Gambaran Fleksibilitas Dan Range Of Motion (Rom) Sendi Lutut Pada .

1y ago
12 Views
3 Downloads
1.08 MB
44 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Amalia Wilborn
Transcription

GAMBARAN FLEKSIBILITAS DAN RANGE OF MOTION(ROM) SENDI LUTUT PADA LANJUT USIA DIYAYASAN BATARA HATI MULIAKABUPATEN GOWASKRIPSIMUJADDIDAH YUHARTIC13116513PROGRAM STUDI FISIOTERAPIFAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2020

GAMBARAN FLEKSIBILITAS DAN RANGE OF MOTION(ROM) SENDI LUTUT PADA LANJUT USIA DI YAYASANBATARA HATI MULIA KABUPATEN GOWASkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SarjanaDisusun dan diajukan olehMUJADDIDAH YUHARTIC131 16 513PROGRAM STUDI FISIOTERAPIFAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2020

iv

KATA PENGANTARSegala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala yang senantiasa melimpahkanrahmat, karunia, dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapatmenyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul “Gambaran Fleksibilitas danRange of motion (ROM) Sendi Lutut pada Lanjut Usia di Yayasan Batara HatiMulia Kab. Gowa”. Shalawat dan salam senantiasa penulis panjatkan kepadaRasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beserta keluarga dansahabat-sahabatnya serta para pengikut-pengikut beliau sebagai suri tauladansepanjang masa.Secara Khusus, izinkan penulis dengan hati ikhlas, tulus dan rasa hormatuntuk menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keduaorang tua tercinta, Ayahanda Muhammad Yunus dan Ibunda Hartati H. sebagaisupporter nomor satu dalam setiap hal baik yang penulis kerjakan, sebagaipemberi beasiswa tanpa syarat yang tidak akan penulis dapatkan dimanapun selainmereka. Serta tak pernah lelah memberikan motivasi, selalu menghadirkan namapenulis dalam setiap doa beliau dengan tulus setiap saat, dan kasih sayang yangtak terhingga. Pada kesempatan ini, secara khusus penulis juga inginmenyampaikan rasa hormat dan mengucapkan terima kasih kepada:1.Ibu A. Besse Ahsaniyah A.Hafid, S.Ft.,Physio.,M.Kes selaku Ketua ProgramStudi S1 Fisioterapi, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, sertasegenap dosen-dosen dan staf karyawan yang telah memberikan bimbingandan bantuan dalam proses perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi.v

2.Bapak Dr. H. Djohan Aras, S.Ft,.Physio.,M.Pd.,M.Kes, penulis mengucapkanbanyak terima kasih atas ilmu dan bimbingan yang selalu beliau berikankepada kami mahasiswanya dan dalam proses perkuliahan selalu memberikanmotivasi kepada penulis.3.Ibu Nurhikmawaty Hasbiah, S.Ft.,Physio.,M.Kes, selaku pembimbing I danIbu Salki Sadmita, S.Ft.,Physio.,M.Kes, selaku pembimbing II yang sangatmembantu selesainya skripsi ini dan dengan sabar serta ikhlas meluangkanwaktu, tenaga, dan pikiran selama proses penyusunan skripsi ini. Masukandan saran menjadi hal penting yang membuat penulis tetap semangatmengerjakan skripsi ini.4.Bapak Yudi Hardianto, S.Ft.,Physio.,MclinRehab ,selaku penguji I dan BapakBustaman Wahab, S.Ft.,Physio.,M.Kes selaku penguji II yang telahmeluangkan waktu untuk memberikan banyak saran dan motivasi selamapenyusunan skripsi ini.5.Bapak Ahmad Fatillah selaku staf tata usaha yang telah membantu penulisdalam hal administrasi selama penyusunan dan proses penyelesaian ioterapi,FakultasKeperawatan, Universitas Hasanuddin angkatan 2016 TR16ONUMyangsangat penulis cintai, terima kasih telah membersamai sejak awal perkuliahandi Fisioterapi hingga proses penyusunan skripsi ini. Yang telah memberikanbantuan ide, semangat, dan doa untuk penulis.7.Para Pengurus Lansia di Yayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa,terkhusus Ibu Iryanti, S.Ft, Physio yang bersedia mengizinkan untukvi

melakukan penelitian dan meluangkan waktu untuk menamani peneliti dalampengambilan data serta tidak pernah bosan mendengar keluh kesah sertaselalu memberikan motivasi kepada penulis.8.Lansia yang menjadi responden, banyak terima kasih karena mau meluangkanwaktu istirahatnya, memperlakukan peneliti dengan sangat baik danbekerjasama dalam pengambilan data sehingga pelaksanaan penelitianberjalan dengan baik. Semoga Allah selalu memberikan nikmat kesehatan.9.Teman-teman sepembimbingku Maulia Eka Putri, Nur Anugrahwati Irwan,Suci Pebriyanti, Ainun Djalila, Nurasirah, Nurul Hidayah, Dia Angraeni, KakYoses dan Kak Masfufah. Terima Kasih sudah mau berjuang bersama, salingmenyemangati, membantu dan tak pernah lelah untuk mengingatkan satusama lain.10. Sahabat perjuangan semasa kuliah di Fisioterapi, Maulia Eka Putri, RegaLintin, dan Suci Pebriyanti y, Nurul Rezky Amalia, Andhira Prabawati yangsetia menemani penulis selama masa perkuliahan dalam situasi apapun.11. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan Nurul Fauziah Arifin yang tidakpernah lelah mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dan selaluada untuk dimintai bantuan dan juga untuk La Ode Haris Hijriansyah yangjuga dengan sabar membantu penulis dalam mengolah data.12. Serta teman-temanku yang selalu memberi dukungan penuh, menghibur,menyemangati hingga terselesaikannya skripsi ini, banyak terima kasihkepada Ayu ardhiny, Nur Intan Marsuki, Nurul Mawaddah, Andi Afthari, St.Nurramadhani, Musyarrafah, Nurul azizah, Andi Nurul Annisa.vii

13. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidaklangsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga bentukbantuan yang telah diberikan mendapat balasan pahala yang berlipat gandadari Allah SWT. Sebagai manusia biasa, maka penulisan skripsi ini pun takluput dari kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milikAllah SWT semata. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.Aamiin.Makassar, 10 Mei 2020Penulisviii

ABSTRAKMUJADDIDAH YUHARTI Gambaran Fleksibilitas dan Range Of Motion(Rom) Sendi Lutut pada Lanjut Usia di Yayasan Batara Hati Mulia KabupatenGowa (dibimbing oleh Nurhikmawaty Hasbiah dan Salki Sadmita)Lansia tentunya mengalami penuaan atau aging process sehinggamengalami kemunduruan fungsi dalam tubuhnya sehingga menyebabkan lansiarentan terkena gangguan kesehatan. Hal tersebut tentunya akan mengakibatkanketerbatasan lansia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Untuk melakukanaktivitas sehari-hari tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor termasukfleksibilitas dan lingkup gerak sendi atau Range of Motion (ROM) khususnyapada sendi lutut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui GambaranFleksibilitas dan Range of Motion (ROM) Sendi Lutut pada Lanjut Usia diYayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif dengan pendekatan survey. Subjek penelitian yakni Lanjut Usia. Jumlahresponden sebanyak 20 orang dan menjalani pengukuran Fleksibilitasmenggunakan sit and reach test dan Range of Motion (ROM) menggunakan alatukur goniometer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran fleksibilitas sendi lutut padalansia yakni sangat baik sebanyak 35%, sedang 25%, kurang 55%, dan sangatkurang 5%. Gambaran Range of Motion (ROM) sendi lutut yakni fleksi knee fullROM sebanyak 70% dan tidak full ROM 30%, untuk ekstensi knee nilai normalsebanyak 25% dan tidak full ROM 75%. Hasil penelitian ini dapat dijadikanpertimbangan dalam pemberian latihan pada lansia agar dapat beraktiftas mandiridan mengurangi resiko jatuh pada lansia.Kata Kunci : lanjut usia, aging process, fleksibilitas, range of motion (ROM)ix

ABSTRACMUJADDIDAH YUHARTI Description of Flexibility and Range of Motion(Rom) in the Elderly Knee Joint in Batara Hati Mulia Foundation, Gowa Regency(supervised by Nurhikmawaty Hasbiah and Salki Sadmita)The elderly certainly experience an aging process, that they experiencedeterioration in their body functions, causing the elderly vulnerable to healthproblems. This will cost them limited capabilities in carrying out their dailyactivities. Carrying out daily activities is certainly influenced by several factorsincluding flexibility and range of motion (ROM), especially in knee joint. Thisstudy aims to determine the description of the Flexibility and Range of Motion(ROM) of the Knee Joint of the Elderly in Batara Hati Mulia Foundation, GowaRegency. This research uses descriptive method with survey approach. Thesubject of research is the Elderly. The number of respondents was 20 people andthe flexibility measurements using sit and reach test and Range of Motion (ROM)using a goniometer measurement.The results showed that the description of knee joint flexibility in theelderly was very good at 35%, moderate 25%, less 55%, and very less 5%.Description of Range of Motion (ROM) of the knee joint flexi knee full ROM asmuch as 70% and not full ROM 30%, for knee extension the normal value is 25%and not full ROM 75%. The results of this study can be taken into consideration inproviding training for the elderly in order to be able to work independently andreduce the risk of falling on the elderly.Keywords: elderly, aging process, flexibility, range of motion (ROM)x

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR . vABSTRAK .ixABSTRAC . xDAFTAR ISI.xiDAFTAR TABEL . xivDAFTAR GAMBAR . xvDAFTAR LAMPIRAN . xviBAB I .1PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang . 1B. Rumusan Masalah . 4C. Tujuan Penelitian . 41. Tujuan Umum . 42. Tujuan khusus . 4D. Manfaat Penelitian . 41. Manfaat Akademik. 42. Manfaat Aplikatif . 5BAB II .6TINJAUAN PUSTAKA . 6A. Tinjauan Umum Tentang Lanjut Usia . 61. Pengertian Lansia . 62. Klasifikasi lansia . 63. Teori-teori Penuaan pada lanjut usia . 74. Proses Penuaan. 105. Perubahan pada lansia . 11B. Tinjauan umum tentang fleksibilitas . 131. Pengertian Fleksibilitas . 132. Faktor-faktor Fleksibilitas Sendi . 153. Pengukuran Fleksibilitas Sendi Lutut . 15C. Tinjauan umum tentang sendi lutut . 161. Anatomi Otot Penggerak Sendi Lutut . 16xi

D. Tinjauan Umum Tentang ROM (Range of Motion) . 191. Pengertian ROM (Range of Motion) . 192. Klasifikasi ROM (Range of Motion) . 193. Faktor yang mempengaruhi ROM (Range of Motion) . 204. Sistem Pencatatan ROM (Range of Motion) . 225. ROM (Range of Motion) Sendi pada Lansia . 236. Pengukuran ROM (Range of Motion) . 25E. Hubungan Lanjut Usia dengan fleksibilitas dan Range of Motion (ROM) . 25E. Kerangka Teori . 27BAB III . 28KERANGKA KONSEP. 28A. Kerangka Konsep . 28BAB IV . 29METODE PENELITIAN . 29A. Rancangan Penelitian . 29B. Tempat dan waktu Penelitian . 291. Tempat Penelitian . 292. Waktu Penelitian . 29C. Populasi dan Sampel . 291. Populasi . 292. Sampel. 30D. Alur Penelitian . 31E. Variabel Peneletian . 311. Identifikasi Variabel. 312. Definisi Operasional . 31F. Prosedur Penelitian . 321. Persiapan Penelitian . 322. Pelaksanaan Penelitian . 33G. Rencana Pengolahan Data dan Analisis Data . 351. Pengolahan Data . 35H. Masalah Etika. 36BAB V 38HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 38xii

A. Hasil Penelitian . 381. Karakteristik Responden . 382. Distribusi Responden Berdasarkan Pengukuran Fleksibilitas. 393. Distribusi Responden Berdasarkan Pengukuran Range of Motion (ROM). 40B. Pembahasan. 431. Karakteristik Responden . 432. Distribusi responden berdasarkan pengukuran fleksibilitas . 453. Distribusi responden berdasarkan pengukuran Range of Motion (ROM) . 47C. Keterbatasan Penelitian . 49BAB VI . 50KESIMPULAN DAN SARAN. 50A. Kesimpulan . 50B. Saran . 50DAFTAR PUSTAKA . 51xiii

DAFTAR TABELNomorHalaman1. Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan JenisKelamin . 382. Tabel 5.2 Distribusi Nilai Sit and Reach Test . 393. Tabel 5.3 Distribusi kemampuan sit and reach test berdasarkankriteria objektif . 404. Tabel 5.4 Distribusi Nilai ROM Fleksi Knee . 415. Tabel 5.5 Distribusi ROM berdasarkan kriteria objektif . 426. Tabel 5.6 Distribusi Nilai ROM Ekstensi Knee . 437. Tabel 5.7 Distribusi ROM Ekstensi Knee berdasarkan kriteriaobjektif. 44xiv

DAFTAR GAMBARNomorHalaman1. Box Sit and Reach. 132. Otot Hamstring . 163. Kerangka Teori . 194. Kerangka Konsep . 205. Alur Penelitian . 246. Contoh Sit and Reach Test . 287. Pengukuran Range of Motion (ROM) . 29xv

DAFTAR LAMPIRANNomorHalaman1.Lampiran 1 Informed Consent . 572.Lampiran 2 Surat Observasi. 583.Lampiran 3 Surat dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan SatuPintu . 594.Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Etik Penelitian. 605.Lampiran 5 Etik Penelitian . 616.Lampiran 4 Lembar Observasi Sampel . 627.Lampiran 6 Data Penelitian. 638.Lampiran 7 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian . 649.Lampiran 8 Dokumentasi . 7110. Lampiran 9 Riwayat Hidup Peneliti . 72xvi

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATANLambang / SingkatanArti dan Keteranganet al.et alii, dan kawan-kawanWHOWorld Health OrganizationROMRange of Motionxvii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSebagai sebuah negara kepulauan dengan jumlah populasi keempatterbesar di dunia menurut World Population Prospect 2017 Revision olehPerserikatan Bangsa Bangsa (PBB), pertumbuhan penduduk Indonesiasangat berpengaruh terhadap komposisi penduduk dunia. Bahkan, daritahun 2017 hingga 2050 diperkirakan bahwa separuh dari pertumbuhanpenduduk dunia akan terkonsentrasi pada sembilan negara saja, salahsatunya adalah Indonesia. Populasi dunia saat ini berada pada erapenduduk menua (aging population) dengan jumlah penduduk yangberusia 60 tahun ke atas melebihi 7 persen populasi. Seiring denganpertumbuhan tersebut, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) semakin lamajuga semakin meningkat dan berkontribusi cukup tinggi terhadappertumbuhan penduduk secara keseluruhan. Populasi lansia mencapai 962juta orang pada tahun 2017, lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun1980 yaitu hanya 382 juta lansia di seluruh dunia. Angka ini diperkirakanakan terus meningkat pada tahun 2050 yang prediksinya akan mencapaisekitar 2,1 miliar lansia di seluruh dunia (BPS, 2018).Sejalan dengan hal tersebut, persentase lansia di Indonesia jugasemakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018, terdapat 9,27persen atau sekitar 24,49 juta lansia dari seluruh penduduk. Angka ini1

2meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya terdapat 8,97persen (sekitar 23,4 juta) lansia di Indonesia (BPS, 2018).Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorangyang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umurpada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yangdisebut Aging Process atau proses penuaan.Secara fisiologis lansia tentunya mengalami kemunduruan fungsidalam tubuhnya sehingga menyebabkan lansia rentan terkena gangguankesehatan dan semakin hari mereka akan mengalami kemunduran secara fisik.Kemunduran secara fisik akan terjadi penurunan massa otot sertafleksibilitasnya, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan lansia dalammemenuhi aktivitasnya (Padila, 2013).Dalam proses penuaan yang tentunya tidak bisa dihindari, akanbanyak terjadi perubahan sistem di dalam tubuh, salah satunya yaituperubahan pada sistem muskuloskletalnya. Perubahan tersebut tentunya akanmempengaruhi perubahan struktur otot, penurunan kepadatan tulang,penurunan kekuatan otot, dan penurunan fleksibilitas otot maupun sendi. Halini tentunya tidak banyak disadari oleh lansia bahwa terjadi pemendekan otototot pada tubuh, terutama pada otot hamstring (Sugiarto, 2017).Fleksibilitas merupakan kemampuan otot untuk memanjangsemaksimal mungkin sehingga tubuh dapat bergerak dengan LingkupGerak Sendi (LGS) yang maksimal tanpa disertai dengan rasa tidaknyaman. Fleksibilitas merupakan faktor penting untuk melakukan suatugerakan baik dalam berolahraga ataupun aktivitas fisik lainnya.

3Sendi lutut merupakan persendian yang paling besar pada tubuhmanusia, terletak diantara tungkai atas dan tungkai bawah. Gerakan yangterjadi pada sendi lutut adalah fleksi dan ekstensi, terjadi pada bidanggerak sagital dengan aksis gerak transversal. Proses berjalan pada lututterjadi dua gerakan yaitu fleksi dan ekstensi, kedua gerakan tersebut diawali dengan gerakan ekstensi sebelum fase initial contact, dengan diikutigerakan fleksi knee hingga opposite toe off dalam fase mid stance,kemudian berlanjut rileksasi dari otot hamstring saat terjadi ayunan darifase mid stance ke fase terminal stance, Pada fase antara mid swing keterminal swing, hamstring berperan dengan kontraksi eksentrik gunamencegah terjadinya hiperekstensi dari knee (Whittle, 2007).Untuk melakukan aktivitas sehari-hari tentunya dipengaruhi olehbeberapa faktor termasuk fleksibilitas dan ROM khususnya pada sendilutut agar diketahui resiko jatuh, masalah keseimbangan yang dapatterjadi. Maka untuk melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baikdiperlukan pemeriksaan.Dari hasil observasi, ditemukan bahwa permasalahan yang dialamioleh lansia adalah kurangnya fleksibilitas lansia yang dapat menimbulkanmasalah keseimbangan, ketidakstabilan saat melakukan aktivitas seharihari. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenaigambaran fleksibilitas dan range of motion (ROM) sendi lutut pada lansiadi yayasan batara hati mulia.

4B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan diatas,maka didapatkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:1.Bagaimana gambaran fleksibilitas sendi lutut pada lanjut usia diyayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa?2.Bagaimana gambaran Range of Motion (ROM) sendi lutut padalanjut usia di yayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa?C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumMengetahui Gambaran Fleksibilitas dan Range of Motion (ROM) sendilutut pada lanjut usia di Yayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa.2. Tujuan khususa) Diketahuinya gambaran fleksibilitas sendi lutut pada lanjut usia diyayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa.b) Diketahuinya gambaran Range of Motion (ROM) sendi lutut padalanjut usia di yayasan Batara Hati Mulia Kabupaten Gowa.D. Manfaat Penelitian1. Manfaat Akademika) Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman bagi penelitidalam melakukan pengembangan diri di dunia kesehatan.b) Menjadi sumber informasi, bacaan, dan bahan perbandingan dalammelakukan penelitian selanjutnya.

52. Manfaat AplikatifDengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi salah satucara untuk mengetahui mengenai Gambaran Fleksibilitas dan Range ofMotion (ROM) sendi lutut pada lanjut usia di Yayasan Batara HatiMulia Kabupaten Gowa. Sehingga lansia yang memiliki masalahmengenai fleksibilitas dan ROM yang dapat mengganggu ataumembatasi aktivitas sehari-hari bisa mendapatkan perhatian khususserta diberikan latihan lebih lanjut lagi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Umum Tentang Lanjut Usia1. Pengertian LansiaMenurut World Health Organisation (WHO), lanjut usia adalahseseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakankelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fasekehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatuproses yang disebut Aging Process atau proses penuaan (Rosari HasiannaSirait, 2010).Lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada ngkesejahteraan lansia disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telahmencapai usia lebih dari 60 tahun (Hafizah, 2017). Lansia bukan suatupenyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yangditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi denganstress lingkungan (Pudjiastuti, 2003).2. Klasifikasi lansiaBatasan umur pada usia lanjut dari waktu ke waktu berbeda. MenurutWorld Health Organitation (WHO) lansia meliputi :a. Usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahunb. Lanjut usia (elderly) antara usia 60 sampai 74 tahun6

7c. Lanjut usia tua (old) antara usia 75 sampai 90 tahund. Usia sangat tua (very old) diatas usia 90 tahunBerbeda dengan WHO, menurut Departemen Kesehatan RI (2006)pengelompokkan lansia menjadi :a. Virilitas (prasenium) yaitu masa persiapan usia lanjut yangmenampakkan kematangan jiwa (usia 55-59 tahun)b. Usia lanjut dini (senescen) yaitu kelompok yang mulai memasuki masausia lanjut dini (usia 60-64 tahun)c. Lansia berisiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degeneratif(usia 65 tahun)3. Teori-teori Penuaan pada lanjut usiaa) Teori aktivitas (activity theory)Menyatakan frekuensi yang tinggi dari lansia idup,mengembangkan self image dan penyesuaian yang positif. Dengantetap aktif menghindarkan kecenderungan isolasi, bisa gembira dansehat.Aktivitas tersebut bisa berbagai bentuk dengan kerabat,tetangga, klub baik formal maupun informal.Mereka tetapmemainkan peran yang bermakna dalam masyarakat. Teori aktivitas(activity theory) berasumsi bahwa moral dan kepuasaan hidupdikaitkan dengan integrasi sosial dan keterlibatan yang tinggidengan jaringan sosial. Semakin tinggi tingkat integrasi danketerlibatan dalam jaringan sosial tingkat kepuasan hidup lansiaakan lebih tinggi. Kehilangan peran seperti telah menjanda atau

8telah pensiun membutuhkan kompensasi untuk tetap memilikiaktivitas yang lain sehingga tetap didapatkannya kepuasan hidupdan terintegrasinya lansia dengan keluarga dan masyarakatnya.Kritik yang bisa disampaikan terhadap teori ini, aktivitas tersebuttergantung status sosial ekonomi, bagi lansia miskin bisa jadimereka terkendala melakukan aktivitas (Miko, Sosiologi, &Andalas, 2004).b) Teori pengunduran diri (disengagement kebersamaan (mutual separation) antara tua dan muda. Teori inimenyatakan bahwa keteraturan sosial menuntut kemajuan danpertumbuhan dimana lansia akan merasa terlepas kalau secara sosialdan psikologis dirinya di devaluasi. Orang lanjut usia cenderungmencari isolasi apabila masyarakat tidak mendorong kelanjutanperan serta mereka. Lansia akan terlepas dari perannya, terbatasnyakontak sosial dan relasi sosial dan berkurangnya komitmen terhadapaturan dan nilai-nilai sosial. Teori ini menekankan bahwakemerdekaan diri dan faktor lain seperti kesehatan yang buruk ataukemiskinan akan mendorong lansia “terlepas” dari kontekssosialnya sehingga keterlibatannya sangat terbatas. Hal ini dilihatoleh teori pengunduran diri sebagai hal yang bersifat fungsional dansaling menguntungkan serta akan mempermudah transfer muluskekuasaan dari yang tua ke yang muda (Miko et al., 2004).

9Pensiunan adalah mekanisme pengalihan oleh perusahaan keyang muda sekaligus mekanisme mendorong keseimbangan dalammasyarakat dan transisi kekuatan sosial a

menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul "Gambaran Fleksibilitas dan Range of motion (ROM) Sendi Lutut pada Lanjut Usia di Yayasan Batara Hati Mulia Kab. Gowa". Shalawat dan salam senantiasa penulis panjatkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam beserta keluarga dan

Related Documents:

distrik (setara dengan kabupaten) dan sub-distrik (setara dengan kecamatan). Populasi penduduk Thailand sebagian besar terdiri dari suku Thai dan sejumlah suku . Matematika, Sains, Ilmu Sosial, Agama dan Budaya, Kesehatan dan Olah raga, Seni, Karir dan Teknologi, dan Bahasa Asing. Fleksibilitas kurikulum memungkinkan integrasi budaya

kerusakan struktur dan fungsi jantung secara tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup pasien tetapi sudah diawali saat timbulnya tanda dan gejala penyakit. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran kualitas hidup pada penderita gangguan fungsi dan struktur jantung di Komunitas Peduli Jantung dan Pembuluh Darah Kota Malang.

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG PROGRAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN BAYI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR . memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang 1000 hari pertama kehidupan bayi yaitu sebanyak 22 responden (50%) dan sebagian besar responden memiliki .

GAMBARAN UMUM STUDI DAN PERSEPSI MASYARAKAT 3.1 Tinjauan Kebijakan RTH Yang Relevan 3.1.1 Kebijakan Pengembangan Kota Bandung (RTRWK Bandung 2013) Fungsi Kota Bandung Sesuai dengan visi dan misi Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang Genah, Merenah dan Tumaninah, maka sektor-sektor perekonomian yang akan dikembangkan

RG Firearms Range Building STO Range Storage Building F1 Firearms Range 1; 50 Yard Paper Target Range F2 Firearms Range 2; 25 Yard Paper Target Range F3 Firearms Range 3; 50 Yard Paper Target Range F4 Firearms Range 4; 50 Yard Paper Target Range RAP Rappel Tower F5 Firearms Range 5; 200 Yard Rifle Range F6 Firearms Range 6; Tactical Entry House

Standar Operasional Prosedur (SOP) ialah panduan bagi universitas, fakultas, dan PS dalam menyusun dan melaksanakan Renstra Universitas Muhammadiyah Kendari. 2. Setiap unit pelaksana akademik hendaknya menyusun Renstra untuk ruang lingkup tugas dan fungsinya. Unit pelaksana akademik memiliki fleksibilitas dan

Dalam bab ini disajikan gambaran secara umum yang menjadi obyek penelitian yang bersumber dari observasi di lapangan dan dari dokumen tertulis yang didapatkan oleh peneliti tentang gambaran umum masing-masing . estetika adalah Seni Budaya dan Bahasa Jawa. e) Jasmani, Olahrag

Choir Director: Ms. Cristy Doria Organist: Dr. Devon Howard Choir Accompanists: Madison Tifft & Monte Wilkins After the benediction, please be seated as the graduates leave the sanctuary. The classes of 2018 & 2019 are hosting an invitation-only dinner in the Fellowship Hall in honor of the graduates and their families. Special Thanks to