menggunakan metode acak secarasengaja (purposive random sampling methods). Dari setiap lokasi dikoleksi contoh tanaman terinfeksi untuk diidentifikasi patogennya di laboratorium penyakit tanaman Balitkabi.Pada kacang tanah ditemukan beberapa jenis penyakit daun, berturut-turut berdasarkandominansinya adalah bercak daun Cercosporidium spp. (status serangan parah, padastadia pemasakan polong), karat Puccinia arachidis, penyakit sapu setan MLO (mycoplasma like organisms), dan penyakit virus belang PStV. Selain itu ditemukan gejala busukbatang dan layu yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum dan beberapa jeniscendawan patogen (Sclerotium rolfsii, Aspergillus spp., Penicillium sp., dan Fusarium sp.).Serangan penyakit tersebut kategorinya ringan (kejadian penyakit 5%). Pada kacanghijau, penyakit yang dominan adalah bercak daun Cercospora canescens (status seranganparah), embun tepung Erysiphe polygoni, hawar Rhizoctonia solani, dan bercak daunCurvularia sp. Penyakit layu dan busuk batang pada kacang hijau disebabkan oleh kompleks serangan cendawan tular tanah S. rolfsii, Aspergillus spp., Penicillium sp. danFusarium sp.Kata kunci: aneka kacang, identifikasi, penyakit daun dan tular tanahABSTRACTA survey to observed the type and status of plant diseases on groundnut and mungbean was conducted in sub optimal agroecosystem located at Tuban and Lamongan, alsoaround these locations during the planting season of 2016, using purposive randomsampling methods. From each location was collected infected plant samples and the microorganism was observed in plants disease laboratory of ILETRI. Leaf diseases on groundnuthave been dominated by leaf spot Cercosporidium spp. (severe disease incidence in podand ripening stadia), followed by leaf rust Puccinia arachidis, witche's broom caused byMLO (mycoplasma like organisms), and peanut stripe virus PStV. Also it was found rottingstems or wilt symptoms caused by bacterium of Ralstonia solanacearum and soilbornefungi (Sclerotium rolfsii, Aspergillus spp., Penicillium sp., and Fusarium sp.). The diseasewas categorized low 5% disease incidence. On mungbean, leaf diseases were found suchas leaf spot caused by Cercospora canescens (severe status), powdery mildew Erysiphe462Rahayu dan Sumartini: Penyakit Utama Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Jawa Timur

polygoni, leaf blight Rhizoctonia solani, leaf spot Curvularia sp., and wilt symptom or stemrot caused by soilborne fungi (S. rolfsii, Aspergillus spp, Penicillium sp. and Fusarium sp.).Keywords: identification, leaf and soilborne diseases, legumesPENDAHULUANDalam budidaya tanaman aneka kacang seperti kacang tanah dan kacanghijau, adanya organisme pengganggu tanaman (OPT) yang terdiri dari beragamjenis serangga dan patogen, menjadi salah satu kendala dalam peningkatan produktivitas tanaman. Informasi tentang OPT pada tanaman kacang tanah dankacang hijau di lahan suboptimal masih terbatas. Informasi mengenai jenis danstatus OPT adalah dasar bagi pengambilan keputusan pengendalian yang benar.Pencatatan jenis hama dan penyakit meliputi komposisi spesies dan musuh alaminya di lahan suboptimal perlu dilakukan, dan hasilnya diharapkan berguna untukmenentukan strategi pengendalian hama dan penyakit melalui pendekatan komponen teknologi spesifik lokasi terutama yang ramah lingkungan.Pada kacang tanah, penyakit tular tanah yang utama adalah layu bakteriRalstonia solanacearum menjadi kendala produksi di negara-negara produsen diAsia meliputi Cina, Indonesia, dan Vietnam. Penyakit ini sangat merugikan karenamengakibatkan kegagalan panen (Boshou 1999). Di Indonesia penyebaran penyakit layu meliputi daerah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, JawaBarat, Jawa tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan. Khususnya di Jawa,penyakit ini menimbulkan kerugian hasil kacang tanah antara 15-35%, bahkanpada varietas yang peka kerugian dapat mencapai 65% (Semangun 2004).Pada kacang hijau, penyakit tular tanah yang utama adalah busuk batang yangdisebabkan cendawan Sclerotium rolfsii terutama menyerang pada stadia vegetatifawal, menyebabkan tanaman layu dan rebah prematur. Patogen berupa miseliamirip kapas dengan mudah ditemukan di permukaan tanah dan pangkal batangtanaman yang sakit. Pada tanaman dewasa yang terserang nampak bercak yangmula-mula coklat muda kemudian menjadi coklat tua, dan bercendawan putih.Selain penyakit tular tanah, beberapa jenis penyakit daun seperti bercak daunyang disebabkan cendawan Cercospora canesscens merupakan penyakit utamapada kacang hijau. Penyakit tersebut menurunkan hasil kacang hijau hingga 58%(AVDRC 2005). Penyakit penting kedua adalah embun tepung yang disebabkanoleh cendawan obligat parasit Erysiphe poligoni, sering terjadi pada musim kemarau yang disertai suhu dingin di pagi hari.Penelitian ini dilakukan untuk menginventasisari jenis penyakit dan patogenpenyebabnya, serta status keparahan penyakit pada tanaman kacang tanah dankacang hijau di lahan suboptimal Jawa Timur meliputi daerah Lamongan, Tubandan daerah lain di sekitarnya.Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017463

BAHAN DAN METODESurvei dilakukan pada musim tanam 2016 dengan metode purposif randomsampling (sengaja secara acak) dengan objek tanaman kacang tanah dan kacanghijau di lahan petani. Penentuan lokasi pengamatan adalah lahan suboptimal(terdiri lahan kering & lahan salin). Penyakit dibedakan atas penyakit yang menyerang daun dan penyakit pangkal batang. Dari setiap lokasi meliputi tujuh kabupaten (terdiri 2-3 kecamatan pada setiap pengamatan), diambil contoh tanamankacang tanah dan kacang hijau yang terserang penyakit daun dan penyakit layuatau busuk batang. Setiap contoh tanaman sakit dimasukkan ke dalam kantongplastik yang sudah ada kapas basah agar kelembaban tetap dipertahankan kemudian diberi label dan dibawa ke laboratorium untuk diisolasi patogen yangberasosiasi dengan gejala penyakit tersebut. Lokasi survei dan pengambilansampel tanaman terinfeksi ditampilkan pada Tabel 1.Tabel 1. Lokasi survei penyakit kacang tanah dan kacang hijau di lahan suboptimalNo.Lokasi adiunNganjukMojokertoKondisi lahanTegalSawah& TegalSawah & TegalSawah & TegalSawah & TegalSawah & TegalSawah & TegalUntuk isolasi bakteri layu dari kacang tanah, contoh spesimen tanaman layudipotong di bagian pangkal batang, dibuang bagian akarnya. Pangkal batangdirendam dalam air jernih selama 30 menit dan diamati munculnya massa bakteridari tanaman tersebut. Untuk mendapatkan biakan murni bakteri maka cairanspesimen tersebut diambil dengan cendawan inokulasi (ose) dan diinokulasikandengan metode goresan sigsag pada media PDA (Potato Dextrose Agar) mengandung TTC (Triphenyl Tetrazolium Chloride). Koloni bakteri R. solanacearum yangtumbuh pada media tersebut memiliki ciri khas koloni mengkilat dan berwarnamerah muda. Selanjutnya koloni bakteri tersebut dimurnikan atau dibuat subkultur pada media TTC yang lain.Isolasi patogen dari tanaman sakit meliputi bagian daun dan batang dilakukandengan metode penanaman jaringan. Sampel tanaman dicuci untuk menghilangkan kotoran dan tanah, kemudian dipotong dan didesinfeksi dengan merendamnya dalam NaOCl 0,5% kemudian dibilas menggunakan air steril sebanyak tigakali, selanjutnya ditanam pada media PDA dalam cawandan diinkubasi selama 23 hari. Miselia yang tumbuh pada spesimen tersebut selanjutnya diisolasi dandibuat kultur murninya pada media PDA. Cendawan yang tumbuh tanpa tercampur dengan spesies lain dianggap sudah murni, selanjutnya diamati dengan mi464Rahayu dan Sumartini: Penyakit Utama Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Jawa Timur

kroskop dan diidentifikasi dengan menggunakan pedoman morfologi konidiaspora berdasarkan pustaka. Untuk penyakit daun yang disebabkan oleh cendawanparasit obligat seperti karat dan embun tepung, dilakukan pengamatan secaralangsung dengan mikroskop untuk melihat spora di bagian daun terinfeksi.HASIL DAN PEMBAHASANLokasi utama survei penyakit pada tanaman kacang tanah dan kacang hijaupada penelitian ini berada di lahan suboptimal di Kabupaten Lamongan dankabupaten Tuban, yang secara geografis terletak di pantai utara propinsi JawaTimur. Kedua kabupaten tersebut merupakan sentra tanaman kacang tanah,sementara itu kacang hijau merupakan tanaman minoritas atau jarang ditanamoleh petani. Survei juga dilakukan di daerah sekitar lokasi utama yaitu di GresikNgawi, Nganjuk, Madiun, dan Mojokerto. Hasil pengamatan menunjukkan bahwapada kacang tanah ditemukan dua penyakit dominan yaitu bercak daun dan karat(Tabel 2).Di Lamongan dan Tuban, kacang tanah umumnya ditanam secara monokulturdi lahan sawah dan tegal. Pada daun ditemukan serangan cendawan Cercosporidium sp., penyebab penyakit bercak daun, dan Puccinia arachidis penyebabpenyakit karat. Intensitas serangan penyakit daun tersebut beragam 1-50%,dengan serangan tertinggi pada stadia generatif menjelang panen dan terendahpada tanaman stadia vegetatif awal. Penyakit virus pada kacang tanah yang ditemukan adalah gejala belang yang disebabkan oleh virus PStV (Peanut StripeVirus), serta gejala sapu setan atau witchesbroom yang disebabkan oleh mikoplasma. Sapu setan dicirikan dengan tidak berkembangnya helai daun, ukurantangkai dan daunnya sangat kecil, tanaman kerdil dan ginofor memendek kaku.Penyakit sapu setan ini ditemukan di Lamongan, Tuban, Gresik, dan Mojokerto(Tabel 2). Penyakit virus belang dengan gejala perubahan warna daun terdapatpola hijau muda dan hijau tua pada helai daun sehingga daun nampak polabelang. Penyakit virus PStV ini tidak menimbulkan kematian jaringan daun, namun helai daun nampak agak bergelombang. Di Kecamatan Sugio Lamongan,intensitas penyakit PStV tergolong ringan 10%, dan sebaran penyakit di lapanganterjadi secara berkelompok (spot) hal ini mengikuti sebaran koloni serangga vektornya yaitu Aphis sp. Penyakit virus belang pada kacang tanah disebabkan olehpeanut stripe virus (PStV). Penyakit ini merupakan salahsatu masalah utama dalam peningkatan produktivitas tanaman kacang tanah di Indonesia (Saleh 2003).Di Desa Gesikharjo Kecamatan Palang Tuban, ditemukan gejala layu bakteri.Dengan deteksi cepat di lapangan, irisan pangkal batang di dalam air jernih makadiperoleh massa bakteri yang keluar dari pembuluh batang dan massa bakterilarut dalam air (Gambar 1). Bakteri yang diisolasi pada media in-vitro sesuaidengan karakter Ralstonia solanacearum koloninya fluidal dan berwarna merahmuda di atas media TTC (Tryphenil Tetrazolium Chloride). Desa Gesikharjo merupakan areal lahan yang didominasi kondisi bergaram atau salin, selain ditemukanProsiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017465

serangan layu bakteri juga ditemukan beberapa penyakit penting seperti bercakdaun dan karat.Gambar 1. Penyakit layu bakteri dan metode deteksi cepat keberadaan bakteri dalam pembuluhpangkal batang dengan metode perendaman dalam air jernih.Di lokasi lain Tuban yaitu Desa Bektiharjo Kecamatan Semanding yangmerupakan lahan tadah hujan, pada kacang tanah ditemukan dua jenis penyakitlayu yaitu layu bakteri dan layu cendawan. Ciri-ciri dari layu cendawan adalahterdapat miselia dan spora cendawan tumbuh berkoloni di permukaan lubangtanam dan pangkal batang kacang tanah, sedangkan layu bakteri dideteksiadanya aliran massa bakteri dari pangkal batang. Penyakit layu tersebut rata-rataserangannya ringan hingga sedang dengan kejadian penyakit 5-15%. Penyakitlayu yang disebabkan bakteri R. solanacearum berpengaruh langsung pada kehilangan hasil kacang tanah (Boshou 1999). Besarnya kehilangan hasil sangatberagam dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketahanan varietas, kondisiiklim, cara budidaya, dan keganasan strain bakteri. Kehilangan hasil kacang tanahakibat serangan bakteri layu mencapai lebih dari 20% (Elphinstone 2005).Gejala layu kacang tanah yang berasosiasi dengan kompleks cendawan tulartanah, ciri khas serangannya di lapangan adalah di permukaan tanah dan pangkalbatang muncul koloni cendawan dengan aneka warna koloni yaitu putih, hitam,dan hijau. Dari hasil analisis in-vitro di laboratorium teridentifikasi empat jeniscendawan yang berasosiasi dengan layu kacang tanah di Tuban, yaitu S. rolfsii,Fusarium sp., Penicillium sp., dan Aspergillus spp. (Tabel 2).Layu bakteri pada kacang tanah merupakan penyakit yang sangat merugikankarena menurunkan populasi tanaman. Di lapangan bakteri layu bertahan hidupdengan memanfaatkan gulma sebagai inang alternatif. Gulma dan tumbuhanperintis (volunteer) yang terdiri berbagai jenis tumbuhan liar seperti Portulacaoleracea dapat menjadi gudang (reservoir) bagi R. solanacearum di lahan tanpatanaman inang, sehingga berperan pada penyebaran lanjut penyakit layu dari satumusim ke musim berikutnya (Lopez dan Biosca 2004). Seringkali, gulma yangterinfeksi R. solanacearum tidak menunjukkan gejala layu, sehingga hal ini men466Rahayu dan Sumartini: Penyakit Utama Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Jawa Timur

jadi penghambat upaya pengendalian. Gulma yang biasa tumbuh bersamakacang tanah seperti Ageratum conyzoides, Crotalaria juncea, dan Croton hirtusadalah inang alternatif bagi R. solanacearum (Denny dan Hayward 2001). Penyiangan gulma merupakan salah satu cara pencegahan penyakit layu yang praktis.Tabel 2. Jenis penyakit dan status serangannya pada kacang tanah di lahan suboptimal (Lamongan dan Tuban) serta daerah sekitarnyaNo1.Sugio2.Penyakit (daun& anJenis patogenStatusBercak daunBercak daunBercak daunSapu setanBercak daunBercak daunBelang mosaikCercosporidium sp.**********Bercak daunKaratBercak daunLayu bakteriBusuk batangCercospridiumPuccinia arachidisLayu bakteriBercak daunSapu setanBercak daunLayu bakteriSapu setanMikoplasma MLOCercosporidium sp.Virus PStVR. solanacearumKompleks cendawan tanah(Aspergillus spp., S. rolfsii,Fusarium sp., Penicillium sp.)R. solanacearumCercospridiumMLOCercospridiumR. solanacearumMLO****************Bercak daunBercak daunBusuk ercak daunBusuk datangCercospridiumS. nBercak daunLayu bakteriSapu setanBercak daunBusuk batangCercospridiumR. solanacearumMLOCercospridiumKompleks cendawan tanahP. rcak daunCercospridium***Keterangan : Penyakit layu * serangan ringan (1-15%), ** serangan sedang (15-25%), *** serangan berat( 25%).7.Survei pertama penyakit kacang hijau dilakukan di Lamongan, Tuban, Ngawi,Madiun, Nganjuk dan Mojokerto pada bulan Mei, kebanyakan petani masih meProsiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2017467

nanam padi sehingga kacang hijau hanya ditemukan di beberapa daerah. DiLamongan hanya ditemukan di desa Sedayulawas kecamatan Brondong dan didesa Sidodadi kecamatan Sugio. Di Madiun, kacang hijau ditanam di desa Simo(kecamatan Muneng) dan Caruban. Di Kabupaten Nganjuk ditemukan di desaSelorejo. Selanjutnya di Kabupaten Mojokerto ditemukan di KP. Mojosari kebunmilik BPTP Jawa Timur. Berikutnya survei dilakukan bulan Agustus 2016 hanya diKabupaten Madiun dengan tiga kecamatan yaitu Saradan, Caruban dan Madiun.Survei yang terakhir dilakukan pada awal September 2016 meliputi limaKabupaten: Lamongan, Tuban, Ngawi, Madiun dan Nganjuk. Baik pada survei kedua maupun ke tiga kebanyakan petani masih menanam padi.Kacang hijau di lahan suboptimal Lamongan (di sekitar pelabuhan Brondong)ditanam secara monokultur dan tumpangsari dengan jagung, diketahui terserangbeberapa jenis penyakit seperti becak daun, penyakit busuk batang, dan busukpolong. Di kecamatan Sugio-Lamongan, kacang hijau ditanam tumpangsaridengan aneka kacang seperti kacang tanah, kedelai, dan wijen. Penyakit yangdominan menyerang adalah bercak daun, disebabkan cendawan C. canescens.Gejala kerusakan berupa bercak coklat nampak di daun bagian atas, sedangkan dibagian bawah berwarna cokelat gelap. Bercak berbentuk bulat atau tidak beraturan pada tingkat serangan parah. Infeksi awal biasanya terjadi pada daun-dauntua, lalu menyebar ke seluruh daun (Gambar 2).Gambar 2. Penyakit bercak daun kacang hijau dan morfologi konidia cendawan Cercosporacanescens berbentuk batang lurus (A).Di Madiun dan Nganjuk yang merupakan sentra kacang hijau, rata-rata jenispenyakit yang didapatkan di daerah ini lebih banyak dibandingkan dengan diLamongan, Tuban, dan Ngawi. Lamongan dan Tuban merupakan sentra produksikacang tanah, sedangkan Ngawi merupakan sentra produksi kedelai. Jenis penyakit yang disebabkan oleh cendawan pada kacang hijau selengkapnya ditampilkanpada Tabel 3.468Rahayu dan Sumartini: Penyakit Utama Kacang Tanah dan Kacang Hijau di Jawa Timur

Tabel 3. Cendawan patogenik yang diisolasi dari daun kacang hijau di lahan suboptimalNama Kabupaten(Kecamatan)1. Lamongan(Brondong & Sidodadi)2. Tuban (Rengel)3. Ngawi (Paron)4. Madiun(Pilang Kenceng, Balerejo,Saradan, Mejayan,Mangunharjo)5. Nganjuk(Bagor, Rejoso, Gondang)PenyakitSpesies cendawanIntensitas penyakit (%)Bercak daunLayuBercak daun EmbuntepungLayuBercak daunBercak daun HawardaunBusuk batangBusuk daunBercak daun apikalBercak daun BusukpolongC. canescensFusarium sp.C. canescensErysiphe polygoniFusarium sp.Colletotrichum sp.C. canescensFusarium sp.Sclerotium rolfsiiRhizoctonia solaniCurvularia sp.C. canescens,Fusarium sp.5-45551053175335253Di Lamongan, tanaman kacang hijau yang diamati terdiri dua jenis kultivardengan warna polong masak yang berbeda yaitu hitam dan coklat. Keduanyaterserang penyakit bercak daun dengan intensitas serangan berbeda. Pada jenisberpolong coklat intensitas penyakit lebih tinggi mencapai 45%, sedangkan padapolong hitam lebih rendah (5-10%). Bercak daun C.canesscens merupakan penyakit utama pada kacang hijau (AVRDC 2005).Di Tuban, kacang hijau ditanam cukup luas di daerah Rengel dan penyakityang dominan adalah embun tepung E. polygoni menyerang tanaman stadia berbunga. Madiun yang merupakan sentra kacang hijau, penyakit bercak daunintensitasnya ringan hanya 7,25%. Penyakit lain yang menyerang kacang hijau diTuban adalah busuk batang dan daun yang disebabkan oleh cendawan tulartanah. Dari contoh tanaman terserang busuk batang dan daun didapatkan beberapa jenis cendawan tular tanah yaitu Fusarium sp., S. rolfsii, A. flavus, A. niger, R.solani, dan Nigrospora sp.Serangan cendawan Sclerotium di lapangan sangat mudah dikenali sebabcendawan membentuk koloni mirip kapas yang merupakan miselium cendawanyang tumbuh di permukaan tanah dan pangkal batang, bahkan melekat di daunterdekat dengan permukaan tanah. Selain itu pada perkembangan gejala parah,cendawan ini membentuk struktur sklerosia berupa butir-butir kecil mengkilatberwarna kecoklatan. Serangan cendawan tular tanah tersebut terutama ditemukan di lokasi dengan kondisi tanaman yang rimbun karena jarak tanam rapat.Pada kacang hijau di Madiun ditemukan gejala penyakit yang lain yaitu bercakapikal (ujung) dan bercak memanjang pada daun. Hasil isolasi pada media agaragar menunjukkan bahwa bercak daun tipe apikal disebabkan oleh Curvularia sp.Cendawan ini merupakan “opportunies leaf spot fungus” yang sering menginfeksitanaman baik di daerah tropis maupun subtropis, umumnya hidup sebagaipatogen lemah atau saprofit (Anonim 2016). Intensitas penyakit oleh cendawantular tanah pada pene

Penyakit virus pada kacang tanah yang dite-mukan adalah gejala belang yang disebabkan oleh virus PStV (Peanut Stripe Virus), serta gejala sapu setan atau witchesbroom yang disebabkan oleh miko-plasma. Sapu setan dicirikan dengan tidak berkembangnya helai daun, ukuran

Related Documents:

7 Langkah diagnosis penyakit tanaman 1. Identifikasi tanaman yang terinfeksi 2. Tentukan penyakit apa yang umum menginfeksi pertanaman tersebut di daerah pengamatan. 3. Bandingkan tanaman yang terinfeksi dengan tanaman sehat di sekitarnya. 4. Tentukan distribusi penyakit di lapangan. Apakah penyakit

penyakit. Hama-penyakit menyerang tanaman hutan mulai dari biji, bibit di persemaian, tanaman muda di lapangan, tegakan siap tebang, sampai pada hasil hutan yang berada dipenyimpanan. Serangan hama-penyakit juga tidak memilih, hampir seluruh bagian tanaman diserangnya mulai . 3

penyakit (Gbr. 1), dimana konsep ini menjelaskan timbulnya penyakit biotik (penyakit yang disebabkan oleh pathogen) yang di dukung oleh kondisi lingkungan dan tanaman inang. Gambar 1. Segitiga Penyakit -Komponen Untuk timbulnya suatu penyakit paling sedikit diperlukan tiga faktor yang mendukung, yaitu tanama

Pengelolaan Penyakit : Jamur penyebab penyakit busuk hati akan masuk ke dalam tanaman melalui permukaan luka. Kegiatan Prunning dan singling seharusnya dilakukan pada cabang yang masih muda dan berdiameter kecil. Bila dalam suatu areal telah terjadi epidemi penyakit

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI Suparyono Balai Penelitian Tanaman Padi Jl Raya IX, Sukamandi, Subang 41256 Pendahuluan Begitu ditanam di lapangan, tanaman padi dihadapkan pada berbagai kendala, baik yang bersifat biotis maupun yang bersifat abiotis. Di antara yang bersifat biotis hama dan penyakit padi

program sistempakar yang mampu mendiagnosis penyakit pada tanaman padi organik. Disini penulis akan membuat Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dan Hama Tanaman Padi Organik Varietas IR 64 Dengan Metode Certainty Factor yang berguna untuk membantu dalam proses mendeteksi tanaman Padi.

Hama dan penyakit tanaman padi sangat beragam. Disamping faktor lingkungan (curah hujan, suhu, dan musim) yang sangat mempengaruhi terhadap produksi padi adalah pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi sangat perlu dilakukan. 12 Apabila hama dan penyakit tanaman padi tidak dikendalikan dengan baik akan .

yaitupeningkatan sebesar 88,23% bahwa aplikasi ini dapat membantu para pakar indentifikasi penyakit dan hama pada tanaman apel, dan prosentase sebesar76,47% bahwa aplikasi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa pertanian. Kata Kunci: sistem pakar, android, hama dan penyakit tanaman apel I.Pendahuluan 1.1Latar Belakang Apel merupakan tanaman buah