Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT

2y ago
60 Views
2 Downloads
883.11 KB
20 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Braxton Mach
Transcription

SUSTAINABLESEAFOODSUSTAINABLEIDSEAFOOD2014W W F - I N D O N E S I A N AT I O N A L C A M PA I G NWWF- IndonesiaGedung Graha Simatupang,Tower 2 unit C, Lantai 7Jalan Letjen TB Simatupang Kav. 38,Jakarta Selatan 12540Misi WWFUntuk menghentikan terjadinya degradasi lingkungan dan membangunmasa depan dimana manusia hidup berharmoni dengan alam.www.wwf.or.idBetter Management Practices WWF-Indonesia / Nur AHYANIPhone 62 21 7829461Seri Panduan Perikanan Skala KecilBUDIDAYA RUMPUT LAUTGracilaria sp. DI TAMBAKEdisi 1 Juni 2014

Kata PengantarPuji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas selesainya penyusunanBetter Management Practices (BMP) Budidaya Rumput Laut Gracilaria sp. diTambak. BMP ini merupakan panduan praktis yang dapat diterapkan oleh parapembudidaya rumput laut skala kecil untuk mewujudkan praktek budidaya yangbertanggung jawab dan berkelanjutan.Penyusunan BMP ini telah melalui beberapa proses yaitu studi pustaka,pengumpulan data lapangan, internal review tim perikanan WWF-Indonesiaserta Focus Group Discussion (FGD) dengan sejumlah ahli budidaya rumputlaut sebagai bagian dari external expert reviewer. BMP ini merupakan livingdocument yang akan terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan dilapangan serta masukan pihak-pihak yang bersangkutan.Better Management PracticesSeri Panduan Perikanan Skala KecilBUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAKEdisi 1 Juni 2014ISBN 978-979-1461-37-5 WWF-IndonesiaPenyusun dan EditorKontributorPenerbitKredit: Tim Perikanan WWF-Indonesia, Boedi Sardjana Julianto,Badrudin: Asdar Marzuki, Jana T. Anggadiredja, Muliati Latief,Sulkaf Latief, Farid Ma'ruf, Badreini, Emma, Tri SupratnoKP, M. Miftahudin, Badrudin, Arfiana Budidati Jindan, Hasni: WWF-Indonesia: WWF-IndonesiaUcapan terima kasih yang tulus dari kami atas bantuan, kerjasama, masukan dankoreksi pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan BMP ini yaitu DirektoratJendral Perikanan Budidaya (DJPB), DKP Propinsi Sulawesi Selatan, BRPBAPMaros, BBPBAP Jepara, Komisi Rumput Laut Indonesia, Indonesia SeaweedSociety, Jasuda, Kospermindo-Asperli, Celebes Seaweed Group, UniversitasHasanuddin, dan Kelompok Muara Rejeki-Pekalongan.Kami senantiasa terbuka kepada semua pihak atas segala masukan yangkonstruktif demi penyempurnaan BMP ini, serta kami memohon maaf jikaterdapat kesalahan dan kekurangan pada proses penyusunan dan isi dari BMPini.Juni 2014Tim PenyusunWWF-IndonesiaBetter Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK i

Daftar IsiDAFTAR ISTILAH ( GLOSSARY )Epifit: Tumbuhan yang menggunakan tumbuhan lain sebagaiFotosintesis: Proses pemanfaatan cahaya matahari untuk mengubah WWF-Indonesia / Nur AHYANItempat hidupnya.karbondioksida dan air menjadi karbohidrat yang dilakukanoleh tumbuhan hijau dan juga beberapa organisme lainnya.Geosmin: Senyawa organik yang dihasilkan oleh mikrobiayang menimbulkan bau tanah.HamaLaju Pertumbuhan Harian: Tumbuhan atau hewan penganggu pada tumbuhan budidaya.: Persentase pertambahan berat setiap hari selamapemeliharaan.MorfologiPenyakit Ice - Ice: Bentuk atau penampakan luar dari suatu organisme.: Penyakit dengan ciri-ciri serangannya yaitu rumput lautmemutih terutama pada bagian pangkal.PhosphatKata Pengantar . iDaftar Isi . iiDaftar Istilah (Glossary) . iiifitoplankton.PolikulturPendahuluan . 1Pembentukan Kelompok/Forum Pembudidaya Rumput Laut . 3Perencanaan dan Persiapan Budidaya Rumput Laut . 5A. Perencanaan . 5B. Persiapan Budidaya Rumput Laut . 6IV. Penanaman Rumput Laut Dan Perawatan . 11A. Persiapan tambak . 11B. Bibit Rumput Laut . 13C. Penanaman . 15D. Perawatan / Pemeliharaan . 17V.Hama dan penyakit pada budidaya Gracilaria . 19VI. Panen dan Pasca Panen . 21A. Cara Melakukan Panen . 21B. Penanganan Pasca-Panen . 211. Pengeringan. 212. Pengepakan dan penyimpanan . 233. Pemasaran dan pengiriman. 25VII. Aspek Sosial Usaha Budidaya Rumput Laut . 26VIII. Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut . 27IX. Pencatatan Kegiatan Budidaya . 29X.Daftar Pustaka . 32ii Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK: Metode budidaya perikanan dengan menggunakan lebihdari satu species dalam satu wadah pemeliharaan.Seleksi varietasI.II.III.: Unsur hara makro yang esensial bagi tumbuhan di air atau: pemilihan bibit rumput laut berdasarkan penilaianperforma morfologi (tampakan luar) terbaik dengan lajupertumbuhan tertinggi.Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK iii

Gracilaria banyak dibudidayakan sendirisecara monokultur ataupundibudidayakan dengan ikan maupunI. PENDAHULUANGracilaria merupakan salah satu jenis rumput laut penghasil agar-agaratau disebut dengan agarophytes. Selain Gracilaria, rumput lautpenghasil agar-agar lainnya adalah Gelidium, Pterocladia, danGelidiela. Pada tahun 2009 total produksi agarophytes di Indonesiamencapai 35.050 ton kering yang 81,60 % -nya (28.600 ton) diserapoleh industri nasional dan sisanya diserap industri luar negeri(Anggadiredja, dkk 2011). Gracilaria dalam hal ini memberikankontribusi paling besar ( 90 %) untuk menyumbang bahan baku agaragar dibandingkan dengan genus agarophytes yang lainnya.Hal inidikarenakan Gracilaria banyak dibudidayakan di tambak-tambak,sedangkan agarophytes lainnya masih dipanen dari alam.1 Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK WWF-Indonesia / Nur AHYANI WWF-Indonesia / Nur AHYANI WWF-Indonesia / Agis RIYANIudang secara polikultur. Input budidayayang rendah dan kemudahan teknologiyang diterapkan mendorong parapembudidaya kecil untukmembudidayakan komoditas ini.Berbagai panduan telah dikembangkanbeberapa pihak untuk memberikanpetunjuk kepada para pembudidayauntuk meningkatkan produksiGracilaria. WWF-Indonesia sendirimenyusun BMP ini berdasarkan padaPenamaan Gracilaria sp.Gracilaria sp. termasuk dalam kelasalga merah (Rhodophyta) dengannama daerah yang bermacammacam: sango-sango, rambukasang, janggut dayung, dongidongi, bulung embulung, agar-agarkarang, agar-agar jahe, blung sangu,dan lain-lain. Rumput laut jenis iniyang lebih dikenal dengan Gracilaria,memiliki banyak jenis dengan sifatsifat morfologi dan anatomi berbedabeda seperti: Gracilaria confervoides,Gracilaria gigas, Gracilarialichenoides, Gracilaria crasa,Gracilaria blodgettii, Gracilariaarcuta, Gracilaria taenioides,Gracilaria eucheumoides, danbanyak lagi. Beberapa ahli mendugabahwa rumput laut marga Gracilariaverrucosa memiliki jenis yang palingbanyak dibandingkan dengan rumputlaut marga lainnya.praktek-praktek budidaya Gracilariayang ada di Indonesia, khususnyaSulawesi Selatan dan Jawa Tengahdengan tujuan untuk menjagakeberlanjutan usaha budidaya Gracilariamelalui pengelolaan budidaya yangbertanggung jawab.Penyusunan BMP ini diharapkandapat dijadikan sebagai acuan bagipembudidaya untuk menjagakeberlanjutan usaha budidayaGracilaria melalui praktek-praktekBetter Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK 2

PEMBENTUKAN DAN JUMLAH ANGGOTA KELOMPOK SEBAIKNYAMEMPERTIMBANGKAN KEMUDAHAN PENGELOLAAN SUATU KAWASANBUDIDAYA RUMPUT LAUT DAN KOORDINASI ANTAR ANGGOTA KELOMPOKII. PEMBENTUKAN KELOMPOK/FORUM PEMBUDIDAYA RUMPUT LAUT WWF-Indonesia/ Ade Novia Putrilebih dari 25 orang. Wanita dalam hal inimemiliki hak yang sama untuk menjadianggota kelompok.3. Kelompok pembudidaya didampingi olehpendamping lapangan, contohnya PetugasPenyuluh Lapangan (PPL) Perikanan daripemerintah setempat.4. Memiliki kegiatan produktif yang sama,yaitu budidaya rumput laut.TINGKATAN KELOMPOK DAN PENGESAHANNYAPentingnya bekerja dalam kelompokserta penguatan kelompok :1. Bekerja secara berkelompokmerupakan salah satu hal pentingbagi pembudidaya dalam budidaya5. Mengadakan pertemuan rutin secaraberkala, minimal satu kali dalam duaminggu.Pertemuan Kelompok PembudidayaDalam upaya meningkatkan posisitawar dan membina kebersamaanuntuk menjaga keberlanjutan usahabudidaya Gracilaria yang dilakukan,sebaiknya pembudidaya dapatbergabung dalam kelompok formalpembudidaya, dengan kriteria sebagaiberikut:Gracilaria sp. Pembudidaya bisamempunyai kekuatan, daya tawaryang lebih tinggi untuk pemasaranbisa lebih efisien denganpengiriman minimal satu container20 ton secara langsung ke eksporteratau pabrik agar-agar.2.Penguatan kelompok dapatdilakukan dengan menjalin8. Mengupayakan kemitraan dengan pihakterkait.9. Sebaiknya kelompok dibentuk denganpertimbangan lokasi budidaya yangberdekatan sehingga memudahkanpengelolaan.1. Mendapatkan pengesahan dari tingkat desadan dibina oleh Dinas Perikanan setempat.2. Terdiri dari beberapa orang anggota.Idealnya, satu kelompok beranggotakan 1025 orang dan apabila pengorganisasiankelompok sudah kuat, jumlah anggota bisa3 Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAKKETUA KELOMPOKSEBAIKNYA ADALAHSALAH SATU PEMBUDIDAYAITU SENDIRIKelompok tingkat lanjut mendapatkanpengesahan dari camat. Kelompok inimerupakan pengembangan kelompokpemula yang mempunyai aturan kelompokdan menerapkannya dalam usahanya.Gracilaria sp. dan biaya operasional6. Memiliki kepengurusan yang dipilih secarademokratis, keanggotaan kelompok jelas,dan memiliki sistem administrasikelompok. Ketua kelompok sebaiknyaadalah pembudidaya itu sendiri.7. Memiliki kepemimpinan yang baik.Kelompok tingkat pemula mendapatkanpengesahan dari kepala desa dan dibentukberdasarkan hamparan atau lokasi kerjadengan jumlah anggota 10 – 25 orang.kerjasama antara kelompok denganlembaga swadaya masyarakat,pemerintah dari tingkat desasampai provinsi maupun denganpihak swasta, terutamaKelompok tingkat madya mendapatkanpengesahan dari bupati dengan tingkatusaha yang lebih baik dari kelompok tingkatlanjut dengan pengelolaan keuangan yangbisa dipertanggungjawabkan kepadaanggotanya.Kelompok tingkat utama mendapatkanpengesahan dari gubernur yang tingkatusahanya berkembang pesat dan lebih baikdari kelompok madya dengan pengelolaankeuangan yang bisa dipertanggungjawabkankepada anggotanya dan masyarakat.Selain mengeluarkan Surat Keputusan untukmemenuhi peryaratan legal formal kelompok,pemerintah mempunyai peran yang pentingdalam pengembangan kelompok yaitu denganmenempatkan penyuluh lapangan minimalsatu orang setiap kecamatan untuk membantupengembangan kelompok.Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK 4

Penetapan lokasi budidayaditentukan berdasarkan sifatfisik, kimia dan biologi tanah danair lahan budidaya melaluipengujian dan atau melaluipenyelenggaraan test plot ditambak.Perencanaan ditinjau ulangsetiap dua bulan atau satu siklustanam Gracilaria. Berdasarkanhasil panen dan analisa hasilusaha dalam satu siklus selamasetahun maka dapat ditentukankelayakan budidaya Gracilaria dilokasi yang akan ditetapkanuntuk budidaya Gracilaria.PENENTUAN KALENDER MUSIM TANAMPersiapan Lokasi BudidayaPenentuan kalender musim tanam sangatpenting dilakukan karena pertumbuhan danperkembangan Gracilaria sangat dipengaruhioleh musim. Setiap daerah memiliki musimtanam berbeda karena curah hujan dan pasangsurut yang berbeda pula, misalnya berdasarkanproduksi 2009 - 2011, pertumbuhan dan produksiGracilaria sangat bagus di Takalar pada bulanMaret - Juli, sedangkan bulan Agustus mulaiberkurang produksinya. Penentuan kalendermusim tanam dapat dilakukan ditentukan sendirioleh pembudidaya dengan cara sebagai berikut :Dalam menentukan lokasi budidayarumput laut, harus mempertimbangkanaspek - aspek berikut:Catat dan analisa data lapangan tentangpertumbuhan, produksi, insidensi hama danpenyakit serta kondisi lingkungan sekitarlokasi yang diamati selama setahun.Data tahunan yang diperoleh tersebutselanjutnya dibandingkan dengan tahunsebelumnya kemudian dijadikan sebagaidasar untuk memprediksikan kalender siklustanam tahun berikutnya.Data penunjang yang sangat penting untukpenentuan kalender musim tanam rumput lautadalah data curah hujan dan pasang surutdua tahun terakhir. Data tersebut dapatdiperoleh dari instansi terkait, misalnya dariBMKG, Balai Penelitian, Balai Budidayamaupun dari Dishidros Angkatan Laut.5 Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK1. Sesuai dengan kebijakan pemerintahdaerah setempata. Pemilihan lokasi sesuai denganperuntukan lokasi/lahan budidayaperikanan yang tertuang dalamRencana Zonasi Wilayah Pesisir danPulau - Pulau Kecil (RZWP3K) danatau Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) untuk daratan di tingkatkabupaten kota/kabupaten ataupropinsi. Kesesuaian lokasi budidayadengan peruntukannya dimaksudkanuntuk menghindari konflik denganpemanfaatan lain seperti kawasanpemukiman, konservasi,penangkapan ikan, wisata, industri,pelayaran, dan lain-lain.b. Apabila belm ada RZWP3K atauRTRW, maka sebaiknya laporkan dankonsultasikan dengan aparatberwenang di tingkatdesa/kelurahan, kecamatan ataupundinas terkait agar dimasukkansebagai kawasan budidaya pada saatpenyusunan tata ruang wilayah. WWF-Indonesia/ Agis RIYANIPerencanaan budidayaGracilaria ditetapkan bersamadalam pertemuan kelompokpembudidaya yang mencakuppenentuan lokasi, metodetanam, penyediaan bibit danpenyesuaian kalender musimtanam sesuai dengan lokasiyang disepakati oleh kelompok.B. Persiapan Budidaya Rumput Laut WWF-Indonesia / Idham MALIKA. Perencanaan WWF-Indonesia/ Eddy HAMKAIII. PERENCANAAN DAN PERSIAPAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT

2. Lokasi untuk budidaya rumput lautmemenuhi kriteria kelayakan teknisberdasarkan kualitas air maupunaksesibilitas, dan akses ke kawasanbudidaya, yaitu :Pengambilan sampel di tambak Gracilariadapat dilakukan pada lima titik,sebagaimana tercantum dalam sketsaberikut:a. Kualitas Air : Nur AHYANILokasi budidaya berada di daerahpasang surut sehingga memudahkanuntuk pergantian air secara gravitasi.Dasar tambak pasir berlumpur.Lokasi budidaya dekat dengan sumberair tawar untuk memudahkanmenurunkan salinitas sesuai dengankebutuhan.Lokasi budidaya bebas dari limbahpencemaranPerairan cukup jernih. Tingkatkecerahan 40-60 cmKadar garam (salinitas) antara 15-30ppt dan optimal pada salinitas 20-28ppt,Suhu air berkisar antara 20-28 oCpH berkisar antara 6-9Uji Coba Kesesuaian LokasiSampel dapat ditempatkan pada keranjangataupun dibungkus dengan menggunakanjaring. Berat awal sampel ditentukan,kemudian pada saat panen, sampeltersebut diukur berat akhirnya. Data beratawal dan berat akhir dapat digunakanuntuk menghitung laju pertumbuhanharian rumput laut. Laju pertumbuhanharian pada masing-masing titikselanjutnya dapat diambil nilai rataratanya.Pertumbuhan(Total BeratAkhir dari BeratAwal bibit)LajuPertumbuhanHarian (%)2,4 kali23,0 kali2,5Pengukuran laju pertumbuhan harian jugadapat dilakukan pada rumput laut yangsengaja ditanam dengan metode longline.Pengambilan sampel dapat dilakukan padaminimal 5 % dari total rumpun yang adaatau rumput laut ditimbang bersamatalinya.3,8 kali3,05 kali3,56 kali4,07 kali4,5Lokasi dinilai layak apabila lajupertumbuhan harian rumput laut minimal4 % per hari, yaitu berat hasil panenminimal 6 kali dari berat bibit awal.Sebagai acuan untuk mengetahui lajupertumbuhan rumput laut dapatmenggunakan tabel yang disusun olehAnggadiredja di samping:9 kali5,011 kali5,513,7 kali6,017 kali6,521 kali7,0Pada lokasi baru diperlukan pengambilansampel untuk mengukur pertumbuhanrumput laut untuk menilai kelayakan lokasibudidaya dari faktor biologi, kimia dan fisika.Pengambilan sampel dapat dilakukan padaGracilaria yang ditebar di tambak ataupunpada Gracilaria yang sengaja ditanam denganmetode longline.7 Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAKb. AksesibilitasSebaiknya memilih lokasibudidaya dimana kegiatanpengontrolan perkembanganrumput laut dan penjagaankeamanan dapat dilakukandengan mudah.Terdapat sarana dan prasaranayang memadai pada lokasibudidaya sehingga akanmemudahkan aktivitas budidayaserta penanganan pasca panendan pemasaran hasil.Lokasi budidaya berdekatandengan sumber bibit berkualitas.Jika tidak tersedia, maka bibitdapat didatangkan dari daerahlain dengan memperhatikankaidah penanganan danpengangkutan yang baik.Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT - Gracilaria sp. DI TAMBAK 8

Usaha dan Skala Budidaya sesuaidengan Peraturan MenteriKelautan dan Perikanan, yaitu:a. Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautandan Perikanan Republik Indonesia Nomor49/Permen-KP/2014 tentang usahapembudidayaan ikan, usaha budidayaperikanan wajib memiliki Surat izin UsahaPerikanan (SIUP) atau memiliki TandaPencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan(TPUPI).b. Usaha budidaya perikanan skala kecil tidakwajib memiliki SIUP tetapi wajib memilikiTPUPI. Usaha budidaya perikanan skalakecil untuk pembesaran ikan di laut sesuaidengan Peraturan Menteri Kelautan danPerikanan Republik Indonesia Nomor49/Permen-KP/2014 Tentang UsahaPembudidayaan Ikan, yaitu: Melakukan pembudidayaan denganmenggunakan teknologi sederhana Melakukan pembudidayaan ikan diair payau, termasuk Gracilaria spdengan luas lahan tidak lebih dari 5ha.d. Sesuai Peraturan Menteri Kelautan danPerikanan Republik Indonesia No. 3/2015tentang Pendelegasian WewenangPemberian Izin Usaha di BidangPembudidayaan Ikan dalam rangkapelaksanaan pelayanan terpadu satu pintukepada Kepala Badan KoordinasiPenanaman Modal (BKPM), SIUP untukusaha budidaya dengan kriteria: Menggunakan modal asing Berlokasi di wilayah laut di atas 12(dua belas) mil laut diukur dari garispantai ke arah laut lepas dan atau kearah perairan kepulauan Berlokasi di darat pada wilayahlintas propinsi Menggunakan teknologi superintensif di darat dan wilayah laut diatas 12 (dua belas) mil laut diukurdari garis pantai ke arah laut lepasdan atau ke arah perairankepulauan.Peraturan lain terkait denganbudidaya perikanan di pesisir

Aspek Sosial Usaha Budidaya Rumput Laut VIII. Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut IX. Pencatatan Kegiatan Budidaya X. Daftar Pustaka Daftar Isi ii Better Management Practices BUDIDAYA RUMPUT LAUT -

Related Documents:

Pengembangan usaha budidaya rumput laut yang terencana diharapkan mampu percepatan usaha budidaya rumput laut. Akan tetapi, perlu dilakukan kajian dan evaluasi mengenai pengembangan usaha budidaya rumput laut. Potensi rumput laut di Indonesia mencapai 1,2 juta hektar atau terbes

VII. Aspek Sosial Usaha Budidaya Rumput Laut VIII. Analisis Usaha Budidaya Rumput Laut IX. Pencatatan Kegiatan Budidaya X. Daftar Pustaka Daftar Isi ii B Better Management Practices GUDIDAYA RUMPUT LAUT

profil petani rumput laut, tingkat produktivitas petani rumput laut, kelayakan usaha budidaya rumput laut di pesisir Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan datanya meliputi dokumentasi, wawancara, observasi, dan kuesioner. Metode analisis dat

usaha budidaya rumput laut yang sudah ada sebelumnya, namun pembudidaya tetap mempertahankan pengembangan usaha budidaya rumput laut (Suwariyati, dkk., 2014). Perkembangan pantai kutuh menjadi daerah pariwisata tentu dapat berpengaruh terhadap perkembangan usaha

potensinya yaitu budidaya rumput laut, khususnya di Kecamatan Sajoanging yang baru beberapa tahun ini mengembangkan budidaya rumput laut. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kesesuaian perairan berdasarkan kondisi fisika-kimia untuk lokasi budidaya rumput laut

Pembesaran Ikan Karper di kolam BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR. Budidaya Rotifera v PERISTILAHAN Aerasi : Pemberian udara ke dalam air untuk penambahan oksigen. Aerator : Alat bertenaga listrik yang berfungsi menambahkan udara ke dalam air untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut Blower/Aerator : Alat untuk menyalurkan udara ke dalam air budidaya Budidaya : Suatu kegiatan pemeliharaan organisme. DO .

Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar Cahaya Maju merupakan kelompok usaha yang ada di Desa Rantau Tijang Kabupaten Tanggamus. Pengembangan budidaya ikan air tawar dari mulai dibentuknya kelompok budidaya ikan air tawar tahun 2016 sampai dengan saat ini selalu mengalami kenaikan dari tahun 2016-2018. Budidaya ikan Air Tawar merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, karna .

Black holes For almost all objects (e.g. the Earth, Sun), O P Qlies inside the surface, so these effects never apply (N.B. the Schwarzschild metric describes empty spaceoutside the object) An object whose size is less than its Schwarzschild radius is called a black hole–and they exist in astrophysics!! e.g. (1) a black hole is produced at the end of a star’s life, when nuclear fusion .