PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS - Wiraraja

1y ago
6 Views
1 Downloads
1.04 MB
24 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Harley Spears
Transcription

PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAPFINANCIAL DISTRESS(Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2013-2017)Artikel PenelitianDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana EkonomiProgram Studi : ManajemenOleh :HABIBUR RAHMANNPM :715.2.1.1871FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS WIRARAJA2019

PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITASTERHADAP FINANCIAL DISTRESS(Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2013-2017)Artikel SkripsiProgram Studi : ManajemenOleh :HABIBUR RAHMANNPM : 715.2.1.1871FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS WIRARAJA2019ii

PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITASTERHADAP FINANCIAL DISTRESS(Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2013-2017)Artikel SkripsiProgram Studi : ManajemenDiajukan Oleh :HABIBUR RAHMANNPM : 715.2.1.1871FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS WIRARAJA2019iii

iv

PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITASTERHADAP FINANCIAL DISTRESS(Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2013-2017)Habibur RahmanM. Munir SyamProgram Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas WirarajaE-mail : rahmanhabibur782@gmail.comE-mail : munirsyam@wiraraja.ac.idAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Profitabilitas, Inflasi terhadapFinancial Distress pada perusahaan alas kaki yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selamaperiode 2013-2017.Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan alaskaki yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) dengan menggunakan teknik purposive sampling dan di peroleh dua perusahaanyang menjadi sampel, tetapi hanya satu perusahaan yang memenuhi kriteria yaitu PT PrimarindoAsia Infrastructure Tbk (BIMA). Metode yang digunakan yaitu metode altman Z-Score.Hasil penelitian Berdasarkan hasil dari penelitian financial distress maka dapatdisimpulkan bahwa selama periode 2013-2017 yaitu dengan menggunakan metode Altman ZScore dihasilkan T1 mengalami distress kecuali tahun 2015 yang beradi di zona aman, T2 beradadi zona aman, T3 selama 5 tahun mengalami distress, T4 selama 5 tahun mengalami distress, T5pada tahun 2013-2015 berada di zona abu-abu dan tahun 2016-2017 mengalami distress.Kata Kunci : profitabilitas, Inflasi, Financial Distress.INFLATION AND PROFITABILITY INFLUENCEAGAINST FINANCIAL DISTRESS(Study of Shoe Companies Listed on the Indonesia Stock ExchangePeriod 2013-2017)AbstrakThis study aims to determine the effect of profitability, inflation onfinancial distress in footwear companies listed on the indonesia stock exchange(BEI) during the period 2013-2017.This research was conducted on footwear companies listed on theindonesian stock exchange (BEI) by using a purposive sampling technique andobtained by two companies that were sampled, but there was only one companythat met the criteria namely. The method used is the Altman z-score methode.From the results of financial distress research, it can be concluded thatduring the 2013-2017 period using the altman z-score method producedT1experienced distress except in 2015 in the safe zone, T2 was in a safe zone, T31

had 5 years of distress, T4 during the 5 years experienced distress, T5 in 2013was in the gray zone and in 2016-2017 experienced a distress.Key words: profitability, inflation, financial distress.A. PENDAHULUANHarus kita akuwi untuk membangun roda ekonomi setiap negara pastimembutuhkan peran dari lembaga keuangan terutama para pengusaha. Olehsebab itu lembaga keuangan maupun perusahaan-perusahan yang ada di negeriini harus selalu berada di posisi sehat atau positif demi keberlangsungan hidupperusahaan supaya bertahan dalam jangka waktu yang lama. Kesulitankeuangan (financial distress) merupakan salahsatu prediksi untuk mengetahuikesetabilan keuangan dalam menentukan sehata atau tidaknya suatu perusahaanatau lembaga keuangan. Financial distress merupakan dimana kondisikeuangan perusahaan distress atau terdapatmasalah dibidang keuanganbahkan perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Sebagaimana yang telahkita ketahui bersama perekonomian yang ada di indonesia yang tidak stabilyang berdampak terhadap risiko perusahaan yang banyak mengalami ketidaksehatan dalam keuangan yang memungkinkan perusahaan akan mengalamikebangkrutan. Di negara kita sering terjadi kondisi keuangan yang tidak stabil,di sinilah peran kepala negara atau pemerintah untuk meningkatkan kesetabilanperekonomian dari berbagai aspek.Perusahaan dituntut untuk terus berkembang dan terus berinovasisebaik mungkin. Tujuan utama dari perusahaan-perusahaan pada umunya samayaitu untuk mendapatkan keuntungan atau laba yang sebanyak-banyaknya.Industri sepatu merupakan salahsatu industri yang go public yang mempunyaipeluang untuk mendapatkan suntikan dana dari para investor akan tetapi meskiseperti itu tidak menutup kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitankeuangn karena kesulitan keuangan akan menimpah pada siapa saja takpandang buluh.Besar kecil suatu perusahaan tidak menutup kemungkinan terkenafinancial distress. Maka oleh sebab itu seorang manajer supaya selalusenantiasa mengevaluasi keuangan perusahaan yang dipimpinnya tersebut.2

Apakah perusahaan yang dipimpinya dalam kondisi sehat atau tidak. Karenanilai tukar rupiah yang Semakin melemah dan dollar Amerika semakinmenguat dan inflasi yang kian meningkat. Sehingga beresiko terhadapterjadinya naiknya bahan baku sehingga menambah beban pengeluaransemakin tinggi dan mengakibatkan perusahaan tersebut membutuhkan suntikandana untuk membeli bahan baku untuk memproduksi barang. Oleh sebab ituseorang manajer harus jelih dalam melihat kondisi yang dihadapi olehperusahaan yang dipimpinnya supaya perusahan yang di pimpinnya tetapsetabil dan tidak distress.Perusahaan bisa dikatakan mengalami financial distress ialah jikaperusahaan menunjukkan angka negatif pada laba bersih, laba operasi sertanilai buku atau ekuitas dan perusahaan melakukan merger dengan kurun waktu2 tahun berturut-turut. Perusahaan yang mengalami pendapatan/pendapatannegatif selama satu tahun atau lebih itu berarti perusahaan telah memasukitahap penurunan dalam posisi keuangan. Kesulitan keuangan atau krisiskeuangan ialah salah satu tahap penurunan dimana perusahaan akan terjadinyafinancial distress atau likuidasi serta seorang manajer harus segera mengambiltindakan untuk mengantisipasi terjadinya kebangkrutan.Dengan mengetahui financial distres perusahaan dapat mengatasikegiatan dengan tujuan untuk meminimalisir terjadinya kebangkrutan.Mengetahui financial distress dan dapat mengatasinya menambah kepercayaanpara investor lama maupun para investor baru untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut. Perusahaan bisa dilihat kinerjanya melalui hasil darianalisis laporan keuangan. Analisi yang digunakan dalam menganalisis salahsatunya yaitu analisis rasio. Analisis rasio yaitu analisis yang umum dipakaidalam menganalisis laporan keuangan. Rasio keuangan yaitu memberigambaran kepada penganalisa baik buruknya kinerja kauangan di suatuperusahaan.Inflasi merupakan tolak ukur melihat perubahan apabila terjadikenaikan harga-harga barang secara terusmenerus dan merata, serta salingberpengaruh satu dengan yang lainnya. Inflasi yang berkelanjutan akan3

memungkinkan suatu perusahaan akan mengalami finansian distress. Inflasimerupakan kenaikan yang merata dari total uang yang harus dibayar padabarang dan jasa. Dikatakan inflasi jika biaya produksi meningkat danberdampak terhadap naiknya harga barang dan jasa. Inflasi merupakan gejalaekonomi yang tidak bisa dihilangkan secara tuntas dan menyeluruh, berbagaimacam cara yang telah dilakukan hanya bisa mengendalikannya belum kurankemampuanperusahaanmenghasilkan keuntungan dan laba sebanyak mungkin, artinya lembaga bisnissangat perlu memperhatikan tentang keuntungan yang diperoleh denganmaksud profitabilitas semakin lama semakin berkembang dengan kata lain labayang diperoleh nilainya bertambah. Oleh karenanya tingkat profitabilitas inimerupakan gambaran baik tidaknya kinerja perusahaan, jika hal ini dilakukandengan cermat dan teliti penyebab-penyebab turunnya profitabilitas makadengan waktu tidak terlalu lama perusahaan tersebut jika terjadi kerugian makasegera dapat teratasi.Berikut data dari Inflasi, Profitabilitas dan Financial distress padatahun 2013-2017.Tabel 1.1Data Inflasi, Profitabilitas dan Financial distressNama PerushaanTahunInflasiProfitabilitasPT PrimarindoAsiaInfrastructureTbk ber: annual report4

Sebagaimana penjelasan diatas maka penulis ingin melakukan penelitianyang berjudul “Pengaruh Inflasi dan Profitabilitas terhadap Financial Distresspada Perusahaan Alas kaki yang terdaftar di BEI”.1. Untuk mengetahui dampak inflasi pada kondisi financial distress.2. Untuk mengetahui dampak profitabilitas pada kondisi financial distress.B. TINJAUAN PUSTAKATeori Laporan KeuanganKarim (dalam Nurhidayah 2017) Laporan keuangan merupakan produkakhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data-data transaksibisnis. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansiyang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuanganatau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Teori Financial DistressMenurut Plat and Plat (dalam Putri 2015) Financial distress merupakansuatu kondisi dimana keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atausedang krisis. Financial distress merupakan penurunan kondisi keuanganperusahaan sebelum mencapai kebangkrutan. Dengan kata lain financialdistress merupakan suatu kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitankeuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya.Teori Rasio ProfitabilitasKasmir (dalam Alfinda 2018). Profitabilitas adalah kemampuanperusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu. Laba sering kalimenjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan. Perusahaan memiliki laba yangtinggi berarti kinerjanya baik dan sebaliknya. Laba perusahaan selainmerupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi aparpenyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilaiperusahaan yang menunjukan prospek perusahaan di masa yang akan datang.Teori inflasiLiou & Smith (dalam Putri Mutia Choirina 2015) Inflasi merupakankenaikan harga barang dan jasa karena peningkatan biaya produksi, kegagalan5

panen, bencana alam, atau insiden lainnya, yang dapat berpotensimenyebabkan tingkat harga meningkat. Sementara itu Bank Indonesiamemberikan pengertian inflasi itu meningkatnya harga-harga secara umum danterus menerus. Kenaikan dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebutinflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga)pada barang lainnya.C. METODE PENELITIANJenis PenelitianPenelitimelaksanakan proses penelitian guna untuk memperolehgambaran mengenai langkah-langkah dalam melakukan penelitian tentangmasalah yang ada dan memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang ada,serta sesuai dengan tujuan utama dari penelitian yang telah dilakukan peneliti.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian deskriftifkuantitatif, guna untuk memaparkan serta menjelaskan hal-hal mengenaivariabel-variabel yang akan diteliti. Peneliti dalam hal inimenggunakanmetode Altman z-score untuk menyelesaikannya.Tempat dan Waktu PenelitianUntuk tempat, peneliti melakukannya pada perusahaan alas kaki yangberada di BEI dari tahun 2013-2017. Untuk waktu yang digunakan selamadalam penelitian ini yaitu kurang lebih dua bulan, tepatnya pada bulan februarimaret 2019.Jenis dan Sumber DataPeneliti dalam hal ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dariBank Indonesia melalui websitenya yaitu www.bi.go.id dan Bursa EfekIndonesia melalui websitenya www.idx.co.id serta dari sumber lain sepertihalnya jurnal ekonomi.a. Jenis dataSedangkan untuk data penelitian kali ini yaitu menggunakan datasekunder. Seperti halnya data inflasi selama tahun 2013-2017 yangdidapatkan dari www.bi.go.id yang merupakan websete resmi dari Bank6

Indonesia. Sedangkan untuk data profitabilitas didapatkan dari websiteBursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id sehingga diperoleh laporantahunan keuangan dari PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk. Dalampenelitian ini data tergolong pada data dokumeter, yaitu berupa arsip.Penelitian ini data berbetuk laporan kuangan.b. Sumber dataPada penelitian kali ini data didapatkan dari datta sekunder yangberbentuk laporan keuangan atau catatan yang di susun menjadi arsip yangsudah di publikasikan serta data yang tidak dipublikasikan. Yang bersumberdari Bursa EfekIndonesia melalui websitenya serta melalui websiteperusahaan.Teknik Pengumpulan DataDalam hal pengumpulan data-data peneliti menggunakan studidokumentasi dan pustaka.a. Tahap PertamaUntuk studi pustaka yaitu dengan cara mencari jurnal, penelitianterdahulu serta buku-buku tentang apa yang diteliti.b. Tahap KeduaDilakukan dengan studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan laporantahunan keuangan perusahaan PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk tahun2013-2017 di Bursa Efek Indonesia.c. Tahap KetigaUntuk data sekunder, Didapatkan dengan cara mendownlod padawebsite perusahaan guna untuk mendapatkan laporan keuangan yangdiperlukan.Teknik Analisis DataUntuk menganalisis data dalam penelitian ini peneliti menggunakanmetode yang berupa analisis kuantitatif deskriftif adalah nilai data dinyatakandalam skala nomerik. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yangsitematis, terstruktur, terencana dan jelas dari awal sampai akhir penelitian.Dalam penelitian ini terdapat beberapa perhitungan, dengan menghitung7

Inflasi, Profitabilitas dan financial distress.Berikut perhitungan yang akandilakukan oleh penelitiDalam penelitian ini urutan langkah perhitungannya adalah sebagaiberikut:1. Return on Equity (ROE)ROE 2. Return On Asset (ROA)ROA 3. Menghitung laju InflasiRumus: In –4. Menghitung financial distressZ 1,2 T1 1,4 T2 3,3 T3 0,6 T4 0,99 T5Di mana :T1 modal kerja neto / total asetT2 saldo laba / total asetT3 EBIT / total asetT4 nilai pasar terhadap ekuitas / nilai buku terhadap total liabilitasT5 penjualan / total asetDengan zona diskriminan sebagai berikut:Bila Z 2.99 zona “aman”Bila 1.81 Z 2.99 zona “abu-abu”Bila Z 1.81 zona “distress”D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANHasil Penelitiana. Rasio modal kerja terhadap total aktiva()Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelolaaktiva untuk memenuhi modal kerja pada perusahaan. Semakin kecil rasioini berarti menunjukkan bahwa kondisi likuiditas perusahaan buruk. Modalkerja yang digunakan dalam rasio ini yaitu modal kerja bersih yang berarti8

aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Apabila nilai dari modal kerjamenunjukkan angka negatif maka perusahaan akan mengalami kesulitanuntuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangkdeknya. Yang dikarenakantidak adanya aktiva lancar untuk memenuhi kewajiban tersebut, dansebaliknya. Sesuai dengan data dari perusahaan PT. Primarindo AsiaInfrastructure Tbk pada tahun 2013-2017 pada penelitian ini menghasilkanperhitungan sebagai berikut:1. PT Primarindo Asia Infrastructure TbkTahun 2013 0,105711Z 1,2 x 0,105711 0,8498016Tahun 2014 0,0906090665Z 1,2 x 0,0906090665 0,1087308798Tahun 2015 2,7519501Z 1,2 x 2,7519501 3,30234012Tahun 2016 0,191234924Z 1,2 x 0,191234924 0,2294819088Tahun 2017 0,1987913673Z 1,2 x 0,1987913673 0,2385496408Perhitungan di atas menggambarkan perhitungan dari modalkerja pada total aktiva selamama 5 tahun, PT Primarindo AsiaInfrastructure Tbkpada tahun 2013-2017 menunjukkan bahwaperusahaan tersebut memiliki nilai tertinggi yaitu 3,30234012 tepatnyapada tahun 2015. Perusahaan tersebut pada setiap tahunnya memiliki9

nilai yang kurang bagus apabila dilihat dari ukuran dari Z-Score hanyapada tahun 2015 yang bisa dikatakan masih berada di zona aman, sesuaidengan tingkat dari Z-Score dikatakan zona aman apabila nilainya 2,99.Sedangkan nilai rasio terendah pada tahun 2013-2017 yaitu sebesar0,10873088 dengan rata-rata pendapatan dari tahun 2013-2017 yaitu0,94578083. yang berarti perusahaan ini menunjukkan bahwa kondisilikuiditas perusahaan buruk karna selama 4 tahun nilainya kecil.b. Rasio laba yang ditahan terhadap total aset asilkan laba ditahan dari total aktiva perusahaan. Semakin besar rasioini menunjukkan semakin besarnya peranan laba ditahan dalam membentukdana perusahaan, dan semakin kecil rasio ini menunjukkan keuanganperusahaan yang tidak sehat.Bedasarkan teori bahwa profitabiltas mempunyai indikator ratiolaba yang ditahan, berdasarkan hal tersebut jika prosesntase laba ditahanlebih tinggi nilai/jumlah dari pembagian deviden, maka perusahaan akanlebih mampu membiayai kegiatan operasional termasuk penambahan aktivatetap.Sehingga berdasarkan data perusahaan dengan periode yangdigunakan dalam penelitian, rasio laba ditahan terhadap total aktivaperusahaan PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk periode 2013-2017, hasilperhitungan rasio laba ditahan terhadap total aktiva PT Primarindo AsiaInfrastructure Tbk adalah sebagai berikut:1. PT Primarindo Asia Infrastructure TbkTahun 2013 2,0928236661Z 1,4 x 2,0928236661 2,9299531325Tahun 2014 2,2767846055Z 1,4 x 2,2767846055 3,187498447710

Tahun 2015 2,4292194045Z 1,4 x 2,4292194045 3,4009071663Tahun 2016 2,4384610573Z 1,4 x 2,4384610573 3,4138454802Tahun 2017 2,3357175719Z 1,4 x 2,3357175719 3,2700046007Perhitungan di atas menggambarkan tentang hasil perhitunganlaba ditahan terhadap total aktiva pada perusahaan PT Primarindo AsiaInfrastructure Tbk tahun 2013-2017 menunjukkan masih stabil setiaptahunya. Nilai rasio terendah pada tahun 2013-2017 yaitu sebesar2,929953133 dan nilai terbesar yaitu 3,41384548 yang berarti perusahaanini menghasilkan laba ditahan banyak sehingga perusahaan banyakmendapatkan keuntungan selama 5 tahun dan perusahaan bisa kikatakanmasih dalam keadaan sehat.c. Rasio Laba Sebelum Bunga Dan Pajak Terhadap Total Aktiva()Cara menghitung rasio ini yaitu dengan cara membagi labasebelum bunga dan pajak pada total aktiva. Semakin rendah rasio inimenunjukkan semakin kecil kemampuan perusahaan dalam menghasilkanlaba sebelum bunga dan pajak dari aktiva yang digunakan sehinggamenunjukkan kondisi keuangan yang tidak sehat. Berdasarkan dataperusahaan dan periode penelitian, rasio laba sebelum bunga dan pajakterhadap total aktiva pada perusahaan PT. Primarindo Asia InfrastructureTbk periode 2016-2017, berikut akan disajikan perhitungannya:1. PT. Primarindo Asia Infrastructure TbkTahun 2013 0,18230566Z 3,3 x 0,18230566 0,60160867811

Tahun 2014 0,18230566Z 3,3 x 0,18230566 0,601608678Tahun 2015 0,0039697299Z 3,3 x 0,0039697299 0,0131001087Tahun 2016 0,3245195955Z 3,3 x 0,3245195955 1,0709146652Tahun 2017 0,1220433925Z 3,3 x 0,1220433925 0,4027431952Perhitungan diatas menggambarkan hasil perhitungan dari rasiolaba sebelum bunga dan pajak terhadap total aktiva perusahaan PT.Primarindo Asia Infrastructure Tbk pada tahun 2016 dan giyaitu1,070914665. Perusahaan tersebut pada tahun 2013-2015 memiliki nilainegatif, dan mengalami peningkatan tepatnya di tahun 2016, serta ditahun 2017 mengalami penurunan lagi, yang berarti perusahaan inimemiliki kondisi yang tidak sehat.d. Nilai Buku (Ekuitas) Terhadap Total Hutang ()Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat leverage dari suatuperusahaan dimana rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaansumber dana perusahaan. Berikut akan disajikan perhitungan dari nilaiekuitas pada total hutang:1. PT. Primarindo Asia Infrastructure TbkTahun 2013 0,6334900229Z 0,6 x 0,6334900229 0,380094013712

Tahun 2014 0,6507838286Z 0,6 x 0,6507838286 0,3904702972Tahun 2015 0,6698673792Z 0,6 x 0,6698673792 0,4019204275Tahun 2016 0,5135669732Z 0,6 x 0,5135669732 0,3081401839Tahun 2017 0,486520383Z 0,6 x 0,486520383 0,2919122298Perhitungan diatas menggambarkan hasil dari perhitungan rasionilai buku (ekuitas) pada total hutang selama tahun 2013-2017menunjukkan bahwa perusahaan memiliki nilai yang tidak memilikiperubahan signifikan setiap tahunnya yaitu yang memiliki nilai rata-rata0,35450743 dan nilai terendah ada pada tahun 2017 yaitu 0,29191223 inimenunjukkan bahwa perusahaan tidak sehat.e. Penjualan pada Total Aset ()Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakanaset untuk menghasilkan penjualan yang merupakan operasi inti adenganperhitungan yaitu penjualan dibagi total aset. Diperoleh hasil sebagaiberikut:1. PT. Primarindo Asia Infrastructure TbkTahun 2013 2,3655382086Z 0,99 x 2,3655382086 2,341882826513

Tahun 2014 2,7550644913Z 0,99 x 2,7550644913 2,7275138464Tahun 2015 2,2335015667Z 0,99 x 2,2335015667 2,211166551Tahun 2016 1,8699204976Z 0,99 x 1,8699204976 1,8512212926Tahun 2017 1,720793405Z 0,99 x 1,720793405 1,703585471Perhitungan diatas menggambarkan hasil perhitungan rasio nilaiekuitas pada total hutang perusahaan PT. Primarindo Asia InfrastructureTbk pada periode 2013-2017 menunjukkan bahwa perusahaan PT.Primarindo Asia Infrastructure Tbk memiliki nilai yang tidak memilikiperubahan signifikan pada peride 2013-2015, bahkan di tahun 2016-2017perusahaan mengalami penurunan yang signifikan bahkan nilai terendahberada pada tahun 2017 yaitu 1,703585471 dan nilai tertingginya beradapada tahun 2014 yaitu ilkiindekskebangkrutan 2,99 atau diatasnya, maka perusahaan tidak termasuk yangdikategorikan akan mengalami kebangkrutan. Sedangkan perusahaan yangmemiliki indeks kebangkrutan 1,81 atau di bawahnya, perusahaan tersebuttermasuk kategori bangkrut.14

PEMBAHASANAnalisis ProfitabilitasDari hasil analisis bertujuan untuk menunjukkan apakah profitabilitasberpengaruh terhadap financial distress atau tidak. Sebagaimana profitabilitasyang terdiri dari Return On Asset (ROA) dan Returen On Equity(ROE).Tabel 4.6Perhitungan Return On Asset (ROA)Nama PerusahanTahunHasil Perhitungan Lababersih/ Total AsetPT. Primarindo AsiaInfrastructure 0,27289516320170,193162207Sumber: Data diolahDari tabel 4.6 diatas yaitu variabel profitabilitas yang pertama dalampenelitian ini diukur dengan Return On Asset (ROA). Return On Asset (ROA)adalah membandingkan antara laba bersih dengan total aset. Pengujian denganrumus Return On Asset (ROA) menghasilkan nilai tertinggi pada tahun 2016yaitu profitabilitas sebesar 0,272895163 dan yang terendah ada pada tahun2013 yaitu profitabilitas sebesar 0,156218204, dari tabel kita bisa lihat bahwapendapatan perusahaan dari 2013-2016 terus meningkat akan tetapi pada tahun2017 mengalami penurunan ini menunjukkan bahwa perjalanan perusahaankedepannya terancam tidak sehat maka dari itu pemimpin berhati-hati dalammengambil tindakan jangan sampai salah mengambil keputusan maupuntindakan karna akan berpengaruh terhadap berjalannya perusahaan.15

Tabel 4.7Perhitungan Dari Return On Equity (ROE)Nama PerusahanTahunPT. Primarindo AsiaInfrastructure Tbk2013Hasil Perhitungan Lababersih/ Total 10805724-0,258476941-0,203865777Sumber: Data diolahDari tabel 4.7 diatas yaitu variabel profitabilitas yang kedua dalampenelitian ini diukur dengan Return On Equity (ROE). Return On Equity(ROE) adalah membandingkan antara laba bersih dengan total aset. PengujianReturn On Equity (ROE) menghasilkan nilai tertinggi pada tahun 2013 yaituprofitabilitas sebesar -0,09038 dan yang terendah ada pada tahun 2016 yaituprofitabilitas sebesar -0,258476941. Pada rasio ini malah kebalikan dari ReturnOn Asset (ROA) yang setiap tahun mengalami kenaikan yang ini malah terjadipenurunan dari tahun 2013-2017. Ini menunjukkan bahwa perusahaanmelemah dibagian ekuitas diakibatkan oleh kecilnya laba ditahan oleh sebab ituperusahaan atau manajer lebih memperhatikan lagi dibagian ekuitas supayatidak terjadi penurunan yang berdampak pada keberlangsungan hidupperusahan. Dari hasil penelitian ini di dukung oleh Alfinda pada tahun 2018yang menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) tidak dapat digunakanmemprediksi financial distres.Tabel 4.8Hasil Analisis InflasiPerusahaanPT. Primarindo AsiaInfrastructure TbkTertinggiTerendahSumber: Data erDesemberDesemberDesemberTingkat Inflasi1,093%1,096%2,885%3,211%2,670%3,21%1,09%16

Dari tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa untuk nilai tertinng dariinflasi adalah sebesar 3,21% hal ini terjadi pada bulan Desember 2016. Untuknilai terendah dari inflasi adalah sebesar 1,09% yang terjadi pada bulanDesember 2013. Sedangkan nilai rata-rata dari inflasi adalah 2,19% denganstandar deviasinya yaitu sebesar 1,59 angka tersebut menunjukkan bahwainflasi selama proses pengamatan cenderung meningkat atau naik. Untukmelihat fluktuasi inflasi yang terjadi dapat dilihat pada gambar 4.1 yaitu grafikpergerakan inflasi.Gambar 4.1Grafik Pergerakan InflasiTingkat ,096%1,093%0,000%20132014201520162017Tingkat InflasiSumber: Data Sekunder.Tingkat inflasi yang terjadi salama waktu pengamatan secara umummengalami kenaikan, hal ini dikarenakan adanya kenaikan Bahan BakarMinyak (BBM) yang membuat harga-harga kebutuhan cenderung naik bahkanpendapatan dari PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk ikut menurun,dikarenakan harga bahan baku cenderung naik sehingga pada tahun 2015pendapatan menurun sehingga mengakibatkan kas perusahaan menurun. Halini akan mengakibatkan perusahaan cenderung mengalami kesulitan keuangan(financial distress).17

Tabel 4.9Hasil Perhitungan Financial distress.NamaPerusahaaanPT. Primarindo Asia Infrastructure 85122131,7035855Sumber: diolah penelitiDari tabel 4.9 diatas dapat kita simpulkan bahwa hasil dari penelitianaltman Z-Score selama periode 2013-2017 yaitu T1 mengalami naik turun danselama 5 tahun hanya pada tahun 2015 yang berada di zona aman untuk yanglainnya berada di zona tidak aman atau distress. Untuk T2 selama 5 tahunmengalami kenaikan yang signifikan bisa dikatakan perusahaan berada di zonaaman. Untuk T3 selama 5 tahun penelitian berada di zona tidak aman ataudistress karna pada T3 ini perusahaan tidak mengalami peningkatan yangsignifikan. Untuk T4 selama 5 tahun jugam mengalami disress, kita bisa lihatdi tabel 4.9 sama sekali tidak ada pergerakan setiap tahunnya. Untuk T5 selama5 tahun penelitian dari tahun 2013-2015 masih berada di zona abu-abu belumsampai pada zona aman akan tetapi pada tahun 2016-2017 perusahaan malahmengalami distres, pendapatan menurun dari tahun 2016-2017.E. PENUTUPSIMPULANDari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, dan pembahasanyang telah dikemukakan pada bab IV, maka dalam penelitian ini diperolehbeberapa kesimpulan sebagai berikut:a. Berdasarkan hasil dari penelitian financial distress maka dapat disimpulkanbahwa selama periode 2013-2017 yaitu dengan menggunakan metodeAltman Z-Score dihasilkan T1 mengalami distress kecuali tahun 201518

yang beradi di zona aman, T2 berada di zona aman, T3 selama 5 tahunmengalami distress, T4 selama 5 tahun mengalami distress, T5 pada tahun2013-2015 berada di zona abu-abu dan tahun 2016-2017 mengalamidistress.hal ini menunjukkan bahwa perusahaan PT Primarindo AsiaInfrastructure Tbk cendrung mengalami financial distress.b. Dapat di simpulkan dari hasil analisis inflasi bahwa selama periode 20132017 secara umum inflasi mengalami kenaikan yang berdampak pada harabarang-barang cendrung naik.c. Berdasarkan hasil dari penelitian analisis profitabilitas yang pertama yaituROA menghasilkan selama periode 2013-2016 mengalami peningkatan danpada tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan. Untuk analisiprofitabilitas yang kedua yaitu ROE selama periode 2013-207 perusahaanmengalami penurunan yang sangat signifikan di karenakan ekuitasperusahaan yang kecil.SaranBerdasarkan hasil analisis dan penelitian ini maka ada beberapa saranpenulis untuk pembaca sebagai berikut:a. Perusahaan harus mempertahankan, bahkan jika bisa perlu ditingkatkanprofitabilitas perusahaan agar terhindar dari resiko kebangkrutan jiban-kewajibannya.b. Perusahaan perlu memperhatikan tentang inflasi karna bisa membuatpendapatan perusahaan berkurang yang bisa mengakibatkan kekuranganmodal atau kesulitan keuangan (financial distress).DAFTAR PUSTAKAAgus Budi Santosa. (2017). Analisis Inflasi Di Indonesia. Jurnal, Fakultaskonomika dan Bisnis Universitas Stikubank.Alfinda Rohmadini, Muhammad Saifi, Ari Darmawan 2018 PengaruhProfitabilitas, Likuiditas Dan Leverage Terhadap Financial Distress (StudiPada Perusahaan Food & Beverage Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Periode 2013-2016). Jurnal, Fakultas Ilmu AdministrasiUnivеrsitas Brawijaya Malang. Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015,Halaman 1-9 ISSN (Online): 2337-3806.19

Della Susilawati, Diamonalisa Sofianty, Edi Sukarmanto. (2017). PengaruhProfitabilitas Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap FinancialDistress Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).(Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Minyak dan Gas BumiPeriode Tahun 2010-2015). Jurnal, Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomidan Bisnis, Universitas Islam Bandung.Erni Masdupi, Abel Tasman, Atri Davista. (2018). The Influence Of Liquidity,Leverage And Profitability On Financial Distress Of Listed ManufacturingCompanies In Indonesia. Advances in Economics, Business andManagement Research, volume 57. 1st International Conference OnEconomics Education, Economics, Bu

PENGARUH INFLASI DAN PROFITABILITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Pada Perusahaan Sepatu Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017) Artikel Penelitian Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi : Manajemen Oleh : HABIBUR RAHMAN NPM :715.2.1.1871 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Related Documents:

―Analisis pengaruh investasi, inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia‖, (Thesis, 2011). 10Rovia Nugrahani Pramesthi, Hendry Cahyono. ―Pengaruh pengangguran dan inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Trenggalek‖, Jurnal Pendidikan Ekonomi (JUPE), vol 1, Mo 3,(2013). 5 5.5 6 .

break pada fungsi pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang diperkirakan berada pada tingkat inflasi 8%. Dengan kata lain, ketika berada di bawah 8%, inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya ketika berada di atas 8%, maka inflasi memiliki

untuk menurunkan tingkat inflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga agar dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi.8 Berikut data inflasi dan suku bunga tahun 2013-2015. 6 Vidyarini Dwita dan Rose Rahmidani, “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar

pengaruh Inflasi terhadap Pertumbuhan UMKM sebesar 20%. Artinya Inflasi memiliki proporsi pengaruh terhadap Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar 20%. sedangkan sisanya 80% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. 5. PEMBAHASAN Setelah melakukan ana

Arifin. (2005). Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan di Indonesia. Arilaha, M. A. (2009). Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 78-87. Arilaha, M. A. (2009). Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas dan

Pengaruh Inflasi, PDRB dan [I.G.A. Indradewa, Ketut Suardhika Natha.]! 928 Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah : 1) “Untuk mengetahui pengaruh inflasi, PDRB dan upah minimum secara simultan terhadap penyerapa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap return on equity (ROE), return on assets (ROA) dan current ratio, terhadap harga penutupan perusahaan pada indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016 - 2020. Jenis penelitian yang

Unit 2 Phonics and reading 1.Choose the picture that matches the vowel team word CSK 2.Complete the vowel team words E68 3.Complete the word with the correct vowel team HTK 4.Choose the vowel team sentence that matches the picture DJD 5.Choose the r-control word that matches the picture VVD 6.Complete the word with the correct r-controlled vowel: ar, er, ir, or, ur PLR 7.Complete the word with .