Telaah Kurikulum Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Di .

2y ago
102 Views
11 Downloads
393.68 KB
12 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kian Swinton
Transcription

Telaah Kurikulum dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist diMadrasah IbtidaiyahPurniadi Putra & IdawatiTelaah Kurikulum dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist diMadrasah IbtidaiyahPurniadi PutraIAIS Sultan Muhammad Syafiuddin SambasKalimantan BaratEmail: usupurniadi@yahoo.comIdawatiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Raden Fatah PalembangE-mail: idawati uin@radenfatah.ac.idAbstract: The curriculum of Al-Qur'an Hadith in MI developed is expected to ensure thegrowth of faith and devotion towards Allah SWT, improvement of life skills, ability to work andbe scientific while ensuring the development of a strong personality and berakhlaq noble.Method: This research using literature approach (libarary research). The subject of this researchis the curriculum at the grade of 1,2 and 3 in Madrasah Ibtidaiyah. Results: For the basiccompetencies presented in classes 1, 2 and 3 can not be implemented maximally because thebasic competence mentioned learners are required to pronounce and memorize short versescorrectly and eloquently.Abstrak: Kurikulum Al-Qur’an Hadis di MI yang dikembangkan diharapkan mampu menjaminpertumbuhan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT, peningkatan kecakapan hidup,kemampuan bekerja dan bersikap ilmiah sekaligus menjamin pengembangan kepribadian yangkuat dan berakhlaq mulia. Metode: penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kepustakaan(libarary research). Subjek penelitian ini adalah kurikulum ditingkat kelas 1,2 dan 3 diMadrasah Ibtidaiyah. Hasil: Untuk kompetensi dasar yang disajikan di kelas 1, 2 dan 3 belumbisa dilaksanakan secara maksimal karena kompetensi dasar tersebut menyebutkan peserta didikdiharuskan dapat melafalkan dan menghafalkan ayat-ayat pendek secara benar dan fasihKata Kunci: Telaah Kuikulum, Al-Qur’an Hadis di MIA. PendahuluanSebuah pendidikan harus bertumpu pada basis kompetensi yang dikembangkandi Madrasah. Kompetensi yang harus dimiliki dapat menjamin pertumbuhan keimanandan ketaqwaan kepada Allah Swt, penguasaan life skill, pengusaan kemampuanakademik, seni, dan pengembangan kepribadian yang paripurna. Dengan pertimbanganini, maka disusun kurikulum nasional Pendidikan Agama di Madrasah yang berbabasiskompetensi dasar yang mencerminkn kebutuhan keberagaman peserta didik Madrasahsecara nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalammengembangkan kurikulum Qur’an Hadis di Madrasah sesuai dengan kebutuhandaerah/ Madrasah.Oleh karena itu, peranan dan efektifitas pendidikan agama di Madrasah sebagailandasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat mutlak harus108ISSN: 2527-2764; E-ISSN: 2527-4589Versi Online: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip

JIP: Jurnal Ilmiah PGMIVolume 3, Nomor 2, Desember 2017ditingkatkan, karena asumsinya adalah jika pendidikan agama (Yang meliputi AlQur’an dan Hadist, Aqidah dan Akhlaq, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam) yangdijadikan landasan pengembangan nilai spiritual dilakukan dengan baik, makakehidupan masyarakat akan lebih baik. Pendidikan Al-Qur’an dan Hadis di MadrasahIbtidaiyah sebagai landasan yang integral dari pendidikan Agama, memang bukan satusatunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian pesertadidik, tetapi secara substansial mata pelajaran Al-Qur’an dan hadis memiliki kontribusidalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilaikeyakinan kegamaan (tauhid) dan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.(Fahrurozi, 2016).Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didikagar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidangstudi yang harus dipelajari oleh peserta didik di madrasah adalah Pendidikan AgamaIslam, yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.(Departemen Agama RI Kurikulum, 2006).Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah terdiri atas empat matapelajaran, yaitu: al-Qur'an-Hadis, Akidah-Akhlak, Fiqih, dan Sejarah KebudayaanIslam. Mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi.Al-Qur'an-Hadist merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan sumberakidah akhlak, syari’ah/fiqih (ibadah, muamalah), sehingga kajian berada di setiapunsur tersebut.Empat mata pelajaran PAI di Madrasah Ibtidaiyah memiliki karakteristiktersendiri. Pada mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis, menekankan pada kemampuan bacatulis yang baik dan benar, hapalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur'an,memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannyadalam kehidupan sehari-hari dengan pengenalan arti atau makna secara sederhana darisurat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkandalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan. Hal ini sejalandengan misi pendidikan dasar/MI adalah untuk:a. Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik.b. Pengembangan kemampuan baca-tulis-hitung (CALISTUNG) dan bernalar,keterampilan hidup.Secara substansial mata pelajaran Al-Qur'an-Hadist memiliki kontribusi dalammemberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajaridan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an-Hadissebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup109ISSN: 2527-2764; E-ISSN: 2527-4589Versi Online: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip

Telaah Kurikulum dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist diMadrasah IbtidaiyahPurniadi Putra & Idawatidalam kehidupan sehari-hari. Dalam materi Al-Quran hadis juga mendorong tumbuhnyakajian tentang pengembangan bahasa Arab.Dalam Depertemen Agama RI, (2016), sesuai dengan kerangka pikir dalamkurikulum Al-Qur’an dan Hadist Madrasah Ibtidaiyah (MI) dikekmbangkan denganpendekatan sebagai berikut:a. Lebih menitikberatkan target kompetensi dari penguasaan materi.b. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yangtersediac. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksanaan pendidikan di lapanganuntuk mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran sesuai dengankebutuhan.Direktorat Pendidikan Madrasah, Depag, (2007), menyajikan beberapapendekatan yang dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadis,yaitu:a. Pendekatan keimanan/spiritual.b. Pendekatan pengamalan.c. Pendekatan pembiasaan.d. Pendekatan rasional.e. Pendekatan emosional.f. Pendekatan fungsional.g. Pendekatan keteladanan.Kurikulum Al-Qur’an Hadis di Madrasah Ibtidaiyah yang dikembangkan denganpendekatan tersebut diharapkan mampu menjamin pertumbuhan keimanan danketaqwaan terhadap Allah SWT, peningkatan penguasaan kecakapan hidup,kemampuan bekerja dan bersikap ilmiah sekaligus menjamin pengembangankepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlaq mulia.Pembelajaran Al-Qur’an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untukmemberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,membiasakan dan menggemari Al-Qur’an dan Hadis serta menanamkan pengertian,pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat al-Qur’an Hadis untuk mendorong,membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepadaisi kandungan ayat- ayat Al-Qur’an dan Hadis.Mata pelajaran Al-Qur’an-Hadis pada Madrasah Ibtidaiyah berfungsi:a. Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik membaca dan menulis AlQur’an-Hadis.b. Mendorong, membimbing dan membina kemampuan dan kegemaran untuk membacaAl-Qur’an dan Hadisc. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan kandunganayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis dalam perilaku peserta didik sehari-hari.d. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang yangsetingkat lebih tinggi (MTs).Ruang lingkup pengajaran al-Qur’an–Hadis di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:110ISSN: 2527-2764; E-ISSN: 2527-4589Versi Online: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip

JIP: Jurnal Ilmiah PGMIVolume 3, Nomor 2, Desember 2017Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an dan Hadis.Hafalan surat-surat pendekPemahaman kandungan surat-surat pendek.Hadis-hadis tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan,silaturrahim, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orangmunafik dan amal shaleh.Aspek materi ajar dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis meliputi pengetahuan,sikap, dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standarkompotensi yang telah ditentukan. Hal senada juga diungkapkan oleh Joko Susilo,(2008) bahwa materi pembelajaran adalah pokok yang harus dipelajari siswa sebagaisarana pencapaian kemampuan dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumenyang disusun bedasarkan indikator pencapaian belajar. Materi pembelajaran terdiribeberapa aspek, antara lain: (knowledge) pengetahuan, (Skill) keterampilan, dan(Attitude) sikap atau nilai.a. Pengetahuan, yang meliputi fakta, konsep, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikapatau nilai.b. Keterampilan, yaitu suatu kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan ataupekerjaan tertentu, yang dapat berarti secara jasmani maupun rohani.c. Sikap atau nilai, yang berkaitan dengan sikap atau minat untuk mengikuti materipembelajaran yang disajikan guru, nilai-nilai berupa aspirasi terhadap sesuatu danpenyesuaian perasaan sosial.Aspek-aspek tersebut hendaknya menjadi bahan pertimbangan dalammenentukan materi pembalajaran Al-Quran hadis dan rinciannya, suatu satuan bahasayang telah ditentukan perlu dianalisis lebih lanjut tentang konsep-konsep yangterkandung dalam topik tersebut, prinsip-prinsip yang perlu disampaikan danseterusnya.Kriteria dan prosdur pemilihan materi pembelajaran Al-Qur’an Hadis diMadrasah Ibtidaiyah (MI) meliputi: pemilihan materi pembelajaran Al-Quran Hadistentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran (kriteria) yang digunakan untuk memilihisi kurikulum bidang studi yang bersangkutan kriteria pemilihan materi pelajaran yangakan dikembangkan dalam tujuan Intruksional dan yang mendasari penentuan strategipembelajaran.a. Kriteria tujuan instruksional suatu materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untukmencapai tujuan Instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingka laku. karena itu,materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.b. Materi pembelajaran supaya terjabat perincian materi pelajaran berdasarkan padatuntunan dimana setiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dandiukur.c. Relevan dengan Kebutuhan Siswa Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwamereka ingin berkembang berdasarkan potensi yang dimiliki.a.b.c.d.111ISSN: 2527-2764; E-ISSN: 2527-4589Versi Online: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip

Telaah Kurikulum dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist diMadrasah IbtidaiyahPurniadi Putra & Idawatid. Kesesuaian dengan kondisi masyarakat siswa dipersiapkan untuk menjadi anggotamasyarakat yang berguna berdasarkan potensi yang dimiliki.e. Materi pembelajaran mengandung segi-segi etika materi pembelajaran yang akandipilih hendaknya mempertimbangkan segi perkembangan moral siswa.f. Materi pembelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematis danlogis setiap mata pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas yanglingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu.g. Materi pembelajaran bersumber dari buku, guru yang ahli dan masyarakatDari beberapa aspek di atas tentang materi pembelajaran Al-Qur’an Hadis yangperlu kita perhatikan di dalam isi materi kurikulum Al-Quran-Hadis yaitu:a. Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar sesuai kaidah ilmutajwid.b. Hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman sederhana tentang artidan makna kandungannya serta pengalamannya melalui keteladanan dan pembiasaandalam kehidupan sehari-hari.c. Pemahaman dan pengalaman melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadisthadist yang berkaitan dengan kebersihan, menghormati orangtua, shalat berjamaah,dan persaudaraan.d. Hadist-hadis tentang kebersihan, niat, persaudaraan, silaturahim, taqwa, menyayangianak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh. (Perpus, IAINSalatiga, 2016)Dalam Depertemen RI, (2016: 20), tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadismenurut Kemenag RI No. 20 Tahun 2008 adalah:a. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,membiasakan, dan menggemari membaca Al-Qur’an Hadis.b. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat AlQur’an Hadis melalui keteladanan dan pembiasaan.c. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isikandungan ayat al-Qur’an Hadis.Didi Supriadie dan Deni Darmawan, (2012: 127), Strategi berasal dari katastrategos (Yunani) yang artinya memberdayakan semua unsur; seperti perencanaan, caradan teknik dalam upaya mencapai sasaran.Dalam Adri Efferi, 2009: 25) menyatakan bahwa suatu pengajaran yangberkaitan dengan suatu materi kurikulum tertentu prinsip peterlaksanaan dipengaruhioleh empat komponen pokok yaitu pembawa materi, penyaji materi, pendekatan danpenerima materi. Pengaturan materi kurikulum tersebut dinamakan strategi belajarmengajar.Berdasarkan beberapa pandangan di atas, selanjutnya dikemukakan pengertiantentang strategi belajar mengajar Qur’an hadits merupaka cara-cara yang akan dipilihdan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran Qur’an112ISSN: 2527-2764; E-ISSN: 2527-4589Versi Online: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip

JIP: Jurnal Ilmiah PGMIVolume 3, Nomor 2, Desember 2017Hadis, sehinga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan yang dikuasai diakhirkegiatan belajar.Pemilihan strategi belajar mengajar pada dasarnya merupakan salah satu halpenting yang harus dipahami oeh setiap guru, mengingat proses belajar mengajarmerupakan proses komuniksi multi arah antar siswa, guru, dan lingkungan belajar.Pemilihan strategi belajar mengajar yang akan digunakan dalam proses belajar mengajarharus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu, harusdisesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik serta situasi dan kondisidimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung. (Hamzah B. Uno dan NurdinMohammad).Ada beberapa macam strategi belajar mengajar al-Quran hadis yaitu:a. Strategi Pembelajaran Langsung adalah strategi menempatkan guru sebagai sumberbelajar, dan cukup efektif digunakan untuk menyampaikan informasi danmembentuk keterampilan secara langkah demi langkah. Strategi ini umumnyadigunakan untuk memperkenalkan strategi lain pada awal pembelajaran. (RidwanAbdullah Sani, 2013: 148). Contoh: ceramah, demontrasi. Strategi pembelajaranlangsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi iniefektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demitahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif. (Abdul Majid, 2013: 73).Menurut Abdul Majid, (2013: 73), pembelajaran tidak langsung ini berpusatpada peserta didik, dimana siswa aktif membangun pengetauan dan guru bertindaksebgai fasilitator. Strategi ini memungkinkan peserta didik untuk terlibat dalammengamati, menyelidiki, membuat penjelasan berdasarkan data, membuat hipotesis dansebagainya.Strategi dalam pembelajaran tidak langsung adalah sebagai berikut:a. Dalam strategi pembelajaran tidak langsung memperhatikan keterlibatan tinggi siswadalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data,atau pembentukan hipotesis.b. Peran guru beralih dari pencerahan menjadi fasilitator, pendukung, dan sumberpersonal.c. Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan kepada siswa untukterlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketikamereka melakukan inkuiri.d. Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan penggunaan bahan cetak,mencetak dan sumber-sumber manusia.Sedangkan strategi pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknikpembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, dimana gurumenjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi yang edukatif, yang interaktif antaraguru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalammenunjang tercapainya tujuan belajar. (Abdul Majid, 2013: 84).Menurut Suparman dan Tarhuri, pembelajaran interaktif memiliki karakteristiksebagai berikut:113ISSN: 2527-2764; E-ISSN: 2527-4589Versi Online: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip

Telaah Kurikulum dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist diMadrasah IbtidaiyahPurniadi Putra & Idawatia.b.c.d.e.Adanya variasi kegiatan klasikal, kelompok, dan perseoranganKeterlibatan mental (pikiran, perasaan)Guru berperan sebagai fasilitator, nara sumber, dan manajer kelas yang demokratisMenerapkan pola komunikasi banyak arahSuasana kelas yang fleksibel, demokratis, menantang, dan tetap terkendali olehtujuanf. Potensi dapat menghasilkan dampak pengiring lebih efektifg. Dapat digunakan di dalam maupun di luar kelas.Strategi pembelajaran mandiri ini merupakan strategi untuk mengembangkaninisiatif peserta didik secra individual, rasa percaya diri, dan pengembangan diri pesertadidik. Belajar mandiri dapat dimulai oleh peserta didik atau dengan bantuan guru, dimana guru memandu dan memantau perkembangan belajar yang dilakukan oleh pesertadidikk secra mandiri. Strategi ini dapat digunkan untuk mengembangkan kemampuanpeserta didik dalam membuat keputusan yang bertanggung jawab, menganalisispermasalahan, melakukan refleksi, dan melakukan tindakan yang bermanfaat.Guru mata pelajaran Qur’an Hadits sebelum menentukan strategi harusmemahami tujuan dari kegiatan belajar mengajar yang telah ditentukan. Hal yang seringluput dari perhatian yaitu bahwa Qu’ran Hadis merupakan jenis materi yang dominanakan aspek afektif. Sehingga ranah afektif siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sinijuga perlu diolah, tidak sekedar pada kognitif siswa. Guru yang profesional selain harusmampu memahami tujuan belajar mengajar, jenis materi, dan karakteristik individusiswa, ia juga harus mampu menggunakan strategi tersebut secara efektif dan efisien.Adapun media pembelajaran Al-Qur’an hadis ini merupakan sebuah alat yangmempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dalam pembelajaran.Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar danbahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan ataumedia.Bagi guru Al-Qur’an-Hadits yang akan menggunakan suatu mediapembelajaran, perlu memahami prinsip-prinsip umum pemilihan format media. Prinsipprinsip pemilihan tersebut antara lain adalah:a. Tidak satu pun media pendidikan yang digunakan untuk meniadakan mediapembelajaran lainnya.b. Pemakaian media pembelajaran tertentu seringkali cenderung lebih tepatdipergunakan untuk membantu menyajikan suatu pokok bahasan tertentu dan bukansemua pokok bahasan.c. Tidak semua media pembelajaran dapat digunakan untuk semua jenis kegiatanbelajar mengajar.d. Penggunaan media pembelajaran yang banyak dalam suatu proses belajar mengajardapat membingungkan siswa dan belum tentu memperjelas penyajian pendidik yang114ISSN: 2527-2764; E-ISSN: 2527-4589Versi Online: http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip

JIP: Jurnal Ilmiah PGMIVolume 3, Nomor 2, Desember 2017e.f.g.h.i.bersangkutan, bahkan mungkin dapat membingungkan mereka yang berakibat tujuanpembelajaran tidak tercapai.Untuk mempergunakan suatu media pembelajaran tertentu memerlukan persiapanyang baik.Media pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari keseluruhan prosesbelajar mengajar yang baik.Siswa yang akan menerima penggunaan media pembelajara

pelajaran, yaitu: al-Qur'an-Hadis, Akidah-Akhlak, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Mata pelajaran tersebut pada dasarnya saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. Al-Qur'an-Hadist merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan sumber akidah akhlak, syari’ah/f

Related Documents:

Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah yang cenderung terlalu meniru struktur kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia. Berkaitan dengan masalah-masalah tersebut di atas, perlu adanya upaya untuk merevisi dan mengembangkan kembali Kurikulum Muatan Lokal Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. .

Model Kurikulum Sekolah Alam: Telaah Terhadap Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar ABS (Alam Bengawan Solo) Klaten. Skripsi. Surabaya: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Pembimbing : (1) Drs. Sutikno, M.Pd.I, (2) Moh. Faizin, M.Pd.I Kata Kunci : Model Kurikulum, Pengembangan Kurikulum, Sekolah Alam

kelas X. Dengan penambahan, struktur Kurikulum 2013 mengadakan program lintas minat bagi kelas X dan kelas XI. Lintas minat adalah mata pelajaran ilmu sosial yang diajarkan pada kelas MIA atau sebaliknya. Sosiologi tidak menjadi mata pelajaran lintas minat di SMAN 30 Jakarta. Han

Usaha Kesehatan Mata Penyakit mata banyak terdapat di Indonesia (menular dan tidak menular) Penyakit mata menular 1. Conjunctivitis yaitu suatu penyakit mata yang sering terjadi pada bayi karena ibunya gonorrhoea. Mata bengkak, bernanh dan tidak dapat berubah. 2. Trachoma (belek) yaitu suatu penyakit mata yang disebabkan oleh virus. Mata gatal, sering berair, bulu mata membalik ke dalam .

belajar bagi siswa. Di dalam jadwal pelajaran menjabarkan seluruh program pengajaran di sekolah, karena dengan melihat jadwal pelajaran akan diketahui: (1) mata pelajaran apa yang akan diajarkan, (2) kapan pelajaran itu diajarkan, (3) di mana (ruang) pelajaran

Modul Komputer dan Media Pembelajaran Dosen: Yoga P. Wijaya, S.Pd . misalnya dalam mata pelajaran biologi dan sejarah. Dalam mata pelajaran biologi, media gambar diam dapat digunakan untuk mengajarkan anak mengetahui struktur dan komponen suatu objek. Sedangkan dalam mata pelajaran sejarah, media gambar diam

SILABUS MATA KULIAH 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata kuliah : STATISTIK Kode Mata Kuliah : TW504 Beban / Jumlah SKS : 2 SKS Semester : II (Dua) Prasyarat : - Jumlah minggu / jam pertemuan : (14 x 3 Jam) Pertemuan Nama Dosen : Dodiet Aditya Setyawan, SKM. 2. DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini mengenalkan dan menyiapkan mahasiswa untuk

2.1 ASTM Standards: 2 E 178 Practice for Dealing with Outlying Observations E 867 Terminology Relating to Vehicle-Pavement Systems E 1364 Test Method for Measuring Road Roughness by Static Level Method F 457 Test Method for Speed and Distance Calibration of a Fifth Wheel Equipped with Either Analog or Digital Instrumentation 3. Terminology 3.1 Definitions: 3.1.1 aliasing—in the context of .