ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN BATU SALURAN

2y ago
112 Views
4 Downloads
329.46 KB
10 Pages
Last View : 2d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ophelia Arruda
Transcription

Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Agustus 2020ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN BATU SALURAN KEMIH DENGANMASALAH NYERI AKUT(Studi di ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan)Novi Yulia Budiarti1 Maharani Tri Puspitasari2 Anita Rahmawati3123STIKes Insan Cendekia Medika JombangEmail : noviyulia6639@gmail.com, 2 gmail.com1ABSTRAKPendahuluan Batu saluran kemih masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang palingsering terjadi pada bagian urologi. Pada klien batu saluran kemih terdapat masa kerasberbentuk batu kristal disepanjang saluran kemih sehingga menimbulkan rasa nyeri. Tujuanpenelitian mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien batu saluran kemih denganmasalah nyeri akut. Metode Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus, pada 2klien batu saluran kemih dengan masalah nyeri akut. Pengumpulan data dengan carawawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Analisa data dengan cara pengumpulan data,pengkajian data, kesimpulan. Etik penelitian: surat persetujuan, tanpa nama, kerahasiaan.Hasil penelititian klien 1 mengatakan nyeri saat buang air kecil skala 4 dan buang air kecilkeluar tidak tuntas tensi darah 140/100 mmHg nadi 82 x/menit suhu 36,2 ºC respirasi 24x/menit. Sedangkan klien 2 mengatakan nyeri saat buang air kecil skala 6 dan buang air kecilkeluar sedikit tensi darah 130/90 mmHg nadi 84 x/menit suhu 36,4 ºC respiasi 22 x/menit.Kesimpulan diharapkan klien dan keluarga mampu merawat klien dengan maslah nyeri akutdengan terapi non farmakologis dan melaksanakan pengobatan sesuai anjuran dokter. Sarannagi Perawat diharapakn meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhankeperawatan yang optimal dan profesional sehingga membuat klien sehat kembali.Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Batu saluran kemih, Nyeri akut.NURSING CARE IN CLIENT STONE BLUE CHANNEL WITH ACUTE PAINPROBLEMS(Study In The Melati Space General Hospital Bangil Pasuruhan Area)ABSTRACTIntroduction Urinary stones are still one of the most common health problems in theurology department. On the client's urinary tract stones there are hard times in theform of crystal stones along the urinary tract, causing pain. The purpose of the studywas able to provide nursing care to clients of urinary tract stones with acute painproblems. The method design of this study uses the case study method, on 2 clients ofurinary tract stones with acute pain problems. Data collection by interview,observation, physical examination. Data analysis by collecting data, reviewing data,conclusions. Research ethics: consent letter, anonymous, confidentiality. The resultsof client research 1 say pain when urinating scale 4 and urination out incompleteblood pressure 140/100 mmHg pulse 82 x / minute temperature 36.2 ºC respiration24 x / minute. Whereas client 2 said pain when urinating on a scale of 6 and

Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Agustus 2020urination came out a little blood pressure 130/90 mmHg pulse 84 x / minutetemperature 36.4 ºC respiration 22 x / minute. Conclusions it is expected that clientsand families are able to treat clients with acute pain problems with nonpharmacological therapy and carry out treatment according to doctor'srecommendations. Suggestion Nurses are expected to improve the quality of servicein providing optimal and professional nursing care so as to make clients healthyagain.Keywords: Nursing care, urinary tract stones, acute pain.PENDAHULUANBatu saluran kemih masih menjadi salahsatu masalah kesehatan yang paling seringterjadi pada bagian urologi di dunia,termasuk di Indonesia (Trisnawati &Jumenah, 2018). Pada klien yangmengalami batu saluran kemih terdapatmasa keras berbentuk batu kristal disepanjang saluran kemih sehinggamenimbulkan rasa nyeri (Silla, 2019).Nyeri merupakan tanda gejala utama yangdirasakan apabila batu masuk ke dalamureter, dan nyeri yang terjadi secaramendadak, intensitas tinggi dan terjadidibawah tiga bulan disebut sebagai nyeriakut (Fadlilah, 2019). Nyeri akut ataupengalaman sensori dan emosional tidakmenyenangkan muncul akibat kerusakanjaringan aktual atau potensial atau yang digambarkansebagaikerusakan(internasional association for the studi ofpain); awitan yang tiba-tiba atau lambatdari intensitas ringan hingga berat denganakhir yang dapat diantisipasi atu diprediksi(NANDA, 2018). Nyeri yang tidaktertangani dengan bernar akan berefekpada mobility dan lama penyembuhan(Silla, 2019).Kejadian batu saluran kemih di AmerikaSerikat dilaporkan 0,1- 0,3 per tahun dansekitar 5-10% penduduknya sekali dalamhidupnya pernah menderita penyakit ini, diEropa Utara 3-6%, sedangkan di Eropabagian Selatan di sekitar laut tengah 6-9%(Liu et.al., 2018). Di Jepang kejadian batusaluran kemih sebesar 7% dan di Taiwan9,8%, sedangkan di Indonesia menurutRiset Kesehatan Dasar (Riskesdas)memperlihatkan peningkatan yaitu dari6,9% di tahun tahun 2013 menjadi 8,5% ditahun 2018 (Silla, 2019). Pasien batusaluran kemih terbanyak pada kelompokusia 46-60 tahun dengan perbandinganlaki-laki dan perempuan 33:29 dengandomisili terbanyak di Jawa Timur dankeluhanutamanyeripinggang(Kurniawan, et.al., 2019). Berdasarkanstudi pendahuluan yang dilakukan diRSUD Bangil didapatkan data pasiendengan batu saluran kemih pada bulanNovember dan Desember 2019 sejumlah86 orang (Rekam Medik RSUD Bangil,2019).Batu saluran kemih adalah suatu kondisidimana dalam saluran kemih individuterbentuk batu berupa kristal yangmengendap dari urin (Brunner & Suddarth,2016). Batu saluran kemih merupakanobstruksi benda padat pada salurankencing yang terbentuk karena faktorpresipitasi endapan dan senyawa tertentu(Guyton & Hall, 2016). Batu salurankemih merupakan kumpulan batu salurankemih, namun secara rinci ada beberapapenyebutannya. Menurut Prabowo &Pranata (2014) istilah penyakit batubedasarkan letak batu antara lain:Nefrolithiasis disebut sebagai batu padaginjal, Ureterolithiasis disebut batu padaureter, Vesikolithiasis disebut sebagai batupadavesikaurinaria/batu buli,Uretrolithiasis disebut sebagai batu padaureter

Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Agustus 2020Penyebab terjadinya batu saluran kemihsecara teoritis dapat terjadi atau terbentukdiseluruh salurah kemih terutama padatempat-tempat yang sering mengalamihambatan aliran urin (statis urin) antaralain yaitu sistem kalises ginjal atau bulibuli. Adanya kelainan bawaan padapelvikalis(stenosisuretro-pelvis),divertikel, obstruksi intravesiko kronik,seperti Benign Prostate Hyperplasia(BPH), striktur dan buli-buli neurogenikmerupakankeadaan-keadaanyangmemudahkan terjadinya pembentukan batu(Angelina, 2016)Penyebab terbentuknya batu dapatdigolongkan dalam 2 faktor antara lainfaktor endogen seperti hiperkalsemia,hiperkasiuria, pH urin yang bersifat asammaupun basa dan kelebihan pemasukancairan dalam tubuh yang bertolak belakangdengan keseimbangan cairan yang masukdalamtubuhdapatmerangsangpembentukan batu, sedangkan faktoreksogen seperti kurang minum atau kurangmengkonsumsiairmengakibatkanterjadinya pengendapan kalsium dalampelvis renal akibat ketidakseimbangancairan yang masuk, tempat yang t,yangakanmempermudah pengurangan produksi urindan mempermudah terbentuknya batu, danmakanan yang mengandung purin yangtinggi, kolesterol dankalsium yangberpengaruh pada terbentuknya batu(Guyton & Hall, 2016).Banyak faktoryang menyebabkanberkurangnya aliran urin dan menyebabkanobstruksi, salah satunya adalah statis urindan menurunnya volume urin akibatdehidrasi serta ketidakadekuatan intakecairan, hal ini dapat meningkatkan resikoterjadinya batu saluran kemih. Rendahnyaaliran urin adalah gejala abnormal yangumum terjadi , selain itu, berbagai kondisipemicu terjadinya batu saluran kemihseperti komposisi batu yang beragammenjadi faktor utama bekal identifikasipenyebab batu saluran kemih (Guyton &Hall, 2016).Batu yang terbentuk dari ginjal danberjalan menuju ureter paling mungkintersangkut pada satu dari tiga lokasiberikut a) sambungan ureteropelvik; b)titik ureter menyilang pembuluh darahiliaka dan c) sambungan ureterovesika.Perjalanan batu dari ginjal ke salurankemih sampai dalam kondisi statismenjadikan modal awal dari pengambilankeputusan untuk tindakan pengangkatanbatu. Batu yang masuk pada pelvis akanmembentuk pola koligentes yang disebutbatu staghorn.Pada umumnya batu saluran kemih terjadiakibat berbagai sebab yang disebut faktorresiko. Terapi dan perubahan gaya hidupmerupakanintervensiyangdapatmengubah faktor resiko, namun ada jugafaktor resiko yang tidak dapat diubah.Faktor yang tidak dapat diubah antara lain:umur atau penuaan, jenis kelamin, , diabetes mellitus dan lain-lain.Jenis Kelamin Pasien dengan batu salurankemih umumnya terjadi pada laki-laki 7081% dibandingkan dengan perempuan 4760%, salah satu penyebabnya adalahadanya peningkatan kadar hormontestosteron dan penurunan kadar hormonestrogenpadalaki-lakidalampembentukan batu (Prabowo & Pranata,2014).Umur Batu saluran kemih banyak terjadipada usia dewasa dibanding usia tua,namun bila dibandingkan dengan usiaanak-anak, maka usia tua lebih seringterjadi. Rata-rata pasien batu saluran kemihberumur 19-45 tahun (Prabowo & Pranata,2014).Riwayat Keluarga Pasien yang memilikiriwayat keluarga dengan batu salurankemih ada kemungkinan membantu dalamproses pembentukan batu saluran kemihpada pasien (25%) hal ini mungkindisebabkan karena adanya peningkatanproduksi jumlah mucoprotein pada ginjalatau kandung kemih yang dapatmembentuk kristal dan membentuk

Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Agustus 2020menjadi batu atau calculi (Prabowo &Pranata, 2014).Kebiasaan diet dan obesitas Intakemakanan yang tinggi sodium, oksalat yangdapat ditemukan pada teh, kopi instan,minuman soft drink, kokoa, arbei, jeruksitrun, dan sayuran berwarna hijauterutama bayam dapat menjadi penyebabterjadinya batu (Brunner & Suddart, 2015).Selain itu, lemak, protein, gula,karbohidrat yang tidak bersih, ascorbicacid (vitamin C) juga dapat memacupembentukan batu (Prabowo & n dengan lingkungan sepertiletak geografis dan iklim. Batu salurankemih juga lebih banyak terjadi padadaerah yang bersuhu tinggi dan area yanggersang/ kering dibandingkan dengantempat/ daerah yang beriklim sedang(Prabowo & Pranata, 2014).Aktivitas fisik dapat mempengaruhiterjadinya batu saluran kemih, hal iniditunjukkan dengan aktivitas fisik yangteratur bisa mengurangi resiko terjadinyabatu asam urat, sedangkan aktivitas fisikkurang dari 150 menit per minggumenunjukkan tingginya kejadian renalcalculi seperti kalsium oksalat dan asamurat (Prabowo & Pranata, 2014).Salah satu faktor risiko terjadinya batusaluran kemih adalah penyakit sistemik,diantaranya adalah hipertensi dan obesitas(Brunner & Suddarth, 2016). Peningkatanrisiko terbentuknya saluran kemih sejalandengan peningkatan tekanan darah, namunpenelitian Madore dalam Obligado danGoldfarb juga mendapatkan hasil riwayatbatu ginjal memiliki kecenderungan yanglebih besar menjadi hipertensi. .al.(2017)mendapatkan hasil batu ginjal hipertensi.Pembentukan batu disebabkan olehpeningkatan jumlah zat kalsium, oksalatdan asam urat dalam tubuh ataumenurunnya sitrat sebagai zat yangmenghambat pembentukan batu. BatuSaluran Kemih (Urolithiasis) adalahkondisi dimana terdapat masa kerasberbentuk batu kristal di sepanjang salurankemih sehingga menimbulkan rasa nyeri,pendarahan dan infeksi (Silla, 2019).Penatalaksanaan nyeri akut karenaureterolithiasis dapat dilakukan denganmemberikantindakankeperawatan.Tindakan keperawatan untuk mengatasinyeri adalah salah satunya denganmenggunakanteknikdistraksi.Berdasarkan hasil penelitian, setelahdilakukan tindakan keperawatan distraksi(membaca buku cerita) selama 3 harimasalah nyeri akut teratasi. Hasilpenelitian menunjukkan penurunan skalanyeri rata-rata adalah 4 bahkan hilang(Ramadani & Setiyaningsih, 2018). Selainitu, terapi relaksasi dan musik merupakansatu dari banyaknya tindakan keperawatanyang dapat digunakan untuk menurunkannyeri. Nyeri akut dapat diturunkan denganterapi kombinasi yaitu relaksasi dan musik.Terapi kombinasi yang dilakukan ini dapatmembantu melemaskan otot, pengalihan,memunculkanemosipositifdanmenenangkan, sehingga nyeri teralihkan(Risnah, et.al., 2019)Berdasarkan latar belakang tersebut diatas,penulis tertarik melakukan studi kasusdengan masalah “Asuhan Keperawatanpada Klien yang mengalami Batu SaluranKemih dengan masalah Nyeri Akut diRSUD Bangil Pasuruan”.RumusanMasalahBagaimanamemberikan Asuhan Keperawatan padaKlien yang mengalami Batu SaluranKemih dengan Masalah Nyeri Akut diRSUD Bangil Pasuruan ?Tujuanumum Mampu memberikanasuhan keperawatan pada klien yangmengalami batu saluran kemih denganmasalah nyeri akut di RSUD BangilPasuruan. Tujuankhusus Melakukanpengkajian keperawatan pada klien yangmengalami batu saluran kemih denganmasalah nyeri akut. Menetapkan diagnosa

Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Agustus 2020keperawatan pada klien yang mengalamibatu saluran kemih dengan masalah nyeriakut. Menyusun intervensi keperawatanpada klien yang mengalami batu salurankemih dengan masalah nyeri akut.Melaksanakan tindakan keperawatan padaklien yang mengalami batu saluran kemihdengan masalah nyeri akut. Melakukanevaluasi keperawatan pada klien yangmengalami batu saluran kemih denganmasalah nyeri akut.Manfaat teoritis Hasil studi kasus inidiharapkan dapat menjadi acuan snyaasuhankeperawatan pada klien yang mengalamibatu saluran kemih dengan masalah nyeriakut. Manfaat praktis Asuhan keperawatanini dapat dijadikan sebagai panduan bagiperawat dalam memberikan asuhankeperawatan kepada klien yang mengalamibatu saluran kemih dengan masalah nyeriakut. Selain itu studi kasus ini diharapkandapat dijadikan sebagai pedoman bagirumah sakit dalam menentukan standaroperasional prosedur asuhan keperawatanklien yang mengalami batu saluran kemihterutama yang mengalami masalah nyeriakut.BAHAN DAN METODE PENELITIANDesain penelitian yang digunakan adalahstudi kasus. Studi kasus yang menjadipokok bahasan penelitian ini adalahdigunakan untuk mengeksplorasi masalahasuhan keperawatan pada klien yangmengalami batu saluran kemih denganmasalah nyeri akut di RSUD BangilPasuruan.Batasan Istilah Untuk menghindarikesalahan dalam memahi judul penelitian,maka peneliti sangat perlu memberikanbatasan istilah yang digunakan dalampenelitian ini sebagai berikut : Asuhankeperawatan adalah suatu metode yangsistematisdan terorganisasi dalampemberian asuhan keperawatan, yangdifokuskan pada reaksi dan respon unikindividu pada suatu kelompok danperseorangan terhadap gangguan kesehatanyang dialami, baik aktual maupunpotensial. Klien adalah individu yangmencari atau menerima perawatan medis.Klien dalam studi kasus ini adalah 2 kliendengan diagnosa medis dan masalahkeperawatan yang sama. Batu salurankemih merupakan penyakit obstruksisaluran kencing akibat adanya batu kalkuli.Nyeri akut adalah sensasi sakit yangmuncul akibat adanya gangguan padajaringan.Partisipan adalah sejumlah orang yangturut berperan serta dalam suatu kegiatan,keikutsertaan dan peran serta (Nursalam,2017). Subyek yang digunakan dalampenelitian ini adalah 2 klien: 2 klien yangmengalami batu saluran kemih. 2 klienyang nyeri akut. 2 klien yang berjeniskelamin laki-laki dengan usia 50-60 tahun.2 klien yang dirawat baru di RSUD BangilPasuruan. 2 klien dan keluarga yangbersedia untuk dilakukan penelitian studikasus.Lokasi Penelitian ini akan dilakukan diruang Melati RSUD Bangil yang beralamatdi jln. Raya Raci Bangil Pasuruan. WaktuPenelitian ini akan dimulai pada bulanJanuari 2020.Agar dapat diperoleh data yang sesuaidengan permasalahan dalam penelitian ini,sangatlahdiperlukanteknikmengumpulkan data. Adapun tekniktersebutadalah(Setyosari,2016):Wawancara adalah percakapan yangbertujuan, biasanya anatara dua orang yangdiarahkan oleh seorang dengan maksudmemperoleh keterangan. Dalam studikasus ini, peneliti menggunakan 2 jeniswawancara,yaituautoanamnesa(wawancara langsung dengan klien) danaloanamnesa (wawancara dengan si merupakan hasil perbuatan jiwasecara aktif dan penuh perhatian untukmenyadariadanyarangsangan.

Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Agustus 2020Pengamatan dapat dilakukan denganseluruh alat indera, tidak terbatas hanyapada apa yang dilihat (Saryono, 2013).Alasan peneliti melakukan observasiadalah untuk menyajikan gambaranrealistis perilaku atau kejadian, untukmenjawab pertanyaan, untuk membantumengerti perilaku manusia dan untukevaluasi yaitu melakukan pengukuranterhadapaspektertentuuntukmelaksanakan umpan balik terhadappengukuran tersebut. Pemeriksaan fisikpada studi kasus ini menggunakanpendekatan haad to toe pada sistem tubuhklien.Studi dokumentasi adalah kegiatanmencari data atau variabel dari sumberberupa catatan, transkip, buku, surat kabar,majalah, prasasti, notulen rapat, agenda,dan sebagainya. Yang diamati dalam studidokumentasi adalah benda mati. Dalamstudi kasus ini menggunakan studidokumentasi berupa catatan hasil datarekam medis, revie literatur danpemeriksaan diagnostik dan data lain yangrelevan.Uji keabsahan data dimaksudkan untukmenguji kualitas data atau informasi yangdiperoleh dalam penelitian sehinggamenghasilkan data dengan validitas tinggi(Sugiyono, 2015). Disamping integritaspeneliti (karena peneliti menjadi instrumenutama), uji keabsahan data dilakukandengan:Memperpanjangwaktupengamatan atau tindakan. Sumberinformasitambahanmenggunakantriangulasi dari tiga sumber data utamayaitu pasien, perawat dan keluarga pasienyang berkaitan dengan masalah yang diteliti.Analisis data dilakukan sejak peneliti dilapangan, sewaktu pengumpulan datasampai dengan semua data terkumpul.Analisa data dilakukan dengan caramengemukakanfakta,selanjutnyamembandingkan dengan teori yang adadan selanjutnya dituangkan dalam opinipembahasan. Teknik analisisyangdigunakan dengan cara menarasikanjawaban-jawaban dari penelitian yangdiperoleh dari hasil interpretasi wawancaramendalamyangdilakukanuntukmenjawab rumusan masalah penelitian.Teknik analisis digunakan dengan caraobservasi oleh peneliti dan studidokumentasi yang menghasilkan datauntuk selanjutnya diinterpretasikan olehpeneliti dibandingkan teori yang adasebagaibahanuntukmemberikanrekomendasi dalam intervensi tersebut(Priyono, 2016). Urutan dalam analisisadalah: Pengumpulan Data dikumpulkandari hasil WOD (wawancara, observasi,dokumen). Hasil ditulis dalam bentukcatatan lapangan, kemudian disalin dalambentuk transkrip. Data yang dikumpulkanterkait dengan data pengkajian, diagnosis,perencanaan, tindakan/implementasi, danevaluasi.Mereduksi Data hasil wawancara yangterkumpul dalam bentuk catatan lapangandijadikan satu dalam bentuk transkrip.Data yang terkumpul kemudian dibuatkoding yang dibuat oleh peneliti danmempunyai arti tertentu sesuai dengantopik penelitian yang diterapkan. Dataobyektif dianalisis berdasarkan hasilpemeriksaandaiagnostikkemudiandibandingkan nilai normal.Penyajian data dapat dilakukan dengantabel, gambar, bagan maupun teks naratif.Kerahasiaan dari responden dijamindengan jalan mengaburkan identitas dariresponden.Kesimpulan Dari data yang disajikan,kemudian data dibahas dan dibandingkandengan hasil hasil penelitian terdahulu dansecara teoritis dengan perilaku kesehatan.Penarikan kesimpulan dilakukan denganmetode induksi.Masalah etika penelitian keperawatanmerupakan masalah yang sangat pentingdalam penelitian, mengingat penelitianberhubungn langsung dengan manusia,maka segi penelitian harus di perhatikan.Masalah etika yang harus di perhatikanantara lain (Nursalam, 2017): Infomedconsent (Persetujuan) Infomed consentmerupakan bentuk persetujuan antara

Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Agustus 2020peneliti dengan responden penelitiandengan menggunakan lembar persetujuan.Infomed consent tersebut diberikansebelum dilakukan penelitian denganmemberikan lembar persetujuan untukmenjadi responden

Jurnal Keperawatan Volume 1 No. 1 Agustus 2020 . penelitian mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien batu saluran kemih dengan masalah nyeri akut. Metode Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus, pada

Related Documents:

2. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan dari hasil pengkajian, pada klien 1 maupun klien 2 ditegakkan diagnosa keperawatan yang sama yaitu Nyeri Akut. 3. Intervensi Keperawatan Pada Klien 1 dan Klien 2 telah ditetapkan rencana keperawatan yang telah disesuaikan dengan tinjauan pustaka berupa observasi nyeri secara komperhensif

keperawatan yang dapat dilakukan adalah menggunakan standar praktek asuhan keperawatan klinis kesehatan jiwa yaitu asuhan keperawatan jiwa. Tujuan : Untuk memahami bagaimana respon klien setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien perilaku kek

- keperawatan tidak langsung 15 orang klien : 5 x 1 jam 15 jam - penyuluhan kesehatan 15 orang klien : 15 x 0,25 jam 3,75 jam Jadi total jam keperawatan secara keseluruhan adalah 73,75 jam Menentukan jumlah jam keperawatan per klien per hari 73,75 jam / 15 klien 4,9 jam b. .

Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan m edikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, atau keperawatan komunitas . pada pasien Stroke 3. P enyuluhan dan konseling pada pasein hipertensi 4. Penanga

asuhan keperawatan jiwa pada klien skizofrenia simplek dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran ( s. tudi di ruang kenari rumah sakit jiwa menur surabaya) di susun oleh : fita fatimah modiska 161210019 . program studi diploma iii keperawatan . sekolah tinggi ilmu kesehatan .

asuhan keperawatan teoritis. BAB III KASUS DAN PEMBAHASAN Pada BAB ini berisi laporan kasus Asuhan keperawatan Ny.N dengan Diabetes Melitus di Ruang Kirana Rumah Sakit Tk. II dr. Soetarto Yogyakarta yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, evaluasi keperawatan.

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA OSTEOPOROSIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI UPTD GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Pada Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Disusun Oleh : DESSY ARMADANI 20150660010 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN .

start again from scratch the next Weak processing speed Poor short-term memory Emotional impacts Difficulties processing visual material. 01/04/2016 14 How can dyslexia affect music? Commonly reported difficulties with music Reading musical notation (especially sight reading and singing) Learning new music quickly Rhythmical difficulties especially from notation .