KEMUDAHAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN (Studi Tafsir

2y ago
52 Views
4 Downloads
2.23 MB
98 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Audrey Hope
Transcription

KEMUDAHAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN(Studi Tafsir Tematik)SKRIPSIOleh:Fithrotul LatifahNIM. 210415011Pembimbing:Zahrul Fata, Ph.DNIP. 197504162009090011JURUSAN ILMU AL-QUR AN DAN TAFSIRFAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) PONOROGO2019

ABSTRAKLatifah, Fithrotul. 2019 Kemudahan dalam Perspektif Al-qur’an (StudiTafsir tematik). Skripsi. Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan TafsirFakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Institut Agama IslamNegeri (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Zahrul Fata, Ph. DKata Kunci:Mudah, hayyin, yasīr, khafīf, sāigh, adnāDewasa ini umat memiliki permasalahan yang memerlukan jawabanAl-qur an tentang berbagai masalah. Diantara problematika umat yangdihadapi sekarang adalah merasa kesulitan dalam menjalani kehidupandan beragama. Di dunia, manusia merasakan kesulitan untukmemperoleh rezeki sebagai upaya untuk memperoleh sesuappenghidupan bagi diri sendiri, istri dan anak-anaknya, dan juga dalammenunaikan kewajiban dan tanggungjawab yang berbeda-beda.Fenomena seperti ini bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari, dimana manusia juga merasakan adanya kesulitan dan juga terbebanidengan kewajiban dan tanggungjawab yang berbeda-beda dan tidakjarang manusia itu mengeluhkan kesulitan yang dihadapinya. Padahalislam sebagai agama, senantiasa memberi solusi terhadap setiapkesulitan yang dihadapi umatnya, masalahnya memang tidak banyakumat islam yang memahami kemudahan-kemudahan yangdigambarkan Al-qur an. Berangkat dari latar belakang di atas, penulisingin mengangkat konsep kemudahan dalam Al-qur an. Adapun tujuanpenelitian adalah; adalah 1).Mengetahui istilah Al-qur an tentangkemudahan.2). Memaparkan konsep dan dimensi kemudahan dalamAl-qur an.Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Adapun metode yangdigunakan adalah tafsir tematik(Maudhū’i). Penulis juga menggunakanmetode deskriptif-analitik. Dengan cara deskriptif dimaksudkan untukmendapatkan gambaran secara utuh terkait penafsiran ayat-ayatkemudahan. Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa,kata kemudahan dalam Al-qur’an diungkapan dengan tiga istilah;pertama, hayyin, dengan berbagai derivasinya. Kedua, yasīr,denganberbagai derivasinya. Ketiga, khafīf, dengan berbagai derivasinya.Keempat, sāigh. Kelima, adnā.Secara konseptual, kemudahan itudatangnya dari Allah, sebagai pencipta dan penguasa alam semesta ini.Dengan demikian, segala bentuk kemudahan yang datang darimakhluk pada hakikatnya terjadi atas izin Allah. Dimensi kemudahanada 4 yakni: 1. Ketuhanan 2. Kenabian 3. Agama 4. Sosial

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahAl-qur an yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakansuatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan punsejak manusia mengenal baca tulis lima ribu tahun yang lalu yang dapatmenandingi Al-qur an al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia itu.1Al-qur an merupakan kitab yang diberikan oleh pemilik kebijakan danpengetahuan. Maka kebijakan dan pengetahuan yang ada dalam Al-qur anperlu dirunut kembali. Allah menurunkan wahyu dengan bahasa yang mudahdipahami oleh Rasul dan kaumnya, yakni bahasa Arab.Dengan bahasa Arabmanusia dengan mudah dalam membaca, menulis, menghafal, mempelajari,mengamalkan terlebih dalam memahami Al-qur an.Diantara bentuk kemudahan dalam memahami Al-qur an adalah munculdan berkembangnya tafsir. Tafsir sendiri sudah ada sejak zaman Nabi yangdisebut dengan mubayyin atau penjelasan, yang mana Nabi menjelaskankepada sahabat-sahabatnya tentang arti dan kandungan Al-qur an, khususnyamenyangkut ayat-ayat yang tidak dipahami atau samar artinya. Keadaan iniberlangsung sampai dengan wafatnya Rasul Saw.2Setelah Rasul Saw. wafat, kegiatan penafsiran Al-qur an tidakberhenti, malah semakin meningkat. Munculnya persoalan persoalan baru1Quraish Shihab,Wawasan Al-qur anTafsir Maudlu i atas Pelbagai Persoalan Umat(Bandung: Mizan, 2000), 3.2Quraish Shihab, Membumikan Al-qur an, (Bandung: Mizan, 1994),71.1

2seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi makaperkembangan tafsir juga semakin pesat dari massa ke-massa, perkembangantafsir dengan berbagai macam metode dan coraknya bertujuan agar dapatmenjawab problematika umat melalui metode yang digunakan.Abd al-Hayy al-Farmawi menggambarkan Al-qur an sebagai lautanyang luas yang tidak dapat diungkap seluruh misteri yang ersebut,makabermunculanlah tafsir-tafsir dan berbagai metode untuk memahaminya.3 AlFarmawi mengklasifikasikan metode tafsir secara garis besar menjadi empat:4pertama, Metode Tahlili, yaitu metode yang dipakai mufassir berusahamenjelaskan kandungan ayat-ayat Al-qur an dari seluruh aspeknya, sepertiTafsīr Al-qur ān al-Adzīm karya Ibnu Katsīr. Kedua, Metode Ijmali, yaituayat-ayat Al-qur an dijelaskan dengan pengertian-pengertiansecara garisbesar atau makna globalnya saja, seperti Tafsīr Jalālain karya Jalāluddin alSuyuthī dan Jalāluddin al-Mahalli. Ketiga, Metode Muqaran, yaitumenjelaskan ayat-ayat Al-qur an berdasarkan apa yang pernah ditulis aknimengkomparasikan penafsiran mufassir satu dengan mufassir yang lainnya,seperti Qur an and its Interpreters buah karya Mahmud Ayyub. Keempat,Metode Maudu i, yaitu seorang mufassir mengumpulkan ayat-ayat mengenaisuatu topik tertentu kemudian ditafsirkan.3M. Afatih Suryadilaga. dkk, Metodologi Ilmu Tafsir, (Yogyakarta: Teras, 2010), 149.Abdul Hayy Al-Farmawi, Metode Tafsir Maudhu‟i „Dan Cara Penerapnnya:ter. RosihonAnwar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002),23-29.4

3Dari keempat metode tersebut, mayoritas tafsir klasik yang banyakberedar itu cenderung menggunakan metode Tahlili dan Ijmali. Sedangkanpada dekade terakhir ini baru muncul tafsir Tematik(Maudu i), namun belumbanyak dikembangkan dalam dunia tafsir. Salah satu contohnya adalah Majazal-Qur ān,karya Abu Ubaidah danAhkam al-Qur ān karya al-Jasshash.5Dalam konteks masa sekarang, studi Al-qur an semakin meluas dan kompleks,sehingga tak satu pun ayat-ayat Al-qur an yang terlepas dari penafsirandengan pola tematiknya.Sejarah Tafsir Tematik sebagai disiplin ilmu baru, sebenarnya sudahada sejak zaman Nabi hal ini bisa kita lihat dari sejarah tentang penafsiranRasulullah terhadap kata ( )ظلم yang dihubungkan dengan kata syirik karenaadanya kesamaan makna.6 Dan metode tafsir tematikdi cetuskan olehMuhammad Abduh, kemudian ide pokoknya diberikan oleh Mahmud Syaltut,yang kemudian dikenalkan secara kongkret oleh Sayyid Ahmad Kamal alKumy, setelah itu ditulis dan dikembangkan oleh Abdul Hayyi Al-Farmawi.Dewasa ini umat memiliki permasalahan yang memerlukan jawabanAl-qur an tentang berbagai masalah. Diantara problematika umat yangdihadapi sekarang merasa kesulitan dalam menjalani kehidupan dan beragama.sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Utsman Najati bahwa di dunia,manusia merasakan kesulitan untuk memperoleh rezeki sebagai upaya untuk5Manna al-Qaththan.,Mabahits fi Ulum al-Qur ān, (Kairo: Maktabah Wahbah,2004).Terj.Ainur Rafiq El-Mazni, Pengantar Studi Ilmu Al-qur an, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar,2006), /BAB%20III.pdf diakses pada tanggal 12Desember 2018, pukul 04:30.

4memperoleh sesuap penghidupan bagi diri sendiri, istri dan anak-anaknya, danjuga dalam menunaikan kewajiban dan tanggungjawab yang berbeda-beda.7Fenomena seperti di atas bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari,di mana manusia juga merasakan adanya kesulitan dan juga terbebani dengankewajiban dan tanggungjawab yang berbeda-beda dan tidak jarang manusiaitu mengeluhkan kesulitan yang dihadapinya, karena tidak semua manusiayang hidup di alam dunia ini selalu mudah, ringan dan gampang dalammenjalani aktifitasnya.Denganini Islam ingin menunjukkan bahwa agama yang dibawa olehNabi Muhammad Saw adalah agama yang mudah, baik dalam akidah maupunamalan dan juga dalam menjalankan kewajiban beragama. Diterangkan didalam hadis bahwa:ِِ ُ عن أَِِب ىري رَة قَ َال قَ َال رس ِ َولَ ْن ، ِّين يُ ْسر َ ول اللَّو َََُْ “إ َّن الد : صلَّى اللَّوُ َعلَْيو َو َسلَّ َم َ َْ ُِ َو َش ْي ٍء , الرْو َح ِة َّ استَعِينُوابِالْغُ ْد َوةِ و ُ فَ َسد ,ُ َح ٌد إََِّّل َغلَبَو ْ َو , َّدو َاوقَا ِربُو َاوأَبْش ُروا َ الدين أ َ يَش َّاد ُّ ِم َن ) الد ََلَِة (رواه البخاوي Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu„alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya agama (Islam) mudah, tidak adaseorang pun yang hendak menyusahkan agama (Islam) kecuali ia akan kalah.Maka bersikap luruslah, mendekatlah, berbahagialah dan manfaatkanlahwaktu pagi, sore dan ketika sebagian malam tiba” (HR. Bukhari)8Di antara kaidah fiqh yang menunjukkan kemudahan yang Islamberikan adalah kaidah “ketika datang kesulitan, maka Islam memberikankemudahan”. Bentuk kemudahan yang Islam berikan adalah ketika sakit, tidak7Muhammad Utsman Najati, Al-Qur an WaIlmun Nafsi,(Kairo: Dar Asy-Syuruq,1992).Terj. M. Zaka al-Farisi, Psikologi Dalam al-Qur an(Terapi Qur ani dalam PenyembuhanGangguan Kejiwaan), (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005), 32,35.8Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Kitab Īman, Bab ad-Dīnu yusrun, jilid 1 (Beirut: Daral-Fikr, 1993) 16.

5bisa shalat sambil berdiri, maka boleh shalat sambil duduk.9Ketika kitabersafar, kita diberi keringanan mengerjakan shalat 4 raka‟at menjadi 2raka‟at, artinya mengerjakannya secara qoshor. Dan juga tidak berpuasa bagiorang yang megalami kesulitan pada waktu bepergian dan ketikadalamkeadaaan sakit. Keadaan tersebut merupakan kemudahan yang islam berikandalam hal beribadah dan menjalankan kewajiban, apabila dalam keadaanterdesak maka diberi keringanan dalam menjalankannya.Dalam penerapannya banyak umat islam yang sudah mengertiajarannya masih menyulitkan saudaranya dalam urusan beribadah. Salah satufenomena yang sering kita jumpai dimasyarakat, ada seorang ustadz yangmempersulit jamaahnya hanya persoalan takbiratul ihrām yang berbeda-bedadilakukan jamaahnya ketika shalat. Kemudian merapatkan shaff shalat hinggamengganggu orang yang berada disebelahnya.10 Sekiranya tidak terbukanyabarisan maka tidak perlu berdempet-dempetan hingga menginjak kaki orangyang sedang shalat disampingnya. Islam memerintahkan jika ada yang lebihmudah maka didahulukan yang mudah, tidak perlu mempersulit sepertifenomena yang terjadi di atas.Berangkat dari fenomena diatas penulistertarik untuk qur‟an(StudiTafsirTematik)”.9Toha Andiko, Ilmu Qawa id Fiqhiyyah, (Yogyakarta: Teras, 2011), it-dalam-agama.html. Diakses pada10tanggal 31 juli 2019. Pukul 11; 34.

6B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka fokuspermasalahan yang di teliti ialah sebagai berikut:1. Bagaimana Al-qur an membahasakan istilah kemudahan?2. Bagaimana konsep dan dimensi kemudahan dalam Al-qur an?C. Tujuan PenelitianDengan memperhatikan rumusan masalah diatas, maka tujuanpenelitian ini adalah:1. Mengetahui istilah Al-qur an tentang kemudahan.2. Memaparkan konsep dan dimensi kemudahan dalam Al-qur an.D. Manfaat Penelitian1. Secara teoritisPenelitian ini merupakan satu sumbangan sederhana bagipengembangan studi Al-qur an dan untuk kepentingan studi lanjutandalam kajian tafsir dengan pendekatan Tematik. Dan juga menambahreferensi keilmuan (khazanah) islam terhadap penafsiran Al-qur an tentangkemudahan.2. Secara praktisManfaat penelitian ini secara praktis adalah memberikan kontribusibagi pengembangan-pengembangan studi tafsir terutama dalam kajian

7paradigma tafsir yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan modern yangsaat ini telah berkembang pesat.E. Telaah PustakaSebelum melakukan penelitian terhadap ayat-ayat mudah dalam Alqur an, penulis terlebih dahulu melakukan peninjauan lebih lanjut terhadappenelitian sebelumnya untuk mengetahui posisi penulis dalam penelitian ini.Terdapat beberapa kajian terhadap makna kata mudahyangditemukan, antara lain:Artikel dalam majalah Nurul Hayat edisi 164, September 2017 artikeltersebutmemaparkan mengenai makna salah satu ayat dari surah Al-Insyirah,dimana ada satu kesulitan akan ada dua kemudahan sebagai ganti daripadakesulitan.11Di dalam buku Some Secrets of the Qur an karya Harun Yahya yangditerjemahkan oleh Supriyanto Abdullah dengan judul Beberapa Rahasia Alqur an diterbitkan oleh Risalah Gusti, salah satu isi dari buku tersebutmenjelaskan/memaparkan satu ayat di dalam surah Al-Insyirah mengenaikemudahan yang datang setelah adanya kesulitan, dalam salah satu babnyayang bertema “Terdapat Kemudahan dalam Setiap Kesulitan”.1211Tim Redaksi Majalah Nurul Hayat, Bersama Kesusahan ada Kemudahan,(Artikelmajalah Nurul Hayat edisi 164 September 2017.)12Harun Yahya, Beberapa Rahasia dalam Al-Qur an(Some Secrets of the Qur an),(Surabaya: Risalah Gusti, 2003).

8Dari beberapa karya tulis yang sudah dipaparkan menunjukkan bahwasejauh pengamatan penulis kajian dalam penelitian ini berbeda dengan kajiansebelumnya, yakni dalam hal spesifikasi objek kajian dan pendekatan yangdigunakan untuk membahas tema tersebut. Penelitian ini mengkaji secaraspesifik tentang ungkapan Al-qur‟an terkait dengan kata mudah danpenafsiran ayat-ayat kemudahan yang disertai dengan pendekatan kepustakaandan tematik.F. Metode itis,yaknimenggambarkan semua data atau keadaan subyek atau obyek penelitiankemudian dianalisis dengan cara memaparkan segala aspek yang terkandungpada ayat-ayat yang ditafsirkan dan menerangkan makna yang tercakup didalamnya.131. Jenis PenelitianDalam pengumpulan data ini penulis menggunakan jenis penelitian(library research), yang erat kaitanya dengan studi pustaka danmemerlukan banyak informasi dari penelitian terdahulu.142. DataAdapun data yang dibutuhkan antara lain:a. Ayat-ayat Al-qur an tentang kemudahanb. Penafsiran ayat-ayat kemudahan menurut para mufassir.13Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian Sebuah Pengenalan dan PenuntunLangkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 84.14Ibid., 52.

9c. Hadis-hadis tentang kemudahan.3. Sumber DataAdapun sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua,yaitu:a. Primer: Al-qur an Kementrian Agama RI, Tafsir Al-Misbah, tafsir IbnuKatsir, tafsirAl-Maraghi, tafsirAn-Nūrdan tafsir Al-Azhar.b. Sekunder: buku atau kitab penunjang yang mengulas tentangkemudahan dan buku yang membahas metode penelitian khususnyapenelitian tafsir tematik.4. Teknik Pengolahan Data dan Analisis DataDalam hal ini penulis menggunakan teori dan metode tafsir tematikAl-Farmawi. Langkah yang harus ditempuh, antara lain15:a. Menetapkan masalah yang dibahas yaitu kemudahan.b. Menghimppun ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut.c. Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turun yang disertaidengan asbab al-Nuzul(jika ada).d. Memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam suratnya ,samaataumengkompromikan antara „am dan khash,mutlaq dan muqayyad.15Abdul Hayy Al-Farmawi, Metode Tafsir Maudhu‟i „Dan Cara Penerapnnya:ter.Rosihon Anwar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), 51-52. Lihat juga Nasruddin Baidan,Metodologi Penafsiran Alquran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), 152-153.

10e. Menyusun tema bahasan dalam kerangka yang pas, utuh, semurna dansistematis.f. Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis yang relevan dan faktafakta sejarah yang ditemukan.G. Sistematika PembahasanDemi terciptanya karya yang indah dan pemahaman secarakomprehensif, maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikiut:BAB I: Berisi tentang pendahuluan guna memberikan gambaran isiskripsi secara global, oleh karena itu didalamnya terdiri atas latar belakarangmasalah terkait dengan masalah yang diangkat. Selanjutnya penulismenuliskan pokok pembahsan yang tercantum dalam rumusan masalah, tujuandan kegunaan penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematikapenulisan.BAB II: Merupakan Istilah-istilah mudah dalam Al-qur an.Yangdiungkapkan menggunakan kata Hayyin, yasīr, khafīf, sāigh dan adnā.BAB III: Menjelaskan konsep dan dimensi kemudahan dalam Alqur an. Yang terdiri atas konsep kemudahan itu datangnya dari Allah, adapunkemudahan dalam Al-qu an itu memiliki empat dimensi, yakni; ketuhanan,kenabian, Agama dan sosial.BAB IV: Merupakan penutup, yang terdiri atas kesimpulan daripenelitian yang telah dilakukan dalam skripsi ini sekaligus berisi saran-saranyang mendukung demi mencapai perbaikan skripsi-skripsi yang akan datang.

BAB IIISTILAH KEMUDAHAN DALAM AL-QUR ANMudah menurut bahasaadalah tidak memerlukan banyak tenaga ataupikiran dalam mengerjakan, tidak sukar, tidak berat (ringan), dan gampang.16Sedangkan kata mudah itu sendiri memiliki sinonim yaitu ringan, dalam KBBIringan berarti tidak berat, sedikit timbangannya atau bobotnya, enteng, mudahuntuk dikerjakan dan mudah untuk dimengerti.17Kata “mudah” dalam Al-qur an diungkapkan dengan kata “ ( ”هين hayyin)dan “ ( ”يسير yasīr) dengan berbagai derivasinya. Ada 2 kata dalam Al-qur an yangmemiliki arti mudah, namun asal arti dari 2 kata tersebut bukan mudah melainkandekat dan hina, yakni kata “ ( ”سا ئغ sāigh) dan “ ( ”أد نى adnā). Kata “mudah” jugaberarti ringan yang dibahasakan oleh Al-qur‟an dengan kata “ (”خفيف khafīf) denganberbagai derivasinya.A. Kata “Hayyin”Kata hayyin di dalam Al-qur an diulang kurang lebih sebanyak 3 kali.Dengan berbagai derivasinya. Berikut ayat-ayat tersebut;1. Maryam ayat 9 dan 21,18sebagaimana berikut: 16Tim Penyususun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2005), 758.17Ibid., 957.18Muhammad Fu ad Abdul Baqī,Mu jam Mufahras Li Alfadhil Qur ān al-Karīm, (Kairo:Dar al-Hadith, 2007), 830.11

12Tuhan berfirman: "Demikianlah". Tuhan berfirman: "Hal itu adalah mudahbagi-Ku; dan sesunguhnya telah aku ciptakan kamu sebelum itu, Padahalkamu (di waktu itu) belum ada sama sekali". Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudahbagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dansebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudahdiputuskan".2. Ar-Rūm [30]: 27 Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudianmengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali ituadalah lebih mudah bagi-Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi dilangit dan di bumi; dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.B. Kata “Yasīr”Kata yasīr yang bermakna mudah di dalam Al-qur an diulang kuranglebih sebanyak 35 kali di berbagai surah dengan berbagai derivasinya.19Berikut ayat-ayat tersebut:1. Al-Qamar [54]: diulang sebanyak 4 kali pada ayat,17, 22, 32 dan 40 Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran,Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? (ayat 17, 22, 32dan 40)2. Maryam[19]: 97 19Fu ad Abdul Baqī, Mu jam Mufahras Li Alfadhil Qur ān al-Karīm,, 860-861.

13Maka Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu denganbahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Quran itukepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatandengannya kepada kaum yang membangkang.3. Ad-Dukhon[44]: 58 Sesungguhnya Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu supayamereka mendapat pelajaran.4. Abasa[80]: 20 kemudian Dia memudahkan jalannya5. Al- A‟la[87]: 8 Dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah6. Al-Lail[92]: 7 dan 10 Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.ayat 7Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Ayat 107. Thāhā[20]:26 Dan mudahkanlah untukku urusanku,8. Al-Muzammil[73]: 20

14 Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atausepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yangbersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allahmengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-bataswaktu-waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itubacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwaakan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yangberjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orangyang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah(bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakatdan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikanapa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh(balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yangpaling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah;Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.9. Al-Baqarah [2]: 196, 185 dan 280

15Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. jika kamuterkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), Maka (sembelihlah)korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu,sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada diantaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur),Maka wajiblah atasnya berfid-yah, Yaitu: berpuasa atau bersedekah atauberkorban. apabila kamu telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yangingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblahia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidakmenemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasatiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulangkembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajibanmembayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (disekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah).dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat kerassiksaan-Nya. (Ayat 196) (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagimanusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda(antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antarakamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah iaberpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan(lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yangditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendakikemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. danhendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamumengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supayakamu bersyukur.(ayat 185)

16 Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilahtangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atausemua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (ayat 280)10. Al-Kahfi [18]: 88 Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Maka baginyapahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan Kami titahkan kepadanya(perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami".11. Adz-Dzāriyāt [51]: 3 Dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah.12. Ath-Thalāq [65]: 4 dan 7 Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antaraperempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya),Maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula)perempuan-perempuan yang tidak haid. dan perempuan-perempuan yanghamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkankandungannya. dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscayaAllah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.(ayat 4)

17 Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya.dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dariharta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan bebankepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (ayat 7)13. Al-Insyirah [94]: 5 dan 6 karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,(ayat 5)Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(ayat 6)14. Yūsuf [12]: 65 Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembalibarang-barang (penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka.mereka berkata: "Wahai ayah Kami apa lagi yang kita inginkan. inibarang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan Kami akan dapatmemberi Makan keluarga Kami, dan Kami akan dapat memeliharasaudara Kami, dan Kami akan mendapat tambahan timbangan (gandum)seberat beban seekor unta. itu adalah timbangan yang mudah (bagi rajaMesir)".15. Al-Hajj [22]:70 Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah mengetahuiapa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu

18terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yangdemikian itu Amat mudah bagi Allah.16. Al-Ankabūt [29]: 19 Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan(manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali).Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.17. Fātir [35]:11 Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani,kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan).dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula)melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. dan sekali-kali tidakdipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak puladikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab (LauhMahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.18. Qāf [50]: 44 (yaitu) pada hari bumi terbelah-belah Menampakkan mereka (lalu merekake luar) dengan cepat. yang demikian itu adalah pengumpulan yangmudah bagi kami.19. Al-Hadīd [57]: 22

19Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) padadirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalahmudah bagi Allah.20. At-Taghōbun [64]: 7

pengembangan studi Al-qur an dan untuk kepentingan studi lanjutan dalam kajian tafsir dengan pendekatan Tematik. Dan juga menambah referensi keilmuan (khazanah) islam terhadap penafsiran Al-qur an tentang kemudahan. 2. Secara praktis Manfaat p

Related Documents:

2 TIK SMP/MTs Kelas IX Dengan Internet, kita dapat menjelajah informasi dari seluruh dunia. Banyak kemudahan yang dapat kita peroleh jika menggunakan Internet, kemudahan berkomunikasi, kemudahan mengakses informasi, kemudahan menguasai teknologi, dan masih banyak kemudahan lainnya yang akan kita peroleh dari Internet. 1.1.1. Apakah Internet itu?

cahaya terbesar bagi bumi dapat menghasilkan energinya sendiri hal ini dijelaskan dalam al-Qur‟an bahwa matahari dideskripsikan sebagai siraj dan dhiya’ yang berarti sinar matahari bersumber dari dirinya sendiri, sebagai pusat tata surya matahari tidaklah statis melainkan juga bergerak hal ini dalam al-Qur‟an dijelaskan dalam QS

Table of Contents The Holy Qur’an in Arabic 5 English Translations of the Qur’an 7 Qur’an Translations in Other Languages 11 Urdu Qur’an Translations and Tafseer 12 Commentaries, Tafsir of the Qur’an 13 Introductions to the Qur’an, Its Style, Themes, and Its Scientifi

“And We have indeed made the Qur’an easy to understand and remember, but is there any that . Memorisation of Qur’aan is easy and easily-accomplished 12 Huffaadh al-Qur’aan are the people of Qur’aan 13 None take delight in the Night prayer except the people of Qur’aan 13

Program Tahsin Qur’an Tahsin Al-Qur’an Adab Membaca (Tilawah) Al-Qur’an Khusnun Niyah (ikhlas dan motivasi yang baik), At Thoharoh (kesucian) hati dan jasad, suci lahir dan batin. Al Isti’adzah wal Basmalah (QS. An Nahl: 98). Tafrigh an Nasf ‘an Syawaghiliha (tidak disibukkan dengan hal- hal selain Al Qur’an). Khasrul fikri ma’a al Qur’an (konsentrasi penuh dengan

4 Virtues of the Holy Qur'an 18 Virtues of the Holy Qur'an 5 Contents Hadith No: Page No: 11 Parents of one who recites the Holy Qur'an and acts according to it, shall wear a crown more brilliant than the sun . . . . . 37 12 Fire does not burn the Holy Qur'an . . . . 40

berbagai disiplin keilmuan yang berkembang dalam sejarah Islam dan kaum Muslim, disiplin studi al-Qur’an (Ulûm al-Qur’ân) adalah disiplin ilmu yang harus dipelajari untuk diterapkan dalam menafsirkan al-Qur’an.11 Dalam perjalanan memahami luasnya ilmu dalam al-Qur’an, dialektika ant

akuntansi perusahaan jasa bahan ajar untuk diklat guru akuntansi sma jenjang dasar oleh: drs. h.b. suparlan, mpd kementerian pendidikan nasional badan pengembangan sumber daya pendidik dan penjaminan mutu pendidikan pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan kewarganegaraan dan ilmu pengetahuan sosial 2006