BAB II KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN

2y ago
161 Views
2 Downloads
343.47 KB
35 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Nadine Tse
Transcription

BAB IIKAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DANHIPOTESIS PENELITIANA. Kajian Teoretik1. Persepsi Masyarakata. Pengertian PersepsiMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yangdimaksud dengan “Persepsi ialah tanggapan (penerimaan)langsung dari sesuatu.1 Persepsi merupakan sebuah istilahyang sudah sangat familiar didengar dalam percakapansehari hari. Istilah persepsi berasal dari bahasa inggris“perception”, yang diambil dari bahasa latin “perception”yang berarti menerima atau mengambil.2Menurut Bimo Walgito “Persepsi merupakan suatuproses yang didahului oleh penginderaan. Pengeinderaanadalah proses diterimanya stimulus oleh individu melaluialat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut takberhenti di situ saja, pada umumnya stimulus tersebutditeruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf,dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.”3Menurut Leavitt, perception dalam arti sempitadalah “penglihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang itumelihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas, perceptionadalah “pandangan” atau “pengertian”, yaitu bagaimana1Tim penyusun kamus, Kamus Besar Bahasa Indoneisa (Jakarta: BalaiPustaka, 2002), 863.2Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung, PT RemajaRosdakarya, 2009), 117.3Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar (Yogyakarta: AndiOFFSET, 2003), 45.8

9seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. 4 MenurutSarlito W. Sarwono “Persepsi berlangsung saat seseorangmenerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap olehorgan-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalamotak. Di dalamnya terjadi proses berpikir yang padaakhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman.”5Slameto berpendapat bahwa “Persepsi adalah prosesyang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalamotak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerusmengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubunganini dilakukan menggunakan inderanya, yaitu inderapengelihatan, pendengar, peraba, perasa, dan pencium”6.Sedangkan Alisuf Sabri mengemukakan “Persepsiadalah proses dimana individu dapat mengenali objek-objekdan fakta-fakta objektif dengan menggunakan alat-alatindera.”7Ketika manusia menangkap berbagai gejala di rimaan rangsangan itu disebut penginderaan. Tetapipengertian kita akan lingkungan dunia di sekitar kita bukansekedar hasil penginderaan itu. Ada unsur interpretasiterhadap rangsang-rangsang yang diterima, interpretasi inimenyebabkan kita menjadi subyek dari pengalaman kita4Alex Sobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah (Bandung: CVPustaka Setia, 2013), 445.5Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), 86.6Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta:Rineka Cipat, 2010), 102.7M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan (Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya, 2010), 46.

10sendiri. Rangsang-rangsang yang diterima inilah yangmenyebabkan kita mempunyai suatu pengertian terhadaplingkungan.Dapat disimpulkan oleh penulis bahwa persepsiadalah proses pemberian arti terhadap suatu objek danterwujud melalui komentar atau pendapat terhadap suatuobjek.b. Pengertian MasyarakatManusia adalah makhluk sosial yang amemerlukan interaksi dan komunikasi yang baik engaruhi satu sama lain. Menurut Kamus rgaulan hidup manusia atau himpunan orang yang hidupbersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan dan aturanyang tertentu. 8Menurut Atang A. Hakim “Kumpulan dari beberapakeluarga disebut masyarakat.”9 Wiji Suwarno berpendapatbahwa secara umum “Masyarakat adalah sekumpulanmanusia yang bertempat tinggal dalam suatu kawasan dan8Poewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2006), 751.9Atang Abd Hakim dan Jaih Mubarok, Moetodologi Studi Islam (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2011), 213.

11saling berinteraksi dengan sesama untuk mencapai tujuan.”10Sedangkan menurut Baharuddin “Masyarakat adalahtempat individu yang satu berinteraksi dengan individuyang lain.”11 Kemudian Koentjaraningrat mengemukakanbahwa “Masyarakat adalah kesatuan hidup makhlukmakhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat.”12Dari pengertian di atas menurut para ahli, penulismenyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan masyarakatadalah sekumpulan manusia yang hidup dalam suatu daerahyang saling berinteraksi dan memiliki kebudayaan sertaterikat dengan norma-norma adat yang berlaku di daerahtersebut.Jadi menurut penulis pengertian dari persepsimasyarakat adalah tanggapan atau pandangan terhadapsuatu objek dari masing-masing individu (masyarakat) yangtinggal berdampingan dalam suatu kawasan.c. Proses PersepsiDari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah lakuseseorang merupakan fungsi dari cara memandang. Dalambuku Psikologi umum dalam lintasan sejarah karanganAlex Sobur, proses persepsi terbagi ke dalam tigakomponen utama, yaitu:10Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2013), 46.1112Baharuddin, Psikologi Pendidikan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), 70.Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 4.

121) Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadaprangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapatbanyak atau sedikit.2) Interpretasi yaitu proses mengorganisasikan informasisehingga mempunyai arti bagi seseorang. Interpretasidipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti dakemampuansesorangjugauntukmengadakan pengategorian informasiyang diterimanya,yaitu proses mereduksi informasi yang kompleksmenjadi sederhana.3) Interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalambentuk tingkah laku sebagai reaksi. Jadi proses persepsiadalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatanterhadap informasi yang sampai.13Desmita mengemukakan dalam bukunya Psikologiperkembangan peserta didik, membagi proses persepsi kedalam tiga komponen utama, yaitu: seleksi, penyusunan,dan penafsiran.1) Seleksi adalah proses penyaringan oleh indera terhadapstimulus. Dalam proses ini, struktur kognitif yang telahada dalam kepala akan menyeleksi, membedakan datayang masuk dan memilih data yang mana yang iAlex Sobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah (Bandung: CVPustaka Setia, 2013), 447.

13perseptual ini tidak hanya bergantung pada determinandeterminan utama dari perhatian seperti: intensitas,kualitas, kesegaran, kebaruan, gerakan dan kesesuaindengan muatan kesadaran yang telah ada, melainkanjuga bergantung pada minat, kebutuhan kebutuhan, dannilai nilai yang dianut.2) Penyusunanadalahprosesmereduksi,mengorganisasikan, menata, atau menyederhanakaninformasi yang kompleks ke dalam suatu pola yangbermakna.3) etasikan informasi atau stimulus ke dalambentuk tingkah laku sebagai respons. Dalam proses ini,individu membangun kaitan kaitan antara stimulus yangdatang dengan struktur kognitif yang lama, danmembedakan stimulus yang datang untuk memberimakna berdasarkan hasil interpretasi yang tindak atau beraksi. Tindakan ini dapat berupatindakan tersembunyi seperti: pembentukan (pendapat,sikap), dan dapat pula berupa tindakan terbuka atauperilaku nyata.14Persepsi individu terhadap objek tertentu akanmempengaruhi pikirannya. Artinya persepsi seseorang akanmemungkinkannya untuk memberi penilaian terhadap suatu14Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2009), 119.

14kondisi stimulus. Penilaian seseorang terhadap suatustimulus biasanya dilakukan melalui proses kognitif, uasi, memaknai, dan menggunakan informasiyang diperoleh melalui inderanya. Ini berarti, meskipunpersepsi bergantung pada indera manusia, proses kognitifyang ada pada diri manusia akan memungkinkan terjadinyaproses penyaringan, perubahan atau modifikasi daristimulus yang ada.Jadi proses persepsi dapat disimpulkan bahwa objekmenimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat inderaatau dalam kata lain disebut reseptor. Stimulus yangditerima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf sensoris keotak. Proses ini dinamakan proses fisiologis. Kemudianterjadilah suatu proses di otak, sehingga individu dapatmenyadari apa yang ia terima, dengan reseptor itu, sebagaisuatu akibat dari stimulus yang diterimanya. Proses yangterjadi di dalam otak atau pusat kesadaran itulah yangdianamakan proses psikologis. Dengan demikian tarafterakhir dari proses persepsi ialah individu menyadaritentang apa yang diterima melalui alat indera.d. Prinsip Prinsip Persepsi1) Persepsi itu relatif bukannya absolut, manusia bukanlahinstrument ilmiah yang mampu menyerap segala sesuatupersis seperti keadaan sebenarnya., melainkan mendekatisama.

152) Persepsi itu selektif, seseorang hanya memperhatikanbeberapa rangsangan saja dari banyak rangsangan yangada di sekelilingnya pada saat saat tertentu. Ini berartibahwa rangsangan yang diterima akan tergantung padaapa yang pernah ia pelajari, apa yang pada suatu saatmenarik perhatiannya dan kearah mana persepsi itumempunyai kecenderungan. Tidak semua rangsang yangmasuk mendapat perhatian atau tidak semua perangsang,objek, informasi bisa diserap oleh otak. Sesuatu yanglebih menarik, yang menonjol atau unik akan mendapatperhatian. Masyarakat cenderung memperhatikan aspeklingkungan yang berhubungan dengan urusan pribadimereka.3) Persepsi itu mempunyai tatanan, orang menerimarangsangan tidak dengan cara yang informasi yang kondisinya teratur, bukan acak acakan.Rangsangan-rangsangan dikelompokan ke dalam suatupola ataupun informasi yang membentuk u,perangsang harus berusaha untuk mengatur. Stimulusadalah apa yang dirasakan dan arti yang terapat didalamnya adalah fungsi dari perasangsang tersebut ataupendorong itu sendiri.4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan, harapandan kesiapan penerima pesan akan menentukan pesanmana yang akan dipilih untuk diterima, selanjutnya

16bagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata etasikan.5) Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbedadengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipunsituasinya sama, perbedaan persepsi ini dapat ditelusuripada adanya perbedaan perbedaan individual, perbedaan dalam motivasi.15e. Faktor-faktor yang mempengaruhi PersepsiPersepsi pada diri seseorang tidaklah terjadi begitusaja,akantetapiterdapatfaktor faktoryangmempengaruhinya. faktor faktor itulah yang menyebabkanmengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin memberipenafsiran yang berbeda tentang yang dilihatnya itu. Bimowalgito mengemukakan faktor faktor yang berpengaruhterhadap persepsi. Diantaranya adalah faktor internal danfaktor eksternal, yaitu:Faktor internal adalah bahwa di dalam persepsistimulus dapat datang dari dalam diri individu yangbersangkutan, seperti perasaan, pengalaman, kemampuanberpikir, dan kerangka acuan. Sedangkan faktor eksternalyang dapat mempengaruhi persepsi adalah faktor stimulusitu sendiri dan faktor lingkungan dimana persepsi ituberlangsung.15Slameto, Belajar dan Faktor faktor yang mempengaruhi (Jakarta: RinekaCipta, 2010), 105.

171) Stimulus, agar stimulus dapat dipersepsi, maka stimulusharus cukup kuat, stimulus harus melampaui ambangstimulus, yaitu kekuatan stimulus yang minimal tetapisudah dapat menimbulkan kesadaran, sudah dapatdipersepsi oleh individu.2) Fisiologi dan psikologi , jika sistem fisiologisnyaterganggu, hal ini akan berpengaruh dalam persepsiseseorang, sedangkan segi psikologi yang mencakuppengalaman, perasaan, kemampuan berpikir, kerangkaacuan, motivasi akan berpengaruh bagi seseorang dalammempersepsi.3) Lingkungan, Situasi yang melatarbelakangi stimulusjuga akan mempengaruhi persepsi. Objek yang samadengan situasi sosial yang berbeda, dapat menghasilkanpersepsi yang berbeda.16MenurutSarlitoterdapatenammempengaruhi persepsi, yaitu diantaranya:faktoryang171) Perhatian, perhatian pada setiap saat ada ratusanrangsangan yang tertangkap oleh semua indera an yang ada disekitar sekaligus. Karenaketerbatasan daya serap dari persepsi kita, maka kitahanya bisa memusatkan perhatian kita pada satu ataudua objek saja.16Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar (Yogyakarta: AndiOffset, 2003), 4717Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: PT. BulanBintang, 2012), 103.

182) Set (mental set) adalah kesiapan mental seseorang untukmenghadapi sesuatu rangsangan yang akan timbuldengan cara tertentu. Masing masing manusia sudahmembawa mental set nya masing masing.3) Kebutuhan, Kebutuhan sesaat maupun yang menetappada diri seseorang akan mempengaruhi persepsi orangtersebut. Dengan demikian, kebutuhan kebutuhan yangberbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi.4) Sistem nilai, sistem nilai yang berlaku dalam suatumasyarakat akan berpengaruh terhadap persepsi.5) Tipe kepribadian juga akan mempengaruhi persepsi.Masing masing individu memiliki tipe kepribadianyang berbeda beda.6) Gangguan kejiwaan, sebagai gejala normal, ilusiberbeda dari halusinasi dan delusi, yaitu kesalahanpersepsi pada penderita gangguan jiwa. Penyandanggejala halusinasi visual seakan akan melihat sesuatu(cahaya, bayangan, hantu, atau malaikat) dan ia percayabetul bahwa yang dilihatnya adalah realita. Sedangkanpenyandang gejala halusinasi auditif seakan kap cakap, atau gemuruh), yang diyakininyasebagai realita. Gejala halusinasi visual dan auditif danmungkin juga halusinasi pada indera yang lain, bisaterdapat pada satu orang, yang menyebabkan orang itumengalami delusi, Delusi merupakan keyakinan bahwadirinya menjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan realita,

19misalnya merasa dirinya menjadi Rasul, Tuhan, RajaMajapahit, atau Superman.f. Indikator Persepsi Masyarakat tentang SMPIT RaudhatulJannah1) Manajemen ProfesionalIstilah manajemen sekolah acapkali disandingkandengan istilah administrasi sekolah. Dalam tulisan ini katamanajemen diartikan sama dengan kata administrasi ataupengelolaan, meskipun kedua istilah tersebut seringdiartikan berbeda. Berdasarkan fungsi pokoknya istilahmanajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama.Manajemen atau pengelolaan merupakan komponenintegral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikansecara keseluruhan. Alasannya, tanpa manajemen tidakmungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secaraoptimal, efektif dan efisien.Profesional berasal dari kata profesi yang berartisecara analogis “mampu” atau ahli. Profesi adalah suatupekerjaan yang didasarkan atas studi intelektual dan latihanyang khusus, sedangkan profesional adalah sederajat ataustandar ferformance (ability and attitude) anggota profesiyang mencerminkan adanya kesesuaian dengan kode etikprofesi.18 Melalui manajemen yang profesional akan dapatmemberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitaspendidikan secara keseluruhan.18Pupuh Fathurohman dan Aa Suryana, Guru Profesional (Bandung: PT.Refika Aditama, 2012), 1.

202) Kurikulum UnggulSalah satu komponen terpenting dalam kegiatanpendidikan dan pembelajaran formal adalah kurikulum.dalam dunia pendidikan kurikulum bisa diartikan secarasempit maupun secara luas. Secara sempit kurikulumdiartikan hanya sebagai sejumlah mata pelajaran yang harusditempuh atau diselesaikan siswa di sekolah atau perguruantinggi. Secara luas kurikulum diartikan tidak terbatas padamata pelajaran saja, tetapi kurikulum diartikan merupakanaktivitas apa saja yang dilakukan sekolah dalam rangkamempengaruhi anak dalam belajar mengajar, mengaturstrategi dalam proses belajar, cara mengevaluasi programpengembangan pembelajaran dan sebagainya. 193) Para Tenaga Pendidik paikan materi kepada siswa, melainkan mengajaradalah proses mengubah perilaku siswa sesuai dengantujuan yang diharapkan. Guru profesional adalah guru yangmampu mengajarkan peserta didiknya tentang pengetahuanyang dikuasainya dengan baik.20 Guru profesional akandapat menyelenggarakan proses pembelajaran dan penilaianyang menyenangkan bagi siswa dan guru, sehingga dapatmendorong tumbuhnya kreativitas belajar pada diri siswa.4) Sarana Prasarana lengkap19Supardi, dkk., Perencanaan Sistem Pembelajaran (Jakarta: Haja Mandiri,2010), 11.20Pupuh Fathurohman dan Aa Suryana, Guru Profesional (Bandung: PT.Refika Aditama, 2012), 6.

21Sarana adalah segala sesuatu yang mendukungsecara langsung terhadap kelancaran proses lajaran,perlengkapan sekolah dan lain sebagainya; sedangkanprasarana adalah segala sesuatu yang secara tidak n,misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamarkecil dan lain sebagainya. 21 Manajemen sarana prasaranayang baik diharapkan dapat menciptakan kondisi yangmenyenangkan baik guru maupun murid untuk berada disekolah. Di samping itu juga diharapkan tersedianya alatatau fasilitas belajar yang memadai dapat dimanfaatkansecara optimal untuk kepentingan proses pendidikan danpengajaran.5) Metode PembelajaranMetode sangat memegang peranan penting dalampembelajaran. Menurut Nana Sudjana metode pembelajaranialah cara yang dipergunakan guru dalam apembelajaran.22Dalam kegiatan pembelajaran pemilihan metodeyang tepat akan menunjang keberhasilan belajar siswa.Karenanya guru atau pendidik harus dapat memilih dengantepat metode yang akan digunakan dalam mengajar dengan21Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan (Jakarta: Kencana, 2010), 55.22Supardi, dkk., Perencanaan Sistem Pembelajaran (Jakarta: Haja Mandiri,2010), 137.

22melihat tujuan belajar yang hendak dicapai, situasi dankondisi serta tingkat perkembangan siswa.2. Sekolah Menengah Pertama Islam TerpaduPengertian sekolah menurut Kamus Besar BahasaIndonesia adalah bangunan atau lembaga untuk belajar danmengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang empersiapkan anggota masyarakat atau warga negara yangsesuai dengan tujuan masyarakat atau negara.23 Menyekolahkanberasal dari kata sekolah yang berarti usaha menuntutkepandaian (ilmu pengetahuan), pelajaran, pengajaran.Lembaga pendidikan saat ini masih ditandai denganpemisahan sektor pendidikan umum dengan sektor pendidikanagama. Secara umum, kondisi sektor pendidikan umum masihmengungguli sektor pendidikan agama. Sebaliknya, sektorpendidikan agama secara umum masih tertinggal, walaupunsebagian sudah mampu keluar dari ketinggalan dan menjadilembaga pendidikan alternatif bagi masyarakat.Pembelajaran yang diselenggarakan di dalam intuisimadrasah atau pesantren kebanyakan diwarnai sakralisasiterhadap materi materi keagamaan, dan kurang peduli denganapa apa yang terjadi dan berkembang dalam dunia sains danteknologi modern. Kondisi seperti ini menjadikan siswa hanyamengetahui ilmu agama, tetapi gagap dalam beradaptasi dengan2374.Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010),

23kehidupan sehari hari yang sarat dengan perubahan danperkembangan ilmu dan teknologi.Gambaran sebaliknya terjadi di lembaga pendidikanumum. Kebanyakan diwarnai dengan praktik pengidolaanterhadap sains atau non agama dan kurang peduli terhadapilmu ilmu agama. Kondisi ini menciptakan perkembangansikap mental siswa yang didominasi oleh pengetahuan umumserta miskin dari wawasan pengetahuan keagamaan.Ketersediaan lembaga pendidikan yang berkualiatastentunya tidak bisa ditawar tawar lagi dan perlu memperolehrespon dari masyarakat. Dalam konteks ini lahirnya sebuahyayasan pendidikan dengan

BAB II KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretik 1. Persepsi Masyarakat a. Pengertian Persepsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan “Persepsi ialah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.1 Persepsi merupakan sebuah istilah

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

BAB II KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Perilaku Moral a. Pengertian Perilaku Moral Perilaku merupakan respond atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.1 Dari uraian ini yang dimaksud perilaku adalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KERANGKA TEORETIK A. Komunikasi Persuasif 1. Pengertian Menurut Carl I.Hovlan komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan simbol--kata, gambar, figur, dan sebagainya).20 Sedangkan menurut Miller ko

BAB II KERANGKA KONSEPTUAL DAN TEORETIK A. Konseptualisasi Pengadilan Jalanan Penggunaan istilah “pengadilan jalanan” dalam penulisan dan penyusunan disertasi ini identik dengan istilah “tindakan main hakim sendiri”, yang artinya tindakan menghakim

Synthetic biology advances science & technology while mitigating danger –General capability to engineer biological systems –Increased speed and scope of response to threats Systems ApplicationsApplication Parts & Fabrication Design Biology is a technology for processing information, materials, and energy.