TEKNIK DASAR PEKERJAAN LABORATORIUM KIMIA

2y ago
686 Views
147 Downloads
1.53 MB
41 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 28d ago
Upload by : Kelvin Chao
Transcription

TEKNIK DASARPEKERJAANLABORATORIUM KIMIA(C2) KELAS XPenulis :Dwi Kanti Rahayu, STPT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA

TEKNIK DASAR PEKERJAANLABORATORIUM KIMIASMK/MAK Kelas XPenulisEditorPerancang sampulPerancang letak isiPenata letakIlustratorTahun terbitISBNAlamat: Dwi Kanti Rahayu, ST: Tim Quantum Book: Tim Quantum Book: Tim Quantum Book: Tim Quantum Book: Tim Quantum Book: 2019: 978-623-7398-25-7: Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No 5 Malang - Jawa TimurTata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan AdobePhotoshop CS3.Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)B5 (17,6 25) cmviii 130 halaman Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapuntanpa izin tertulisUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 TentangHak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukanperbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atauPasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda palingsedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjarapaling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyakRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaanatau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkaitsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Kata PengantarPuji syukur kehadirat Allah Yang maha Esa, kita semua masih diberi nikmat untuk terusmemberikan yang terbaik bagi bangsa, negara, dan masyarakat sesuai dengan kompetensidan tanggung jawab yang kita emban. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada NabiMuhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikutnya, yang telah membimbing kita menjadihamba yang sholeh.Tantangan kehidupan kita selalu dinamis sesuai dengan perjalanan perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi. Revolusi industri sudah memasuki tahap keempat dandiperlukan usaha untuk mewujudkan kesiapan generasi muda dalam merespon peluangzaman dan meningkatkan produktifitas angkatan kerja. Upaya menyiapkan Sumber DayaManusia (SDM) dengan kompetensi unggul menjadi kunci utama menghadapi era Industri4.0. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruandalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia, sebagaibukti keseriusan pemerintah pada peningkatan kompetensi peserta didik SMK sebagailembaga pendidikan dan keterampilan menyiapkan tenaga kerja yang link and match dengankebutuhan industri.Buku Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia disusun berdasarkan KIKD yang terdapatpada kurikulum 2013, bertujuan untuk menyiapkan peserta didik SMK terutama ProgramKeahlian Teknik Kimia meliputi Kompetensi Keahlian Kimia Analisis dan Kimia Industri, agarmempunyai kompetensi yang link and match dan mampu berdaya saing di dunia industri.Semua konsep dibahas secara gamblang dengan bahasa yang lugas dan terperinci, sertadilengkapi contoh-contoh dan pembahasan.Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekuranagn,baik dari sisi redaksi maupun materi. Kami mengharapkan koreksi, saran dan kritik yangmembangun agar ke depan bisa lebih baik.Malang, Februari 2019Penulisiii

Daftar IsiBab 1Peralatan Dasar Laboratorium Kimia.A. Pengukuran dan Alat Ukur Gelas.B. Peralatan Dasar Laboratorium Kimia.Uji Kompetensi .Bab 2Teknik Penimbangan Dan Pengkondisian Sampel.A. Teknik Penimbangan.B. Pengkondisian Sampel.Uji Kompetensi .13142535374552Bab 3Penanganan Bahan Kimia.A. Sifat dan Karakteristik Limbah Non B3.B. Penanganan Limbah Non B3.C. Kelayakan Penyimpanan dan Pembuangan Bahan Kimia.Uji Kompetensi .5961656874Bab 4Konsep Dasar Ilmu Kimia.A. Hukum Dasar Kimia.B. Stoikiometri.C. Reaksi Kimia.Uji Kompetensi .7981848891Bab 5Pekerjaan Dasar Laboratorium Kimia.A. Membuat Larutan/Reagensia.B. Dasar Analisis Titrimetri.C. Dasar Analisis Gravimetri.Uji Kompetensi .99101107110117Daftar Pustaka. 124Glosarium. . 126Biodata Penulis. 130iv

Daftar GambarBab 1Peralatan Dasar Laboratorium Kimia.Gambar 1.1 (a) Pipet Volumetrik, (b) Pipet Mohr, (c) Pipet Ukur/SerologicalPipet, (d) Eppendorf Micropipet, (e) Ostwald-Folin Pipet,(f ) Lambda Pipet.Gambar 1.2.Variable-Volume Automatic Pipet. .Gambar 1.3. Cara Pembacaan Meniskus.Gambar 1.4. Cara Menggunakan Pipet.Gambar 1.5. Cara Melakukan Titrasi.Gambar 1.6. pH Meter.Gambar 1.7. Konduktometer.Gambar 1.8. Desikator.Gambar 1.9. Waterbath.Gambar 1.10. Centrifuge.Gambar 1.11. Autoklaft.Gambar 1.12. Oven.Gambar 1.13. Muffle Furnace.Gambar 1.14. Inkubator.Gambar 1.15. Hot Plate dan Stirer.Gambar 1.16. Laminar Air Flow.Gambar 1.17. Lemari Asam.Bab 2Teknik Penimbangan Dan Pengkondisian Sampel.Gambar 2.1. Timbangan Mekanik.Gambar 2.2. Timbangan Pegas (Spring Balance).Gambar 2.3. Timbangan Geser (Sliding Weight Balance).Gambar 2.4. Timbangan Analitik (Analytical Balance).Gambar 2.5. Timbangan dengan Plate di Atas (Upper Plate Balance/Top Loadingor Parallel Guidance Balance).Gambar 2.6. Timbangan Substitusi (Substitution Balance/Unequal-Lever Arm orTwo-Knife Balance).Gambar 2.7. Timbangan Elektronik.Gambar 2.8. Komponen Timbangan Elektronik.Gambar 2.9. Prinsip Kerja Timbangan Elektronik.Gambar 2.10 Bagan Proses Pengambilan Contoh.Gambar 2.11 Pipa Berkeran Pengambil Contoh.Bab 3Penanganan Bahan Kimia.Gambar 3.1. Gambar Proses Pengomposan.Gambar 3.2. Contoh Pengelompokan Penyimpanan Bahan 9404141424649596771v

Bab 4Konsep Dasar Ilmu Kimia.Gambar 4.1 Perbandingan Volume Pembentukan Air dan Hipotesis Avogadro.Gambar 4.2. Hubungan Mol, Massa, Jumlah Partikel dan Volume pada STP.798384Pekerjaan Dasar Laboratorium Kimia.Gambar 5.1. Kurva Titrasi Asam-Basa untuk 25,0 mL 0,100M HCl dan 0,100 mLNaOH.Gambar 5.2. Adaptor Krusibel Penyaringan.Gambar 5.3. (a) Pencucian dengan Dekantasi, (b) Pemindahan Endapan.Gambar 5.4. Urutan Melipat dan Menempatkan Kertas Saring pada Corong.Gambar 5.5. Proses Pemindahan Kertas Saring dan Endapan dari Corong keKrusibel.Gambar 5.6. Proses Pembakaran Endapan.Gambar 5.7. Rangkaian Peralatan Penyaringan Vakum.99Bab 5vi110112114114115115116

Daftar TabelBab 1Peralatan Dasar Laboratorium Kimia.Tabel 1.1. Karakteristik Pipet.Tabel 1.2. Toleransi Ketepatan Pipet Berdasarkan Kelasnya.Tabel 1.3. Toleransi Ketepatan Eppendorf Micropipets.Tabel 1.4. Toleransi Ketepatan Buret Berdasarkan Kelasnya.Tabel 1.5. Toleransi Ketepatan Labu Ukur Berdasarkan Kelasnya.Tabel 1.6. Faktor Koreksi Berat Udara.Tabel 1.7. Peralatan Gelas Dasar.Tabel 1.8. Peralatan Gelas Pengukuran.Tabel 1.9. Peralatan Non-Gelas Dasar.Bab 2Teknik Penimbangan Dan Pengkondisian Sampel.Tabel 2.1. Tabel Toleransi Massa untuk Timbangan Kelas 1 .Tabel 2.2. Klasifikasi Neraca .Tabel 2.3. Peralatan Pengambilan Contoh.1788991214171835434447Bab 3Penanganan Bahan Kimia.Tabel 3.1. Contoh Pengelompokan Penyimpanan Bahan Kimia.5970Bab 4Konsep Dasar Ilmu Kimia.Tabel 4.1. Perbandingan Massa Unsur Pembentuk Air .7982Pekerjaan Dasar Laboratorium Kimia.Tabel 5.1. Beberapa Satuan yang Menyatakan Konsentrasi Larutan .Tabel 5.2. Daftar Larutan Standar Primer yang Digunakan dalamAnalisa Titrimetri.Tabel 5.3. Trayek Ph Indikator Asam Basa.Tabel 5.4. Perbandingan Media Penyaringan untuk Analisa Gravimetri.99101Bab 5106108113vii

viii

B AB1Peralatan DasarLaboratorium KimiaKompetensi Dasar3.14.13.24.2Memahami prinsip pemilihan alat berdasarkan pengukuran yang dipersyaratkan.Memilih alat ukur sesuai ketelitian yang dipersyaratkan.Memahami prinsip kerja peralatan dasar laboratorium (alat-alat gelas dan non-gelas).Mendemonstrasikan penggunaan peralatan dasar (alat-alat gelas dan non-gelas) laboratorium.Peralatan Dasar Laboratorium Kimia1

Tujuan Pembelajaran1.2.3.4.5.6.7.8.9.Siswa dapat memahami prinsip pengukuran.Siswa dapat membedakan antara ketelitian, ketepatan dan sebaran kesalahan.Siswa dapat memahami jenis dan fungsi alat ukur gelas.Siswa dapat memahami kalibrasi alat ukur gelas.Siswa dapat memahami prinsip kerja peralatan dasar laboratorium kimia.Siswa dapat memilih dan menggunakan alat ukur sesuai ketelitian pengukuran yang dipersyaratkan.Siswa dapat melakukan kalibrasi alat ukur gelas.Siswa dapat memilih peralatan dasar laboratorium kimia baik alat gelas maupun non-gelas berdasarkanfungsinya.Siswa dapat menggunakan peralatan dasar laboratorium kimia baik alat gelas maupun non-gelas sesuaidengan prosedur.Peta KonsepPengukuranPengukuran dan AlatUkur GelasJenis, Teknik Penggunaandan Kalibrasi Alat Ukur GelasPeralatan LaboratoriumKimiaJenis dan Fungsi AlatGelas DasarPeralatan DasarLaboratorium KimiaJenis dan Fungsi AlatNon-Gelas2Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia Kelas X untuk SMK/MAK

Materi PembelajaranA.Pengukuran dan Alat Ukur Gelasa.PengukuranPengukuran adalah kegiatan atau hasil dari membandingkan secara kuantitatif antarastandar yang sudah ditentukan dengan besaran yang belum diketahui. Ada 2 prinsip dasarpengukuran yaitu:1. Perbandingan langsung (Direct Comparison), yaitu membandingkan dengan standaryang tertelusur langsung kepada Standar Internasional (SI).2. Perbandingan tidak langsung (Indirect Comparison), yaitu membandingkan denganstandar yang terkalibrasi.Secara umum dalam proses pengukuran kita akan menemukan 2 hal yaitu:1. Standar, digunakan sebagai pembanding, harus diketahui secara akurat dan dapatditerima secara umum.2. Prosedur dan alat yang digunakan untuk proses membandingkan, harus sudahterbukti (provable) dan dapat digunakan secara berulang (repeatable).1. Ketelitian (Precision) dan Ketepatan (Accuracy)Dalam proses analisa accuracy (ketepatan) dan precision (ketelitian) mempunyaipengaruh yang sangat penting. Ketepatan adalah perbedaan antara nilai benar (truevalue) pada pengukuran dan nilai terukur yang ditunjukkan oleh instrumen. Nilai benarmerupakan keadaan nilai yang sesuai standar. Ketelitian adalah kesesuaian nilai yangdiamati secara berulang pada kondisi yang sama.Cara sederhana untuk menentukan ketelitian adalah dengan menghitung simpanganrata-rata (average deviation). Simpangan rata-rata adalah rata-rata penyimpangandata-data dari rata-ratanya (mean). Di dalam menghitung simpangan rata-rata haruskita cari rata-rata dari harga mutlak selisih antara tiap-tiap data dengan mean-nya.Pertama hitunglah nilai rata-rata dari pengukuran, kemudian hitunglah simpanganuntuk masing-masing data pengukuran (selisih antara data pengukuran dengan nilairata-rata pengukuran, diambil nilai yang positif ), dan terakhir hitunglah rata-ratanya.Contoh:Berikut adalah data pengamatan larutan Potasium Permanganat dalam milliequivalentper milliliter (equivalent per liter): 0,1010; 0,1020; 0,1012; 0,1015. Hitunglah simpanganrata-ratanya!Penyelesaian:No.Data 10140,0003Peralatan Dasar Laboratorium Kimia3

Nilai yang dilaporkan adalah 0,1014 0,0003 meq/ml.Seringkali ketelitian di tunjukkan sebagai simpangan rata-rata relatif (relative everagedeviation/ r.a.d).Ketepatan dipengaruhi oleh kesalahan (error), yaitu nilai hasil percobaan dikurangi nilaibenar. Kesalahan relatif (relative error) ditentukan dengan membagi kesalahan dengannilai benar. Jika nilai benar tidak diketahui maka ketepatan tidak bisa ditentukan.Contoh:Nilai benar normalitas larutan Permanganat adalah 0,1024 meg/ml. Hitung kesalahandan kesalahan relatifnya!Penyelesaian:0,1014Nilai Percobaan0,1024Nilai Benara. 0,0010 KesalahanSebaran Kesalahan (Propagation of Error)Ketika kita mengukur dan digunakan dalam perhitungan, kesalahan pengukuran akanmengikuti dan mempengaruhi hasil perhitungan. Kesalahan ini dinamakan sebarankesalahan (Propagation of error). Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:a. Kesalahan tiap hasil pengukuran dijumlahkan.Contoh:Berat wadah sampel 16,7193 0,0005 gBerat wadah9,8264 0,0005 gBerat sampel6,8929 0,0010 gMaka kita dapat menuliskan berat sampel 6,893 0,001 gb. Kesalahan relatif tiap hasil pengukuran dijumlahkan.Contoh:Berat sampel9,2152 0,0003 gKesalahan relative Volume sampel8,74 0,07 mlKesalahan relative Kesalahan relative total 0,003% 0,8% 0,8%2.Kesalahan pengukuran densitas adalah 0,008 x 1,05 0,008, maka kita dapatmenulis densitas 1,05 0,01 g/ml.Metode Pengujian, Kalibrasi dan Validasi MetodeSupaya mampu menghasilkan akurasi data yang diperlukan, sebelum digunakan semuaperalatan ukur (termasuk yang digunakan dalam pengambilan sampel) harus dikalibrasiatau dicek untuk menetapkan peralatan tersebut memenuhi persyaratan spesifikasilaboratorium dan sesuai dengan spesifikasi standar yang relevan. Pemilihan metodeatau prosedur dan validasi metode juga merupakan hal yang penting untuk menjaminkeakurasian data pengujian.3.4Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia Kelas X untuk SMK/MAK

Metode PengujianLaboratorium harus menggunakan metode dan prosedur yang sesuai untuk semuapengujian dan atau kalibrasi di dalam lingkupnya. Hal tersebut mencakup pengambilansampel, penanganan, transportasi, penyimpanan dan penyiapan barang untuk diujidan atau dikalibrasi. Semua instruksi, standar, panduan dan data acuan yang relevandengan pekerjaan laboratorium harus dijaga tetap mutakhir dan harus selalu tersediabagi personil. Penyimpangan dari metode pengujian dan kalibrasi boleh terjadi hanyajika penyimpangan tersebut dibuktikan, secara teknis telah dibenarkan, disahkan danditerima oleh customer (ISO/IEC Guide 17025:2005).Metode yang digunakan lebih baik merupakan standar yang dipublikasikan secarainternasional, regional atau nasional. Laboratorium harus menjamin bahwa standaryang digunakan adalah edisi mutakhir yang berlaku kecuali bila standar tersebut tidaksesuai lagi atau tidak mungkin dilakukan. Bila perlu, standar harus dilengkapi denganrincian tambahan untuk menjamin penerapan yang konsisten.KalibrasiKalibrasi adalah serangkaian kegiatan untuk pengecekan dan pengaturan akurasi alatukur dengan cara membandingkannya dengan standar ukur yang mampu tertelusur(traceable) ke sistem Satuan Internasional (SI). Laboratorium kalibrasi menetapkanketertelusuran dari standar pengukuran dan peralatan ukurnya ke SI melalui suatu rantaiyang tidak terputus dari kalibrasi atau uji banding yang menghubungkannya ke standarprimer yang relevan dari satuan pengukuran SI. Kalibrasi diperlukan untuk memastikanbahwa hasil pengukuran yang dilakukan akurat dan konsisten dengan peralatan lainnya.Laboratorium yang melakukan kalibrasi, harus mempunyai dan menetapkan proseduruntuk mengestimasi ketidakpastian pengukuran untuk semua jenis kalibrasi. Kesalahankalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembuatan atau kalibrasi(standarisasi) tidak tepat. Hal ini mengakibatkan pembacaan hasil pengukuran menjadilebih besar atau lebih kecil dari nilai sebenarnya. Kesalahan ini dapat diatasi denganmengkalibrasi ulang alat menggunakan alat yang telah distandarisasi.Alat ukur gelas dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan ketelitiannya, yaitu:a. Kelas A: Mempunyai ketelitian yang sangat tinggi. Terbuat dari bahan Pyrex,Borosilicate, atau Kimax glass.b. Kelas B: Mempunyai toleransi 2 kali kelas A.c. Nalgene Polypropylene: Dapat digunakan di autoclave dengan spesifikasi FederalNo. NNN-F-289 (Kelas B)Peralatan gelas volumetrik dikalibrasi oleh pabrikan pada suhu tertentu (biasanyatercantum pada alat), sehingga apabila digunakan pada suhu yang berbeda makaakan memberikan hasil pembacaan yang berbeda. Untuk alat gelas berbahan “soft lime”(seperti kimble) koefisien ekspansi “cubical” adalah 1,5 x 10-5/derajat, ini berarti setiapkenaikan suhu 1oC maka volume dikalikan 1,000015, dikalikan 1,000030 apabila suhunaik 2oC, dan dikalikan 1,00015 apabila suhu naik 10oC. Koefisien untuk “BorosilicateGlass” (seperti pyrex atau kimax) adalah 1x10-5/derajat. Jika suhu berubah 10oC, volumeakan berubah 0,015% atau 0,010%.Sebagaian besar pengukuran volumetrik menggunakan peralatan dari kaca yangmemiliki koefisien ekspansi yang kecil, sehingga perubahan volume akibat ekspansiini tidak perlu diperhitungkan dalam pekerjaan analisis biasa. Koefisien ekspansi untuklarutan encer sekitar 0,025%/oC, sehingga perubahan suhu 5oC masih menghasilkanpengukuran yang tepat untuk pekerjaan volumetrik biasa.Peralatan Dasar Laboratorium Kimia5

Contoh:40,00 mL sampel diambil dari larutan encer suhu 5oC. Berapa volumenya pada alatbersuhu 20oC?Penyelesaian:V20o V5o 0,00025 (20-5)(40,00) 40,15 mLPengukuran volumetrik harus merujuk pada suhu standar, yaitu 20oC. Sebagian besarsuhu laboratorium mendekati 20oC, sehingga tidak perlu dilakukan koreksi suhu padapengukuran volume larutan encer. Sebaliknya, koefisien ekspansi untuk cairan organikkemungkinan cukup besar sehingga membutuhkan koreksi setiap perbedaan suhu 1oC.Validasi MetodeUntuk kebutuhan pengujian kadang diperlukan pengembangan metode. Metodeyang dikembangkan dari modifikasi metode baku harus divalidasi. Validasi adalahkonfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratantertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi. Laboratorium harus merekam hasilyang diperoleh, prosedur validasi, dan pernyataan bahwa metode tersebut tepat untukpenggunaan yang dimaksud. Rentang ukur dan akurasi nilai yang diperoleh dari metodeyang divalidasi untuk penggunaan yang dimaksud harus relevan dengan kebutuhan.b. Jenis, Teknik Penggunaan dan Kalibrasi Alat Ukur GelasVolume dapat diukur secara tepat dengan menggunakan pipet, buret, atau labuvolumetrik (labu ukur). Peralatan volumetrik ditandai oleh pabrikan dengan spesifikasi TC (tocontain) digunakan untuk menampung atau disebut alat ukur volume in, sedangkan alat ukurvolume terkalibrasi dengan spesifikasi TD (to deliver) digunakan untuk memindahkan cairan,disebut juga dengan alat ukur volume ex. Pipet dan buret merupakan alat ukur terkalibrasiTD, sedangkan labu volumetrik merupakan alat ukur terkalibrasi TC.Kalibrasi alat ukur volumetrik dilakukan pada suhu 20oC, dan harus digunakan padakisaran suhu ini. Jangan pernah mengukur cairan yang terlalu panas atau terlalu dingin.Sesuaikan suhu alat ukur dengan cara memanaskan atau mendinginkan sehingga akandiperoleh hasil pengukuran volume yang benar.1. Jenis Alat Ukur GelasPipetPipet adalah alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadahyang lain. Pipet yang digunakan untuk memindahkan cairan dengan volume tunggaldisebut pipet volume atau transfer pipettes (gambar 1.1.a) mulai volume 0,5 mL sampai200 mL. Pipet ukur (gambar 1.1. b dan c) dikalibrasi untuk memindahkan cairan per skalasampai batas maksimal tera dengan kapasitas mulai 0,1 mL hingga 25 mL.Gambar 1.1. (a) Pipet Volumetrik, (b) Pipet Mohr, (c) Pipet Ukur/Serological Pipet,(d) Eppendorf Micropipet, (e) Ostwald-Folin Pipet, (f ) Lambda Pipet.(Sumber: Skoog., West., Holler., Crouch., 2014. Fundamentals of Analytical Chemistry.Ninth Edition. United States: Brooks/ Cole, Cengage Learning)6Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia Kelas X untuk SMK/MAK

Semua pipet volumetrik dan pipet ukur diisi sampai tanda kalibrasi (tera) yang ditandaidengan warna pada pipet, tetapi pengeluarannya tergantung pada jenis pipet, karenaketika volume cairan dikeluarkan dari pipet, sejumlah kecil cairan cenderung masihtetap berada di dalam pipet. Cairan residu ini tidak pernah bisa keluar sendiri dari pipetvolumetrik atau beberapa jenis pipet ukur, tetapi dapat keluar sendiri dari jenis pipetyang lain (lihat tabel 1.1).Tabel 1.1. Karakteristik PipetSumber: Skoog., West., Holler., Crouch., 2014.Fundamentals of Analytical Chemistry. Ninth Edition. United States: Brooks/Cole, Cengage LearningGambar 1.2. Variable-Volume Automatic Pipet.(Sumber: Skoog., West., Holler., Crouch., 2014.Fundamentals of Analytical Chemistry. Ninth Edition. United States: Brooks/Cole, Cengage Learning)Mikropipet Eppendorf (gambar 1.1. d dan 1.2) memindahkan cairan dalam volumemikroliter (µL). Untuk ukuran pipet 100–1000 µL, pada 100 µL, keakuratannya 3,0%dan ketelitiannya 0,6%. Pada 1000 µL, keakuratannya 0,6% dan ketelitiannya 0,2%.Pengambilan volume dilakukan dengan thumbwheel.Dengan pipet jenis ini, udara dikeluarkan dengan menekan tombol (tombol beroperasidengan piston pegas) yang terdapat pada bagian atas pipet, sampai batas volume yangdiinginkan, kemudian dikunci. Setelah udara keluar, ujung pipet dimasukkan ke dalamcairan, dan tekanan pada tombol dilepaskan yang menyebabkan cairan akan tersedotmasuk. Kemudian cairan dipindahkan ke wadah dengan menekan tombol, setelah 1detik tekan kembali tombol sampai ujung pipet benar-benar kosong.Ketepatan dan ketelitian penggunaan pipet otomatis tergantung pada keterampilanoperator, dan pipet tetap harus dikalibrasi untuk pekerjaan yang membutuhkanketelitian tinggi. Toleransi ketepatan pipet diberikan pada tabel 1.2. dan 1.3. di bawah ini:Peralatan Dasar Laboratorium Kimia7

Tabel 1.2. Toleransi Ketepatan Pipet Berdasarkan Kelasnya(Sumber: Patnaik, Pradiyot., 2004. Dean’s AnalyticalChemistry Handbook. Second Edition. Mc.Graw-Hill Companies)Tabel 1.3. Toleransi Ketepatan Eppendorf Micropipets(Sumber: Skoog., West., Holler., Crouch., 2014.Fundamentals of Analytical Chemistry. Ninth Edition. United States: Brooks/Cole, Cengage Learning)BuretSeperti pipet, buret adalah alat pengukur volume cairan yang akan dipindahkan, buretdapat memindahkan volume cairan per skala sampai kapasitas maksimumnya. Tingkatpresisi buret secara substansial lebih baik dari pada pipet. Buret digunakan untuk titrasipada analisa titrimetri.Buret terdiri dari tabung yang dikalibrasi untuk menahan titran, dan katup (keran) yangmengendalikan aliran titran. Katup pinchcock (stopcock) yang sederhana terbuat darikaca, yang harus diberi pelumas. Beberapa larutan, terutama basa, akan menyebabkankeran macet, karenanya keran harus dibersihkan setelah digunakan. Buret dengan keranteflon tidak terpengaruh dengan pereaksi umum dan tidak memerlukan pelumas.Toleransi ketepatan buret berdasarkan kelasnya dapat dilihat pada tabel 1.4.8Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia Kelas X untuk SMK/MAK

Tabel 1.4. Toleransi Ketepatan Buret Berdasarkan Kelasnya(Sumber: Patnaik, Pradiyot., 2004. Dean’s Analytical Chemistry Handbook. Second Edition. Mc.Graw-Hill Companies)Labu UkurLabu volumetrik diproduksi dengan kapasitas mulai dari 5 mL hingga 5 L dan dikalibrasito contain (TC), di mana volume yang terkandung ditentukan oleh garis terukir dileher labu. Labu volumetrik digunakan untuk membuat larutan standar dan untukpengenceran sampel sampai volume tertentu. Beberapa labu juga dikalibrasi to deliver(TD), dan dibedakan dengan dua gar

2 Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia Kelas X untuk SMK/MAK Peta Konsep 1. Siswa dapat memahami prinsip pengukuran. 2. Siswa dapat membedakan antara ketelitian, ketepatan dan sebaran kesalahan. 3. Siswa dapat memahami jenis dan fungsi alat ukur

Related Documents:

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 1 X 2 Teknologi Dasar Otomotif 2 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 2 Teknik Listrik Dasar Otomotif 2 1 Teknologi Dasar Otomotif 1 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 1 Teknik Listrik Dasar Otomotif 1 . Page x GLOSARIUM Protrac

Dasar-dasar Agribisnis Produksi Tanaman 53. Dasar-dasar Agribisnis Produksi Ternak 54.Dasar-dasar Agribisnis Produksi Sumberdaya Perairan 55. Dasar-dasar Mekanisme Pertanian 56. Dasar-dasar Agribisnis Hasil Pertanian 57. Dasar-dasar Penyuluhan Pertanian 58. Dasar-dasar Kehutanan 59. PertanianDasar-dasar Administrasi

S2 TEKNIK KIMIA STRUKTUR KURIKULUM S2 TEKNIK KIMIA Teknik Kimia Reguler asal S1 Teknik Kimia - Chemical Engineering (Regular) Based on Chemical Engineering Undergraduate Program KODE MATA AJARAN SUBJECT CREDIT CODE Semester 1 Term 2 ENCE801001 Pemodelan Tekn

Buku Pengenalan Laboratorium: Pengantar Pengelolaan Laboratorium di Sekolah akan dibagi dalam 7 Bab, yaitu: 1. Pendahuluan 2. Organisasi Laboratorium Sekolah 3. Desain Laboratorium 4. Pelalatan Laboratorium 5. Bahan-bahan Laboratorium 6. Pengoperasian dan Perawatan Laboratorium 7. Kesehatan dan Keselaman Kerja di Laboratorium.

1. Mahasiswa mampu menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu kimia sebagai dasar dalam mempelajari ilmu yang berkaitan dengan kimia. 2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan-perhitungan dasar kimia. Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Kimia 2. Model dan Struktur Atom 3. Konfigurasi Elektron dan Ikatan Kimia 4. Wujud Zat dan Perubahan Fase 5.

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 1 X 2 Teknologi Dasar Otomotif 2 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 2 Teknik Listrik Dasar Otomotif 2 1 Teknologi Dasar Otomotif 1 Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 1 Teknik Listrik Dasar Otomotif 1 .

LABORATORIUM JASA KIMIA DEPARTEMEN KIMIA, FMIPA UNIVERSITAS INDONESIA Gedung G Departemen Kimia, FMIPA Kampus UI Depok 16424 Tlp. 6221 78849006 Fax. PENDAHULUAN Lab Unichem Kimia UI yang sebelumnya bernama Lab Afiliasi Kimia UI didirikan sebagai bentuk penerapan pilar ketiga tridarma perguruan tinggi yaitu

API 541 5th Edition - Scope This standard covers the minimum requirements for special purpose form-wound squirrel-cage induction motors 375 kW (500 Horsepower) and larger for use in petroleum, chemical and other industry applications. Note 1: Special purpose machines typically have one or more of the following characteristics: 1. Is in an .