ARTIKEL JURNAL ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA

2y ago
70 Views
5 Downloads
893.93 KB
19 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aydin Oneil
Transcription

ARTIKEL JURNALASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. JDENGAN RISIKO JATUH DI UPT PELAYANAN SOSIALTRESNA WERDHA JEMBERDiajukan sebagai Salah Satu Syaratuntuk Memperoleh Gelar Ahli Madya KeperawatanOleh :NOVELIN ANNISA FAJRIYAH1701021037PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER2020

ARTIKEL JURNALASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. JDENGAN RISIKO JATUH DI UPT PELAYANAN SOSIALTRESNA WERDHA JEMBERDiajukan sebagai Salah Satu Syaratuntuk Memperoleh Gelar Ahli Madya KeperawatanOleh :NOVELIN ANNISA FAJRIYAH1701021037PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATANFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER2020i

ii

iii

iv

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. iPERNYATAAN PERSETUJUAN . iiLEMBAR PENGESAHAN . iiiLEMBAR PENGUJI ARTIKEL . ivDAFTAR ISI . vABSTRAK . 1ABSTRAK . 2PENDAHULUAN . 3METODE . 4STUDI KASUS . 4PEMBAHASAN . 10SIMPULAN DAN SARAN . 11DAFTAR PUSTAKA . 12v

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. JDENGAN RISIKO JATUH DI UPT PELAYANAN SOSIALTRESNA WERDHA JEMBERNovelin Annisa Fajriyah1701021037(Program Studi Diploma III Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UniversitasMuhammadiyah Jember)e-mail: novelinannisa@gmail.comABSTRAKJatuh merupakan masalah fisik yang sering terjadi pada lansia, denganbertambahnya usia maka terjadi penurunan kondisi fisik, mental dan fungsi tubuh.Risiko jatuh pada lansia merupakan sindrom geriatri yang paling sering terjadipada lansia (Rudy & Setyanto, 2019). Kejadian jatuh pada lansia setiap tahunnyatercatat sekitar 30% terjadi pada lansia berusia 65 tahun dan pada lansia berusia80 tahun atau lebih angka kejadian jatuh meningkat menjadi 50% di seluruh duniaHamid et al (2017) dalam Dewi (2019). Risiko jatuh pada lansia dipengaruhi olehdua faktor yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Lansia yang memilikiriwayat jatuh maka akan berisiko mengalami jatuh berulang sehingga lansiamemiliki trauma untuk beraktivitas dan apabila lansia mengalami jatuh maka akanberisiko mengalami fraktur.Tujuan studi kasus ini adalah mengaplikasikan asuhan keperawatan padalansia dengan risiko jatuh secara tepat melalui proses keperawatan mulai an,implementasikeperawatan dan evaluasi keperawatan.Berdasarkan hasil studi kasus, setelah dilakukan tindakan asuhankeperawatan pada klien selama 4 kali kunjungan masalah risiko jatuh teratasi,klien tidak mengalami jatuh selama beberapa minggu terakhir, klien tampak sudahmampu mempertahankan keseimbangan ketika berdiri dengan menggunakanbantuan tongkat, klien tampak mengelilingi kamar sudah tidak menggunakantongkat, klien tampak sudah mampu menyesuaikan perbedaan tekstur permukaanlantai ke tangga.Kata Kunci: lansia, risiko jatuh.1

2ABSTRACTFall is a physical problem that often occurs in the elderly, along withincrease of age accordingly the physical condition, function of body and mental isdecreased. The risk of falling in the elderly is a geriatric syndrome which oftenoccur in the elderly (Rudy & Setyanto, 2019). The incidence rate of falling eachyear was recorded around 30% in the elderly aged 65 years and 80 years orolder, the incidence rate of falling is increase to 50% in the world Hamid et al(2017) in Dewi (2019). The risk of falling in the elderly is influenced by twofactors, that is intrinsic factor and extrinsic factor. The elderly who have historyof falling, accordingly have risk of falling will be repeat so that them can betrauma to activity and can be risk of fracture.The purpose of this case study is to apply nursing care in elderly with riskof falling appropriately through the assessment, diagnose, intervention,implementation and evaluation of nursing care.Based on the result of the case study, after the treatment of nursing care inclient during 4 visits the problem risk of falling is resolved, the client doesn’t fallin the last few weeks, the client can to maintain balance when standing with thehelp a stick, the client can to surround in the room without using a stick, the clientseemed to adjust the difference in the surface texture of the floor to the stairs.Key words: elderly, the risk of falling.

3cukupPENDAHULUANbanyakberkisar14,30%Indonesia merupakan salah(Parowoto & Agustin, 2015). Darisatu negara berkembang dengansekian banyak lansia yang ada dijumlah lansia terbanyak di dunia.Jember hanya sebagian kecil lansiaDalam waktu hampir lima dekade,yang berada di UPT PelayananpersentaseIndonesiaSosial Tresna Werdha Jember yaitumeningkat sekitar dua kali lipatberkisar 140 lansia dari 650 lansia(1971-2019), yakni menjadi 9,6 %yang ada di Kabupaten Jember.(25lansiaHamid et al (2017) dalam Dewiperempuan sekitar satu persen lebih(2019) menyebutkan bahwa resikobanyak dibandingkan lansia laki-lakijatuh pada lansia akan semakin(10,10 % banding 9,10 %). Darimeningkatseluruh lansia yang ada di Indonesia,pertambahan usia. Kejadian jatuhlansia muda (60-69 tahun) jauhpada lansia setiap tahunnya tercatatmendominasi dengan besaran yangsekitar 30% terjadi pada lansiamencapaiselanjutnyaberusia 65 tahun atau lebih dan padadiikuti oleh lansia madya (70-79lansia berusia 80 tahun atau lebihtahun) dan lansia tua (80 tahun)angkadengan besaran masing-masing 27,68menjadi 50% di seluruh dunia.lansiajuta-an)di63,82mana%,% dan 8,50 %. Pada tahun tuhdenganmeningkatmerupakansuatukeadaan dimana terjadi kegagalanmemiliki struktur penduduk tua dipadamanusiamana penduduk lansianya sudahmempertahankanmencapai 10 %, yaitu di Yogyakartatubuhnya(14,50 %), Jawa Tengah (13,36 %),merupakan masalah fisik yang seringJawa Timur (12,96 %), Bali (11,30terjadi%) dan Sulawesi Barat (11,15 %)bertambahnya(Maylasari et al., 2019). Jawa Timurpenurunan kondisi fisik, mental dantermasuk provinsi dengan jumlahfungsi tubuh. Risiko jatuh padalansia terbanyak ke 3 di Indonesia.lansia merupakan sindrom geriatriDi Jember sendiri termasuk memilikiyang paling sering terjadi pada lansiapersentase penduduk lansia yang(Rudy & Setyanto, amakaJatuhdenganterjadi

4Risiko jatuh dipengaruhi olehkognitif, dan juga dari lingkungan.dua faktor yaitu faktor intrinsik danKomplikasifaktor ekstrinsik. Faktor intrinsikmenurutmeliputifisik,Rahmawardani (2018) yaitu atalaksanaan risiko jatuh berupaberjalan, reflek postural, gangguanmodifikasi lingkungan dan fraktur.(Rahmawardani,pemeriksaanrisikogangguan sistem anggota gerak, sertamenggunakangangguaninterpretasi lansia yang tuhdenganrisiko jatuh yaitu 14-24 detik.ekstrinsik berasal dari lingkunganlansia yang berupa lantai licin danMETODEMetode penulisan artikel initidak merata, tersandung oleh bendatidakadalah studi kasus risiko jatuh padaterkunci, penerangan cahaya yangNy. J (86 tahun) di UPT PelayanankurangSosial Tresna Werdha Jember padabenda,kursirodaterangdanyanggampangHaltanggal 24 sampai 27 Februari 2020.tersebut membuat trauma sendiriStudi literatur diambil dari berbagaibagi lansia sehingga menyebabkansumber. Pendekatan ini dilakukanlansia takut melakukan aktivitas dandenganhanya beristirahat saja, dan traumakeperawatanyang dialami lansia karena jatuhpengkajian, analisis data, diagnosisdapat menurunkan ADL pada lansiakeperawatan,(Rahmawardani, 2018).implementasiterpelesetatautersandung.Tanda dan gejala lansia intervensi,danevaluasikeperawatan.jatuh menurutStanley & Beare (2006) dalamRahmawardani (2018) penggunaanSTUDI KASUSNy. J berumur 86 tahun, jenisberjalan,kelamin perempuan. Ny. J beragamakeseimbangan, mengalami gangguanIslam dan bersuku Jawa, alamat asalkacamata,gaya

5Ny. J yaitu di Kasian Kecamatanberjalan ke tempat bimbingan. KlienBalung Kabupaten Jember, statusmengatakan alergi terhadap sayurNy. J adalah janda atau cerai matikol.dan Ny. J tidak berpendidikan (tidakKlien mengatakan pernahsekolah). Pengkajian dilakukan padajatuh dikamar mandi dalam 3 bulantanggal 24 Februari 2020 di wismaterakhir ini sebanyak 3 kali halmelati UPT PSTW Jember.tersebut terjadi karena tangga diKlien mengeluh nyeri dikamar mandi cukup tinggi namunekstremitas bawah, nyeri dirasakansekarang sudah diperbaiki menjadiapabilanyerilebih rendah dan bisa di jangkauberkurang saat klien istirahat, nyerioleh klien sehingga mengurangiseperti di pukul, nyeri dirasakanklien untuk terjatuh kembali, bukantidakpadahanya itu klien juga mengalamiekstremitas bawah saja terutamamasalah dengan mata kirinya yaitupada daerah lutut, skala nyeri 6,klien mengalami penyakit kataraknyeri dirasakan bertahap dan nyeriyaitu pada mata sebelah kiri dimanadihal itu juga menjadi salah nsudahcukup lama oleh klien yaitu kurangpenyebablebih 10 tahun, namun karena klienmengalami katarak kurang lebihmengalami jatuh beberapa kali,sudah 3 tahun, klien juga pernahkliennyerinyajatuh di pintu belakang sebanyak 2bertambah dan frekuensi nyeri yangkali satu bulan terakhir ini, efekdirasakan semakin sering. Untukjatuh yang dialami klien yaitu klienmengatasi keluhan tersebut klienmengeluh nyeri di kaki klien,hanya meminum jamur tradisionaltangan kanan klien juga merasadannyeri, upaya klien untuk ienjatuh,klienefek jatuh tersebut hanya diberitidakanalgesik eksternal atau “Rimason”dapat melakukan aktifitas apapundan mengkonsumsi jamu yasisadarijatuhmasihmengikuti bimbingan dari depandirasakan oleh klien dimana klienkamarnya saja dan tidak dapattidak dapat menggerakkan tangan

6kanan klien ke atas dan kaki klienkeseimbangan, nyeri kronis yangmasih terasa nyeri.berhubungan agens pencedara,danDari data pemeriksaan compos mentis, ekspresi wajahmobilitasfisikdenganyangpenurunankekuatan otot.klien meringis kesakitan, mata kiriPelaksanaanasuhanklien mengalami katarak dan klienkeperawatan dilaksanakan selama 4hanya mampu melihat dengan jarakkali kunjungan, sesuai intervensikurangyanglebih4-5meter.Tesromberg positif dalam waktu 20-30detik klien tampak sudah -dalam berjalan berupa anTUG-didapatkan hasil 34 detik alammobilisasi dan ADL, tingkat ADLketergantungan ringan, kognitifsedang, dan SPSMQ yaitu fungsi-intelektual klien masih utuh.Dari pengelompokan rutanprioritas yaitu risiko jatuh bang membutuhkan bantuanataudibuat-Membantuklienuntuk pindah keposisiduduk,menstabilkan tubuhdengantangandiletakkan di sisiatas tempat tiduratau kursiMelakukanprogramlatihanfisik rutin yangmeliputi berjalanMembantu untukberdiri atau dudukdanmengayuntubuh dari sisi toring danmelakukanevaluasi terhadapkeseimbangantubuh,berjalan,dan perbedakaanpermukaan lantaiMelakukan edukasitentangpencegahan risikojatuh

72-----3----Memberikan danajarkanteknikrelaksasiMendukungistirahat/tidur yangcukupuntukmembantupenurunan nyeriMemberikananalgesik eksternal(Balsem)Memonitoring danmelakukanobservasi terhadapskalanyeri,ekspresi wajah, dankemampuan pasienMelakukan edukasitentang perawatannyeriMelatih agar bimbinganMengurangi resikopasienkuranggerak dengan caraterus memotivasiklienuntukmengikutibimbingandanberjalan ke tempatbimbingandanmembantuklienberjalan dari wismaketempatbimbinganMengajarkan klienROM pasif danaktifMemonitoring danmelakukanobservasi terhadapmobilisasi, ROM,dankemampuanklien berdiri-Melakukan edukasitentang perawatanhambatan mobilitasfisikEvaluasi pada tanggal 24Februari2020untukdiagnosispertama didapat klien mengatakanpernah jatuh dikamar mandi dalam 3bulan terakhir ini sebanyak 3 kali haltersebut terjadi karena tangga dikamar mandi cukup tinggi namunsekarang sudah diperbaiki menjadilebih rendah dan bisa di jangkau olehklien sehingga mengurangi klienuntuk terjatuh kembali, bukan hanyaitu klien juga mengalami masalahdengan mata kirinya yaitu klienmengalami penyakit katarak yaitupada mata sebelah kiri dimana hal itujuga menjadi salah satu penyebabklien jatuh, klien mengalami katarakkurang lebih sudah 3 tahun, klienjuga pernah jatuh di pintu belakangsebanyak 2 kali dalam satu bulanterakhir ini, klien tampak masih denganberdirimenggunakanbantuan, klien tampak mengelilingikamar masih menggunakan puperbedaanteksturlantaiketangga.Diagnosis kedua yaitu nyeri kronis,

8klienmengatakandibimbingan, klien tampak mengikutiekstremitas bawah, nyeri dirasakanROM yang diajarkan oleh perawat,apabilaklien tampak masih tidak mampukliennyeriberjalan,nyeriberkurang saat klien istirahat, nyeribangkitseperti di pukul, nyeri dirasakanmenggunakan bantuan dari posisitidakduduk ke itas bawah saja terutamaEvaluasi pada tanggal 25pada daerah lutut, skala nyeri 6, nyeriFebruari 2020, diagnosis pertamadirasakan bertahap dan nyeri diyaitu risiko jatuh, klien mengatakanekstremitas dirasakan sudah cukupkakinya masih sakit saat digunakanlama oleh klien yaitu kurang lebih 10untuktahun,klienberkurang dan klien mengatakanmengalami jatuh beberapa kali, klienbeberapa minggu ini sudah tidakmerasakan nyerinya bertambah danpernah jatuh lagi dan klien sakanberjalantetapihalitusudahberulangsemakin sering, ekspresi wajah klienkarena memberikan efek yang tidaktampak tidak rileks, klien tampaknyaman kepada klien, klien tampakmempraktekan cara nafas dalam.sedikitDiagnosis ketiga yaitu hambatankeseimbangan ketika berdiri denganmobilitas fisik, klien mengatakanmenggunakan bantuan, klien tampaksemakin bertambahnya usia klienmengelilingisering merasakan nyeri dikakinyamenggunakan tongkat, klien tampakapalagi digunakan untuk berjalan,sedikitklienDiagnosis kedua nyeri kronis, ampumasihmenyesuaikan.melakukan apapun di usia sekarang,mengatakanklien hanya istirahat, pergi ke kamarekstremitas bawah, nyeri dirasakanmandi itupun dibantu dengan alatapabilabantu dan pegangan di sekitar kamarberkurang saat klien istirahat, nyerimandi, klien hanya duduk di depanseperti di pukul, nyeri menyebarnyeriberjalan,hanyadinyeripadabimbingan dari depan kamar danekstremitas bawah saja terutamaklienpada daerah lutut, skala nyeri 5, nyeritidakberjalanketempat

9dirasakan bertahap, ekspresi wajahsudahklien tampak sedikit rileks, klienperbedaan tekstur permukaan lantaitampak mempraktekan cara nafaske tangga. Diagnosis kedua isik,kliensedikit nyeri di ekstremitas bawah,mobilitaskronis,menyesuaikanklienmengatakan kakinya masih sedikitnyerinyeri saat digunakan untuk berjalan,berjalan, nyeri berkurang saat engatakannyeriapabiladirasakanklientidakbimbingan di tempat bimbingan,menyebar hanya pada ekstremitasklien tampak mengikuti ROM yangbawah saja terutama pada daerahdiajarkan oleh perawat, klien tampaklutut, skala nyeri 3, ekspresi wajahsedikitklien rileks, karena tampak klienmampubangkitsecaramandiri dengan bantuan dari posisiselalududuk ke berdiri, dengan bantuanmempraktekan cara nafas dalam.satu tangannya saja.Diagnosis ke tiga hambatan mobilitasEvaluasi pada tanggal 26Februarimengatakantampakkakinyasedikit nyeri saat digunakan untukpertama yaitu risiko jatuh, klienberjalan tetapi sudah tidak sepertimengatakan kakinya sedikit sakitkemarin,kliensaat digunakan untuk berjalan tetapimengikutibimbingansudah tidak seperti kemarinnya danbimbingan, klien tampak mengikutiklien mengatakan beberap mingguROM yang diajarkan oleh perawat,ini sudah tidak pernah jatuh lagi danklien tampak sudah mampu bangkitklien tidak menginginkan hal itusecara mandiri dengan bantuan dariberulang karena memberikan efekposisi duduk ke berdiri, denganyang tidak nyaman kepada klien,bantuan satu tangannya ,tersenyum,sudahtampakdisudahtempatmampuEvaluasi pada tanggal 27keseimbanganFebruari 2020 yaitu untuk diagnosisketika berdiri dengan menggunakankedua nyeri kronis, klien mengatakanbantuantampaksedikit nyeri di ekstremitas bawahtidakyaitu di lutut klien, klien mengikutimenggunakan tongkat, klien tampakbimbingan kreatif di depan udah

10dan berjalan dari wisma ke tempatinterpretasinya adalah membutuhkanbimbingan dengan bantuan tongkatbantuandan sedikit dibantu oleh perawat,melakukanskala nyeri 3 tetapi klien sudahmengalamimampu beradaptasi dengan nyerisedang. Diagnosis keperawatan yangklien di buktikan dengan saat ditanyamuncul yaitu risiko jatuh, nyerisesudah klien berjalan dari kamar kekronis dan hambatan mobilitas itiftempat bimbingan klien mengatakanBerdasarkan ketiga diagnosislupa jika mengalami sedikit nyeri diyang sudah diambil maka penelitilututnya, ekspresi wajah klien rileks,mengintervensi tindakan yang akankarenadilakukan selama 4 hari binaan.tampakklienselalutersenyum saat mengikuti bimbinganIntervensiyangdilakukanolehdan klien ikut membaca puisi saatpenulis sesuai dengan NIC edisibimbingan kreatif, klien tampakkeenam dan NOC edisi kelima,mempraktekan cara nafas dalam.namun ada beberapa intervensi yangmemang tidak dilakukan karenaterkendalaPEMBAHASANData yang peneliti temukanbeberapahal,salahsatunya karena lansia itu sendiripada Ny. J sesuai dengan penelitiantidakyang dilakukan oleh Dewi (2019)intervensi tersebut dan harus benar-dimana risiko jatuh dipengaruhi olehbenar disesuikan dengan kondisi2 faktor yaitu faktor intrinsik danlansiafaktorlingkungan apakah mendukung an kondisitidak untuk dilakukan intervensi.yang terlaluBerdasarkan intervensi yangtinggi menuju kamar mandi, klientelahjuga mengalami masalah penglihatanmengimplementasikan kepada kliendi mata kiri yaitu mata kiri klienselama 4 hari binaan.mengalami katarak, klien nmakapenelitiimplementasipadayang telah dilakukan maka dilakukanekstremitas bawah, pijakan lebarevaluasi setiap harinya pada setiapmenurun, TUG 34 detik dimanadiagnosisyang telah ditetapkan,

ARTIKEL JURNAL ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. J DENGAN RISIKO JATUH DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA JEMBER . kemampuan pasien lebih rendah dan bisa di jangkau oleh - Melakukan edukasi tentang perawa

Related Documents:

ARTIKEL JURNAL ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M DENGAN KASUS POST OP HERNIA INGUINALIS MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS DI RUANG DAHLIA RSU DR. H. KOESNADI BONDOWOSO Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Oleh: INDAH KARTIKA SARI NIM : 1701021028

Penyusunan buku panduan pratek klinik Keperawatan Gerontik ini melibatkan secara aktif staf pendidik, terutama dosen yang membidangi mata ajar ini ,serta evaluasi dan saran dari mahasiswa. Kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan buku kerja, kami mengucapkan terima kasih. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan menjadi pandua n dalam melaksanakan praktek klinik keperawatan gerontik. Akhirnya .

keperawatan yang dapat dilakukan adalah menggunakan standar praktek asuhan keperawatan klinis kesehatan jiwa yaitu asuhan keperawatan jiwa. Tujuan : Untuk memahami bagaimana respon klien setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kek

tentang asuhan keperawatan yang terdiri dari 4 tahapan asuhan keperawatan yaitu pengkajian awal, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Formulir yang digunakan untuk asuhan keperawatan adalah formulir kajian awal pasien rawat inap (RMI.2), rencana asuhan keper

Panduan Praktikum Keperawatan Gerontik ini merupakan modul praktikum edisi pertama, sebagai panduan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ners dalam melakukan praktik di laboratorium keperawatan dan tim dosen dalam melakukan bimbingan pembelajaran di laboratorium. Terimakasih disampaikan kepada Dekan Fakultas Keperawatan

asuhan keperawatan teoritis. BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN Pada BAB ini berisi laporan kasus Asuhan keperawatan Ny.N dengan Diabetes Melitus di Ruang Kirana Rumah Sakit Tk. II dr. Soetarto Yogyakarta yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, evaluasi keperawatan.

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA OSTEOPOROSIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI UPTD GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Pada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Disusun Oleh : DESSY ARMADANI 20150660010 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN .

Tourism 2020 is a whole-of-government and industry strategy to build the resilience and competitiveness of Australia’s tourism industry and to increase its economic contribution to Australia’s economy. When the Tourism 2020 goal was introduced, it was set at between 115 billion to 140 billion in overnight visitor expenditure, reflecting a range of scenarios, from holding market share to .