Persepsi Nasabah Kelurahan Sei Selincah Terhadap Keberadaan Bmt ( Al .

1y ago
7 Views
1 Downloads
4.79 MB
68 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Helen France
Transcription

PERSEPSI NASABAH KELURAHAN SEI SELINCAH TERHADAP KEBERADAANBMT (BAITUL MAL WAT TAMWIL) AL-AQOBAH PALEMBANGDIAJUKAN OLEH :RYZKI UTAMINIM : 13180215TUGAS AKHIRDiajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah untuk MemenuhiSalah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Perbankan Syariah(AMd)PALEMBANG2016

Motto“Musuh yang paling berbahaya diatas dunia iniadalah penakut dan bimbang. Teman yangpaling setia, hanyalah keberanian dankeyakinan ”“Ambilah kebaikan dari apa yang dikatakan,jangan melihat siapa yang mengatakannya”(Nabi Muhammad SAW)Persembahan Untuk Allah SWT Ayahanda Adi Yuswardi Ibunda Sri Rezeki Kedua Kakakku Sahabatku Kekasihku Almamaterku

KATA PENGANTARAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatiman, islam, jasmani dan rohani yang membuat penulis selalu menjaga keimanan danketakwaan. Karena berkat rahmat dan taufik-Nya penulis dapat menyelesaikanpenyusunan Tugas Akhir ini dengan penelitian yang berjudul “Persepsi NasabahKelurahan Sei Selincah Terhadap Keberadaan BMT Al-Aqobah Palembang”.Sholawat beriring salam senantiasa penulis curahkan kepada suri tauladan yakniNabi Muhammad SAW, karena atas perjuangan beliau kita dapat merasakan indahnyaukhuwah islamiah dan kehidupan yang lebih baik dengan kemajuan zaman yang InsyaAllah penuh dengan tuntunan Al Qur’an dan Hadits.Dengan penuh rasa syukur, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan teriringdoa kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan penelitian. Untukitu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :1. Bapak Prof. Drs. H. Muhammad Sirozi, Ph.D., selaku Rektor UIN Raden FatahPalembang.2. Ibu Dr. Qodariyah Barkah M.H.I, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan BisnisIslam.3. Bapak Dinnul Alfian Akbar,SE.,M.Si, selaku Ketua Prodi dan ibu RA Ritawati,SE, M.H.I, Selaku Sekretaris Prodi Jurusan D3 Perbankan Syariah.4. Bapak Fatah Hidayat.S.ag.M.Pdi selaku Pembimbing Akademik yang telahmemberikan bimbingan dalam kegiatan perkuliahan selama ini.5. Bapak Rudi Aryanto,S.Si.,M.Si Selaku Pembimbing Pertama yang telah banyakmembantu memberikan saran dalam penyelesaian tugas akhir ini.

6. Ibu Erdah Litriani,SE.M.Ec,Dev Selaku Pembimbing Kedua yang telahmembimbing saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini,7. Bapak Salman Alfarizi Selaku Manajer BMT Surya Barokah yang telahmenyetujui penelitian dan seluruh staff dan pegawai yang telah mengayomimemberikan ilmu yang bermanfaat serta dukungan.8. Kedua orang tuaku tercinta, Adi Yuswardi.S.Sos dan Sri Rezeki yang selalumendoakan dan memberikan motivasi, semangat, tanpa henti serta dukungansehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.9. Kepada kedua kakak kandungku tersayang.10. Sahabat-sahabat terbaikku Lutfi, Hendra, Fajri, Siska (Almh), tara. Jiah, dan cikayang selalu memberikan motivasi, keceriaan dan dukungannya.11. Kepada kekasihku tersayang Ahmad Suhendri yang selalu menemani, mendoakandan memotivasi.Penulis sepenuhnya menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari katasempurna karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman penulis. Untukitu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua kalanganuntuk lebih baik lagi di masa yang akan datang.Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Palembang, Oktober 2016RYZKI UTAMINIM.13180215

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL .iHALAMAN PERSETUJUAN .iiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .iiiHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .ivHALAMAN KATA PENGANTAR .vDAFTAR ISI .viiiDAFTAR GAMBAR .xiDAFTAR TABEL .xiiBAB I PENDAHULUANA. LatarBelakang .1B. RumusanMasalah .5C. Tujuanpenelitian .5D. KegunaanPenelitian.5BAB II LANDASAN TEORIA. Persepsi1. DefinisiPersepsi .72. Proses TerbentuknyaPersepsi .83. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi . .9B. BMT (Baitul Mal Wat Tamwil)1. DefinisiBMT .112. Ciri-Ciri BMT . .123. Tujuan dan Fungsi BMT .134. Visi dan Misi BMT .14i

5. Peran BMT . .146. Prinsip Dasar Pendirian BMT .127. KonsepPelayanan Prima.12C. PenelitiTerdahulu .16D. Kerangka Fikir . .22E. Hipotesis .22BAB III METODE PENELITIANA. DefinisiOperasionalVariabel .23B. JenisdanSumber data .241. Jenis Data .242. Sumber Data .25C. PopulasidanSampel .251. Populasi .252. Sampel .26D. TeknikPengumpulan Data .27E. VariabelPenelitian .281. VariabelIndependen .282. VariabelDependen .28F. Instrument Penelitian .281. UjiValiditas .292. UjiReliabilitas .29G. TeknikAnalisa Data .29BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Pembahasan .301. DeskripsiIdentitasResponden .302. Uji Instrumental Penelitian .32a. UjiValiditas . .32b. UjiReliabilitas .34ii

B. Persepsi Nasabah Terhadap Keberadaan BMT Al-Aqobah yang meliputiVariabel Persepsi . .a. an Indikator sikap . .b. MengenaiDeskripsi37RespondenBerdasarkan Indikator Innovasi . .g. Hasil37RespondenBerdasarkan Indikator Brand Image . .f. Hasil36RespondenBerdasarkan Indikator Latar Sosial . .e. Hasil36RespondenBerdasarkan Indikator Ekspektasi . .d. Hasil35RespondenBerdasarkan Indikator Minat .c. Hasil3538RespondenBerdasarkan Indikator Pengetahuan . .38C. Persepsi Nasabah Terhadap Keberadaan BMT Al-Aqobah Yang MeliputiVariabel Keberadaan . .a. siKetersediaanRespondenProdukDibutuhkan Masyarakat . .b. erdasarkan Indikator Lokasi . .41A. Kesimpulan .43B. Saran .43DAFTAR PUSTAKA .44BAB V PENUTUPLAMPIRANiii

DAFTAR GAMBARHalamanGambar2.1 Proses Terbentuknya Persepsi .8Gambar 2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi . .10Gambar 2.3 Dimensi Keberadaan . .11iv

DAFTAR TABELHalamanTabel 2.1 PenelitianTerdahulu . 18Tabel4.1 DeskripsiRespondenBerdasarkanJenisKelamin . 31Tabel 4.2 DeskripsiRespondenBerdasarkanUsia . 31Tabel 4.3 DeskripsiRespondenBerdasarkanPekerjaan/profesi . 32Tabel 4.4UjiValiditasdengan SPSS . 33Tabel 4.5UjiReliabilitasdengan SPSS . 34v

BAB IPendahuluanA. Latar BelakangLembaga keuangan merupakan suatu perusahaan yang usahanya bergerakdi bidang keuangan. Artinya, kegiatan yang dilakukan oleh lembaga ini selaluberkaitan dengan bidang keuangan lainnya. Menurut SK MenKeu RI No. 792Tahun 1990. Lembaga keuangan adalah semua badan yang kegiatannya bidangkeuangan, melakukan penghimpunan dana penyaluran dana kepada masyarakatterutama guna membiayai investasi perusahaan.1 Sesuai dengan dengan sistemkeuangan yang ada, makadalam operasionalnya lembaga keuangan dapatberbentuk lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah.2Bila lembaga keuangan tersebut disandarkan kepada syariah, makamenjadi lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah adalah suatuperusahaan yang usahanya bergerak di bidang jasa keuangan yang berdasarkanprimsip-prinsip syariah. Prinsip syariah yaitu prinsip yang menghilangkan unsurunsur yang dilarang Islam, kemudian menggantikannya dengan akad-akadtradisional Islam atau yang lazim disebut dengan prinsip syariah. Atau, lembagakeuangan syariah merupakan sistem norma yang didasarkan ajaran Islam.31Mardani. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta: kencana,2015), hal.12Andri soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Jakarta: Kencana, 2010), hal.293Mardani, op.cit, hal. 21

Lembaga keuangan syariah mempunyai karakteristik umum dan landasandasar operasional secara keseluruhan adalah pada prinsip bagi hasil (profitsharing) atau prinsipnya berdasarkan kaidah al-mudharabah. Ada pun produkyang ditawarkan oleh suatu lembaga keuangan syariah pada umumnya yaituproduk pembiayaan (financing) dan produk simpanan (funding). Produkpembiayaan meliputi pembiayaan dengan sistem bagi hasil yang terdiri dari duabentuk yaitu dengan akad mudharabah dan musyarakah. Pembiayaan dengansistem jual beli terbagi atas dua bentuk yaitu pembelian barang dengan akadmurabahah, dan bai’ bithaman ajil.4 Pada dasarnya nasabah akan memilih suatuproduk apabila keinginannya dapat dipenuhi oleh produk tersebut. Kesadaranterhadap pentingnya perbaikan produk dan memberikan informasi yang jelas sertadapat memenuhi keinginan konsumen atau nasabah merupakan hal yang sangatpenting dalam memasarkan produk-produk lembaga keuangan syariah khususnyaBMT (Baitul Mal Wat Tamwil).BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) adalah balai usaha mandiri terpadu yangisinya berintikan bayt al-mal wal al-tamwil dengan kegiatan mengembangkanusaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatanekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil, antara lain dengan mendorongkegiatan ekonomi pengusaha menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.Selain itu, BMT bisa menerima titipan Zakat, infak, dan sedekah, sertamenyalurkan sesuai amanahnya.5 Dalam konteks perwujudan dari sistem45Mardani, op.cit, hal 325Djoko Muljono, Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Yogyakarta: ANDI,2015),hal 4722

keuangan syariah, lembaga ini dikategorikan sebagai lembaga keuangan mikro,karena umumnya melayani masyarakat miskin yang tidak mampu berhubungandengan lembaga perbankan. Ekonomi Islam hadir di tengah-tengah masyarakatlewat kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan di kalangan masyarakattersebut, baik di masjid maupun di tempat yang lainnya. Lembaga-lembagakeuangan mikro syariah pun mulai bermunculan, salah satunya yaitu BMT (BaitulMal Wat Tamwil). Lembaga-lembaga ini lahir guna menuntaskan permasalahanperekonomian yang terjadi di kalangan masyarakat miskin dengan menerapkansistem perekonomian syariah.BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) Al-Aqobah merupakan suatu badan usahaatau lembaga keuangan non bank yang prinsip operasionalnya berdasarkansyari’at islam yang di mana lembaga keuangan ini menawarkan jenis produksimpanan. Sesuai bukti, dalam menjalankan tugasnya BMT (Baitul Mal WatTamwil) diawasi secara langsung oleh pengawasan Pusat Inkubis Bisnis UsahaKecil (PINBUK) baik tingkat daerah maupun pusat.6 Adapun produk yangditawarkan oleh BMT Al-Aqobah adalah tabungan mufid, tabungan usaha,tabungan emas, deposito dan token yang diharapkan dapat membantuperekonomian masyarakat yang sudah menjadi nasabahnya.Keberadaan BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) diharapkan tidak saja hanyamemberi jasa keuangan bagi nasabah kecil melainkan juga turut andil dalamupaya pemberdayaan nasabah dan pengentasan kemiskinan. Seperti halnya yangmenjadi tujuan berdirinya BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) yaitu meningkatkan6Profil BMT Al-Aqobah, yang dikutip dari brosur BMT Al-Aqobah3

kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya. 7 Untukdapat merealisasikan hal tersebut, setidaknya lembaga yang didirikan tersebutharus bersifat mengandung perkembangan dalam dirinya. Hal ini penting agarlembaga itu tidak hanya sekali pakai, namun bersifat sebagai lembaga penolongbagi nasabah kecil yang bersifat tetap, dengan membantu memberikanpembiayaan modal usaha kepada nasabah yang membutuhkan.Persepsi secara umum merupakan suatu tanggapan atau pandangan sesuatuterhadap hal-hal yang baru yang mungkin masih dilihat sebelah mata. Sepertilembaga keuangan syariah adalah lembaga yang baru yang belum banyak nasabahmengetahui tentang perbedaan-perbedaan yang ada di lembaga keuangan syariah.Kurangnya sosialisasi yang disebut sebagai dampak dari kurangnya pengetahuannasabah tentang lembaga keuangan syariah. Selain itu anggapan nasabah yangmenilai kembaga keuangan syariah sama dengan lembaga keuangan konvensionalyang membedakan hanyalah namanya saja.Kurangnya pemahaman nasabah tentang BMT ( Baitul Mal Wat Tamwil)yang merupakan sebuah lembaga keuangan yang berbasis islam. Namun hal itumenjadikan sebuah persepsi dan sikap yang berbeda-beda di kalangan nasabah.Dalam hal ini peneliti menghubungkan masalah persepsi dan sikap nasabahtentang BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) Al-Aqobah dan manfaatnya terhadapperekonomian nasabah.7Ibid4

Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk ERHADAPKEBERADAAN BMT (BAITUL MAT WAT TAMWIL) AL-AQOBAHPALEMBANG.”B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana persepsi nasabah terhadap BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) AlAqobah Palembang.C. Tujuan PenelitianTujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi nasabahterhadap BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) Al-Aqobah Palembang.D. Kegunaan Penelitian1. Secara TeoritisHasil penelitian ini diharapkan menambahkan pengetahuan bagi civitasakademia tentang persepsi nasabah terhadap BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) AlAqobah dalam membantu nasabahnya untuk dapat menciptakan usaha sendiri.2. Secara PraktisYaitu sebagai informasi bagi semua pihak yang terlihat dalam penelitian ini,diantaranya :5

a. Bagi BMT, sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi BMT untukdapat menambah nasabah dan melakukan sosialisasi langsung agarnasabah juga mengetahui fungsi dan keberadaan BMT Al-AqobahPalembang.b. Bagi Nasabah, sebagai bahan masukan agar nasabah lebih dapatmengetahui keberadaan dan manfaat dari BMT Al-Aqobah tersebut yangsalah satunya untuk membantu perekonomian pedagang kecil.c. Bagi Akademik, sebagai bahan masukan berharga dalam pengembanganilmu pengetahuan khususnya di bidang keuangan syariah.6

BAB IILandasan TeoriA. Persepsi1. Definisi PersepsiDalam kamus besar bahasa Indonesia ditemukan makna persepsi yangberarti pemahaman,penafsiran dan tanggapan individu proses untuk mengikat danmengidentifikasi sesuatu.8 Persepsi adalah proses, di mana seseorang menyeleksi,mengorganisasikan, dan menginterprestasikan stimulasi kedalam gambaran duniayang berarti menyeluruh.9 Persepsi (Perception) dalam arti sempit ialahpenglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luasialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang ataumengartikan sesuatu. Menurut Robbins persepsi adalah proses di mana individuindividu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberimakna kepada lingkungan mereka.10Persepsi diartikan kedalam lima kategori yaitu : (1) proses mengetahuiatau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra. (2) kesadarandari proses-proses organism. (3) (Ticher) satu kelompok pengindraan denganpenambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman masa lalu. (4) vartabelvartabel yang menghalangi atau ikut campur tangan berasal dari kemampuanseorang untuk melakukan pembedaan di antara perangsang-perangsang. (5)8Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Tim Pustaka Phoenix,2007), cet.ke-2, hal.663Bilson Simamora, panduan riset perilaku konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama, 2002), hal. 10210Robbins, S.P, Perilaku Organisasi,(Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia, 2003), hal5297

kesadaran intutif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta mertasesuatu. 112. Proses Terbentuknya PersepsiDalam psikologi kontemporer secara umum persepsi umum yangterbentuk dari stimulasi-stimulasi diberlakukan sebagai suatu variabel campurtangan, bergantung pada faktor-faktor perangsangan, cara belajar, perangkatkeadaan jiwa atau suasana hati, dan faktor-faktor motivasional. Untukmemudahkannya dapat dilihat pada gambarnya di bawah ini.12Gambar 2.1Proses Terbentuknya Proses belajarSumber : Rita Damayanti, Dasar-dasar Psikologi, (2000)13Persepsi pada prinsipnya adalah memberikan arti kepada berbagai data,terdapat beberapa persepsi yang dapat mempengaruhi penafsiran. Di antaranyaadalah perangkat persepsi, nilai-nilai atau kepercayaan yang dianut individu akan11J.P CHAPLIN, Kamus lengkap (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada, 2004)cet.9,Ed.1,hal35912Rita Damayanti Dasar-dasar Psikologi (Jakarta FKM UI, 2000) hal. 148

mempengaruhi persepsi yang diterima. Kepercayaan dan pendapat-pendapat,dapat disebut sebagai perangkat-perangkat persepsi, apabila terdapat data ataurangsangan-rangsangan yang diterima individu bertentangan dengan nilai dankeyakinan yang dimiliki, maka individu melakukan apa yang disebut persepsidengan mekanisme menolak data yang diterima, memodifikasi data, pembenaransikap dan kepercayaan dan data itu pasti diterima.143. Faktor yang mempengaruhi persepsiFaktor-faktor yang dapat membentuk atau yang dapat memutarbalikkanpersepsi seseorang adalah :a. Pelaku Persepsi (perceiver)Bila seorang individu memandang pada suatu target dan mencobamenafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran itu syarat dipengaruhi olehkarakteristik-karakteristik pribadi dari perilaku persepsi individualtersebut. Diantara karakteristik pribadi yang lebih relevan mempengaruhipelaku persepsi adalah sikap, moTif, kepentingan atau minat, pengalaman,masa lalu, dan pengharapan (ekspektasi)b. Faktor pada objek/targetKarakteristik-karakteristik dalam target yang akan diamati dapatmempengaruhi apa yang dipersepsikan. Gerakan, bunyi, ukuran, danatribut-atribut lain dari target membentuk cara memandangnya. Karenatarget tidak dipandang dalam keadaan terpencil, hubungan suatu target14Ibid9

dengan latar belakangnya mempengaruhi persepsi, seperti cenderung untukmengelompokan benda-benda yang berdekatan atau mirip.c. Faktor dalam situasiMerupakan konteks di mana orang melihat objek-objek atau peristiwaperistiwa. Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar mempengaruhi persepsimanusia.15Gambar 2.2Faktor yang mempengaruhi persepsiPelaku Persepsi Sikap Minat PengharapanFaktor dalam situasi pengetahuan latar sosialPersepsiFaktor pada objek/Target Hal baru PencitraanSumber : Stephen P. Robbins Organizational Behavior, 9th Edition, (2001)15thStephen P. Robbins, Organizational Behavior, (9 Edition,2001), hal. 12610

Gambar 2.3Dimensi KeberadaanKeberadaan atauEksistensiLokasiKetersediaanproduk yangdibutuhkanSumber: dikembangkan dari yunus 2010 hal. 07B. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)1. Definisi BMT (Baitul Mal Wat Tamwil)Dalam buku Djoko muljono “Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah”menuliskan bahwa BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) adalah balai usaha mandiriterpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa-tamwil dengan kegiatanmengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkankualitas kegiatan ekonomi pengusaha bawah dan penguasaha kecil antara laindengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatanekonominya.16BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) adalah kependekan dari Badan UsahaMandiri Terpadu atau Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang beroperasi16Muljono Djoko, 2015, Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah, Andi: Yogyakarta,hlm. 47211

berdasarkan prinsip-prinsip syariah.17 Menurut Andri Soemitro dalam bukunya“Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia” BMT (Baitul Mal WatTamwil) merupakan suatu lembaga yang mempunyai dua istilah, yaitu Baitul Maldan Baitul Tamwil. Baitul lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan danadan penyaluran dana yang nonprofit seperti zakat, infak, dan sedekah.18 AdapunBaitul Tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyalur dana komersial.BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) Menurut PINBUK (Pusat Inkubis BisnisUsaha Kecil) adalah suatu lembaga ekonomi rakyat kecil, yang berupayamengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkankegiatan ekonomi pengusaha kecil berdasarkan prinsip syariah dan prinsipkoperasi.19BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) adalah lembaga keuangan mikro yangdioperasikan dengan prinsip syariah, dengan tujuan menumbuh kembangkanbisnis/usaha mikro dan pedagang kecil dalam rangka mengangkat derajat danmemberdayakan ekonomi secara syariah dalam masyarakat.202. Ciri-ciri BMT (Baitul Mal Wat Tamwil)a. Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatanekonomi paling banyak untuk anggota dan lingkungannya.17M. Zaidi Abdab, Lembaga Perekonomian Umat di Dunia Islam,(Bandung:Angkasa,2003) hal. 7818Soemitro Andri, 2015, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Di Indonesia.Kencana:Jakarta.hlm.31519Manan Abdul 2012 Hukum Ekonomi Syariah dalam Persepektif KewarganegaraanPeradilan Agama. Kencana:Jakarta.hlm.35420Di kutip dari profil BMT Insan Mulia12

b. Bukan lembagasosialmelainkan dapatdimanfaatkanuntukmengefektifkan penggunaan zakat,infak,sedekah bagi kesejahteraanorang banyak.c. Ditumbuhkan dari bawah berdasarkan peran serta masyarakatsekitarnya.d. Milik bersama masyarakat kecil dan bawah dari lingkungan BMT(Baitul Mal Wat Tamwil) itu sendiri, bukan milik orang seseorangatau orang dari luar masyarakat itu.3. Tujuan dan fungsi BMT (Baitul Mal Wat Tamwil)Lahirnya BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) bertujuan untuk meningkatkankualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya danmasyarakat pada umumnya dan mempunyai sifat yaitu, memiliki usaha bisnisyang bersifat mandiri, ditumbuhkembangkam dengan swadaya dan dikelola secaraprofesional, serta berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakatlingkungannya. Dalam rangka mencapai tujuannya BMT (Baitul Mal WatTamwil) berfungsi :a. Meningkatkan kulaitas SDM (Sumber Daya Manusia) anggota,pengurus dan pengelola menajadi lebih profesional, dan nberusaha(beribadah) menghadapi tantangan global.b. Mengorganisasi dan memobilisasi dana sehingga dana yang dimilikioleh masyarakat dapat bermanfaat secara optimal di dalam dan di luarorganisasi untu kepentingan rakyat banyak.13

c. Mengembangkan kesempatan kerjad. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga ekonomidan sosial masyarakat banyak.214. Visi dan Misi BMT (Baitul Mal Wat Tamwil)BMT (Baitul Mal Wat Tamwi), yaitu mewujudkan gerakan pembebasananggota dan masyarakat dari belenggu renternir, jerat kemiskinan danekonomi ribawi, gerakkan pemberdayaan meningkat kapasitas ananperekonomian yang makmur dan maju dan gerakkan keadilanmembangun struktur masyarakat madani yang adil, makmur, majuberlandaskan syariah dan ridha Allah SWT.5. Peran BMT (Baitul Mal Wat Tamwil)Dengan tujuan, sifat, fungsi, visi dan misi tersebut, BMT (Baitul Mal WatTamwil) setidaknya mempunyai beberapa peran :a. Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi nnsyariah. Aktifmelakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti pentingsistem ekonomi Islam. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihanmengenai cara-cara bertransaksi yang Islam, dilarang curang dalammenimbung, jujur terhadap konsumen dan sebagainya.b. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil, BMT (BaitulMal Wat Tamwil) harus bersikap aktif menjalani fungsi sebagailembaga keuangan mikro, misalnya dengan jalan pendampingan,21Mardani. Op ,cit, 33214

pembinaan, penyuluhan dan pengawasan terhadap usah-usahanasabah dan masyarakat umum.c. Melepaskan ketergantungan pada rentenir. Masyarakat yang masihtergantung rentenir disebabkan rentenir mampu memenuhikeinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera. MakaBMT (Baitul Mal Wat Tamwil) harus mampu melayani masyaraktlebih baik, misalnya selalu tersedia dana setiap saat, birokrasi yangsederhana, dan lain sebagainya.d. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yangmerata. Fungsi BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) langsungberhadapan dengan masyarakat yang kompleks dituntut haruspandai bersikap, oleh karena itu langkah-langkah untuk melakukanevaluasi dalam rangka pemerataan skala prioritas yang harusdiperhatikan, misalnya dalam masalah pembiayaan, BMT (BaitulMal Wat Tamwil) harus memperhatikan kelayakan nasabah dalamhal golongan nasabah dan jenis pembiayaan.6. Prinsip dasar pendirian BMT (Baitul Mal Wat Tamwil), yaitu:22a. mentasikan prinsip-prinsip syariah dan muamalah islamdalam kehidupan masyarakat.22Mardani, op.cit, hal. 31915

b. ngsimengarahkan dan menggerakkan etika dan moral yang dinamis,proaktif, adil, dan berakhlak mulia.c. Kekeluargaand. Kebersamaane. Kemandirianf. Profesionalismeg. Istiqomah: konsisten, kontinuitas/berkelanjutan tanpa henti dantanpa putus asa. Setelah mencapai suatu tahap, maju ke tahapberikutnya, dan hanya mengharap ridha Allah SWT.C. Penelitian TerdahuluEka Adi Nugroho (2013) Penelitian dengan judul“Persepsi MasyarakatTerhadap BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) dalam pembiayaan lokal (Studi PadaBMT MMU Sudogiri Pasundan)” dapat disimpulkan bahwa dengan adanya BMT(Baitul Mal Wat Tamwil) pada sudogiri pasundan banyak masyarakat menilaibahwa produk BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) sidogiri sudah cukup inovatif danberkontribusi nyata dalam memudahkan masyarakat khususnya nasabah dalammelakukan aktivitas ekonominya.Akhmad Rifai (2013) Penelitian yang berjudul “Analisis Persepsi MasyarakatPetani Terhadap BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) di Kecamatan RowosariKabupaten Kendal”. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa 75% respondenmengetahui tentang adanya informasi BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) denganalasan mengetahui BMT(Baitul Mal Wa Tamwil) dari teman, saudara, media16

cetak, spanduk, dan lain-lain. Sedangkan yang menyatakan tidak tahu tentangadanya informasi BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) sebanyak 25% dengan alasanbelum pernah mendapat informasi tentang adanya BMT (Baitul Mal Wa Tamwil)kemudian kurangnya sosialisasi dari BMT (Baitul Mal Wa Tamwil)yangmengakibatkan masyarakat masih ragu mengenai sistem yang ada pada BMT(Baitul Mal Wa Tamwil). Banyak dari sebagian masyarakat kecamatan Rowosariberanggapan positif dengan adanya BMT (Baitul Mal Wa Tamwil), karena cukupmembantu masyarakat petani dalam memenuhi kebutuhan ekonomi meraka,apalagi yang berhubungan dengan pinjaman maupun tabungan.Yoga Hardy Pratama (2014) yang membahas tentang “Analisi PersepsiMasyarakat Terhadap BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) di Kota medan”. Hasil daripenelitian ini menunjukkan bahwa alasan kemudahan dalam bertransaksi danmendapat informasi menjadi faktor utama nasbah memilih BMT (Baitul Mal WaTamwil)dan faktor yang kedua adalah produk-produknya yang tidakbertentangan dengan agama islam.Kartika Fatmaningrung (2014) dengan judul “Pe

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) Al-Aqobah Palembang. D. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menambahkan pengetahuan bagi civitas akademia tentang persepsi nasabah terhadap BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) Al-

Related Documents:

persepsi dan sikap, ruang lingkup dari teori yang digunakan adalah berasal dari teori perbankan syariah dan ilmu sosial. Teori ini mencakup tentang persepsi-persepsi masyarakat Kelurahan Pasar Muarasipongi terhadap perbankan syariah yang berbeda-beda, dan akan dibahas sesuai dengan persepsi yang ditemukan peneliti dilapangan.

3.3.2 Pengaruh Persepsi Masyarakat terhadap Minat Nasabah dalam Memilih Menabung pada Bank Syariah Variabel persepsi masyarakat berpengaruh terhadap minat nasabah dalam menabung pada bank syariah. Hal ini ditunjukkan pada nilai t hitung t tabel (3,378 1,985 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara persepsi masyarakat terhadap

iv PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Hafid Nur Yudha, menyatakan bahwa skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Persepsi Nasabah Perbankan Terhadap Internet Banking Adoption (Studi pada Nasabah Perbankan yang Menggunakan Internet Banking di Kota Surakarta) adalah hasil tulisan saya sendiri.

9,79% (3) Persepsi kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh dan memiliki keterkaitan terhadap tingkat loyalitas nasabah, dibuktikan dari nilai t hitung 2,053, signifikansi 0,000 0,05 dan nilai korelasi parsial 2,34% (4) Kualitas sistem, persepsi manfaat, dan persepsi kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Pengertian persepsi Persepsi merupakan suatu proses dimana individu melakukan pengorganisasian terhadap stimulus yang diterima dan menginterpretasikan, sehingga seseorang dapat menyadari dan mengerti apa yang diterima dan hal ini juga dapat di pengaruhi oleh pengalaman-

Kelurahan Siaga Sehat Jiwa melalui: 1. Membentuk komunitas KARSEWA (Kader kesehatan jiwa) di kelurahan Wnokromo Surabaya. 2. Melaksanakan pelatihan kesehatan jiwa bagi masyarakat kelurahan Wonokromo Surabaya. 3. KARSEWA mampu bekerja secara mandiri dalam menangani pasien gangguan jiwa di kelurahan Wonokromo. 1.4 Luaran Yang Diharapkan

Jurusan/Prodi : Perbankan Syariah Judul : Persepsi Nasabah terhadap Sistem Bagi Hasil di Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus Pada BMT Ash-Shaff Taman Indah Pringgarata Lombok Tengah) telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram.

Artificial intelligence (AI) technologies are developing apace, with many potential ben-efits for economies, societies, communities, and individuals. Realising their potential requires achieving these benefits as widely as possible, as swiftly as possible, and with as smooth a transition as possible. Across sectors, AI technologies offer the promise of boosting productivity and creating new .