Sistem Pakar Identifikasi Hama Dan Penyakit Tanaman Apel Menggunakan .

1y ago
21 Views
2 Downloads
1.84 MB
24 Pages
Last View : 21d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kaydence Vann
Transcription

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKITTANAMAN APEL MENGGUNAKAN ALGORITMAFORWARD CHAINNING BERBASIS ANDROIDTUGAS AKHIRPersyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata ITeknik Informatika Universitas Muhammadiyah MalangDisusun Oleh :RUDY KURNIAWAN201010370311078JURUSAN TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2015

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMANAPEL MENGGUNAKAN ALGORITMA FORWARD CHAINNINGBERBASIS ANDROIDTUGAS AKHIRDiajukan Untuk MemenuhiPersyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata ITeknik Informatika Universitas Muhammadiyah MalangDisusun Oleh :RUDY KURNIAWAN201010370311078JURUSAN TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2015

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN APELMENGGUNAKAN ALGORITMA FORWARD CHAINNING BERBASISANDROIDRudy Kurniawan, Ilyas Nuryasin, Evi Dwi WahyuniJurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah MalangABSTRAKSistem pakar (expert system) merupakan salah satu bidang pengembangan kecerdasan buatan(artificial intelligence). Dimana kecerdasan buatan adalah bagian dari ilmu komputer yangmengupayakan komputer dapat meniru tingkah laku atau cara berfikir manusia.Kemajuanteknologi informasi yang ada sekarang khususnya telepon selular, dapat dipergunakan sebagaisarana untuk meningkatkan pelayanan umum, salah satu hasil dari perkembangan teknologiselular ini adalah lahirnya telepon seluler dengan sistem operasi android. Android memilikiberbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisadidistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi barudidalamnya. Oleh karena itu android memiliki komunitas besar untuk para pengembang aplikasiyang memperluas fungsionalitas dengan sistem android.Tujuan pembangunan aplikasi ini adalahuntuk merancang dan membangun sebuah sistem yang mampu mengidentifikasi hama danpenyakit tanaman apel berbasis android, sehingga bisa memberikan informasi secara cepat dantepat kepada user guna melakukan tindakan selanjutnya. Pembuatan sistem pakar ini jugamerupakan upaya inisiatif dan kreatif untuk menjalankan peran manusia sebagai khalifahdimuka bumi untuk menjaga kelestarian lingkungan dari kerusakan yang disebabkan olehkelalaian manusia.Implementasi dari Sistem Pakar Identifikasi Hama dan Penyakit TanamanApel Menggunakan Algoritma Forward Chinning ini berjalan sesuai dengan skenario yang telahdirancang. Aplikasi ini dapat berjalan dengan baik di sistem operasi android. Metode ForwardChinning yang berfungsi untuk mendapatkan hasil dari identifikasi gejala dan penyakit padatanaman Apel berdasarkan fakta hingga mendapatkan kesimpulan pada aplikasi ini dapatberjalan dengan semestinya, tanpa ada kesalahan. Sehingga mendapatkan hasil sistem pakaridentifikasi hama dan penyakit tanaman apel di android dengan baik. Dalam mengukurkeberhasilan dari aplikasi ini, telah dilakukan uji coba kepada para pengguna. Dan didapatkanhasil yang sangat signifikan sebelum dan sesudah diberikannya aplikasi ini kepada penggunayaitu peningkatan sebesar 88,23% bahwa aplikasi ini dapat membantu para pakar indentifikasipenyakit dan hama pada tanaman apel, dan prosentase sebesar 76,47% bahwa aplikasi ini dapatbermanfaat bagi mahasiswa pertanian.Kata Kunci : sistem pakar, android, hama dan penyakit tanaman apelI.Pendahuluan1.1 Latar BelakangApel merupakan tanaman buahtahunan yang berasal dari daerah Asia Baratdengan iklim sub tropis. Di Indonesia apel telahditanam sejak 1934 hingga saat ini. Tanaman inidapat tumbuh dan berbuah baik di daerahdataran tinggi. Sentra produksi apel di Indonesiaadalah Malang (Batu dan Poncokusumo) danPasuruan (Nongkojajar), Jawa Timur. Di daerahini apel telah dibudidayakan sejak tahun 1950,dan berkembang pesat pada tahun 1960 hinggasaat ini. Selain itu daerah lain banyak ditanamiapelJawa Timur(Kayumas-Situbondo,Banyuwangi), Jawa Tengah (Tawangmangu),Bali (Buleleng dan Tabanan), Nusa TenggaraTimur dan Sulawesi Selatan (Malus SylvestrisMill, 2008).Seperti tanaman buah lainnya,tanaman apel juga rentan terkena penyakit.Menurut Sutopo (2013), tanaman apeldiKecamatan Bumiaji Batu produksi nya menurundrastis dalam tahun ini. Padahal di Kecamatanini adalah pemasok apel Batu yang cukup besar.Penurunan ini di akibatkan tanaman apeldiserang hama penyakit berupa kutu sisik, milduatau cabuk putih, kutu daun hijau atau Alphispomi dan kumbang daun.

Serangan hama dan penyakit tersebutdapat teratasi dengan cepat apabila petanimampu mengidentifikasi jenis hama danpenyakit yang menyerangnya secara cepat dantepat berdasarkan pada gejala-gejala yangmuncul pada tanaman apel. Sehingga dampakyang ditimbulkan bisa diminimalisir sedinimungkin. Dalam dunia komputer tindakan yangcepat dan tepat dalam mengidentifikasi hamadan penyakit tersebut dapat diwujudkan melaluipembuatan sistem pakar. Tujuan utama sistempakar bukan untuk mengganti an dan pengalaman seorang pakar.Sistempakar(expertsystem)merupakan salah satu bidang pengembangankecerdasan buatan (artificial intelligence).Dimana kecerdasan buatan adalah bagian dariilmu komputer yang mengupayakan komputerdapat meniru tingkah laku atau cara berfikirmanusia.Kemajuan teknologi informasi yangada sekarang khususnya telepon selular, dapatdipergunakansebagaisaranauntukmeningkatkan pelayanan umum, salah satu hasildari perkembangan teknologi selular ini adalahlahirnya telepon seluler dengan sistem operasiandroid. Android memiliki berbagai keunggulansebagai software yang memakai basis kodekomputer yang bisa didistribusikan secaraterbuka (open source) sehingga pengguna bisamembuat aplikasi baru didalamnya. Oleh karenaitu android memiliki komunitas besar untukpara pengembang aplikasi yang memperluasfungsionalitas dengan sistem android.Berdasaran latar belakang di atas makapeneliti tertarik untuk merancang danmembangun sebuah sistem yang mampumengidentifikasi hama dan penyakit tanamanapelberbasisandroid,sehinggabisamemberikan informasi secara cepat dan tepatkepada user guna melakukan tindakanselanjutnya. Pembuatan sistem pakar ini jugamerupakan upaya inisiatif dan kreatif untukmenjalankan peran manusia sebagai khalifahdimuka bumi untuk menjaga kelestarianlingkungan dari kerusakan yang disebabkanoleh kelalaian manusia.1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian pada latar belakang di atas,masalah sebagaimaka didapatkan rumusanberikut :1. Bagaimanamerancangdanmembangun sistem pakar untukmengidentifikasi hama dan penyakittanaman apel menggunakan algoritmaforward chaining berbasis android?1.3 Batasan MasalahBatasan masalah pada tugas akhir ini adalah :1. Sistem pakar ini di buat di atasplatform android.2. Proses identifikasi didasarkan padagejala yang nampak.3. Sumber data didapat dari petani apel diKecamatan Bumiaji Batu Jawa Timur.4. Pengembangan sistem menggunakanmetode forward chainning.1.4 TujuanTujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu :1. Menghasilkan sistem pakar untukmengidentifikasi hama dan penyakittanaman apel menggunakan algoritmaforward chaining berbasis android.1.5 ManfaatManfaat dari tugas akhir ini adalah :1. Dapat digunakan sebagai dasar rujukanpengembangan sistem pakar yang lebihkompleks lagi.II. Landasan Teori2.1 Pemeliharaan Lingkungan2.1.1 Definisi LingkunganIstilah lingkungan jarang sekalidigunakan dalam kerangka etimologi danterminologi. Lingkungan adalah sebuah lingkupdimana manusia hidup, ia tinggal di dalamnya,baik ketika berpergian ataupun mengasingkandiri. Sebagai tempat ia kembali, baik dalamkeadaan rela maupun terpaksa (al-Qaradhawi,2002:5). Lingkungan ini meliputi yang dinamis(hidup) dan yang statis (mati) lingkungan matimeliputi alam (thabiah) yang diciptakan AllahSwt. dan industry (shina’iyah) yang diciptakanmanusia (al-Qaradhawi, 2002: 5).2.1.2 Pandangan Islam tentang LingkunganAllah telah menciptakan alam raya inidengan sebenar-benarnya. Alam semesta yangindah dan menajubkan ini adalah benar-benarhadir dan sekaligus merupakan salah satu buktikeagungan penciptanya.2.1.3 Menjaga Keseimbangan LingkunganSalah satu tuntunan terpenting dalamIslam dalam hubungannya dengan lingkunganialah bagaimana menjaga keseimbangan danhabitat yang ada, tanpa merusaknya. Karenatidak diragukan lagi bahwa Allah telahmenciptakan sesuatu di alam ini denganperhitungan tertentu. Biasanya pengrusakankeseimbangan jagat raya dan kehidupan

disebabkanolehmanusiayang tidakbertanggung jawab. Perbuatannya tidakterkontrol dan telah keluar dari ketentuan yangsudah ada.2.2.3 Hama dan Penyakit Tanaman ApelBerbagai hama dan penyakit pentingtanaman apel adalah sebagai berikut :Tabel 2.1. Hama dan Penyakit Tanaman Apel2.1.4 Pengrusakan Lingkungan Karena Lalaidan MeremehkanIslam berusaha menjaga lingkungandan elemen-elemenya dengan cara memberikantuntunan moral, aturan keindahannya (al-Qaradhawi, 2002: 221). Selainitu Islam juga menentang keras setiap bentuktindakan yang merusak lingkungan maupunmenghancurkan elemen-elemennya, denganmenganggap hal itu sebagai tindakan yang akanmemperoleh hukuman dari Allah. (alQaradhawi, 2002: 221).2.2 Tinjauan Umum tentang Tanaman Apel(Malus sylvestris Mill)2.2.1 KlasifikasiMenurut sistematika, tanaman apel (Malussylvestris Mill) termasuk dalam :1. Divisio : Spermatophyta2. Sudivisio: Angiospermae3. Kelas: Dicotyledonae4. Ordo: Rosales5. Famili: Rosaceae6. Genus: Malus7. Species : Malus sylvestris MillDari spesies Malus sylvestris Mill ini, terdapatbermacam-macam varietas yang memiliki ciriciri atau keaksahan tersendiri. Beberapa varietasapel unggulan antara lain: Rome Beauty, Anna,Princess Noble, Manalagi dan Wangli/LaliJiwo.2.2.2 Morfologi dan KarakteristikApel (Malus sylvestris Mill) adalahtanaman tahunan yang berasal dari subtropis. DiIndonesia apel ditanam sejak tahun 1934 dandapat berbuah baik (Soelarso, 1997: 9).Tanaman apel tumbuh baik pada tanah bersolumdalam, mempunyai lapisan organik tinggi, danstruktur tanahnya remah dan gembur. Tanahtersebut harus mempunyai aerasi, penyerapanair dan porositas baik, sehingga pertukaranoksigen, pergerakan hara, dan kemampuanmenyimpan airnya optimal. Dengan demikian,sistem perakarannya dapat berkembang denganbaik, dan tanaman tahan stress pada musimkemarau. (Sutopo, 2013).Dari spesies Malus sylvestris Millterdapat bermacam-macam varietas yang padaumumnya tidak tampak berbeda ditinjau darisegi morfologinya.yang penting (sumber: Soelarso. 1997)2.3 Kecerdasan BuatanTurban dalam Kusrini (2006: 1)mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai ilmuyang mempelajari cara membuat komputerdapat bertindak dan memiliki kecerdasan sepertimanusia. Sedangkan menurut Minsky (1989)dalam Kusrini (2006: 3), kecerdasan buatanadalah suatu ilmu yang mempelajari caramembuat komputer seperti melakukan sesuatuseperti yang dilakukan manusia.2.3.1 Pengertian Kecerdasan Buatan dariSudut PandangUntuk lebih detailnya kecerdasanbuatan dapat dilihat dari berbagai sudutpandang, antara lain:a. Sudut pandang kecerdasanKecerdasan buatan akan membuatmesin menjadi cerdas (mampu berbuat sepertiapa yang dilakukan manusia).b. Sudut pandang penelitianKecerdasan buatan adalah suatu studibagaimana membuat agar computer dapatmelakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan olehmanusia.c. Sudut pandang bisnisKecerdasan buatan adalah kumpulanperalatan yang sangat powerful danmetodologisdalammenyelesaikanmasalah-masalah bisnis.d. Sudut pandang pemrogamanKecerdasan meliputi studi tentangpemrogamansimbolik,penyelesaianmasalah (problem solving) dan pencarian(searching) (Kusumadewi, 2003:2).2.3.2 Lingkup Utama Kecerdasan BuatanMenurut Kusumadewi (2003: 7),lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah:

Sistem Pakar (Expert System). Di sini komputerdigunakan sebagai sarana untuk menyimpanpengetahuan para pakar. Dengan demikiankomputer akan memiliki keahlian untukmenyelesaikan permasalahan dengan menirukeahlian yang dimiliki oleh pakar.1.2.3.2.3.3 Konsep Kecedasan BuatanUntuk melakukan aplikasi kecerdasan buatanada dua bagian utama yang sangat dibutuhkan,yaitu:a) Basis pengetahuan (knowledgebase), berisi fakta-fakta, teori,pemikiran dan hubungan antarasatu dengan lainnya.b) Motor inferensi (inference pengalaman (Kusumadewi, 2003:3).2.4 Sistem Pakar2.4.1 Pengertian Sistem PakarMenurut Kusumadewi (2003: 109), secaraumum sistem pakar (expert system) adalahsistem yang berusaha mengadopsi pengetahuanmanusia ke komputer, agar komputer dapatmenyelesaikan masalah seperti yang biasadilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yangbaik dirancang agar dapat menyelesaikan suatupermasalahan tertentu dengan meniru kerja daripara ahli. Dengan sistem pakar ini, orangawampun dapat menyelesaikan masalah yangcukup rumit yang sebenarnya hanya dapatdilakukan oleh para ahli. Bagi para ahli, sistempakar ini juga akan membantu aktivitasnyasebagai asisten yang sangat berpengalaman.Ciri-ciri Sistem PakarSistem pakar merupakan program-programpraktis yang menggunakan strategi heuristikyang dikembangkan oleh manusia untukmenyelesaikanpermasalahan-permasalahanyang spesifik (khusus). Disebabkan olehkeheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkanpada pengetahuan, maka umumnya sistem pakarbersifat, memiliki informasi yang handal, baikdalam menampilkan langkah-langkah maupundalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentangproses penyelesaian daan mudah dimodifikasi,yaitu dengan menambah atau menghapus suatukemampuan dari basis pengetahuannya.2.4.22.4.3 Keuntungan Sistem PakarSistempakarmempunyaidiantaranya adalah:keuntungan,Membuat orang awam dapatbekerja sperti layaknya seorangpakar.Dapat bekerja dengan informasiyang tidak lengkap atau 4 Kelemahan Sistem PakarMenurut Arhami (2005: 10), selain keuntungankeuntungan di atas, sistem pakar seperti halnyasistem lainnya, juga memiliki kelemahan,diantaranya adalah Masalah dalam mendapatkanpengetahuan dimana pengetahuan tidak selalubisa didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari masalah yang kita buat tidakada, dan kalaupun ada kadang-kadangpendekatan yang dimiliki oleh pakar berbedabeda.2.4.5 Perbandingan Sistem Konvensional danSistem PakarPerbandingan sistem konvensional dari sistempakar yaitu Sistem konvensional adalahInformasi dan pemrosesan umunya digabungkandalam satu program sequential, Program tidakpernah salah (kecuali pemrogramnya yangsalah). Sedangkan sistem pakar adalahKnowledge base terpisah dari mekanismepemrosesan (interface), Program bisa sajamelakukan kesalahan.2.4.6 Konsep Dasar Sistem PakarMenurut Turban dalam Kusumadewi(2003: 111), konsep dasar sistem pakarmengandungkeahlian,ahli,pengalihankeahlian, inferensi, aturan dan kemampuanmenjelaskan. Keahlian adalah suatu kelebihanpenguasaan pengetahuan di bidang tertentuyang diperoleh dari pelatihan, membaca ataupengalaman. Seorang ahli adalah seseorangyang mampu menjelaskan suatu tanggapan,mempelajari hal-hal baru seputar topikpermasalahan, menyusun kembali pengetahuanjika dipandang perlu, memecah aturan-aturanjika dibutuhkan dan menentukan relevantidaknya keahlian mereka.2.4.7 Bentuk Sistem PakarKusumadewi (2003: 133) mengelompokkansistem pakar ke dalam empat bentuk yaitu:a. Berdiri sendiriSistem pakar jenis ini merupakan softwareyang berdiri sendiri tidak bergabung dengansoftware lainnya.

b. TergabungSistem pakar jenis ini merupakan bagianprogram yang terkandung di dalam suatualgoritma (konvensional), atau merupakanprogram dimana di dalamnya memanggilalgoritma subrutin lain (konvensional).c.Menghubungkan ke software lainBentuk ini biasanya merupakan sistem pakaryang menghubungkan ke suatu paketprogram tertentu, misalnya DBMS.d.Sistem mengabdiSistem pakar merupakan bagian darikomputer khusus yang dihubungkan dengansuatu fungsi tertentu. Misalnya sistem pakaryangdigunakanuntukmembantumenganalisis data radar.situasi ataupengetahuan.kasustertentudalambasis2.4.10 Mesin InferensiMenurut Kusrini (2006: 35), inferensimerupakanprosesuntukmenghasilkaninformasi dari fakta yang diketahui ataudiasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis(logical conclusion) atau implikasi berdasarkaninformasi yang tersedia. Dalam sistem pakarproses inferensi dilakukan dalam suatu modulyang disebut inference engine (mesin inferensi).Ada dua metode inferensi yang penting dalamsistem pakar, yakni runut maju (forwardchaining) dan runut balik (backward chaining).Gambar berikut menunjukkan proses backwardchaining:2.4.8 Representasi PengetahuanAgar pengetahuan dapat ikan dalam format tertentu yangkemudian dihimpun dalam suatu engetahuanakanmempengaruhi perkembangan, efesiensi, danperbaikan sistem (Kusrini, 2006:23).2.4.9Basis PengetahuanKusumadewi (2003: 115) menjelaskan, basispengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuandalam penyelesaian masalah, tentu di dalamdomain tertentu. Ada dua bentuk pendekatanbasis pengetahuan yang sangat umumdigunakan, yaitu Penalaran berbasis aturan(Rule-Based Reasoning) Pada penalaranberbasis aturan, pengetahuan direpresentasikandengan menggunakan aturan berbentuk if-then.Bentuk ini digunakan apabila kita memilikisejumlah pengetahuan pakar pada suatupermasalahan tertentu, dan si pakar dapatmenyelesaikanmasalahtersebutsecaraberurutan. Disamping itu, juga digunakanapabila dibutuhkan penjelasan tentang jejak(langkah–langkah) pencapaian solusi.a. Penalaran berbasis kasus (Case-BasedReasoning).Pada penalaran berbasis kasus, basispengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telahdicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkansuatu solusi untuk keadaan yang terjadisekarang (fakta yang ada). Bentuk ini akandigunakan apabila user menginginkan untuktahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yanghampir sama (mirip). Selain itu, bentuk ini jugadigunakan apabila kita telah memiliki sejumlahGambar 2.3 Proses Backward Chainning(Sumber Arhami 2005:19)Sedangkan pelacakan ke depan, menurutArhami (2005: 19), adalah pendekatan yangdimotori data (data-driven). Dalam pendekatanini pelacakan dimulai dari informasi masukan,dan selanjutnya mencoba menggambarkankesimpulan. Pelacakan ke depan mencari faktayang sesuai dengan bagian IF dari aturan IFTHEN. Menurut Schnuupp (1989) dalamKusrini (2006), metode inferensi runut balik inicocok digunakan untuk memecahkan masalahdiagnosis.Gambar berikut menunjukkan proses forwardchaining:Gambar 2.4 Proses Forward Chainning(Sumber Arhami, 2005:20)

2.4.11. Teori Probabilitas KlasikMenurut Arhami (2005: 131), ketidakpastiandapat dianggap sebagai kekurangan informasiyang memadai untuk membuat suatu keputusan.Ketidakpastian merupakan suatu permasalahankarena mungkin menghalangi kita dalammembuat sutatu keputusan yang terbaik bahkanmungkin dapat menghasilkan suatu keputusanyang buruk. Sejumlah teori yang berhubungandenggan ketidak pastian telah ditemukan,diantaranya probabilitas klasik, probabilitasbayes, teori hartley, teori shanon, teoridempster-shafer dan teori fuzzy zadeh.2.5 Pemodelan SistemMenurut Hamidin (2008), ada tiga alasan yangmenyebabkan perlunya dilakukan pemodelansistem, yaitu:a. Dapat melakukan perhatian pada hal-halpenting dalam sistem tanpa mesti terlibatterlalu jauh.b. Mendiskusikan perubahan dan koreksiterhadap kebutuhan pemakai dengan resikodan biaya minimal.c. Menguji pengertian penganalisa sistemterhadap kebutuhan pemakai dan membantupendesain sistem dan pemrogrammembangun sistem.III. Analisis dan Perancangan Sistem3.1. Analisa SistemSistem pakar (expertsistem) adalahsistem yang berusaha mengadopsi pengetahuanmanusia ke komputer, agar komputer dapatmenyelesaikan masalah seperti yang biasadilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yangbaik dirancang agar dapat menyelesaikan suatupermasalahan tertentu dengan meniru kerja daripara ahli.Dengan sistem pakar ini, orangawampun dapat menyelesaikan masalah yangcukup rumit yang sebenarnya hanya dapatdilakukan oleh para ahli. Bagi para ahli, sistempakar ini juga akan membantu aktivitasnyasebagai asisten yang sangat berpengalaman.Agar pengetahuan dapat digunakan dalamsistem, maka pengetahuan dari seorang pakarharus direpresentasikan dalam format tertentuyang kemudian dihimpun dalam suatu basispengetahuan. Basis pengetahuan tersusun atasdua elemen dasar, yaitu fakta yang n tertentu dan aturan yangmerupakan informasi tentang cara bagaimanamemperoleh fakta baru dari fakta yang telahdiketahui.Sistem pakar identifikasi penyakit danhamatanamanapelbertujuanuntukmemudahkan kerja ahli pakar dan memudahkanpetani apel mengetahui penyakit dan hama apasaja yang menyerang tanaman apel mereka.3.1.1 Analisa KebutuhanPada sistem pakar identifikasi hama danpenyakit tanaman apel ini membutuhkan sebuahdevice android yang nanti nya akan n eclipse sebagai IDE yangdigunakan dalam coding aplikasi android.3.2 Analisis Prosentase dengan ProbabilitasKlasikProbabilitas merupakan suatu caradengankuantitatifyangberhubunganketidakpastian yang telah ada (Arhami,2005:137). Rumus umum untuk probabilitasklasik didefinisikan sebagai peluang P(A)dengan n adalah banyaknya kejadian, n(A)merupakan banyaknya hasil mendapatkan A.Maka frekuensi relatif terjadinya A adalah(Arhami, 2005:138):( )P (A) Dimana :AP (A)npenyakitn (A)mendapatkan A: Gejala penyakit: Peluang gejala penyakit: Total banyaknya gejala per: Banyaknya hasilRumusprobabilitasklasikinidigunakan untuk mendapatkan nilai prosentasejenis hama dan penyakit yang didapat dariperhitungan probabilitas tiap gejala. Adapuncontoh perhitungan prosentase hama danpenyakit tanaman adalah sebagai berikut: HamaKutu Hijau mempunyai 5 kemungkinan gejalayang tampak. Angka yang muncul adalah 1sampai dengan 5. Berdasarkan probabilitasklasik, maka diasumsikan bahwa ada 5kemungkinan hasil kejadian dengan nilaiprobabilitas yang sama untuk tiap gejala.P (A) ( ) 0,2Untuk mendapatkan prosentase padatiap gejala, maka nilai probabilitas tersebutdikalikan 100%, sehingga hasilnya adalah: 0,2 x100% 20%Nilai di atas menunjukkan prosentaseprobabilitas tiap gejala. Jika dalam prosesidentifikasi muncul 4 gejala dari total 5 gejala

pada hama Kutu Hijau, maka prosentaseprobabilitas tiap gejala tersebut dikalikandengan jumlah gejala yang muncul, makahasilnya adalah: 4 x 20% 80%. Nilai 80%tersebut menunjukkan prosentase kemungkinanhama Kutu Hijau berdasarkan pada gejala yangmuncul.Perhitungandiatasdapatdisederhanakan dengan menggunakan rumussebagai berikut:Prosentasepenyakit x100 % x 100% 80%3.3. Perancangan SistemDidalam perancangan desain sistempakar identifikasi hama dan penyakit tanamanapel terdapat algoritma forward chaining yangalgoritmanya bersadarkan informasi masukandan selanjutnya menggambarkan kesimpulansesuai fakta.3.3.1 Use Case DiagramDidalam pemodelan usecase diagramsistem pakar identifikasi hama dan penyakittanaman apel secara umum menggambarkanmasukan, proses, dan keluaran sistem. Userberhak untuk mengakses semua informasitentang home, diagnosa dan help yang di dapatoleh user sehingga dapat diketahui tanaman apeltersebut teridentifikasi oleh penyakit apa saja.menggunakan aplikasi dengan cara memilihlist gejala atau penyakit yang telahdisediakan oleh aplikasi.3.Proses View HelpPada proses view help user dapat melihathalaman help yang berisi tata carapengunaan aplikasi.3.4. Pembentukan AturanAturan dibuat berdasarkan databaseyang telah dibuat sebelumnya. Pembentukanaturan ini divisualisasikan dalam bentuk tabel.Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 berikut menjelaskanpenyakit dan gejala yang terdapat pada 9P010P011P012P013Tabel 3.1. Tabel PenyakitHama dan PenyakitKutu HijauTungauThripsUlat DaunSerangga Penghisap DaunUlat Daun HitamLalat BuahEmbun TepungBercak DaunJamur UpasKankerBusuk BuahBusuk AkarKeteranganPID Id Hama dan PenyakitGID Id GejalaTabel GejalaTabel 3.2. Tabel GejalaGambar 3.1 Use Case Diagram1.2.Proses View HomePada proses view home user dapat melihathalaman home sebagai tampilan halamutama pada aplikasi.Proses DiagnosaPada proses diagnosa user dapat melihathalaman diagnose dan user juga dapatGIDGejalaG001G002Daun berubah bentuk, berkerut danmongeringPembungaan terhambatG003Buah-buahan mudah gugurG004Kualitas buah jelekG005Tanaman tidak menghasilkan buahG006Daun berbecak kuning, buram,coklat dan mengering

G007Buah berbecak keperak-perakanG039Warna buah menjadi pucatG008Buah berbecak coklatG040G009Daun berbintik-bintik putihG010Kedua sisi daun menggulungkeatasPertumbuhan daun tidak normalG041Buah bebercak kecil bewarnakehijauan berbentuk bulatBuah busukG042Terdapat bintik hitamG043Terdapat bintik oranyeG044Daun layuG045Daun gugurG046Kuliat akar membusukG011G012G013G014Daun pada ujung tunas menjadikeringPada buah muda terdapat lukaberwarna coklat ke abu-abuanDaun tergerekG016Daun berlubang-lubang tidakteraturDaun tinggal tulang-tulangnya sajaG017Daun bebercak coklatG018Perkembangan daun tidak simetrisG019G020Tunas menjadi coklat, mengeringdan matiTanaman tinggal tulang daun sajaG021Buah terdapat benjol-benjolG022Pada permukaan daun tampaktepung putihTunas tumbuh tidak normal, G033G034G035G036G037G038Buah muda berwarna kecoklatcoklatanKulit buah mudah pecah berkutilkutil coklatBuah tua bewarna coklat muda,seperti buah sawoPada bercak permukaan atastimbul titik-titik bewarna hitamHamper seluruh daun bewarnacoklatSebagian daun gugurTerdapat bintik-bintik putih padapermukaan kulit tanamanTerdapat kerak bewarna merahjambu, setelah tua menjadi lebihmudah atau putihKulit kayu dibawah kerak busukdan keringTerdapat bintik atau bulatan kecilbewarna merah tua pada sisi yangtelah busuk dan keringBatang atau cabang busukBatang atau cabang bewarnacoklat kehitam-hitamanBatang atau cabang kadangmengeluarkan cairanBuah bebercak coklat kecilbewarna coklat mudaBuah berair atau mengembungIV. Implementasi dan Pengujian4.1 Implementasi SistemPembangunan sistem ini didesainberdasarkan peran pengguna, yakni user yangakan menggunakan sistem ini untukmelakukan identifikasi hama dan penyakittanaman apel. Penggunaan sistem ini dapatmembantuseoranguserdalammengidentifikasi hama dan penyakit tanamanapel dengan segera. Sehingga dampak yangditimbulkanbisadiminimalisirsedinimungkin. Pengguna sistem ini secara tidaklangsung juga ikut berpartisipasi dalammenjaga kelestarian lingkungan, yakni dengantidak membiarkan hama dan penyakitmenyerang tanaman apel.Pembangunan sistem pakar ini di awalidengan pembentukan basis asikan ke dalam bentuk-bentuksatuan pengetahuan sesuai dengan metoderepresentasi pengetahuan yang digunakan,yaitu representasi pengetahuan metode frame,basis utama di anggap sebagai bingkai yangmemresentasikan satu kesatuan utuh darisebuah pengetahuan, atau dengan kata lainframemenggambarkan objeknya denganlebih terperinci. Rincian dari objek agaiatributdankarakteristik objek.Proses inferensi yang digunakan dalamarsitektur berbasis frame ini adalah pelacakanke depan (forward chaining). Proses penalarandimulai dari sekumpulan data menujukesimpulan. Dalam penalaran ini akan di ujisatu per satu dengan aturan tertentu.Algoritma ini memulai penalarannya darisekumpulan data yang mendukung hipotesatersebut menuju kesimpulan. Algoritmapenalaran maju ini dimulai dengan mencariinformasi dari masalah yang diberikan yaitudengan cara menanyakan ke pada user,

kemudian setelah informasi didapat makasistemakanmembacaaturan-aturan(kaidah/fakta) untuk mencari aturan yangcocok dengan informasi yang telah diperolehtadi. Jika ada aturan cocok, maka sistem akanmembaca aturan dan mencocokannya kembali.Dari hasil pencocokan tersebut, maka akandidapatkan kesimpulan.Aplikasi ini dapat di akses atau digunakandi smartphone Android dan aplikasi inimenggunakan SQLite Browser sebagaipenyimpanan datanya.44.2 Penjelasan Sistem4.2.1 Halaman HomeHalaman Home pada aplikasi ini adalahtampilan utama yang mengenalkan tentangaplikasi sistem pakar identifikasi hama danpenyakit tanaman apel ini. Pada halaman initerdapat penjelasan apa yang di maksuddengan sistem pakar identifikasi hama danpenyakit tanaman apel.4.2.2. Halaman DiagnosaHalaman Diagnosa pada aplikasi ini adalahtampilan inti aplikasi sistem pakar identifikasihama dan penyakit tanaman apel ini. Padahalaman ini terdapat beberapa pilihan gejalahama dan penyakit tanaman apel.4.2.3. Halaman HelpHalaman Help adalah halaman ketiga yangterdapat pada aplikasi hama dan penyakittanaman apel. Di dalam menu help terdapataturan-aturan penggunaan aplikasi.4.3. Implementasi Interface4.3.1 Halaman HomeHalaman Home dari aplikasi Sistem PakarIdentifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Apeladalah tampilan awal dari aplikasi ini. Userhanya dapat melihat pengenalan sistem pakaridentifikasi hama dan penyakit tanaman apelpada halaman home.Gambar 4.1 Halaman HomeGambar 4.1 menunjukkan tampilan awal dariaplikasi ini yang berisi tentang sejarah buahapel.4.3.2 Halaman DiagnosaHalaman Diagnosa dari aplikasi Sistem PakarIdentifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Apeladalah tampilan kedua dari aplikasi ini. Didalamhalaman diagnose User dapat melihat berbagaimacam hama dan penyakit yang ada padatanaman apel.

Gambar 4.3 menunjukkan hasil dari diagnosapilihan user. User dapat mengetahui gejala apayang menyebabkan rusak pada tanaman apeldan user mendapatkan cara menanggulangigejala tersebut.4.3.4. Halaman HelpHalaman help adalah halaman tutorial carapenggunaan aplikasi ini sehingga user dapatdengan mudah menggunakan aplikasi ini.Gambar 4.2 Halaman DiagnosaGambar 4.2 menunjukkan tampilan inti dariaplikasi ini yaitu diagnose. User dapar melihatatau memilih hama dan penyakit apa saja yangterdapat pada tanaman apel.4.3.3. Halaman Hasil DiagnosaHalaman Hasil Diagnosa dari aplikasi SistemPakar Identifikasi Hama dan Penyakit TanamanApel ini adalah hasil dari diagnosa pilihan user.Didalam halaman hasil diagnosa User dapatmelihat hasil dari pilihan diagnosanya di antaranya user dapat mengetahui gejala yang terjadipada t

yaitupeningkatan sebesar 88,23% bahwa aplikasi ini dapat membantu para pakar indentifikasi penyakit dan hama pada tanaman apel, dan prosentase sebesar76,47% bahwa aplikasi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa pertanian. Kata Kunci: sistem pakar, android, hama dan penyakit tanaman apel I.Pendahuluan 1.1Latar Belakang Apel merupakan tanaman buah

Related Documents:

Sistem pakar adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah (T.Sutojo dkk, 2011:13). Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Dengan bantuan sistem pakar seseorang yang

HAMA PENYAKIT GANJUR (Orseolia oryzae Wood-Mason) Dittlin, 1990 Gambar 1 . gejala serangan hama ganjurdan imago O. oryzae Status Hama ganjur semula bukan merupakan hama yang serius tetapi sejak tahun 1960 menjadi hama yang serius. Serangan hama ganjur berat terjadi pada tahun 1960/61 mencapai 70.000 ha, tahun 1969 seluas 20.000 ha dan tahun 1972/73

Terdapat banyak jenis sistem pakar yang menggunakan metode certainty factor pada sistem pakar penyakit kulit. Beberapa penelitian terkait yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. Sistem pakar dapat membantu pasien supaya tidak menunggu lama untuk mendapatkan perawatan oleh dokter, sehingga

Pengerjaan dari sistem pakar ini direncanakan melalui 7 tahapan yaitu : 1) Tahap pengumpulan data 2) Tahap perumusan penyakit jantung dan paru beserta gejalanya, 3) Tahap pembuatan rule sistem pakar, 4) Tahap perancangan basis data, 5) Tahap perancangan antar muka sistem pakar, 6) Tahap implementasi perancangan ke dalam sistem

Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.

Identifikasi dan Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Bibit Kranji (Pongamia pinnata). Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan 3(2):91-100. Suharti M. (2002). Beberapa hama dan penyakit penting pada sengon (Paraserianthes falcataria) dan teknik pengendaliannya. Bul. Pen. Hutan. 632: 27 – 46. Suratmo FG. (1974). Diktat ilmu hama hutan. Fakultas .

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

n Julian Le Grand supports the introduction of stronger market incentives to prompt improved performance among secondary care providers. He: – notes the positive effect market incentives have had in primary schools – argues that new structures (such as new systems of regulation and performance measurement) will help minimise undesirable consequences – suggests that, in 1991, the NHS .