BAB III KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI .

2y ago
43 Views
2 Downloads
754.88 KB
53 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kaleb Stephen
Transcription

BAB III KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGIMATERI PEMBELAJARAN “MASYARAKAT MULTIKULTURAL”KELAS XI SMAN 30 JAKARTA PUSATA. PengantarPada bab III, disini menggunakan analisis teori Kurikulum menurutBeauchamp dan Frymier1 yaitu perencanaan Kurikulum – perencanaan ini tentunyaberpedoman kepada kepada landasan Kurikulum. Bab III ini berusaha menjawabperencanaan Kurikulum 2013 di SMAN 30 Jakarta. Perencanaan tersebut berfungsisupaya Mata Pelajaran Sosiologi Materi Masyarakat Multikultural diimplementasikandengan sistematis.Imajinasi sosiologi digunakan dalam pembahasan ini untuk melihatbagaimana materi pembelajaran memperlihatkan kondisi masyarakat yang harmonisdalam kerangka arsip PPT materi masyarakat multikultural. Selain itu, bab inimembahas penyesuaian antara silabus sosiologi dengan pelaksanaannya di ruangkelas. Hasil dari pembahasan ini menjelaskan bahwa banyak ketidak-terlaksananyaantara silabus sosiologi dengan pelaksanaan belajar di ruang kelas. Terlepas dari itu,bab ini memberikan argumen bahwa terdapatnya penyesuaian antara silabus sosiologidengan pemahaman multikulturalisme.1Lihat kerangka konseptual Bab 1 – Teori Kurikulum.72

73Oleh karena itu, perencanaan Kurikulum 2013 ini terdiri dari; Pertama,Sosiologi sebagai Mata Pelajaran Peminatan Ilmu Sosial. Kedua, Silabus Sosiologi.Ketiga, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Materi Masyarakat Multikultural.Terakhir, Proses Perencanaan dan Problem Implementasi Kurikulum 2013. MengenaiSilabus dan RPP ini, penulis mendapatkan berkasnya dari Guru Sosiologi di sekolah.Dari RPP itu lah kemudian dilakukan analisis mengenai strategi, metode, dan mediapembelajaran yang mau diimplementasikan pada saat proses pembelajaran di ruangkelas.B. Sosiologi sebagai Mata Pelajaran Peminatan Ilmu Sosial dalamStruktur dan Muatan Kurikulum 2013Sosiologi sebagai Mata Pelajaran Peminatan Ilmu Sosial masuk ke dalamstruktur kurikulum 2013 di SMAN 30 Jakarta. Struktur kurikulum adalah pola jambelajar dan susunan mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh peserta didik selamamelakukan pembelajaran di ruang kelas. Untuk kelas XI, pola jam belajar Sosiologimenggunakan empat jam pelajaran dalam satu minggu. Artinya dalam satu minggu,kelas XI mendapatkan dua hari untuk belajar Sosiologi.Perbedaan paling mencolok antara struktur Kurikulum KTSP denganKurikulum 2013 adalah aspek penjurusan MIA (Minat Ilmu Alam) dan IIS (Ilmuilmu Sosial). Pada struktur KTSP aspek penjurusan itu dilakukan ketika kelas XI.Sedangkan, pada struktur Kurikulum 2013 aspek penjurusan sudah dilakukan ketika

74kelas X. Dengan penambahan, struktur Kurikulum 2013 mengadakan program lintasminat bagi kelas X dan kelas XI. Lintas minat adalah mata pelajaran ilmu sosial yangdiajarkan pada kelas MIA atau sebaliknya. Sosiologi tidak menjadi mata pelajaranlintas minat di SMAN 30 Jakarta. Hanya Ekonomi, Geografi, Biologi, dan Kimiayang menjadi mata pelajaran lintas minat.Mata pelajaran Sosiologi mempunyai muatan Kurikulum 2013. MuatanKurikulum itu dijadikan syarat mendasar bagi peserta didik dinyatakan lulus dariproses pembelajaran Sosiologi. Untuk lebih jelasnya muatan Kurikulum 2013 ituterdiri dari Pertama Ketuntasan Belajar, Kedua Mekanisme Kenaikan Kelas, DanKetiga Penentuan Kelulusan Peserta Didik di Sekolah Formal.Pertama, Ketuntasan Belajar. Ketuntasan Belajar bagi peserta didikdidapatkan ketika ia mempunyai nilai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).KKM Sosiologi mempunyai nilai minimal ketuntasan belajar sebesar 75. KKM setiapmata pelajaran berbeda-beda tergantung dari guru yang mengajar. KKM Sosiologi iniditetapkan melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). KKM setiaptahunnya mengalami peningkatan, ini memang harapan sekolah karena yang palingtinggi KKMnya akan menentukan bagusnya suatu sekolah. Ketuntasan belajarselanjutnya adalah kehadiran (absensi) 90% di ruang kelas. Ketidakhadiran pesertadidik di ruang kelas maksimal 3x alpha, 3x sakit, dan 3x izin.

75Penugasan (tugas) menjadi ketuntasan belajar setelah KKM. Tugas MateriMasyarakat Multikultural terdiri dari tugas individu, kelompok, dan proyek. Penulisberhasil mendapatkan power point Materi Masyarakat Multikultural yang diberikanguru Sosiologi di sekolah. Dari hal tersebut penulis dapat memberikan contohpenugasan di atas.Tugas individu adalah tugas yang dikerjakan sendiri oleh peserta didik setelahguru itu menanyangkan materi power poinnya, seperti “Carilah Tiga ContohKeberagaman Yang Kalian Ketahui dan Jelaskan Faktor Penyebabnya”2. Selain itu,tugas kelompok adalah tugas yang dikerjakan secara berkelompok/ minimal duaorang, seperti Amatilah Video “Jogja The City Of Tolerance”3. Setelah itu, pesertadidik diarahkan untuk menganalisis video dengan pemahaman keberagaman,kesetaraan, penyakit budaya, serta solusi permasalahan kebudayaan tersebut secaraberkelompok. Sedangkan, tugas proyek adalah tugas yang dikerjakan dalam jangkawaktu tertentu. Dalam hal ini, guru Sosiologi menjadikan tugas proyek sebagai nilaiakhir setelah pertemuan penyampaian materi ini berakhir. Berikut akan diberikanTabel 9 Tugas Individu, Tugas Kelompok, dan Tugas Proyek Peserta Didik:23Arsip PPT Materi Masyarakat Multikultural Ibu Sri/ Guru Sosiologi SMAN 30 JakartaIbid.

76Tabel 9 Tugas Individu/ Kelompok/ Proyek Peserta Didik MataPelajaran Sosiologi Materi Masyarakat MultikulturalTugas Individu MengeksplorasiCarilah Tiga Contoh Keberagaman Yang Carilah Dua Contoh Tentang KesetaraanKalian Ketahui Dan Jelaskan Faktor Sosial Di MasyarakatPenyebabnyaTugas Diskusi KelompokAmatilah Video “Jogja The City Of Tolerance”. Setelah itu, peserta didik diarahkanuntuk menganalisis video dengan pemahaman keberagaman, kesetaraan, penyakitbudaya, serta solusi permasalahan kebudayaan tersebut secara berkelompok.Tugas Proyek Peserta DidikGuru mengarahkan peserta didik membuat slide-slide (gambar-gambar) yangmenggambarkan suatu kondisi masyarakat multikultural. Kemudian, dari gambartersebut peserta didik diharuskan menjelaskan apa yang seharusnya dijalankan dikehidupan sosial sesuai harapan dari masyarakat multikultural. Proyek ini dikerjakansetelah penyampaian materi masyarakat multikultural berakhir, dan dijadikan sebagainilai akhir.Sumber: Arsip PPT Masyarakat Multikultural Ibu Sri/ Guru SosiologiKedua, Mekanisme Kenaikan Kelas. Kenaikan kelas sebagai muatanKurikulum 2013 dilakukan pada saat semester genap. Syarat peserta didik dapat naikkelas adalah mempunyai minimal tiga mata pelajaran yang dibawah KKM. Ketiga,Penentuan Kelulusan. Peserta didik yang sudah memasuki kelas XII dinyatakan lulusdari SMAN 30 Jakarta, apabila ia mempunyai raport kelas X, kelas XI, dan kelas XII.Selain itu, peserta didik harus mengikuti Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Nasional(UN) sebagai standar kelulusan dari pemerintah.

77C. Silabus Mata Pelajaran Sosiologi Kelas XISilabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaranyang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran,indikator atau kegiatan pembelajaran, strategi, metode, media, dan sumberpembelajaran, alokasi waktu dan penilaian hasil belajar4. Dalam kurikulum 2013,pengembangan silabus tidak lagi dilakukan oleh guru, tetapi sudah disiapkan oleh timpengembang kurikulum baik ditingkat pusat maupun wilayah5. Artinya, SilabusSosiologi itu dibuat oleh pemerintah atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaanditingkat pusat atau Dinas Pendidikan DKI Jakarta rayon Jakarta Pusat ditingkatwilayah. Silabus Sosiologi tidak dibuat oleh guru Sosiologi itu sendiri.Hal itu sejalan dengan pendapat Michael Apple Tokoh Pedagogi Kritis dalamAnggar Septiadi, bahwa guru dalam Kurikulum 2013 menjadi deskilling teacher6.Silabus atau perangkat pendidikan yang ada semuanya telah dirumus sebagai“pengetahuan resmi” oleh pemerintah tanpa menyisakan ruang ekstra lebih jauhterhadap seorang guru7. Akhirnya, guru hanya berperan sebagai operator kurikulum –orang yang menjalankan kurikulum bukan membuat – dan hanya sibuk membuat4Eman Surachman, Perencanaan Pembelajaran Sosiologi, Jakarta: FIS UNJ, 2013, hlm: 104.E Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014,hlm: 80.6Anggar Septiadi, Dari Institute ke Universitas: Dinamika Sosial IKIP Jakarta Menjadi UniversitasNegeri Jakarta, Skripsi Prodi Pendidikan Sosiologi FIS UNJ, 2015, Hlm: 167.7Ibid.5

78administratif pendidikan (RPP) tanpa memikirkan bagaimana menjadi agentransformasi pengetahuan peserta didik8.Silabus Sosiologi sesuai aturan dalam Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). SKL adalah kriteria ap,pengetahuan,danketerampilan9. SKL ini digunakan sebagai acuan utama dalam pengembangan standarisi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan10. SKL ini lah yang menjadipedoman Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang berada padaSilabus Sosiologi. Berikut akan ditampilkan mengenai Tabel 10 SKL SMA menurutKurikulum 2013:Tabel 10 Standar Kompetensi Lulusan SMA/MADimensiSikapPengetahuanKeterampilanStandar Kompetensi Lulusan/Kualifikasi KemampuanMemiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,berakhlak mulia, berilmu, percaya diri dan bertanggung jawabdalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial danalam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsadalam pergaulan dunia.Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, danmetakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budayadengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, danperadaban teknik penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.Memiliki kemampuan piker dan tindak yang efektif dan kreatifdalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yangdipelajari di sekolah secara mandiri.Sumber: Kunandar, Penilaian Autentik Kurikulum 2013, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, hlm: 59.8Ibid, hlm: 168Kunandar, Penilaian Autentik Berdasarkan Kurikulum 2013, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, hlm: 58.10Ibid.9

79Tabel 11 itu menjelaskan bahwa SKL peserta didik melalui kurikulum 2013mempunyai tiga dimensi, yaitu dimensi sikap (afektif), dimensi kognitif, dan dimensipsikomotorik. Dari SKL itu lah baru diturunkan menjadi KI dan KD yang terdapatpada Silabus Sosiologi Kelas XI.Tabel 11 Silabus Sosiologi Kelas XISatuan Pendidikan: SMA/MAKelas: XIKompetensi Inti (KI) :KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, dan damai), santun, respon, dan pro aktifdan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalammenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan duniaKI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahu tentang ilmu pengetahuan,teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, di peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkanpengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnyauntuk memecahkan masalahKI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrakterkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidahkeilmuanSumber: Arsip Silabus Ibu Sri/ Guru SosiologiTabel 11 tersebut berusaha menggambarkan Silabus Sosiologi yang terdapatpada satuan pendidikan SMA/MA di kelas XI. Silabus Sosiologi itu berisikanKompetensi Inti yang terdiri dari KI 1 sampai KI 4; KI 1 merupakan bagian daridimensi afektif (sikap spiritual). KI 2 merupakan bagian dari dimensi afektif (sikapsosial). KI 3 merupakan bagian dari dimensi kognitif. Selanjutnya, KI 4 merupakanbagian dari dimensi psikomotorik. KI tersebut kemudian diturunkan lagi menjadi KD,

80sebagai upaya untuk membedakan Materi Masyarakat Multikultural, dengan materiSosiologi yang lainnya. KD ini lah yang menjadi landasan dari Materi MasyarakatMultikultural. Berikut akan ditampilkan tabel 12 mengenai KD Materi MasyarakatMultikultural:Tabel 12 Kompetensi Dasar Materi Masyarakat MultikulturalKompetensi Dasar Materi Masyarakat Multikultural3.3 Memahami penerapan prinsip-prinsip kesetaraan dalam menyikapi keberagamanuntuk menciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat.4.3 Merumuskan strategi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dalammasyarakat berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan.Sumber: Arsip Silabus Ibu Sri/ Guru SosiologiTabel 12 ini akan dianalisis menggunakan pendekatan Imajinasi Sosiologimenurut Charles Wright Mills Sosiolog Amerika Serikat, untuk melihat kehidupanharmonis dalam masyarakat, menggunakan kerangka arsip PPT materi pembelajaranmasyarakat multikultural. Untuk itu kita perlu mengetahui apa yang dimaksud denganImajinasi Sosiologi tersebut.Mills memperlihatkan imajinasi sosiologi dalam Doyle Paul Johnson bahwaanalisa sosiologis harus ditekankan pada usaha memperlihatkan hubungan antarmasalah pribadi individu dan isu-isu sosial yang berakar dalam struktur dasarmasyarakat11. Mills dalam Margaret Poloma mengemukakan dengan imajinasisosiologis seseorang dapat memahami pandangan historis yang lebih luas; dari segipengertiannya terhadap hakikat kehidupan (inner life) dan kebutuhan hidup (external11Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik dan Modern 2, Jakarta: Gramedia, 1986, hlm: 173.

81career)12 – atau tentang hubungan antara kesadaran individu dengan struktur merekahidup. Kemudian Sosiolog UNJ Robertus Robet menilai bahwa tujuan pembelajaransosiologi mesti dirumuskan sebagai upaya untuk memberdayakan imajinasisosiologis13. Berikut penuturan Robet lebih jauh:“Imajinasi sosiologis disini dimengerti sebagai kualitas pikiran atau kapabilitasintelek tertentu yang memungkinkan orang (siswa) memahami diri, sejarah, sertadunia atau struktur masyarakat secara simultan. Dari sini Mills kemudianmenegaskan imajinasi sosiologis untuk memahami diri-sejarah-masyarakat – diridalam lingkungan, sejarah, dan struktur masyarakatnya.”14Oleh karenanya materi masyarakat multikultural mencoba memberikanpemahaman diri-sejarah-masyarakat (imajinasi sosiologi) dalam ruang lingkup yangsimultan. Berikut akan diberikan bagan 1 yang memudahkan imajinasi sosiologi didalam arsip PPT materi masyarakat multikultural:Bagan 1 Imajinasi Sosiologis dalam PPT Materi PembelajaranMasyarakat MultikulturalPenyebabKeberagamanSosial IndonesiaSejarah danGeografisStruktur KeberagamanMasyarakat IndonesiaKonsep Diri (Siswa)Dalam LingkunganMasalah konflik dimasyarakatSolusi mengatasimasalah keberagamandan Sikap harmonisdalam masyarakatSumber: Arsip PPT materi masyarakat multikultural dan analisis penulis 201612Margaret Poloma, Sosiologi Kontemporer, Jakarta: Rajawali Pers, 2004, hlm: 327Robertus Robet, Menumbuhkan Imajinasi Sosiologis sebagai Tujuan Pembelajaran Sosiologi,Seminar dan Temu Nasional Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Se-Indonesia 15Mei 2013, Universitas Negeri Jakarta.14Ibid.13

82Bagan tersebut secara garis besar membicarakan bagaimana imajinasisosiologis ditampilkan melalui materi pembelajaran masyarakat multikultural untukmenciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat. Kemudian penulis akanmemberikan penjelasan lebih lanjut bagan di atas menurut kepada arsip PPT materimasyarakat multikultural.Untuk melihat realitas keberagaman masyarakat Indonesia tentunya tidak bisadilepaskan dari sejarah dan kondisi geografis Indonesia itu terbentuk. Berdasarkansejarahnya, masyarakat Indonesia pernah mengalami kolonialisasi (dijajah) bangsabarat sebagai akibat dari sejarah masyarakat itu sendiri, diantaranya; Belanda,Portugis, Spanyol, dan Inggris, sehingga akibat dari akulturasi atau asimilasikebudayaan tersebut Indonesia memiliki berbagai keberagaman baik dari agama,suku bangsa, budaya, dan bahasa15. Keberagaman agama salah satunya, kesejarahanIndonesia tidak terlepas dari feodalisme dimana masyarakat pada saat itu menghambakepada Raja – feodalisme tersebut merupakan warisan dari pengaruh Kerajaanberbasiskan agama seperti Hindu, Budha dan diperkental dengan pengaruh KerajaanIslam16.Selain itu kesejarahan keberagaman suku bangsa atau budaya di HindiaBelanda yang diperkenalkan oleh Furnivall dalam Nasikun sebagai masyarakat15Arsip PPT materi masyarakat multikulturalAfdhal, Pembelajaran Otak, Hati, dan Tangan: Analisis Pemikiran Pendidikan Moh Sjafei, SkripsiProdi Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta, 2015, hlm: 123 atau sebagai perbandinganSyarif Moeis, Pembentukan Kebudayaan Nasional Indonesia, Bandung: Jurusan Sejarah UniversitasPendidikan Indonesia, 2009, hlm: 1-5.16

83majemuk; orang Belanda, orang Tionghoa, orang Timur Asing, dan orang Pribumi –khusus Pribumi di kasta paling bawah – berangsur-angsur membentuk peradaban dankebudayaannya sendiri: membentuk seni lukis, sastra, musik, kebiasaan ataupendidikan yang menjadi anggota dari masyarakatnya sendiri17.Sedangkan, berdasarkan kondisi geografis Indonesia juga turut dalammenyebabkan keberagaman suku bangsa ini. Indonesia memiliki karakteristikmasyarakatnya sendiri yaitu disebabkan karena diapit oleh dua samudera dan duabenua, dan diapit oleh rangkaian cincin api dunia (ring of fire)18. Menurut Tjong TiatLiem19 dalam Nasikun bahwa kondisi geografis yang membagi wilayah Indonesiaatas kurang lebih 3.000 pulau yang terserak di suatu daerah ekuator sepanjang kuranglebih 3.000 mil dari timur ke barat dan lebih dari 1.000 mil dari Utara ke Selatan,merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya pluralitas sukubangsa di Indonesia20.Dari penyebab keberagaman masyarakat Indonesia yang dilihat melalui faktorkesejaharahan dan kondisi geogarafis. Setelah itu materi masyarakat multikultural inimencoba menggambarkan struktur keberagaman atau masyarakat multikulturalIndonesia saat ini yang dipenuhi oleh masalah yaitu masalah konflik di masyarakat;arsip PPT materi ini ditampilkan gambar-gambar yang misalnya seperti konflik17Nasikun, Sistem Sosial Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2005, hlm: 35-37.Arsip PPT materi masyarakat multikultural19Etnicity and Modernization in Indonesian Education: A Comparative Study of Pre-Independenceand Post-Independence Periods, University of Wisconsin, disertasi, 1968 dalam Nasikun, op.cit, hlm:43.20Nasikun, ibid, hlm: 42-43.18

84agama di ambon, konflik suku sampit, konflik agama di papua tolikara, sertadiskriminasi minoritas Ahmadiyah dan Syiah21.Oleh karenanya untuk mengatasi masalah tersebut, materi ini memunculkankonsep agar diri (orang atau siswa) dengan lingkungan – struktur masyarakatmultikultural saat ini – memberikan solusi atas masalah keberagaman sepertimenumbuhkan kesadaran untuk menghargai, menghormati, serta menegakkanprinsip-prinsip kesetaraan atau kesederajatan antar masyarakat serta pertiprasangka,rasisme,dandiskriminatif22. Terakhir, agar siswa menumbuhkan sikap harmonis terhadapkeberagaman sosial di masyarakat23.Bagan 2 Konsep Diri (Siswa) Dalam Struktur Masyarakat MultikulturalSolusi mengatasi masalah keberagaman dan Sikap harmonis dalam masyarakatPertama,Keberagaman sebagaikekayaan sosialKedua, Kesetaraansebagai kekayaan sosialkarena pasal 27 ayat 1UUD 1945Sumber: Arsip PPT materi masyarakat multikultural21Arsip PPT materi masyarakat multikulturalIbid.23Ibid.22Ketiga, Sikap harmonisterhadap keberagamansosial di masyarakat

85Bagan tersebut secara garis besar membicarakan: pertama, keberagamansebagai kekayaan sosial karena Indonesia memiliki kemajemukan etnik atau sukubangsa dan memiliki ragam budaya, tradisi, kepercayaan dan lembaga sosial. KeduaUUD tersebut menyatakan bahwa “Segala warga Negara bersamaan kedudukannyadalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itudengan tidak ada kecualinya”. Dengan demikian, secara yuridis dan politis setiapwarga Negara memiliki persamaan kedudukan dala

kelas X. Dengan penambahan, struktur Kurikulum 2013 mengadakan program lintas minat bagi kelas X dan kelas XI. Lintas minat adalah mata pelajaran ilmu sosial yang diajarkan pada kelas MIA atau sebaliknya. Sosiologi tidak menjadi mata pelajaran lintas minat di SMAN 30 Jakarta. Han

Related Documents:

B Pengembangan Kurikulum 2013 C Uji Publik 2 E Rencana Impelementasi Kurikulum 2013 D Alternatif Struktur Kurikulum A Rasional Pengembangan Kurikulum 2013. Rasional Pengembangan Kurikulum A 3. Tantangan Internal 1a 4-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan Perpustakaan-Penyediaan Buku Kurikulum 2013

bab iii. jenis-jenis perawatan 7 . bab iv. perawatan yang direncanakan 12 . bab v. faktor penunjang pada sistem perawatan 18 . bab vi. perawatan di industri 28 . bab vii. peningkatan jadwal kerja perawatan 32 . bab viii. penerapan jadwal kritis 41 . bab ix. perawatan preventif 46 . bab x. pengelolaan dan pengontrolan suku cadang 59 . bab xi.

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

satu yang didesentralisasi adalah kurikulum. Sekolah harus menyusun kurikulum 1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), 1. 2 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2013), 4. 3 Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT. Rodakarya 2013), 113.

kurikulum tahun 2004 yang dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) maka batasan kurikulum diorientasikan pada pencapaian target . tujuan kurikulum, penilaian dan kegiatan pembelajaran, serta optimalisasi . 2. Model kurikulum

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

SILABUS A. Silabus Implementasi Kurikulum 2013 B. Silabus Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 Silabus Assesmen dan Penetapan Peminatan Peserta Didik D. Silabus Praktik Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam BAGIAN 3: 2.1 MATERI PELATIHAN 1. Materi Pelatihan 1 : Implementasi Kurikulum 2013 1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013

A. Pengertian Desain Kurikulum Desain adalah rancangan, pola, atau model. Mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau model kurikulum sesuai dengan misi dan visi sekolah. Tugas dan peran seseorang desainer kurikulum menentukan bahan dan cara mengembangkan kurikulum