PENGEMBANGAN PENUNTUN PRATIKUM KIMIA BERBASIS

2y ago
46 Views
3 Downloads
316.83 KB
10 Pages
Last View : 12d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rafael Ruffin
Transcription

ISSN (Online)2655-0865Email : official@ranahresearch.com Online:https://ranahresearch.com.PENGEMBANGAN PENUNTUN PRATIKUM KIMIA BERBASISGREEN CHEMISTRY UNTUK KELAS XI SMA/MADebby Firmantia Putri 1, Yerimadesi 21)2)Universitas Negeri Padang, IndonesiaUniversitas Negeri Padang, IndonesiaINFORMASI ARTIKELAB S T R AKDiterima: 31 Oktober 2019Direvisi: 1 November 2019Diterbitkan: 4 November 2019Penuntun pratikum kimia berbasis green chemistryuntuk kelas XI SMA/MA pada semester genap.Penuntun pratikum kimia ini dapat digunakan sebagaibahan ajar yang bisa membantu siswa dalammemahami konsep dalam pelaksanaan pratikum.Tujuan dari pratikum ini adalah untuk menghasilkanpenuntun pratikum kimia yang valid dan praktis. Padapenelitian ini menggunakan jenis penelitian danpengembangan atau Research and Development(R&D). Dengan model pengembangan Plomp.Instrumen penelitian yang digunakan berupa angketvaliditas dan praktikalitas. Formula kappa cohendigunakan untuk menganlisis data dalam penelitianini. Penuntun pratikum kimia ini divalidasi oleh 4orang validator yang terdiri dari 2 orang dosen kimiadan 2 orang guru SMAN 5 Padang. Penuntun ini jugadiujikan kepada 29 orang siswa kelas XII IPA SMAN5Padang tahun ajaran 2019/2020. Hasil analisislembaran validitas penuntun pratikum dikategorikansangat tiggi dengan skor moment kappa 0,81.Praktikalitas penuntun pratikum kimia oleh guru danpraktikalitas penuntun pratikum oleh siswadikategorikan tinggi menunjukan skor rata-ratamoment kappa (k) adalah 0,72 dan 0,77. Data yangdiperoleh menunjukkan penuntun pratikum kimiaberbasis green chemistry sudah valid dan praktis.KATA KUNCIPenuntun pratikum, GreenChemistry, Model Plomp, Researchand Development (R&D)KORESPONDENNo. Telepon: 62 852 7467 ac.id244

Ranah Research : Journal of Multidicsiplinary Research and DevelopmentVolume 2, Issue 1, November 2019PENDAHULUANBagi siswa SMA/MA mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang cukup sulit.Untuk meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran kimia maka dirancanglahpratikum kimia. Pratikum kimia identik dengan menggunakan bahan kimia dalam pratikumyang sifatnya berbahaya. Pratikum kimia SMA dengan menggunakan bahan kimia berbahayadalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan pencemaran pada lingkungan yangberbahaya dan efek buruk bagi kesehatan. Rancangan pratikum green chemistry yangdikembangkan dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat ditemukan dilingkungansekitar diharapkan dapat meningkatkan minat, ketertarikan dan motivasi siswa dalam belajarkimia (Rumansyah, 2002).Kegiatan pratikum bertujuan untuk menjadikan siswa pemikir ilmiah dan memilikipemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep kimia. Pemikir ilmiah berarti siswa dapatmengahasilkan pertanyaan untuk mengembangkan hipotesis yang masuk akal, merancangpercobaan atau pratikum, mencatat dan membuktikan data yang tepat, menggunakan buktiuntuk mendukung kesimpulan secara efisien (Eggen, 2012). Pengertian secara umum greenchemistry adalah suatu metode baru untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan pratikumdan menghasilkan produk yang tidak berbahaya dengan proses bercobaan atau pratikum yangmenggunakan hemat energi dan dapat menghasilkan limbah yang tidak berbahaya padalingkungan (Kenneth & James 2004). Ada 12 prinsip-prinsip yang digunakan dalammerancang pratikum berbasis green chemistry adalah sebagai berikut : (1) Pencegahan bahanbuangan beracun, (2) Mengekonomiskan atom, (3) Sintesis bahan kimia yang tidakberbahaya, (4) Merancang produk bahan kimia yang aman, (5) Menggunakan bahan yangaman, (6) Menggunakan prosrs yang hemat energi, (7) Menggunakan bahan yang dapatdiperbarui, (8) Mengurangi turunan yang tidak penting, (9) Menggunakan katalis yang aman,(10) menggunakan bahan yang mudah terdegradasi dilingkungan, (11) Untuk mencegahpolusi, (12) Bahan kimia yang aman untuk mencegah kecelakaan (Anastas & Warner, 1998).Disesuaikan dalam merancang penuntun pratikum kimia berbasis green chemistryprinsip yang digunakan ada 6 yaitu prinsip ketiga (Reaksi dengan bahan kimia yang tidakatau kurang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya), prinsip keempat(menggunakan bahan kimia yang aman dan dapat diganti dengan bahan yang tingkat racunsangat rencah), prinsip kelima (Menggunakan pelarut dan bahan-bahan pendukung yang lebihaman dan tidak berbahaya), prinsip keenam(menggunakan proses yang hemat energi), prinsipkesepuluh (Merancang produk-produk kimia yang dapat terdegradasi menjadi produk yangtidak berbahaya), prinsip ke12 (Bahan kimia yang digunakan dalam proses kimia dipilih yang245

Ranah Research : Journal of Multidicsiplinary Research and DevelopmentVolume 2, Issue 1, November 2019lebih aman untuk mencegah kecelakaan). Beberapa materi yang terdapat pada penuntunpratikum kimia semester genap kelas XI sebagai berikut : Materi asam basa yang harusdicapai peserta didik meliputi sifat asam basa. Dalam mempelajari ilmu pengetahuan alamperlu adanya panduan yang berisi tujuan pratikum, prosedur pratikum, lembar pengamatan,alat dan zat (Arifin, 1995). hidrolisis garam dengan kompetensi dasar keterampilan yangharus dicapai yaitu melakukan percobaan untuk menunjukan sifat asam basa berbagai larutangaram. Dari penelitian sebelumnya diketahui hasil belajar siswa yang masih rendahdikarenakan metode pembelajaran adalah metode ceramah. Selain itu kurangnya pemanfaatanlaboratorium kimia disekolah juga diduga menyebabkan proses pembelajaran kimia kurangmaksimal. larutan penyangga kompetensi dasar keterampilan yang harus dicapai oleh siswamembuat larutan penyangga dengan pH tertentu (Erwina, 2012). titrasi asam basa dengankompetensi dasar keterampilan yang harus dicapai yaitu, merancang, melakukan, danmenyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam basa (Rustaman, 1995). koloidDengan kompetensi dasar yang harus dicapai yaitu mengelompokkan berbagai tipe sistemkoloid, menjelaskan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari(Rohma, Muntholib dan Munzil. 2013).METODE PENELITIANPada penelitian ini Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian danpengembangan atau dikenal dengan research and development (R&D). Penelitian inidilakukan di SMAN 5 padang pada tahun ajaran 2019/2020. Subjek dalam penelitian iniadalah dosen kimia FMIPA UNP, guru kimia SMAN 5 Padang, dan siswa siswa kelas XIISMAN 5 Padang. Objek pada penelitian ini adalah penuntun pratikum kimia berbasis greenchemistry untuk SMA/MA pada smester genap. Prosedur penelitian pembuatan penuntunpratikum kimia berbasis green chemistry untuk kelas XII SMA/MA menggunakan modelpengembangan Plomp. Tabel tahap pengembangan produk.246

Ranah Research : Journal of Multidicsiplinary Research and DevelopmentVolume 2, Issue 1, November 2019Tabel 1. Tahap model pengembangan penuntun pratikumTahapKriteriaDeskripsi AktifitasPreliminaryResearchPenekanan pada validitas isi.Analisis masalah dan studi literasi.PrototypingStageFokus pada konsistensi gutamakanpraktikalitas dan secara bertahapmenuju efisiensi.Pengembangan prototipe yang akandiujicobakan dan direvisi berdasarkanevaluasi enggunadapatmenggunakan produk (praktikalitas)Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif yang dimaksud adalah data yangdiperoleh dari pengisian angket validitas dan praktikalitas oleh dosen, guru SMA dan siswa siswi. Teknik analisis data menggunakan formula moment koppaKeterangan: Moment kappa yang menunjukkan validitas produkPo Proporsi yang terealisasi, dihitung dengan cara jumlah nilaiyang diberi oleh validator dibagi jumlah nilai maksimalPe Proporsi yang tidak terealisasi, dihitung dengan cara jumlahnilai maksimal dikurangi dengan jumlah nilai total yangdiberi validator dibagi jumlah nilai maksimalHASIL DAN PEMBAHASAN1. Preliminary research1.1 Analisis kebutuhan.Dari hasil analisis kebutuhan diperoleh bahwa materi asam basa, hidrolisis garam,larutan penyangga, titrasi asam basa, dan koloidmerupakan materi yang sulitdipahami dan dipelajari oleh siswa. Hal ini disebabkan karna pada umumnya siswamerasa kesulitan dalam memahami konsep materi tersebut. Sehingga, siswa kurangminat, kurang tertarik dan kurang motivasi dalam belajar kimia. Hal ini dikarenakanpelaksanaan pratikum disekolah masih kurang baik karena tidak tersedianya penuntun247

Ranah Research : Journal of Multidicsiplinary Research and DevelopmentVolume 2, Issue 1, November 2019pratikum kimia berbasis green chemistry, alat dan bahan pratikum yang mudahditemukan dilingkungan sekitar (green chemistry) tidak tersedia. Perancanganpenuntun pratikum kimia ini dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dalamkegiatan pratikum kimia di kelas XI. Penuntun pratikum yang dikembangkan untukmengatasi permasalahan ini adalah penuntun pratikum kimia yang berbasis greenchemistry untuk kelas XI SMA/MA materi yang dipilih untuk pengembanganpenuntun pratikum ini adalah materi kelas XI pada semester genap.1.2 Analisis kurikulumDari analisis kurikulum 2013 revisi 2017 terhadap KD 4.10 dan 4.15dirumuskan IPK dan tujuan percobaan yang dapat dilihat pada Tabel karakteristikmateri terlihat materi asam basa, hidrolisis garam, larutan penyangga, titrasi asambasa, koloid, bersifat pemahaman, hitungan dan dapat dibuktikan dengan percobaanatau pratikum. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan percobaan ini diperlukanpenuntun pratikum kimia berbasis green chemistry untuk kelas XI SMA/MATabel 2. Karakteristik materiKompetensi DasarIndikator Pencapaian KompetensiTujuan PratikumA. Asam dan basa4.10.Mengajukan ide gagasantentang penggunaan indikatoryang tepat untuk menentukankeasaman asam /basa4.10.1. Menentukan sifat larutanasamdanbasamenggunakan indikatoralami dan kertas lakmusmelalui kerja kelompokdan memperkirakan pHlarutanyangtidakdikenalmenggunakanlakmus dan indikatoruniversal1. peserta didik mampumenentukan sifat suatularutan berdasarkantingkat keasamannyamenggunakan kertaslakmus dan indikatoralami2. peserta didik mampumenentukan perkiraanpH suatu larutan dengankertas indikatoruniversal.4.11.1.Merancang dan melakukanpratikumuntukmemprediksi pH kertaslakmus1. peserta didik mampumengidentifikasi sifatlarutan garammenggunakan kertaslakmus melaluipercobaan dengan tepat2. peserta didik mampumenjelaskan garamgaram yang mengalamihidrolisis melaluipercobaan dengan tepatB. Hidrolisis garam4.11. Melakukan percobaan untukmenunjukan sifat asam basaberbagai larutan garam248

Ranah Research : Journal of Multidicsiplinary Research and DevelopmentVolume 2, Issue 1, November 20193. peserta didik mampumenentukan pH larutangaram dengan indikatoruniversal.C. Larutan penyangga4.12.1.Menjelaskanpengertianlarutan penyangga4.12. Membuat larutan penyanggadengan pH tertentu4.12.2Membedakanlarutanpenyangga dan bukanlarutan penyangga denganmenambahkan asam kuatdan basa kuat4.12.3. Menentukan pH larutanpenyanggaD. Titrasi asam basa4.13. Merancang melakukan danmenyimpulkansertamenyajikan hasil percobaantitarsi asam basaA. Koloid4.15 Membuat makanan atau produklain yang berupa koloid ataumelibatkan prinsip koloid1. Peserta didik mampumemahami penegrtianlarutan penyangga2. Peserta didik mampumembedakan larutanpenyangga dan bukanlarutan penyanggadengan penambahanasam kuat dan basa kuat3. Peserta didik mampumenentukan pH larutanpenyangga4.13.1.Menentukan konsentrasizat yang dititarsi darihasil percobaan1.Peserta didik mampudapatmenentukankonsentrasi zat yangdititrasi.4.15.1.Merancang dan melakukanpercobaanmembuatmakanan atau produk lainyang berupa koloid ataumelibatkan prinsip koloid.1.Peserta didik mampumembuat makanan atauproduk lain yang berupakoloi atau melibatkanprinsip koloid1.3 Studi literatur.Hasil yang diperoleh berdasarkan studi literatur adalah sebagai berikut ini; (1)Pengertian green chemistry secara umum adalah suatu metode baru untuk mengurangipenggunaan bahan-bahan pratikum dan menghasilkan produk yang tidak berbahayadengan proses bercobaan atau pratikum yang menggunakan hemat energi dan dapatmenghasilkan limbah yang tidak berbahaya pada lingkungan (Kennet & james, 2004);(2) Penuntun pratikum terdiri dari judul pratikum, tujuan pratikum, dasar teori, alatdan bahan yang digunakan pada pratikum, prosedur kerja, data hasil pengamatan,analisis, kesimpulan; (3) Model pengembangan penuntun pratikum yang digunakanadalah model Plomp yang terdiri dari tiga tahap, yaitu preliminary research,prototyping stage dan assessment phase (Plomp, 2010).1.4 Kerangka konseptual.Hasil yang diperoleh berdasarkan pengembangan kerangka konseptuan yangtelah dilakukan yaitu diperoleh konsep-konsep utama yang dipelajari pada materi249

Ranah Research : Journal of Multidicsiplinary Research and DevelopmentVolume 2, Issue 1, November 2019asam basa, hidrolisis garam, larutan penyangga, titrsi asam basa, dan koloid. Hasildari tabel analisis konsep diperoleh peta konsep.2.Prototyping Stage2.1 Prototipe I.Prototipe I menghasilkan penuntun pratikum kimia berbasisi green chemistrydengan beberapa komponen penyusun penuntun pratikum seperti cover, tata tertiblaboratorium, petunjuk penggunaan penuntun, hazard simbol, nama alat- alatlaboratorium dan bahan kimia, 12 prinsip green chemistry,kompetensi yang akandicapai, pertanyaan-petanyaan, tabel pengamatan, kunci jawaban dan daftar isi.2.2 Prototipe II.Evaluasi formatif berupa evaluasi diri sendiri (self evaluation) terhadapprototipe I yang diperoleh. Berdasarkan hasil self evaluation, diperoleh hasil bahwaprototipe I membutuhkan revisi beberapa bagian atau komponen penuntun pratikumyang seharusnya ada pada prototipe yang dihasilkan. Revisi yang dilakukanpenambahan pratikum konvensional pada penuntun pratikum.2.3 Prototipe III.Pada tahap ini dihasilkan prototipe III melalui uji expert review dan uji one to oneevaluation terhadap prototipe II. Pada uji expert review, prototipe II yang telahdihasilkan dilakukan validasi oleh empat orang validator yaitu dua orang dosen kimiaUNP dan dua orang guru kimia SMAN 5 Padang. nilai momen kappa terhadap semuaaspek yang diperoleh dari validasi penuntun pratikum adalah 0,81 dengan kategorikevalitan sangat tinggi. Data ini menunjukan penuntun pratikum kimia yangdikembangkan sudah valid baik dari segi kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dankegrafikan. Hasil validasi dapat dilihat pada tabel 3.Tabel 3. Hasil Validasi Penuntun Pratikum kimia oleh ValidatorNoKategoriRata-Rata k Kategori Kevalidan1 Komponen Isi0,79Tinggi2 Komponen Kebahasaan0,83Sangat Tinggi3 Komponen Penyajian0,81Sangat Tinggi4 Komponen Kegrafikaan0,81Sangat TinggiRata-Rata0,81Sangat TinggiPenilaian kemponen isi merupakan penilaian produk yang dikembangkandidasarkan pada kurikulum yang relevan. Berdasarkan hasil analisis data dari segikomponen isi, penuntun pratikum kimia memiliki kevalidan yang tinggi dengan nilai250

Ranah Research : Journal of Multidicsiplinary Research and DevelopmentVolume 2, Issue 1, November 2019kappa 0,79. Hal ini berarti penuntun pratikum kimia berbasis green chemistry telahsesuai dengan kurikulum yang digunakan dan dikembangkan dengan kajian teoritikyang kuat. Komponen kebahasaan penuntun pratikum memiliki nilai kappa sebesar0,83 dengan kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukan bahasa yang digunakan padapenuntun patikum telah sesuai dengan kaidah ejaan Bahasa Indonesia. Komponenpenyajian memiliki nilai kappa sebesar 0,81 dengan kategori sangat tinggi. Hal inimenunjukan bahwa antara suatu komponen penuntun pratikum dengan komponenlainnya terkait secara konsisten. Komponen kegrafikan penuntun memiliki nilai kappasebesar 0,81 dengan kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukan tata letak yang baikdan menarik pada penuntun pratikum akan menimbulkan daya tarik tersendiriterhadap minat baca seseorang.One to one evaluation. ini dilakukan terhadap siswa kelas XI SMA yang telahmempelajari materi kelas XI semester genap. Data diperoleh dari hasil wawancarakepada 3 orang siswa. Siswa yang menjadi subjek one to one evaluationdiwawancarai setelah mereka menggunakan prototipe II. Berdasarkan hasilwawancara yang telah dilakukan diperoleh bahwa, dari segi tampilan cover danpemilihan warna pada modul, dapat memberikan daya tarik terhadap siswa untukmempelajarinya. Dari segi penyajian materi dan bahasa yang digunakan prototipe IItelah bagus dan terperinci serta menggunakan bahasa yang mudah dipahami olehsiswa. Prototipe II yang berupa penuntun pratikum kimia berbasis green chemistrydinilai memiliki tahapan pembelajaran yang mudah dimengerti dan jelas.2.4 Prototipe IV.Pada tahap ini dihasilkan prototipe IV melalui evaluasi formatif berupa uji smallgroup terhadap prototipe III yang telah dihasilkan. Pengumpulan hasil analisis ujismall group rata-rata menghasilkan nilai kappa 0,86 dengan kategori kepraktisansangat tinggi. Hasil analisis small group dapat dilihat pada tabel 4.No123Tabel 4. Hasil analisis kepraktisan uji small groupKategoriRata-Rata k Kategori KevalidanKemudahan0,87Sangat TinggiPenggunaanEfisiensi Waktu0,9Sangat TinggiPembelajaranManfaat0,81Sangat TinggiRata-Rata0,86Sangat Tinggi251

Ranah Research : Journal of Multidicsiplinary Research and DevelopmentVolume 2, Issue 1, November 2019Data ini menunjukan bahwa kepraktisan penuntun pratikum kimia berbasisgreen chemistry yang dikembangkan sudah praktis yang artinya semua komponenpenuntun pratikum kimia mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru dan siswa.3.Assesment phasePada tahap penilaian dihasilkan tingkat kepraktisan dari penuntun pratikum kimiamelalui uji field test terhadap peptotipe IV. Hasil analisis uji field test oleh guru dansiswaTabel 5. Hasil Praktikalitas Penuntun Pratikum pada field test guru dan siswaRata-Rata kKategori KepraktisanNoKategoriGuru naanTinggiEfisiensi Waktu20,670,74TinggiTinggiPembelajaran3 TinggiBerdasarkan hasil analisis data terhadap angket kepraktisan yang diberikan kepadaguru dan siswa diperoleh 0,72 dan 0,77 dengan kategori kepraktisan yang tinggi. Revisiterhadap prototipe IV melalui field test menghasilkan prototipe baru yang lebih aik yangdisebut produk akhir berupa penuntun pratikum kimia berbasis green chemistry yangtelah valid dan praktis.KESIMPULANBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil validasi penuntun pratikumdiperoleh nilai kappa 0,81 dengan kategori sangat tinggi, hasil analisis kepraktisan uji smallgroup dengan nilai kappa 0,86 kategori sangat tinggi, dan untuk hasil analisis kepraktisanpada fielt test guru dan siswa dengan nilai kappa 0,72 dan 0,77 dengan kategori tinggi. Dapatdisimpulkan bahwa penuntun pratikum kimia berbasis green chemistry untuk kelas XISMA/MA yang dihasilkan mempunyai tingkat kevalidan sangat tinggi dan kepratisan yangtinggi.DAFTAR RUJUKANAnastas, P.T & Warner J.C, 1998. Geen Chemistry Theory and Practices. New York :Oxford University252

Ranah Research : Journal of Multidicsiplinary Research and DevelopmentVolume 2, Issue 1, November 2019Eggen,P. & Kauchak D. 2012. Strategi dan Media Pembelajaran Mengajar Konten danKeterampilan Berfikir. Jakarta: PT IndeksDoxsee Kenneth M , Hutshion James E. 2004. Green Organic Chemistry Strategis Tools andLaboratory Experiments. Unted States : Thomson Brooks/ ColeRohma, Muntholib, dan Munzil. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Sistem Koloid BerbasisE-Learning.Jurnal Pendidikan. 4(1).Rumansyah, & Yudha, I. 2002. Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam MeningkatkanPemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Kimia. Jurnal Pendidikan danKebudayaan 3(5).Rustaman , Nuryani.1995. Pengembangan Butir soal Keterampilan Proses Sains. Bandung :Institut Keguruan dan IlmU Pendidikan.Plomp, Tjeerd dan Nienke Nieveen. 2013. “Educational Design Research : An Introduction”,dalam AnIntroduction to Educational Research. Enschede,Netherland :NationalInstitute for Curriculum Development253

Penuntun pratikum kimia berbasis green chemistry untuk kelas XI SMA/MA pada semester genap. Penuntun pratikum kimia ini dapat digunakan sebagai bahan ajar yang bisa membantu siswa dalam memahami konsep dalam pelaksanaan pratikum. Tujuan dari pratikum ini adalah untuk menghasilkan penuntun

Related Documents:

penuntun praktikum kimia organik d3 analis kimia disusun oleh : jamaludin al anshori, s.si. laboratorium kimia organik program d3 jurusan kimia fakultas matematika dan i

www.kimia.uny.ac.id Pengembangan media pembelajaran kimia berbasis teori belajar konstruktivisme Regina Tutik Padmaningrum*), Endang Widjayanti LFX, dan I Made Sukarna *)Jurdik Kimia FMIPA UNY, padmaningrumreginatutik@yahoo.co.id FMIPA UNY, Jalan Colombo No. 1, Karangmalang, Depok Sleman, DIY, 55281 Abstrak

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA KIMIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI THE DEVELOPMENT OF TEACHING AIDS BASED LOCAL WISDOM AS A CHEMISTRY LEARNING MEDIA IN GRADE XI Arini Martilia, Erfan Priyambodo Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

DIKTAT PENUNTUN PRAKTIKUM PEMISAHAN KIMIA Oleh TIM PENYUSUN LABORATORIUM KIMIA ANALITIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG MALANG 2018. 1. 2 Kata Pengantar Alhamdulillah

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA Oleh: Ni Luh Putu Ananda Saraswati Program Studi Kimia, Jurusan Kimia Fakultas MIPA Undiksha 2020 . DAFTAR ISI . 6 Neraca analitik - 1 buah 7 Desikator - 1 buah 8 Gelas ukur 5 mL 1 buah 9 Aluminium foil 10 cm x 10 cm 2 lembar 10 Statif dan klem - 1 buah .

1. Mahasiswa mampu menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia sebagai dasar dalam mempelajari ilmu yang berkaitan dengan kimia. 2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan-perhitungan dasar kimia. Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Kimia 2. Model dan Struktur Atom 3. Konfigurasi Elektron dan Ikatan Kimia 4. Wujud Zat dan Perubahan Fase 5.

PETA KONSEP ILMU KIMIA Kedudukan diantara ilmu lainnya Peran Ilmu Kimia Memperbarui materi yang dapat diperbarui . elektrokimia (elektronik dan kimia), serta kimia nuklir (kimia dan nuklir) E. Kegiatan Eksperimen Kegiatan eksperimen dapat dilakukan dilaboratorium. Laboratorium adalah tempat untuk eksperimen

1) DNA is made up of proteins that are synthesized in the cell. 2) Protein is composed of DNA that is stored in the cell. 3) DNA controls the production of protein in the cell. 4) The cell is composed only of DNA and protein. 14) The diagram below represents a portion of an organic molecule. This molecule controls cellular activity by directing the