Analisis Implementasi Iso 9001:2015 Dalam Pembelajaran Di Smk N . - Unnes

1y ago
6 Views
1 Downloads
3.81 MB
416 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Alexia Money
Transcription

ANALISIS IMPLEMENTASI ISO 9001:2015 DALAMPEMBELAJARAN DI SMK N 7 SEMARANGSKRIPSIdiajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaPendidikanOlehAchmad Fairuzza Dailami1102416024PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKANJURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKANFAKULTAS ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI SEMARANGTAHUN 2020i

ii

iii

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO:“Apakah akan datang suatu hari ketika guru manusia adalah alam, kemanusiaanadalah bukunya dan kehidupan adalah sekolahnya? Adakah hari itu datang?kitatidak tau, tetapi kita bisa merasakan dorongan menggerakan diri untuk mencapaikemajuan batin dan kemajuan itu adalah sebuah pemahaman terhadap keindahansemua makhluk melalui perbuatan yang baik” – Pendidikan Ideal (Kahlil Gibran)PERSEMBAHAN: Karyainipenulispersembahkankepada Bapak, Ibu, dan Adik yangselalu mendukung penulis dalamkeadaan apapun Sahabat, teman serta pihak yang telahmembantu selama proses pengerjaankarya ini Untuk ketabahan dan kerja keras diripenulis dalam penyelesian karya iniv

ABSTRAKDailami, Achmad Fairuzza. 2020. “Analisis Implementasi ISO 9001:2015 DalamPembelajaran di SMK N 7 Semarang”. Skripsi. Jurusan Kurikulum danTeknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas NegeriSemarang. Pembimbing Drs. Nurrussa’adah.Kata Kunci : Implementasi, ISO, PembelajaranTujuan dari penerapan sistem manajemen mutu pada dasarnya untuk memenuhipersyaratan standar sistem manajemen mutu pada lingkup operasi atau prosesmanajemen perusahaan atau organisasi. Pelaksanaan manajemen mutu yang sesuaitentu akan membawa pengaruh dan perubahan untuk menentukan kemajuan ataumundurnya pendidikan. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaansistemik terhadap seluruh komponen pendidikan. Hal yang masih menjadipekerjaan rumah pemerintah terdapat beberapa faktor menyebabkan masihrendahnya kualitas lulusan SMK yaitu mengalami beberapa permasalahanmendasar menyangkut internal maupun eksternal di lembaga pendidikan SMK.Berdasarkan pandangan pemerintah, Sesuai dengan amanat Peraturan PemerintahNomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar yangharus dikembangkan adalah standar proses Pada pembaharuan ISO 9001 : 2015dalam pendekatan proses menggabungkan prinsip pendekatan manajemen sesuaiprinsip PDCA dan manajemen resiko. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdengan pendekatan deskriptif analisis bertujuan untuk menganalisis danmendeskripsikan penerapan ISO 9001:2015 dalam pembelajaran di SMK N 7Semarang dan kendala yang terjadi saat penerapanya. Teknik pengumpulan datayang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumen. Subyek dalampenelitian ini adalah Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Wakil kepala sekolahbidang sarpras dan ketenagaan, Wakil kepala sekolah bidang manajemen mutu danbeberapa guru. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa: 1) Prosesimplementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaran di SMK N 7 Semarang mengacupada klausul – klausul ISO 9001:2015 dan konsep Plan-Do-Check-Action (PDCA)serta manajemen resiko. 2) Masih terdapat kendala dalam penerapanya padapembelajaran seperti komitmen guru dalam penyesuaian dokumen mutupembelajaran millik bidang kurikulum sekolah dan kendala waktu dalampenyelesaian materi pembelajaran. Akan tetapi, kendala tersebut dapat menjadisolusi dalam perbaikan pembelajaran selanjutnya. Simpulan dari penelitian inimenunjukan bahwa implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaran di SMK N 7Semarang sudah berjalan sesuai persyaratan dalam klausul ISO 9001:2015meskipun masih terdapat beberapa kendala dalam prosesnya. Saran penelitimelakukan sosialisasi penyesuaian pembelajaran secara berkelanjutan dan setiapwarga sekolah harus membangun sikap awareness sebagai antisipasi dalammenyikapi sebuah resiko atau kendala.vi

PRAKATASegala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahanrahmat berkat dan karunua-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhirskripsi yang berjudul “Analisis Implementasi ISO 9001:2015 Dalam Pembelajarandi SMK N 7 Semarang” untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan JurusanKurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas NegeriSemarang.Penyusunann skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi dan bimbingandari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penelitimengucapkan terima kasih kepada:1. Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum,yang telah memberikan kebijakan untuk menyelesaikan Tugas AkhirSkripsi ini.2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Drs. Dr. EdyPurwanto, M. Psi, yang telah memberikan izin dan kesempatan kepadapeneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.3. Dosen Pembimbing Drs. Nurrussa’adah yang dengan penuh kesabaran danperhatian telah membimbing dan memotivasi peneliti hingga skripsi initerselesaikan dengan baik.4. Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Semarang Drs. Samiran, M.T yang telahmemberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SMKNegeri 7 Semarang.5. Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 9 Semarang Titik Setyawati, S.Pd, M.T.yang telah membantu peneliti saat proses penelitian.6. Bapak dan Ibu narasumber yang telah membantu peneliti saat prosespenelitian dan memberi izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.7. Keluarga tercintaku. Bapak Achmad Farchan, Ibu Sartini dan Adik ku AzzarNuzziah Achmad yang telah memberikan dukungan, doa dan motivasikepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi inivii

8. Sahabatku Pebry Adi Prakoso yang telah membersamai dan membantupenulis selama proses penelitian dan pengerjaan karya ini.9. Seluruh rekan TP Unnes 2016 terkhusus TP UNNES 2016 Rombel 1 yangselalu mendukung serta membantu jika penulis mengalami kendala selamaproses pengerjaan karya ini.10. Tak lupa rekan organisasi selama di kampus, HIMA KTP 2018, GS2, CRC,BEM FIP UNNES, dan Perpusjur KTP.11. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulissebutkan satu persatu.Semoga segala bentuk bantuan, dukungan dan pengorbanan yang telahdiberikan kepada peneliti menjadi amal yang diterima oleh Allah SWT. dan akanmendapat balasan yang lebih baik. Besar harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagipembaca.Semarang, 4 Agustus 2020Penulisviii

DAFTAR ISIJUDUL .iPERSETUJUAN PEMBIMBING .iiPENGESAHAN .iiiPERNYATAAN KEASLIAN .ivMOTTO DAN PERSEMBAHAN .vABSTRAK .viPRAKATA .viiDAFTAR ISI .ixDAFTAR TABEL .xiiiDAFTAR BAGAN .xivDAFTAR GAMBAR .xvDAFTAR LAMPIRAN .xviBAB I PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang .11.2 Identifikasi Masalah .161.3 Batasan Masalah .161.4 Rumusan Masalah .161.5 Tujuan Penelitian.171.6 Manfaat Penelitian.17BAB II KERANGKA TEORITIK .202.1 Total Quality Management.202.1.1 Konsep Total Quality Management (TQM) .202.1.2 Prinsip dan Unsur Pokok Dalam TQM .212.1.3 Penerapan Manajemen Kualitas Terpadu di Pendidikan.252.2 Manajemen Mutu Dalam Pembelajaran .282.2.1 Prinsip Pembelajaran Terpadu .29ix

2.2.2 Karakteristik Pembelajaran Terpadu .312.2.3 Langkah – langkah Pembelajaran Terpadu .322.2.4 Manajemen Mutu Pembelajaran berbasis PDCA .342.3 Konsep ISO 9001:2015 .362.3.1 Lingkup .372.3.2 Acuan Normatif .382.3.3 Istilah dan Definisi .362.3.4 Konteks Organisasi .382.3.5 Kepemimpinan .422.3.6 Perencanaan .482.3.7 Pendukung .502.3.8 Operasi .562.3.9 Evaluasi kinerja .602.3.10 Peningkatan .632.4 Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah .662.5 Teknologi Kinerja Dalam Peranan Teknologi Pendidikandi Sekolah .782.6 Kerangka Berpikir .82BAB III METODE PENELITIAN .863.1 Metode dan Desain Penelitian .863.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.873.3 Fokus Penelitian .873.4 Data dan Sumber Data Penelitian.883.5 Teknik Pengambilan Data .893.6 Teknik Keabsahan Data .933.7 Kodifikasi Data .94x

3.8 Teknik Analisis Data .95BAB IV SETTING (LATAR) PENELITIAN .984.1 Lokasi dan Keadaan Sekolah .984.2 Visi, Misi dan Strktur Organisasi SMK N 7 Semarang .1004.3 Sejarah SMK N 7 Semarang .1014.4 Sumber Daya yang dimiliki.1014.5 Kurikulum dan Pembelajaran SMK N 7 Semarang .1044.6 Waktu dan Subjek Penelitian .105BAB V HASIL DAN TEMUAN .1065.1 Hasil Penelitian .1065.1.1 Analisis implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaranSMK N 7 Semarang .1075.1.1.1 Analisis implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaranSMK N 7 Semarang pada tahap lingkup .1075.1.1.2 Analisis implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaranSMK N 7 Semarang pada tahap konteks organisasi .1105.1.1.3 Analisis implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaranSMK N 7 Semarang pada Kepemimpinan .1135.1.1.4 Analisis implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaranSMK N 7 Semarang pada tahap perencanaan .1155.1.1.5 Analisis implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaranSMK N 7 Semarang pada tahap pendukung .1175.1.1.6 Analisis implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaranSMK N 7 Semarang pada tahap operasi.119xi

5.1.1.7 Analisis implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaranSMK N 7 Semarang pada tahap evaluasi .1215.1.1.8 Analisis implementasi ISO 9001:2015 dalam pembelajaranSMK N 7 Semarang pada tahap peningkatan.1265.1.2 Kendala dan Solusi pada implementasi ISO 9001:2015 dalampembelajaran SMK N 7 Semarang .1285.2 Temuan .1315.2.1 Proses Implementasi ISO 9001:2015 Dalam Pembelajaran diSMK Negeri 7 Semarang .1325.2.1.1 Plan (Perencanaan) .1325.2.1.2 Do (Pelaksanaan).1345.2.1.3 Check (Evaluasi) .1335.2.1.4 Action (Tindak lanjut) .1385.2.2 Kendala dan Solusi Pada Proses Implementasi ISO 9001:2015Dalam Pembelajaran di SMK Negeri 7 Semarang .1395.3 Keterbatasan Penelitian .140BAB VI PENUTUP .1426.1 Simpulan.1426.2 Saran .143DAFTAR PUSTAKA .144xii

DAFTAR TABELTabel 2.1 Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan .71Tabel 3.1 Kodifikasi Data Penelitian .94Tabel 4.1 Rekapitulasi data tenaga pendidik dan kependidikan SMK N 7Semarang tahun 2019 .102Tabel 4.2 Rekapitulasi data peserta didik SMK N 7 Semarang Tahun 2019 .102Tabel 4.3 Rekapitulasi Jumlah Lab dan Bengkel SMK N 7 Semarangtahun 2019 .103xiii

DAFTAR BAGANBagan 2.1 Kerangka Berfikir .85Bagan 3.1 Teknik Triangulasi .94xiv

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Prinsip Model Sekolah Bermutu Terpadu .28Gambar 2.2 Proses Plan – Do – Check – Action dalam Penjaminan Mutu .38Gambar 2.3 Skema Posisi Teknologi kinerja .81Gambar 3.1 Tentang Proses Analisis Data Kualitatif .97Gambar 4.1 Peta lokasi SMK N 7 Semarang .99xv

DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 Matrik identifikasi data, sumber, teknik dan instrument .150Lampiran 2 Transkip dan analisis data wawancara.175Lampiran 3 Pengkategorisasian .298Lampiran 4 Triangulasi Sumber.307Lampiran 5 Triangulasi Teknik .326Lampiran 6 Frekuensi Observasi .336Lampiran 7 Catatan Lapangan .338Lampiran 8 Dokumentasi .350Lampiran 9 Dokumentasi wawancara .351Lampiran 10 Dokumentasi pelaksanaan pembelajaran .354Lampiran 11 Dokumentasi SK Akreditasi SMK Negeri 7 Semarang.358Lampiran 12 Dokumentasi Kebijakan Mutu SMK Negeri 7 Semarang .359Lampiran 13 Dokumentasi Sasaran Mutu SMK Negeri 7 Semarang .361Lampiran 14 Dokumentasi Perangkat Pembelajaran .364Lampiran 15 Tata Tertib dan Peraturan Sekolah .377Lampiran 16 Dokumentasi Hasil Evaluasi Pembelajaran .394Lampiran 17 Struktur organisasi SMK N 7 Semarang .396Lampiran 18 Sertifikat ISO 9001:2015 .397Lampiran 19 Daftar hadir dan Nilai siswa .398Lampiran 20 Surat Izin Penelitian.400Lampiran 21 Surat Keterangan Selesai Penelitian .401xvi

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangMenghadapi era revolusi industri yang semakin berkembang banyak organisasidan perusahaan meningkatkan kualitas dengan menerapkan sistem penjaminanmutu untuk meningkatkan kinerja setiap komponen dalam sebuah organisasi.Dalam pencapaian sebuah kinerja yang efektif dan efisien tersebut perluadanya sebuah jembatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitudapat berupa penerapan teknologi kinerja atau human performance technology.Teknologi kinerja dapat menjadi sebuah alat perbaikan yang berharga untukmemperbaiki atau mengoptimalkan proses yang telah ditetapkan, aplikasinyajuga dapat memungkinkan kerangka kerja desain yang solid sangat berhargadalam membangun sistem (Paris, n.d.).Terlebih, pada setiap organisasi berkompetisi dalam meningkatkan kualitasproduk dan pelayanan mereka untuk menarik pelanggan (Kumar, 2018). TotalQuality Management (TQM) membantu organisasi untuk mencapaikeunggulan kompetitif di atas pesaing untuk mencapai operasi yangberkelanjutan (Sharma & Modgil, 2019). Salah satu dari penerapan sistempanjaminan mutu dalam sebuah organisasi yaitu menerapakan standarinternasional ISO 9001. Menurut survei dari International StandarizationOrganization (ISO) tahun 2009, setidaknya 982832 sertifikat ISO 9001 telah1

2diterbitkan di 176 negara hingga akhir 2008, mewakili 5,9 kali lebih tinggi daritahun 2002 (Gamboa & Melão, 2012).Peningkatan penerapan ISO 9001 dalam perindustrian Indonesia sendirisemakin menanjak, berdasarkan hasil survey ISO 2018, pada tahun 2017 diIndonesia terdapat 7.287 industri yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9001,terdiri dari 4.212 industri dengan sertifikasi ISO 9001:2008 dan 3.075 industridengan sertifikasi ISO 9001:2015 (Almipica & Nurcahyo, 2019). ISO adalahlembaga internasional untuk standarisasi yang didirikan pada tahun 1947 danberkedudukan di Jenewa, Swiss (Rosidi, 2015). Sementara ISO 9001 adalahstandar internasional yang termasuk dalam seri ISO 9000 yang menetapkanserangkaian persyaratan minimum untuk sistem penjaminan mutu Pada versiterbaru ISO 9001:2015, dalam penerapan sistem manajemen mutu dilandasioleh 7 prinsip manajemen (Efansyah & Nugraha, 2019) yaitu (1) Fokus kepadapelanggan (2) Kepemimpinan (3) Keterlibatan setiap orang (4) Pendekatanproses Plan, Do, Check, Action (PDCA) (5) Perbaikan berkelanjutan (6)Keputusan berdasarkan bukti objektif (7) Hubungan antar manajemen. Padapembaharuan ISO 9001 : 2015 dalam pendekatan proses menggabungkanprinsip pendekatan manajemen sesuai prinsip PDCA dan prinsip hubunganantar manajemen yang menggantikan prinsip hubungan saling menguntungkandengan pemasok (Suplier). Langkah-langkah siklus PDCA merupakan langkahilmiah yang ketat proses yang dirancang untuk meningkatkan pembelajaran disemua tingkatan organisasi (LeMahieu, Nordstrum, & Greco, 2017).

3Pada pendekatan proses di ISO 9001 : 2015 berpikir berbasis resiko menjadimodel baru. Resiko dianggap sebagai suatu kesatuan yang tidak dipisahkan darisistem (Nugroho, 2017) berdasarkan konsteks tersebut, maka sudah jelasseperti kompleksitas organisasi yang lain, instansi atau organisasi harus proaktif ketimbang reaktif serta segera meningkatkan kemampuan mereka dalamkebutuhan dan perubahan. Pada intinya, pendekatan berpikir berbasis resiko inilebih seperti cara manusia berpikir secara sadar dalam kehidupan saat akanmelakukan sebuah tindakan, sedangkan arti dari resiko menurut Efansyah &Nugraha (2019) yaitu pengaruh dari ketidakpastian dan setiap ketidakpastiandapat memiliki pengaruh positif dan negatif.Sesuai dengan pengertian resiko tersebut, maka berpikir berbasis resikomerupakan sebuah tindakan untuk memanfaatkan pengaruh positif agar dapatdioptimalkan dan meminimalisir terjadinya pengaruh negatif yang akanmenyebabkan penyimpangan pencapaian sebuah program atau kinerja bagisebuah organisasi. Sedangkan untuk pembaharuan prinsip hubunganmanajemen (Relationship Management) merupakan model komunikasiinternal antar personal manajemen di dalam organisasi dan komunikasiekternal dengan terkait diluar organiasasi.Tujuan dari penerapan sistem manajemen mutu pada dasarnya untukmemenuhi persyaratan standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 padalingkup operasi dan proses manajemen perusahaan atau organisasi. Faktorkeberhasilan yang terutama terkait penerapan TQM dalam sebuah organisasiadalah pendekatan yang sistematis, pelatihan selektif, membangun sistem kom-

4unikasi yang baik, memiliki sistem perbaikan yang berkesinambungan, kriteriapengukuran yang sesuai, pengembangan sumber daya manusia, kerangka kerjaimplementasi yang efektif dan sederhana, dan pengembangan kerja tim.(Yusof& Aspinwall, 2000). Sementara itu, TQM ibarat koin yang memiliki 2 sisi. Jikaorganisasi tersebut sudah terbiasa menggunakan sistem penjaminanan mutuyang ideal maka factor keberhasilan akan lebih besar dalam pelaksanaanya.Pada perusahaan atau organisasi yang menerapkan atau memahami danmemenuhi persyaratan standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dapatmemberi manfaat untuk internal maupun eksternal organisasi ataupunperusahaan (Efansyah & Nugraha, 2019). Akan tetapi, jika sebuah organisasibelum pernah menggunakan sistem penjaminan mutu yang ideal maka akanterjadi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan TQM pada organisasi tersebut.Pelaksanaan TQM memang tidak luput dari hambatan, terdapat beberapakendala dalam penerapan TQM seperti kesulitan dalam memahami persyaratanuntuk perubahan, kurangnya pengetahuan spesialis internal dan keahlianteknis, dan masalah dalam menemukan dan mengakses sumber informasi yangrelevan dan pengetahuan (Yusof & Aspinwall, 2000).Penjaminan mutu melalui Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO telahberkembang pesat dan menyentuh pada hampir semua jenis aktivitas produksidan jasa termasuk institusi Pendidikan (Asy’ari, 2015). Pelaksanaan TQM yangsesuai tentu akan membawa pengaruh dan perubahan untuk menentukankemajuan atau mundurnya Pendidikan. Keberhasilan dalam implementasiManajemen Mutu Terpadu (TQM) di sekolah dapat diukur melalui pertama,

5tingkat kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Kedua, orang tuasiswa merasa puas dengan layanan terhadap anaknya. Ketiga, pihak pemakaiatau penerima lulusan merasa puas karena menerima lulusan dengan kualitastinggi dan sesuai harapan. Keempat, guru dan karyawan merasa puas denganlayanan sekolah yang ada.Peranan pendidikan membawa pengaruh pada pola pikir, gaya hidup, carapandang terhadap permasalahan, integritas kepemimpinan, sehingga melaluihal-hal tersebut dapat dinilai sejauh apa kualitas atau mutu yang diberikanuntuk kontribusi pendidikan yang lebih baik (Rosidi, 2015) Tujuan darimanajemen mutu pendidikan adalah untuk memelihara dan meningkatkankualitas secara berkelanjutan (Sustainable) yang terkoordinir secara sistemiksebagai pemenuhan kebutuhan stakeholders.Dalam lingkup Pendidikan, manajemen mutu merupakan pelayanan yangdiberikan oleh lembaga pendidikam terhadap stakeholder dalam rangkamemelihara manajemen mutu pendidikan secara berkelanjutan. MenurutSfakianaki (Sfakianaki, 2019) Total Quality Management dapat menjadi solusiuntuk mengatasi tantangan pasar dan harapan dari pemangku kepentingan.Implementasi Total Quality Management memerlukan komitmen penuh dariseluruh orang dalam menciptakan iklim kondusif dan menciptakan kualitasorganisasi, baik secara individu maupun kolektif (Garbut, 1996). Manajemenmutu adalah proses yang membutuhkan waktu yang lama serta perubahandapat diraih dengan kesabaran, kerjasama dan saling membantu (Sohel-UzZaman & Anjalin, 2016). Terlebih, penerapan TQM dalam pendidikan

6keengganan staf akademik untuk menggunakan alat dan berpartisipasi dalammetode yang telah diimpor dari industri serta harus dikelola dengan hati-hati(Psomas & Antony, 2017). Maka dari itu, Peningkatan mutu menjadi sangatpenting bagi sebuah institusi Pendidikan untuk memperoleh kontrol yang lebihbaik melalui usahanya sendiri.Menurut Vincent Gasperz (Kurniawan & Triyono, 2015) Kualitaspelayanan adalah sesuatu yang memenuhi kebutuhan pelangganya. Kualitasmemiliki makna yang melekat dan memiliki focus yang bervariasi dari satupengelolaan pendidikan ke lainya (Venkatraman, 2006). Setiap satuanPendidikan harus menerapkan sistem penjaminan mutu secara utuh danmenyeluruh pada setiap unit dalam setiap kegiatanya. Institusi Pendidikandapat memposisikan dirinya sebagai institusi jasa atau dengan kata lainmemberikan pelayanan sesuai apa yang diinginkan oleh pelanggan, DalamUndang-undang nomor 5 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional dalampasal 5 undang – undang tersebut menyebutkan pada poin pertama bahwaSetiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikanyang bermutu serta dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, merupakan kegiatanyang sistemik dan terpadu pada penyelenggaraan pendidikan untukmeningkatkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa. Dalam beberapaperaturan pemerintah dijelaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkanPendidikan yang bermutu. Akan tetapi, permasalahan yang dihadapi bangsa

7Indonesia dalam hal Pendidikan yaitu masih rendahnya mutu pendidikan disetiap jenjang.Negara Indonesia yang saat ini menuntut sebuah lembaga pendidikanuntuk bersaing secara gamblang dengan meningkatkan efisiensi produktifitasyang dihasilkan, sehingga perebutan pasar pendidikan di dalam negeri telahmenuntut pelanggan agar memperoleh jaminan terhadap produk yangditawarkan oleh lembaga pendidikan tersebut (Gilang, 2012). Salah satukebijakan pemerintah yang diterapakan oleh Direktorat jendral PendidikanDasar dan Menengah untuk meningkatkan kualitas atau mutu dari lulusansebuah sekolah yaitu program pengembangan sekolah yang berstandarNasional atau bahkan Internasional yang menetapkan berbagai kriteria-kriteriasebagai acuan yang harus dipenuhi oleh sekolah yang melaksanakanya.Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan sistemik terhadapseluruh komponen pendidikan, seperti peningkatan kualitas dan pemerataanpenyebaran guru, kurikulum yang disempurnakan, sumber belajar, sarana danprasarana yang memadai, iklim pembelajaran yang kondusif, serta didukungoleh kebijakan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah (Sari, 2018). Akantetapi, Menurut UNESCO (www.cnnindonesia.com) pada tahun 2016pemerataan mutu di Indonesia masih termasuk rendah. Rendahnya mutupendidikan ini tentu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pengelolaan yangtidak benar, rekruitmen kepala sekolah cenderung subjektif, kebijakan tingkatpemerintah daerah yang tidak fokus, kualitas guru seadanya dan faktor lainnya(Sari, 2018). Kualitas cenderung bergantung pada beberapa aspek seperti

8lingkungan layanan, dan sebagai parameter seperti industry, segmen,kebutuhan pelanggan, budaya organisasi, waktu dan lainya (M, 2016) Kualitaspendidikan itu sendiri dapat tercermin dari pelaksanaan pendidikan yangberjalan, pendidikan yang berkualitas yaitu pendidikan yang mampumemenuhi kebutuhan klien (staf pendidikan, siswa, orang tua, masyarakat, danpemangku kepentingan lulusan) sesuai dengan standar kualitas yang berlaku(Armawati, Syamwil, & Florentinus, 2018). Akan tetapi, sulit bagi siswa danpemangku kepentingan lainnya untuk segera memahami dan mengukurkualitas pendidikan dan hasilnya, dibandingkan dengan komoditas lain(Shams, 2017).Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia diadakan untuk menjaminadanya pemerataan pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, serta efisiensimanajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan globalisasi (Bugis, Body,& Andayono, 2018). Berdasarkan pandangan pemerintah, dalam Sesuaidengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan salah satu standar yang harus

PEMBELAJARAN DI SMK N 7 SEMARANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Achmad Fairuzza Dailami 1102416024 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2020 . ii . iii . iv . v MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Related Documents:

ISO 9001:2015 QMS and ISO 14001:2015 EMS and ISO 45001:2018 Internal audit 6. Principals of Quality Management System-ISO 9001:2015 7. ISO 9001 and 14001 and ISO 45001:2018 EQHSMS audit records 8. Table of Documented information Summary against ISO 9001:2015 and ISO 14001:2015 require

ISO 9001.2015 & ISO 14001.2015 Gap Analysis Checklists* ISO 9001.2015 & ISO 14001.2015 Internal Audit Checklists* ISO 9001 & ISO 14001 Employee Newsletters *Sample Included. ISO 9001:2015 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ***** ISO 14001:2015 ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM ***** QMS - EMS MANUAL Your Company Name

ISO 9001:2015 QMS and ISO 14001:2015 EMS and OHSAS 18001 Internal audit 6. Principals of Quality Management System-ISO 9001:2015 7. ISO 9001 and 14001 and OHSAS 18001 EQHSMS audit records 8. Tables Table - 1 Documented information Summary against ISO 9001:2015 and ISO 14001:2015 requirements 9. Chemical Chart

ISO 9001:2015 vs ISO 9001:2008 Description: This document is provided by American System Registrar. It shows relevant clauses, side-by-side, of ISO 9001:2008 standard and the ISO 9001:2015 standard. Purpose / Usage: The purpose of the document is to highlight the changes between the new and old standard. Use this document to better understand

ISO 9001 requirements 2. A mapping between Quality Management System (QMS) requirements in ISO 9001:2008 and ISO 9001:2015 where the requirement is essentially the same 3. "Documented Information" has been adopted. Consequently, the The reverse mapping Table 1 will help if you are considering a transition project from ISO 9001:2008 to the .

ISO 9001:2015 Checklist with 9001:2008 Comparisons Ref. Questions from 9001:2015 . verified during the audit. This is a great list to take with you when each process is visited, audited. ISO 9001:2015 Checklist with 9001:2008 Comparisons Ref. Questions from 9001:2015

ISO 9001 requirements 2. A mapping between Quality Management System (QMS) requirements in ISO 9001:2008 and ISO 9001:2015 where the requirement is essentially the same 3. "Documented Information" has been adopted. Consequently, the The reverse mapping Table 1 will help if you are considering a transition project from ISO 9001:2008 to the .

Final Draft International Standard (FDIS) of ISO 9001 and vice versa. This guide provides the following: 1. An overview of the changes, deletions, new or enhanced ISO 9001 requirements 2. A mapping between Quality Management System (QMS) requirements in ISO 9001:2008 and ISO FDIS 9001:2015 where the requirement is essentially the same 3.