Pemilihan Lokasi Strategis Usaha Toko Peralatan Listrik . - Core

1y ago
25 Views
2 Downloads
1.26 MB
20 Pages
Last View : 1d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Eli Jorgenson
Transcription

View metadata, citation and similar papers at core.ac.ukbrought to you byCOREprovided by Jurnal Bumi IndonesiaPEMILIHAN LOKASI STRATEGIS USAHA TOKO PERALATANLISTRIK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DAN POLASEBARANNYA DI KABUPATEN BANTULReza Kamarullahreza 941995@yahoo.comAndri KurniawanAndrikur05@yahoo.comABSTRACTIncreasing supply of electricity in Bantul then increasing necessitysociety against electrical equipment. It takes effort to choose a central locationelectrica shops so community needs are met and the seller's income has increased.Purpose of this research: Identification characteristics and distribution pattern ofelectrical shops in Bantul, Analysis influence of electric shops criteria againstincome of electrical appliance shops, Identification range of services electricalshops, Selection strategic location of electrical shops. These studies usequantitative methods conducted an interview with questionnaires to the seller andthe community. Data processing technique is overlay in ArcGIS and ordinalregression in SPSS. Distribution location of electrical shops located in the shops.Effect on income criteria stores is building area, type of location, and number ofemployees. Range of services electrical shops vary. The selected location is area ofshops in Sedayu which have distance from the road as far as 10 meters.Key Words: location, strategic, electrical appliance shopsABSTRAKSemakin meningkat pasokan listrik di Kabupaten Bantul maka semakinmeningkat pula kebutuhan masyarakat terhadap peralatan listrik. Sehinggadibutuhkan upaya untuk memilih lokasi strategis toko peralatan listrik agarkebutuhan masyarakat terpenuhi dan pendapatan penjual mengalami peningkatan.Tujuan dari penelitian ini 1.) Identifikasi karakteristik dan pola sebaran tokoperalatan listrik di Kabupaten Bantul. 2.) Analisis pengaruh kriteria toko peralatanlistrik terhadap pendapatan toko peralatan listrik. 3.) Identifikasi jangkauan layanantoko peralatan listrik. 4.) Pemilihan lokasi strategis toko peralatan listrik.Penelitianini menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan wawancara dengan kuesionerkepada penjual dan masyakarat. Teknik pengolahan data adalah overlay padaArcGIS, dan regresi ordinal pada SPSS. Lokasi sebaran toko peralatan listrik beradadi kawasan pertokoan. Kriteria berpengaruh terhadap pendapatan toko adalah luasbangunan, jenis lokasi, dan jumlah pegawai. Jangkauan pelayanan toko peralatanlistrik bervariasi. Lokasi strategis terpilih adalah kawasan pertokoan di KecamatanSedayu yang memiliki jarak dari badan jalan sejauh 10 meter.Kata Kunci: lokasi, strategis, toko peralatan listrik

PENDAHULUANEnergi listrik merupakansalah satu kebutuhan masyarakatyang sangat penting dan sebagaisumber daya ekonomis yang palingutama yang dibutuhkan dalamberbagai kegiatan.Dalam waktuyang akan datang kebutuhan listrikakan terus meningkat seiring denganadanyapeningkatandanperkembangan baik dari jumlahpenduduk,jumlahinvestasi,perkembangan teknologi. Hal inidiakibatkan karena energi listriksudah menjadi bagian penting bagiperkembangan peradaban manusia diberbagai bidang antara lain bidangekonomi, teknologi, sosial danbudaya manusia. Adanya anggunyarutinitas perekonomian masyarakat.Oleh karena itu, reabilitas daripasokan energi listrik itu sangatlahpenting.Dengan adanya pasokanlistrik yang banyak, hal inimenimbulkan tingginya kebutuhanmasyarakat akan peralatan lisrik.Sehingga pasar peralatan listrikmenjadi sebuah pusat pelayanan yangharus dipenuhi dalam upaya untukmemenuhi kebutuhan dan permintaanmasyarakat akan peralatan listrik.Selain itu, faktor lokasi toko peralatanlistrik merupakan faktor utama yangmenentukan tingkat pemenuhankebutuhan masyarakat.Sejalan dengan peningkatanakan kebutuhan listrik, tahun 2014produksilistrikmengalamipeningkatan sebesar 12,6 persendibandingkantahun2013.Peningkatan ini terjadi pula padajumlah yang megalami peningkatansebesar 2,7 persen (Statistik DaerahKabupaten Bantul, 2016).Pertumbuhanpendudukyang terus meningkat tiap tahunnya diselalu diiringi dengan peningkatanakan kebutuhan pasokan listrik diKabupaten Bantul. Namun kondisi initidak selalu didukung dengankeberadaan toko peralatan listrik yangberperan sebagai penyedia barangperalatan lisrik. Letak persebarantoko peralatan listrik di KabupatenBantul masih kurang strategis.Sehingga hal ini berakibat kepadabelum maksimalnya pemenuhankebutuhan masyarakat akan peralatanlistrik. Keberadaan toko peralatanlistrik yang sudah ada dirasa masihsulit dijangkau oleh masyarakatkarena persebaran letaknya yangberjarak jauh dari tempat tinggalmasyarakat. Selain itu, kurangstrategisnya lokasi toko peralatanlistrik juga memberikan dampakkepada penjual, dalam hal ini adalahterjadi penurunan pedapatan yangditerima oleh penjual. Sehingga untukmengantisipasidanmengatasipermasalahan tersebut dibutuhkansuatu upaya untuk memilih danmenentukan lokasi strategis tokoperalatan listrik. Dengan harapan agarkebutuhan masyarakat akan peralatanlistrik dapat terpenuhi secaramaksimal, pendapatan yang diterimaoleh penjual dapat seimbang danmengalami kenaikan, dan dapatmemunculkan suatu aglomerasiaglomerasi pusat kegiatan ekonomibaru di Kabupaten Bantul.TUJUANtujuan.Penelitian ini memiliki 4Tujuan pertama adalah

identifikasi karakteristik dan polasebaran toko peralatan listrik diKabupaten Bantul. Tujuan keduaadalah analisis pengaruh kriteria tokoperalatan listrik terhadap rata-ratapendapatan bersih perbulan tokoperalatan listrik. Tujuan ketiga adalahidentifikasi area jangkauan layanantoko-toko peralatan listrik kepadakonsumen. Tujuan keempat adalahPemilihan lokasi strategis usaha tokoperalatanlistrikberdasarkankepadatan penduduk, dan kriterialokasi.METODE PENELITIANPengambilan SampelPopulasi yang digunakanuntuk menjawab tujuan penelitianpertamaadalah semua titikpersebaran toko peralatan eksisting diKabupaten Bantul. Hal ini dilakukanagar peneliti dapat melihat polapersebaran dari toko-toko peralatanlistrik eksisting di Kabupaen Bantul.Selian itu harapannya dari datapersebaran titik toko peralatan listrikpeneliti dapat menganalisis variasikarakteristik lokasi toko peralatanlistrik.Pada tujuan kedua untukmenganalisis pengaruh kriteria tokoperalatan listrik terhadap rata-ratapendapatan perbulan, populasi yangdigunakan adalah seluruh tokoperalatan listrik yang dapat didataoleh peneliti di Kabupaten Bantul.Pada tujuan ketiga adalahmelihat area jangkauan layanan daritoko-toko peralatan listrik. Tidaksemua toko peralatan listrik diKabupaten Bantul yang dilihat areajangkauan layanannya. Hanya dipilihbeberapa toko peralatan listrik yangdianggap dapat mewakili keseluruhantoko peralatan listrik. Sebelumdilakukan pengambilan sampel tokoperalatan listrik terlebih dahuludilakukan klasifikasi atas dasar stratabesar kecilnya suatu toko peralatanlistrik. Kelas tersebut dibagi menjadi4 macam yaitu toko peralatan listrikkelas rendah, kelas sedang, kelastinggi, dan kelas sangat tinggi.Setelah dilakukan klasifikasi makaselanjutnya dilakukan pemilihansampel dengan metode StartifiedRandom Sampling atau SampelRandom Berstrata. Pada metodeStartified Random Sampling populasidibagi strata-strata, (sub populasi),kemudianpengambilan sampeldilakukan dalam setiap strata secarasimple random sampling. Setelahterpilih sampel toko peralatan listrikselanjutnya dilihat area jangkauanlayanan dari tiap sampel tokoperalatan listrik. Sampel yangdigunakan pada tujuan ketigaselanjutnya adalah konsumen yangmembeli peralatan listrik di toko yangmenjadi perwakilan dari setiapkelasnya. Dari keempat kelas tokoperalatan listrik, dipilih satu dari tiapkelas selanjutnya dipilih sampelmasyarakat yang menjadi konsumendi toko tersebut dengan metodeaccidental sampling.Pengolahan DataTeknik pengolahan datayang dilakukan untuk menjawabtujuan pertamayaitu denganmelakukan overlay di dalam softwareArcGIS. Overlay adalah prosedurpenting dalam analisis SIG (SistemInformasi Geografis). Overlay yaitukemampuan untuk menempatkangrafis satu peta diatas grafis peta yanglain dan menampilkan hasilnya dilayar komputer atau pada plot. Secarasingkatnya, overlay menampalkansuatu peta digital pada peta digitalyang lain beserta atribut-atributnya

dan menghasilkan peta gabungankeduanya yang memiliki informasiatribut dari kedua peta tersebut.Overlay merupakan proses penyatuandata dari lapisan layer yang berbeda.Secara sederhana overlay disebutsebagaioperasivisualyangmembutuhkan lebih dari satu layeruntuk digabungkan secara fisik. Layeryang di overlay kan terdiri dari titiktitik sebaran toko listrik, peta jaringanjalan Kabupaten Bantul, dan PetaBatas Administrasi kecamatan diKabupaten Bantul.Teknik pengolahan datayang dilakukan untuk menjawabtujuan kedua adalah dengan aplikasiSPSS. Teknik pengolahan data untukmenjawab tujuan ketiga adalahdengan melakukan teknik regresiordinal pada semua kriteria tokoperalatan listrik. Regresi bertujuanuntuk melihat sampai sejauh manakriteria-kriteriayangsudahditentukan dapat mempengaruhi ratarata pendapatan perbulan dari tokoperalatan listrik tersebut.Teknik pengolahan datayang digunakan pada tujuan ketigaadalah dengan aplikasi ArcGIS.Metode yang digunakan adalahmetode Buffering. Tujuan darimetode buffering adalah untukmelihat area jangkauan pelayanandari masing-masing toko peralatanlistrik. Sehingga harapannya dapatdianalisisjangkauanpelayananmasing-masing toko peralatan listrikdi Kabupaten Bantul.Teknik pengolahan datayangdapatdilakukanuntukmenjawab tujuan keempat adalahdengan overlay dari semua semuakriteria dari tujuan pertama, kedua,dan ketiga sehingga dapat dipilihlokasi strategis toko peralatan listrikdi Kabupaten Bantul.Analisis Data1. Analisis Spasial. Analisa denganmenggunakan Sistem InformasiGeografiyang sering digunakandengan istilah analisa spasial , tidakseperti sistem informasi yang lainyaitu dengan menambahkan dimensi‘ruang (space)’ atau geografi.Kombinasi ini menggambarkanattribut-attribut pada bermacamfenomena seperti umur seseorang,tipe jalan, dan sebagainya, yangsecara bersama dengan informasiseperti dimana seseorang tinggal ataulokasi suatu jalan. Analisa Spasialdilakukan dengan mengoverlay duapeta yang kemudian menghasilkanpeta baru hasil analisis (Tuman,2001). Salah satu cara dasar untukmembuat atau mengenali hubunganspasialmelaluiproses overlayspasial. Overlay Spasial dikerjakandenganmelakukanoperasi joindan menampilkan secara bersamasekumpulan data yangdipakaisecarabersamaatauberadadibagian area yang sama. Hasilkombinasi merupakan ganspasial baru.2. Analisis Statistik Deskriptif.Statistik deskriptif adalah erigambaran terhadap objek yang ditelitimelalui data sampel atau populasisebagaimanaadanya,tanpamelakukan analisis dan membuatkesimpulan yang berlaku untukumum.Statistikadeskriptifmerupakan bidang ilmu pengetahuanstatistik yang mempelajari tata cara

penyusunan dan penyajian suatu datayang dikumpulkan dalam satupenelitian. Proses mengklasifikasianstatistika deskriptif dan statistikainferensial dilakukan berdasarkanaktivitas yang dilakukan. (MartonoN. , 2010). Statistika deskriptif adalahmetode statistika yang digunakanuntukmenggambarkanataumendeskripsikan data yang telahdikumpulkanmenjadisebuahinformasi. (Purwanto S.K., 2012).Statistika deskriptif memberikaninformasi mengenai data yangdipunyai dan sama sekali tidakmenarik kesimpulan apapun tentanggugus induknya yang lebih besar.3. Analisis Regresi Ordinal. Metoderegresi ordinal digunakan untukmemodelkanhubunganantaravariabel dependen yang berskalaordinal,misalnyaperbedaankepuasan mahasiswa yang berkaitandengan pengalaman masa kuliah, danpenjelasan variabel yang menyangkutdemografi dan suasana belajar.Variabel dependen untuk kepuasansiswa diukur dengan golongan ,kategori skala empat likert : sangatpuas, tidak puasa, puas dan sangatpuas.Variabel demografi misalnyagender dan ras. suasana belajarmenyangku masalah keterlibatanfakultas,materikurikulum,penunjang fasilitas dan aktivitaswaktu belajar. Untuk membangunmodel regresi ordinal yang perludiperhatikan adalah variabel manayang harus dimasukkan kedalammodel dan memilih fungsi hubungan(misal. logit link atau complemearylink) yang menunjukkan kesesuaianmodel. Selain itu, model statistik yangsesuai, keakuratan hasil klasifikasidan valdasi model, misalnya parallellines, umumnya digunakan untukmenyeleksi model yang terbaik.Seperti penjelasan di atas,regresi ordinal adalah regresi dimanavariabel dependen atau terikat yangmenggunakan skala ordinal. Skalaordinal adalah skala pengukuranberupa data tingkatan atau rangking.Sedangkan variabel independen ataubebasnya bisa berupa covariate (jikaskala interval atau rasio) dan factor(jika skala nominal atau ordinal).4. Analisis Daya Layan. Metodeanalisis fungsi pelayanan atau dayalayan merupakan perbandinganantara jumlah ketersediaan fasilitasdenganvariabelpembanding,seperti besarnya pengguna aktual,pengguna potensial, pendudukkeseluruhan, luas wilayah, dandengan pembanding standar. Fungsidaya layan memberikan indikasikualitas dan tingkat ketercukupanpelayanan, sehingga semakin baikdaya layan, kualitas fasilitas jugasemakin baik. Sedangan jikamemiliki standar pelayanan minimal(SPM) tertentu, maka kondisi dayalayan lebih baik jika nilainyamelebihi standar yang ditetapkan.SPMmasing-masingpelayanan fasilitas permukiman diIndonesia tertuang dalam SNI 031733-2004 Tentang Tata CaraPerencanaanLingkunganPerumahan di Perkotaan.5. Analisis Daya JangkauanPelayanan. Jenssen dalam Riyadi(2003) menyatakan tentang konsepIsoline, yaitu suatu alat yang dapatdigunakanuntukmenganalisistingkat aksesibilitas suatu wiayahterhadap fungsi-fungsi pelayananyang ada di sekitar pusat-pusatpelayanan. Isoline dapat digunakanuntuk mengukur sampai sejauh manafungsi-fungsipelayanandapatmenjangkau wilayah yang ada

disekitarnya,dikaitkandengansarana dan prasarana transportasi.Isolineadalahgarisdisekitar suatu pusat (pelayanan)dalam jarak fisik atau waktu yangsama diukur dari pusat pelayanansepanjang sistem jalan. Jarak dapatdkonversikan menjadi waktu denganmenghitung kecepatan rata-ratauntuk berbagai jenis jalan dankesempatan transportasi.Isoline digunakan sebagaipenaksiran untuk mengetahui sampaisejauh mana daerah pelayanan yangharus dijangkau oleh suatu unitpelayanan tertentu. Isoline dapatdigambarkan untuk pelayananpelayanan seperti sekolah menengah,puskesmas, pasar, kantor, dansebagainya.HASIL DAN PEMBAHASANPola SebaranAnalisis pola sebaranadalah cara analisis untuk melihatbentuk pola yang dibentuk olehkumpulan objek yang tersebar disuatuwilayah. Tujuan menganalisis polasebaran adalah untuk melihat danmenilai tingkat konsentrasi dari suatusebaran data di suatu wilayah.Adapun pola sebaran dari tokoperalatan listrik dapat dilihat padaPeta Persebaran Peralatan Listrik diKabupaten Bantul.Berdasarkan Peta PersebaranToko Peralatan Listrik di KabupatenBantuldapatdilihatbahwapersebaran toko peralatan listrikcenderung memusat di tengah-tengahKabupaten Bantul. Toko peralatanlistrik banyak tersebar di KecamatanPiyungan, Banguntapan, Pleret,Imogiri, Sewon, Bantul, Jetis,Pundong, Kretek, Sanden, Pajangan,Sewon, dan Kasihan. Hal ini dapatterjadi karena pada umumnyaaktivitas masyarakat KabupatenBantul berlangsung di pusat atau ditengah-tengah dari Kabupaten Bantul.Kecamatan Bantul merupakan salahsatu kecamatan di Kabupaten Bantulyang memiliki peran sebagai pusatkegiatan pemerintahan karena didalamwilayahadministrasiKecamatan Bantul terdapat KantorBupati Bantul serta perangkatnya.Sedangkan pusat kegiatan ekonomi diKabupaten Bantul tersebar secaramerata di semua kecamatan.Karakteristik Lokasi1. Peran Toko. Kriteria pertama yangdinilai dari suatu toko peralatan listrikada perannya. Peran yang dimaksudadalah apakah suatu toko memilikiperan sebagai pengecer atau sebagaidistributor. Pengecer dan disributortentu memiliki perbedaan. Tokoperalatan listrik yang bersifat sebagaidistributorberperanmenjadidistribusi barang-barang listrik daripabrik atau toko-toko besar ke tokotoko kecil. Selain itu, distributor jugamenjual barang dagangannya dengankuantitas yang besar dan harga yangtentu lebih murah. Sedangkan tokoperalatan listrik yang bersifat sebagaipengecer berperan untuk melayanikonsumen yang ingin berbelanjadengan kuantitas yang sedikit ataueceran.Pada kriteria karakteristrik perantoko, diklasifikasikan menjadi 4 kelasuntuk membuat skoring tiap-tiap toko

peralatan listrik di Kabupaten Bantul.Adapun keempat kelas tersebut terdiridari: Pengecer, Pengecer danDistributor Kecil, Distributor Kecil,dan Distributor Besar.Dari hasil survey lapangandidapatkan hasil bahwa dari 49 tokoperalatan listrik yang sudah didata,terdapat 94% yang berperan sebagaipengecer. Sisanya 6% berperansebagai pengecer dan distributorkecil. Dengan kata lain, mayoritastoko-toko peralatan listrik diKabupaten Bantul berperan sebagaitoko pengecer.2. Luas Bangunan Toko. Kriteriakedua yang dinilai dari karakteristriksetiap toko yang tersebar diKabupaten Bantul adalah luasbangunan toko peralatan listrik.Dalam penilaian luas bangunan tokodibuat klasifikasi luas bangunan tokoyang terdiri dari 4 kelas, yaitu: 2x22x3 m², 3x4-4x6 m², 4x7-5x8 m², dan 5x8 m².Persentase Luas Bangunan TokoToko Peralatan Listrik di KabupatenBantul10%27% 12% 5x8 m²sebanyak 12% toko peralatan listrikyang memiliki luas toko 2x2-2x3 m²,sebanyak 27% toko peralatan listrikyang memiliki luas sebesar 4x7-5x8m², dan sebanyak 51% terdapat tokoperalatan listrik yang memiliki luastoko 3x4-4x6 m². Berdasarkan datadari lapangan banyak toko peralatanlistrik yang memiliki luas toko tidakterlalu besar karena rata-rata tokotoko peralatan listrik di KabupatenBantul perannya lebih banyak sebagaipengecerdaripadadisributor.Sehingga luas tokonya tidak terlalubesar.3. Luas Lahan Parkir. Lahan parkirmerupakan infrastruktur pendukungyang dapat menunjang akivitasperniagaan suatu toko. Lahan parkirmemiliki fungsi untuk memfasilitasikendaraan pembeli yang hendak inginberbelanja. Luas lahan parkirdijadikan sebagai salah satu kriteriadalam penilaian suatu karakteristiktoko peralatan listrik. Pada penelitianini, luas lahan parkir diklasifikasikanmejadi 4 kelas, yang terdiri dari: 2x22x3 m², 3x4-4x6 m², 4x7-5x8 m², dan 5x8 m².Persentase Luas Parkir TokoToko Peralatan Listrik diKabupaten Bantul0%10%49% 5x8 m²41%2x2 - 2x3 m²3x4 - 4x6 m²4x7 - 5x8 m²2x2 - 2x3 m²3x4 - 4x6 m²51%4x7 - 5x8 m²Berdasarkan hasil surveylapangan dari 49 toko peralatan listriksebanyak 10% toko yang memilikiluas toko sebesar lebih dari 5x8 m²,Berdasarkandiagrampersentase luas parkir toko-tokoperalatan listrik di Kabupaten Bantuldapat dilihat bahwa sebanyak 0% atautidak ada sama sekali toko peralatanlistrik yang memiliki luas lahan parkirsebesar 5x8 m². Berdasarkan

pengamatan dilapangan, hanya tokoperalatan listrik yang terletak di rukopasar sajalah yang memiliki luaslahan parkir sebesar 5x8 m². Namunpenggunaan fasilitas lahan parkirtersebut berdasarkan fungsinya untukmemfasilitasi kendaraan masyarakatyang ingin berbelanja ke pasar dankepemilikan lahan perkir tersebutadalah milik bersama.Terdapat 10% dari 49 tokoperalatan listrik yang memiliki luaslahan parkir seluas 4x7-5x8 m².Persentase tersebut memiliki nilaiyang kecil karena memang hanyasedikit sekali toko-toko peralatanlistrik yang mempunyai lahan parkiryang luas seluas 4x7-5x8 m².Selanjutnya terdapat 41% dari 49 tokoperalatan listrik yang memiliki luaslahan parkir seluas 2x2-2x3 m² danterdapat 49% toko-toko yangmemiliki luas lahan parkir seluas 3x44x6 m².Jika diperhatikan denganseksama, terdapat perbandingan yangtegak lurus antara luas lahan parkirdengan luas dari suatu toko. Ukuranluaslahanparkircenderungmengikuti luas bangunan dari suatutoko. Pada hasil lapangan untukkriteria luas bangunan toko terdapat51% luas bangunan toko yangberukuran 3x4-4x6 m² dan pada hasillapangan dari kriteria luas lahanparkir terdapat 49% luas lahan parkiryang dimiliki toko-toko peralatanlistrik seluas 3x4-4x6 m². Hal itumenunjukkan terdapat hubunganyang tegak lurus antara luas bangunansuatu toko dengan luas lahanparkirnya.4. Jumlah Pegawai. Kriteria keempatyang dinilai pelayanannya darisebuah toko peralatan listrik adalahjumlah pegawai yang dimiliki olehtoko tersebut. Pegawai toko ataupramuniaga adalah orang yangbertugas melayani pembeli. likisejumlah pegawai toko yang ramahdan sopan. Jumlah pegawai tokodisesuaikan dengan kebutuhan daritoko tersebut. Seperti halnya tokotoko peralatan listrik yang terdapat diKabupaten Bantul. Terdapat tokotoko yang memiliki jumlah pegawaisampai 6 orang dan terdapat pulatoko-toko peralatan listrik yangmemang tidak memiliki pegawaitoko. Keberadaan dari pegawai tokosangat berdampak kepada pelayananyang cepat dan efisien dari suatu toko.Namun keberadaan pegawai tokojuga perlu dipertimbangkan olehpemiliktoko.Halyangdipertimbangkan oleh pemilik tokoadalah tingkat keperluannya, dan gajiyang diberikan oleh pemilik toko.Padapenilaiankriteriajumlah pegawai toko, dilakukanklasifikasi jumlah pegawai tokomenjadi 4 kelas yang terdiri dari:tidak ada pegawai, 1-3 orangpegawai, 4-6 orang pegawai, dan 6orang pegawai.Persentase Jumlah Pegawai TokoToko Peralatan Listrik di KabupatenBantul0%6%31%63%Tidak ada pegawai1-3 orang4-6 orang 6 orangBerdasarkan hasil lapanganyang sudah ditampilkan kedalamDiagram persentase jumlah pegawaitoko-toko peralatan listrik diKabupaten Bantul didapatkan hasil

berupa sebanyak 0% jumlah pegawaiyang dimiliki toko-toko listrik 6orang. Sebanyak 6% dari 49 tokotoko peralatan listrik memilikipegawai sebanyak 4-6 orang danterdapat 63% toko-toko peralatanlistrik yang memiliki pegawaisebanyak 1-3 orang. Sebanyak 31%toko-toko peralatan listrik tidakmemiliki pegawai atau pramuniaga.Berdasarkan hasil tersebutdapat dianalisis bahwa toko-tokoperalatan listrik di Kabupaten Bantulmayoritas tidak memiliki pegawaiatau dikelola sendiri oleh pemiliktoko. Sebagian kecil memilikipramuniaga sebanyak 1-3 orang dansisanya memiliki pegawai sebanyak4-6 orang.5. Jenis Lokasi. Kriteria kelima yangdinilai dari tiap toko peralatan listrikyang terdapat di Kabuaten Bantuladalah jenis lokasi dari keberadaantoko. Jenis lokasi di klasifikasikankedalam 4 kelas, yang terdiri dari:Toko/ warung, Kawasan pertokoan,Pusatpertokoan/Pasar kecillingkungan, dan Pusat Niaga (Toko,Pasar, Bank, Kantor, Industri).Jenis lokasi dari keberadaansuatu toko peralatan listrik sangatmenentukan tingkat stategisitas suatutoko. Lokasi usaha yang strategismenjadi salah satu faktor yangmempengaruhikesuksesanpemasaran dari sebuah usaha.Semakin strategis lokasi usaha yangdipilih, semakin tinggi pula tingkatpenjualan dan berpengaruh terhadapkesuksesan sebuah usaha. Begitu jugasebaliknya, jika lokasi usaha yangdipilih tidak strategis maka penjualanpun juga tidak akan terlalu bagus.Tokoperalatanlistriktermasuk kedalam jenis toko yangmana konsumen yang mendatangitoko untuk berbelanja. Sehinggatingkat keramaian dari lingkungantoko sangat menentukan tingkatstrategis dari lokasi toko peralatanlistrik tersebut.Persentase Jenis Lokasi Toko-TokoPeralatan Listrik di KabupatenBantul18%4%41%37%Toko/ WarungKawasan PertokoanPusat Pertokoan/ PasarKecil LingkunganPusat Niaga (Toko, Pasar,Bank, Kantor, Industri)Darihasillapangan,didapatkan data bahwa sebanyak 41%persebaran toko-toko peralaan listrikberada pada jenis lokasi yang bersifattoko/warung perseorangan. Datatersebut menunjukkan bahwa sebarantoko peralatan listrik dominasinyaberada pada jenis lokasi berupatoko/warung.Halinikarenamayoritas peran dari toko peralatanlistrik adalah sebagai pengecer danbukan sebagai distributor. Selain itu,adanya motivasi dari penmilik tokoatau penjual yang ingin lokasi usahatokonya memiliki tingkat kompetisiyang rendah. Sehingga jarak antaratoko peralatan listrik yang satudengan yang lainnya menjadi faktoryang perlu diperimbangkan untukmembuka usaha toko peralatan listrik.Sebanyak 37% sebarantoko-toko peralatan liistrik berada dikawasan pertokoan. Terdapat 4%sebaran toko peralatan listrik terdapatdi jenis lokasi pusat pertokoan/ pasarkecillingkungan.Selanjutnyaterdapat 18% sebaran toko peralatanlistrik berada di jenis lokasi berupapusat niaga (toko, pasar, bank, kantor,industri). Hasil dari data inimenunjukkan bahwa tidak sedikittoko peralatan listrik berada di lokasi

kawasan perttokoan. Hal ini karenapemilik toko atau penjual tokomempertimbangkan faktor keramaiandalam pemilihan lokasi toko peralatanlistriknya. Semakin banyak usahayang ada di sekitar lokasi, makakonsumen yang datang ke lokasitersebut juga semakin ramai. Karenadi lokasi tersebut terdapat berbagaimacam usaha yang menyediakanproduk yang berbeda pula, sehinggapara konsumen lebih tertarik datangke lokasi yang terdapat berbagaimacam usaha. Misalnya saja lokasipasar yang selalu ramai pengunjung.6. Jarak Dari Permukiman. Kriteriaselanjutnya yang dinilai dari suatutoko peralatan listrik adalah jaraktoko peralatan listrik denganpermukiman. Jarak toko denganpermukiman perlu dinilai karenajarak tersebut menentukan tingkatjangkauan pelayanan masyarakat ataukonsumen untuk dapat mengaksestoko peralatan listrik. Kriteria jaraktoko dengan permukiman dibagimenjadi 4 kelas yang terdiri dari: 1km, 1-3 km, 4-6 km, 6 km.Persentase Jarak Toko-TokoPeralatan Listrik TerhadapPermukiman di Kabupaten Bantul0%20%80% 6 km4-6 km1-3 km 1 kmBerdasarkan hasil lapangandidapatkan data bahwa sebanyak 20%dari 49 toko peralatan listrik yangsebarannya memiliki jarak 1-3 kmdengan permukiman sekitar. Terdapat80% dari 49 toko peralatan listrikyang memiliki jarak 1 km denganpermukiman warga.7. Jenis Jalan. Menurut UndangUndang No. 38 Tahun 2004 tentangjalan, jalanadalahprasaranatransportasi darat yang meliputisegala bagian jalan, eruntukkan bagi lalu lintas, yangberada pada permukaan tanah, di ataspermukaantanah,dibawahpermukaan tanah dan/atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalankereta api, jalan lori, dan jalan kabel.Sistem jaringan jalan terdiriatas sistem jaringan jalan primer dansistem jaringan jalan sekunder.Sistem jaringan jalan primermerupakan sistem jaringan jalandengan peranan pelayanan distribusibarang dan jasa untuk pengembangansemua wilayah di tingkat nasional,dengan menghubungkan semuasimpul jasa distribusi yang berwujudpusat-pusat kegiatan, dan sistemjaringan jalan sekunder merupakansistem jaringan jalan dengan perananpelayanan distribusi barang dan jasauntuk masyarakat di dalam kawasanperkotaan. Pada kriteria jalan dibuatklasifikasi menjadi 4 kelas yangterdiri dari: Jalan lingkungan, Jalanlokal, Jalan kolektor, dan Jalan arteri.Persentase Jenis Jalan Toko-TokoPeralatan Listrik di KabupatenBantul2%37%10%Jalan Lingkungan51%Jalan LokalJalan KolektorJalan ArteriBerdasarkan hasil lapangan,didapatkan data bahwa 2% sebarantoko peralatan listrik berada di jalanarteri. Jalan arteri adalah jalan umum

yang berfungsi melayani angkutanutama dengan ciri perjalanan jarakjauh, kecepatan rata-rata tinggi, danjumlah jalan masuk dibatasi secaraberdaya guna. Jalan arteri dibagimenjadi jalan arteri primer dan arterisekunder. Jalan ini menghubungkankotajenjangkesatuterletakberdampingan atau menghubungkankota jenjang ke satu dengan kotajenjangkedua.Berdasarkanfungsinya transportasi yang melintasdi jalan arteri rata-rata dengankecepatan tinggi sehingga keberadaantoko peralatan listrik di jalan arterikurang startegis dan hanya 2% sajadari 49 toko peralatan listrik yangberada di Kabupaten Bantul.Terdapat 37% sebaran tokoperalatan listrik berada di jalankolektor. Jalan kolektor adalah jalanumum yang berfungsi melayaniangkutan pengumpul atau pembagidengan ciri perjalanan jarak sedang,kecepatan rata-rata sedang, danjumlah jalan masuk dibatasi. Jalan initerdiri dari jalan kolektor primer danjalan kolektor sekunder. Jalan inimenghubungkan kota jenjang keduadengan kota jenjang kedua atau kotajenjang kedua dengan kota jenjangketiga.Terdapat 51% dari 49 tokoperalatan listrik yang tersebar di jalanlokal. Jalan lokal merupakan jalanumum yang berfungsi melayaniangkutan setempat dengan ciriperjalanan jarak dekat, kecepatanrata-rata rendah, dan jumlah jalanmasuk tidak dibatasi. Jalan lokalmenghubungkan kota jenjang kesatudengan persil atau kota jenjang keduadengan persil, kota jenjang ketigadengan kota jenjang ketiga, kotajenjang ketiga dengan kota jenjangdibawahnya, kota jenjang ketigadengan persil atau kota dibawahdengan kota jenjang ketiga sampaipersil. Jalan lokal dapat dibagimenjadi jalan lokal primer dan jalanlokal sekunder.Terdapat 10% sebaran tokoperalatan listrik yang berada di jalanlingkungan.Jalanlingkunganmerupakan jalan umum yangberfungsimelayaniangkutanlingkungan dengan ciri perjalananjarak dekat, dan kecepatan rata-ratarendah. Jalan lingkungan meliputijalan lingkungan primer dan jalanlingkungansekunder.Jalanlingkungan primer merupakan jalanlingkungan dalam skala wilayahtingkat lingkungan seperti di kawasanperdesaan di wilayah kabupaten,sedangkan jalan lingkungan sekundermerupakan jalan lingkungan dalamskala perkotaan seperti di lingkunganperumahan,perdagangan,danpariwisata di kawasan perkotaan.8. Fasilitas Sekitar. Keuntungan darisuatu lokasi usaha dapat diukurdengan tingkat keramaian lokasitersebut. Semakin ramai suatu lokasiusaha atau kawasan pertokoan makakeuntungan yang di dapat oleh tokotoko yang berada di kawasanpertokoan tersebut juga semakinmeningkat.Sama halnya dengan tokoperalatan listrik. Keberadaan fasilitaslain atau usaha lain yang beradadisekitar toko peralatan listrikmenjadi magnet dan daya tarik sendiriuntuk menarik konsumen sehinggaberbelanja di toko peralatan listriktersebut. Semakin ramai fasilitas atauusaha lain di sekitar toko uandanpemahaman kepada masyarakatmengenai keberadaan toko peralatanlistrik tersebut. Sehingga apabila

masyarakatberkeinginan untukmembeli perlengkapan listrik makamasyarakat sudah paham akankemana masyarakat tersebut pergi.Pada skoring jumlah fasilitaslain atau usaha

Teknik pengolahan data untuk menjawab tujuan ketiga adalah dengan melakukan teknik regresi ordinal pada semua toko kriteria peralatan listrik. Regresi bertujuan untuk melihat sampai sejauh mana kriteria-kriteria yang sudah ditentukan dapat mempengaruhi rata-rata pendapatan perbulan dari toko peralatan listrik tersebut. Teknik pengolahan data

Related Documents:

sistem OSS, saat pelaku usaha memasukan informasi lokasi usaha, OSS akan melakukan pengecekan kesesuaian lokasi usaha yang diajukan dengan peruntukan ruangnya. Jika sudah sesuai, OSS secara otomatis akan menerbitkan izin lokasi. Tindak lanjut yang perlu dilakukan K/L/D: PTSP akan menerima notifikasi penerbitan izin lokasi oleh sistem

Toko buku dan alat tulis/gambar. 300 1 Toko perhiasan, arloji. 500 1 Toko Barang kulit dan sepatu. 500 1 Toko pakaian. 500 1 Pasar Swalayan. 500 1 atau 2 Pencahayaan pada bidang vertikal pada rak barang. Toko alat listrik (TV, Radio/tape, mesin cuci, dan lain-lain). 250 1 atau 2 Industri (Umum). Ruang Parkir 50 3 Gudang 100 3

Nomor 13 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian Keterangan dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di Mahkamah Konstitusi bagi Badan Pengawas Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam .

37 Philip Kolter Dan Keller, "Manajemen Pemasaran, (Jilid I, Edisi 12)", (Jakarta: P.T Indeks), Hal. 235. 26 sangat mempengaruhi minat beli konsumen. Apabila pemilihan lokasi yang tepat tidak dipungkiri jumlah konsumen juga akan meningkat, sehingga hubungan lokasi .

Andries de Wilde, tempat yang kini digunakan Kantor Wali Kota Bandung.9 Braga juga disebut sebagai pusat perdagangan Bandung tempo dulu, karena di sepanjang jalan Braga terdapat banyak toko-toko yang menjual berbagai barang kebutuhan masyarakat Eropa di Bandung. Hampir semua toko-toko dan bangunan yang ada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN LOKASI DALAM KESUKSESAN USAHA JASA MIKRO-KECIL DI SEKITAR KAMPUS UIN ALAUDDIN MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S 1) Jurusan Ilmu Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Oleh: IMAM WAHYUDI

model analisis matriks SWOT. Empat strategi utama yang disarankan yaitu strategi SO, ST, WO, dan WT. Hasil analisis matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Matriks SWOT usaha dendeng itik Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan (S) 1. Memakai tenaga kerja dalam keluarga 2. Lokasi usaha strategis 3. Loyalitas konsumen 4.

standard, the ISO 14001:2004 manual is being integrated into the new manual so that cross referencing between the two systems becomes easier and enhances the understanding of the differences between the new and the old standards. This is to be used as a reference document only _ ESM 43012 Issue Date: 4th October 2017 Page 1 of 40 _ Environmental Manual ISO 14001:2015 _ Introduction .