CASE STUDY SERIES #7 IKEA - Cfds.fisipol.ugm.ac.id

1y ago
6 Views
2 Downloads
1.68 MB
20 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Milena Petrie
Transcription

IKEAInovasi Digital IKEACASE STUDY SERIES #7

CASE STUDY SERIES #7CfDS Case Study Series #7Penulis :Lodang Kusumo JatiNabeel Khawarizmy MunaNitya Saputri RizalEditor :Viyasa RahyaputraDesain dan Tata Letak :Anaq DuanaikoFidya Shabrina2

CASE STUDY SERIES #7PengantarIKEA dikenal sebagai salah satu peritel peralatan rumah tangga palingterkemuka yang didirikan pada tahun 1951. Sejak didirikan, IKEA kinitelah memiliki 28 toko di 28 negara, 27 kantor layanan perdagangan di23 negara, 33 pusat distribusi, dan 15 pusat distribusi pelanggan di 17negara, serta 43 unit produksi industri IKEA di 11 negara. Kisah suksesIKEA belumlah berakhir setelah mereka berhasil mendirikan banyakshowroom fisik. Saat ini, IKEA masih mengembangkan danmemperluas pangsa pasar melalui pengembangan aplikasi ritel danseluler online mereka. Hal tersebut juga berkorelasi denganperkembangan penjualan dan pendapatan IKEA saat ini. Pada tahun2015, total penjualan IKEA meningkat 11,2%, dari 29,3 miliar di tahun2014 menjadi 32,7 miliar pada tahun 2015. Selain itu, pada tahun yangsama, situs web IKEA telah dikunjungi oleh 1,9 miliar pengunjung.Sementara itu, toko offline mereka hanya dikunjungi oleh 771 jutapelanggan.1 Fakta ini menunjukkan bahwa ada perubahan preferensibelanja pelanggan dari belanja offline konvensional ke cara barupengalaman belanja digital. Rupanya IKEA menyadari penuh akanadanya tren perubahan perilaku pelanggan mereka. Oleh karena itu,IKEA telah mengembangkan dan meningkatkan proses digitalisasibisnis untuk memberikan layanan maksimal bagi pelanggan mereka.Berdasarkan fakta-fakta tersebut, studi kasus ini akan mencobamenjawab beberapa pertanyaan penting tentang bentuk prosesdigitalisasi IKEA dan manfaat dari transformasi bisnis digital IKEA11

CASE STUDY SERIES #7Digitalisasi IKEAIKEA meluncurkan katalog cetak pertamanya pada tahun 1951, delapantahun setelah perusahaan ini didirikan di tahun 1943. Katalog cetakIKEA yang pertama menawarkan bagian yang paling bertahan daristrategi konten pemasarannya. Katalog cetak ini menyajikan berbagaiproduk IKEA, dan pelanggan dapat menemukan serta membeli produkdi showroom IKEA hanya setelah mereka membaca katalog. Masalahdengan strategi pemasaran konvensional ini adalah tentang efisiensi,karena menggunakan katalog cetak tidak hanya membutuhkan biayamahal untuk memproduksinya, tetapi juga membutuhkan lebih banyakwaktu dan upaya untuk mendistribusikannya ke seluruh dunia. Namun,katalog cetak hanyalah awal dari upaya branding dan pemasaran IKEA.Saat ini, 50 tahun setelah IKEA menerbitkan katalog cetak pertamanya,IKEA secara resmi meluncurkan toko onlinenya di tahun 2007, yangmenandai inovasi mereka dalam strategi bisnis.IKEA mungkin memiliki toko online paling progresif, yang terdiri darisitus web dan aplikasi perangkat lunak, terutama karena merekamenyediakan fitur-fitur canggih. Mereka memasukkan lebih dari 12.000produk ke dalam situs web mereka, yang merepresentasikan seluruhrangkaian produk IKEA. Karena gagasan utama pembuatan situs webdan aplikasi adalah untuk lebih dekat dengan pelanggan onlinemereka, toko online IKEA bermaksud untuk memasukkan teknologidigital ke dalam lamannya melalui fitur augmented reality (AR).2Augmented reality tentu saja merupakan fitur luar biasa yangmemberikan pengalaman menakjubkan kepada pelanggan untukmemilih produk IKEA dalam tampilan 3D dengan berbagai warna dansudut yang berbeda hanya dengan menggunakan tablet atau ponselcerdas mereka. Namun, tidak seperti fitur augmented realitykonvensional merek lain yang menggunakan kode respons cepat yangtampak seperti barcode acak, versi IKEA hanya menggunakan ikon kecilyang menyediakan konten tambahan untuk mengaktifkan fituraugmented reality.2

CASE STUDY SERIES #7Selain itu, untuk memberikan rasa puas bagi pelanggan dalam memilihproduk, IKEA mengembangkan fitur teknologi canggih pada tahun2013. Salah satu fitur telah dikembangkan sebagai perluasan dariaugmented reality. Fitur yang disebut "Place Furniture in Your Room" initelah dikembangkan dengan memanfaatkan kamera ponsel pintaruntuk menangkap gambar ruang 360 secara real time dalam mengaturproduk furnitur di kamar Anda secara virtual. Hal ini akanmemungkinkan pelanggan untuk secara virtual mengatur danmenyesuaikan furnitur IKEA di kamar/rumah mereka, serta membantupelanggan untuk memilih produk yang sesuai dengan ukuran, warna,dan dekorasi furnitur lain di kamar mereka. Fitur ini tentu akanmemuaskan dan menciptakan rasa kagum bagi pelanggan IKEA.Kemudian, bagi pengguna Android atau iOS, aplikasi toko online IKEAjuga dapat diunduh dengan mudah di Google Play Store dan Apple AppStore.3

CASE STUDY SERIES #7Figure 1: Augmented Reality based IKEA AppIKEA tidak hanya menginovasi strategi bisnis mereka, tetapi jugamengembangkan sistem layanan untuk memuaskan pelanggan.Sistem layanan ini telah dibuat terutama sebagai layanan pelengkapdari strategi bisnis digital mereka. Dalam layanan ini, pelangganmemiliki tiga pilihan berbeda setelah memilih produk, baik dari situsweb atau katalog aplikasi seluler.3 Pilihan pertama adalah carakonvensional, yang umumnya disebut sistem swalayan. Melaluilayanan ini, pelanggan dapat memilih produk secara online danmencetak gambar produk favorit mereka. Kemudian, mereka dapatpergi ke toko offline IKEA untuk langsung membeli dan membawapulang produk itu sendiri. Sementara itu, pilihan kedua memungkinkanpelanggan untuk melakukan proses pembelian konvensional, tetapilebih memilih agar produk dikirim oleh IKEA ke rumah mereka denganbiaya tambahan yang disepakati. Terakhir, pilihan ketiga adalah sistemlayanan yang paling mutakhir. Sistem ini telah dirancang untukmemuaskan para pelanggan yang memiliki waktu terbatas. Melaluisistem layanan ini, pelanggan dapat melakukan setiap langkah darimemilih produk, memesan, serta membayarnya dari gawai ataukomputer, dan menunggu produk dikirim ke alamat mereka.4

CASE STUDY SERIES #7Selain itu, untuk memperluas pangsa pasar, IKEA juga meningkatkaninovasi mereka dalam pemasaran online. IKEA mengembangkanstrategi pemasaran untuk mengiklankan produk mereka melalui carayang lebih unik dan menarik daripada peritel furnitur lainnya. Salahsatu inovasi pemasaran paling cemerlang dari IKEA adalah seri webbermerek pada tahun 2008 berjudul "Easy to Assemble" yangberlangsung selama empat musim (ditambah sebuah seri musikalspin-off) yang tersedia di YouTube. Seri web ini telah memenangkan duaStreamy Awards dan Webby Awards. Selain itu, IKEA juga meluncurkankampanye “First: 59" di situs webnya, yang menampilkan kiat-kiatuntuk memulai hari Anda dengan baik. IKEA juga membuat Share Spacepada tahun 2011, yang merupakan sebuah situs berbagi foto komunitasyang menjadi penghubung bagi user-generated content merek tersebutuntuk memberikan inspirasi dan cerita bagi satu sama lain.4 Proyek inimelanggengkan tujuan IKEA untuk membuat kehidupan orang-orang dirumah menjadi lebih baik. Inovasi pemasaran IKEA paling canggihlainnya adalah pembuatan pesta pernikahan online, yangmemungkinkan pasangan untuk mengatur pesta pernikahan merekasecara online melalui proses yang menyerupai grup Skype massal.5 Halini dapat diatur tanpa mengeluarkan biaya besar dan tanpamasalah-masalah lainnya yang biasanya terjadi pada upacarapernikahan offline. Di masa depan, inovasi pernikahan online inimungkin akan memecahkan masalah utama pasangan muda untukmenikah, karena setiap tahun biaya pesta pernikahan selalu meningkattajam.5

CASE STUDY SERIES #7Digitalisasi danPenambangan Data IKEASetelah menyelesaikan digitalisasi layanan mereka, bisnis seperti IKEAmendapatkan arus baru data pelanggan yang belum pernah merekamiliki sebelumnya. Dalam pengertian ini, data pelanggan bukan hanyainformasi pribadi yang mereka daftarkan ke perusahaan, tetapi jugaaktivitas belanja online mereka di situs web atau aplikasi perusahaan.Data tersebut begitu besar dan terus mengalir sehingga metodeanalitik data yang ditingkatkan, seperti big data, diperlukan untukmemproses data ini dengan baik untuk digunakan perusahaan.6 Datapelanggan digital ini dapat diproses dan dianalisis untuk mencari tahuberbagai pola dan tren, seperti jenis produk apa yang paling dicaripelanggan, atau apa yang mencegah pelanggan menyelesaikantransaksi mereka. Selain itu, data ini dapat digunakan untuk7memutuskan cara terbaik melakukan operasi bisnis di masa depan,seperti melalui keterlibatan pelanggan.7 IKEA mendapatkan banyakdampak positif pasca membuka toko online dan mengembangkanaplikasi seluler. Sekarang, mereka dapat menciptakan pengalamanpelanggan dan pemasaran yang dipersonalisasi setelah mendapatkandata pelanggan yang kaya dan berharga melalui digitalisasi.8 Hal initermasuk memberikan saran di situs web untuk produk yang mungkindiminati pelanggan sesuai dengan penelusuran dan pembeliansebelumnya. Dengan demikian, menurut berbagai survei, keterlibatanpelanggan IKEA membaik dan kepuasan pelanggan meningkat.96

CASE STUDY SERIES #7Data pelanggan juga bermanfaat pada konteks ini karena telahmembantu IKEA dalam menentukan operasi bisnis terbaik, salahsatunya dalam komunikasi. IKEA telah mendapati bahwa merekamemiliki data demografi dan psikografis yang berhubungan denganinformasi spasial dan preferensi pelanggan mereka.10 Data tersebuttelah digunakan oleh IKEA untuk mengelola operasi bisnis di kota-kotatertentu. Misalnya, perusahaan tersebut menemukan melalui datapsikografis bahwa sejumlah besar pelanggan di Pittsburgh, AmerikaSerikat menunjukkan respons lebih positif terhadap iklan yang terfokuspada harga rendah produk IKEA ketimbang karakteristik lainnya. Sejaksaat itu, perusahaan ini telah menyesuaikan komunikasi pelangganmereka dengan merancang komunikasi yang sangat dipersonalisasidan terpusat pada harga yang rendah bagi pelanggan Pittsburgh.Berbagai perbaikan lain telah dilakukan dalam operasi bisnis IKEA yangdidorong oleh digitalisasi, seperti pada layanan prediktif dan fokusyang bergeser ke iklan melalui media sosial. Melalui pengelolaan untukmemanfaatkan implikasi digitalisasi bisnis, IKEA menjadi salah satuperitel peralatan rumah tangga terbaik dalam segi pengalaman online.Menurut studi Qubit UX, IKEA merupakan peritel peralatan rumahtangga yang paling banyak dikunjungi dengan lebih dari 42 jutapengunjung bulanan di situs web, lima kali lebih besar dari situspesaing terdekatnya.11 IKEA juga berhasil mengalahkan perusahaansejenis lainnya dalam kategori “Choose” dan “Buy”, yang artinya IKEAmemiliki halaman produk paling efektif dan mudah dibeli. Prestasi inimenunjukkan bahwa IKEA tidak hanya menggunakan data pelanggandalam proses digitalisasi, tetapi juga melengkapinya denganmenyempurnakan antarmuka situs web.7

CASE STUDY SERIES #7Nilai Bisnis dan ProfitabilitasDari segi bisnis, proses digitalisasi memang tidak dapat dihindari olehIKEA. Menurut laporan McKinsey, para industri unggulan perlumentransformasi secara digital bisnis mereka secepat mungkin karenapara pesaing muncul secara tidak terduga. Sebagai contoh, perusahaankecil retail online mampu memilih sub-kategori produk danmenawarkan harga yang jauh lebih rendah dengan volume yang kecil,sehingga memaksa perusahaan-perusahaan yang lebih besar untukmelakukan hal serupa. Strategi ini, dikombinasikan dengankeunggulan digital yang tidak memerlukan jaringan distribusi kantordan agen lokal, akan sangat membahayakan para perusahaanunggulan. Apabila mereka tidak bisa beradaptasi pada tren baru, yaitudalam konteks ini digitalisasi bisnis mereka, perusahaan-perusahaanini dapat tertinggal dan keluar dari kelompok “perusahaan unggulan”.Jangka waktu dan langkah-langkah yang perlu diambil para unggulandalam digitalisasi bisnis mereka dapat dilihat pada grafis di bawah ini.12Gambar 2: Bagaimana Digitalisasi Mengubah Industri8

CASE STUDY SERIES #7Untuk menilai pentingnya digitalisasi di industri furnitur, patokan daristartup lain yang telah sepenuhnya menggunakan sarana digital danperusahaan unggulan yang mengeluarkan usaha lebih sedikit dalaminovasi digital perlu dipelajari lebih lanjut. Wayfair, sebuah peritel alatrumah tangga Amerika yang beroperasi sepenuhnya secara onlinesebagai perusahaan e-commerce sejak 2002, merupakan salah satupatokan startup furnitur yang menikmati pertumbuhan pendapatansejak fase digitalisasi pertamanya. Wayfair bermula dengan nama CSNStores yang beroperasi pada satu situs, racksandstands.com, danhanya menjual furnitur rumah dan ruang penyimpanan. Perusahaantersebut kemudian berkembang dengan cara memasukkan pemasoklain yang menjual produk rumah tangga jenis lain melalui domainberbeda. Di tahun 2011, CSN Stores diberi merek ulang menjadi Wayfairdalam situs solid Wayfair.com untuk mengarahkan traffic ke dalam satusitus.13Sejak pengoperasian pertamanya, Wayfair telah atanpendapatannya yang konstan. Perusahaan tersebut berpendapatansebesar 100 juta pada tahun 2006, 380 juta pada tahun 2010, lebihdari 500 juta pada tahun 2011, lebih dari 600 juta pada tahun 2012,lebih dari 900 juta pada tahun 2013, lebih dari 1,4 miliar pada tahun2014, dan 2,25 miliar di tahun 2015.14 Jumlah penjualan tercatatterbaru Wayfair cukup mengesankan bagi peritel yang hanyaberoperasi secara online. Wayfair berhasil karena mereka tetapmempertahankan kehadiran online mereka, meskipun pada awalnya ditahun 2002, para produsen tidak tertarik dengan bisnis yang beroperasisemata-mata melalui Internet.15 Dengan berfokus pada pengembanganonline dan memanfaatkan potensi besar e-commerce, Wayfair telahmenjadi salah satu peritel peralatan rumah tangga online terbesar didunia.9

CASE STUDY SERIES #7Pertumbuhan Pendapatan WayfairJuta US Dolar ( umbuhan Pendapatan WayfairFigur 3: Pertumbuhan Pendapatan Wayfair 2006-2015Di sisi lain, Roomstores, salah satu peritel furnitur terbesar di AmerikaSerikat, mengajukan 'kebangkrutan bab 11' pada 18 Desember 2015.Penurunan ekonomi menjadi pemicu pengajuan ini. Tetapi, bahkanpasar pulih setelah krisis dan persaingan di marketplace meningkatsecara signifikan. Menurut data pengajuan, penjualan kotor telah turunmenjadi sekitar 70.7 juta pada tahun 2014 dari 76.2 juta di tahun2013. Penjualan diharapkan mencapai 63 juta pada tahun 2015.16 Saatperusahaan tersebut memiliki pendapatan bersih sebesar 765.000pada tahun 2013, dalam pengajuannya dikatakan bahwa perusahaantersebut mengalami kerugian sekitar 476.000 pada tahun 2014.Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat empat kali lipat tahunini karena adanya penurunan margin yang tengah berlangsung. Dalampengajuannya, kebangkrutan terjadi karena meningkatnya persaingandan pada gilirannya, margin dapat berkurang secara signifikan.Persaingan di sini sebagian besar terkait dengan inovasi bisnis digital dimana pelanggan mencoba mencari produk yang lebih murah dengankualitas tinggi secara online. Pasca tahun 2010 hingga sekarang, adabanyak pesaing peritel furnitur yang menggunakan platform onlinesebagai alat untuk meningkatkan penjualan. Pesaing ini adalahWayfair, Conn’s, Living Space, dan American Warehouse. Roomstoreshanya melakukan sedikit digitalisasi dalam bisnis mereka.Satu-satunya digitalisasi yang dapat dilihat hanyalah situs web danhalaman facebook, tidak ada aplikasi atau medis digital lainnya.Perusahaan tersebut sangatlah bergantung pada penjualan offline, dansebagai hasilnya ia tidak dapat bersaing dengan para kompetitor yangtelah beradaptasi dengan kemajuan teknologi.10

CASE STUDY SERIES #7Sebagai sebuah perusahaan unggulan dalam industri mebel, IKEAmemahami bahwa inovasi bisnis digital adalah salah satu cara untukbertahan. Dengan lebih dari 42 juta pengunjung bulanan di situs webmereka, yang lima kali lebih besar dari pesaing terdekatnya, IKEAberhasil melewati titik kritis dengan memanfaatkan tren terbaruaugmented reality. Keputusan IKEA untuk merangkul augmented realitydapat dirasionalisasikan atas alasan profitabilitas. Satu tahun setelahIKEA meningkatkan aplikasi mobile-nya dengan augmented reality,Accenture mengadakan survei yang menyebutkan bahwa adakemungkinan 86% pelanggan akan membeli produk melaluiaugmented reality.17 Teknologi ini sangat membantu meningkatkankonversi penjualan dengan memastikan bahwa pelangganmenemukan produk yang mereka inginkan bahkan jika, misalnya,barang yang diinginkan sedang tidak tersedia, dan hal ini pada saatyang sama juga menghemat waktu pelanggan.Contoh penggunaan augmented reality apa yang dapatmeningkatkan kemungkinan Anda untuk membeli produk?Gambar 4: Cara Augmented Reality Meningkatkan Pengalaman Pelanggan dan Mendorong Pertumbuhan18Digitalisasi IKEA menyesuaikan dengan peningkatan penggunaanponsel cerdas dalam periode waktu ini. Peningkatan ini menyebabkanpergeseran perilaku pelanggan dari pembelian produk langsung ditoko fisik, ke penjelajahan dan pembelian di katalog onlineperusahaan. Dengan memahami bahwa penggunaan ponsel semakinmeningkat dan perilaku pelanggan telah bergeser secara digital,perusahaan ini mengembangkan aplikasi untuk menempatkan furniturdengan teknologi Augmented Reality untuk membantu pelanggandalam memilih produk yang sesuai dengan ruangan di rumah mereka.Aplikasi ini telah merevolusi perbelanjaan peralatan rumah tanggakarena telah menempatkan pelanggan di tengah panggung tiaptransaksi dan telah memberikan makna baru bagi personalisasipengalaman pelanggan. Aplikasi yang berpusat pada pengguna ini jugatelah menjadi fitur yang berbeda dari IKEA.11

CASE STUDY SERIES #7Kemungkinan bagi kemampuan IKEA untuk meningkatkan penjualanmelalui augmented reality dapat dilihat melalui statistik pendapatan.Dengan asumsi bahwa 1,9 miliar pelanggan yang mengakses situs webtersebut juga mengakses aplikasi dengan augmented reality, IKEAmungkin akan memperoleh laba penting pada tahun fiskal 2015dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, totalpenjualan IKEA meningkat 11,2%, dari 29,3 miliar pada tahun 2014menjadi 32,7 miliar di tahun 2015.19 Pendapatan ini menunjukkanbahwa bisnis digital meningkatkan skalabilitas perusahaan. Dalampengertian ini, skala dapat diukur sebagai peningkatan pangsa pasardan jumlah penjualan yang meningkat melalui pengalaman luar biasapengguna yang diberikan oleh augmented reality. Titik kritispendapatan mungkin tidak akan meningkat secara signifikan sepertipada kasus Wayfair dan startup furnitur lainnya. Namun, sebagaiincumbent, kemampuan IKEA untuk mempertahankan penjualan danmeningkatkannya ke titik tertentu dapat dikatakan sebagai sebuahpencapaian. Hal ini dikarenakan incumbent yang tidak menggunakanatau kurang memperhatikan digitalisasi cenderung tertinggal ataumengalami penurunan. Di sisi lain, incumbent yang dapat beradaptasidengan situasi akan bertahan tetapi tidak akan melihat peningkatanatau lompatan besar pada penjualan mereka.Pendapatan Total 2004-2015Gambar 5: Pendapatan IKEA 2004-201512

CASE STUDY SERIES #7Selain pendapatan, digitalisasi bisnis juga membantu mengurangibiaya. Ada dua hal dari segi biaya yang dapat sangat ditekan melaluidigitalisasi, yaitu biaya tenaga kerja dan pengurangan risiko laba. Padabiaya tenaga kerja, keuntungan biaya dapat menjadi signifikan karenaperitel online dapat menghasilkan tiga kali lipat tingkat pendapatanper karyawan, bahkan sebagai discounter dengan kinerja terbaik.20 Disegi risiko, digitalisasi dapat meningkatkan laba atas investasi katalogIKEA, dan membantu memverifikasi bahwa materi mereka sudahdiperbarui. IKEA secara berkala merilis katalog, dan melalui augmentedreality, IKEA dapat mengamankan dan meningkatkan laba atasinvestasi katalog karena, melalui teknologi ini, tingkat konversipenjualan mencapai 86%.13

CASE STUDY SERIES #7KesimpulanIKEA menyadari sepenuhnya bahwa digitalisasi bisnis tidak hanya akanmenyelamatkan mereka dari ketertinggalan dan penurunan penjualan,tetapi juga memberi mereka laba yang tinggi dalam jangka panjang.Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari strategi digitalisasi industrifurnitur unggulan ini. Pertama, digitalisasi bisnis akan mampumendukung inovasi produk yang tepat dan maksimal melalui data yangcukup yang dapat diperoleh dalam dunia digital. Kecepatan datapelanggan yang lebih tinggi telah membantu IKEA dalam menentukanoperasi bisnis terbaik, salah satunya dalam segi komunikasi. Seperticontohnya psikografis pelanggan di Pittsburgh, Amerika Serikat, yangpada akhirnya membuat IKEA menyesuaikan komunikasi pelangganmereka dengan merancang komunikasi yang terfokus padapersonalisasi tinggi dan harga rendah untuk pelanggan Pittsburgh.Selain itu, data tersebut memungkinkan IKEA untuk memiliki layananyang preddiktif, dan perubahan fokus ke periklanan melalui mediasosial telah berkontribusi untuk peningkatan produktivitasperusahaan.Kedua, digitalisasi bisnis juga akan membantu incumbent untukmeraup penjualan lebih tinggi dan menurunkan biaya secarasignifikan. Tren digital baru augmented reality membantu IKEA meraihpendapatan yang lebih tinggi karena adanya 86% konversi in-salemelalui teknologi ini. Peningkatan penjualan melalui augmented realitydapat dilihat melalui statistik pada tahun 2015. Penjualan total IKEAmeningkat 11,2%, dari 29,3 miliar pada tahun 2014 menjadi 32,7miliar pada tahun 2015. Dari segi biaya, keuntungan dapat menjadisignifikan karena peritel online dapat menghasilkan tiga kali lipattingkat pendapatan per karyawan bahkan sebagai discounterberkinerja terbaik. Selain itu, hal tersebut dapat meningkatkan labainvestasi katalog IKEA dan membantu memverifikasi bahwa materimereka telah diperbarui.14

CASE STUDY SERIES #7Referensi[1] IKEA. (2016). ‘IKEA Key Figures’. [Daring]. Tersedia e-ikea-group/key-figures/.[Diakses pada 26 November 2016].[2] Krashinsky, S. (2012). ‘IKEA catalogue goes digital with th-augmented-reality/article4435282/.[Diaksespada 19 November 2016].[3] Krashinsky, S. (2012)[4] The Share Space. ‘The Share Space (Home)’. [Daring]. Tersedia di:http://www.theshare-space.com/. [Diakses pada 19 November 2016].[5] Morgan, M. (2015). ‘Flatpacks, futons and a lifetime commitment for saleat IKEA: Store launches online wedding service for couples to tie the knotwhile guests watch from around the world.’ Daily Mail [Daring]. Tersedia -knot-guests-watch-world.html. [Diakses pada19 November 2016].[6] Cavanillas, J. M., Curry, E., & Wahlster, W. (2016). ‘New Horizons for aData-Driven Economy: A Roadmap for Usage and Exploitation of Big Data inEurope.’ Springer Open Publishing.[7] Strategy&. (2013). ‘The Varying Effects of Digitization on EconomicGrowth and Job Creation – A Global Perspective’. [Daring]. Tersedia di:http://www.strategyand.pwc.com/me/home/press media/management consulting press releases/details/52364755. [Diakses pada on 27 November2016].[8] American Marketing Association – Tampa Bay. (2016). ‘How IKEA usesAnalytics to Shape the Customer Journey’.[Daring]. Tersedia -uses-analytics-shape-customer-journey/. [Diakses pada 27 November 2016].[9] Issakson, R, & Suljanovic, M. (2006) The Ikea Experience, Bachelor Thesisat Luleå University of Technology.[10] Harrison, N., (2012). ‘Analysis: How IKEA changed furniture nged-furniture-retailing-forever/5042515.article. [Diakses pada on 27 November 2016].[11] Ratcliff, C. (2014). ‘Homeware site UX test: IKEA, Pottery Barn and -test-ikea-potterybarn-and-crate-barrel. [Diakses pada 27 November 2016].15

CASE STUDY SERIES #7[12] Hirt, M. & Willmott, P. (2014). ‘Strategic Principles for Competing in es-for-competing-in-the-digital-age.[Diakses pada 27 November 2016].[13] Taylor, C. (2011). ‘How Wayfair quietly built a 500M a year igaom.com/2011/12/28/wayfair/ [Diakses pada 06 Jan. 2015].[14] Wayfair, LLC (2016). Wayfair 2015 Annual Report. [PDF] hal. 49[15] Primack, D. (2014). ‘Wayfair files for 350 million IPO.’ [Daring] ayfair-files-for-350-million-ipo/. [Diaksespada 06 December 2016].[16] Russel, T. (2015). ‘Bankruptcy Filing: Competition Killed The etition-killed-roomstor. [Diakses pada 10 January 2017].[17] Accenture. (2014). ‘Life On The Digital Edge: How Augmented Reality CanEnhance Customer Experience And Drive Growth’. [Daring]. Tersedia di:https://www.accenture.com/t20150521T005730 w /us-en/ nts/Global/PDF/Dualpub Drive-Growth.pdf.[Diakses pada 19 November 2016].[18] Accenture. (2014).[19] IKEA. (2016).[20] Hirt, M. & Willmott, P.16

CASE STUDY SERIES #7Address:Center for Digital Society (CfDS)Room BC 202 -201, Faculty of Social and Political Sciences ,Universitas Gadjah MadaJalan Sosio Yustisia 1, Bulaksumur, YogyakartaContact Us:E-mail :CfDS.fisipol@ugm.ac.idWebsite : cfds.fisipol.ugm.ac.idFacebook : Center for Digital SocietyLine : @bvh2559yTwitter : cfds ugmInstagram : cfds ugmPhone0274 563362 ext 11620

Sistem layanan ini telah dibuat terutama sebagai layanan pelengkap dari strategi bisnis digital mereka. Dalam layanan ini, pelanggan memiliki tiga pilihan berbeda setelah memilih produk, baik dari situs web atau katalog aplikasi seluler.3 Pilihan pertama adalah cara konvensional, yang umumnya disebut sistem swalayan. Melalui

Related Documents:

16 countries. IKEA Group sales in 2006 were 17, 3 billion Euros. IKEA widely uses wood in their products; it is the principal material in many of the home furnishing. Total wood volume used in IKEA products in 2006 was 6, 4 mill m3 (IKEA, Social Responsibility Report 2006). IKEA's suppliers of wood products are spread all around the world.

The IKEA sustainability strategy - People & Planet Positive - was launched in 2012 with ambitious goals to transform the IKEA business, the industries in the IKEA value chain and life at home for people all across the world. * IKEA: one brand - many companies. The IKEA business is operated through a franchise system.

year IKEA attracted 2.3 billion website visits and 936 million visits to 403 IKEA stores – 14 of which opened in FY17. This included a store in Serbia, a new IKEA market. In FY18, 22 new IKEA stores are planned, which includes the opening o

IKEA Baby Sleep User Guide Home » Ikea » IKEA Baby Sleep User Guide Contents [ hide 1 IKEA Baby Sleep 2 Good to know 2.1 How to choose a cot . into a bed. 1. When the baby is very small the base can be placed at the higher position. 2. As soon as the baby starts to sit by themselves, place the base at the lower position. .

IKEA: The 3D kitchen planner, convenience, revenue enhancing, installation service p81 IKEA: The planner as market research tool, engagement and conversion enhancer p82 IKEA: IKEA Family loyalty programme, 54m members, 3-5 visits per year p83 IKEA: member benefits, collecting email addresses, special offers p84

and operates the IKEA Hotell and Museum, is also part of Inter IKEA Group. Manufacturing . and distribution In August, Inter IKEA Group completed a . 100,000 square metre distribution centre in Kuala Lampur, Malaysia. It is the third largest IKEA distribution centre in the world and serves

IKEA is a global home furnishing brand. Many companies operate under the IKEA trademark, and we all share the same vision: to create a better everyday life for the many people. Ingka Group is a strategic partner in the IKEA franchise system and operating IKEA in 30 markets. With 367 stores, last year we Key challenges

Title: Price elasticity - A potential pricing tool at IKEA Authors: Sophie Hagströmer Louise Salomonsson Supervisors: Henrik Bergstrand, Business Navigator, BA10, IKEA of Sweden Mattias Carlsson, Supply Planner, BA10, IKEA of Sweden Jonathan Catlow, Commercial Mangager, BA10, IKEA of Sweden Ingela Elofsson, Department of Production