Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Novel Manjali Dan .

1y ago
14 Views
6 Downloads
1.38 MB
95 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Alexia Money
Transcription

ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADANOVEL MANJALI DAN CAKRABIRAWA KARYA AYU UTAMISKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah MakassarOlehRISKA HALID10533796415PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITA MUHAMMADIYAH MAKASSAR2019

MOTO"Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhantersebut untuk kebaikan dirinya sendiri"(Qs. Al-Ankabut: 6)Kematian bagi manusia adalah bukan terpisahnya roh dariraga tapi ketika kita masih berada di bumi dan keberadaankita tidak berarti. Mari berarti sebelum matiKupersembahkan karya ini untuk :kedua perempuan yang paling saya cintai yaitu ibundaHJ.munirah Wati dan saudara perempuanku Risma Halid ,keluarga besar dan sahabat-sahabatku dan semua pihakyang telah membantu selama proses perkuliahan. Dengansegenap ketulusan dan keikhlasan hati ku ucapkan terimakasih atas segalah kasih sayang dan iringan do’a hinggasukses kuraih kelak

ABSTRAKRiska Halid. 2019. Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure pada Novel Manjalidan Cakrabirawa karya Ayu Utami. Skripsi, Pnedidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universita Muhammadiyah Makassar. dibawah bimbingan Marwiah dan bapak Anzar.Untuk mengetahui makna tersirat yang berupa bahasa simbolis dalam karyasastra seperti novel diperlukan sebuah kajian atau pendekatan tertentu misalnyadilakukan dengan kajian semiotik. Dalam novel Manjali dan Cakrabirawa terdapattanda makna yang dapat diteliti dengan kajian semiotika Ferdinand De Saussure.Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah analisis semiotikaFerdinan De Saussure pada Novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami?Dalam upaya mengungkap signifier dan signified yang terdapat dalam nove Manjalidan Cakrabiawa karya Ayu Utami.Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan analisis semiotika FerdinandDe pada novel “Manjali dan Cakrabirawa” karya Ayu Utami. Jenis penelitiansemiotika adalah penelitian penanda dan petanda dan digunakan pendekatan deskriptifkualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa temuan signifier dan signified. dalam novelManjali dan Cakrabirawa karya Ayu Utami menyiratkan pesan tersembunyi tentangsejarah, rahasia, dan misteri. Novel Manjali dan Cakrabirawa diharapkan menjawabsemua kesalahpahaman tentang pembelokkan sejarah. Kesimpulan dari penelitian iniadalah, bahwa penanda dan petanda merupakan satu kesatuan dari tanda. Penandayang berupa bentuk sedangkan petanda merupakan konsep. Dengan demikian,keduanya akan membentuk sebuah tanda yang memiliki arti atau makna. Memaknaisebuah tanda melalui pemaknaan pada dua hal, yakni signifier (penanda) dan signified(petanda). Dalam novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami ditemukan 17kutipan yang menunjukkan konsep semiotika Ferdinand De Saussure yaitu signifierdan signified.Kata kunci: semiotika, signifier, dan signified

KATA PENGANTARBismillahirahmanirahim.Puji syukur kepada Allah subhanawata‟ala. Sang maha pencipta yang telahmenciptakan langit dan bumi, serta segala isinya. Penulis tidak mampumengungkapkan semua nikmat yang telah diberikan karena tidak ada yang mampumenuliskan nikmatNya. Semoga limpahan ar-rahman dan ar-rahimNya yang diberikankepada penulis senantiasa mengiringi perjuangan penulis dalam menyelesaikan tugasdan tanggung jawab serta mengembang amanah sebagai khalifa di muka bumi ini.Semoga karunia yang diberikan olehNya menjadikan penulis sebagai gerenasi kobaranapi revolusi yang tetap melekat dalam diri dan semoga nikmat Sang pencipta selaludilimpahkan kepada hambaNya yang senantiasa berbuat baik dan bermanfaatShalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Sang Pemimpinterbaik sepanjang zaman, pemudah terbaik serta umat terbaik di muka bumi ini,sebagai penutup para rasul serta nabi akhir zaman. Beliaulah yang telah membawamanusia dari zaman jahilia ke zaman kepintaran dari zaman kegelapan menuju zamanyang terang benerang seperti saat ini. Beliau Baginda Rasulullah Muhammad SAW,sebagai suri teladan terbaik yang menjadi pembuka cakrawala umat manusia. Sebagaicerminan terindah untuk umat manusiaPenulis berterima kasih kepada dosen pembimbing I dan pembimbing IIyakni, Dr. Marwiah, S. Pd., M.Pd. dan Anzar, S.Pd., M.Pd. yang senantiasamembimbing dalam menyelesaikan skripsi ini dan Dr.Munirah, M.Pd. selaku

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta staf programstudi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membantu danberpartisipasi serta memberikan dukungan selama penulis menempah pendidikanPada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhinggakepada Ibunda tercinta yang telah memberikan begitu banyak konstribusiterutama kasih sayang dan do‟a yang tidak akan pernah putus sehingga penulisdapat melanjutkan pendidikan sampai saat ini dengan do‟a dan dukungan ibundatercinta semoga dapat lebih memacu semangat penulis dalam menuntut ilmu.Penulis juga sampaikan terima kasih kepada teman-teman yang telahmembantu serta meluangkan waktunya dalam menyelesaikan skripsi ini tanpaadanya bantuan serta partisipasi dari teman-teman tentunya skripsi ini tidak akanterselesaikan tepat waktu.Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh darikesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik serta saranyang bersifat membangun dari segenap pembaca. Harapan penulis dalampenyusun skripsi ini semoga dapat memberikan manfaat bagi para pembaca danbagi penulis.Makassar, 14 Januari 2019Riska Halid

DAFTAR ISIHALAMAN JUDULLEMBAR PENGESAHAN .iLEMBAR PERSETUJUAN .iiSURAT PERNYATAAN .iiiSURAT PERJANJIAN .ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN .vABSTRAK.ivKATA PENGANTAR . viiDAFTAR ISI .ixBAB I PENDAHULUAANA. Latar Belakang .1B. Rumusan Masalah .7C. Tujuan Penelitian.7D. Manfaat Penelitian.7BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIRA. Kajian Pustaka .91. Penelitian yang Relevan .92. Sastar .113. Karya Sastra .134. Konsep Umum Semiotika .245. Semiotoka Ferdinand De Sasussure .26

B. Kerangka Pikir.35BAB III METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian .36B. Data dan Sumber Data.37C. Defenisi Istilah .37D. Teknik Pengumpulan Data .38E. Teknik Analisis Data .38BAB IV HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASANA. Hasil Analisis Data .40B. Pembahasan .56BAB V PENUTUPA. Simpulan.66B. Saran .66DAFTAR PUSTAKA .69LAMPIRAN

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSastra merupakan sebuah ungkapan kehidupan yang di tuangkan melaluibahasa. Bahasa memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia, karena bahasamerupakan media untuk berkomunikasi. Kendati demikian, bahasa yang digunakansehari-hari berbeda dengan bahasa yang digunakan sastrawan dalam setiap karyakaryanya. Sebuah karya sastra menyajikan bentuk dalam kumpulan kata yangmerupakan ungkapan jiwa dari seorang sastrawan. Sebagaimana Salden (dalamSiswanto 2008 : 67) bahwa karya sastra adalah anak kehidupan kreatif seorang penulisdan mengungkapkan pribadi pengarang. Sastra juga merupakan kekayaan rohani.Karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapatmemberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaudilukiskan dalam bentuk fiksi. Karya sastra membicarakan manusia dengan segalahkompleksitas persoalan hidupnya, maka antara karya sastra dengan manusia ataumasyarakat memilki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Sastra merupakancerminan dari segi kehidupan manusia yang di dalamnya tersurat sikap, tingkah laku,pemikiran, pengetahuan, tanggapan, perasaan, imajinasi, serta spekulasi mengenaimanusia itu sendiri. Sejalan dengan pendapat Aminudin (2002:36), “Bahkan karya

sastra merupakan kebutuhan bagi seseorang, apalagi seseorang tersebut mampumenggali isi dan makna yang terkandung dalam karya sastra, baik karya sastra puisi,prosa, maupun dalam bentuk karya sastra drama”.Kehidupan manusia atau masyarakat serta segala aspek yang ada di dalamnyaumum dijadikan sebagai permasalahan yang diangkat di dalam sebuah karya sastra.Banyak sekali rentetan kehidupan yang dialami manusia, mulai dari seseorang yangdilahirkan di dunia ini hingga di akhirnya meninggal. Banyaknya aspek yang ada didalam kehidupan manusia, dapat dikembangkan menjadi cerita beraneka ragam.Keindahanyang angkan dalam arti dapat memberikan hiburan bagi penikmatnya dari segibahasannya, cara penyajiannya, jalan ceritanya, atau penyelesaian persoalannya.Salah sastu karya sastra adalah novel. Novel merupakan karya sastra yangmemaparkan kehidupan manusia yang ditulis secara bebas oleh pengarang. Novel jugadianggap mampu memengaruhi pembaca dalam bertindak. Karena, cerita yangdipaparkan dalam novel merupakan cerminan dari kehidupan manusia. Sehinggamembuat pembaca terkadang terbawa oleh alur yang diciptakan oleh pengarang.Novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami. adalah salah satu contohkarya sastra yang menggunakan bahasa sebagai tanda atau lambang untukmenuangkan ide-ide pengarang dalam karya sastra tersebut. Novel merupakan hasilkarya sastra seni yang sekaligus bagian dari kebudayaan sebagai salah satu hasilkesenian yang memiliki makna tertentu di dalam kehidupan terlebih-lebih kaitannya

dengan kebudayaan. Novel mengandung unsur keindahan yang dapat menimbulkanperasaan senang, nikmat, terharu, menarik perhatian, dan menyegarkan penikmatnya.Manfaat itulah yang akan diperoleh dari kegiatan mengapresiasi sastrasehingga, hal ini menjadi pengalaman kehidupan setiap pembaca. Dalam menciptakankarya sastra pengarang tidak secara langsung menyampaikan idenya, Tidak secaralangsung menuliskannya, dan tidak secara jelas serta mudah dimengerti. Pengarangmenggunakan semacam alatatau tanda untuk menyampaikan pesan-pesantersembunyi. Dengan tanda-tanda maka, pengarang tidak perlu menuliskan secara jelashal yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Pengarang hanya perlumenyuguhkan tanda-tanda sehingga pikiran pembaca akan mencari-cari maksud yangdiinginkan pengarang.Makna dan keindahan sastra dapat ditemukan dalam penggunaan bahasa dansistem tanda atau lambang-lambang sebagai sistem semiotika yang digunakan olehpengarang di dalam menciptakan karya sastranya. Oleh karena itu, dalam pendekatansemiotika beranggapan bahwa karya sastra memiliki sistem tanda yang bermaknaestetik sistem lambang atau tanda dalam karya sastra memiliki banyak interpretasi.Dalam menafsirkan suatu sistem lambang, pembaca mengartikan gejala-gejalatertentu. Seseorang perlu mengetahui bagaimana sistem lambang atau semiotika yangdigunakan oleh pengarang di dalam hasil karya satranya. Dengan demikian, sistemlambang yang digunakan oleh pengarang dalam novel sebagai salah satu hasil karyasastra Indonesia perlu diketahui dan dipahami.

Mengkaji novel dibutuhkan sebuah teori. Salah satu teori yang dapatdigunakan untuk mengkaji sebuah novel adalah kajian semiotika. Semiotika adalahkajian ilmu mengenai tanda yang ada dalam kehidupan manusia serta makna yang adadibalik tanda tersebut. Semiotik atau semiologi merupakan terminologi yang merujukpada ilmu yang sama. Istilah semiologi lebih banyak digunakan di Eropa sedangkansemiotik lazim dipakai oleh ilmuwan Amerika. Istilah tersebut berasal dari kataYunani yaitu semeion yang berarti „tanda‟ atau „sign‟ dalam bahasa Inggris itu adalahilmu yang mempelajari sistem tanda seperti: bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya.Semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan denganproduksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yangdigunakan untuk mengomunikasikan informasi.Menurut Chandler (dalam Sukyadi, 2011) pembedaan sosial dapat diamatitidak hanya dalam kode linguistik tetapi juga dari sejumlah kode-kode nonverbal.Dalam hal ini lambang klub sepakbola yang merupakan kode nonverbal yang akanditeliti dari segi makna dari setiap bagian yang dimunculkan dari lambang tersebut. Disamping itu, teori ini berpendapat bahwa dalam sebuah teks terdapat banyak tanda danpembaca atau penganalisis harus memahami apa yang dimaksudkan dengan tandatanda tersebut.Ada beberapa pendapat mengenai asal kata semiotika yang keduanya berasaldari bahasa Yunani yaitu: pertama adalah same yang berarti “penafsiran tanda”sedangkan yang kedua adalah semeon yang berarti “tanda” pada perkembangannya,

terdapat beberapa ahli yang mengkaji semiotika dalam studi mereka dan menciptakanteori-teori semiotika salah satunya adalah Ferdinand De Saussure.Saussure menggunakan istilah semiologi. Dalam kajian semiotikannyamenyusung pendekatan bahasa atau linguistik dalam studinya, karena Saussurememiliki latar belakang linguistik. Sasussure lahir pada tahun 1857 dan mulaimenyukai bidang bahasa dan kesastraan sejak kecil, bahkan pada usia 15 tahunSaussure menulis tulisan yang berjudul essai sure les langue. Semiotika menurutSaussure adalah kajian mengenai tanda dalam kehidupan sosial, mencakup apa sajatanda tersebut dan hukum apa yang mengatur terbentuknya tanda. Saussure (1966),hanya benar-benar menaruh perhatian pada symbol karena kata-kata adalah simbol.Namun para pengikutnya mengakui bahwa bentuk fisik dari tanda oleh Saussuredinamakan penanda (signifier), konsep mental yang terkait dengannya petanda(signified) dapat dikaitkan dengan cara ikonik atau atbitrer. Saussure sangat tertarikpada relasi signifier dengan signified dan satu tanda dengan tanda-tanda yang lain.Minat Saussure pada relasi signifier dengan signified telah berkembang menjadiperhatian utama di dalam tradisi semiotika Eropa. Saussure sendiri memusatkanperhatiannya untuk mengartikulasikan teori linguistik dan membuatnya semata-matamendalami bidang studi yang mungkin dia sebut semiologi.Implikasi dari penelitian ini ialah kepada penggemar novel, diharapkan dapatsecara langsung memahami segala bentuk sistem tanda yang di gunakan olehpengarang, lebih selektif dalam memilih novel sebagai media hiburan. Yang tidak

hanya menghibur tetapi juga mendidik dan dapat menambah wawasan sertapemahaman kepada pembaca dalam bidang ilmu kesastraan dan bidang ilmu lingustikmengenai tanda dan penanda serta dapat menjadi referensi bagi mahasiswa jurusanPendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya penelitian mengenai novel,semiotika, dan analisis Ferdinand de Saussure.Penelitian mengenai semiotika yang telah dilakukan oleh beberapa penulisdiantaranya. Thamimi (2016) yang mengkaji tentang. Pengkajian novel “Surat Keciluntuk Tuhan Karya Agnes Davonar” menggunakan kajian semiotik dengan tujuanpenelitiannya adalah mendeskripsikan ikon, indeks dan symbol. Kemudian, Yuliantin(2017) yang meneliti tentang pemakaian bahasa secara semiotik yakni berupa kata.Dan Mudjino (2011) yang meneliti tentang semiotika dalam filmBerdasarkan penelitian Muhammad Thamimi, Yanti Dwi Yuliantini, AditaWidara Putra, dan Yoyon Mudjiono belum mengkaji analisis semiotika dengan teorianalisis semiotika Ferdinand De Saussure oleh karena itu penulis merumuskan sebuahjudul Analisis semiotika Ferdinand De Saussure pada novel “Manjali danCakrabiawa” Karya Ayu UtamiHarapan dan alasan penulis mengambil judul penelitian ini agar setiappembaca dapat memahami segala bentuk sistem tanda yang ada serta mudahmemahimi apa yang diinginkan oleh pengarang dalam menuliskan karya sastra.Terkhusus dalam bidang pendidikan agar setiap siswa dan guru memahami ilmu

tentang tanda dan maknyanya.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, rumusan masalah dalampenelitian ini yaitu: Bagaimanakah semiotika Ferdinand De Saussure pada Novel“Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami?C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalampenelitian ini adalah: Untuk mendeskripsikan semiotika Ferdinand De Saussureterhadap Novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami?1. Manfaat PenelitianManfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :1. Manfaat TeoretisDiharapkan agar penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan alampengembangan teori semiotika.2. Manfaat PraktisDapat dijadikan sebagai literatur tambahan atau pelengkap bagisegenap pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil penelitian ini jugadapat memberikan manfaat dalam pengembangan kerja para praktissemiotik yakni dosen dan mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan

sebagai contoh aplikasi semiotika Ferdinand De Saussure. Hasil penelitianini juga bisa digunakan oleh mahasiswa dalam memahami teori semiotikaFerdinand De Saussure dan mengetahui cara penerapannya dalam karyasastra serta bisa digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitianselanjutnya dalam objek yang berbeda.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA dan KERANGKA PIKIRA. Kajian Pustaka1. Penelitian yang RelevanKajian pustaka, peneliti mengawali dengan menelaah penelitianterdahulu yang berkaitan serta relevansi dengan penelitian yang akandilakukan peneliti. Dengan demikian, peneliti mendapatkan rujukan,pendukung, pelengkap, serta pembanding dalam menyusun skripsi inisehingga lebih memadai. Adapun penelitian yang relevan denganpenelitian yang dianalisis penulis adalah penelitian Muhammad ThamimiProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasadan Seni IKIP PGRI Pontianak (2016) dengan judul penelitiannya adalah“Semiotik dalam novel surat kecil untuk tuhan karya Agnes Davonar”adapun yang menjadi Rumusan Masalah dalam penelitiannya adalahmendeskripsikan ikon, indeks dan symbol. kesimpulan yang dicapaidalam penelitiannnya adalah ditemukan 41 kutipan yang menunjukkanikon, diantaranya ikon onomatope, ikon topologis, ikon diagramatis, danikon metaforis. Kemudian, ada 20 kutipan yang menunjukkan indeks.Serta 21 kutipan yang menunjukkan simbol. Adapun simbol tersebutyaitu simbol dari tata surya, simbol dari sifat, simbol dari singkatan,

simbol dari fisik seseorang. Hasil tinjauan pustaka terhadap kajiansebelumnya dapat disimpulkan bahwa, kajian semiotik pada novel“Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami belum pernah dilakukanpada penelitian sebelumnya,Selanjutnya, Yanti Dwi Yuliantini, Adita Widara Putra ProgramStudi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh(2017) dengan judul penelitian “Semiotika dalam novel rembulantenggelam di wajahmu karya Tere Liye” adapun yang menjadi RumusanMasalah dalam penelitiannya adalah bagaimana unsur semiotik yangdigunakan oleh pengarang di dalam hasil karya sastranya yaitu padanovel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye. Kesimpulanyang dicapai dalam penelitiannnya adalah Unsur semiotik dalam novelRembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye, meliputi hal-halsebagai berikut ikon, indeks dan symbol.Selanjutnya, ada Yoyon Mudjiono Dosen Tetap Program StudiIlmu Komunikasi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya (2011)dengan judul penelitiannya adalah “kajian semiotika dalam film” adapunyang menjadi Rumusan Masalah dalam penelitiannya adalah bagaimanapenerapan semiotika dalam film. Metode yang digunakan dalampenelitian ini metode deskriptif dengan pendekatan semiotika RolandBarthes. Hasil penelitian ini membas tentang Semiotika dalam suatu

konteks skenario, gambar, teks, dan adegan di film menjadi sesuatu yangdapat dimaknai.SastraKata „sastra‟ dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasaSansekerta akar kata Sas-dalam kata kerja turunan berarti mengarahkan,mengajar, memberikan petunjuk atau instruksi. Akhiran kata tra-biasanyamenunjukkan alat, suasana. Maka dari sastra dapat berarti, alat untukmengajar, buku petunjuk, buku instruksi dan pengajaranmisalnyasilpasastra, bukuarsitektur, kesusastraan, buku petunjuk mengenai senicerita” Teeuw, (1984: 23). dan definisi sastra lainya menurut sebagiandari ahli sastra adalah sebagai berikut:Menurut Fananie (2001: 6) “ Bahwa sastra adalah karya fiksiyang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontanyang mampu mengungkapkan kemampuan aspek keindahan yang baikyang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna”. Tetapi jikamenurut Semi (1990:1) “Sastra merupakan salah satu cabang kesenianyang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahunyang lalu. Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia tidak dapatditolak, bahkan kehadiran tersebut di terima sebagai salah satu realitassosial budaya. Sedikit mempunyai persamaan dengan Fananie jikamenurut Wellek dan Warren (1990:3) “sastra adalah suatu kajian kreatif,sebuah karya seni”.

Definisi di atas berdasarkan persepsi masing-masing pribadi dansifatnya deskriptif, pendapat itu berbeda satu sama lain. Masing-masingahlimengungkapkan aspek-aspek tertentu, namun yang jelas definisitersebut dikemukakan dengan prinsip yang sama yaitu manusia denganlingkungan. Manusia menggunakan seni sebagai pengungkapan segi-segikehidupan. dan suatu kreatifitas manusia yang mampu yang menyajikanpemikiran dan pengalamanhidup dengan bentuk seni sastra.Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadisastra tertulis atau sastra lisan. Dalam hal ini sastra tidak banyakberhubungan dengan tulisan, tetapi bisa dengan bahasa yang dijadikanwahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.Sedangkan jika ditinjau secara psikografis, jenis sastra memilikibeberapa bentuk seperti novel, cerita / cerpen (tertulis / lisan), syair,pantun, puisi, dan lain-lain.Wilayah studi sastra terdapat tiga cabang ilmu sastra, yaitu teorisastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Sastra dapat dilihat dari sudutprinsip, kategori, asas, atau ketentuan yang mendasari karya sastra. Teorisastra adalah teori tentang prinsip-prinsip, kategori, asas, atau hukumyang mendasari pengkajian karya sastra. Sastra dapat dilihat sebagaideretan karya yang sejajar atau tersusun secara kronologis dari masa kemasa dan merupakan bagian dari proses sejarah. Sejarah sastra adalahilmu yang mempelajari tentang perkembangan sastra secara kronologis

dari waktu ke waktu. Sastra dapat dikaji dengan menggunakan prinsipprinsip karya sastra. Kritik Sastra adalah ilmu yang mempelajari danmemberikan penilaian terhadap karya sastra berdasarkan teori sastra. didalam ilmu sastra, perlu disadari bahwa ketiga bidang tersebut tidakdapat dipisahkan (Wellek dan Warren; 1977: 39).2. Karya SastraDitinjau secara psikografis, jenis sastra memiliki beberapa bentukseperti puisi, prosa, drama. Di bawah ini penulis akan menjelaskanjenis-jenis karya sastra dan artinya:a. PuisiPuisi merupakan suatu olahan pikiran seseorang, kehadiran puisidalam menyampaikan pesan kepada orang lain untuk diberi maknasangat manjur. Ketika seseorang sedang sedih, sedang jatuh cinta danlain sebagainya. Orang yang kaya dengan imajinasi tentu puisi adalahalatnya. Dalam puisi terkadang mengandung beberapa unsur ekstrinsikberikut aspek pendidikan, aspek sosial budaya, aspek sosial masyarakat,aspek politik, aspek ekonomi, aspek adat dan sebagainya. (Rimang,2011: 32)Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra. Karya sastramerupakan bentuk komunikasi antara sastrawan dengan pembacanya.Puisi merupakan alat pengungkapan pikiran dan perasaan atau sebagaialat ekspresi, Taufik Ismail (dalam Rimang, 2011: 32). Apa yang ditulis

sastrawan dalam sastranya adalah sesuatu yang ingin diungkapkankepada pembaca. Dalam penyampaian idenya tersebut sastrawan tidakbisa dipisahkan dari latar belakang dan lingkungannya. Puisi sebagaibentuk komunikasi sastra tidak akan terlepas dari peranan pengarangsebagai pencipta sastra.Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkaan,dipersingkatn dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihankata-kata kias (imajinatif). Pemilihan diksi dilakukan agar memilikikekuatan pengucapan, sehingga salah satu usaha penyair adalah memilihkata-kata yang memiliki persamaan bunyi(irama). Kata-kata itumemiliki makna yang lebih luas dan lebih banyak karenanya, kata-katadicarikan konotasi atau makna tambahan dan dibuat bergaya denganbahasa figuratif. (Rimang 2011: 33)Senada dengan pengertian di atas bahwa puisi merupakan tulisanyang menggambarkan perasaan, baik suka duka atau bahagia, dalampenulisan puisi tidak beraturan, terkadang puisi ditulis hanyabeberapakalimat yang diulang,selalu disisipkan majas yang membuatpuisi itu semakin indah.Keterangan di atas masih membutuhkan penjelasan-penjelasanyang lebih detail. Ralph Waldo Emerson memberi penjelasan bahawapuisi merupakan upaya abadi untuk mengekpresikan jiwa sesuatu, untukmenggerakkan tubuh yang kasar dan mencari kehidupan dan alasan

yang menyebabkannya ada, karena bukannya irama melainkan argumenyang membuat iramalah ( yaitu ide atau gagasan) yang menyelmakansuatu puisi. Sang penyair membuat suatu pikiran baru untukdisingkapkankepada pembaca, dia ingin mengatakan kepada semuaorang betapa pengalaman bersatu dengan dia yang mempunyaiperbendaharaan kosa kata yang lebih banyak dengan pengalamntersebut.( Blair & Chander 1935: 3)Selanjutnya ada juga pengarang tersebut yakni Edgar Allan Poememberi batasan puisi merupakan sebuah kata kreasi keindahan yangberirama (the rhythmical creation of beauty). Ukuran satu-satunta untukitu ialah rasa dengan intelek atau dengan kesadaran, puisi itu hanyamemiliki hubungan-hubungan sekunder saja. Kalau tidaklah bersifatinsidintal, maka puisi itu tidaklah mempunyai hubungan apapun baikdengan kewajiban mapun dengan kebenaran. (Blair & Chander 1935: 4)b. DramaPenggunaan kata “drama” hendaknya selalu disertakan pahamanmemaknakan drama. Teater hakikatnya drama juga (drama teater). Adasatu lagi istilah drama yang harus dimunculkan, yaitu drama sastra.Bedanya drama sastra hanya sampai pada penaskahan sedangkan dramateater sama denga drama panggun, lebih banyak berhubungan dengan

pementasan. Adapun drama film dan drama radio merupakan cuplikandari teater (pementasan).Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, drama adalah komposisisyair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan danwatak pelaku melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan. Dramasering disebut dengan teater, yaitu sandiwara yang dipentaskan sebagaiekspresi rasa keindahan atau seni. apapun yang sifatnya peniruan bisadisebut sebagai drama tidak heran kalau ada orang mengatakankehidupan di dunia adalah drama dari kehidupan yang sesungguhnya(akhirat). Dapat pula berarti perbuatan, tindakan.Drama berasal dari bahasa yunani “draomai” yang berarti berbuat,berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskandengan gerak. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokokdrama. Dalam Bahasa Belanda drama ilah toneel, yang kemudian olehPKG Mangkunegara VII dibuat istilah sandiwara. Drama (Yunani kuno)adalah salah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untukdiperankan oleh aktor kosa kata ini berasal dari Bahasa Yunani yangberarti aksi, perbuatan. Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media,di atas panggung, film, dan televisi. Drama juga terkadangdikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.(Rimang, 2011: 119)

Dari pendapat di atas diperoleh gambaran yang luas tentang wilayacakupan drama yang bersumber pada kehidupan mausia. Dalam replikakehidupan dapat dipentaskan di atas panggung tanpa harus mendapattekanan dari orang lain. Hal yang menarik lagi adalah bahwa kitamampu mengekspresikan segala watak dan perilaku masyarakat. Pesansangat dengan mudah disampaikan dan penonton pun dapat menikmatidan mengambil contoh dari perilaku tokoh sebagai pemilik peran yangditiruc. NovelNovel bersala dari Bahasa Itali, novella berarti sebuah barang baruyang kecil, kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentukprosa oleh Abrems (dalam Nurgiantoro 2000:9). Dalam Bahasa latinkata novel berasal novellius yang diturunkan pula dari kata noveis yangberarti baru. Dikatakan baru karena dibandingkan dengan jenis-jenislain, novel baru muncul kemudian (Tarigan, 1995: 164)

Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure pada Novel Manjali dan Cakrabirawa karya Ayu Utami. Skripsi, Pnedidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universita Muhammadiyah Makassar. di bawah bimbingan Marwiah dan bapak Anzar. Untuk mengetahui makna tersirat yang berupa bahasa simbolis dalam karya

Related Documents:

after the appearance of Ferdinand de Saussure’s (3;38) Cours de linguistique générale, and cites Ferdinand de Saussure’s views on general linguistics in places, including a brief but illuminating passage contrasting two possible theories of word structure (de Saussure

perkembangan perempuan. 3. Analisis Semiotika Analisis semiotika adalah cara atau metode untuk memberi makna terhadap lambing-lambang suatu person atau teks. Teks yang dimaksud dalam ini adalah segala bentuk serta sistem lambing (s ign) baik yang terdapat pada media massa seperti

Komunikasi Umberto Eco”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, hlm. 3. 4 . argumentasi-argumentasi yang layak dijadikan acuan dalam penerapan semiotika ke dalam proses pemahaman hadis Nabi.6 B. Sekilas Mengenai Semiotika 1. Definisi Semiotika . dan Pengembangan Ulumul Qur‟an (Yogyakarta:

Sebagai metode kajian semiotika telah memperlihatkan kekuatannya di dalam berbagai bidang seperti antropologi, sosiologi, politik, kajian media, cultural studies.17 . 28 Tinarbuko Sumbo, Semiotika Komunikasi Visual

Generale (A course in General Linguistics). Despite its slimness it had and continues to have a seminal influence on linguistics. Saussure compared a language to the game of chess in which piece is defined by both its situation on the board and its relationship with the other pieces. Saussure made ve

Penelitian ini merupakan analisis teks media menggunakan model analisis semiotika Roland Barthes yang dikenal dengan istilah "two order of signification". Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis dokumen. Teknik Analisis data dilakukan dengan tahapan, (1) Deskripsi, (2) Identifikasi, dan

and Latin grammar in describing some language, the mod ern linguistic is trying to describe some language according to characteristic of language itself. This view is the result of new concepts and views of language which presented by Ferdinand de Saussure as the writer say above. Str

Tees Business has been the recognised voice of business in the Tees region since 2015, acting as the only dedicated brand covering the local business scene. Published quarterly, the print version of Tees Business magazine is circulated to a readership of 20,000 , with an online edition achieving up to 12,000 views per issue. Content covers everything from local business news, advice and .