BAB II KAJIAN TEORETIK - IAIN PURWOKERTO

2y ago
215 Views
3 Downloads
597.21 KB
87 Pages
Last View : Today
Last Download : 3m ago
Upload by : Joao Adcock
Transcription

BAB IIKAJIAN TEORETIKBab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal jugadengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuaidengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikanteori mengenai manajemen pendidikan, pendidikan Islam, dan manajemenpendidikan Islam. Tiga pokok pembahasan tersebut menjadi penting untukdidalami, sebab memandang pada fokus penelitian yakni Moeslim NationalOnderwijs secara jelas dan nyata berhubungan dan terkait erat dengan manajemenpendidikan Islam. Singkatnya, mengenai ketiga pokok pembahasan ini penulissebut sebagai kerangka teori; yang dikandung maksud adalah teori-teori umumyang penulis anggap memiliki kesepahaman dengan fokus penelitian.Pada bab ini diuraikan pula gambaran pendidikan Islam kolonial dansekarang. Dilanjutkan pembahasan tentang hasil penelitian yang relevan; hal inisebagai penguat dan bukti kongkrit bahwa penelitian yang penulis lakukan belumpernah ada kesamaan dengan penelitian-penelitian lainnya. Dan di akhiri dengankerangka teori; yakni sebagai acuan penelaahan tesis.A. Manajemen Pendidikan1. Pengertian Manajemen PendidikanIstilah manajemen yang penulis gunakan pada konteks penelitianini pada substansinya adalah sama dengan istilah manajemen. Sehinggapemaparan selanjutnya mengenai manajemen pendidikan disini penulis22

23banyak mengunakan referensi dan teori-teori manajemen. Adapunpenggunaan istilah baik manajemen maupun manajemen, disini dikandungmaksud oleh penulis sama maknanya.Sebelum kita simpulkan pengertian manajemen pendidikan, adabaiknya penulis paparkan terlebih dahulu dari pengertian manajemen.Dimana asal katanya, manajemen atau manajemen diawali dari kata manusyang artinya tangan; ini berarti menangani sesuatu, mengatur, membuatsesuatu menjadi seperti yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruhsumber daya yang ada.20Begitu juga pengertian manajemen dari beberapa pendapat;diantaranya:21a. Ensiclopedia of The Social SciencesDi dalam Ensiclopedia of The Social Sciences, manajemendiartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yangdiselenggarakan dan diawasi.b. Mary Parker FolletMenurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni dalammenyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.c. Thomas H. NelsonMenurut Nelson, manajemen perusahaan adalah ilmu dan senimemadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-oranguntuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat danmenjualnya dengan menguntungkan.d. G.R. TerryMenurut Terry, manajemen diartikan sebagai proses yang khasyang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaandan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usahamencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumberdayamanusia dan sumberdaya lainnya.20Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Manajemen Pendidikan: Analisis dan SolusiTerhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengajaran Yang Efektif (Jakarta: PrestasiPustaka Publisher, 2012), h. 2.21Agus Sabardi, Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan AkademiManajemen Perusahaan YKPN, 1997), h. 3-4.

24e. James A.F. StonerMenurut Stoner, manajemen diartikan sebagai prosesperencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasanupaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakansemua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan.f. Oei Liang isasian,pengarahan,pengkoordinasiandanpengawasan sumber-daya manusia dan alam, terutamasumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telahditentukan.Pada salah satu penelitiannya R. Wayne Mondy and Robert M. Noemenyatakan bahawa:Consequently, managers at all levels must concern themselves withhuman resource management at least to some extent. Basically,managers get things done through the efforts of others, whichrequires effective human resource management. In a manufacturingfirm, for instance, the production manager meshes physical andhuman resource to produce goods in sufficient numbers andquality; the marketing manager work through sales representativesto sell the firm’s products; and the finance manager obtains capitaland manages investments to ensure sufficient operating funds.These individuals are called “line” managers because they haveformal authority and responsibility for achieving the firm’s primaryobjectives.22Sedangkan pengertian pendidikan sendiri berasal dari kata educareyang artinya membawa keluar yang tersimpan. Sebagaimana pula berikutdipaparkan pendapat oleh:23a. Jhon DeweyPendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamentalsecara intelektual dan emosional kearah alam dan sesamamanusia, dengan kata lain sebagai usaha pengembangan potensiindividu peserta didik.22R. Wayne Mondy and Robert M. Noe, Humen Resource Management (United States ofAmerica: Allyn and Bacon, 1993), h. 4.23Rohman dan Amri, Manajemen Pendidikan., h. 3.

25b. Ivan IllichPendidikan adalah pengalaman belajar yang berlangsung dalamsegala lingkungan dalam sepanjang hidup.c. Kleis (1974)Adalah sejumlah pengalaman yang dengan pengalaman itu,seseorang atau kelompok orang dapat memahami sesuatu yangsebelumnya tidak mereka pahami, pengalaman terjadi karenaadanya interaksi antara seseorang atau kelompok denganlingkungannya, interaksi itu menimbulkan proses perubahan(belajar) pada manusia, dan selanjutnya proses perubahan itumenghasilkan perkembangan (development) bagi seseorang ataukelompok di dalam lingkungannya.d. The International Standart Clasifications of Educations(UNESCO, 1975)Pendidikan adalah komunikasi terorganisasi dan berkelanjutanyang dirancang untuk menumbuhkan belajar.e. DriyarkaryaPendidikan adalah hidup bersama dalam satuan tri tunggal ayah,ibu, anak, dimana terjadi pelaksanaan nilai dengan proses untukakhirnya bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia seutuhnya.Adapun pengertian pendidikan di Indonesia sendiri secarakenegaraan dituangkan dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang memberikan definisinya bahwa:Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkansuasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat bangsa dan negara.24Memandanag pada kedua pengertian manajemen dan pendidikan diatas, maka beberapa ahli mendefinisikan manajemen pendidikan adalahsebagai berikut:2524Tim Redaksi Nuansa Aulia, Himpunan Perundang-undang Republik Indonesia tentangSistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas): Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun2003 Beserta Penjelasannya pada Bab I pasal 1 ayat (1) (Bandung: Nuansa Aulia, 2010), h. 2.25Rohman dan Amri, Manajemen Pendidikan., h. 4-5.

26a. Tony Bush (1986-2003)Manajemen pendidikan adalah bidang studi dan praktik terkaitdengan operasi organisasi pendidikan.b. Made Pidarta (1988:4)Aktivitas memadukan sumber pendidikan agar terpusat dalamusaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukansebelumnya.c. H.A.R. Tilaar (2006)Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan yangmengimplikasikan adanya perencanaan atau rencana pendidikanserta kegiatan implementasinya.d. Hasbullah (2006)Manajemen pendidikan adalah merupakan suatu proses yangmerupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan dimulaidari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian, pengarahan,pelaksanaan pemantauan dan penilaian tentang usaha sekolahuntuk mencapai tujuannya, oleh karena itu manajemenpendidikan juga merupakan usaha untuk melakukan manajemensistem pendidikan.e. Veithzal Rivai dan Silviana Murni (2008)Manajemen pendidikan adalah suatu proses untukmengkoordinasi berbagai sumberdaya pendidikan seperti guru,sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan,laboratorium, dan sebagainya untuk mencapai tujuan sasaranpendidikan.f. Engkoswara dan Ann Komariah (2010: 88)Suatu penetapan dibidang arapan pendidikan yang dilakukanmelalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunanstaff, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian,penilaian, dan pelaporan secara sistematis untuk mencapaitujuan pendidikan secara mengenaimanajemen atau manajemen pendidikan, namun disini menjadi jelasbahwa definisi manajemen pendidikan menurut pandangan penulis adalahsuatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengawasan,penggunaan sumberdaya organisasi yang kesemuanya berupaya untukmencapai tujuan pendidikan (yakni mencerdaskan pengetahuan danprilaku manusia).

272. Tujuan Manajemen PendidikanTujuan merupakan bagian utama dari sebuah proses apapun danoleh siapapun; termasuk juga dalam dunia pendidikan. Sebagai sebuahorganisasi maka dibutuhkan manajemen yang utamanya memuat tiga halpenting, yaitu: (1) pencapaian tujuan secara efektif dan efisien; (2)menyeimbangkan tujuan-tujuan yan saling bertentangan dan menentukanskala prioritas; dan (3) mempunyai keunggulan daya saing (competitiveadvantages) dalam menghadapi persaingan global.26Pandangan dari Sondang P. Siagian tentang tujuan manajemenmengacu pada pendapat bahwa salah satu tantangan yang akan dihadapioleh umat manusia di masa depan adalah untuk menciptakan organisasiyang semakin beraneka ragam tetapi sekaligus menuntut manajemen yansemakin efisien, efektif dan produktif. Yang sekemuaannya itudirangkumnya kedalam empat golonganm yaitu: (1) tujuan masyarakatsebagai keseluruhan; (2) tujuan organisasi yang bersangkutan; (3) tujuanfungsional dalam arti tujuan manajemen sumber daya manusia dalamorganisasi; dan (4) tujuan pribadi para anggota organisasi.27Jika ditinjau dari sisi manajemen strategis, tujuan utamanya adalahcara bagi sekolah dan perguruan tinggi untuk merencanakan dan memanage, memperbaiki, atau menambah nilai dari tahun ke tahun terhadappendidikan remaja dan penyiapan untuk kehidupan di masa mendatang.Yang kesemuaannya itu dapat ditilik dari segi konsep efektifitas, konsep262725-26.Sabardi, Pengantar Manajemen., h. 3.Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.

28perbaikan, dan konsep mutu.28 Dari ketiga konsep tersebut, tujuan darimanajemen pendidikan memiliki kelebihannya masing-masing.Sedangkan ditinjau dari aspek manajemen kinerjanya, maka dalampendidikan bertujuan untuk menumbuhkan suatu budaya di mana individudan kelompok bertanggung jawab atas kelanjutan peningkatan prosesbisnis dan peningkatan keterampilan dan kontribusi mereka sendiri.29Maka, tujuan dari manajemen pendidikan yang perlu saat ini adalahditinjau dari segi fungsinya. Dimana dalam proses pelaksanaannya,manajemen pendidikan mempunyai tugas-tugas yang harus diselesaikandari perencanaan sampai dengan penilaian. Yang mana fungsi administrasiini meliputi: fungsi organik; yaitu semua yang mutlak harus dikerjakanoleh administrator atau manajer, dan fungsi pelengkap; yaitu semua fungsimeskipun tidak mutlak dijalankan oleh organisasi, sebaiknya dilaksanakan,karena pelaksanaan fungsi itu dengan baik akan meningkatkan efisiensidalam pelaksanaan tujuan yang efisien, ekonomis, dan efektif.30Dan secara rinci, tujuan manajemen atau manajemen pendidikanmeliputi:a. Produktivitas, yaitu perbandingan terbaik antara hasil yangdiperoleh (output) dengan jumlah sumber yang dipergunakan(input);28Lihat lengkapnya dalam Tony Bush and Marianne Coleman, Manajemen MutuKepemimpinan Pendidikan (terj. Fahrurrozi), (Jogjakarta: IRCiSoD, 2012), h. 150-190.29Michael Amstrong, Performance Management (terj. Toni Setiawan), (Yogyakarta: TuguPublisher, 2004), h. 30. Dijelaskan pula secara khusus dari tujuan manajemen ini adalah untukmemberikan suatu kerangka kerja bagi kesepakatan sasaran sebagaimana diekspresikan dalamtarget dan standar kinerja pengertian bersama tentang sasaran dan peranan yang harus dimainkanmanajer dan individu dalam mencapai sasaran tersebut meningkat. Ibid., h. 31.30Rohman dan Amri, Manajemen Pendidikan., h. 58.

29b. Kualitas; yaitu menunjuk kepada suatu ukuran penilaian ataupenghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang(products) dan atau jasa (service) tertentu berdasarkanpertimbangan objektif atas bobot atau kinerjanya;c. Efektivitas; yaitu ukuran keberhasilan tujuan organisasi; dand. Efisiensi; yaitu berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatudengan betul. Suatu kegiatan dikatakan efisien bila tujuan dapatdicapai secara optimal dengan penggunaan atau pemakaiansumber daya yang minimal.313. Manfaat Manajemen PendidikanDalam pandangan kelompok strategik, berpendapat bahwamanajemen atau manajemen diperlukan oleh karena untuk membantudalam melakukan pilihan strategi bisnis dengan pendekatan yang logis,rasional, dan sistematis. Dan ini akan berfungsi sebagai saranamengkomunikasikan tujuan perusahaan dan jalan yang hendak ditempuhuntuk mencapai tujuan tersebut kepada pemilik, eksekutif, karyawan, danpihak-pihak lain yang berkepentingan. Sehingga kepada pihak yangmemiliki kepentingan langsung dapat lebih memahami peluang dantantangan bisnis yang akan dihadapi dengan sikap yang proaktif bukansekedar reaktif. Dan diharapkan tidak hanya memberikan respon tetapijuga mempengaruhi, mengarahkan, dan membentuknya. Bahkan lebihjauh, diharapkan tidak terjebak pada sikap anti perubahan yang disebabkanoleh perumusan strategi yang hanya dilandasi oleh kebiasaan, mengikutipemimpin, berfikir incre-mental dan gradual.3231Ibid, h. 89.Suwarno Muhammad, Manajemen Strategik: Konsep dan Kasus (Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2004), h. 17-18.32

30Memandang perihal tersebut, menjadi penting bagi duniapendidikan adanya manajemen. Hal ini akan bermanfaat secaramenyeluruh, baik dari segi sumber daya manusia, sarana prasarana,pembiayaan, bahkan tujuan pendidikan itu sendiri yang tertuang dalammuatan kurikulum bagi pendidik maupun peserta didiknya.Manfaat manajemen pendidikan saat ini juga tak lepas daripengarus konsep pendidikan yang pada sejarah lama dikelola oleh pusat(sentralisasi) kemudian kini dikembalikan kepada daerah. Dan dengan polaotonomi, maka sekolah sebagai subsistem pendidikan nasional terbawahakan merasakan betul asas manfaat adanya manajemen pendidikan.Dimana setiap lembaga pendidikan akan berupaya mengelolan sedemikianrupa agar tujuan dari sekolah tersebut tercapai. Demikian pula pengajaran,merencanakan, mengorganisasi, mengawasi, mempertanggungjawabkan,mengatur, serta memimpin sumber daya manusia untuk membantupelaksanaan pembelajaran akan lebih mudah dan cakap diterapkan.33 Dantentunya, masyarakat pun akan mudah mengakses dan turut serta dalammencapai segala tujuan yang ada pada sekolahan tersebut.4. Fungsi-Fungsi Manajemen PendidikanBerbicara manajemen, tentu tak dapat lepas dari fungsi-fungsinya.Maka guna memberi keluasan pengetahuan, berikut diuraikan mengenai33Rohman dan Amri, Manajemen Pendidikan., h. 76-77.

31fungsi-fungsi manajemen pendidikan. Diantaranya pendapat HusainiUsman yang membagi kedalam 4 (empat) fungsi manajemen ataumanajemen; yatiu:a) perencanaan, b) pengorganisasian, c) pengarahan (motivasi,kepemimpinan, kekuasaan, pengambilan keputusan, komunikasi,negosiasi, manajemen konflik, perubahan organisasi, keterampilaninterpersonal, membangun kepercayaan, penilaian kerja, dankepuasan kerja), d) pengendalian meliputi pemantauan(monitoring), penilaian, dan pelaporan.34Sedangkan Fidler membagi fungsi manajemen kepada: a) planning,b) organizing, c) staffing, d) resoucing, e) monitoring dan controlling, f)liasing dan negotiating, serta g) communicating.35Pendidikan tentunya membutuhkan perencanaan, pengorganisasian,penggerakan, dan bentuk pengawasan dimana keempatnya tidak dapatdipisahkan antara satu dengan yang lainnya, meskipun dalam implikasinyadikerjakan oleh unit-unit yang berbeda. Dan keempat hal itu disebutsebagai proses manajemen. Berkait kata ‘proses’ ditambahkan gunamemberikan arti kegiatan yang dilakukan dengan cara sistematis dankegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh manajer/ pemimpin pada semuatingkatan.Visualisasi terhadap proses tersebut, tergambarkan sebagaiberikut:3634Lihat Husaini Usman, Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan (Jakarta: BumiAksara, 2013), h. 19.35Ibid, h. 19.36M. Mamduh Hanafi, Manajemen (Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,1997), h. 8-9.

nKeterangan:a. Tanda panah tebah: menunjukkan urutan kegiatan secara teoritis yangdimulai dari perencanaan, kemudian diakhiri pada pengendalian, yangkemudian berputar kembali pada perencanaan.b. Tanda panah putus-putus: menunjukkan urutan yang lebih realistis,yang terjadi di praktik manajemen.Demikian halnya, Nanang Fattah mengatakan bahwa dalam prosesmanajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorangmanajer/ pemimpin, yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian(organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).Oleh karena itu manajemen diartikan sebagai proses merencana,mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengansegala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.37The Liang Gie menamakan langkah-langkah tersebut sebagaifungsi-fungsi manajemen, yang meliputi: perencanaan(planning),pembuatan keputusan (decision making), pembimbing (directing),pengkoordinasian37h. ng Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),

33penyempurnaan (improving).38 Menurut George R. Terry dalam Principlesof Management mengatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi:perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), menggerakkan(actuating), dan mengawasi (controlling).39Berdasar pada beberapa pendapat di atas, fungsi dan kegiatanmanajemen dalam pendidikan terjabarkan sebagai berikut:a. Perencanaan (planning)Perencanaan merupakan kegiatan awal yang dilakukan dalamproses manajemen yang akan membahas tentang apa yang akandikerjakan dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan perlupersiapan dan dipikirkan secara intensif. Demikian halnya pendapatSuharsimi Arikunto menjelaskan bahwa “perencanaan adalah suatuproses mempersiapkan serangkaian keputusan untuk mengambiltindakan di masa yang akan datang yang diarahkan kepada tercapainyatujuan-tujuan dengan sarana yang optimal”.40Kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untukmencapai tujuan merupakan definisi perencanaan yang mengandungunsur-unsur (1) sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2)adanya proses, (3) hasil yang ingin dicapai, dan (4) menyangkut masadepan dalam waktu tertentu.4138The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern (Yogyakarta: Nurcahyo, 1983), h. 61.Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi (Jakarta: Gunung Agung, 1970), h. 105.40Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan (Yogyakarta: Adtya Media,2008), h. 9.41Usman, Manajemen: Teori., h. 77.39

34Dalam perencanaan kegiatan dirumuskan dan ditetapkan seluruhaktivitas lembaga yang menyangkut apa yang harus dikerjakan,mengapa dikerjakan, kapan akan dikerjakan, siapa yang mengerjakandan bagaimana hal tersebut dikerjakan. Kegiatan yang dilakukan dalamperencanaan dapat meliputi penentuan tujuan, penegakkan strategi, danpengembangan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.42Maka perencanaan merupakan kegiatan yang diarahkan untukmencapai suatu tujuan dengan menentukan siapa yang akan terlibat,metode apa yang akan digunakan, dan kapan waktu menghindaripenyimpangan dari tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.Dan perencanaan juga merupakan suatu proses berfikir yangsistematis dalam menetapkan apa, bagaimana, dan kapan kegiatankegiatan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang telahditetapkan secara efektif dan efisien. Yang secara sistematis prosesberfikir tersebut dilakukan secara bertahap, yakni:431) Tujuan pendidikan yang akan dicapai harus sudah tergambar secarajelas atau operasional;2) Situasi dan kondisi harus dipelajari (hal ini mengenai sumber dayayang dapat dimanfaatkan, kendala dan hambatan yang mungkint

BAB II KAJIAN TEORETIK Bab kedua ini penulis sebut dengan kajian teoretik yang dikenal juga dengan istilah kerangka teoritik; isinya membahas tentang teori-teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sehingga pada bab ini, penulis akan menguraikan teori mengenai

Related Documents:

BAB II KAJIAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoretik 1. Persepsi Masyarakat a. Pengertian Persepsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan “Persepsi ialah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu.1 Persepsi merupakan sebuah istilah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN TEORETIK Bab ini membahas kajian teori yang bisa memotret fenomena penelitian, meliputi kajian tentang Komunikasi sebagai Interaksi Sosial, Komunikasi sebagai . penyandang autism dalam keran

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Teori Kajian teori merupakan deskripsi hubungan antara masalah yang diteliti dengan kerangka teoretik yang dipakai. Kajian teori dalam penelitian dijadikan sebagai bahan rujukan untuk memperkuat teori dan mem

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Teori Kajian teori berfungsi sebagai landasan teoretik yang digunakan oleh peneliti untuk membahas dan menganalisis masalah yang diteliti. Kajian teori disusun berdasarkan perkembangan terkini bidang ilmu yang berkaitan dengan inti penel

BAB II KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Perilaku Moral a. Pengertian Perilaku Moral Perilaku merupakan respond atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.1 Dari uraian ini yang dimaksud perilaku adalah

8 BAB II KAJIAN TEORETIK A. Deskripsi Konseptual a. Self Awareness Menurut Solso dkk (2007:240), “kesadaran adalah kesiapan (awareness) terhadap peristiwa yang di lingkungan sekitarnya dan peristiwa kogniti

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Anatomy of a journal 1. Introduction This short activity will walk you through the different elements which form a Journal. Learning outcomes By the end of the activity you will be able to: Understand what an academic journal is Identify a journal article inside a journal Understand what a peer reviewed journal is 2. What is a journal? Firstly, let's look at a description of a .