PROFIL KABUPATEN / KOTA

2y ago
36 Views
2 Downloads
239.44 KB
10 Pages
Last View : 15d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Annika Witter
Transcription

PROFIL KABUPATEN / KOTAKOTA BATUJAWA TIMUR

KOTA BATUADMINISTRASIProfil WilayahKota Batu merupakan salah satu kotayang baru terbentuk pada tahun 2001sebagai pecahan dari KabupatenMalang. Sebelumnya wilayah kota batumerupakan bagian dari Sub SatuanWilayah Pengembangan 1 (SSWP 1)Malang Utara. Kota ini sedangmempersiapkan diri untuk mampumelakukan perencanaan, pelaksanaanserta mengevaluasian proyek-proyekpembangunan secara mandiri sehinggamasyarakat di wilayah ini semakinrneningkat kesejahterannyaKota Batu yang terletak 800 meter diataspermukaan air laut ini dikaruniakeindahan alam yang memikat. Potensi ini tercermin dari kekayaan produksipertanian, buah dan sayuran, serta panorama pegunungan dan perbukitan.Sehingga dijuluki the real tourism city of Indonesia oleh Bappenas.Kota Batu memiliki 3 (tiga) buah gunung yang telah dikenal dan telah diakuisecara nasional. Gunung-gunung tersebut adalah Gunung Pandennan (2010 m),Gunung Welirang (3156 m), Gunung Arjuno (3339 m) dan masih banyak lagi lainnyaDengan kondisi topografi pegunungan dan perbukitan tersebut menjadikankota Batu terkenal sebagai daerah dingin. Temperatur rata-rata kota Batu 2l,5 C,dengan temperatur tertinggi 27,2 C dan terendah 14,9 C.Rata-rata kelembabannisbi udara 86' % dan kecepatan angin 10,73 km/jam. Curah hujan tertinggi dikecamatan Bumiaji sebesar 2471 mm dan hari hujan 134 hari.Tabel 1 . LUAS WILAYAH KOTA BATU 2001No.KecamatanLuas ,234202,800Secara astronomis terletak di 112 17'10,90"-122 57'11" Bujur Timurdan7 44'55,11"-8 26'35,45 Lintang Selatan. Sedangkan batas adminstratifwilayahnya dapat digambarkan sebagai berikut: Batas wilayah utara:Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan Batas wilayah selatan: Kabupaten Malang

Batas wilayah Barat: Kabupaten Malang Batas wilayah Timur: Kabupaten MalangKota Batu merupakan ibu kota Batu, Jawa Timur. Memiliki wilayah seluas 197,087km² yang dibagi dalam 3 wilayah kecamatan (Bumiaji, Batu, Junrejo), 4 kelurahan,dan 19 desa, dengan jumlah penduduk 168.155 jiwa (2001).Profil WilayahKota apel. Julukan itu telah lama melekat pada kota yang secara resmi baru berdiridua tahun lalu. Apel merupakan produk khas yang menjadi andalan daerah yangatarannya berada di ketingggian tak kurang dari 600 m diatas permukaan laut sertadikelilingi banyak gunung (Gunung Panderman, Gunung Banyak, Gunung Welirang,dan Gunung Bokong).Jenis tanah yang berada di kota Batu sebagian besar merupakan andosol,selanjutnya secara berurutan kambisol, latosol dan aluvial. Tanahnya berupa tanahmekanis yang banyak mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunungberapi, sifat tanah semacam ini mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi.Banyak potensi wisata alam yang bisa dikembangkan dari Kota Batu ini. Tinggalbagaimana cara mengemas semua keindahan panorama alam tersebut.Sebagai contoh adanya pemandian air panas Cangar, wisata olahraga paralayangyang mengambil lokasi di Gunungbanyak, Kecamatan Bumiaji dan membentanghingga Kecamatan Batu dan Junrejo. Konon, menurut atlet dan para pengunjung,pemandangannya adalah yang paling bagus se-Asia.Potensi lain yang segera akan dikembangkan adalah akan dibangun wisata bungayang rencananya akan mengambil lokasi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu.Konsepnya, seluruh desa akan dipenuhi para penjual bunga, dan pengunjung daptdatang untuk sekedar berjalan-jalan sambil melihat-lihat pemandangan aneka bunga.Rencana lai adalah dengan menggarap puluhan goa peninggalan Jepang yangterletak di tiga lokasi, yaitu Cangar (Kecamatan Bumiaji), Tlekung (KecamatanJuntrejo) dan Songgokerto (Kecamatan Batu).Hasil perkebunan andalan yang menjadi komoditi utama dari Kota Batu adalah buahapel. Apel batu ini memiliki empat varietas yaitu manalagi, rome beauty, anna, danwangling. Namun beberapa tahun belakangan ini, apel batu tidak lagi dapatdiunggulkan karena selain terjadi penurunan produksi antara 0,8-2,1%, apel batujuga harus bersaing dengan apel-apel impordari Amerika, Australia, dan NewZealand.Selain apel batu, Batu juga menghasilkan berbagai jenis buah lain seperti jerukalpukat, nangka, dan pisang. Seperti Kecamatan Bumiaji yang produktifmenghasilkan bermaca-macam buah-buahan, juga menjadi sentra produksi jerukkeprok batu, jeruk keprok punten, dan jeruk manis. Dengan nilai produksi mencapai23.152 ton dari 24.205 pohon, jeruk-jeruk batu tersebut didistribusikan ke Surabaya,Bali, dan Jakarta.Sektor pertanian juga mulai digiatkan setelah masa kejayaan apel berlalu. Kota Batusedang mencoba meneliti pengembangan kedelai Jepang Edamamae di Batu.Hasilnya sangat potensial unutk dipasok ke Jepang sebagai alternatif peningkatanpendapatan petani. Setelah diuji coba, kualitasnya termasuk grade 9, diatas Jemberatau Lumajang yang meraih grade 6-7. Untuk mendukung ekspor kedelai, diperlukanindustri pengepakan yang membutuhkan dana sekitar Rp 15 milyar. Diharapkan, dariekspor satu kontainer, Batu meraup untung sekitar 40%.

PENDUDUKJumlah dan Kepadatan PendudukBerdasarkan Hasil Registrasi Penduduk akhir tahun 2002, jumlah penduduk kotaBatu tercatat sebesar 163.393 jiwa dengan tingkat kepadatan sebesar 806 jiwa/km.Komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa 49,33 5 adalahpenduduk laki-laki dan 50,67% adalah penduduk perempuan dengan angka sex ratiosebesar 97,37%. Struktur umur penduduk cenderung mengarah pada kelompokberusia muda, hal ini ditunjukkan dengan angka beban ketergantungan pendudukmuda sebesar 35,78%. Dengan demikian angka beban ketergantungan secarakeseluruhan mencapai 44,67% atau dengan angka absolut dikatakan bahwa setiapserratus penduduk usi aproduktif akan menanggung sekitar 44 orang bukan usiaproduktif (0-14 tahun) dan 64 tahun ke atas atau dengan ratio 2:1.Dari data kependudukan di atas maka Kota Batu dapat digolongkan kepada KelasKota Sedang, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Sedangadalah Kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 500.000 jiwa.Tabel . LUAS WILAYAH, PENDUDUK DAN KEPADATAN MENURUT KECAMATANKecamatan Luas Wilayah %Penduduk %Kepadatan1. Batu45,45822,8374.87845,831.6472. Junrejo25,65012,8837.63323,031.4673. Bumiaji127,97964,2850.8823,14398Kota Batu199,087100,00 163.393100,00 821Sumber : Registrasi Penduduk Akhir Tahun 2002Tenaga KerjaBerikut adalah jumlah penduduk Kota Batu berdasarkan mata pencahariannya : Pegawai Negeri/TNI :pegawai perusahaan swasta :pedagang/pengusaha :petani/peternak :lainnya :12.379(jiwa)2.959 (jiwa)5.634 (jiwa)23.195 (jiwa)56.001(jiwa)EKONOMIKondisi Perekonomian DaerahDISTRIBUSI KEGIATAN EKONOMI KOTA BATU 2001Sumber:Batu, 2003PemerintahKotaMeski Kota Batu kayaakan hasil bumi, namunPertanianPertambanganperekonomian Kota Batu14%dan PenggalianPerdagangan,justru bersandar pada1%Hotel, oran44%2%sebagaipenyanggaIndustrisekitar 45% kegiatanPengolahanekonomidaerahnya.14%Keindahan alam danPengangkutanberbagai tempat tujuandanKomunikasiwisata di sekitar BatuKeuanganJasa-jasa5%memangmenjadi4%14%komoditas ekonomi yangmampumenyedotpemasukan tersendiri. Sekitar 24 objek wisata resmi, mulai dari bumi perkemahan,Listrik, Gas danAir Bersih2%

pemandian air dingin dan panas, agrowisata, hingga wisata dirhantaa (paralayang)yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Batu menghadirkan puluhan ribu wisatawanlokal dan mancanegara setiap bulannya.Keuangan DaerahTabel 2 . ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH 2003KOTA BATUJUMLAH (Rp)PENDAPATAN1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu1.635.869.939,982. Bagian Pendapatan Asli Daerah7.005.500.000,003. Bagian Dana Perimbangan108.084.564.774,704. Bagian Pinjaman Daerah0,005. Lain – lain Penerimaan yang RANJUMLAH (Rp)1. Belanja Rutin59.837.581.714,68Pos DPRD2.895.250.727,00Sekretariat DPRD1.823.986.654,002. Belanja 9Sumber: Pemerintah Kota Batu, 2003FASILITAS UMUM DAN SOSIALFasilitas PendidikanTABEL 3 . JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN DI KOTA BATUNo. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan1.SD sederajat90 unit 536 ruang belajar2.SLTP sederajat 24 unit 189 ruang belajar3.SMU sederajat 17 unit 121 ruang belajarFasilitas KesehatanDari beberapa fasilitas kesehatan yang ada di Kota Batu, proporsi terbesar adalahposyandu yaitu sebanyak 182 lokasi. Fasilitas yang lain antara lain puskesmas 3buah yang tersebar di 3 kecamatan di Kota Batu, RSU Baptis yang berada diKecamatan Junrej, Rumah Sakit Bersalin 17 buah. Sedangkan untuk tenaga madisdi Puskesmas terdiri dari 8 dokter, 17 perawat, 25 bidan, 2 ahli gizi dan 10 tenagalainnya.Dengan karakteristik penduduk Kota Batu yang memiliki struktur umur pendudukyang berusia muda, maka perlu adanya pengendalian kelahirann melalui gerakan KBNasional. Pada tahun 2002, jumlah pasangan usia subur di Kota Batu sebanyak31.745 orang atau meningkat sebanyak 4,96%.SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMANKomponen Air BersihTabel 4. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA BATUNO.URAIANSATUANBESARANI. Pelayanan Penduduk1. Jumlah pendudukJiwa163.3932. Jumlah pelangganJiwa42.970

3. Penduduk terlayani%44,60II. Data Sumber1. Nama pengelola : PDAM Kota Batu2. Sistem: Interkoneksi3. Sistem sumber: sumber air permukaan4. Kapasitas sumberLt/dt307III. Data Produksi1. Kapasitas produksiLt/dt74,502. Kapasitas desainLt/dt93,123. Kapasitas pasangLt/dt573,004. Produksi aktualm3/thIV. Data Distribusi1. Sistem distribusi : perpompaan2. Kapasitas distribusiLt/dt3. Asumsi kebutuhan airLt/org/hr 163.393.0004. Ratio kebutuhan%28,65. Air terjualm3/th1.651.3436. Air terdistribusim3/th2.270.5207. Total penjualan airRp1.453.181.8408. Cakupan pelayanan air%44,69. Cakupan pendudukJiwa10. Jumlah mobil tangkiUnit1V. Data Kebocoran1. Kebocoran administrasi%2. Kebocoran teknis%27,27Sumber : dataTabel 5. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA BATUKapasitas Produksi Kebutuhan IdealJumlah PendudukKebutuhanEksistingKota Sedang(jiwa)Total 016.339.300Selisih(lt/hr)9.902.500Sumber : analisisDari data diatas, diketahui bahwa kebutuhan air bersih kota Batu adalah sebesar16.339.300 l/hr. Angka ini didapatkan dari perkalian antara jumlah penduduk kotaBatu (163.393 jiwa) dengan kebutuhan ideal air bersih untuk kota sedang (100l/org/hr). Dan dari angka kebutuhan tersebut, yang bisa dilayani oleh PDAM KotaBatu baru 6.436.800 l/hr. Jadi, kebutuhan air bersih yang masih harus dilayani diKota Batu ini sebesar 9.902.500 l/hr atau 114,61 l/det. Dan hal ini berarti diperlukanpeningkatan sarana yang dapat digunakan untuk mengangkut sampah sebesar114,61 l/det.Tabel 6. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA BATUNO.URAIANSATUANBESARANI. Pelayanan Penduduk1. Jumlah pendudukJiwa163.3932. Jumlah pelangganJiwa42.9703. Penduduk terlayani%44,60II. Data Tarif1. Rumah tanggaRp4002. NiagaRp3. IndustriRp4. InstansiRp5. SosialRpTarif rata-rataRp880III. Data Konsumen1. Jumlah sambungan rumahUnit8.594

2. Jumlah sambungan rumah tangga3. Jumlah sambungan niaga4. Jumlah sambungan industri5. Jumlah sambungan sosial6. Jumlah sambungan instansi7. Terminal air8. Hidran umum9. Kran umum10. Konsumsi rumah tangga11. Konsumsi non rumah tangga12. Jumlah jiwa/sambungan rumah13. Jumlah jiwa/hidran umum14. Tingkat pelayanan umumIV. Data Administrasi1. Keuangan2. Efisiensi penagihan3. Jumlah pegawai4. SLA5. RPD6. Jangka waktu pinjaman SLA7. Jangka waktu pinjaman 03.563.658-Sumber : dataKomponen PersampahanTabel 7. DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA BATUNO.URAIANSATUAN BESARANI. Data Pengumpulan Sampah1. Nama pengelola : DKP Kota Batu2. Sistem: integrated system3. Jumlah pendudukJiwa163.3934. Asumsi produksi sampahLt/org/hr 490.179m3/hr490,185. Jumlah sampahm3/hr4256. Jumlah pelayananm3/hr1507. Cakupan layanan geografisHa10.750,718. Cakupan layanan pendudukJiwa88.232,229. Ilegal dumping: sedikitII. Data TPA1. Jumlah pelayanan TPAm3/hr1502. Nama TPA:TPA Ngaglik3. Status TPA: sewa4. Luas TPAHa5. Kapasitasm36. UmurTahun7. Sistem: open dumping8. Jarak ke permukimanKm29. InceneratorUnit10. Nama pengelola : III. Data Peralatan TPA1. BulldozerUnit12. Back hoeUnit3. LoaderUnit4. ShovelUnit5. Water tankUnit2Sumber : data

Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, makakebutuhan komponen persampahan Kota Batu disajikan dalam tabel berikut.Tabel 8. KEBUTUHAN KOMPONEN SAMPAH KOTA BATUJumlahPenduduk (jiwa)Timbulan SampahKota Sedang(lt/org/hr)PerkiraanTimbulanSampahTotal 40,18**) Selisih antara perkiraan timbulan sampah dan sampah terangkut.Sumber: AnalisisDengan melihat jumlah produksi sampah yang dihasilkan (425 m3/hr) dan sampahyang terangkut hanya sebesar 150 m3/hr, maka masih terdapat 275 m³/hr yangbelum terlayani. Namun, untuk antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang,dengan memperhitungkan asumsi sampah yang dihasilkan per orang per harisebesar 3 lt/org/hari dan jumlah penduduk sebesar 163.393 jiwa, maka besarnyasampah yang masih harus diangkut adalah sebesar 340,18 m³/hr.Tabel 9. DATA PENGANGKUTAN DAN PEMBIAYAAN SAMPAH DI KOTA BATUNO.URAIANSATUAN BESARANI. Data Transportasi Persampahan1. Jumlah pelayanan terangkutm3/hr1502. Jumlah kendaraanTrukUnit3Arm rollUnit4CompactorUnitPick upUnit3. Jumlah peralatanGerobakUnit26ContainerUnit364. Transfer depoUnit15. Jumlah TPSUnit35II. Data Pembiayaan1. RetribusiRp2. Biaya pembuanganRp3. Biaya pengangkutanRp4. Biaya pengumpulanRp5. Biaya satuanRp6. Biaya operasional dan pemeliharaanRpSumber : dataKomponen Sanitasi dan Air LimbahPengelolaan air limbah/air buangan di Kota Batu dilakukan secara on-site dan offside, yaitu secara individual pada masing-masing rumah tangga dan komunaldengan memanfaatkan fasilitas umum seperti jamban umum, MCK dengan tangkiseptik dan cubluk serta saluran lainnya seperti sungai dan kolam. Dan juga terdapatinstalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di daerah Durek.Tabel 10. DATA PENGELOLAAN SANITASI/LIMBAH CAIR DI KOTA BATUNO.URAIANSATUAN BESARANI. Data Sanitasi On Site1. Jumlah pendudukJiwa163.3932. Asumsi produksi limbahLt/hr490.1793. Kapasitas IPLTm3/bln4. Jumlah septik tankUnit5. CublukUnit-

6. Cakupan on site7. Jumlah komunal MCK8. Jumlah komunal septik tankII. Data Tarif Pelayanan Sanitasi1. Tarif penyedotan2. Dasar penyedotanIII. Data Alat Angkut Sanitasi1. Jumlah truk tinja2. Kondisi truk tinja : baikIV. DATA IPLT1. Nama IPLT : Durek2. Kapasitas IPLT3. Nama Pengelola IPLT :4. Nama IPAL :5. Lokasi :6. Operasional angkut :unitUnit-RpRp-Unitm3/bln-Sumber : dataKomponen DrainaseJaringan drainase yang ada di Kota Batu dikelola oleh Sub Dinas Cipta Karya KotaBatu, dapat dikelompokkan menjadi jaringan drainase dengan saluran terbuka danjaringan drainase dengan saluran tertutup. Data yang dapat dikumpulkan mengenaisistem drainase ini adalah panjang saluran primer dan sekunder sepanjang 11 kmdan 15,5 km.Tabel 11. DATA DRAINASE DI KOTA BATUNO.URAIANSATUAN BESARANI. Data Pengelolaan Drainase1. Nama Pengelola : Sub Dinas Cipta Karya Kota Batu2. AnggaranRp3. Cakupan pelayanan%4. Cakupan pendudukJiwa5. Peresapan air hujan : 6. Stasiun pompa airUnit7. Kolam retensiUnitII. Data Saluran Drainase1. Curah hujanmm/th2. Total panjang saluranKm3. Panjang saluran primerKm114. Panjang saluran sekunderKm15,55. Panjang saluran tersierKm6. Kondisi saluran baik%7. Kondisi saluran sedang%8. Kondisi saluran rusak%III. Data Genangan1. Luas genanganHa2. Tinggi genanganm3. Lama genanganJam4. Frekuensi genangan/tahunSumber : dataPada umumnya, sistem drainase Kota Batu sudah berfungsi dengan baik, namunmasih ada beberapa tempat yang sistem drainasenya perlu penataan ulang karenapada musim panghujan daerah tersebut sering banjir. Hal itu diakibatkan oleh kurangterintegrasinya sistem drainase antar daerah yang memiliki perbedaan ketinggian,sehingga tidak ada distribusi jatuhnya air hujan antara daerah-daerah tersebut.

Komponen JalanJalan merupakan prasarana yang penting bukan hanya untuk memperlancarmobilitas penduduk melainkan juga untuk memperlancar perekonomian suatudaerah. Kota Batu berada pada jalur transit yang dapat dijadikan pilihan apabila inginmelanjutkan perjalanan melalui jalur selatan menuju kota-kota di Jawa Tengahmelalui kota Jombang atau Kediri untukselanjutnya menuju Solo, Yogyakarta hinggaBandung. Pengguna jalan baik manusia maupunkendaran di wilayah kota Batu dari tahun ke tahunterus meningkat sehingga pemerintah kota Batuterus menambah panjang jalan agar tidak terjadipenumpukan kendaraan/kemacetan sebagai akibattidak seimbangnya pertumbuhan kendaraandengan jalan yang ada.Gbr. Keadaan pembatas jalan yang mulai rusakHingga tahun 2002, panjang jalan yang ada di Kotamadya Batu mencapai 461,08km, terbagi atas jalan propinsi sepanjang 37,07 km dan jalan lokal sepanjang 424,01km. Jaringan jalan di kota Batu berpola dominan linier dan sebagian berpola gridkhususnya pada kawasan perumahan.Tabel 12. KARAKTERISTIK JALAN DI KOTA BATUNoUraianSatuan BesaranI. Jenis Permukaan1 Jalan AspalKm124,682 Jalan KerikilKm2563 Jalan TanahKm80,47Panjang Jalan TotalKm461,08II. Fungsi1 Jalan ArteriKm2 Jalan KolektorKm3 Jalan LokalKmIII. Kewenangan1 Jalan NasionalKm2 Jalan PropinsiKm37,073 Jalan LokalKm424,01IV. KondisiJalan NasionalBaikKm1SedangKmRusakKmJalan PropinsiBaikKm37,072SedangKmRusakKmJalan LokalBaikKm424,013SedangKmRusakKmUntuk kondisi modanya, Kota Batu hingga saat ini sudah memiliki 1 terminal regional,dan 1 stasiun KA.Untuk pengembangan prasarana jalan, Pemkot Batu dalam waktu dekat berencanamelebarkan jalan menjadi 9 meter dan membuat jalan lingkar (outer ring road)selatan dari Kecamatan Junrejo ke Kecamatan Batu sepanjang 12 km melewatiDesa Tlekung. Menyusul juga akan dibangun outer ring road utara.

V. Data Kebocoran 1. Kebocoran administrasi % - 2. Kebocoran teknis % 27,27 Sumber : data Tabel 5. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA BATU Kapasitas Produksi Eksisting Jumlah Penduduk (jiwa) Lt/dt Lt/hr Kebutuhan Ideal Kota Sedang (lt/org/hr) Kebutuhan Total (lt/hr) Selisi

Related Documents:

Nama baja profil ditulis dengan kode profil diikuti dengan ukuran pokoknya. Berikut ini contoh-contoh penulisan nama baja profil menurut nomor profil yang bersangkutan : 1) Baja WF 250x125x6x9 Yaitu baja profil WF ( Wide Flange sayap lebar ) dengan ukuran tinggi profil 250 mm, lebar sayap 125 mm, tebal badan 6 mm, dan tebal sayap 9 mm.

rate) adalah jumlah penduduk migran per 1000 penduduk, yanng artinya lebih terbandingkan antar kabupaten/kota. Jika dilihat dari angka migrasi maka 5 kabupaten/kota dengan angka migrasi tertinggi adalah Kota Malang (73), Kota Blitar (72), Kota Madiun (77), Kota Mojokerto (76), dan Kabupaten Sidoarjo (15) seperti terlihat pada Gambar 2.

Pada saat ini BSNP sedang menyusun indeks biaya pendidikan dengan cara mengumpulkan harga satuan komponen BOSP dari setiap kabupaten/kota di Indonesia. Proyek USAID-DBE1 membantu BSNP mengumpulkan harga satuan komponen BOSP di kabupaten/kota mitra DBE1. Setiap kabupaten/kota dianjurkan untuk menghitung kembali BOSP secara detil. Hal

OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA 2018 OSK Matematika SMA (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA) Disusun oleh: Pak Anang . Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA 2018 OSK Matematika SMA (Olimpiade

Industry Overview 5-6. Longboards Past to Present 5 Evolution of the Longboard 5 Traditional Market 6 Mainstream Market 6. Brand Overview & Strategy. 8-9. KOTA Logo 8 Brand Strategy 9. KOTA Product Differentiation 10-13. KOTA Longboard Engineering 10 KOTA Design & Styling 10 KOTA Spitfire Mk V Electric 12 Demographic Analysis 13 Innovation 14 .

Pulau Jawa seperti Surabaya, Semarang dan Jakarta. Kabupaten Pati terletak . 48Buku Profil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pati Periode 2014-2019 . 40 Perolehan Suara Sah Partai Politik Peserta Pemilu DPRD Kabupaten Pati Ta

4.6. Pengaruh kecepatan belt conveyor dan sensitivitas detektor pada tampilan profil Pengaruh kecepatan belt conveyor terhadap tampilan profil pad a monitor komputer, makin besar kecepatan belt maka makin runcing profil tampilan seperti pad a gambar berikut : I (Kg/m2) W AKTU (DETIK) Gambar 9. Profil tampilan akibat pengaruh dari kecepatan belt

B. Anatomi dan Fisiologi 1. Anatomi Tulang adalah jaringan yang kuat dan tangguh yang memberi bentuk pada tubuh. Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan tempat untuk melekatnya otot-otot yang menggerakan kerangka tubuh. Tulang juga merupakan .