Proses Pengendalian Kualitas Produk Reject Dalam Kualitas .

2y ago
81 Views
4 Downloads
832.14 KB
8 Pages
Last View : 20d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Arnav Humphrey
Transcription

Volume 3 No. 1 Maret 2019P-ISSN 2550-0805 E-ISSN hp/widyaciptaProses Pengendalian Kualitas Produk Reject dalam Kualitas Kontrol PadaPT. Yasufuku Indonesia BekasiAprilia Puspasari1, Dede Mustomi2 , Erlina Anggraeni³1Universitas Bina Sarana Informatika/Afiliasie-mail: aprilia.alp@bsi.ac.id2Universitas Bina Sarana Informatikae-mail: dede.ddo@bsi.ac.id³Politeknik LP3i Jakartae-mail: Erlinaanggraeni70@gmail.comCara Sitasi: Puspasari, A., Mustomi, D., & Anggraeni, E. (2019). Proses Pengendalian Kualitas Produk Rejectdalam Kualitas Kontrol Pada PT. Yasufuku Indonesia Bekasi. Widya Cipta, 3(1), 71–78.Abstract - Quality control on reject products at PT. Yasufuku Indonesia in Bekasi is quite good, because it is inaccordance with the theory of quality control, at least reject products can be minimized. Documents that areavailable are functioning properly by HR and the functions of the relevant division are still not maximal incarrying out their duties and authority in quality control in reject products. There are still obstacles. Machinefactors that cause the production of goods with reject short material, incomplete documents that hamper theproduction process goods, as well as unintentional errors in data recording and processing, the solutions thathave been made by PT. Yasufuku Indonesia in overcoming these obstacles is as follows: Provide guidance on thetypes of raw materials to users so that users understand the types of raw materials needed and separate theplace of raw materials by type, Make a different identity or lot card for each type of raw material production ,from the identity color or lot card and the place where the identity or lot card is separated each type, Solution toovercome unintentional errors in the production process of goods so that the product is rejected because ofseveral factors including creating work instructions and installing them on each table or production machineand giving directives to all machine users to follow the standards of the machine production process procedures.Keyword: Quality Control, Product Reject, Quality ControlPENDAHULUANKualitas pelayanan dan kualitas produk untukmemuaskan pelanggan merupakan salah satu halyang menjadi tujuan utama bagi setiap perusahaanterlebih perusahaan industri atau manufaktur.Banyak produk yang dihasilkan dengan berbagaimacam jenis, mutu, serta bentuk, dimanakeseluruhan tersebut diajukan untuk menarik minatpelanggan,sehinggakonsumencenderungmelakukan aktivitas membeli produk tersebut. Olehkarena itu perusahaan dituntut agar mampumenciptakan produk dengan spesifikasi yang terbaikagar kepuasan pelanggan dapat terpenuhi. Haltersebut menuntut perusahaan untuk dapatmerumuskan kembali strategi yang ditempuh untukmeningkatkan kemampuan bersaing dalam kualitasproduk.Perusahaan agar dapat menghasilkan produk yangberkualitas maka harus dilakukan pengendaliankualitas, tetapi sebelumnya harus ditetapkan terlebihdahulu standar kualitas yang harus dicapai olehsuatu produk agar tidak menimbulkan masalah padaproses produksi. PT. Yasufuku Indonesia adalahsebuah perusahaan manufaktur produk-produk karetdan plastik untuk kebutuhan industri.Proses produksi suatu produk tidak lepas dari yangnamanya suatu masalah atau barang reject. Seringkali terjadinya barang reject bisa dikarenakan darifaktor manusia, mesin, bahkan materialnya. Untukmendapatkan produk dengan kualitas terbaik makakaryawan dan quality control harus bekerja samadengan baik. Dengan menghasilkan produk yangberkualitas baik maka akan memberikan kepuasankepada pelanggan. Perusahaan akan terus berjalandengan produk yang terbaik untuk pelanggannya.Kualitas produk sangatlah penting dalam prosesproduksi. Jika produk yang dihasilkan oleh produksireject maka akan menimbulkan kerugian bagiperusahaan, maka quality control harus mampumengurangi produk reject.Diterima: 07-02-2019 Direvisi: 22-02-2019 Disetujui: 25-02-201971

Proses Pengendalian Kualitas Produk Reject dalam Kualitas Kontrol Pada PT. Yasufuku Indonesia BekasiProduk reject/cacatmerupakan produk yangdihasilkan dari proses produksi yang tidakmemenuhi standar kualitas yang sudah ditentukan.Standar Kualitas yang baik menurut konsumenadalah produk tersebut dapat digunakan sesuaidengan kebutuhan mereka. Apabila konsumen sudahmerasa bahwa produk tersebut tidak dapatdigunakan sesuai kebutuhan mereka maka produktersebut akan dikatakan produk reject.Produsen harus melakukan suatu tindakan lebihlanjut untuk mengatasi permasalahan produk cacattersebut. Produk cacat dapat dikendalikan denganmelalui pengendalian kualitas. Pengendalian kualitasbukan berarti bahwa kualitas produk yangdikendalikan melainkan mengendalikan prosesproduksi agar kecacatan pada produk yangdihasilkan tidak terjadi kembali. Pengendaliankualitas itu sendiri bertujuan untuk meningkatkankualitas produk yang dihasilkan sebuah perusahaandengan cara mengurangi faktor kesalahan, cacatproduk, kegagalan, dan ketidaksesuaian spesifikasi.PT. Yasufuku Rubber Industries, CO.,LTD yangdidirikan di kota industri Kobe Jepang pada tahun1963, merupakan perusahaan manufaktur produkproduk karet dan plastik untuk kebutuhan industriuntuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Atasdasar kepercayaaan yang telah diberikan daripelanggan yang memiliki reputasi tinggi di Jepang,kami terus berkembang dan telah memiliki 2 lokasipabrik di Jepang dan di 4 negara lainnya yaitu,Amerika Serikat, Indonesia sebagai negara ke-3berdiri pada tahun 1995, Vietnam dan Brazil. Kamidapat beroperasi dengan baik dan lancar di kelimanegara tersebutBerdasarkan latar belakang di atas Penulis tertarikuntuk mempelajari dan mengetahui lebih dalammengenai Pengendalian kualitas produk reject padaPT. Yasufuku Indonesia. Dalam proses produksiterdapat masalah terhadap produk seperti mesinyang tidak stabil sehingga membuat produk gagal,terdapat berbagai reject seperti burry, weld line,short material. Dengan adanya quality control dapatmengurangi produk reject dan memberikan produkdeng dengan kualitas yang terbaik.Menurut (Assauri, 2016) mengemukakan bahwa“pengendalian kualitas adalah kegiatan memastikanapakah kebijakan dalam hal kualitas (standar) dapattercermin dalam hasil akhir atau dengan kata lainusaha untuk mempertahankan mutu atau kualitasdari barang-barang yang dihasilkan agar sesuaidengan spesifikasi produk yang telah ditetapkanberdasarkan kebijakan pimpinan”.Menurut Deming dalam buku (Nasution, 2015)mengungkapkan bahwa kualitas :”kualitas adalah conformance to requirement, yaitusesuai dengan yang disyaratkan atau di standarkan.Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuaidengan standar kualitas yang telah ditentukan.Standar kualitas meliputi bahan baku, prosesproduksi dan produk jadi”.72Menurut Feigenbaum dalam buku (Nasution, 2015)mendefinisikan sebuah kualitas sebagai berikut.“kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya(full customer satisfaction). Suatu produkberkualitas apabila dapat memberi kepuasansepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai denganapa yang diharapkan konsumen atas suatu produk”.Menurut Garvin dan Davis dalam buku (Nasution,2015) “kualitas adalah suatu kondisi dinamis yangberhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja,proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhiatau melebihi harapan pelanggan atau konsumen”.Dalam buku (Juran’s Quality Handbook, n.d.)tahapan dalam proses kualitas yang dikenal denganJuran Trilogy :a. Quality Planning merupakan suatu prosesperencanaan kualitas yang digunakan untukmemenuhi kebutuhan pelanggan.b. Quality Control merupakan tahap evaluasiterhadap capaian kualitas dengan rencanakualitas yang telah disusun sebelumnya.c. Quality Improvement merupakan suatu prosesperbaikan yang dilakukan berdasarkan hasilevaluasi.Produk merupakan sesuatu yang dapat dirasakanmanfaatnya oleh konsumen untuk memenuhikebutuhannya. Perusahaan dituntut untuk untukmenciptakan suatu produk yang sesuai denganpermintaan konsumen.Ada delapan dimensi kualitas menurut (Garvin,2015) yang dapat digunakan untuk menganalisiskarakteristik kualitas barang. Dimensi-dimensitersebut adalah:1. Performa (performance) yaitu karakteristikoperasi pokok dari produk inti.2. Keistimewaan (features) yaitu karakteristiksekunder atau pelengkap.3. Kehandalan (reliability) yaitu kemungkinansuatu produk berfungsi secara berhasil dalamperiode waktu tertentu dibawah kondisitertentu.4. Konformansi (conformance) yaitu tingkatkesesuaian produk terhadap spesifikasi yangtelah ditetapkan sebelumnya berdasarkankeinginan pelanggan.5. Daya Tahan (durability) yaitu ukuran masapakai suatu produk.6. Kemampuan pelayanan (service ability) opanan, kompetensi, kemudahan,serta akurasi dalam perbaikan,7. Estetika(aesthetic)yaitukarakteristikmengenai keindahan yang bersifat subjektifsehingga berkaitan dengan pertimbanganpribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihanindividual.Aprilia Puspasari, Dede Mustomi, Erlina Anggraeni

Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-07918.Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaanpelanggan dalam mengkonsumsi produk.Menurut (Kotler, 2017) “produk adalah segalasesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untukmemenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen”.Produk reject yaitu produk yang kondisinya rusak,atau tidak memenuhi standar mutu yang sudahditetapkan, dan tidak dapat diperbaiki secaraekonomi menjadi produk yang baik. Meskipunsecara teknis dapat diperbaiki tapi akan ngkan dengan kenaikan nilai atau manfaatadanya perbaikan. Produk reject sudah berwujudproduk selesai, tetapi kondisinya tidak sesuai denganstandar yang telah ditetapkan.Menurut Mulyadi produk reject yaitu produk yangtidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan,yang secara ekonomis tidak dapat diperbaikimenjadi produk yang baik. Produk reject berbedadengan sisa bahan karena sisa bahan merupakanbahan yang mengalami kerusakan dalam prosesproduksi, sehingga belum sempat menjadi produk,sedangkan produk reject merupakan produk yangtelah menyerap biaya bahan, biaya tenaga kerja danbiaya overhead pabrik.Tujuh waste menurut (Shigeo Shingo, 2015) dalambuku Pengendalian Kualitas, 2015 yaitu:a. Reject adalah cacat atau kegagalan pada suatuproses produksi.b. Transportationi,pergerakandariorang,informasi atau barang yang berlebihanmenyebabkan pemborosan waktu, biaya danusaha.c. Overproduction, melakukan produksi terlalubanyak daripada yang dibutuhkan.d. Waiting,periodeyanglamaterhadapketidakaktifan orang, informasi, atau barangsehingga menghasilkan idle timee. Processing, penambahan aktivitas teteapi tidakmemberikan nilai tambah pada produk yangdihasilkan1. Motion, pengaturan peralatan dan tempatkerja yang tidak ergonomis.2. Inventory, persediaan yang melampauibatas pada suatu aliran proses produksi.Produk cacat dapat disebabkan karena hal-halsebagai berikut :a. Produk cacat yang disebabkan oleh sulitnyapengerjaannya.b. Produk cacat yang sifatnya normal dalamperusahaan.c. Produk cacat yang disebabkan kurangnyapengendalian dalam perusahaad. Kegiatan usaha PT. Yasufuku Indonesia adalahsuatu badan usaha industri manufaktur yang padaprakteknya terjadi proses pengubahan bahanbaku menjadi barang jadi. Produk yangdihasilkan oleh perusahaan adalah spare part danair filter. Berikut adalah bisnis proses kegiatanproduksi perusahaanProduk-Produk PT Yasufuku IndonesiaHasil produksi PT. Yasufuku Indonesia sebagaiberikut :Sumber: Dokumen PerusahaanGambar 1. Produk-produk PT. Yasufuku IndonesiaSumber: Dokumen PerusahaanGambar 2. Produk-produk PT. Yasufuku IndonesiaMETODOLOGI PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian deskriptifkualitatif, merupakan penelitian yang menggambarkan keadaan subjek atau objek berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaimana adanya.Penelitian ini dimaksudkan untuk menunjukkanpenanganan produk reject pada PT. YasufukuIndonesia di Kabupaten Bekasi. Kegiatan yangdilakukan oleh penulis dengan cara mengamatisecara langsung objek yang diteliti. Teknikpengumpulan data-datanya dilakukan denganobservasi. Observasi yaitu cara pengumpulan datayang dilakukan dengan cara mengamati secarasistematis terhadap masalah yang akan diteliti, datadiperoleh periode Maret sampai Mei 2017. Studipustaka adalah teknik pengumpulan data dengancara mempelajari berbagai bentuk bahan-bahantertulis seperti buku-buku yang berkaitan denganpengiriman produk/barang.HASIL DAN PEMBAHASANProses Pengendalian Produk Reject pada PT.Yasufuku IndonesiaSebagai perusahaan manufaktur yang berdiribertahun-tahun, PT. Yasufuku Indonesia telahmelakukan tentang pengendalian kualitas pada73

Proses Pengendalian Kualitas Produk Reject dalam Kualitas Kontrol Pada PT. Yasufuku Indonesia Bekasiproduk reject untuk kegiatan produksi perusahaanguna memenuhi permintaan pelanggan. Bagianquality pada PT. Yasufuku Indonesia yangbertanggung jawab untuk melakukan pengendaliankualitas pada perusahaan dalam kegiatan produksi.Mulai dari melakukan inspeksi terhadap produkyang sudah di produksi, proses pengendalian produkjika ada yang reject pada bagian produksi.Pengendalian kualitas pada produk reject merupakanusaha-usaha yang dilakukan perusahaan untukmengambil keputusan yang diambil sehinggakualitas akan produksi barang dapat dilakukansecara optimal dengan resiko reject yang sekecilmungkin.Tujuan dari pengendalian kualitas ini adalahmenyidik dengan cepat sebab-sebab terduga ataupergeseran proses sedemikian hingga penyelidikanterhadap proses itu dan tindakan pembetulan dapatdilakukan sebelum terlalu banyak produk yang tidaksesuai standar produk yang di inginkan. Tujuanakhir pengendalian kualitas adalah menyingkirkanproduk reject dalam proses.Fungsi Yang TerkaitDalam PengendalianKualitas Pada Produk Reject Pada PT. YasufukuIndonesia di BekasiDivisi yang terkait dalam pengendalian kualitas padaproduk reject pada PT. Yasufuku Indonesia diBekasi adalah sebagai berikut :1. Manajer Quality AssuranceMemiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :a. Memiliki tugas pokok dalam perencanaanprosedur jaminan kualitas suatu produk ataujasa.b. Menafsirkan dan menerapkan standarjaminan kualitas.c. Mengevaluasi kecukupam standar jaminankualitas.d. Meninjau pelaksanaan dan efisiensi kualitasdan inspeksi sistem agar berjalan sesuairencana, melaksanakan dan memantaupengujian produk dan inspeksi bahan danproduk untuk memastikan produk jadi.e. Menganalisakegagalanproduksi,mendiskusikannya dengan bagian-bagianterkait serta mencari sebab dan jalankeluarnya.2. Quality ControlMemiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :a. Melakukan pemantauan proses produksi dariawal proses sampai barang jadi.b. Memberitahukan kepada supervisor QCapabila ada ketidaksesuaian proses.c. Meluluskan produk jadi.d. Melakukan pengambilan sample per produk.e. Membuat laporan pengamatan proses harian.3. Operator ProduksiMemiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :74a. Melaksanakan proses produksi dengan erasikan mesin dan mengolah sertamengontrol proses produksi.b. Melaporkan ke bagian QC jika terjadi abnormalpada proses produksi yang menyebabkan dalian kualitas pada produk reject padaPT. Yasufuku Indonesia di Bekasi adalah sebagaiberikut :Penelitian penulis kali ini adalah mengenaipengendalian kualitas pada produk reject pada PT.Yasufuku Indonesia di Bekasi. Berikut beberapadokumen yang terkait dalam pengendalian kualitasproduk reject pada PT. Yasufuku Indonesia diBekasi yaitu :1. Work Instruction (WI)Work Instruction atau yang sering disebut WI padabagian Quality Control yaitu suatu panduan(pedoman) yang menjelaskan mengenai kegiatanatau proses yang harus dilakukan (kerjakan). Setiapkaryawan atau operator finishing sebelummelakukan pekerjaannya harus menyiapkan ataumengambil work instruction atau WI seperti standarkerja pada perusahaan. Dengan adanya workinstruction, operator sebelum bekerja harus melihatdan memahami work instructionnya terlebih dahulu,agar memahami semua jenis reject yang ada padaproduk itu sendiri, dan tidak terjadi masalah padasaat melakukan finishing produk. Dengan adanyaWork instruction memudahkan operator untukmelakukan pekerjaannya. WI juga dapat berubahjika terjadi masalah yang berulang.Tahapan akhir dari WI adanya form record ataulaporan yang memuat kegiatan dari aktivitas yangtelah dilakukan. Adanya form ini akan memudahkandalam melakukan monitoring atau evaluasi terhadapaktivitas. Laporan kegiatan akan memberikanmanfaat pada traceability (penelusuran) apabila adapermasaalahan yang muncul diakibatkan karenakesalahan proses.2. Laporan Penanggulangan MasalahLaporan penanggulangan masalah adalah laporanyang digunakan untuk melaporkan masalah-masalahyang terjadi dalam proses pengendalian kuaitasproduk. Laporan ini di buat oleh bagian qualitycontrol yang berisi nomor barang, nama barang,nomor order, dan tipe barang. Dalam laporanpenanggulangan masalah harus dijelaskan apapenyebab dari masalah barang tersebut (problemanalisis) quality harus menganalisis masalah yangterjadi dan penyebab utama terjadinya masalahbarang.Masalah tersebut bisa dari faktor manusia (operator),mesin, metode, maupun material. Quality ) guna meminimalisir barang reject.Dokumen ini di tanda tangi oleh inspector,supervisor quality assurance dan manajer quality.Aprilia Puspasari, Dede Mustomi, Erlina Anggraeni

Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-07913. Laporan Abnormal (Abnormal Report)Laporan abnormal adalah laporan yang digunakanjika terdapat keanehan terhadap suatu produk.Laporan abnormal dikeluarkan jika ada produkdengan jenis reject tertentu. Laporan ini dibuat olehbagian produksi yang ditujukan kepada bagianquality untuk mendapatkan tanggapan atau prosesselanjutnya dari barang tersebut.a. Seksi yang mengeluarkan, laporan abnormaldikeluarkan jika terdapat jenis abnormal produkseperti abnormal bagian dimensi, appearance,material dan lain–lain. Dalam seksi inimenjelaskan masalah–masalah yang terjadi padaproduk tersebut dan mencantumkan total rejectbarang tersebut beserta sample produk reject dandiserahkan ke seksi QA.b. Seksi QA, memberikan tanggapan atau komentarterhadap laporan abnormal produk yang telahditerima dari bagian sebelumnya. QA juga harussegera memberikan keputusan yang diambilterhadap produk misalnya produk tersebut akandi repair, scrap, atau special acceptance.c. Seksi yang melakukan, harus menjelaskan caramelakukan tindakan terhadap produk tersebutdengan cara repair. Setelah dilakukan perbaikanberapa jumlah produk yang OK dan produk yangreject.d. Seksi yang mengeluarkan, memverifikasi hasildari hasil produk repairan tersebut dan di cekoleh bagian quality. Jika produk tersebut OKmaka bisa dilanjutkan produksi barang tersebut.e. Laporan abnormal yang asli disimpan olehbagian QA sedangkan duplikatnya disimpan dibagian seksi yang terkait.4. Laporan Barang Yang Dimusnahkan curkan, berisi nama dan nomor produk, lotproduksi, pihak yang mengeluarkan, material, jenisreject, jumlah produk serta harga dari produktersebut. Laporan ini harus menjelaskan alasankenapa produk tersebut untuk dihancurkan ataudimusnahkan, alasan tersebut harus jelas dan masukakal, serta menggambarkan produk tersebut, sertamelampirkan sample, dokumen dan lain-lain.Quality Assurance harus mengetahui sertamenyetujui laporan tersebut tentang produk yangakan dimusnahkan. Laporan ini juga harus disetujuioleh bagian PPIC untuk menghitung data produkbaik stock yang ada diproduksi jika ada pemusnahanproduk.5. Ledger AbnormalLedger abnormal sebuah form yang berisi nomorlaporan, nomor produk, nama produk, permasalahan,tanggal dikeluarkannya laporan, tanggal penyelesaian. Digunakan untuk mencatat produk dengankeadaan abnormal, laporan ini di buat oleh bagianyang terkait dan diberikan kepada quality.6. Laporan sortir (Sorting atau Rework Report)Laporan sortir atau rework digunakan untukmengetahui produk yang reject. Laporan ini dibuatoleh bagian terkait serta menjelaskan masalah yangterjadi pada produk tersebut serta data reject produk.7. Tag Part Reinspeksi QATag part reinspeksi QA digunakan jika part tersebutterdapat jenis reject dalam proses produksi barangdan dikembalikan lagi ke bagian produksi sertabagaimana cara untuk melakukan perbaikannya.Prosedur Tindakan Perbaikan dan PencegahanPengendalian KualitasSumber Dokumentasi PerusahaanGambar 3. Prosedur Tindakan Perbaikan PengendaliankualitasDeskripsi Prosedur Tindakan Perbaikan danPencegahan:1. Supervisor seksi yang mengeluarkan CAR,melakukan2. identifikasi masalah atau ketidaksesuaian,dilengkapi dengan data sample jika diperlukan,lalu mendeskripsikan ke dalam CAR dandiberikan ke atasannya, untuk diketahui dandisetujui. Khusus untuk kondisi yang terkaitdengan masalah mutu produk, bagian Marketingdapat menggunakan dokumen dari kustomer75

Proses Pengendalian Kualitas Produk Reject dalam Kualitas Kontrol Pada PT. Yasufuku Indonesia Bekasi3.4.5.6.7.76apabila menyangkut keluhan pelanggan yangtertulis dari customer.Jika teridentifikasi potensi masalah, maka WIuntuk mengeluarkan CAR tidak dapatdipergunakan.Tindakandiambiluntukpencegahan (Preventive Action) terhadapkondisi:a. Jika nilai dimensi produk ada kecenderunganakan keluat dari standar.b. Nilai CPK berkisar antar 1.33 CPK 1c. Hasil internal audit dan eksternal audit yangtermasukkategoriOI(OpportunityImprovement).d. Penyimpanan terhadap peraturan danpersyaratan lain yang terkait dengan aspeklingkungan, termasuk kebijakan, manual danprosedur.e. Penyimpanan terhadap pelaksanaan sistemmanajemen mutu dan lingkungan, termasukkebijakan, manual dan prosedur.f. Adanya permintaan dari pihak luar, akibattidak baiknya kinerja perusahaan dalammengelola aspek lingkungan, sehinggamerugikan pihak luar.g. Setiap insiden lingkungan yang dapatmengakibatkan kerusakan lingkungan, ataudampak terhadap lingkungan.h. Hasil Audit Mutu dan Lingkungan yangberpotensi “Unsafe Condition atau UnsafeAction “CAR diserahkan ke seksi yang bertanggungjawab atau dokumen dari kustomer diserahkan keseksi GA khusus untuk tindakan pencegahanyang tidak memerlukan perbaikan dan yangberkaitan dengan masalah lingkungan pelaporandilakukan kepada M.R.Supervisor seksi bertanggung jawab atau M.R,melakukan tindakan perbaikan sementara denganmembentuk team, contoh :a. Melakukan penambahan point pengecekanterhadap produk.b. Stop line (jika dipandang perlu)c. Trouble ShootingSupervisor atau M.R beserta team melakukananalisa penyebab masalah dengan menggunakansalah satu metode namun tidak terbatas, dibawahini :a. Statifikasib. Diagram Batangc. Diagram Paretod. Diagram Tulang Ikane. 4W 1HSupervisor dan team melakukan perbaikansetelah pokok permaslahan sudah diketahui.Perbaikan banyak mengarah terhadap metode,sistem dan proses, dan diberikan keatasannyauntk diketahui dan disetujui.Counter measure untuk Car yang luarkannya. Supervisor seksi yangmelakukan atau MR akan melakukan peninjauan(verifikasi) terhadap tindakan yang sudahdilakukan sesuai dengan CAR, berikut periodewaktunya. Khusus CAR yang dikeluarkanmarketing, verifikasi dilakukan oleh bagian QA.Apabila ada perbaikan dan tindakan yangdiambil efektif, maka dianggap “close” dan jikasebaliknya, tindakan yang diambil efektif, makadianggap ”open”. Lalu diberikan kepadaatasannya untuk diketahui dan disetujui.8. CAR yang sudah selesai diberikan ke seksi QAuntuk diberi Nomor Laporan dan dimasukkandalam ledger. Masing–masing seksi yangberhubungan melakukan perubahan terhadapstandarisasi (jika diperlukan) mengacu padaProsedur Pengendalian Proses atau Produk.Khusus untuk kustomer report (dokumen darikustomer) penomoran laporan dikontrol olehbagian marketing.Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuaidalam Pengendalian KualitasSumber: Dokumen PerusahaanGambar 4. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuaidalam Pengendalian KualitasAprilia Puspasari, Dede Mustomi, Erlina Anggraeni

Widya Cipta, Volume 3 No. 1 Maret 2019P-ISSN 2550-0805 E-ISSN 2550-0791Prosedur penanganan produk tidak sesuai dalampengendalian kualitas dimulai dari operator seksiyang menemukan mengidentifikasikan produk,selanjutnya dilaporkan kepada supervisor untukdideskripsikan terhadap laporan abnormal, isi kolomyang tersedia sesuai informasi yang diperoleh dandilakukan konfirmasi ke Division Head atauManagernya. Beri identitas produk yang tidak sesuaidengan “Tag Defect Product” warna merah dankeluarkan abnormal tersebut ke bagian QA. QAManager menganalisa dan mendisposisi kondisiproduk tidak sesuai, serta memutuskan danmenentukan seksi yang akan melakukan tindakanperbaikan.Supervisor seksi yang melakukan menerima laporanabnormal dan tindakan sesuai disposisi yangditentukan oleh QA manager. Operator seksi yangmelakukan langsung mengerjakan sesuai intruksiyang diberikan lalu catat hasil setelah dilakukantindakan dan “defect produk” dikeluarkan dariproduk. Berikan laporan abnormal terhadap kepaladivisi atau manager untuk diketahui dandikonfirmasi lalu bawa produk yang sudahdilakukan tindakan beserta laporan abnormal kesupervisor seksi yang mengeluarkan untuk verifikasihasilnya. Berikan laporan abnormal yang sudahkomplit proses kepada kepala divisi atau manageruntuk diketahui dan dikonfirmasi.QA manager melakukan konfirmasi terhadap standaryang ada untuk diambil keputusan terhadap produkyang tidak sesuai. Jika terjadi scrap, maka QAmanager langsung memberikan keputusan scrapkedalam kolom verifikasi hasil dan tanda tangan.Spesial Acceptance (konsesi) Internal maka QAmanager langsung memberikan keputusan SAkedalam kolom verifikasi hasill dan tanda tangan.SA (konsesi) persetujuan kostumer maka QAmanager meminta persetujuan kostumer untukmemberikan keputusan kedalam kolom verifikasihasil dan tanda tangan. Apabila produk tidak sesuaidiputuskan untuk di scrap, mengacu pada workinstruction cara mengeluarkan laporan scrap danmengisi laporan scrap. Laporan abnormal/laporanscrap yang sudah selesai diberikan ke seksi QAuntuk diberi nomor laporan dan disimpan, yang aslidisimpan oleh seksi QA sedangkan yang fotokopidisimpan oleh masing-masing seksi yangbersangkutan.Kendala-kendala yang sering dihadapi dalam prosesproduksi barang pada PT. Yasufuku Indonesiayakni:1. Faktor mesin yang menyebabkan produksibarang dengan reject short material, Shortmaterial adalah suatu kondisi dimana plastik ataukaret leleh yang akan diinjeksikan kedalamcavity tidak mencapai kapasitas yang ideal atausesuai settingan mesin. Sehingga plastik yangdiinjeksikan kedalam cavity mengeras terlebihdahulu sebelum memenuhi cavity.2. Dokumen tidak lengkap sehingga menghambatproses produksikarena beberapa faktordiantaranya:a. terdapat identitas atau lot card yang samapada jenis bahan baku yang berbeda sehinggaterjadi pencampuran bahan baku yangmenyebabkan part tersebut menjadi reject.b. Identitas atau lot card tidak ada sehinggabagian produksi perlu melakukan analisa danmenunggu keputusan dari bagian PPIC untukmenggunakan bahan baku.c. Kesalahan yang tidak disengaja dalam prosesproduksi barang sehingga produk tersebutreject karena beberapa faktor diantaranyayaitu SDM yang tidak mengikuti prosedurdalam proses produksi barang.Solusi-solusi yang telah dilakukan PT. YasufukuIndonesia dalam mengahadapi hambatan-hambatanatas proses produksi barang adalah:1. Meninjau kembali desain cetakan serta mensuplymaterial harus berkelanjutan jangan sampai adajeda dalam pemberian material, jika masalahnyapada material maka bisa diganti dengan materialyang nilai MFR lebih tinggi serta melakukanpemeliharaan dan perawatan mesin produksisetiap bulannya.2. Solusi untuk mengatasi terhambatnya prosesproduksi yang disebabkan oleh beberapa faktordiantaranya :a. Memberikan pengarahan tentang jenis-jenisbahan baku kepada pengguna agar penggunamemahami jenis bahan baku yang dibutuhkandan memisahkan tempat bahan bakuberdasarkan jenisnya.b. Membuat identitas atau lot card yang berbedauntuk setiap jenis bahan baku produksi , dariwarna identitas atau lot card dan tempatidentitas atau lot card di pisahkan setiapjenisnya.3. Solusi untuk mengatasi kesalahan yang tidakdisengaja dalam proses produksi barang sehinggaproduk tersebut reject karena beberapa faktordiantaranya membuat work instruction danmemasangnya pada setiap meja atau mesinproduksi serta memberi arahan kepada semuapengguna mesin untuk mengikuti standarprosedur proses produksi mesin.KESIMPULANSistem pengendalian kualitas pada produk rejectpada PT. Yasufuku Indonesia di Bekasi sudah cukupbaik, karena sudah sesuai dengan teori padapengendalian kualitas setidaknya produk reject dapatdiminimalisir. Dokumen yang sudah tersedia di77

Proses Pengendalian Kualitas Produk Reject dalam Kualitas Kontrol Pada PT. Yasufuku Indonesia Bekasifungsikan dengan benar oleh SDM dan fungsi daridivisi terkait masih kurang maksimal dalammenjalankan tugas dan wewenangnya dalampengendalian kualitas pada produk reject dan jugamasih terdapat kendala-kendala adalah sebagaiberikut, Faktor mesin yang menyebabkan produksibarang dengan reject short material, dokumen yangtidak lengkap sehingga menghambat proses produksibarang, serta kesalahan yang tidak disengaja dalampencatatan dan pemrosesan data.Solusi-solusi yangtelah dilakukan managemen PT. Yasufuku Indonesiadalam mengatasi kendala-kendala tersebut adalahsebagai berikut Memberikan pengarahan tentangjenis-jenis bahan baku kepada pengguna agarpengguna memahami jenis bahan baku yangdibutuhkan dan memisahkan tempat bahan bakuberdasarkan jenisnya, Membuat identitas atau lotcard yang berbeda untuk setiap jenis bahan bakuproduksi, dari warna identitas atau lot card dantempat identitas atau lot card di pisahkan setiapjenisnya, Solusi untuk mengatasi kesalahan yangtidak disengaja dalam proses produksi barangsehingga produk tersebut reject karena beberapafaktor diantaranya membuat work instruction danmemasangnya pada setiap meja atau mesin produksiserta memberi arahan

Pengendalian kualitas pada produk reject merupakan usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk mengambil keputusan yang diambil sehingga kualitas akan produksi barang dapat dilakukan secara optimal dengan resiko reject yang sekecil mungkin. Tujuan d

Related Documents:

Evolusi Pengendalian Kualitas ( Feigenbaum , 1988 ) Tahun Perioda 1900 Pengendalian Kualitas oleh operator 1900-1920 Pengendalian Kualitas oleh mandor 1920-1940 Pengendalian Kualitas dengan inspeksi 1940-1960 Pengendalian Kualitas dengan statistik 1960 -1970 Pengendalian kualitas total (TQC) 1970-1980 TQ

pengendalian kualitas produk (quality control) pada CV Bina Tehnik meliputi proses pengendalian kualitas (qualitycontrol) pada bahan baku, pengendalian kualitas selama proses produksi berlangsung, sampai pada produk akhir/produk jadi yang disesu

Pengendalian kualitas harus dilakukan melalui proses yang terus-menerus dan berkesinambungan. Proses pengendalian kualitas dapat dilakukan melalui proses PDCA (plan, do, check, action) yang diperkenalkan oleh Dr. W. Edwards Deming, seorang pakar kualitas ternama yang berkeban

dilakukan pengendalian kualitas jumlah produk cacat menggunakan peta kendali p dan pengendalian kualitas air menggunakan peta kendali X-MR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengendalian kualitas jumlah produk cacat masih terdapat pengamatan yang out of control dik

pengendalian kualitas yang baik, karena kualitas merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Produk yang baik adalah produk yang memiliki kualitas yang sesuai dengan keinginan pelanggan dengan tingkat kecacatan seminimal mungkin. Pengendalian kualitas

Pengendalian kualitas menentukan ukuran, cara dan persyaratan fungsional lain suatu produk dan merupakan manajemen untuk memperbaiki kualitas produk, mempertahankan kualitas yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak. Dengan adanya pengawasan kualitas

Pengendalian kualitas merupakan salah satu teknik yang perlu dilakukan mulai dari sebelum proses produksi berjalan, pada saat proses produksi, hingga proses produksi menghasilkan produk akhir. Pengendalian kualitas dilakukan agar dapat menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang sesuai d

April 23-25, 2018 ASTM International Headquarters West Conshohocken, Pennsylvania, USA October 14-17, 2018 The Pulitzer Hotel Amsterdam, The Netherlands Annual Business Meeting June 24, 2018 Sheraton San Diego Hotel & Marina San Diego, California, USA. 2018 Board of Directors www.astm.org 3 Chairman of the Board Dale F. Bohn Vice Chairmen of the Board Taco van der Maten Andrew G. Kireta Jr .