LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN BUDIDAYA SAYUR-SAYURAN KELOPOK .

3y ago
26 Views
2 Downloads
3.02 MB
15 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Anton Mixon
Transcription

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN BUDIDAYA SAYUR-SAYURANKELOPOK TANI LILI BONA, DESA NEFOKO, KECAMATAN MOLLO UTARA,KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATANI. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang“Pelatihan Budi daya Sayur-sayuran ” di desa Nefokoko, Kecamatan Mollo Utara,Kabupaten Timor Tengah Selatan merupakan salah satu pilot program pengembanganagribisnis yang diselenggarakan oleh Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatAgribisnis Perdesaan (PNPM-AP). Pelatihan tersebut telah dirancang secara partisipatifoleh kelompok Tani ”Lilin Bona” sebagai upaya pengembangan usaha sayur-sayuran diDesa NefokokoAgribisnis adalah kegiatan usaha menanam atau memelihara ternakyangdilakukan petani baik dalam bentuk kelompok atau perorangan untuk mengahsilkanproduksi tanaman atau ternak (buah, biomas, umbi, ekor dan lainnya) yang dipasarkandan menguntungkan petani atau kelompok usahatani.Budidaya sayur-sayuran merupakan salah satupeluang bisnis bagi petanisesuai potensi dan sumberdaya yang tersedia, karena komoditi sayur-sayuran dapatdiusahakan dan dilakukan oleh sebagian besarkonsumsi keluarga maupunrumah tangga petani baik untukuntuk dijual sebagai sumber uang tunai.Kondisi riil diKecamatan Mollo Utara menunjukkan bahwa lingkungan alam dengan geografisnyaberbukit, dengan cuaca dan potensi lahan yang cukup mendukung bagi pengembanganusaha tani sayur – sayuran.Praktek budidaya sayur – sayuran di Desa Nefokoko, Kecamatan Mollo Utaradilakukan bertujuanuntuk konsumtif dan masih sangat sedikit yang berorientasi kearah bisnis. Hal ini sebagai akibat karena, minimnya pengetahuan dan keterbatasandalam hal penguasaan teknologi, mengakibatkan kurang berdayanya masyarakat tanidalam mengusahakan dan mengembangkan tanaman sayur -sayuran.Teknologipertanian belum mengalami perubahan yang berarti, dimana petani masih tetap denganteknologi ladang berpindah yang bersifat eksploitatif. Akibatnya, lahan pertanian sakitdan semakin miskin hara dan produktivitasnya semakin rendah.

Penyebabbelum optimalnya peningkatan pendapatan petani, di antaranyaadalah, pengelolaan tanaman sayuran yang masih tradisional, dimana belummenggunakan bibit unggul, kurangnyaperlakukan pemupukan serta pengendalianhama dan penyakit, sehingga produksi yang diharapkan tidak mencapai maksimal,bahkan tidak mencukupi kebutuhan konsumsi keluarga sendiri.Disamping faktor pengelolaan, faktor lain yang menyebabkan produksi sayursayuran rendah adalah tingkat kesuburan tanah. Rata – rata petani selama ini belummampu memberi perlakuan yang optimal, sehingga produktivitas tanaman sayuran jugabelum optimal. Selain itu, pada musim tertentu, harga penjualan menjadi sangatmerosot karena volume produksi melimpah, hingga menyebabkan petani sendiri tidakberdaya dalam hal pemasaran.Program PNPM-AP tidak hanya meningkatkan pengetahuan petani dalam praktekusahatani sayur-sayuran, tetapi juga memfasilitasi petani dalam penguatan usahakelompok dan pemasaran. Diharapkan melalui program ini: a) petani dapatmempraktekkan budidaya sayur-sayuran dengan baik dan benar mulai dari pengolahantanah, pembibitan sampai pasca panen; b) petani dapat mempraktekkan pembuatanpupuk organik dan biopesitisida; c) dalam jangka panjang, diharapkan terjadipeningkatan pendapatan petani dari usaha sayur-sayuran yang mempunyai peluangpasar danyang diusahakan; d) petani dapat mempersiapkan instrumentasi yangdibutuhkan dalam mengakses pasar dan alternative sumber permodalan; serta d) petanidapat melakukan penataan kelembagaan kelompok tani budi daya sayur-sayuran yangberorientasi pada pasar dan menguntung petani.1.2. TujuanAdapun tujuan dari Pelatihan ini adalah :1. Peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang ManajemenKelompok Tani2. Peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani tentangBudidaya sayur – sayuran (Teknik Produksi, pengeloaan hasil dan Pemasaran)3. Peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknikpembuatanpupuk organik2

4. Peserta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknik pembuatan danpemanfaatan biopestisida dan pemanfaatannya pada tanaman sayur-sayuran5. Peserta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembuatan Demplot sayursayuranII. METODA PELATIHAN2.1. Waktu dan Lokasi PelatihanPelatihan Budidaya sayur – sayuran telahdilakukan di Desa Nefokoko,Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang telah berlangsung daritanggal 5 – 8 Februari 2009.2.2. Peserta Pelatihan dan pelatihPesertaPelatihan Budidayasayur – sayuran berjumlah 22 oarang dansemuanya wanita tani yang tergolong dalamkelompok tani “Lilin Bona”Nefokoko, Kecamatan Mollo Utara – TTS,sedangkanDesaFasilitator/pelatih sertapendamping teknis pelatihan dan demplot kegiatan ini adalah tenaga ahli pelatihan dibidang hortikultura/sayur - sayuran dari BDSP pemenang yaitu dari Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Timur.2. 3. Materi PelatihanPenggadaan materi pelatihan yang telah dipersiapkan oleh BDSP dan andemoplotmenjaditanggungjawab TPK bersama petani peserta pelatihan Budidaya Sayur – Sayuran.2. 4. Metoda PelatihanMetode pelatihan yang digunakan adalah metode yang menggunakan prinsipPembelajaran Orang Dewasa (POD), dilakukan secara partisipatif dengan metodemetode ceramah (30 %), diskusi kelompok danpraktek sesuai dengan bahan danmateri yang tersedia di lokasi pelatihan.5. KurikulumPelatihan menggunakan metoda ceramah (penyampaian materi/modul di kelas),praktek dan diskusi secara partisipatif.Praktek terdiri atas dua jenis yaknimelaksanakan praktek yang disiapkan pada setiap modul (implementasi teori) dan3

mempersiapkan lokasi demoplot. Tim BDSP membuka tidak membatasi diri dalammemberikan pengetahuan sehingga bersedia berdiskusi dengan petani selama berada didesa.Materi untuk berlatih (modul) disesuaikan dengan tujuan pelatihan, yakni: (1)Manajemen Kelompok, (2) Budidaya Sayur – sayuran, (3) Pembuatan dan pemanfaatanpupuk organik, (4) Pembuatan pestisida nabati atau bio pestisida, (5) Analisis usahasayur-sayuran, dan (6) Membuat Rencana Kerja Tindak lanjut (RKTL):Tabel 1. Matriks Kurikulum mpok TaniSub PokokBahasan Perkenalanantara peserta,BDSP, fasilitatordan panitiapelatihan Sayursayuran Membangun suasanakebersamaan dan salingmengenal PermberdayaanKelompok tani2BudidayasayuranTeknik dasarbudidayasayuranMetodaPelatihTatap mukadan diologTeam Peserta mengetahuipentingnya pembentukankelompok yang mandiridan tugas Ketua kelompk Peserta memahamipotensi desa dan teknikmembuat RUACeramah danDiskusiHendrik Mdan I. K.LidjangCeramah,Diskusi danpraktekHendrik M. Rencana UsahaKelompok (RUK) Peserta memahamibagaimana membuat RUKuntuk usahatani dan nonusahatani kelompokCeramah,Diskusi danpraktekHendrik M. Pengolahan tanah Peserta mengetahuibagaimana teknikpengolahan tanah yangsesuai dengan jenistanaman sayur-sayuran. Peserta mengenali bibityang baik dan bermutumendukung produksi Peserta dapat memahamipentingnya ketepatanwaktu tanam Peserta dapat memahamipentingnya pemupukandan dosis yang dianjurkanCeramah,diskusi, danpraktekHendrik M. IK. Lidjang, Y.BombodanDedy Gaus Potensi desa danRencana Usahaanggota (RUA)BTujuan Persiapan benihsayur-sayuran Penanaman TeknikPemupukan Teknik Peserta mengenal hama4

pengendalianhama penyakitsayur-sayuran Panen Analisa usahasayur-sayuran3Membangundemoplot Praktek teknikbudidayaCPembuatanpupuk organikPengenalanpupuk organik Manfaat pupukorganik45Pembuatan danteknik aplikasipupuk a67Pembuatan danteknik aplikasibiopestisidaDRencana kerjatindak lanjut(RKTL)2.6. Manfaatbiopestisida Identifikasitumbuhan lokalyang berpotensisebagaibiopestisidapenyakit penting padatanaman jeruk & teknikdasar pengendalian Peserta memahami teknikdan waktu panen yangtepat Peserta mengetahui teknikperhitungan uasatanisayur-sayuran Petani dapatmelaksanakan teknikbudidaya sayur-sayuransecara baik dan benar Peserta mampumemahami manfaat,kelebihan dan kekuranganpupuk organik Peserta dapat terampilmembuat pupuk organikdari bahan-bahan lokaldan bio-urine Peserta memahamikeuntungan dan kerugianpenggunaan pestisidanabati Peserta mengenali jenisjenis tumbuhan lokal yangberpotensi sebagaibiopestisida Peserta dapat membuatbiopestisida sendiri dandapat mengaplikasikannya Peserta dapatmerumuskan RKTLDiskusi,praktekHendrik Mdan DedyGausCeramah,diskusiHendrik Mdan I. K.LidjangPraktek,diskusiHendrik Mdan D. GausCeramah,diskusiI. K. Lidjang,Hendrik Mdan D. GausPraktek,diskusiI. K. Lidjang,Hendrik Mdan D. GausDiskusi,praktekTeamJadwal dan Pelaksanan kegiatanAdapun kegiatan yang dilakukan selama pelatihan diuraikan sebagai berikut:Rabu, 4 Pebruari 2009. Tim BDSP tibadilokasi pelatihan Desa Nefokoko, Kwcamatan Mollo Urata,Kabupaten Timor Tengah selatan.5

TPK mengumpulkan beberapa peserta, BDSP, parata desa Nefokoko untukmembahas persiapan dan pelaksanaan pelatiohan budidaya sayur-sayuranKamis, 5 Pebruari 2009 Peserta pelatihan sebanyak 22 orang bersama aparat desa, anggota TPK dan kadermelakukan perkenalan dengan BDSP sambil menunggu Ketua Tim PengelolaKegiatan (TPK) dan Fasilitaor Kecamatan (FK) untuk membuka pelatihan budi dayasayur-sayuran Karena Ketua TPK dan FK sampai dengan acara makan siang belum berada ditempat pelatihan, maka peserta bersama BDSP dan Aparat Desa setempat meninjaulokasi rencana domoplot yang berlokasi di Dusun I, Desa Nefokoko dengan jaraklebih kurang 2 km dari kantor Desa NefokokoJumat, 6 Pebruari 2009 Acara pembukaan bertempat di gedung Kantor Desa Nefokoko. Acara pembukaandiikuti seluruh peserta, Aparat Desa Nefokoko, kader desa, dan FK kecamatan MoloUtara. Kegiatan pelatihan dibuka oleh Kepala Desa Nefokoko dan dilanjutkan arahandari FK (Bapak D. Oematan). Materi Pelatihan: Manajemen kelompok-Ceramah dan diskusi tentang pengertian kelompok tani-Ceramah dan diskusi manfaat berkelompok-Ceramah dan diskusi Struktur organisasi kelompok tani-Ceramah dan diskusi Tugas Ketua kelompok tani-Ceramah dan diskusi mendalami potensi desa usahatani dan non usahatani-Ceramah, diskusi dan Praktek membuat Rencana Usaha Anggota (RUA)-Ceramah, diskusi dan praktek teknik pembuatan Rencana Usaha Kelompok (RUK)Materi Pelatihan: Budidaya sayur –sayuran-Ceramah dan diskusi tentang pengolahan tanah-Ceramah dan diskusi Persiapan benih bermutu baik-Ceramah dan diskusi Penanaman-Ceramah dan diskusi pemupukan-Ceramah dan diskusi Pengendalian hama dan penyakit6

Ceramah dan diskusi teknik dan waktu panen yang tepatMateri Pelatihan : Pembuatan Bio-pestisida-Ceramah dan diskusi pengertian bio-pestisida-Ceramah dan diskusi sumber Bio-pestisida dari bahan lokal-Ceramah dan diskusi manfaat bio-pestisida pada hama dan penyakitSabtu, 6 Pebruari 2009 Materi Pelatihan: Pembuatan pupuk organik-Ceramah dan diskusi pemanfaatan pupuk organik-Cerama dan diskusi bahan-bahan pupuk organik-Praktek cara membuat pupuk organikMateri Pelatihan: Pembuatan bio pestisida-Penjelasan dan praktek pembuatan bio-pestisida-Praktek cara membuat bio pestisida dari beberapa bahan lokalMateri Pelatihan: Budidaya sayur –sayuran-Penjelasan dan praktek pengolahan tanah untuk demoplotMinggu, 7 Pebruari 2009 Materi Pelatihan : Budidaya sayur-sayuran-Ceramah, diskusi dan praktek Analisis Ekonomi (perhitungan) usahatani sayursayuran Penyusunan alokasi waktu dalam Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) kelompo Evaluasi peserta terhadap materi dan pelaksanaan pelatihan1. Apa yang dimaksud Agribinis?2. Apa yang disebut kelompok tani dan apa tugas Ketua Kelompok?3. Bagaimana cara budidaya sayur-sayuran yang benar?4. Bahan-bahanapa saja yang tersedia di Nefokoko sebagai baban untukmembuat Biio-pestisida?5.Bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik7

Penutupan-Acara penutupan kembali dilakukan di kantor desa Nefokoko oleh kepala desaNefokoko. Dalam Arahannya pelatihan ini merupakan tahap awal yang manaanggota kelompok harus berusahatani lebih baik dan mentaati RTL yang telahdibuat.III.3.1HASIL PELATIHANPartisipasi Peserta dan Pemahaman Materi PelatihanPeserta cukup aktif dalam kegiatan diskusi dan praktek yang dilakukan danseluruh peserta mengikuti jalannya pelatihan dari awal hingga berakhirnyakegiatan walaupun pada hari minggu3.2Permasalahan/Kendala yang dihadapiSelama persiapan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan, Tim BDSP mengalamibeberapa kendala/masalah, antara lain : inggamempengaruhi proses belajar mengajar terutama kegiatan dalam kelas Kebiasaan petani yang kurang tepat waktu kegiatan, dimana kesepakatan kegiatanharian dimulai jam 08.00 wita bergeser ke jam 09.00 wita. Hal ini mempengaruhijadwal harian. Pemilihan lokasi Demplot kelompok yang disiapkan letaknya jauh dari jalan sehinggakurangrepresentatif untuk tujuan penyuluhan/promosi (show window) danmonitoring dan evaluasi. Pemeliharaan sapi dalam kandang oleh petani yang kurang, menyebabkankurangnya penyediaan pupuk kandang sebagai bahan campuran tanah penutuptanaman dan sebagai bahan campuran pembuatan pupuk organik.3.3RKTLHasil kesepakatan kelompok dalam kegiatan pelatihan PNPM-AP petani sayur-sayuran kelompok tani Lilin Bona adalah dibuatnya rencana kerja tindak lanjut (RKTL)8

kelompok. Lahan yang disiapkan seluas 16 are, yang akan ditanami sayur kangkungdarat, Kubis/kol dan buncismonokultur. Kondisi lahan saat ini sudah dibersihkan dansetengah bahagian belum terolah karena keterbatasan waktu saat pelatihan.Tabel 2. RKTL kelompok Tani “Lilin Bona”No.Kegiatan1234567Lanjutan pengolahan tanahPersemaian KubisTanam Kangkung dan BuncisTanam KubisPemupukan IPemupukan IIBDSP berkunjung ke DemoplotTanggalKegiatan13 Februari 200916 Februari 2009DisesuaikanDisesuaikanDisesuaikanDisesuaikanDi atas 20 MaretKeteranganRencana usaha sayur-sayuran berdasarkan Prioritas pada lahan yang ipersiapkanuntuk usaha sayur sayuran:1. Kubis/koll2. Cabe Rawit3. Kacang panjang4. kangkung5. Bawang merah6. Kacang merah7. Bawang putih8. Buncis9. Petsai (knsumsi10. Sawi (komsumsi)Diharapkan TPK dapat mempersiapkan bibit sayur-sayuran lebih cepat untuk dapatditanam pada lokasi demoplot.3.4Hasil Pelatihana. Peningkatan pengetahuanHasil evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan petani tentang usahatanisayur-sayuran sangatminim,namun hasilevaluasimenunjukkan bahwapengetahuan petani telah meningkat. Hal ini memberi petunjuk bahwa keseriusanpeserta mengikuti pelatihan cukup tinggi, dan materi yang disampaikan mudah9

dipahami. Meskipun demikian dampak peningkatan pengetahuan terhadap perbaikanpraktek budidaya jeruk masih perlu dipantau pada waktu mendatang.b. Prospek ke depanProspek peningkatan produksi sayur-sayuran sangat terbuka. Hal ini ditandaidari. (a) Tanaman sayur-sayuran telah lama dikembangkan petani di desa namunmasih pada skala rumah tangga, (b) Peserta pelatihan berniat mengusahakan sayursayuran dalam skala yang lebih luas yang akan ditanam pada lahan sawah setelahpanen padi pada bulan Mei 2009,dan(c) Potensi air pada musim kemarauberpeluang untuk pengembangan usaha sayur-sayuran dalam skala luas Hal inimemberi petunjuk bahwa potensi agribisnis sayur-sayurandapat berkembangapabila teknologi budidaya diterapkan oleh petani.IV. PENUTUP4.1Kesimpulana. Pemahaman tentang pentingnya berkelompok dan manfaat yang diperolehapabila petani berkelompok cukup baiksehingga ke depan apabila petanitergabung dalam kelompok tani akan menjadi unit agribisnis sayur-sayurandalam skala besar, Hal ini terlihat bahwa peserta dapat merencanakan usahaagribisnis sayuran yang terencana yang tertuang dalam RUA dan RUK.b. Pengetahuan dan ketrampilan petani dalam budidaya sayur-sayuran di desaNefokoko telah meningkat sehingga dapat mendorong petani untuk memperbaikipraktek berusahatani sayuran.c. Peserta pelatihan semakin sadar bahwa usahatani sayur sangat menguntungkanapabila usaha sayuran dikelola dengan baik;d. Tenik pembuatan pupuk organik dan Bio-pestisida merupakan hal baru bagipetani desa Nefokok. Keduanya merupakan pendorong usahatani sayuran secaraberkelanjutan dan berwawasan lingkungan;e. Peserta pelatihan dapat menyusun RKTL sebagai agenda kerja kelompok taniuntuk lahan demoplot.10

4.2SaranPeningkatan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan melalui pelatihanperlu diikuti dengan pendampingan secara rutin agar sasaran pelatihan untukpengembangan agribisnis sayuran dapat tercapai dan disertai peminjaman modal usahadari UPKPNPM AP Kecamatan Mollo Utara atau Satuan Kerja Pemerintah Daerahsetempat.11

FOTO KEGIATAN PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA SAYUR-SAYURANDI NEFOKOKO12

13

14

15

usaha tani sayur – sayuran. Praktek budidaya sayur – sayuran di Desa Nefokoko, Kecamatan Mollo Utara . peningkatan pendapatan petani dari usaha sayur-sayuran yang mempunyai peluang . Kacang panjang 4. kangkung 5. Bawang merah 6. Kacang merah 7. Bawang putih 8. Buncis

Related Documents:

Pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Pangan 7. Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian 8. Pelatihan Budidaya padi dan Jagung 9. Pelatihan Budidaya Hortikultura (Sayur dan Buah-Buahan) 10. Pelatihan Budidaya Bawang Merah 11. Pelatihan Budidaya Hidroponik

1. Memberikan Pelatihan Tonis A 2. Memberikan Pelatihan Gerak dan Lagu B 3. Memberikan Pelatihan Kaligrafi C 4. Memberikan Pelatihan Menyulam D 5. Memberikan Pelatihan Menbuat Kerajinan Kain Flanel E 6. Memberikan Pelatihan Membuat Paper Craft F 7. Memberikan Pelatihan Membuat Origami G 8. Memberikan Pelatihan Membuat Bunga dari Sedotan H .

Pembesaran Ikan Karper di kolam BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR. Budidaya Rotifera v PERISTILAHAN Aerasi : Pemberian udara ke dalam air untuk penambahan oksigen. Aerator : Alat bertenaga listrik yang berfungsi menambahkan udara ke dalam air untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut Blower/Aerator : Alat untuk menyalurkan udara ke dalam air budidaya Budidaya : Suatu kegiatan pemeliharaan organisme. DO .

1) Proposal kegiatan 2) Surat permohonan 3) Surat izin 4) Laporan kegiatan mahasiswa 02 Pembinaan/Pelatihan Kegiatan Mahasiswa (Bantuan Dana, Konseling, dll.) 1) Surat rekomendasi 2) Hasil psikotes 3) Laporan kegiatan 03 Lomba Kegiatan Kemahasiswaan Lokal, Nasional, Internasional 1) Proposal 2) Laporan kegiatan lomba

A. Pelatihan Khitobah 1. Pengertian Pelatihan Khitobah Pelatihan khitobah berasal dari dua kata yaitu pelatihan dan khitobah. Pelatihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses, cara, perbuatan melatih, kegiatan atau pekerjaa

Aspek Sosial Usaha Budidaya Rumput Laut VIII. Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut IX. Pencatatan Kegiatan Budidaya X. Daftar Pustaka Daftar Isi ii Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT -

Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar Cahaya Maju merupakan kelompok usaha yang ada di Desa Rantau Tijang Kabupaten Tanggamus. Pengembangan budidaya ikan air tawar dari mulai dibentuknya kelompok budidaya ikan air tawar tahun 2016 sampai dengan saat ini selalu mengalami kenaikan dari tahun 2016-2018. Budidaya ikan Air Tawar merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, karna .

CIE IGCSE Business Studies Paper 1 Summer & Winter 2012 to 2015 . UNIVERSITY OF CAMBRIDGE INTERNATIONAL EXAMINATIONS International General Certificate of Secondary Education MARK SCHEME for the May/June 2012 question paper for the guidance of teachers 0450 BUSINESS STUDIES 0450/11 Paper 1 (Short Answer/Structured Response), maximum raw mark 100 This mark scheme is published as an aid to .