Skripsi Hubungan Pengarahan Supervisi Oleh Kepala Ruangan Dengan .

1y ago
10 Views
2 Downloads
4.10 MB
140 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ronan Orellana
Transcription

SKRIPSIHUBUNGAN PENGARAHAN SUPERVISI OLEH KEPALA RUANGANDENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD BANGILOleh :ALFIAN UMBU NIPANIM : 1507.14201.459PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADAMALANG2019

SKRIPSIHUBUNGAN PENGARAHAN SUPERVISI OLEH KEPALA RUANGANDENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RSUD BANGILDiajukan Sebagai Syarat MenyelesaikanPendidikan Tinggi Program Studi Sarjana KeperawatanOleh :ALFIAN UMBU NIPANIM : 1507.14201.459PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADAMALANG2019

LEMBAR PERSETUJUANUjian SkripsiSkripsi ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian SkripsiSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada :Hubungan Pengarahan Supervisi Oleh Kepala Ruangan Dengan Motivasi KerjaPerawat Pelaksana Di RSUD BangilALFIAN UMBU NIPANIM : 1507.14201.459Malang, 15 Agustus 2019Menyetujui,i

LEMBAR PENGESAHANUjian SkripsiSkripsi ini telah diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji UjianSkripsi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada padaTanggal 20 Agustus 2019 :Hubungan Pengarahan Supervisi Oleh Kepala Ruangan Dengan Motivasi KerjaPerawat Pelaksana Di RSUD BangilAlfian Umbu NipaNIM. 1507.14201.459ii

KATA PENGANTARPuji syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan Rahmat danHidayahnya sehingga dapat terselesaikan proposal skripsi dengan judul“Hubungan Pengarahan Supervisi Oleh Kepala Ruangan Dengan Motivasi KerjaPerawat Pelaksana Di RSUD Bangil” sebagai salah satu tugas untuk persyaratanakademis dalam rangka menyelesaikan Program Studi Sarjana KeperawatanSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widyagama Husada Malang.Dalam penyusunan proposal skripsi ini dijabarkan apakah HubunganPengarahan Kepala Ruangan Terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana DiRSUD Bangil, sehingga dapat menjadi salah satu intervensi yang diterapkankepada kepala ruangan dan perawat pelaksana.Terimakasih dan penghargaan kami sampaikan kepada yang terhormat:1.Rudy Joegijiantoro, dr., MMRS selaku ketua STIKES Widyagama HusadaMalang.2.Ibu Nurma Afiani, S.Kep., Ners., M.Kep selaku ketua Program Studi S1 IlmuKeperawatan STIKES Widyagama Husada Malang.3.dr. Wira Daramatasia., M.Biomed selaku penguji I.4.Frengki Apryanto, S.Kep., Ners., M.Kep selaku pembimbing I yang telahmemberikan bimbingan kepada penulis dalam menyusun proposal skripsi.5.Rosly Zunaedi, S.Kep., Ners., selaku pembimbing II yang telah memberikanbimbingan dalam menyusun proposal skripsi.6.Dosen pengajar Program Studi S1 Keperawatan STIKES WidyagamaHusada, yang telah mengamalkan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.7.Orang tua tercinta. Terima kasih atas doa, perhatian, dukungan, motivasidan kasih sayangnya yang tak pernah putus untuk keberhasilan penulis.8.Teman–teman S1 Keperawatan angkatan 2015 yang memberikan masukandan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang telahdiberikan semoga proposal skripsi ini berguna bagi kita semua.Malang, 15 Agustus 2019iii

ABSTRAKNipa, Alfian Umbu. 2019. Hubungan Pengarahan Supervisi Oleh KepalaRuangan Dengan Motivasi Kerja Perawat Pelaksana Di Rsud Bangil. Skripsi.Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanWidyagama Husada Malang. Pembimbing: (1) Frengki Apryanto S.Kep.,Ners., M.Kep (2) Rosly Zunaedi S.Kep., NersLatar Belakang: Pengarahan yang efektif meningkatkan motivasi perawat untukmencapai tujuan manajemen keperawatan dan asuhan keperawatan. Fungsipengarahan untuk meningkatkan motivasi terbagi menjadi tiga, yaitu komunikasi,supervisi, dan pendelegasian. Supervisi adalah kegiatan yang menjadi tanggungjawab manajer untuk memberikan dukungan, mengembangkan pengetahuan danketerampilan serta nilai-nilai kelompok, individu atau tim. Motivasi adalah prosespsikologis dalam mengarahkan dan menetapkan tindakan sukarela yangmengarah pada tujuan.Tujuan: Mengetahui hubungan pengarahan supervisi oleh kepala ruangandengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSUD Bangil.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi denganpendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 53. Instrumenmenggunakan kuesioner tentang pengarahan supervisi dan motivasi kerja perawatpelaksana. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi spearman.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengarahan supervisi dari kepalaruangan masih kurang dengan jumlah 39 perawat dari 53 responden dan motivasikerja perawat masih kurang sebesar 38 responden dari 53 responden. Nilaikorelasi sebesar 0,495 menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasisedang.Kesimpulan: Terdapat hubungan supervisi kepala ruangan dengan motivasi kerjaperawat pelaksana dengan nilai ρ value (0,000).Saran: Manajemen rumah sakit diharapkan dapat melakukan evaluasipelaksanaan supervisi kepala ruangan dan meningkatkan pelaksanaan supervisi.Tenaga perawat dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi dalambekerja sehingga dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yangoptimal.Kepustakaan : 42 kepustakaan (1987-2018)Kata Kunci : Pengarahan supervisi kepala ruangan, motivasi kerja perawatpelaksana, unit manajemeniv

ABTRACTNipa, Alfian Umbu. 2019. Correlation of Supervision from the Chief Nursewith Nurse Working Motivation in Bangil Regional General Hospital. Thesis.Nursing Program of Widyagama Husada School of Health Malang. Advisors:(1) Frengki Apryanto S.Kep., Ners., M.Kep (2) Rosly Zunaedi S.Kep., NersBackground: Effective supervision increases nurse motivation to achieve thegoals of nursing management and nursing care. The briefing function to increasemotivation is divided into three, namely communication, supervision, anddelegation. Supervision is an activity that is the responsibility of managers toprovide support, develop knowledge and skills and values of groups, individuals orteams. Motivation is a psychological process in directing and establishing voluntaryactions that lead to goals.Objective: To find out the correlation of supervision from the chief nurse with nurseworking motivation in Bangil Regional General Hospital.Research Methods: This research used descriptive correlation with crosssectional approach. The sample in this study was 53 respondents. The instrumentused was questionnaires about directing supervision and work motivation of nurseincharge. The statistical test used was the Spearman Correlation.Result: The results showed that supervision from the chief nurse was still low (39nurses out of 53 respondents) and motivation of working nurses was still low (38respondents from 53 respondents). Correlation score 0,495, it indicated positivecorrelation with moderate correlation strength.Conclusion: There was correlation between the supervision of the chief nurse withthe nurses working motivation with ρ 0,000.Suggestion: Hospital management is expected to be able to evaluate thesupervision of the chief nurse and improve the implementation of the supervision.Nurse are expected to maintain and increase motivation to work so they canprovide optimal nursing care.References : 42 references (1987-2018)Keywords : Supervision of the chief room, motivation of the work nurse,management unitv

DAFTAR ISILEMBAR PERSETUJUAN . iLEMBAR PENGESAHAN . iiKATA PENGANTAR . iiiABSTRAK . ivABTRACT . vDAFTAR ISI . viDAFTAR TABEL . ixDAFTAR GAMBAR . xDAFTAR LAMPIRAN . xiBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 6C. Tujuan Penelitian . 61. Tujuan Umum . 62. Tujuan Khusus. 6D. Manfaat Penelitian . 71. Teoritis. 72. Praktis . 7BAB II TINJAUAN TEORI . 8A. Konsep Fungsi Dan Peran Perawat . 81. Definisi Perawat . 82. Tugas Dan Peran Perawat. 93. Fungsi Perawat . 114. Karakterisitik Perawat Pelaksana . 12B. Konsep Pengarahan . 161. Definisi Pengarahan . 162. Fungsi Pengarahan . 163. Teori Pengarahan . 214. Tujuan Pengarahan . 265. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengarahan . 28C. Konsep Supervisi . 301. Definisi Supervisi . 302. Bentuk Supervisi . 32vi

3. Fungsi Supervisi Dan Peran Supervisor . 324. Manfaat Supervisi . 355. Unsur Pokok Supervisi . 366. Teknik Supervisi . 377. Waktu Supervisi. 38D. Konsep Motivasi Kerja . 401. Definisi Motivasi Kerja . 402. Teori-Teori Motivasi Kerja . 413. Faktor-Faktor Motivasi Kerja . 48E. Kerangka Teori . 52BAB III KERANGKA KONSEP & HIPOTESIS PENELITIAN . 53A. Kerangka Konsep . 53B. Hipotesis Peneltian . 54BAB IV METODE PENELITIAN . 55A. Desain Penelitian . 55B. Populasi, Sampel, Dan Sampling . 551.Populasi. 552.Sampel . 553.Sampling . 56C. Variabel Penelitian . 571.Variabel Independent. 572.Variabel Dependent . 57D. Tempat Dan Waktu Penelitian . 571.Tempat Penelitian . 572.Waktu Penelitian . 57E. Definisi Operasional. 57F.Instrumen Penelitian . 581. Kuesioner Pengarahan Supervisi Kepala Ruangan . 602. Kuesioner Motivasi Kerja Perawat . 61G. Prosedur Penelitian . 621. Prosedur Administrasi . 622. Prosedur Pengumpulan Data . 63H. Pengelolaan Data Dan Analisis Data . 641.Pengelolaan Data . 642.Analisis Data. 65vii

I.Etika Penelitian . 661.Informed Consent (Lembar Persetujuan) . 662.Anonimity (Tanpa Nama) . 663.Confidentiality (Rahasia) . 674.Justice And Veracity (Keadilan Dan Kejujuran) . 675.Balancing Harms And Benefits (Tidak merugikan Dan Manfaat) . 67BAB V HASIL PENELITIAN . 69A. Gambaran Lokasi Penelitian . 69B. Karakteristik Responden . 71C. Analisa Bivariat . 74BAB VI PEMBAHASAN . 76A. Karakteristik Responden . 76B. Pengarahan Supervisi Kepala Ruangan . 80C. Motivasi Kerja Perawat Pelaksana . 83D. Hubungan Motivasi Kerja Perawat Pelaksana Dengan Motivasi KerjaPerawat Pelaksana . 85E. Keterbatasan Penelitian . 87BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN . 88A. Kesimpulan . 88B. Saran . 88DAFTAR PUSTAKA . 90LAMPIRAN .93viii

DAFTAR TABELTabel4.5Judul TabelHalamanDefinisi Operasional434.6.1Blue Print Kuesioner Pengarahan Supervisi Kepala Ruangan444.6.2Blue Print Kuesioner Motivasi Kerja Perawat Pelaksana445.2.1Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan Usia715.2.2Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan Jenis dasarkan PendidikanTerakhir5.2.45.5.2.1Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan Masa Kerja73Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan Pengarahan74Supervisi Oleh Kepala Ruangan Di RSUD Bangil5.5.2.2Karakteristik Demografi Responden Berdasarkan Motivasi Kerja74Perawat Pelaksana Di RSUD Bangil5.3.1Hasil Uji Normalitas Data Pengarahan Supervisi Dan Motivasi Kerja755.3.2Hasil Analisa Pengarahan Supervisi Kepala Ruangan Dengan75Motivasi Kerja Perawat Pelaksana Di RSUD Bangiilix

DAFTAR GAMBARGambarJudul GambarHalaman2.5Kerangka Teori383.1Kerangka Konsep Hubungan Pengaharahan Supervisi aksana4.7.2Skema Alur Penelitian46x

DAFTAR LAMPIRANNomor12,34Judul LampiranSurat Studi PendahuluanInformed ConsentKuesioner Pengarahan Supervisi Kepala Ruangan DanMotivasi Kerja Perawat Pelaksana5Surat Izin Penelitian Dari STIKES Widyagaman Husada6Surat Persetujuan Penelitian Dari Badan Kesatuan BangsaDan Politik7Surat Persetujuan Melakukan Penelitian Di RSUD Bangil8Surat Balasan Telah Melakukan Penelitian Dari RSUD Bangil9Tabulasi Data Pada Kepala Ruangan Dan Perawat PelaksanaDi RSUD Bangil10Hasil Analisa Univariat Dan Analisa Bivariat11Dokumentasi Penelitian12Surat Pernyataan Keaslian Tulisan13Jadwal Pelaksanaan Skripsi14Curriculum VitaexiHalaman

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangMotivasi kerja perawat masih menjadi masalah yang belum dapatdiselesaikan, motivasi sebagai faktor internal pada pelayanan sangatpenting untuk menghasilkan tenaga profesional yang bermutu. Selain itufaktor eksternal tidak dapat dikesampingkan dalam mewujudkan pelayanantersebut. Menurut peneliti sebelumnya Supardi & Anwar (2014), motivasieksternal merupakan pengembangan darimotivasi internal. Motivasieksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individuyang dipengaruhi faktor-faktor eksternal yang dikendalikan oleh manajer,meliputi suasana kerja seperti gaji, penghargaan, kenaikan pangkat dantanggung jawab. Dari hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Perceka,(2018) didapatkan hasil motivasi perawat pelaksana di RS PameungpeukGarut masih rendah karena kurangnya pengarahan dan perencanaan kerjadari kepala ruangan. Dalam pelaksanaannya instansi atau unit kesehatanyang melaksanakan layanan kesehatan di Indonesia diharuskan ngkatkanpelayanan administrasi, pelayanan keperawatan, sarana dan prasaranaserta peningkatan kompetensi keahlian bagi tenaga kesehatan sehinggatercapainya standar pelayanan kesehatan (Undang-undang RI No. 36 tahun2009 tentang kesehatan).Pelayanan kesehatan profesional tentunya harus diwujudkan olehtenaga-tenaga kesehatan profesional yang memiliki kompetensi sesuaibidang keahlian masing-masing. Pada pelayanan keperawatan pemenuhankebutuhan dasar manusia menjadi indikator baiknya pelayanan kesehatan.1

2Hal ini tergantung pada lima fungsi manajemen yang efektif dan efisien rahan,danpengawasan (Triwibowo, C, 2013). Motivasi adalah dorongan individu untukmencapai tujuan. Motivasi muncul pada seseorang untuk memperolehkepuasan (Handoko, 2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasidan kepuasan merupakan hal yang abstrak, sedangkan tujuan menjadisesuatu yang konkrit. Agar pelayanan keperawatan dapat terlaksana denganbaik fungsi manajemen dalam keperawatan harus terlaksana dengan baik.Fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan,pengendalian dan evaluasi. Seorang kepala ruangan harus mampumenganalisis beberapa orang perawat bawahannya berdasarkan keahliandan tingkat pendidikan yang dimiliki sehingga dapat mengikuti cepatnyaperubahan yang terjadi pada sistem pelayanan kesehatan. Fungsi ini dapatdilaksanakan secara efektif bila menggunakan gaya kepemimpinan yangtepat. Manajemen dapat dilaksanakan secara efektif bila kepala ruanganmemiliki keterampilan manajerial meliputi keterampilan teknis, keterampilanmanusiawi dapat juga disebut sebagai keterampilan interpersonal (Suarli, S& Bachtiar, Y, 2013).Pelaksanaan fungsi manajemen yang baik akan mempengaruhimotivasi kerja perawat. Kepemimpinan akan berjalan efektif apabila seorangpemimpin memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhibawahannya agar termotivasi dan dapat menjalankan tugasnya sesuaidengan tujuan organisasi. Efektivitas seorang pemimpin dapat dilihat daritingkat produktivitas kerja dan motivasi kerja bawahannya, hal tersebutdidapat atas kemampuan seorang pemimpin dalam amengarahkanuntukpelaksanaan serta pengawasan kerja yang dapat dipahami bawahannya.

3Namun tidak sedikit dalam suatu organisasi bila kepimimpinan seorang tidaksesuai fungsi manajemen, maka kinerja perawat menurun karena motivasibawahannya rendah tidak mendukung terhadap kinerja organisasi tersebut.Hilang atau menurunnya motivasi seperti malas dan kurang bergairah seringkali terjadi dalam rutinitas kerja. Hal ini terjadi dikarenakan suasana kerjayang kurang nyaman dan tidak adanya punish dan reward yang diterapkandalam sebuah organisasi, sehingga seorang pemimpin mampu wahanya,mengarahkan, melakukan pengawasan serta pembinaan bagi bawahannyasehingga lebih termotivasi dan bergairah untuk melaksanakan pekerjaanyang diberikan (Hasibuan, 2012).Menurut Asmuji (2013), pengarahan dalam pencapaian tujuan suatuorganisasi akan berjalan optimal apabila bawahan memahami arahanpimpinan dengan baik dan menggunakan kemampuan baik tenaga danpikirannya secara efektif dan efisien. Fungsi pengarahan selalu berkaitanerat dengan perencanaan kegiatan keperawatan di ruang rawat inap dalamrangka menugaskan perawat untuk melaksanakan mencapai tujuan yangtelah ditentukan. Fungsi pengarahan adalah agar membuat perawat ataustaf melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Pimpinanmelaksanakan pengawasan secara terencana untuk untuk mengawasijalannya fungsi-fungsi manajemen, menjamin sumber daya yang dimilikidipergunakan secara efektif dan efisien, mengukur penyimpangan danmengambil tindakan perbaikan dengan membandingkan kejadian nyatadengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya agar berjalan sesuaidengan tujuan yang ingin diharapkan (Handoko, 2012).

4Menurut peneliti sebelumnya (Perceka, 2018), mengatakan bahwaperan manajerial kepala ruangan sangat mempengaruhi motivasi kerjaperawat pelaksana. Penelitian ini diperkuat oleh penelitian Rizal A (2015)yang menyatakan terdapat hubungan antara fungsi-fungsi manajemendengan motivasi perawat. Dari hasil penelitian dapat menunjukan bahwamotivasi rendah dipengaruhi oleh bagaimana atasan merencanakan suatupekerjaan dengan baik. Bila perencanaan kerja yang disusun oleh atasanbaik, maka motivasi kerja perawat meningkat. Penelitian ini diperkuat olehpeneliti-peneliti lainnya (Putri, 2015), yang menyatakan bahwa terdapathubungan antara fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian,pengarahan dan pengawasan dengan motivasi perawat pelaksana. Prosespengarahan kerja dilakukan oleh seorang manajer atau kepala ruangandengan memberikan memotivasi kerja, membangun komunikasi yang efektif,mengatasi masalah, melaksanakan kerja sama dengan bawahannya agarbekerja sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang berada di RSUDBangil. Dalam organisasi pengarahan dari seorang manajer akanberdampak terbangunnya komunikasi yang efektif antara pimpinan denganbawahan dan sesama rekan kerja. Pengarahan tersebut sifatnya dapatmenyesuaikan dengan keadaan, memiliki pandangan terhadap organisasidan mampu mempertimbangkan atau memeriksa kembali pekerjaan secaramenyeluruh. Pengarahan dapat berupa arahan kerja, memberikanpenugasan, bimbingan kerja kepada staf dan motivasi kerja sehinggaapabila dilaksanakan secara berkelanjutan dapat menciptakan iklim kerjayang kondusif dan target kerja yang diinginkan tercapai.Perawat dalam menjalankan fungsinya sebagai tenaga kesehatan,sebagai pelaksana, pengelola layanan kesehatan, peneliti dan pendidik(Undang-undang RI No.38 tahun 2014 tentang keperawatan), seorang

5perawat memiliki kewenangan untuk membuat perencanaan, mengkaji,menetapkan masalah, mengelola kasus serta mengevaluasi keberhasilanmanajemen ini, perlu adanya optimalisasi fungsi perawat sebagai manajer.Fungsi ini tersebar di semua tingkatan manajemen puncak, tengah danbawah (Suyanto & Salamah, 2011). Menurut Marquis (2014) bahwapelaksanaan fungsi manajemen keperawatan belum berjalan secaraoptimal, baru dalam fungsi pengawasan yang berjalan baik. Seorangmanajer yaitu kepala ruangan membutuhkan kompetensi, keterampilan dankeahlian tidak hanya dalam melaksanakan fungsi manajemen saja,melainkan seorang manajer harus memiliki jiwa kepempinan yang baik agardapat efektif dalam mengelola manajemen pelayanan untuk mendukungpelayanan asuhan keperawatan. Agar tujuan kepala ruangan tercapaikepala ruangan harus memiliki visi dan misi yang jelas sehingga tdibawahpengawasannya dengan membangun komunikasi yang efektif, membuataturan-aturan kerja serta target pencapain kerja yang dapat dievaluasisecara berkelanjutan agar tujuan dalam pelayanan keperawatan dapattercapai (Nursalam, 2015).Hasil studi pendahuluan pada kepala ruangan dan perawat yangdilakukan peneliti di RSUD Bangil, yaitu pengarahan yang di lakukan olehkepala ruangan terhadap perawat pelaksana pada peningkatan motivasikerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan. Studipendahuluan ini dilakukan pada bulan Maret 2019, didapatkan data yangdiperoleh diantaranya persentase keterlambatan perawat adalah 20%,persentase perawat yang pulang lebih cepat 25%, persentase absenperawat adalah 10%, dan dokumentasi yang dilakukan perawat adalah 70%.

6Wawancara dilakukan dengan 7 orang perawat yang berasal dari masingmasing ruang rawat inap yang ada di RSUD Bangil. Data yang didapatkandari hasil wawancara mengenai motivasi kerja diantaranya; hubunganinterpersonal antara sesama perawat maupun perawat dengan kepalaruangan kurang baik, kurangnya kontrol dan kerjasama dari atasan ataukepala ruangan dengan perawat pelaksana, kondisi lingkungan kerja tidakmengganggu pekerjaan perawat, kurangnya sosialisasi mengenai kebijakankebijakan di rumah sakit, perawat mengaku gaji atau pendapatan tidaksebanding dengan beban kerja yang dihadapi, kurangnya tanggung jawabpribadi dalam menjalankan pekerjaan seperti sering terlambat, sering absen,pendokumentasian tidak dilakukan dengan baik, dan kurang bersemangatdalam menjalankan aktivitas. Oleh karena itu, peneliti tertarik untukmelakukan penelitian tentang hubungan pengarahan kepala ruanganterhadap motivasi kerja perawat pelaksana di RSUD Bangil.B.Rumusan MasalahApakah ada hubungan pengarahan supervisi oleh kepala ruangandengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSUD Bangil ?C.Tujuan Penelitian1.Tujuan UmumMengetahui hubungan pengarahan supervisi oleh kepala ruangandengan motivasi kerja perawat pelaksana di RSUD Bangil.2.Tujuan Khususa. Mengidentifikasi pengarahan supervisi oleh kepala ruangan di RSUD Bangil.b. Mengidentifikasi motivasi perawat pelaksana di RSUD Bangil.c. Menganalisis hubungan pengarahan supervisi oleh kepala ruangan denganmotivasi kerja perawat pelaksana.

7D.Manfaat Penelitian1.TeoritisDari hasil penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran bagi semuadisiplin ilmu kesehatan untuk dijadikan pedoman intervensi dalammenangani kejadian hubungan pengarahan supervisi oleh kepala ruanganterhadap motivasi kerja perawat pelaksana.2.Praktisa. STIKES Widyagama Husada MalangHasil penelitian ini dapat memberikan data bagi mahasiswa ataupeneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian terkait hubunganpengarahan supervisi oleh kepala ruangan dengan motivasi kerja perawatpelaksana.b. RSUD BangilDapat dijadikan acuan bagi perawat pelaksana dan kepala perawatuntuk meningkatkan motivasi kerja perawat pelaksana di RSUD Bangil.c. Perawat PelaksanaDapat memberikan efek untuk meningkatkan motivasi kerja dariperawat pelaksana itu sendiri.d. PenelitiDapat memberikan pemahaman tentang tatalaksana yang tepatberupa kemampuan melakukan prosedur pengarahan supervisi oleh kepalaruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana.

BAB IITINJAUAN TEORIA.Konsep Fungsi Dan Peran Perawat1.Definisi PerawatPerawat (Nurse) berasa dari bahasa latin yaitu kata nutrix yangberarti merawat atau memelihara. Menurut Kusnanto (2003), perawat adalahseorang profesional yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dankewenangan melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan pada berbagaijenjang keperawatan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi dan PraktekKeperawatan RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001, dijelaskan bahwa perawatadalah orang yang telah lulus dari pendidikan perawat, baik di dalammaupun di luar negeri, sesuai ketentuan peraturan perundang-u

hubungan pengarahan supervisi oleh kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana di rsud bangil oleh : alfian umbu nipa nim : 1507.14201.459 program studi s1 ilmu keperawatan sekolah tinggi ilmu kesehatan widyagama husada malang 2019

Related Documents:

keperawatan adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan, yang harus dilakukan oleh manajer dalam bentuk supervisi. Supervisi yang dilakukan oleh manajer keperawatan secara baik dan terus menerus dapat memastikan pemberian asuhan keperawatan sesuai dengan standar praktek keperawatan ( Depkes RI, 1994 ).

Gambar 2.1 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan harga saham . 16 Gambar 2.2 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan harga penyerahan 16 Gambar 2.3 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan jangka waktu 17 Gambar 2.4 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli terhadap Volatility . 18 Gambar 2.5 Grafik hubungan .

dan mencapai sasaran prestasi kerja tinggi. Fungsi pengarahan yang . dirumah sakit pku dalam menerapkan hand hygiene, didapatkan hasil bahwa kepatuhan perawat menerapkan hand hygiene hanya sebesar 50%. Melalui . observasi langsung di

Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan diet (p 0,05). Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat

BAB III KERANGKA LAPORAN SKRIPSI-NONSKRIPSI 12 3.1 Bagian Awal Skripsi-Nonskripsi 12 3.2 Bagian Tengah Skripsi-Nonskripsi 14 3.3 Bagian Akhir Skripsi-Nonskripsi 21 BAB IV FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI-NONSKRIPSI 22 4.1 Kertas 22 4.2 Ketikan 22 4.3 Penomoran 23 .

skripsi, maksud skripsi, logo Universitas Muria Kudus, nama dan nomor mahasiswa, nama fakultas, nama universitas, nama kota, dan tahun penyusunan skripsi. 1. Judul skripsi merupakan ekspresi dari topik yang akan diteliti (Sarwidi, dkk. 2001). Judul skripsi dibuat singkat dan jelas seperti yang diuraikan pada usulan penelitian. 2.

skripsi ini memuat beberapa hal terkait dengan tujuan, sasaran, sistematika penyusunan skripsi, dan teknik penulisan skripsi. Sebagai pedoman bagi mahasiswa jurusan KPI dalam menyusun skripsi, buku ini juga dilengkapi dengan video penyusunan skripsi dan format penulisan skripsi yang dapat diakses melalui web jurusan dan channel YouTube KPI.

interface (API) used in a GEANT4 application. A simple application will use concrete classes provided with the toolkit, the developer will provide the detector description a primary generator (possibly using one of the general purpose ones provided with the toolkit), define the physics for the application (the physics list, possibly one of the few provided with the toolkit) and optional user .