Buku Guru Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti

3y ago
54 Views
5 Downloads
1.04 MB
160 Pages
Last View : 11d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Jacoby Zeller
Transcription

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA2013Buku GuruPendidikan Agama Kristendan Budi PekertiSMPKELASVII

Hak Cipta 2013 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RIDilindungi Undang-UndangMILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKANDisklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangkaimplementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak dibawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalamtahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yangsenantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhandan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkankualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti : buku guru/KementerianPendidikan dan Kebudayaan. -- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,2013.iv, 156 hlm. : ilus. ; 25 cm.Untuk SMP Kelas VIIISBN 978-602-1530-94-8 (jilid lengkap)ISBN 978-602-1530-95-5 (jilid 1)1. Kristen – Studi dan PengajaranII. Kementerian Pendidikan dan KebudayaanI. Judul230Kontributor Naskah: Pdt. Janse Belandina Non-Serrano dan Erich Von Marthin E.Hutahaean.Penelaah: Daniel Nuhamara dan Daniel Stefanus.Penyelia Penerbitan: Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta.Cetakan Ke-1, 2013Disusun dengan huruf Georgia, 11 ptiiBuku Guru Kelas VII SMP

Kata PengantarBelajar bukan sekadar untuk tahu, melainkan dengan belajar seseorang menjadi tumbuhdan berubah. Tidak sekadar belajar lalu berubah, dan menjadi semakin dekat dengan Allahsendiri. Sebagaimana tertulis dalam Mazmur 119:73, “ Tangan-Mu telah menjadikan aku danmembentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu”.Tidak sekadar belajar lalu berubah, tetapi juga mengubah keadaan. Begitulah kurikulum 2013dirancang agar tahapan pembelajaran memungkinkan peserta didik berkembang dari prosesmenyerap pengetahuan dan mengembangkan keterampilan hingga memekarkan sikap sertanilai-nilai luhur kemanusiaan.Pembelajaran agama diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan, mengasahketerampilan beragama dan mewujudkan sikap beragama peserta didik yang utuh danberimbang yang mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya, sesama manusia danmanusia dengan lingkungannya. Untuk itu, pendidikan agama perlu diberi penekanan khususterkait dengan penanaman karakter dalam pembentukan budi pekerti yang luhur. Karakteryang ingin kita tanamkan antara lain: kejujuran, kedisiplinan, cinta kebersihan, kasih sayang,semangat berbagi, optimisme, cinta tanah air, kepenasaran intelektual, dan kreativitas.Buku Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti ini ditulis dengan semangat itu.Pembelajarannya dibagi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang harus dilakukan pesertadidik dalam usaha memahami pengetahuan agamanya dan diaktualisasikan dalam tindakannyata dan sikap keseharian yang sesuai dengan tuntunan agamanya, baik dalam bentuk ibadahritual maupun ibadah sosial.Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta didikdengan ketersediaan kegiatan yang ada pada buku ini. Penyesuaian ini antara lain denganmembuka kesempatan luas bagi guru untuk berkreasi dan memperkayanya dengan kegiatankegiatan lain yang sesuai dan relevan, yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam sekitar.Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka untuk terus dilakukan perbaikan danpenyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, sarandan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusitersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yangterbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratustahun Indonesia Merdeka (2045).Jakarta, Mei 2013Menteri Pendidikan dan KebudayaanMohammad NuhPendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekertiiii

Daftar IsiBab 1 Pendahuluan . 1A. Latar Belakang. 2B. Tujuan . 3C. Ruang Lingkup . 3Bab 2 Pengembangan Kurikulum 2013. 4A. Prinsip Pengembangan Kurikulum. 5B. Kompetensi Inti. 6C. Kompetensi Dasar . 7D. Ciri Khas Kurikulum 2013 . 8Bab 3 Hakikat dan Tujuan Pendidikan agama Kristen (PAK). 10A. Hakikat Pendidikan Agama Kristen. 11B. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Kristen (PAK). 11C. Landasan Teologis. 12Bab 4 Pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian PAK . 13A. Pendidikan Agama sebagai Kurikulum Nasional. 14B. Pelaksanaan Kurikulum PAK. 14C. Pembelajaran PAK. 15D. Pembelajaran PAK di Buku Siswa. 16E. Penilaian PAK. 18F. Lingkup Kompetensi Kelas VII. 26Bab 5 Rumusan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SMP. 29Bab 6 Penjelasan Setiap Pelajaran. 35Daftar Pustaka. 155ivBuku Guru Kelas VII SMP

Bab 1PendahuluanPendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti1

A. Latar BelakangKurikulum 2013 dirumuskan dan dikembangkan dengan suatu optimisme yang tinggidiharapkan dapat menghasilkan lulusan sekolah yang lebih cerdas, kreatif, inovatif, memilikikepercayaan diri yang tinggi sebagai individu dan bangsa, serta toleransi terhadap segalaperbedaan yang ada. Beberapa latar belakang yang mendasari pengembangan kurikulum2013 tersebut antara lain berkaitan dengan persoalan sosial dan masyarakat, masalah yangterjadi dalam penyelenggaraan pendidikan itu sendiri, perubahan sosial berupa globalisasidan tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, dan hasil evaluasi PISA danTIMSS.Kurikulum 2013 akan dilaksanakan secara bertahap mulai Juli 2013 diharapkan dapatmengatasi masalah dan tantangan berupa kompetensi riil yang dibutuhkan oleh dunia kerja,globalisasi ekonomi pasar bebas, membangun kualitas manusia Indonesia yang berakhlakmulia, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Pada hakikatnya pengembangankurikulum 2013 adalah upaya yang dilakukan melalui salah satu elemen pendidikan, yaitukurikulum untuk memperbaiki kualitas hidup dan kondisi sosial bangsa Indonesia secaralebih luas. Jadi, pengembangan kurikulum 2013 tidak hanya berkaitan dengan persoalankualitas pendidikan saja, melainkan kualitas kehidupan bangsa Indonesia secara umum.Muara dari semua proses pembelajaran dalam penyelenggaraan pendidikan adalahpeningkatan kualitas hidup anak didik, yakni peningkatan pengetahuan, keterampilan,dan sikap (aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang baik dan tepat di sekolah.Dengan demikian mereka diharapkan dapat berperan dalam membangun tatanan sosialdan peradaban yang lebih baik. Jadi, arah penyelenggaraan pendidikan tidak sekadarmeningkatkan kualitas diri,tetapi juga untuk kepentingan yang lebih luas, yaitu membangunkualitas kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang lebih baik. Dengan demikianterdapat dimensi peningkatan kualitas personal anak didik, dan di sisi lain terdapat dimensipeningkatan kualitas kehidupan sosial.Pada kurikulum 2013 telah disiapkan buku siawa yang dibagikan kepada seluruh siswauntuk mendukung proses pembelajaran dan penilaian. Selanjutnya guru dipermudah denganadanya buku pedoman dan panduan guru dalam pembelajaran. Di dalamnya terdapat materiyang akan dipelajari, metode dan proses pembelajaran yang disarankan, sistem penilaianyang dianjurkan, dan sejenisnya. Bahkan dalam buku untuk siswa terdapat materi pelajarandan lembar evaluasi tertulis dan sejenisnya. Kita menyadari bahwa peran guru sangat2Buku Guru Kelas VII SMP

penting sebagai pelaksana kurikulum, yaitu berhasil tidaknya pelaksanaan kurikulumditentukan oleh peran guru. Hendaknya guru: (1) memenuhi kompetensi profesional,pedagogi, sosial, dan kepribadian yang baik; dan (2) dapat berperan sebagai fasilitatoratau pendamping belajar anak didik yang baik, mampu memotivasi anak didik dan mampumenjadi panutan yang dapat diteladani oleh siswa.B. TujuanBuku panduan ini digunakan guru sebagai acuan dalam penyelenggaraan prosespembelajaran dan penilaian pendidikan agama Kristen (PAK) di kelas, secara khususuntuk hal-hal berikut.1. Membantu guru mengembangkan kegiatan pembelajaran dan penilaian PendidikanAgama Kristen di Sekolah Menengah Pertama.2. Memberikan gagasan dalam rangka mengembangkan pemahaman, keterampilan,dan sikap serta perilaku dalam berbagai kegiatan belajar mengajar PAK dalamlingkup nilai-nilai Kristiani dan Allah Tritunggal.3. Memberikan gagasan contoh pembelajaran PAK yang mengaktifkan siswa melaluiberbagai ragam metode dan pendekatan pembelajaran dan penilaian.4. Mengembangkan metode yang dapat memotivasi siswa untuk selalu menerapkannilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari siswa.C. Ruang LingkupBuku panduan ini diharapkan dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan prosespembelajaran yang mengacu pada buku siswa SMP kelas VII. Selain itu, buku panduanini dapat memberi wawasan bagi guru tentang prinsip pengembangan kurikulum 2013,fungsi dan tujuan pendidikan agama Kristen, cara pembelajaran dan penilaian PAK sertapenjelasan kegiatan guru pada setiap bab yang ada pada buku siswa.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti3

Bab 2PengembanganKurikulum 20134Buku Guru Kelas VII SMP

A. Prinsip Pengembangan KurikulumKurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalamanbelajar yang disediakan bagi siswa di sekolah. Dalam kurikulum ini terintegrasi filsafat,nilai-nilai, pengetahuan, dan perbuatan. Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan atauahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat pendidikan, pengusaha serta unsur-unsurmasyarakat lainnya. Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepadapara pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan siswa mencapaitujuan yang dicita-citakan oleh siswa, keluarga, dan masyarakat. Kelas merupakan tempatuntuk melaksanakan dan menguji kurikulum. Di dalamnya semua konsep, prinsip, nilai,pengetahuan, metode, alat, dan kemampuan guru diuji dalam bentuk perbuatan, yang akanmewujudkan bentuk kurikulum yang nyata dan hidup. Pewujudan konsep, prinsip, danaspek-aspek kurikulum tersebut seluruhnya terletak pada guru.Oleh karena itu, gurulah pemegang kunci pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum. Guruadalah perencana, pelaksana, penilai, dan pengembang kurikulum yang sesungguhnya.Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi, dan, menjadi pedoman bagipengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan tantanganperkembangan masyarakat.Prinsip-prinsip umumAda beberapa prinsip umum dalam pengembangan kurikulum. Pertama, prinsiprelevansi. Ada dua macam relevansi yang harus dimiliki kurikulum, yaitu relevansi keluar dan relevansi di dalam kurikulum itu sendiri. Relevansi ke luar maksudnya tujuan, isi,dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan,kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum juga harus memiliki relevansi didalam, yaitu ada kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yakniantara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian. Relevansi internal ini menunjukkansuatu keterpaduan kurikulum.Prinsip kedua adalah fleksibilitas. Kurikulum hendaknya memiliki sifat lentur ataufleksibel. Kurikulum menyiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang,di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yangberbeda. Suatu kurikulum yang baik berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannyamemungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktumaupun kemampuan, dan latar belakang anak.Prinsip ketiga adalah kesinambungan. Perkembangan dan proses belajar anakberlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus. Oleh karena itu, pengalamanpengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antarasatu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjangPendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti5

lainnya, juga antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan. Pengembangan kurikulum perludilakukan bersama-sama, dan selalu diperlukan komunikasi dan kerja sama antara parapengembang kurikulum SD dengan SMP, SMA/SMK, dan perguruan tinggi.Prinsip keempat adalah praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhanadan biayanya juga murah. Prinsip ini juga disebut prinsip efisiensi. Betapapun bagusdan idealnya suatu kurikulum, kalau penggunaannya menuntut keahlian dan peralatanyang sangat khusus dan mahal biayanya, maka kurikulum tersebut tidak praktis dansukar dilaksanakan. Kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasanketerbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia. Kurikulum bukanhanya harus ideal tetapi juga praktis.Prinsip kelima adalah efektivitas. Walaupun kurikulum tersebut harus sederhanadan murah tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaankurikulum yang dimaksud baik secara kuantitas maupun kualitas. Pengembangan suatukurikulum tidak dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan.Perencanaan di bidang pendidikan juga merupakan bagian yang dijabarkan dari kebijakankebijakan pemerintah di bidang pendidikan. Keberhasilan kurikulum akan mempengaruhikeberhasilan pendidikan. Kurikulum pada dasarnya berintikan empat aspek utama, yaitu:tujuan-tujuan pendidikan, isi pendidikan, pengalaman belajar, dan penilaian. Interelasiantara keempat aspek tersebut serta antara aspek-aspek tersebut dengan kebijaksanaanpendidikan perlu selalu mendapat perhatian dalam pengembangan kurikulum.B. Kompetensi IntiKompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi standar kompetensi lulusan(SKL) dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh mereka yang telah menyelesaikanpendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu. Merupakansuatu gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotorik) yang harus dipelajarisiswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi inti harusmenggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing element) kompetensidasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasivertikal dan horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalahketerkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelasatau jenjang di atasnya, sehingga memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi suatu akumulasiyang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalahketerkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan konten kompetensi6Buku Guru Kelas VII SMP

dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yangsama, sehingga terjadi proses saling memperkuat.Kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu berkenaandengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan(kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat kelompokitu menjadi acuan bagi kompetensi dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwapembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dansosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching), yaitu pada waktu siswabelajar tentang pengetahuan (kompetensi inti kelompok 3) dan penerapan pengetahuan(kompetensi Inti kelompok 4).Sebenarnya, sejak tahun 2011 Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan LitbangKemdikbud telah mulai mengadakan penataan ulang kurikulum seluruh mata pelajaranberdasarkan masukan dari masyarakat, pakar pendidikan dan kurikulum serta guru-guru.Ketika penataan sedang berlangsung, arah penataan berubah menjadi “pembaruan” totalterhadap seluruh kurikulum mata pelajaran yang dimulai pada pertengahan tahun 2012.Pemerintah menginginkan supaya ada keterpaduan antara satu mata pelajaran dengan matapelajaran lainnya. Dengan demikian diharapkan dapat membentuk wawasan dan sikapilmuwan dalam diri siswa. Melalui proses tersebut, siswa tidak memahami ilmu secarafragmentaris dan terpilah-pilah namun dalam satu kesatuan.Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dalam struktur kurikulum baru tidak adarumusan standar kelulusan kelas dan standar kompetensi tetapi diganti dengan kompetensiinti, yaitu rumusan kompetensi yang menjadi rujukan dan acuan bagi seluruh mata pelajaranpada tiap jenjang dan tiap kelas. Jadi, penyusunan kompetensi dasar mengacu pada rumusankompetensi inti yang ada pada tiap jenjang dan kelas. Kompetensi inti merupakan pengikatseluruh mata pelajaran sebagai satu kesatuan ilmu termasuk mata pelajaran pendidikanagama. Namun, mata pelajaran pendidikan agama tidak termasuk dalam model integratiftematis karena dipandang memiliki kekhususan tersendiri. Oleh karena itu, mata pelajaranpendidikan agama termasuk pendidikan agama Kristen tetap berdiri sendiri sebagai matapelajaran seperti sebelumnya.C. Kompetensi DasarKompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yangditurunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yangterdiri atas sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi intiyang harus dikuasai siswa. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikankarakteristik siswa, kemampuan awal, serta ciri suatu mata pelajaran. Mata pelajaransebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selaluPendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti7

diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofiesensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yangdikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkanmenurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif ataupun humanisme. Karena filosofi yangdianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi,maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkantidak perlu terikat pada kaidah filosofi esensialisme dan perenialisme.Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yangditurunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar SD/MI untuk setiap mata pelajarantercantum pada Lampiran 1A sampai dengan Lampiran 9 yang mencakup Pendidikanagama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budayadan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Daftar Tema danAlokasi Waktunya.D. Ciri Khas Kurikulum 2013Kurikulum 2013 memiliki beberapa ciri khas, antara lain sebagai berikut.1. Tiap mata pelajaran menduk

nilai-nilai luhur kemanusiaan. Pembelajaran agama diharapkan mampu menambah wawasan keagamaan, mengasah . terkait dengan penanaman karakter dalam pembentukan budi pekerti yang luhur. Karakter . Mengembangkan metode yang dapat memotivasi siswa untuk selalu menerapkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Related Documents:

Untuk mengetahui apakah buku guru dan buku siswa dapat digunakan guru dalam membimbing proses pembelajaran, perlu diadakan telaah dan analisa kesesuaian buku guru dan buku siswa. Karena itu penulis mencoba untuk menganalisis Kesesuaian Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas

2 3 A Pendahuluan 1. Gambaran Umum Buku Guru Ekonomi Buku Guru Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI disusun sebagai panduan untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Buku guru ini juga sebagai penunjang buku siswa sehingga ada keterkaitan antara buku pegangan siswa dan buku pegangan guru.

ANGGARAN KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2019 BERDASARKAN FUNGSI AGAMA Rp10.143 M 16,34% PENDIDIKAN Rp51.924 M 83,66% Total Anggaran Rp62.066 M Fungsi Pendidikan dimanfaatkan untuk peningkatan akses, mutu dan relevansi pendidikan pada pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan keagamaan dan pendidikan agama di satuan pendidikan umum

978-602-282-861-7 (jilid 4) Buku Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kelas IV SD Buku Guru Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti SD KELAS IV HET ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 ZONA 5 Rp15,100 Rp15,700 Rp16,400 Rp17,600 Rp22,600 KEME

Buku Guru Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti. Buku Guru adalah pedoman bagi guru dalam proses pembelajaran. Buku guru memuat lingkup materi, strategi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, pen

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 2 PEKUNCEN BANYUMAS Miftahudin, NIM. 082338040, udin miftah132@gmail.com Progran Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto) ABSTRAK Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang sangat penting bagi

Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ISBN: 978-602-282-405-3 (jilid lengkap) 978-602-282-408-4 (jilid 3) MILIK NEGARA TID AK DIPERD A GANGKA N Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti x Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK SMA/MA/ SMK/MAK

vi Buku Guru Kelas 1 SD/MI Bagaimana Menggunakan Buku Guru? Buku Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan Buku Siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan memperhatikan hal-hal sebagai b