ANALISIS FREKUENSI OPTIMUM PENGUJIAN HORIZONTAL . - ITS Repository

1y ago
10 Views
2 Downloads
2.68 MB
80 Pages
Last View : 23d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Bria Koontz
Transcription

TUGAS AKHIR – TL141584ANALISIS FREKUENSI OPTIMUM PENGUJIANHORIZONTAL FATIGUE PADA BERBEGAIRANGKA SEPEDA TIPE TREKKING DENGANMETODE ELEMEN HINGGARostarina AnggrainiNRP 2712 100 017Dosen Pembimbing :Mas Irfan P. Hidayat, ST., M.Sc., Ph.D.Budi Agung Kurniawan,ST., M.Sc.JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGIFakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2016i

FINAL PROJECT - TL141584ANALYSIS OF OPTIMUM FREQUENCY ONHORIZONTAL FATIGUE TEST ON VARIOUS TYPETREKKING FRAME BICYCLE WITH FINITEELEMENT METHODRostarina AnggrainiNRP 2712 100 017Advisor Lecturer :Mas Irfan P. Hidayat, ST., M.Sc., Ph.D.Budi Agung Kurniawan, ST., M.Sc.MATERIALS AND METALLURGICAL ENGINEERING DEPARTEMENTFaculty of Industrial TechnologySepuluh Nopember Institute of TechnologySurabaya 2016iii

ANALISIS FREKUENSI OPTIMUM PENGUJIANHORIZONTAL FATIGUE PADA BERBEGAI RANGKASEPEDA TIPE TREKKING DENGAN METODE ELEMENHINGGANamaNRPJurusanDosen Pembimbing: Rostarina Anggraini: 271210017: Teknik Material dan Metallurgi: Mas Irfan P. H., S.T.,M.Sc.,Ph.DBudi Agung Kurniawan, S.T.,M.ScAbstrakPengujian horizontal fatigue test telah dilakukan padaframe sepeda alumunium 6061 T6 sesuai standart ISO 4210-62014 . Tujuan penelitian ini adalah analisis frekuensi optimumpada berbagai rangka sepeda tipe trekking dan mengetahuipengaruh sudut pembebanan terhadap frekuensi pengujian.Simulasi dilakukan pada ANSYS Mechanical APDL Release15.0. Simulasi dilakukan pada desain A, B, dan C dengan analisisstatis dan analisis fatigue dengan variasi frekuensi (1 – 6 Hz).Hasil simulasi menunjukkan frekuensi optimum untuk pengujianhorizontal fatigue untuk desain A, B, dan C pada frekuensi 5 Hz.Disisi lain variasi pembebaban sudut telah dilakukan, dan 150merupakan sudut maksimum pemberian gaya pada pengujianhorizontal fatigue.Kata Kunci : frekuensi, fatigue, horizontal, ANSYSvii

ANALYSIS OF OPTTIMUM FREQUENCY ONHORIZONTAL FATIGUE TEST ON VARIOUS TYPETREKKING FRAME BIKE WITH FINITE ELEMENTMETHODNameNRPMajorAdvisorLectures: Rostarina Anggraini: 2712100017: Material and Metallurgical Engineering Dept: Mas Irfan P.H., S.T., M.Sc., Ph.D.Budi Agung Kurniawan, S.T., M.Sc.AbstractHorizontal fatigue test has done on alumunium 6061 T6bike frame based on (ISO 4210-6-2014) standard. The purpose ofthis research was to analyze optimum frequency on trekkingframe type and study the effect of force angle toward testingfrequency. Simulation has performed on design A, B, and C usingANSYS Mechanical APDL Release 15.0 for static and fatigueanalysis with frequency variation (1- 6 Hz). The result showedthat the optimum frequency for horizontal fatigue test designs A,B, and C was 5Hz. While, force angle variation has done, themaximum angle was 150 for loading angle horizontal fatigue test.Keywords: frequency, fatigue, horizontal, ANSYSvii

KATA PENGANTARPuji Syukur atas berkat dan kasih yang diberikan olehAllah SWT kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikanTugas Akhir serta menyusun Laporan Tugas Akhir yang berjudul: Analisis Frekuensi Optimum Pengujian Horizontal FatiguePada Berbagai Rangka Sepeda Tipe Trekking Dengan MetodeElemen HinggaPada kesempatan kali ini penyusun mengucapkan banyakterima kasih kepada :1. Kedua orang tuaku Bapak Sutarwo dan Ibu Lilis Rostiati atassemua dukungan moril dan materiil yang selalu dicurahkan.2. Adikku tercinta Iksan Aji Pamungkas atas segala dukungandan pengorbanannnya.3. Dr. Agung Purniawan, S.T., M.Eng selaku Ketua JurusanTeknik Material dan Metalurgi FTI – ITS.4. Bapak Mas Irfan P. Hidayat, S.T., M.Sc., Ph.D selaku dosenpembimbing tugas akhir yang telah memberikan bekal yangsangat bermanfaat.5. Bapak Budi Agung Kurniawan ST., M.Sc selaku dosenPembimbing yang selalu memberikan saran.6. Bapak Sutarsis selaku dosen wali yang telah menjadi dosenwali selama menjadi mahasiswa.7. Diana Kamaliyah Ichsan selaku partner Tugas Akhir yangselalu bersama – sama mengerjakan tugas akhir disaat sukamaupun duka.8. Ruth Yuliana Palupi, Nabella Nurul Aini, Lita NurrichaWahyuni, Gabriel Asprilia Hartono, dan Nur Aini yang selalumenjadi kawan berbagi saat senang maupun sedih.9. Eny Setiyowati, Rate Kristiningrum, Emma PeristinaNurcholis Putri, Deby Lolita Permatasari, Yassinta NandaPratama dan Intan Afriani teman kosan yang selalu bersama –sama dan berbagi suka duka dari mahasiswa baru hinggasekarang.

10. Frizka Vietantie MT14 dan Mbak Tri Aprilina MT 15 yangselalu begadang bersama mengerjakan tugas akhir.11. Teman – teman MT 14 yang selalu memberikan dukungan danmotivasinya.12. Bapak Ony Siswantoro dan karyawan divisi R&D PTInserasena yang senantiasa membantu dalam pembuatan tugasakhir ini.13. Dan nama – nama yang tidak dapat disebutkan satu persatu.Penyusun menyadari adanya keterbatasan di dalampenyusunan laporan ini. Besar harapan penyusun akan saran, dankritik yang sifatnya membangun. Selanjutnya semoga tulisan inidapat selalu bermanfaat. Amin.Surabaya, Januari 2016Penyusunxii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL .iTITLE PAGE .iiiLEMBAR PENGESAHAN .vABSTRAK.viiABSTRACT.ixKATA PENGANTAR.xiDAFTAR ISI.xiiiDAFTAR GAMBAR.xviiDAFTAR TABEL.xixBAB I PENDAHULUAN.11.1 Latar Belakang.11.2 Perumusan Masalah.21.3 Batasan Masalah.31.4 Tujuan Penelitian.31.5 Manfaat Penelitian.3xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.52.1 Penelitian Sebelumnya.52.2 Macam – Macam Tipe Sepeda.62.3 Bagian - Bagian Sepeda.92.4 Fatigue.112.5 Metode Elemen Hingga.192.6 ANSYS.232.6.1 Element Solid Brick 185.23BAB III METODOLOGI PENELITIAN.253.1 Diagram Alir Penelitian.253.2 Materi Penelitian.263.2.1 Objek Penelitian .263.2.2 Peralatan Penelitian.283.3 Skema Pengujian Horizontal Fatigue.283.4 Pemodelan dengan ANSYS 15.0.293.4.1 Pemodelan frame sepeda.303.4.2 Input Material Properties.30xiv

3.4.3 Meshing.313.4.3 Boundary Conditions.323.5 Analisis Statis.333.6 Analisis Fatigue.33BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 354.1 Analisis Statis.354.2 Analisa Fatigue.394.3 Analisis Keadaan Tidak Ideal untuk Desain C.454.3 Validasi.51BAB V KESIMPULAN SARAN.535.1 Kesimpulan.535.2 Saran.53DAFTAR PUSTAKA.xxiiiLAMPIRANBIODATA PENULISxv

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Sepeda tipe trekking.7Gambar 2.2 Desain Bagian – Bagian Sepeda.9Gambar 2.3 Kurva S-N Alumunium 6061.12Gambar 2.4 Kurva stress vs cycle Alumunium 6061 T6.13Gambar 2.5 Kurva hubungan stress intensity factor dengan lajuperambatan retak.14Gambar 2.6 Energi regangan yang tersimpan pada elementerdefleksi.16Gambar 2.7 Grafik representasi TED dalam keadaan tegangan 2dimensi .18Gambar 2.8 Elemen persegi empat sederhana untuk menjelaskananalisa metode elemen hingga.20Gambar 2.9 Elemen yang Lazim Digunakan pada AnalisaFEM.21Gambar 2.10 Terminologi metode elemen hingga.22Gambar 2.11 Hasil meshing dengan menggunakan metode elemenhingga.23Gambar 2.12 Solid brick 185.23Gambar 2.13 Layered Structural GeometriSumber : ANSYSHelp, 2009.24Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian.25Gambar 3.2 Skema Pengujian Horizontal Fatigue (Sumber : ISO4210-6-2014) .28Gambar 3.3 Diagram alir pemodelan menggunakan metodeelemen hingga.29Gambar 3.4 Input material pada ANSYS .32Gambar 3.5 Hasil Meshing.33Gambar 3.6 Perbandingan frekuensi 1 – 6 Hz.34Gambar 4.1 Plot tegangan Von Mises satuan Pascal (Pa) desainA .37Gambar 4.2 Plot tegangan Von Mises satuan Pascal (Pa) desainB. .38xv

Gambar 4.3 Plot tegangan Von Mises satuan Pascal (Pa) desainC .39Gambar 4.4 Plot tegangan Von Mises satuan Pascal (Pa) desain Adalam satu kali gelombang padafrekuensi .41Gambar 4.5 Plot tegangan Von Mises satuan Pascal (Pa) desain Bdalam satu kali gelombang padafrekuensi .42Gambar 4.6 Plot tegangan Von Mises satuan Pascal (Pa) desain Cdalam satu kali gelombang padafrekuensi .43Gambar 4.7 Plot tegangan Von Mises satuan Pascal (Pa) desain Cpada pembebanan sudut 7.50 .47Gambar 4.8 Plot tegangan Von Mises satuan Pascal (Pa) desain Cpada pembebanan sudut 150 .48Gambar 4.9 Plot tegangan Von Mises satuan Pascal (Pa) desain Cpada pembebanan sudut 300 .49xvi

DAFTAR TABELTabel 3.1 Tipe Sepeda Trekking.26Tabel 3.2Spesifikasi Aluminium 6061 T6.26Tabel 3.3 Sifat mekanik material.26Tabel 3.4 Data kurva tegangan regangan sebenarnyaAl6061.27Tabel 3.5 Data Kurva SN Al6061.27Tabel 3.6 Parameter Las TIG pada Aluminum 6061.27Tabel 3.7 Keterangan pengujian horizontal fatigue.29Tabel 4.1 Data simulasi fatigue pada berbagai tipe rangkasepeda trekking.44Tabel 4.2 Hasil evaluasi partial usage berdasarkan minerrule.39Tabel 4.3 Data simulasi fatigue pembebanan bersudut padaberbagai tipe rangka sepeda trekking .50Tabel 4.4 Data hasil simulasi pemberian gaya denganberbagai sudut dari arah horizontal pada desain C .46xvii

DAFTAR LAMPIRANTabel 1 Data plot kurva fatigue frekuensi (1 – 6HZ .1Tabel 2 Data plot kurva fatigue frekuensi pembebanan7.50(1 – 6 Hz) .1Tabel 3 Data plot kurva fatigue frekuensi pembebanan 150(1– 6 Hz) .2Tabel 4 Data plot kurva fatigue frekuensi pembebanan 300(1– 6 Hz) .2Tabel 5 Massa frame dan inersia .3xvii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)xviii

Laporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan MetalurgiBAB IPENDAHULUAN1.1Latar gakibatkan terjadinya peningkatan permintaan sepeda,menurut Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (API) terjadipeningkatan penggunaan sepeda pada tahun 2013 mencapai 6,45juta unit, sekitar 15% jika dibandingkan tahun sebelumnya (AIPI,2013). Tentunya hal ini menyebabkan peningkatan produksisepeda di Indonesia. Kapasitas produksi yang tinggi harus disertaidengan penjaminan mutu dan kualitas yang baik. Namun padaumumnya sepeda seringkali mengalai kegagalan fatigue. Fatigueterjadi karena pembebanan dinamis dan fluktuatif pada suatumaterial dengan pembebanan dibawah yield strength (Callister,2009). Sehingga menyebabkan berkurangnya stiffness suatumaterial, umumnya sepeda yang terbuat dari alumunium alloysmengalami kegagalan setelah digunakan mengendarai sejauh1600 km (Davis, 1981). Sepeda trekking merupakan sepeda yangterbuat dari alumunium alloys tipe 6061 T6. Sebagai salah satualat transportasi, pembebanan dinamis tidak dapat dihindari. Halini akan mengakibatkan adanya kegagalan fatigue pada framesepeda. Kegagalan ini berbahaya karena sulit untuk dideteksi dantidak memberikan tanda-tanda kerusakan yang pasti (Calister,2009). Sehingga untuk menjamin mutu dan kualitas, produksepeda harus dilakukan pengujian fatigue.Beberapa pengujian fatigue yang harus dilakukan menurutISO 4210-6 2014 yaitu horizontal fatigue test, vertical fatiguetest, pedalling test, dan impact test. Pada penelitian ini akandifokuskan pada pengujian horizontal fatigue test, karena padakenyataannya di industri belum memiliki landasan yang jelaspemilihan frekuensi dari ISO 4210-6, 2004 untuk pengujianhorizontal fatigue test. Pengujian horizontal fatigue test dilakukandengan pembebanan 450 N dan rentang frekuensi 1-5 Hz untukmencapai target 100.000 cycle (ISO 4210-6, 2004). Namun pada1

2prakteknya frekuensi yang digunakan adalah frekuensi 4 Hzdengan waktu pengujian 6 jam 56 menit untuk 100.000 cycle(Testing Report Prusahaan Sepeda Polygon, 2015). Frekuensi 4Hz bukan merupakan frekuensi maksimum pada standarat,pencapaian frekuensi maksimum seperti pada standart ISO 42106-2014 perlu dilakukan. Namun penggunaan frekuensi yangtinggi mengakibatkan pengujian fatigue tidak stabil dan dapatmerusak frame (Styns, 2005 ). Oleh karena itu dalam penelitianini akan menganalisis pengaruh penggunaan frekuensi padapengujian horizontal fatigue test yang disimulasikanmenggunakan software ANSYS versi 15.0 apdl.Penggunaan simulasi dengan software ANSYS dilakukankarena lebih efisien waktu dan harga. Tayade, 2015 melakukansimulasi pengujian horizontal fatigue test pada sepeda tipe falconavon mengunakan ANSYS dan setelah dilakukan validasi dengandata eksperimen menunjukkan hasil yang akurat. Simulasi yangdilakukan Gur, 2014 menggunakan standart EN 14768 dandimodelkan menggunakan finite element methods, menunjukkanpembebanan terbesar pada frame sepeda terdapat pada stays tube.Covil , 2014 menyatakan tegangan terbesar pada frame sepedaterdapat pada down tube. Sedangkan menurut Zhongxia, 2011melakukan simulasi fatigue test menggunakan standart ISO 4210di ANSYS, menyatakan tegangan terbesar terdapat pada staystube dan seat tube. Kegagalan terjadi di beberapa bagian framesepeda, sehingga perlu untuk dilakukan pengkajian ulang desain.Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk menentukan frekuensioptimum yang disimulasikan dengan ANSYS versi 15 apdldengan variasi frekuensi pada pengujian horizontal fatigue test.1.2Perumusan MasalahPermasalahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini adalahsebagai berikut :1. Bagaimana analisis frekuensi optimum pengujian horizontalfatigue pada berbagai rangka sepeda tipe trekking?Laporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

32. Bagaimana pengaruh variari sudut pembebanan terhadapfrekuensi pengujian?1.3 Batasan MasalahBatasan masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini adalahsebagai berikut :1. Posisi pengendara dalam penelitian ini adalah posisipengendaraan normal dengan asumsi bahwa masingmasing gaya kanan dan kiri pada pembebanan horizontalsimetris.2. Sambungan las dari setiap joint dianggap sempurna danluasan dianggap homogen, sehingga keseluruhan bentukrangka merupakan satu kesatuan material yang sama.3. Simulasi pengujian dilakukan pada satu siklus penuhkemudian diulang hingga 100.000 siklus.1.4 Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagaiberikut :1. Menganalisis frekuensi optimum pengujian horizontalfatigue pada berbagai rangka sepeda tipe trekking.2. Mengetahui pengaruh sudut pembebanan terhadapfrekuensi pengujian.1.5 Manfaat PenelitianDengan penelitian ini diharapkan diperoleh informasimengenai frekuensi optimum pengujian horizontal fatiguetest untuk rangka sepeda tipe trekking dan sesuai denganstandar ISO 4210-6-2014.Laporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

4( halaman ini sengaja dikosongkan)Laporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

Laporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan MetalurgiBAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1Penelitian SebelumnyaZhongxia, 2011 melakukan simulasi pengujian fatiguerangka sepeda di ANSYS menggunakan standart ISO 4210,menjelaskan bahwa tegangan terbesar pada top tube sepedaterdapat pada seat tube dan banyak pengujian cycle mengalamikegagalan dikarenakan penggunaan standart yang tidak tepat.Namun tidak melakukan variasi frekuensi pada simulasi yangdilakukan.Gur, 2014 melakukan simulasi pembebanan statis padasepeda anak-anak menggunkan ANSYS dengan standart EN14764 dan diketahui konsentrasi tegangan terbesar terdapat padaseat tube.Covil, 2014 melakukan simulasi finite element hinggapada rangka sepeda dengan standarat EN 14766-2005 dalampenelitian kali ini menggunakan 317 beam element untukmewakili sepeda. Kemudian di uji dengan pemberian bebanvertical sebesar 2400 N dan disimulasi mengendarai. Pengujianyang kedua dilakukan pada seddle dan botom bracket sebagaiindikator stiffness lateral. Hasil dari penelitian ini down tubestays yang paling bertangngung jawab untuk lateral stifness.Hagiharaa, 2007 melakukan variasi frekuensi (6Hz,0.1Hz, dan 0.02 Hz) untuk mengetahui pengaruh frekuensiterhadap pembentukan crack pada alumunium 6061 di lingkunganhydrogen dan nitrogen. Dan hasilnya pada lingkungan hydrogenpembentukan crack akan lebih cepat apabila dilakukan padafrekuensi 6Hz, namun tidak melakukan simulasi.Rong, 2012 melakukan uji fatigue pada material AZ31amplitudu 0.2% kemudian memvariasikan frekuensi pada 1Hzmembutuhkan waktu uji 5.7jam dengan banyak cycle 20,000sedangkan pada frekuensi 10Hz membutuhkan waktu uji 1.8jamdengan banyak cycle 65,000. Setelah dilakukan uji mikroskopikdan SEM menunjukkan terjadi dislokasi didaerah fatigue 1Hz dan5

6twiniing di daerah fatigue 10Hz. Namun tidak melakukansimulasi dengan software.M Arunachalam, 2014 melakukan simulasi pengujianfatigue di CAD/CAE tipe element tetrahedral dengan number ofelement sebanyak 150.000 pada sepeda fodable, dan memberikapembebanan 600N untuk transitional dan 1200N untukcompression untuk minimal 50.000 cycle. Namun tidakmelakukan variasi frekuensi pada pengujian fatigue.Petrone, 2014 melakukan pengujian horizontal fatiguetesting pada top tube sepeda motor dengan gaya 15kN padafrekuensi 7 Hz selama 8.645 jam akan terjadi retak pada 50.000km atau 2xcycle, namun pada penelitian ini tidak dilakukansimulasi dan variasi frekuensi pada pengujian horizontal fatiguetest.Dawyer, 2012 melakukan simulasi pengujian fatiguehorizontal pada top tube sepeda Alumunium 6061 T6menggunakan standart ASTM F2711-08 dengan pemberian gayasebesar 600 N untuk tegangan tarik dan 1200 N untuk tegangantekan pada frekuensi 1 Hz kemudian disimulasikan pada ANSYSWorkbench 13.0 . Pada penelitian ini menunjukkan bahwa crackterjadi top tube dekat dengan down tube, down tube dekat denganpengelasan seat tube, dan pada down tube dekat dengan daerahpengelasan dekat head tube. Namun daerah down tube denganhead tube merupakan daerah yang paling kritis, karena terjadikonsentrasi tegangan apabila diberi gaya pada pengujian fatiguehorizontal. Dari hasil simulasi yang dilakukan top tube sepedadiprediksi akan gagal setelah melewati 490000 cycle.2.2 Macam – Macam Tipe SepedaSecara umum sepeda dibagi menjadi lima (5) kategori,yaitu Mountain Bike (MTB), Road, Urban, BMX, dan Youth.Pembagian berbagai macam tipe sepeda ini berdasarkan padapenggunaan masing – masing tipe yang disesuaikan dengankondisi pemakaian pengendara. Contohnya adalah sepeda tipetrekking yang masuk dalam tipe Urban Bike. Tipe yang sangatLaporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

7cocok untuk daerah perkotaan. Gambar 2.1 merupakan contohtipe sepeda trekking.Gambar 2.1 Sepeda tipe trekkinga)Mountain BikeMerupakan jenis sepeda yang cocock digunakan untukberpetualangan secara off road. Keunggulan sepeda jenis iniadalah memiliki suspense yang sangat baik, cocok digunakanuntuk berpetualangan hingga digunakan dalam keseharian.Tentunya dengan suspensi yang berbeda antara suspensi untukberpetualang dan untuk keseharian. Sepeda ini memiliki beratyang lebih disbanding sepeda road. Mountain bike sendiri dapatdibagi menjadi beberapa tipe lagi diantaranya sepeda Gravity,Enduro, dan Trail, serta XC Race. Laisure banyak disukai karenacocok utuk tipe santai.b) Road BikesMerupakan tipe sepeda yang didesain sangat ringan dancepat. Tipe sepeda ini dioptimalisasi peforma di jalanan aspalLaporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

8cepat dan ringan, Helios didesain untuk optimalisasi performa dijalan aspal. Helios seri A sangat cocok bagi para pembalap danantusias rider yang menginginkan sepeda balap yang responsifdan cepat. Helios C pilihan para rider jarak jauh yangmembutuhkan kenyamanan lebih. Bagi rider yang menginginkansepeda dengan posisi duduk yang tegak, Helios F adalah pilihanterbaik.c) Urban BikesMerupakan tipe sepeda yang sangat cocok untuk daerahperkotaan. Posisi berkendara yang tegak, pedal, dan handlebaryang rata, serta ban 700c yang lebih lebar merupakan paduansempurna untuk kebutuhan bersepeda di perkotaan. Seri Hybridcocok untuk digunakan di jalan raya hingga medan offroadringan. Gates belt drive yang minim perawatan dan tenangdiaplikasikan ke beberapa sepeda SUB dan beberapa Citybike /Trekking. Sepeda Trekking merupakan hybrid bicycle danmerupakan produk eropa yang paling terkenal. Sepeda inimerupakan turunan dari mountain bike. Mereka disesain untukjalanan lurus, dilengkapi dengan rear rack, suspension fork, danalumunium frame, dan dilengkapi gear ratio. Sepeda trekkingsangat ringan, cepat, dan nyaman untuk touring jarak jauh.d) BMX / Dirt Jump BikesDiperuntukkan bagi individu berjiwa bebas, BMX race yangcepat dan gesit, BMX freestlyle untuk atraksi - atraksi yangmenarik, dan sepeda Dirt Jump dengan lompatan lompatanatraktif yang indah. Sepeda Dirt Jump dan BMX 20 atau 24 inchini siap memuaskan adrenaline para pengendaranya.e) Youth BikesMerupakan sepeda anak pertama kali dengan 2 rodaindependen sampai bersepeda di jalur sepeda bersama keluargahingga ke sepeda junior road atau sepeda MTB, semua sepeda iniakan sangat menyenangkan rider muda dalam petualanganmereka.Laporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

92.3 Bagian - Bagian SepedaFrame sepeda tersusun oleh berbagai komponenutama pada gambar 2.2. Top tube sepeda merupakan komponenutama dari sebuah sepeda, karena merupakan tempatmenempelnya komponen-komponen lain. Berikut penjelasankomponen –komponen lain yang ada pada sepeda :Gambar 2.2 Desain Bagian – Bagian Sepeda(Sumber : Dawyer, 2012)a) Pipa Head tube merupakan pipa yang letaknya dibagiandepan top tube. Pipa yang panjangnya lebih pendek daripipa yang lainnya, dan menjadi tempat melekatnyakomponen head set. Komponen heat set menghubungkanantara garpu depan dengan top tube sepeda, sehinggagarpu depan tetap bisa diputar untuk pengendalian. Pipatop tube head tube cukup berpengaruh terhadap geometrisebuah sepeda, yang memepengaruhi adalah besarnyasudut kemiringan pipa head tube atau biasa dikenaldengan istilah head angle. Sudut kemiringan pipa headtube diukur dari sumbu horizontal sepeda. Semakin suduthead tube mendekati 900 secara horizontal, maka sepedaLaporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

10b)c)d)e)akan lebih efisien dikendarai dan lebih mudahpengendaliannya.Pipa Top tube Pipa top tube merupakan pipa top tubeyang letaknya dibagian paling atas dari sebuah top tube,pipa ini adalah pipa top tube yang menghubungkan pipaseat tube dengan pipa head tube. Top tube sepeda yangdiprosuksi tahun 1980-an memiliki bentuk pipa top tubelurus atau sejajar horizontal, karena bentuknya lurusmaka biasanya disebut top tube horizontal. Pada masasekarang desain pipa top tube dibuat miring. Pada bagianhead tube dibuat lebih tinggi kemudian menurun hinggapipa seat tube.Pipa Down tube Pipa ini salah satu fungsinya adalahberfungsi sebagai peghubung antara pipa head tubedengan lubang bottom bracket di bawah pipa seat tube.Fungsi lain dari pipa down tube adalah sebagai tempatmenempelnya beberapa komponen sepeda seperti tuaspemindah gigi, dan tempat memasang botol minum.Pipa Seat tube Top tube ini berfungsi sebagaipenghubung antara segitiga depan dengan segitigabelakang. Dengan demikian gabungan kedua segitiga itumembentuk satu kesatuan utuh sebuah top tube sepeda.Fungsi lain pipa seat tube adalah sebagai tempatpeletakan seat post (penyangga sedel), pipa seat postdimasukkan ke dalam pipa seat tube, dengan demikianketinggian sedel dapat diatur. Diujung pipa seat tubedipasang seat clamp yang berfungsi mengunci ketinggianseat post disamping itu fungsi utama pipa seat tubeadalah untuk menentukan ukuran sepeda, karena panjangpipa seat tube merupaka ukuran top tube sepeda.Pipa Chain Stay Pipa chain stay merupakan pipa yangberbeda dibagian belakang top tube yang berfungsisebagai tempat meletakkan roda belakang, pipa iniletaknya memanjang dari lubang bottom bracket hinggatitik drop out.Laporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

11f) Pipa Seat Stays Pipa seat stays merupakan bagian toptube yang letaknya berada di atas chain stay, again inimenghubungkan antara bagian atas pipa seat tube denganbagian ujung chai stays atau lebih tepatnya bertemudengan drop out.g) Drop Out Drop out merupakan bagian dari top tube yangfungsinya sebagai tempat peletakan as roda. Bagian yangbentuknya seperti huruf U ini letaknya diujungpertemuuan chain stay dan seat stay, bentuk drop outumumnya ada dua macam, horizontal dan vertical 330rpd(Haryantomy, 2006).2.4 FatigueFatigue adalah kegagalan yang terjadi karenapembebanan dinamis dan fluktuatif dengan pebebanan dibawahtegangan luluh untuk beban statis. Fatigue merupakan kegagalanterbesar pada kegagalan logam dan hampir 90%. Kegagalanfatigue berbahaya, karena tidak memberikan tanda-tandakegagalan yang jelas. Setiap material umumnya memiliki kurvaS-N, dimana stress amplitudes sesuai dengan persamaan 2.1,Sedangkan N merupakan logaritma dari jumlah cycle. . . (1)Secara umum fatigue life dibedakan menjadi dua, yaitu :low-cycle fatigue dan high- cycle fatigue. Pada low-cycle fatigueterjadi kurang daricycle. Sedangkan high-cycle lebihdarihingga patah (Callister, 2009). Alumunium 6061merupakan salah satu logam non-ferrous yang digunakan sebagaibahan baku produksi sepeda trekking. Pada gambar 2.3merupakan kurva S-N logam non-ferrous alumunium 6061.Laporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

12Gambar 2.3 Kurva S-N Alumunium 6061(Sumber : Dawyer, 2012)Sebagai salah satu paduan alumunium, tipe 6061 harusmampu menahan beban minimum 1200N dengan minimum cyclesebanyak 50.000 cycle (Arunachalam, 2014). Namun padakenyataanya banyak paduan alumunium 6061 yang mengalamikegagalan fatigue. Hal ini dikarenakan pembebanan dinamis danfluktuatif pada sepeda.Wohler mengemukakan bahwa pembebanan pada fatigueterdiri dari tegangan tarik dan tekan dan akan membentukgelombang sinusoidal atau fully reversed fatigue loading. Namunpada kenyatannya tidak semua aplikasi pembebanan merupakanfully reverse stress cycling. Ini semua tergantung dari stress ratiotegangan yaitu.(2)Fully reverse loading dapat terjadi apabila R -1. Kurva SN padagambar 2.3 merupakan kurva SN alumunium 6061 yangditentukan berdasarkan kombinasi tegangan rata – rata dantegangan alternating.Laporan Tugas AkhirJurusan Teknik Material dan Metalurgi

13Struktur senantiasa mempunyai spektrum pembebanandan variabel amplitudo pembebanan. Ketika diberikan variasipembebanan selama proses kelelahan. Kerusakan kumulatif dapatdiperkirakan dengan hukum Miner. Gambar 2.4 memperlihatkanefek kerusakan kumulatif selama pembebanan fatigue, diamanaNi adalah lifetime cycle dan ni adalah jumlah siklus pada t

Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Material dan Metalurgi prakteknya frekuensi yang digunakan adalah frekuensi 4 Hz dengan waktu. pengujian . 6 jam 56 menit untuk 100.000 . cycle (Testing Report . Prusahaan Sepeda Polygon, 2015). Frekuensi 4 Hz bukan merupakan frekuensi maksimum pada standarat,

Related Documents:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian alat, dan kemudian dilakukan analisis dari hasil pengujian tersebut. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana alat bekerja, serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang bekerja sesuai dengan spesifikasi. 4.1. Pengujian Sensor TDS Pengujian sensor

Laporan Tugas Akhir Jurusan Teknik Material dan Metalurgi prakteknya frekuensi yang digunakan adalah frekuensi 4 Hz dengan waktu. pengujian . 6 jam 56 menit untuk 100.000 . cycle (Testing Report . Prusahaan Sepeda Polygon, 2015). Frekuensi 4 Hz bukan merupakan frekuensi maksimum pada standarat,

Bab IV. Pengujian dan Analisa Hasil Pengujian Laporan Tugas Akhir 33 Gambar 4.3 Tampilan pengujian tombol remove list pada visual basic 6.0 4.1.3 Pengujian Tombol Remove All Tombol remove all berfungsi untuk mengapus semua data gerakan motor servo ac yang ada pada listbox list1.Pengujian tombol remove all dilakukan dengan cara meng-klik tombol remove all.

oleh harmonisa orde ganjil frekuensi rendah, yakni harmonisa orde lima, tujuh, sebelas, dan seterusnya (Sankaran, 2002). Sebagai contoh frekuensi fundamental 50 Hz, kemudian frekuensi harmonisa ke lima 250 Hz, frekuensi harmonisa ke tujuh 350 Hz, dan seterusnya. Tingginya kandungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Program Pada tahap analisis kinerja perangkat lunak dijelaskan tentang pengujian aplikasi pencarian jalur terpendek menggunakan algoritma semut. Pengujian dilakukan dengan kompleks dan diharapkan dapat diketahui kekurangan-kekurangan

tugas akhir ini. Diawali oleh diagram alir rencana pengujian, spesimen yang akan digunakan, dan tahapan pada setiap proses pengujian. Bab IV merupakan kumpulan analisis dan data hasil pengujian yang di peroleh dari pemeriksaan komposisi kimia, pengamatan metalografi dan pengujian kekerasan.

PETUNJUK TEKNIS PENGUJIAN TANAH KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M . D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A . Ketentuan Praktis Pengujian Tanah Jembatan 1 Ketentuan Praktis Pengujian Tanah Jembatan .

Point Club – Received for earning 500 points in both Regional and National competition. “Luck is in catching the wave, but then you have to ride it.” – Jimoh Ovbiagele 5 2nd 2017 Bushido International Society Inductee Mr. Drake Sass VISION: To keep a tradition that has withstood the test of time, to validate ancient fighting arts for modern times. INSTRUCTORS RANK: Matsamura Seito .