LAPORAN LOGICAL FRAMEWORK APPROACH (LFA)

2y ago
44 Views
2 Downloads
954.05 KB
24 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Giovanna Wyche
Transcription

LAPORAN LOGICAL FRAMEWORK APPROACH (LFA)“PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DIKEPULAUAN SERIBU, PROVINSI DKI JAKARTA”1.DISUSUN OLEH:KELOMPOK I BIOTEKNOLOGIKHAIRUL ANAM (P051090031/BTK)2.DINI DAMAYANTI (P051090111/BTK)3.ISNA RAHMADINI (P051090191/BTK)4.LILIS SUPRATMAN (P051090151/BTK)5.RUTH MADUMA D. SIANTURI (P051090071/BTK)DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALSPS INSTITUT PERTANIAN BOGORPROGRAM MULTI DISIPLINMAYOR BIOTEKNOLOGIBOGOR2010

PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUTI. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangRumput laut merupakan salah satu komoditi ekspor yang potensial untukdikembangkan. Saat ini Indonesia masih merupakan salah satu negara eksportirpenting di Asia karena rumput laut tumbuh dan tersebar hampir diseluruh perairanIndonesia. Rumput laut masih banyak diekspor dalam bentuk bahan mentah yaituberupa rumput laut kering. Rumput laut yang ada di perairan Indonesia tidaksemua bermanfaat bagi manusia. Rumput laut yang banyak dimanfaatkan adalahdari jenis ganggang merah dan ganggang cokelat karena mengandung agar-agar,keraginan, porpiran, dan furcelaran. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan(2010) sebanyak 70% produksi bahan mentah rumput laut kering di ekspor keChina, Uni Eropa, dan Filipina. Pasar dalam negeri masih menyerap 30 persenbahan mentah rumput laut kering.Rumput laut memerlukan tempat menempel untuk kelangsungan hidupnyawalaupun sebenarnya rumput laut tidak memiliki akar namun memiliki bagianyang menyerupai akar dan mempunyai fungsi untuk melekat, biasanya rumputlaut menempel pada karang mati atau cangkang moluska, dapat juga menempelpada pasir atau lumpur. Rumput laut juga memerlukan sinar matahari untukmelakukan proses fotosintesis. Tidak seperti tumbuhan pada umumnyamendapatkan unsur hara dari tanah, rumput laut mendapat zat hara dari airdisekelilingnya.Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan di Kepualauan Seribuadalah jenis Eucheuma cottonii. Rumput laut jenis Eucheuma cottonii ini jugadikenal dengan nama Kappaphycus alvarezii. Genus Eucheuma popular di bidangniaga untuk jenis rumput laut penghasil karaginan.Budidaya runput kaut di kepulauan seribu banyak ditemui di pulauPanggang dan Pramuka, budidaya rumput laut merupakan salah satu usahaalternatif apabila keadaan musim yang tidak memungkinkan bagi nelayan untuk

melaut. Produktivitas rumput laut yang dibudidayakan pada kedua pulau tersebutdapat mencapai 100 kilogram dalam sekali panen. Jangka waktu pemeliharaanhingga panen memerlukan waktu selama 4 bulan apabila kondisi perairan lautmendukung. Harga jual dari rumput laut dalam keadaan basah berkisar Rp. 500 –1000 per kilogramnya, sedangkan harga jual rumput laut dalam keadaan keringmencapai Rp. 4000 – 5000 per kilogram. Belakangan ini harga jual rumput lautmengalami penurunan dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya ialahlingkungan tumbuh yang kotor karena polutan menyebabkan kualitas rumput lautyang kurang baik dan produktivitas menurun. Banyaknya polutan dikarenakanyang dapat menyebabkan kondisi laut yang kurang baik disebabkan karenasampah yang bertebaran di laut yang berasal dari Jakarta atau dari warga darikedua pulau tersebut.Potensi untuk mengembangkan budidaya rumput laut di Kepulauan Seributerbuka lebar. Pengembangan budidaya rumput laut dapat berkontribusi terhadappengentasan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi didaerah tersebut. Oleh karena itu, Oleh karena itu, kelompok kami tertarik untukmenelaah pengembangan usaha budidaya rumput laut di Kepulauan Seribu dengananalisis Logical Framework Approac (LFA).1.2. TujuanTujuan dari pembuatan dari makalah ini ialah menganalisa masalahpengembangan budidaya rumput laut dengan metode LFA (Logical FrameworkApproach).1.3. Rumusan MasalahKebutuhan rumput laut di pasar dunia cenderung meningkat setiap tahun.Untuk tahun 2005, kurang lebih 260.571.050 ton, 273.599.602 ton (2006),287.279.582 ton (2007), dan tahun 2009 meningkat mencapai 316.725.339 ton.Potensi produksi rumput laut kering dalam setiap hektar 16 ton per tahun. Hargadi pasar dunia Rp 4,5 juta per ton. Jika separuh potensi itu tergarap, menghasilkan9,6 juta ton per tahun. Total devisa yang diperoleh sekitar Rp 40 triliun

Rumput laut cukup mudah dibudidayakan di Perairan Indonesia. Wilayahpotensial untuk pengembangan budidaya rumput laut Eucheuma terletak perairanpantai Nanggro Aceh Darusalam (Sabang); Sumatera Barat (Pesisir Selatan,Mentawai); Riau (Kepulauan Riau, Batam); Sumatera Selatan; Bangka Belitung,Banten (dekat Ujung Kulon, Teluk Banten/P. Panjang); Jawa Tengah (KarimunJawa), Jawa Timur (Situbondo dan Banyuwangi Selatan, Madura); Bali (NusaDua/Kutuh Gunung Payung, Nusa Penida, Nusa Lembongan) dan Buleleng; NusaTenggara Barat (Lombok Barat dan Lombok Selatan, pantai Utara SumbawaBesar, Bima, dan Sumba); Nusa Tenggara Timur (Maumere, Larantuka, Kupang,P. Roti selatan); Sulawesi Utara; Gorontalo; Sulawesi Tengah; SulawesiTenggara; Sulawesi Selatan; Kalimantan Barat; Kalimantan Selatan (Pulau Laut);Kalimantan Timur; Maluku (P. Seram, P. Osi, Halmahera, Kep. Aru dan Kei);Papua (Biak, Sorong), dan DKI Jakarta (Kepulauan Seribu).Budidaya runput kaut di kepulauan seribu banyak ditemui di pulauPanggang dan Pramuka, budidaya rumput laut merupakan salah satu usahaalternatif apabila keadaan musim yang tidak memungkinkan bagi nelayan untukmelaut. Produktivitas rumput laut yang dibudidayakan pada kedua pulau tersebutdapat mencapai 100 kilogram dalam sekali panen.Pengembangan usaha budidaya rumput laut yang terencana diharapkanmampu percepatan usaha budidaya rumput laut. Akan tetapi, perlu dilakukankajian dan evaluasi mengenai pengembangan usaha budidaya rumput laut. Potensirumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar atau terbesar di dunia, tetapiyang tergarap baru sekitar 10 persen. Kenyataan itu merupakan dampak daripengabaian terhadap usaha budidaya selama 30-an tahun terakhir. Untuk itu, perludidorong percepatan usaha budidaya rumput laut sebab kebutuhan dunia terusmeningkat. Oleh karena itu salah satu usaha yang dilakukan adalah menganalisapengembangan usaha budidaya rumput laut dengan analisis Logical FrameworkApproach.II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Kepulauan Seribu

Kepulauan seribu terdiri atas 110 pulau, dan 11 diantaranya yang dihunipenduduk. Pulau-pulau lainnya digunakan untuk rekreasi, cagar alam, cagarbudaya dan peruntukan lainnya. Luas Kepulauan Seribu kurang lebih 108.000 ha,terletak dilepas pantai utara Jakarta dengan posisi memanjang dari Utara keSelatan yang ditandai dengan pulau-pulau kecil berpasir putih dan gosong-gosongkarang. Pulau Untung Jawa merupakan pulau berpenghuni yang paling selatanatau paling dekat dengan jarak 37 mil laut dari Jakarta. Sedangkan kawasan palingutara adalah Pulau Dua Barat yang berjarak sekitar 70 mil laut dari Jakarta.Gambar 1. Peta Kepulauan SeribuPusat pemerintahan kabupaten ini terletak di Pulau Pramuka yang mulaidifungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten sejak tahun 2003. Terdapatdua Kecamatan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yakni Kecamatan

Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. KepulauanSeribu Selatan membawahi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau Tidung,Kelurahan Pulau Pari, dan Kelurahan Pulau Untung Jawa. Kecamatan KepulauanSeribu Utara membawahi tiga kelurahan juga yaitu Kelurahan Pulau Kelapa,Kelurahan Pulau Harapan, dan Kelurahan Pulau Panggang.Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 1986 Tahun2000 tentang wilayah Kepulauan Seribu dinyatakan bahwa jumlah pulau di64Kecamatan Kepulauan Seribu adalah 110 pulau yang secara Administratif dibagaimenjadi 6 wilayah kelurahan yaitu kelurahan Pulau Panggang, Pulau Tidung, ulauKelapa, Pulau Untung Jawa, Pulau Harapan dan Pulau Pari. Dari keenam elurahantersebut Kelurahan Pulau Kelapa memiliki pulau yang paling banyak (36 pulau)anyang paling sedikit pulaunya adalah Kelurahan Pulau Tidung (6 pulau).Tabel 1. Jumlah pulau menurut Kelurahan di Kabupaten Administrasi KepulauanSeribu.No.KELURAHANJumlah PulauKecamatan Kepulauan Seribu Utara1Kel. Pulau Panggang132Kel. Pulau Harapan303Kel. Pulau Kelapa36Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan1Kel. Pulau Untung Jawa152Kel. Pulau Tidung63Kel. Pulau Pari10Jumlah110Kepulauan Seribu mempunyai jumlah penduduk sebanyak lebih kurang20.000 jiwa yang tersebar di sebelas pulau-pulau kecil berpenghuni. Kesebelaspulau tersebut di antaranya Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau

Tidung Besar, Pulau Tidung Kecil, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, PulauHarapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Sebira. Selain pulau-pulau berpenghuni,terdapat pula beberapa pulau yang dijadikan sebagai pulau wisata, seperti PulauBidadari, Pulau Onrust, Pulau Kotok Besar, Pulau Puteri, Pulau Matahari, PulauSepa, dan sebagainya.Mata Pencaharian yang ada di Kebupaten Administratif Kepulauan agangan,PNSTNI,Karyawan/buruh, dan lain-lain. Data mengenai mata pencaharian pendudukKepulauan Seribu dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 2. berikut :Tabel 2. Jumlah Penduduk Kelurahan-Kelurahan di Kepulauan SeribuBerdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2002

Gambar 2. Kompisisi Mata Pencaharian Penduduk di Kepulauan Seribu, ectorperikanankhususnya nelayan merupakan mata pencaharian terbesar yaitu ainegeri6,5%pegawaiswasata/wiraswasta 3,8%, jasa 1,7% dan TNI/POLRI 0,3%, sedangkanlain-lainnya sebesar 8%.Jika dilihat dari karakteristik masing-masing kelurahan umumnya semuakelurahan diatas 60% penduduknya sebagai nelayan, dimana kelurahan Pulau pariadalah paling banyak diantara lainnya yaitu 85%. Sedangkan kelurahan PulauHarapan adalah kelurahan yang nelayannya relatif sedikit yaitu dibawah 50%karena penduduknya banyak yang memilih berkerja sebagai pedagang atau buruhdan pekerjaan lainnya yang hampir mencapai 50%.Nelayan di Kepulauan Seribu hampir semuanya adala nelayan tradisionaldengan berbagai tipe, yaitu sebagai nelayan harian, mingguan, nelayan bulanan.Penghasilan yang diperoleh pun tidak menentu tergantung musim, ketika sedangmusim ikan mereka yang nelayan harian bisa mendapatkan ikan di atas Rp.100.000 per hari, tetapi ketika ikan berkurang untuk memperoleh Rp. 20.000cukup sulit, itulah yang dialami oleh sebagian besar nelayan Kepulauan Seribukarena mereka adalah para nelayan tangkap yang sangat mengandalkan alam.Sesungguhnya keadaan ini bisa diatasi jika para nelayan juga melakukan kegiatanbudidaya ikan.

2.2. Rumput LautRumput laut potensial yang dimaksud disini adalah jenis-jenis rumput lautyang sudah diketahui dapat digunakan diberbagai industri sebagai sumberkaraginan, agar-agar dan alginat. Karaginofit adalah rumput laut yangmengandung bahan poli olisakarida karagin, agarofit adalah rumput laut yangmengandung bahanutama polisakarida agar-agar keduanya merupakan rumput lautmerah (Rhodophyceae). Rumput laut merah yang banyak tumbuh di Indonesiaberasal dari Eucheuma. Di Kepulauan Seribu sendiri telah dilakukan budidayaEuchema di beberapa pulau. Beberapa jenis yang dapat tumbuh antara lainEucheuma spinosum, E. Edule, E. Vermiculare, E. cottoni, dan E. striatum.2.2.1. Deskripsi Eucheuma cottoniiMenurut Doty (1985), Eucheuma cottonii merupakan salah satujenisrumput laut merah (Rhodophyceae) dan berubah nama menjadi Kappaphycusalvarezii karena karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan.Maka jenis ini secara taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii (Doty 1986).Nama daerah ‘cottonii’ umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam duniaperdagangan nasional maupun internasional. Klasifikasi Eucheuma cottoniimenurut Doty (1985) adalah sebagai berikut :Kingdom: PlantaeDivisi: RhodophytaKelas: RhodophyceaeOrdo: GigartinalesFamili: SolieriaceaGenus: EucheumaSpecies: Eucheuma alvarezii Doty

(A)(B)Gambar 3 . (A). Eucheuma cottoni (B). Eucheuma spinosumCiri fisik Eucheuma cottonii adalah mempunyai thallus silindris,permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-kadangberwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadihanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu proses adaptasikromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitaspencahayaan (Aslan 1998). Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuksederhana sampai kompleks. Duri-duri pada thallus runcing memanjang, agakjarang-jarang dan tidak bersusun melingkari thallus. Percabangan ke berbagai arahdengan batang-batang utama keluar saling berdekatan ke daerah basal (pangkal).Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-cabangpertama dan kedua tumbuh dengan membentuk rumpun yang rimbun dengan cirikhusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari (Atmadja 1996).Kedalaman yang ideal untuk budidaya rumput laut adalah berkisar antara30-50 cm pada surut terendah. Pada kondisi ini rumput laut tidak mengalamikekeringan pada saat terjadinya surut rendah dan tidak terkena sinar mataharisecara langsung, namun masih dapat memperoleh sinar matahari ketika air pasangterjadi. Euchema toleran salinitas yang cukup luas dan dapat tumbuh dengan baikpada salinitas perairan 27-34 permil, toleran pada suhu 24-36oC dengan fluktuasiharian 4oC. Laju arus air yang ideal adalah antara 20 – 40 cm/detik. pH optimumdalam pembudidayaan rumput laut ialah antara 7,5 – 8. Perubahan pH akanmempengaruhi keseimbangan kandungan karbondioksida, secara umum dapatmembahayakan kehidupan biota laut. Beberapa hal yang harus dipertimbangkandalam pemilihan lokasi budidaya rumput laut, diantaranya ialah:

a) lokasi harus bebas dari bahan tercemar,b) lokasi harus jauh dari dari arus lalu lintas yang ramai,c) lokasi yang cukup strategis untuk pemasaran rumput laut.Umumnya Eucheuma cottonii tumbuh dengan baik di daerah pantaiterumbu (reef). Habitat khasnya adalah daerah yang memperoleh aliran air lautyang tetap, variasi suhu harian yang kecil dan substrat batu karang mati (Aslan1998). Beberapa jenis Eucheuma mempunyai peranan penting dalam duniaperdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karaginan. Kadar karaginandalam setiap spesies Eucheuma berkisar antara 54 – 73 % tergantung pada jenisdan lokasi tempat tumbuhnya. Jenis ini asal mulanya didapat dari perairan Sabah(Malaysia) dan Kepulauan Sulu (Filipina). Selanjutnya dikembangkan ke berbagainegara sebagai tanaman budidaya. Lokasi budidaya rumput laut jenisini diIndonesia antara lain Lombok, Sumba, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tengah, Lampung, Kepulauan Seribu, dan Perairan Pelabuhan Ratu(Atmadja 1996).2.3. Budidaya Rumput Laut Eucheuma di Kepaluan SeribuAktifitas budidaya laut yang dilakukan oleh sebagian masyarakat diKepulauan Seribu merupakan mata pencaharian alternatif selain kegiatanmenangkap ikan di laut sebagai nelayan. Kegiatan usaha budidaya laut yangdikembangkan antara lain budidaya rumput laut dan ikan kerapu. Usaha budidayarumput laut banyak dikembangkan oleh masyarakat karena biaya investasi yangtidak terlalu besar namum mempunyai hasil yang cukup baik. Kegiatan budidayalain yang telah diusahakan juga yaitu teripang, walaupun masih dalam bentukpengumpulan dari alam.

Gambar 4. Usaha budidaya rumput lautUsaha budidaya rumput laut (seaweed) banyak diusahakan disemua pulaubesar yang berpenghuni, seperti Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan PulauTidung, serta disekitar P. Ayer, P. Tikus, P. Kongsi, P. tengah dan P. erapapulaudiKepulauanSeribu menunjukan kecenderungan yang sangat pesat dan diperkirakantelah melampuai daya dukung lingkungan setempat. Budidaya rumput lautmembutuhkan nutrien yang berasal dari air di terumbu karang yang memilikikemampuan menstabilkan nutrien. Namun, perkembangan luasan budidayarumput laut dapat menghambat penetrasi cahaya untuk kelangsungan nperekonomian di wilayah Kepulauan Seribu.dapatmeningkatkanProduktivitas rumput laut yangdibudidayakan pada kedua pulau tersebut dapat mencapai 100 kilogram dalamsekali panen. Jangka waktu pemeliharaan hingga panen memerlukan waktuselama 4 bulan apabila kondisi perairan laut mendukung. Harga jual dari rumputlaut dalam keadaan basah berkisar Rp. 500 – 1000 per kilogramnya, sedangkanharga jual rumput laut dalam keadaan kering mencapai Rp. 4000 – 5000 perkilogram.

Gambar 5. Skema pemasaran rumput laut

III. ANALSIS LOGICAL FRAMEWORK APPROACH (LFA)3.1. Stakeholder AnalysisPihak-pihak yang berperan sebagai stakeholder dalam pengembanganusaha budidaya rumput laut ini adalah sebagai berikut.a. Bank.Bank merupakan salah satu sumber dana yang dapat menunjangkeberlangsungan pemanfaatan budidaya rumput laut. Hal ini dapatdiwujudkan dalam bentuk pinjaman dan memberikan investasi kepadaklaster bisnis khususnya kelompok tani dan UKM yang bergerak dalambidang pembudidayaan rumput laut. Sebelum perbankan memberikan danapinjaman, maka diadakan mediator terlebih dahulu agar terjalin kerjasamayang baik antara para pengusaha dan kelompok tani. Mediator tersebutterimplementasi dalam bentuk koperasi simpan pinjam. Dengan adanyakoperasi tersebut, kelompok tani memperoleh keuntungan dalampeminjaman modal untuk menunjang usaha budidaya yang dilakukan.Sedangkan keuntungan yang diperoleh pihak bank yaitu mendapatkanbunga pinjaman sesuai dengan kesepakatan.b. Petani/nelayan rumput laut.Petani rumput laut merupakan titik tolak keberhasilan dari usahapemanfaatan budidaya rumput laut. Kelompok tani melakukan prosespenanaman, pemanenan dan pengeringan. Umumnya dalam satu kelompoktani terdiri dari lima orang petani. Akan tetapi, untuk tingkat klaster bisnispemula diupayakan terdiri dari 150 kelompok tani. Setelah prosespemanenan, dilanjutkan dengan pendistribusian hasil panen rumput lautkepada suatu lembaga. Lembaga tersebut berperan sebagai distributor awalyang menampung hasil panen sebelum dijual kepada para pengusahapengelola. Dengan adanya lembaga tersebut, diharapkan harga jual rumputlaut tidak mengalami fluktuasi agar pihak kelompok tani mendapatkankeuntungan yang tetap.

c. UKM (Unit Kegiatan Masyarakat).Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) merupakan gabungan dari para petaniyang melakukan budidaya rumput laut. UKM memiliki peranan sebagaipengumpul hasil panen dari para petani. UKM dibentuk dengan tujuanhasil panen rumput laut yang diperoleh bisa langsung dilakukanpenanganan awal seperti penyortiran dan pengeringan lanjutan terhadaprumput laut hasil budidaya. Dengan begitu, Unit kegiatan masyarakatdisini dapat membantu memberikan keuntungan optimal kepada parapembudidaya rumput laut karena rumput laut tersebut dilakukanpengolahan awal sebelum dijual ke pengolah yang lebih besar. Dengankata lain, para UKM dapat meningkatkan kualitas hasil panen agarmemperoleh harga jual yang lebih tinggi. Harapan yang lebih jauh lagi,untuk meningkatkan komitmen dan keberlangsungan produksi budidayarumput laut, maka secara bertahap dapat memiliki saham disuatuperusahaan tertentu.d. Perusahaan.Perusahaan memiliki peranan dalam distributor akhir dalam upayamenampung hasil panen rumput laut agar dilanjutkan dengan pengolahanrumput laut menjadi berbagai macam bentuk olahan. Hasil olahan rumputlaut akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi untuk dipasarkan baik dipasar domestic ataupun pasar internasional. Jika produksi rumput lautdapat memenuhi keinginan pasar, maka tidak menutup kemungkinan paraperusahaan akan menjamin pinjaman para kelompok tani terhadapkeberlangsungan usaha budidaya rumput laut.e. Pemerintah Daerah.Pemerintah daerah memiliki peranan dalam usaha pemanfaatan budidayarumput laut. Untuk menunjang keberlangsungan dan kenyamanan usaharumput laut, hendaknya pemerintah daerah dapat mebantu dalam halperijinan dalam penggunaan pantai dan akses kesumber permodalan.Keberhasilan budidaya rumput laut secara langsung dapat meningkatkanpendapatan daerah sekaligus dapat meningkatkan daya beli masyarakat

pesisir atau para petani rumput laut yang perekonomiannya termasukmenengah kebawah.Gambar 6. P

Pengembangan usaha budidaya rumput laut yang terencana diharapkan mampu percepatan usaha budidaya rumput laut. Akan tetapi, perlu dilakukan kajian dan evaluasi mengenai pengembangan usaha budidaya rumput laut. Potensi rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar atau terbes

Related Documents:

standar laporan keuangan 4.20 Membuat laporan keuangan 3.20.1 Menjelaskan standard laporan keuangan 3.20.2 Menganalisis standard laporan keuangan usaha produk barang/ jasa 4.20.1 Menyusun laporan keuangan Penyususnan laporan keuangan - Mengamati untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyusunan laporan keuangan usaha

SLL** logical shift left SRL** logical shift right SLA** arithmetic shift left SRA** arithmetic shift right ROL** rotate left ROR** rotate right equality / Inequality less than less that or equal greater than greater than or equal NOT logical NOT AND logical AND OR logical OR NAND logical NAND NOR logical NOR XOR logical XOR

ketentuan umum penyusunan Laporan Tugas Akhir, struktur isi Laporan Tugas Akhir, tata tulis Laporan Tugas Akhir dan prosedur ujian. Pedoman Penulisan Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi mahasiswa Program Studi D3 Akuntansi STIE Putra Bangsa yang akan menyusun Laporan Tugas Akhir dan dosen pembimbingnya.

LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN Laporan yang harus dibuat oleh Penyeclia Jasa Lainnya, meliputi: a. Laporan Harian; b. Laporan Mingguan; c. Laporan Bulanan. Isi laporan menyangkut tentang kemajuan pekerjaan yang telah clilaksanakan, penggunaan bahan/material serta peralatan yang cligunakan cla

LAPORAN mANAjEmEN management Report 10 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report 14 Laporan Direksi Board of Directors Report Pt trisula International, t bk. Laporan tahunan 2016 Kilas Kinerja 2016 Laporan Manajemen Pro l Perusahaan A

bahwa laporan keuangan yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Palembang belum sesuai dengan penyusunan laporan keuangan berdasarkan format laporan keuangan organisasi nirlaba yang ada pada PSAK No.45. SMA Muhammadiyah 1 Palembang tidak menyajikan laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus

6 VI LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS 1. sejarah akuntansi dan laporan keuangan 2. neraca 3. laporan laba rugi 4. laporan arus kas 5. laporan arus kas 7 VII LA PORAN KEUANGAN DAN PERPAJAKAN 1. manfaat dan keterbatasan laporan keuangan 2. memodifikasi data akuntansi untuk kepetusan investor dan manajerial 3. MVA dan EVA 4. sistem pajak penghasilan

tool for undertaking sector analysis, project planning, and project management. The logical framework process is distinct from the logical framework matrix, which you may be familiar with. The logical framework process starts with the analysis of a sector and ends with the design of a project or program using the logical framework.