A. Kajian Teoretis A. Geografi Pariwisata

2y ago
54 Views
4 Downloads
428.09 KB
25 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Aliana Wahl
Transcription

BAB IILANDASAN TEORETISA. Kajian Teoretisa. Geografi PariwisataGeografi pariwisata adalah cabang ilmu geografi regional yangmengkaji suatu wilayah suatu wilayah atau region di permukaan bumisecara komprehensif, baik aspek fisis geografisnya maupun aspekmanusianya (Ahman sya, 2005: 1). Menurut Supardi (2011: 62), “katageografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu geo (Bumi) dan graphien(“menulis atau menjelaskan”). Pada asalnya geografi berarti “uraian geografibahwamenekankan pada pendekatan keruangan, ekologi dan hubungankehidupan dengan lingkungan alamnya, dan sebagian lagi menekankanperhatian pada pendekatan kewilayahan”.Geografi sebagai bidang ilmu yang mengkaji kondisi alam, kondisimanusia, serta interaksi antara keduanya sangat berperan dalam upayamenyumbang usaha kepariwisataan, dengan memahami, mengenalikarakteristik unsur-unsur geografi, memahami unsur-unsur pariwisatasuatu daerah geografi pariwisata merupakan bidang ilmu terapan yangberusaha mengkaji unsur-unsur geografis suatu daerah untuk kepentingankepariwisataan. Unsur-unsur geografis suatu daerah memiliki potensi dankarakteristik berbeda-beda. Bentang alam pegunungan yang beriklim9

10sejuk, pantai landai yang berpasir putih, hutan dengan beraneka ragamtumbuhan yang langka, danau dengan air yang bersih, merupakan potensisuatu daerah yang dapat dikembangkan untuk usaha industri pariwisata.Unsur geografi yang lain seperti lokasi/letak, kondisi morfologi, pendudukberpengaruh terhadap kemungkinan pengembangan potensi objek wisata.Menurut Suwantoro (2004:28) yang dimaksud dengan “geografipariwisata adalah geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata”.Kegiatan pariwisata banyak sekali seginya dimana semua kegiatan itubiasa disebut dengan Industri Pariwisata, termasuk di dalamnyaperhotelan, restoran, toko cendramata, transportasi, biro jasa perjalanan,tempat-tempat hiburan, objek wisata, atraksi budaya dan lainnya.b. Definisi PariwisataSecara etimologis, pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu paridan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali berputar putar, lengkap (ingatkata paripurna). sedangkan kata wisata, berarti perjalanan bepergian yangdalam hal ini sinonim dengan kata travel dalam bahasa Inggris. Atas dasaritu maka kata pariwisata seharusnya diartikan sebagai perjalanan yangdilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempatlain, dalam bahasa Inggris tersebut dengan kata Tour. Pengertian jamak,kepariwisataan dapat digunakan kata Tourisme atau Tourism Dede Nurdin,2005 (dalam Ahman Sya, 2005 : 32)Herman V. Schulalard, seorang ahli ekonomi Australia, pada tahun1910 Ahman Sya, (2005 : 32) mengemukakan batasan pariwisata sebagai

11berikut : Tourism is the sum of operations mainly of an economic nature,which, directly related to the entry, stay and movement of foreigner insidecertain country, city or region.Yang dimaksudkan dengan kepariwisataan adalah sejumlahkegiatan perekonomian yang secara langsung berhunungan denganmasuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluarmasuk kota, daerah atau negara. Karena batasan ini diberikan oleh seorangahli ekonomi, maka batasan ini maka batasan ini pada aspek-aspekekonomi, tetapi secara tidak secara tegas menunjukan aspek-aspeksosiologi, psikologi, seni budaya maupun aspek geografi tisanmodernmerupakan fenomena dari jaman sekarang yang di dasarkan ataskebutuhan akan kesehatan dan penggantian hawa, penilaian yang sadar danmenumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada khususnyadisebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelasmasyarakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan, ripadaalat-alatpengangkutan.c. Jenis dan Macam PariwisataMenurut Yoeti (1996: 120) jenis dan macam pariwisata yaitu:1. Menurut letak geografis, dimana kegiatan pariwisata berkembang:

12a. Pariwisata lokal (Local Tourism), yaitu jenis pariwisata semacam iniadalah pariwisata setempat, yang mempunyai ruang lingkup relatifsempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja.b. epariwisataan yang berkembang disuatu tempat atau daerah yangruang lingkupnya lebih luas dibandingkan dengan “local tourism”,tetapi lebih sempit jika dibandingkan dengan “kepariwisataannasional” (national tourism).c. Kepariwisataan Nasional (National Tourism)Kepariwisataan dalam arti sempit, yaitu kegiatan kepariwisataanyang berkembang dalam wilayah suatu negara. KepariwisataanNasional dalam arti luas, yaitu kegiatan kepariwisataan yangberkembang dalam suatu wilayah, suatu negara, selain kegiatan“domestic tourism” juga dikembangkan “foreign tourism” dimanadidalamnya termasuk “in bound tourism” dan “out going tourism”.d. Regional International TourismYaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang disuatuwilayah internasional, yang terbatas, tetapi melewati batas-bataslebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebute. International TourismPengertian ini sinonim dengan kepariwisataan yang berkembangdiseluruh negara di dunia, termasuk didalamnya, selain “RegionalInternational Tourism” juga kegiatan “National Tourism”

132. Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayarana. In tourism atau pariwisata aktipb. Out going tourism atau pariwisata pasif3. Menurut alasan atau tujuan perjalanana. Business tourismb. Vacational tourismc. Educatinal tourism4. Menurut saat atau waktu berkunjunga. Seasonal tourismb. Occasional tourism5. Pembagian menurut objeknyaa. Cultural tourismb. Recuperational torismc. Commercial tourismd. Sport tourisme. Political tourismf. Social tourismg. Regional tourismd. Syarat-Syarat PariwisataSuatu objek wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawanharus memenuhi syarat-syarat untu pengembangan daerahnya. MenurutMaryani (1991:11) dalam Suryadana (2015: 53) syarat-syarat tersebutdiantaranya:

141) What to SeeDi tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yangberbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerahtersebut harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yangdapat dijadikan “entertainment” bagi wisatawan. What to see meliputipemandangan alam, kegiatan, kesenian dan atraksi wisata.2) What to DoDi tempat tersebut selain banyak dapat dilihat dan disaksikan,harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawanbetah tinggal lama ditempat itu. Misalnya dengan adanya panoramaalam yang sangat indah dan suasana yang bagus akan membuatwisatawan lebih lama menikmati keindahan tempat tersebut.3) What to BuyTempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanjabarang souvenir, kerajinan rakyat, makan khas daerah sekitar sebagaioleh-oleh untuk dibawa pulang ke tempat asal.4) What to tamengunjungi daya tarik wisata tersebut, kendaraan apa yang akandigunakan dan berapa lama tiba ke tempat tujuan wisata tersebut.

155) What to StayBagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara selamaberlibur. Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintangatau hotel non berbintang dan sebagainya.e. Daya Tarik WisataSuryadana dan Octavia, (2015:48) dalam kegiatan wisata, adapergerakan manusia dari tempat tinggalnya menuju ke destinasi pariwisataatau daerah tujuan wisata, merupakan kawasan geografis yang beradadalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapatdaya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksebilitas judnyakepariwisataan. Dengan demikian, faktor daya tarik wisata merupakansalah satu unsur yang membentuk dan menentukan suatu daerah menjadidestinasi pariwisata.Setiap destinasi pariwisata memiliki daya tarik berbeda-beda sesuaidengan kemampuan atau potensi yang dimiliki. Dibawah ini adalah jenisdaya tarik wisata yang biasanya ditampilkan di destinasi pariwisata :1) Daya tarik wisata alam (natural tourist attractions)2) Daya tarik wisata buatan manusia (man-made tours attarctions)3) Daya tarik wisata memiliki kekuatan tersendiri sebagai komponenproduk pariwisata karena dapat memunculkan motivasi bagi wisatawandan menarik wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata.

16f. Daerah Tujuan Wisata (DTW)Menurut Ahman Sya, (2005:54 ) suatu DTW atau daerah tujuanwisata terdiri dari lima jenis komponen, yaitu:1) Gateway atau pintu masuk, pintu gerbang, jumlahnya adalah satu ataulebih, berupa pelabuhan udara, pelabuhan laut, pelabuhan ferry,terminal kereta api/terminal bus.2) Tourist center atau pusat pengembangan pariwisata (PPP), yang dapatberupa suatu atau beberapa kawasan wisata (resort) atau suatu bagiankota yang ada.3) Attraction atau atraksi, yang berkelompok satu atau lebih.4) Tourist corridor, atau pintu masuk wisata yang menghubungkangataway dengan tourist center, dan dari tourist center ke atractions.5) Hinterland atau tanah yang tidak digunakan untuk 4 komponentersebut.Wisatawan lazimnya tiba lewat gateway kemudian menuju ke PusatPengembangan Pariwisata dimana wisatawan memerlukan akomodasi dansemua usaha jasa pelayanan pendukung wisata, seperti restoran,cendramata, biro perjalanan persewaan kendaraan dan lain-lain.Dari Pusat Pengembangan Pariwisata wisatawan mengadakanperjalanan wisata ke atraksi wisata, melewati koridor wisata. Sambilberjalan di koridor wisata, menikmati pemandangan indah dan kehidupanrakyat Desa, pengolahan tegalan, sawah dan lain-lain, yang disebut dengan

17hinterland. Hinterland ini perlu tetap menark, dan tidak diubah menjadibangunan tinggi, pabrik, dan lain sebagainya.Atraksi kelompok memudahkan wisatawan untuk berkunjung.Wisatawan mendatangi kelompok atraksi dengan kendaraan, lalu di dalamkelompok atraksi melakukan walking tours (berjalan kaki) agar dapat lebihmengamati secara rinci penghidupan desa. Makin banyak kelompokatraksi yang bervariasi, akan dapat menahan wisatawan untuk tinggal lebihlama dalam DTW, seperti di Bali studio seniman ada di desa-desa. Dengantertariknya wisatawan melakukan perjalanan wisata berjalan kaki, parawisatawan akan tinggal lebih lama di DTW.g. Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan PariwisataPengelolaan pariwisata haruslah mengacu pada prinsip-prinsippengelolaan yang menekankan nilai-nilai kelestarian lingkungan alam,komunitas, dan nilai sosial yang memungkinkan wisatawan menikmatikegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas lokal.Menurut Cox 1985, Pitana (2009:81) pengelolaan pariwisata harusmemperhatikan prinsip-prinsip berikut :1) Pembangunan dan pengembangan pariwisata haruslah didasarkan padakearifan lokal dan special local sense yang merefleksikan keunikanpeninggalan budaya dan keunikan lingkungan.2) Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas sumberdaya yangmenjadi basis pengembangan kawasan pariwisata.

183) Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar pada kekhasanbudaya lokal.4) Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan budaya danlingkungan lokal.5) Memberikan dukungan dan legitimasi pada pembangunan danpengembangan pariwisata jika terbukti memberikan manfaat positif,tetapi jika sebaliknya mengendalikan dan/atau menghentikan aktivitaspariwisata tersebut jika melampaui ambang batas (carrying capacity)lingkungan alam atau akseptabilitas sosial walaupun di sisi lain mampumeningkatkan pendapatan masyarakat.Umumnya perencanaan strategis dalam pariwisata terdiri daribeberapa tahapan, yaitu:1) Menentukan bisnis/usaha apa yang akan dimasuki yang biasanyadicirikan oleh misi organisasi yang tergantung pada jenis usaha yangdimiliki.2) Menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai, yang merupakantujuan utama organisasi, seperti penguasaan pasar yang melibatkanpengenalan produk baru.3) Mengumpulkan informasi dan pengetahuan sebagai dasar dalampengambilan keputusan.4) Menganalisis informasi, terutama yang berkaitan dengan kekuatan,kelemahan, peluang dan tantangan dari organisasi.

195) Menentukan tujuan khusus yang menentukan aktivitas yang diperlukandalam rangka mewujudkan tujuan organisasi secara keseluruhan.6) Menentukan strategi dalam mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.7) Mendistribusikan sumberdaya ke masing-masing program aksi untukmemberikan dampak pada strategis yang diambil.8) Mengimplementasikan rencana.9) Mengontrol dan memonitor hasil dan membuat perbaikan ijakanpariwisatamemerlukan beberapa tahapan” (Pitana, 2009:109) sebagai berikut:1) Mengevaluasi potensi pasar, hal ini merupakan proses cepat untukmengidentifikasi pasar potensial dan memuaskan penanam modalbahwa terdapat pasar potensial yang menyebabkan proses selanjutnyalayak dilakukan.2) Lokasi yang cocok, pemilihan lokasi harus dilakukan dengan hati-hatidan dikaitkan dengan ketersediaan infrastruktur seperti ketersediaanjalan, listrik, air, atraksi wisata yang tersedia, dan pesaing.3) Identifikasi pemain kunci (stakeholders), pengusaha harus melakukanuntuk dengan petugas lokal yang terkait untuk memastikan tidak adamasalah yang menyangkut apa yang boleh dan apa yang tidak bolehterkait dengan rencana pembangunan fasilitas pariwisata.4) Lakukan studi fisibilitas pasar dan keuangan, studi yang dilakukanuntuk menguji viability proyek yang akan dilakukan.

205) Rencanakan dan buat desain konsep, tahap ini ditentukan oleh hasilriset pasar yang menyangkut tipe wisatawan dan jenis fasilitas yangkiranya mampu menarik minat wisatawan.6) Buat dan dokumentasikan proposal, sebuah dokumentasi (proposal)dibuat untuk menjelaskan proyek secara detail dari berbagai sudutpandang.7) Konsultasikan dengan masyarakat, terlepas dari apakah sudah ataubelum diinformasikannya kepada masyarakat, proses ini harusdilakukan lagi.8) Ikuti proses perijinan, proses konsultasi dan penjelasan secara detailharus diberikan pada pemegang otoritas pemberi ijin pembangunan agartidak melanggar aturan yang berlaku.9) Lengkapi proses investasi, walaupun perencanaan finansial sudahterpikirkan sejak awal ide dikemukakan, tetapi pada tahap iniimplementasinya harus terlihat.10)Persiapan dokumentasi bangunan (oleh arsitek), hal ni akanmemberikan arah pembangunan projek dan sekaligus sebagai kontrolselama masa kontruksi.11)Fase kontruksi dan pembangunan, sebelum pembangunan dimulaibiasanya ada periode mulai dari pembebasan lahan, pembersihan lahan,akses jalan ke projek, penyediaan alat-alat yang diperlukan, danseterusnya.

2112)Sediakan rencana operasional, hal ini menyangkut rencana operasiprojek yang berhubungan dengan penyediaan tenaga operasional (staff),pelatihan karyawan, riset pasar lanjutan jika dibutuhkan, danseterusnya.h. Ekowisata1) Pengertian EkowisataMenurut World Conservation Union (WCU) Nugroho (2015:15) ekowisata adalah perjalanan wisata ke wilayah-wilayah yanglingkungan alamnya masih asli, dengan menghargai warisan dakmenghasilkan dampak negatif, dan memberikan keuntungan sosialekonomi serta menghargai partisipasi penduduk lokal. Ekowisataadalah sebagian dari sustainable tourism. Sustainable tourism adalahsektor ekonomi yang lebih luas dari ekowisata yang mencakup sektorsektor pendukung kegiatan wisata secara umum, meliputi wisataabahari (beach and sun tourism), wisata pedesaan (rural and agrotourism), wisata alam (business travel). Memperlihatkan bahwaekowisata berpijak pada tiga kaki sekaligus, yakni wisata pedesaan,wisata alam dan wisata budaya. Menurut deklarasi Quebec (hasilpertemuan dari anggota TIES di Quebec, Canada tahun 2002) dalamNugroho (2015: 15), ekowisata adalah sustainable tourism yangsecara spesifik memuat upaya-upaya:a. Konstribusi aktif dalam konservasi alam dan budaya

22b. Partisipasi penduduk lokal dalam perencanaan, pembangunan danoperasional kegiatan wisata serta menikmati kesejahteraan.c. Transfer pengetahuan tentang warisan budaya dan alam kepadapengunjung.d. Bentuk wisata independen atau kelompok wisata berukuran kecil.Berbeda dengan wisata konvensional, ekowisata merupakankegiatan wisata yang menaruh perhatian besar terhadap lalamyangbertanggungjawab dengan cara mengonservasi lingkungan danmeningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal (resposinble travel tonatural areas that conserves the envoronment and improves the wellbeing of local people) (TIES, 2000). Dari definisi ini ekowisata dapatdilihat dari tiga perspektif dalam Damanik dan Weber (2006: 37),yakni:(1) Ekowisata sebagai produkEkowisata merupakan semua atraksi yang berbasis padasumberdaya alam.(2) Ekowisata sebagai pasarEkowisata merupakan perjalanan yang diarahkan pada upayaupaya pelestarian lingkungan.(3) Ekowisata sebagai pendekatan pengembanganEkowisata merupakan metode pemanfaatan dan pengelolaansumberdaya pariwisata secara ramah lingkungan.

23Deklarasi Quebec secara spesifik menyebutkan bahwaekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang mengadopsi prnsipprinsip pariwisata berkelajutan yang membedakannya dengan bentukwisata lain. Di dalam praktik hal ini terlibat dalam bentuk kegiatanwisata yang: a) secara aktif menyumbang kegiatan konservasi alamdan budaya; b) melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan,pengembangan, dan pengelolaan wisata serta memberikan sumbanganpositif terhadap kesejahteraan mereka; dan c) dilakukan dalam bentukwisata independen atau diorganisasi dalam bentuk kecil (UNEP, 2000;Heher, 2003) dalam Damanik dan Weber (2006: 38).Dalam kaitan ini From (2004) dalam Damanik dan Weber(2006: 38) menyusun 3 konsep dasar yang lebih operasional tentangekowisata, yaitu sebagai berikut:1. Perjalanan outdoor dan di kawasan alam yang tidak menimbulkankerusakan lingkungan.2. Wisata ini mengutaakan penggunaanfasilitas transportasi yangdiciptakandan dikelola masyarakat kawasan itu.3. Perjalanan wisata ini menaruh perhatian besar pada lingkunganalam dan budaya lokal.Dari definisi ekowisata dapat diidentifikasikan beberapaprinsip ekowisata (TIES, 2000) dalam Damanik dan Weber (2006: 39)yakni:

24a. Mengurangi dampak negatif berupa kerusakan atau pencemaranlingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata.b. Membangun kesaran dan penghargaan atas lingkungan dan budayadi destinasi wisata, baik pada diri wisatawan, masyarakat lokalmaupun pelaku wisata lainnya.c. aupun masyarakat lokal melalui kontak budaya yang lebihintensif dan kerjasama dalam pemeliharaan atau konservasiODTW.d. Memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi keperluankonservasi melalui kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan.e. yarakat lokal dengan menciptakan produk wisata yangmengedepankan nilai-nilai lokal.f. Meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan danpolitik di daerah tujuan wisata.g. Menghormati hak asasi manusia dan perjanjian kerja, dalam artimemberikan kebebasan kepadaa wisatawan dan masyarakat lokaluntuk menikmati atraksi wisata sebagi wujud hak asasi, sertatunduk pada aturan main yang adil dan disepakati bersama dalampelaksanaan transaksi-transaksi wisata.

25i. RekreasiPada umumnya dapat diartikan sebagai beraneka macam kegiatanyang dilakukan seseorang dalam waktu senggangnya. Aktivitas rekreasiadalah memulihkan kembali kekuatan/kebugaran dan semangat seseorang.Salah satu definisi Banowati, (2014 : 242) menyebutkan rekreasisebagai setiap aktivitas secara sadar dilakukan seseorang demi imbalan diluar aktivitas itu sendiri, yang biasanya dilakukan dalam waktu senggang,yang memberi pengaruh pada kondisi fisik, mental, atau daya kreatif, sertadilakukan karena keinginan sendiri atau tidak dari paksaan orang lain.Rekreasi merupakan aktivitas perorangan, karena baginya dapatmenimbulkan respon yang menyenangkan dan memberi kepuasan. Daribeberapa definisi yang ada dapat ditarik ciri-ciri rekreasi sebagai berikut:1) Sesuatu yang dapat berupa aktivitas fisik, mental maupun emosional.2) Rekreasi tak mempunyai bentuk dan macam tertentu, asalkan sajadilakukan dalam waktu senggang dan memenuhi tujuan serta maksudrekreasi.3) Dilakukan secara bebas dari segala bentuk/macam dan paksaan.4) Merupakan kegiatan universal dan telah merupakan bagian kehidupanmanusia, tak hanya pada bangsa, golongan umur, dan jenis kelamin,tingkat peradaban dan kelas tertentu, meski ada warga masyarakatkarena hal tertentu belum mendapatkan kesempatan berekreasi.5) Dilakukan secara sungguh-sungguh dan mempunyai maksud tertentu(mendapat kesenangan dan kepuasan).

266) Sifatnya fleksibel, tak dibatasi tempat (indoor/outdoor recreations),dapat dilakukan perorangan atau berkelompok, dan tak dibatasi alat ataufasilitas tertentu.Dengan demikian pariwisata juga termasuk kedalam rekreasi,walaupun pariwisata dibatasi persyaratan pengertian sendiri. Aktivitasrekreasi demikian banyak apreasinya mulai dari menonton televisi,mendengarkan/menikmati musik, kegiatan di kebun, berjalan-jalan di alambebas ataupun tempat keramaian, menonton film, pergi ke pantai/gunungatau tepi sungai, berkunjung ke rumah keluarga/kenalan di desa/kotatempat lain, pergi ke tempat rekreasi dan sebagainya.Pada dasarnya gejala pariwisata menyangkut tiga unsur pokokmanusia yang melakukan perjalanan/kegiatan pariwisata, tempat (unsurfisik yang sebenarnya tercakup dalam kegiatan pariwisata), dan waktu(unsur tempo yang dihabiskan dalam perjalanan maupun keberadaan ditempat wisata).Disamping tiga unsur pokok itu, ada faktor-faktor yang menjadi cirikhas yang membedakan pariwisata dari suatu bentuk kegiatan yang lebihterbatas pada pengertian rekeasi maupun waktu senggang seperti: jalanjalan cuci mata (dalam waktu singkat dan pada ruang/tempat terbatas).Faktor-faktor khas ini menyangkut maksud bepergian, sifat sementarabepergian, penggunaan fasilitas wisata, serta faktor kenikmatan danperasaan rileks berekreasi.

27Geografi mempelajari aneka macam gejala di muka bumi darisudut pandang kelingkungan, kewilayahan dan keruangan, oleh karena itukajian geografi tentang kepariwisataan menyangkut tinjauan dari salah satusudut pandang tersebut maupun kombinasinya. Aspek keruanganpariwisata dikaji aktivitas manusia dengan fokus utama pada tigakomponen utama (tempat/daerah asal wisatawan, tempat/daerah tujuanwisata, serta perhubungan antara keduanya).j. Sapta Pesona PariwisataMenurut Sihite, Richard (2000:82) ketujuh unsur dari sapta pesonatersebut adalah:1) Aman adalah situasi kondisi atau keadaan yang memberikan suasanadan rasa aman dan tentram bagi wisatawan, terbebas dari rasa takut,khawatir akan keselamatan jiwa, raga dan harta miliknya dan terbebasdari segala ancaman, gangguan serta tindak kekerasan atau kejahatan(penodongan, perampokan, pemerasan, penipuan). Aman menggunakansarana dan prasarana maupun prasarana yang dinikmatinya selamamelakukan perjalanan.2) Tertib adalah suatu kondisi atau keadaan yang mencerminkan suasanatertib dan teratur secara disiplin dalam semua kehidupan msyarakat,terutama segi peraturan, tertib segi waktu, tertib dari segi waktupelayanan, dan tertib dari segi informasi.3) Bersih adalah suatu kondisi keadaan yang menampilakan sifat bersihdan sehat, baik lingkungan sarana dan di daerah tujuan kunjungan

28dalam hal sampah, limbah, pencemaran maupun kotoran lainnya, danjuga penggunaan alat pelayanan yang baik yang bebas bakteri atauhama penyakit, serta penampilan para petugas pelayanan yang bersihfisik maupun seragamnya. Bersih dari segi lingkungan.4) Sejuk adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang memeberikansuasana segar dan nyaman. Kondisi lingkungan seperti ini terciptadengan menciptakan suasana penataan lingkungan, pertamanan danpenghijauan pada jalur wisata.5) Indah adalah suatu kondisi atau keadaan yang mencerminkan penataanyang teratur dan serasi sehingga memancarkan keindahan baik darisudut tata warna yang serasi dan yang selaras dengan lingkungansekitarnya, baik dalam interior maupun exterior serta menunjukan ciridan kepribadian nasional. Keindahan terutama dituntut dari semuapenampilan semua unsuryang berhubungan langsung denganparawisata seperti tampilan wajah kota, bangunan luar dan halamanserta taman hotel bangunan bersejarah, jalur wisata, lingkungan obyek,serta produk wisata lainnya.6) Ramah tamah adalah sifat dan perilaku masyarakat yang akrab danpergaulan yang hormat dan sopan santun dalam berkomunikasi,senyum, menyapa. Memberikan pelayanan dan ringan kaki untukmembantu tanpa pamrih. Baik yang diberikan petugas maupun aparatunsur pemerintahan maupun usaha pariwisata yang langsung melayani.

297) KenanganKenangan mencakup hal-hal sebagai berikut diantaranya kenangan darisegi akomodasi yang nyaman, baik lingkungan dan pelayananpelayanannya. Kenangan dari segi atraksi budaya yang mempesona,baik mutu, kontinuitas dan waktu yang tepat. Dari segi makanan danbuah-buahan daerah yang khas baik dalam penyajian maupunvariasinya. Kenangan dari cendera mata, yaitu wisatawan akan dapatmembeli barang-barang cendera mata atau souvenir yang mungil,bermutu dan dengan harga yang wajar.B. Penelitian yang relevanHasil penelitian relevan yang dijadikan acuan oleh penulis dalammelakukan penelitian ini adalah Penelitian skripsi yang dilakukan oleh IisSuparti (2016) dengan judul “Potensi Curug Koja Sebagai Objek Wisata diDesa Linggalaksana Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya” danEllida Tajmunnisa Nurimani (2018) dengan judul “Ekowisata PerkebunanTeh Dayeuhmanggung di Desa Sukatani Kecamatan Cilawu KabupatenGarut” pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Geografi UniversitasSiliwangi.Berdasarkan penelitian terdahulu, penulis mencoba mengembangkandan menerapkannya pada penelitian serupa namun pada gejala dan tempatyang berbeda. Untuk mengetahui lebih jelasnya perbedaan penelitian antaraterdahulu dan sekarang dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut

30Tabel 2.1Penelitian yang RelevanNo123456Relevan SkripsiNama : Iis SupartiRelevan bunanTehDayeuhmanggungSebagaiKawasan Ekowisata Di DesaSukataniKecamatanCilawuKabupaten Garut”Tahun 2018Lokasi : Desa Sukatani KecamatanCilawu Kabupaten GarutPenelitian Yang DilakukanNama : Ai Nidaul HasanahJudul : “Potensi Curug KojaJudul : “Potensi Kawasan BintangSebagai Objek Wisata di DesaRahong Sebagai Objek Wisata sikmalaya”Tahun 2016Tahun 2019Lokasi : Desa LinggalaksanaLokasi : Desa Sukabakti KecamatanKecamatanCikatomasSodonghilir Kabupaten TasikmalayaKabupaten TasikmalayaRumusan Masalah :Rumusan Masalah :Rumusan Masalah:1. Potensi apa sajakah yang 1. Potensiapasajayang 1. ApakahBintangRahongdimiliki Curug Koja di Desamendukung perkebunan tehberpotensi untuk dikembangkanLinggalaksanaKecamatanDayeuhmanggung di Desasebagai Objek Wisata di DesaCikatomasKabupatenSukatani Kecamatan CilawuSukabaktiKecamatanTasikamalaya?Kabupaten Garut ?SodonghilirKecamatan2. Apa sajakah faktor-faktor 2. BagaimanapengembanganSodonghilir ?penghambat Curug Kojaekowisataperkebunanteh 2. Upayaapasajakahyanguntuk dijadikan sebgai objekDayeuhmanggungDesadilakukanuntukwisata di Desa LinggalaksanaSukatani Kecamatan Cilawumengembangkan Potensi ObjekKecamatanCikatomasKabupaten Garut ?Wisata Bintang Rahong di DesaKabupaten Taikmalaya?SukabaktiKecamatan3. Upaya pengembangan apaSodonghilirKabupatensajakah yang telah dilakukanTasikmalaya ?masyarakatsekitaruntukmenjadikanCurugKojasebagai objek wisata di alaya?Variabel Penelitian:Variabel Penelitian:Variabel Penelitian:1. Potensi wisata yang dimiliki 1. Potensi yang mendukung 1. Potensi yang dapat dikembangkanobjek wisata Curug Koja di perkebunan teh Dayeuhmanggung di Bintang Rahong sebagai objekDesaLinggalaksana sebagai Kawasan ekowisata di wisata di Desa Sukabakti KecamatanKecamatanCikatomas Desa Sukatani Kecamatan Cilawu Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya:Kabupaten Tasikmalaya:Kabupaten Garut:a. Lingkungan alami (panoramaa. Terdapat tempat berenanga. Panorama alamalam, hutan pinus, area kemah)b. Keindahan alam sekitarb.Arealkemping,family b.Lingkungan buatan (gazebo,c. Terdapat tempat berkemah gathering, outbondtempat ayunan)2. Faktor-faktor penghambat c. Dukungan masyarakat2. Upaya yang dilakukan untukCurug Koja untuk dijadikan 2.Pengembanganekowisata mengembangkan Potensi Objeksebagai objek wisata di Desa perkebunan teh Dayeuhmanggung Wisata Bintang Rahong di DesaLinggalaksanaKecamatan di Desa Sukatani Kecamatan Sukabakti Kecamatan SodonghilirCikatomasKabupaten Salawu Kabupaten Tasikmalaya:Kabupaten Tasikmalaya:Tasikmalaya:a. Ekowisata unggulana.Meningkatkansaranadana. Sarana dan Prasaranab. Potensi peluang ekonomiprasaranakurang memadaic. Melengkapisaranadan b. Promosib. Aksesibilitas jalan masihprasaraana yang belum adasulit/ belum layakc. Belum ada pengelola yang

31profesional3. Upaya pengembangan yangtelah dilakukan masyarakatsekitar untuk menjadikanCurug Koja sebagai objekwisata di Desa LinggalaksanaKecamatanCikatomasKabupaten Tasikmalaya:a. Penyediaan sarana danprasarana engunjungc. Pengelolaan objek wisatad. Promosie. Cinderamata yang khasSumber : Skripsi Iis Suparti, 2016. dan Skripsi Ellida Tajmunisa Nurimani, 2018.Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Siliwangi

32C. Kerangka PenelitianLATAR BELAKANGBintang Rahong perlu adanya penataan yang lebih optimal untuk menarik perhatian para wisatawan atau pengunjungyang mau berkunjung ke Bintang Rahong lebih merasa nyaman. Dengan adanya pengembangan fasilitas, maupunsarana dan prasarana pendukung, dan penambahan kegiatan wisata lainnya di Bintang Rahong maka diperlukan suatulingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya kesiapan dari masyarakat di sekitar Bintang Rahong untuk ikut terlibatdalam kegiatan pariwisata.RUMUSAN MASALAH1. Apakah Bintang Rahong berpotensi untuk dikembangkan sebagai Objek Wisata di Desa Sukabakti KecamatanSodonghilir Kabupaten Tasikmalaya?2. Upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mengembangkan Potensi Objek Wisata Bintang Rahong di Des

Geografi sebagai bidang ilmu yang mengkaji kondisi alam, kondisi manusia, serta interaksi antara keduanya sangat berperan dalam upaya menyumbang usaha kepariwisataan, dengan memahami, mengenali karakteristik unsur-unsur geografi, memahami unsur-unsur pariwisata suatu daerah geografi

Related Documents:

Geografi mempunyai kajian ilmu yang sangat luas sehingga ilmu geografi memerlukan ilmu pendukung yang erat kaitannya dengan geografi. Kajian geografi mempelajari bumi secara fisik, gejala sosial, teritorial, dan interaksi antar manusia. Hal ini menjadi ciri geografi yang

Langkah Penelitian Geografi Kompetensi Dasar Menganalisis langkah-langkah penelitian geografi terhadap fenomena geosfera. Menyajikan contoh penerapan langkah-langkah penelitian geografi dalam bentuk laporan observasi lapangan. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu mendeskripsikan sifat studi geografi Siswa mampu mengidentifasi pendekatan analisis studi geografi Siswa mampu mengaplikasikan metode .

Geografi Sosial (Johnston et al.,2000) Geografi Manusia merupakan cabang geografi dengan kajian aspek keruangan gejala di muka bumi, manusia sebagai pokok kajian (

Geografi sebagai bidang ilmu yang berkaitan dengan kehidupan manusia, dalam analisisnya menyentuh bidang ilmu lainnya. Oleh karena itu, menganalisis fakta secara total memerlukan integritas semua cabang ilmu Geografi. Dalam hal ini, Geografi Regional berperan penting dan sangat strategis, karena kajian

geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain. Karena geografi merupakan kajian ilmiah mengenai gejala alam dan sosial dari sudut pandang spasial dan regional, maka informasi geografi bersumber dari: 1. Gejala-gejala litosfer Gejala-gejala ini meliputi r

1.2 Permasalah Kajian 4 1.3 Kajian Terdahulu 8 1.4 Skop Kajian 21 1.5 Objektif Kajian 21 1.6 Kepentingan Kajian 22 1.7 Metodologi Kajian 26 1.7.1 Sumber-Sumber Primer 27 1.7.2 Sumber-Sumber Sekunder 28 1.7.3 Metode Analisis Data 28 1.8 Huraian Istilah Tajuk Kajian 29 .

Geografi Kawasan merupakan cabang geografi yang mempelajari tentang kawasan-kawasan di dunia yang mempunyai keunikan dari segi alam sekitar fizikal dan manusia. Geografi Kawasan memberi fokus kepada negara tertentu di rantau Asia Tenggara, Asia dan dunia

Cambridge IGCSE Accounting is accepted by universites and employers as proof of an understanding of the theory and concepts of accounting, and the ways in which accounting is used in a variety of modern economic and business contexts. Learners focus on the skills of recording, reporting, presenting and interpreting inancial information; these form an ideal foundation for further study, and for .