Perancangan Dan Pembuatan Mesin Penetas Telur Yang Dilengkapi . - Itn

1y ago
2 Views
1 Downloads
2.16 MB
76 Pages
Last View : 2m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Grady Mosby
Transcription

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENETASTELUR YANG DILENGKAPI DENGAN SISTEM DETEKSIPENETASAN BERBASIS ARDUINO MEGA 2560SKRIPSIDisusun Oleh :VICKY ANARUSLINA13.12.210PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG2017

ii

PERANCANGAN DAN PEMBUATANMESIN PENETAS TELUR YANG DILENGKAPI DENGAN SISTEMDETEKSI PENETASAN BERBASIS ARDUINO MEGA 2560Vicky Ana Ruslina, NIM 1312210Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Aryuanto Soetedjo, ST, MT danIr. Eko Nur Cahyo, MTKonsentrasi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro S-1Fakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Nasional MalangJl. Raya Karanglo Km.2 MalangE-mail : fecky vicky@rocketmail.comABSTRAKSemakin besarnya suatu peternakan ayam semakin banyak pula peternakan ayammemebutuhkan mesin penetas telur untuk membantu dalam proses penetasan telur ayam. Dalamhal penetasan telur ayam dibutuhkan perhatian khusus terutama pada suhu dan kelembapan danjuga membutuhkan perhatian pada proses menetasnya telur ayam, dikarenakan saat telur yangtelah menetas tidak segera dikeluarkan dari mesin penetas maka anak ayam(tukik) bisa matikarena telalu lama berada di dalam mesin penetas telur juga mengalami dehidrasi, dan dapatmengganggu proses penetasan telur lainnya. Suhu ruang tetas pada masa pengeraman telur ayam(18 hari pertama) diatur sekitar 37 -38 C, Sedangkan pada masa penetasan (sekitar hari ke 19-21)suhu bisa dinaikkan sedikit hingga 39 C atau tetap dibiarkan 38 C. Kelembapannya relatif, padaperiode pengeraman, kelembapan dijaga pada 50% – 55 %. Pada makalah ini telah direalisasikansuatu mesin penetas telur yang dilengkapi dengan sisem deteksi penetan yang dapat mendeteksitelur yang telah menetas dengan menggunakan sensor PIR (Passive Infra Red) pada mesinpenetas telur dan sensor suhu dan kelembapan DHT11 (Temperature & Humidity Sensor) untukmenjaga kesetabilan suhu dan kelembapan dalam mesin penetas telur ayam. Mesin Penetas telurayam juga dilengkapi dengan motor sinkron yang diletakkan pada rak telur yang dapat membantuproses memutar telur secara otomatis agar suhu panas yang didapatkan oleh telur merata.Kata Kunci : Mesin Penetas Telur, Deteksi, Suhu dan Kelembapan, Sensor PIR, DHT11The greater the number of chicken farms the more chicken farms need the egg hatching machine toassist in the process of hatching chicken eggs. In the case of hatching of chicken eggs requiredspecial attention, especially on temperature and humidity and also require attention on the processof hatching chicken eggs, because when the eggs that have been hatched not immediately removedfrom the hatchery machine then the chickens can die because it is very long in the machinepenetrator eggs Dehydrated, and can interfere with the process of hatching other eggs. Thehatching temperature at the time of chicken egg growning (the first 18 days) is set to around 37 38 C, while during hatching (around 19-21 days) the temperature can be raised slightly up to 39 C or left to 38 C. Relative humidity, during the incubation period, moisture is maintained at 50%- 55%. In this paper, an egg hatching machine is equipped with hatch detection system which candetect hatching eggs by using PIR (Passive Infra Red) sensors on the egg hatching machine andtemperature and humidity sensor DHT11 (Temperature & Humidity Sensor) to maintain stabilityTemperature and humidity in the egg hatching machine. Chicken Eggplant Machine is alsoequipped with a synchronous motor that is placed on the egg shelf to be able to help the process ofturning eggs automatically to heat the temperature obtained by the egg evenly.Keywords: Egg Hatcher, Detection, Temperature and Humidity, PIR Sensor, DHT11ii

KATA PENGANTARPuji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatNya, sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan Laporan Skripsi iniyang berjudul “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENETASTELUR YANG DILENGKAPI DENGAN SISTEM DETEKSI PENETASANBERBASIS ARDUINO MEGA 2560” dapat terselesaikan.Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini merupakan salahsatu syarat untuk dapat menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar SarjanaJurusan Teknik Elektro S-1, Konsentrasi Teknik Elektronika ITN Malang.Sebagai pihak penyusun penulis menyadari tanpa adanya kemauan danusaha serta bantuan dari berbagai pihak,maka laporan ini tidak dapat diselesaikandengan baik. Oleh karena itu , penyusun mengucapkan terima kasih kepada yangterhormat :1. Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT selaku Rektor Institut Teknologi NasionalMalang2. Ir. Anang Subardi, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri InstitutTeknologi Nasional Malang.3. Dr. Irrine Budi Sulistiawati, ST, MT selaku Ketua Jurusan Teknik ElektroS-1 Institut Teknologi Nasional Malang4. Dr. Eng. Aryuanto Soetedjo, ST, MT selaku Dosen Pembimbing SatuSkripsi5. Ir. Eko Nur Cahyo, MT selaku Dosen Pembimbing Dua Skripsi.6. PT. Mitra Jaya dan Kariyawan selaku Pendukung dalam pembuatanSkripsi ini.7. Sahabat-sahabat dan rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu,yang telah membantu baik dari segi teknis maupun dukungan moral dalamterselesaikanya skripsi ini.Usaha telah kami lakukan semaksimal mungkin, namun jika adakekurangan dan kesalahan dalam penyusunan, kami mohon saran dan kritik yangsifatnya membangun. Begitu juga sangat kami perlukan untuk menambahkesempurnaan laporan ini dan dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa padakhususnya dan pembaca pada umumnya.iiiMalang, Juli 2017Penyusun

DAFTAR ISILEMBAR PERSETUJUAN . iABSTRAK . iiKATA PENGANTAR . iiiDAFTAR ISI.ivDAFTAR GAMBAR .viiDAFTAR TABEL.ixBAB I PENDAHULUAN . 11.1Latar Belakang . 11.2Rumusan Masalah . 21.3Tujuan . 21.4Batasan Masalah . 21.5Metodologi Masalah . 31.6Sistematika Penulisan . 32.1Mesin Penetas Telur . 52.1.1Proses Penetasan Telur Ayam . 52.2Suhu dan Kelembapan . 52.3Deteksi Pernetasan . 62.3.1Sensor PIR (Passive Infra Red) . 62.4Arduino Mega 2560 . 92.5Sensor DHT11 (Humidity & Temperature Sensor) . 102.6LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 . 112.7Buzzer, LED (Light Emitting Diode) . 122.7.1Buzzer . 122.7.2LED (Light Emitting Diode) . 132.7.3Push Button . 132.8Relay . 142.9KeyPad Matriks 4x3 . 152.10Motor Sinkron . 15BAB III PERANCANGAN DAN ANALISA . 173.1Perancangan Sistem . 17iv

Prinsip Kerja . 183.1.13.2 Perancangan Mekanik . 193.3Perancangan Perangkat Keras . 203.3.1Perancangan Rangkaian Arduino Mega 2560 . 203.3.2Perancangan Rangkaian Sensor DHT . 223.3.3Perancangan Rangkaian Sensor PIR . 223.3.4Perancangan Rangkaian LCD 16x2 . 233.3.5Perancangan Rangkaian Buzzer & Led. 233.3.6KeyPad Matriks 4x3. 243.4Perancangan Perangkat Lunak . 243.4.1Flowchart Sistem . 26BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN SISTEM . 274.1Pendahuluan . 274.2Pengujian Sensor PIR (Passive Infrared Receiver) . 274.2.1Peralatan yang digunakan . 284.2.2Langkah-Langkah Pengujian . 284.2.3Hasil Pengujian . 284.2.4Analisa Pengujian . 294.3Pengujian Sensor DHT (Humidity and Temperature) . 294.3.1Peralatan yang digunakan . 294.2.2Langkah-Langkah Pengujian . 304.3.3Hasil Pengujian . 304.3.4Analisa Pengujian . 314.4Pengujian Motor. 314.4.1Peralatan yang digunakan . 314.4.2Langkah-Langkah Pengujian . 324.4.3Hasil Pengujian . 324.4.4Analisa Pengujian . 334.5Pengujian Output Arduino Mega 2560 . 334.5.1Peralatan yang digunakan . 334.5.2Langkah-Langkah Pengujian . 334.5.3Hasil Pengujian . 344.5.4Analisa Pengujian . 35v

Pengujian LCD 16x2. 354.64.6.1Peralatan yang digunakan . 354.6.2Langkah-Langkah Pengujian . 364.6.3Hasil Pengujian . 364.6.4Analisa Pengujian . 364.7Pengujian Keypad 4x3 . 364.7.1Peralatan yang digunakan . 364.7.2Langkah-Langkah Pengujian . 374.7.3Hasil Pengujian . 374.7.4Analisa Pengujian . 384.8Pengujian Keseluruhan Sistem. 384.8.1Langkah-Langkah Pengujian . 384.8.2Hasil Pengujian . 38BAB V PENUTUP . 495.1Kesimpulan . 495.2Saran . 49DAFTAR PUSTAKA . 51vi

DAFTAR GAMBARGambar 2.1.Block Diagram Sensor PIR ······················· 8Gambar 2.2.Sensor PIR ················· 8Gambar 2.3.Arduino �············ 8Gambar 2.4.Sensor �··············· 10Gambar 2.5.LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 ············ 10Gambar 2.6.Buzzer ······················ 12Gambar 2.7.LED (Pilot) ················ 12Gambar 2.8.Push Button On-Off ······ 13Gambar 2.9.Relay Module 1 Channel ························· 14Gambar 2.10.Susun Keypad Matriks 4x3 ····················· 14Gambar 2.11.49TYD Synchronous Motor ···················· 15Gambar 3.1.Diagram Blok ········ 16Gambar 3.2.Perancangan Sistem Mekanik ···················· 17Gambar 3.3.Rangkaian Minimum Sistem ATMega 2560 ·· 20Gambar 3.4.Skema Rangkaian Modul DHT11 ··············· 21Gambar 3.5.Skema Rangkaian Modul PIR ···················· 22Gambar 3.6.Skema Rangkaian Modul LCD 16x2 ··········· 22Gambar 3.7.Skema Rangkaian Buzzer & led ················· 23Gambar 3.8.Konfigurasi Pin Keypad 4x3 ····················· 23Gambar 3.8.Tampilan Awal SoftwareIDE Arduino ········· 24Gambar 4.1.Hasil Pengujian Sensor PIR pada Anak Ayam ························· 25Gambar 4.2.Sensor PIR ················· 28Gambar 4.3.Hasil Pengujian Sensor �···················· 29Gambar 4.4.Hasil Pengujian Sensor DHT11 pembacaan suhu danvii

kelembapan ······ 30Gambar 4.5.Hasil Pengujian Motor ··· 31Gambar 4.6.Hasil Pengujian Output Tegangan Pin DigitalArduino pada Keadaan Logika High ·· 33Gambar 4.7. Hasil Pengujian Output Tegangan Pin Digital 33Arduino pada Keadaan Logika Low ·· 34Gambar 4.8.Hasil Pengujian Modul LCD 16x2 ·············· 34Gambar 4.9.Hasil Pengujian Keypad 4x3 ····················· 36Gambar 4.10 Modul Keypad 4x3 ······ 37Gambar 4.11.Tampilan Menu Awal Pengujian ··········· 37Gambar 4.12.Tampilan Temp&Hum Up dan Temp&Hum Down ················· 39Gambar 4.13.Tampilan Suhu dan Kelembapan UP ·········· 39Gambar 4.14. Tampilan Suhu dan Kelembapan ········ 40Gambar 4.15.Tampulan Memilih Waktu Motor ·············· 41Gambar 4.16.Tampilan Arah Putar Kanan Motor ············ 42Gambar 4.17.Tampilan Arah Putar Kiri Motor ··············· 43Gambar 4.18.Tampilan Mesin Penetas Telur Secara Keseluruhan ················· 45viii

DAFTAR TABELTabel 2.1.Spesifikasi Arduino Mega 2560 ···················· 9Tabel 2.2.Spesifikasi Kali LCD 16x2 · 11Tabel 3.1.Daftar Bahan Pembuatan Mekanik ················· 20Tabel 4.1.Hasil Pengujian Sensor PIR ························· 29Tabel 4.2.Hasil Pengujian Tegangan Output Arduino Mega 2560 ················ 35Tabel 4.3.Hasil Pengujian Sensor Dht11 Up ·················· 40Tabel 4.4. Hasil Pengujian Sensor Dht11 Down ············· 41Tabel 4.5.Data Hasil Pengujian Keseluran ···················· 45ix

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangSemakin besarnya suatu peternakan ayam maka semakin banyak pulapeternakan ayam memebutuhkan mesin penetas telur untuk membantu dalamproses penetasan telur-telur ayam. Dalam hal penetasan telur ayam dibutuhkanperhatian khusus terutama pada suhu pada mesin penetas telur ayam dan jugamembutuhkan perhatian pada proses menetasnya telur ayam, dikarenakan saattelur yang telah menetas tidak segera dikeluarkan dari mesin penetas telur makaanak ayam(tukik) bisa mati karena telalu lama berada di dalam mesin penetastelur juga mengalami dehidrasi,[1] dan dapat mengganggu proses penetasan telurlainnya.Suhu ideal dalam proses pengeraman telur ayam adalah 37o-39oC, suhutidak boleh lebih rendah dari 38oC dikarenakan jika suhu lebih rendah maka akanmenyebabkan tingkat embriomati pada hari ke-2 hingga ke-4, menyebabkanterlambatnya telur menetas juga anak ayam yang menetaspun akan mengalamipusar yang basah dan tidak menutup dengan baik, dan suhu tidak lebih tinggi dari39oC dikarena jika suhu lebih tinggi maka dapat mengakibatkkan embrio matipada hari ke-2 hingga ke-4 dan apabila embrio dapat tumbuh seringkali paruhtidak berada dalam kantung udara dan kondinsi anak ayam yang menetas akankurang baik seperti misalnya mata tetutup.[2]Dalam pemilihan telur tetas yang baik, telur yang bisa di tetaskan harusyang fertil(subur) yang berasal dari sel telur yang dibuahi oleh sperma. Telur yangtidak di kawin jantan bukanlah telur yang subur. oleh karena itu untuk memilihtelur yang akan di tetaskan pastikan lebih dulu berasal dari induk yang telahdikawin pejantan serta dengan nutrisi yang cukup gizinya dan pilihlah telurdengan bentuk oval serta memiliki cangkang yang baik serta tebal tidak retakmaupun kotor apalagi pecah.1

2Untuk membantu dalam proses pendeteksi telur yang telah menetaspenulis ingin merancang sebuah mesin penetas telur yang dapat mendeteksi telurayam yang telah menetas yang dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksitelur yang telah menetas pada mesin penetas telur dan sensor suhu untuk menjagakesetabilan suhu dan kelembapan dalam mesin penetas telur ayam. Mesin Penetastelur ayam juga dilengkapi dengan LCD 16x2 sebagai indikator suhu pada mesinpenetas telur juga sebuah alarm (buzzer dan led) dan notifikasi sebagai penandajika ada telur yang telah menetas.1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diutarakan diatas, maka dapatdisimpulkan permasalahan yang dituangkan dalam karya ilmiah ini, yaitu :1. Bagaimana merancang sebuah mesin penetas telur yang dapat mendeteksitelur ayam yang telah menetas.2. Bagaimana menjaga kesetabilan suhu pada mesin penetas telur ayam.1.3TujuanPerancangan dan pembuatan mesin penetas telur ini bertujuan untukmencegah terjadinya kematian pada anak ayam(tukik) dan bagaimana menjagakestabilan suhu pada mesin penetas telur ayam.1.4Batasan MasalahPerancangan dan pembuatan alat ini dapat sesuai dengan tujuan yangdiharapkan dan tetap fokus pada konsep awal, maka diperlukan beberapa batasanbatasan diantaranya adalah :1. Dalam penelitian ini hanya diaplikasikan pada satu mesin penetas telurayam.2. Mesin penetas telur hanya berkapasitas 18 (delapan belas) telur.3. Pada percobaan maksimal telur yang digunakan 5 (lima) telur.4. Menggunakan jenis telur ayam kampung.5. Menggunakan lampu pijar 10 Watt.6. Tidak membahas lebih detail tentang pemilihan telur yang baik.7. Tidak membahas power supply.8. Tidak membahas database

39. Notifikasi dikerjakan oleh mahasiswa konsentrasi komputer.1.5Metodologi MasalahMetode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah :1. Kajian LiteraturPengumpulan data dan informasi yang dilakukan dengan mencari bahanbahan kepustakaan dan referensi dari berbagai sumber sebagai landasanteori yang berhubungan dengan permasalahan pada perancangan alat.2. Perancangan MekanikPembuatan disain dan pencarian bahan untuk pembuatan mekanik sertamelakukan pengujian penetasan dengan telur ayam.3. Perancangan Sistem ElektronikaPembuatan disain rangkaian elektronika seperti : perancangan rangkaianmotor AC, keypad dan perancangan rangkaian LCD.4. Pembuatan HardwarePembuatan rangkaian dari hasil perencanaan sistem meliputi :1) Pembuatan rangkaian motor.2) Pembuatan rangkaian keypad dan LCD3) Proses pengkabelan dan penempatan keseluruhan rangkaian.5. Pembuatan Algoritma ProgramProgram yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C denganbantuan compiler software IDE Arduino. Untuk beberapa programdiupayakan menggunakan library yang sudah ada sehingga dapatmempersingkat waktu.6. Pengujian SistemProses uji coba rangkaian dan keseluruhan sistem untuk mengetahuiadanya kesalahan agar sistem sesuai dengan konsep yang telah dirancangsebelumnya.7. Pelaporan hasil pengujian dan kesimpulan.1.6Sistematika PenulisanUntuk mempermudah dan memahami pembahasan penulisan skripsi ini,sistematika penulisan disusun sebagai berikut:

4BAB I: PENDAHULUANBerisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasanmasalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.BAB II: TINJAUAN PUSTAKAMembahas tentang dasar teori mengenai permasalahan yangberhubungan dengan penelitian.BAB III: PERANCANGAN DAN ANALISABab ini membahas tentang perancangan da\\\\n analisa dari SistemElektronika yang telah dibuat serta perancangan Perangkat Lunak(Software).BAB VI: PEMBUATAN DAN PENGUJIANBerisi tentang pembahasan langkah-langkah pembuatan alat sertapengujian terhadap alat tersebut.BAB V: PENUTUPBerisi tentang semua kesimpulan yang berhubungan ngpengembangandigunakanprogramsebagaiselanjutnya.

BAB IILANDASAN TEORI2.1Mesin Penetas TelurMesin Penetas Telur adalah sebuah alat yang digunakan untuk membantuproses penetasan telur. Cara kerja alat atau mesin ini adalah melakukan prosespengeraman tanpa induk dengan menggunakan sebuah lampu pijar.[3] Mesin inidilengkapi dengan motor yang berfungsi untuk meratakan proses pemanasan teluragar telur dapat menetas secara maksimal.Mesin ini umumnya hanya bisa digunakan untuk menetaskan telur unggasseperti telur ayam, puyuh, bebek, dan mentok.[3] Mesin dilengkapi dengan sensorDHT11 untuk membantu mengetahui suhu dan kelembapan yang ada pada mesinpenetas telur.2.1.1Proses Penetasan Telur AyamMenetaskan telur ayam dengan menggunakan mesin tetas kira-kiramembutuhkan masa inkubasi total antara 21 – 22 hari. Suhu ruang tetas pada masapengeraman telur ayam (18 hari pertama) diatur sekitar 37 -38 C, Sedangkanpada masa penetasan (sekitar hari ke 19-21) suhu bisa dinaikkan sedikit hingga39 C atau tetap dibiarkan 38 C. Kelembapannya relatif, pada periode pengeraman,kelembapan dijaga pada 50% – 55 % dan pada periode penetasan atau pada harike 19 – 21 kelembaban udara naik sedikit yaitu berkisar 60%-65%.[4]2.2Suhu dan KelembapanSuhu atau temperatur adalah derajat dari aktifitas molekul dalam atmosfer.Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skalatertentu dengan menggunakan thermometer. Biasanya penguuran suhu atautemperatur udara dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), danFahrenheit (F). Suhu udara merupakan unsur iklim yang sangat penting. Suhuudara berubah sesuai dengan tempat dan waktu.Mengatur suhu untuk penetasan telur yang tepat pada mesin merupakansyarat mutlak untuk mendapatkan keberhasilan dan daya tetas yang tinggi. Suhu5

6ideal yang tepat pada mesin penetas telur unggas seperti (bebek. Ayam, itik,puyuh) biasanya diatur antara 37-40oC sedangkan untuk kelembapan diaturkisaran antara 50-60%. Secara umum suhu ideal untuk menetaskan telur yaitu bilasuhu terendah menunjukkan angka lebih kurang 38oC dan suhu tertinggi adalah38.5-39oC, maka pengaturan suhu sudah tepat (thermometer).Apabila suhu pengeraman terlalu tinggi, maka dapat mengakibatkanembrio mati pada hari ke-2 hingga ke-4 dan pada minggu kedua yang tinggi.Apabila embrio dapat tumbuh sempuma, seringkali yang terjadi adalah paruhnyatidak berada dalam kantung udara dan kondisi anak ayam yang menetas akankurang baik sepeti misalnya mata tertutup. Apabila suhu pengeraman terlalurendah maka dapat menyebabkan tingkat embrio mati pada hari ke-2 hingga ke-4dan minggu kedua menjadi tinggi. Selain itu, juga akan menyebabkan anak ayamterlambat menetas. Anak ayam yang menetaspun akan mengalami pusar yangbasah dan tidak menutup dengan baik.[5]2.3Deteksi PernetasanDeteksi penetasan adalah sebuah sistem deteksi dengan menggunakan sensor PIR(Passive Infra Red) yang berfungsi untuk pendeteksi gerakan yang bekerja dengancara mendeteksi adanya perbedaan/perubahan suhu sekarang dan sebelumnya.[8]Sensor akan mendeteksi jika terjadi suatu gerakan pada anak ayam(tukik) yangtelah menetas dan sensor akan memberikan informasi berupa HIGH jika terdeteksisuatu pergerakkan dan LOW jika tidak terjadi pergerakan apapun. Sistem deteksiini dilengkapi dengan sebuah buzzer dan led sebagai indikator jika anak ayamyang telah menetas di dalam mesin penetas telur.2.3.1Sensor PIR (Passive Infra Red)PIR (Passive Infrared Receiver), sensor ini merupakan sensor berbasis infrarednamun tidak sama dengan IR LED dan fototransistor. Perbedaan dengan IR LEDadalah sensor PIR tidak memancarkan apapun, namun sensor ini merespon energidari pancaran infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksiolehnya. Salah satu benda yag memiliki pancaran infrared pasif adalah tubuhmanusia. Energi panas yang dipancarkan oleh benda dengan suhu diatas nolmutlak akan dapat ditangkap oleh Sensor tersebut.

7Bagian-bagian dari PIR adalah Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor,amplifier, dan comparator.1.Fresnel LensLensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakansebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaanpaling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di manamereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul paraboladibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensaFresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat.Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karenakemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karenaintensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.2. IR FilterIR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombangsinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjanggelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIRhanya bereaksi pada tubuh manusia saja.3. Pyroelectric SensorSeperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajatcelcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat padalingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkapoleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehinggamenyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesiumnitrat dan litiumtantalate menghasilkanaruslistrik.Mengapabisamenghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif inimembawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan aruslistrik karena adanya energy panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut.Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinarmatahari mengenai solar cell.

84. AmplifierSebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk padamaterial pyroelectric.5. ComparatorSeterlah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan olehcomparato

Skripsi 5. Ir. Eko Nur Cahyo, MT selaku Dosen Pembimbing Dua Skripsi. 6. PT. Mitra Jaya dan Kariyawan selaku Pendukung dalam pembuatan Skripsi ini. 7. Sahabat-sahabat dan rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu baik dari segi teknis maupun dukungan moral dalam terselesaikanya skripsi ini.

Related Documents:

mesin tanam biji-bijian, alat mesin tanam bibit, alat mesin panen biji-bijian, alat mesin panen rumput, alat mesin panen tebu, dan alat mesin panen umbi, buah, dan sayuran . Modul ini digunakan dalam kegiatan diklat di PPPPTK Pertanian dan semoga bahan ajar atau modul ini dapat bermanfaat dan membantu pemahaman materi teori dan praktek untuk alat

A. Bagian-Bagian Mesin Bubut CNC Mesin bubut CNC terdiri dari bagian mesin bubut dan bagian kontrol CNC. Bagian mesin bubut terdiri dari: spindel utama, meja mesin (bed), eretan (arah sumbu X dan sumbu Z), rumah alat potong (tool post), dan kepala lepas. Bagian kontrol mesin CNC terdiri dari papan ketik, panel kontrol mesin, dan l ay r.

A. Bagian-Bagian Mesin Bubut CNC Mesin bubut CNC terdiri dari bagian mesin bubut dan bagian kontrol CNC. Bagian mesin bubut terdiri dari: spindel utama, meja mesin (bed), eretan (arah sumbu X dan sumbu Z), rumah alat potong (tool post), dan kepala lepas. Bagian kontrol mesin CNC terdiri dari papan lketik, panel kontrol mesin, dan ay r. B gian-b .

Mempergunakan mesin bubut (komplek) 21. Memprogram mesin CNC Wire Cut (lanjut) 22. Memprogram dan mempersiapkan CNC manufacturing cell 23. Mengoperasikan dan mengamati mesin/proses . BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT Kepala Tetap Eretan Kepala Lepas Alas mesin Woodstock international Inc. ERETAN MESIN DAN ALAT PEMUTARNYA. KEPALA LEPAS.

2. Macam-macam mesin bubut CNC 3. Bagian-bagian utama mesin bubut CNC dan fungsinya 4. Perlengkapan mesin bubut CNC 5. Peralatan bantu kerja mesin bubut CNC 6. Dimensi mesin bubut CNC 7. Penggunaan mesin bubut CNC 8. Pemeliharaan mesin bubut CNC E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

Mesin frais (milling) Pada pembuatan mesin pengiris kentang ini, komponen yang dikerjakan dengan mesin frais adalah untuk membelah pipasilinder, pengefraisan alur pasak, sudut segi empat pada ujung poros dan pembuatan lubang segi empat pada tuas. Mesin frais yang digunakan diperlihatkan pada gambar 2 berikut ini. Gambar 2.

Yang termasuk mesin kantor adalah sebagai berikut: (1) Mesin Ketik Gambar 1.2 Mesin ketik manual dan mesin ketik elektronik Mesin ketik adalah sesuatu alat yang digunakan untuk mencetak huruf, angka, maupun karakter pada sebuah kertas. Berdasarkan cara pengoperasiannya mesin ketik dibedakan menjadi dua, yaitu: a) Mesin ketik manual

Menyelenggarakan pendidikan akuntansi yang berkualitas dan berkelanjutan yang mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat luas sehingga mampu berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa. 3. Melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan ilmu ekonomi khususnya dalam bidang akuntansi dan bisnis yang efisien dan efektif sehingga menghasilkan lulusan bidang akuntansi yang kreatif, inovatif dan mampu .