HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INFORMED CONSENT DAN TINGKAT .

3y ago
170 Views
52 Downloads
2.49 MB
36 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kaden Thurman
Transcription

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INFORMED CONSENT DANTINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD SALATIGATugas AkhirDisusun Oleh:Nike Merlina Madubun462017702PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANASALATIGA2018HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INFORMED CONSENT DANTINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD SALATIGAi

Tugas AkhirDiajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar sajarna keperawatanDisusun Oleh:Nike Merlina Madubun462017702PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANASALATIGA2018ii

iii

iv

v

1

2

Kata PengantarPuji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena anurgerah-Nyayang melimpah, kemurahan dan kasih Tuhan Yesus yang melimpah sehingga penulis bisamenyelesaikan penulisan Tugas Akhir denganjudul “Hubungan Antara Pemberian InformedConsent Dan Tingkat KepuasanPasien Di RSUD Salatiga”.Penulisan Tugas Akhir ini adalahuntukmemenuhisalahsatusyarat bagi mahasiswa untukmenyelesaikan pendidikan keperawatan dan mendapat gelar sarjana keperawatan.Dalam menyelesaikan tugas akhir ini banyak tantangan yang penulis alami namunberkat dukungan dari berbagai pihak sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhirini dengan baik.Penyusunan Tugas Akhir dapat dilaksanankan dengan baik berkatdukungan dariberbaga ipihak sehingga penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.Untukitu dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak terkait yangtelah mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulismengucapkan terima kasih dan Tuhan Yesus selalu memberkati kita semua.3

DAFTAR ISILembar Pernyataan Keaslian Karya Tulis . iLembar Pengesahan . iiKata Pengantar . iiiDaftar Isi . ivDaftar Tabel . vDaftar Gambar . viDaftar Lampiran . viiLampiran 1 Surat Ijin Penelitian dan Kesbangpol Salatiga . 15Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian RSUD Salatiga . 16Lampiran 3 Sertifikat Komisi Etik . 17Lampiran 4 Kuesioner Penelitian . 18Abstrak . viiAbstract . viiiPendahuluanLatar Belakang dan Tujuan Penelitian . 1Metode Penelitian . 4Hasil . 5Pembahasan. 8Penutup . 12Kesimpulan dan Saran . 12Ucapan Terima Kasih . 13Daftar Pustaka . 144

DAFTAR TABELTabel 1 Karakteristik Responden . 5Tabel 2 Tingkat Kepuasan Pasien . 6Tabel 3 Analisa Bivariat . 75

DAFTAR GAMBARGambar 1 Pemberian Informed Consent . 6Gambar 2 Tingkat Kepuasan Pasien . 76

Daftar LampiranLampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpong SalatigaLampiran 2 Surat Ijin Penelitian RSUD SalatigaLampiran 3 Sertifikat Komisi EtikLampiran 4 Kuesioner Peneitian7

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INFORMED CONSENT DANTINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RSUD SALATIGANike Merlina Madubun, Dary, Dhanang PuspitaProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan,Universitas Kristen Satya WacanaEmail:Dary@staff.uksw.eduAbstrakInformed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga atasdasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien. Informedconsent berisi dua hak pasien yaitu pasien mempunyai hak menerima atau menolakpengobatan dan hak untuk menerima informasi sebelum memberikan persetujuan atastindakan medik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Octaria dan Trisna tahun 2016mengatakan bahwa kelengkapan fomulir informed consent termasuk pada kategori tidak baikini terlihat pada identitas pasien tertinggi 85,4% tidak lengkap. Tujuan penelitian ini untukmelihat hubungan antara pemberian informed consent dan tingkat kepuasan pasien di RSUDSalatiga. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif bivariate correlation.Hasil penelitian ini adalah menyatakan 60,7% pemberian informasi diberikan sebelumtindakan medis dan 82,8% responden menyatakan puas terhadap pelayanan. Bersasarkanhasil analisa bivariat nilai signifikasi 0,000 0,05 maka Ho ditolak. Kesimpulan ada hubunganantara pemberian informed consent dan tingkat kepuasan pasien di RSUD Salatiga.Kata kunci: informed consent.8

RELATIONSHIP BETWEEN GIVI INFORMED CONSENT AND LEVEL OF PATIENTSATISFACTION IN SALATIGA CENERAL HOSPITALAbstractInformed consent is an agreement given by the patient or family on the basis of anexplanation of the medical actions to be performed on the patient. Informed consent containstwo patient rights, namely the patient has the right to accept or refuse treatment and the rightto receive information before giving approval for medical action. Based on researchconducted by Octaria and Trisna in 2016 said that the complete informed consent form wasincluded in the category of bad on the patient's identity the highest percentage is 85.4%incomplete. Research purposes the aim was to see the relationship between giving informedconsent and the level of patient satisfaction in Salatiga General Hospital. This method usesbivariate correlation quantitative research. The results of this study stated that 60.7% of theinformation provided was given before medical treatment and 82.8% of respondents said theywere satisfied with the service. Based on the results of bivariate analysis, the significancevalue is 0,000 0,05, so Ho is rejected. Conclusions there is a relationship between givinginformed consent and the level of patient satisfaction in Salatiga General Hospital.Keywords: informed consent9

PendahuluanPelayanan kesehatan di Indonesia mengenai informed consent ditetapkan dalamPeraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2008 tentang persetujuan tindakanmedik. Informed consent didefinisikan sebagai persetujuan yang diberikan oleh pasien ataukeluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadappasien.10 Informed consent berisi dua hak pasien yaitu pasien mempunyai hak menerima ataumenolak pengobatan dan hak untuk menerima informasi sebelum memberikan persetujuanatas tindakan medik. Pasien berhak menentukan nasib sendiri sebagai dasar hak asasimanusia, dan hak atas informasi yang dimiliki pasien tentang penyakitnya dan tindakanmedik yang hendak dilakukan terhadap dirinya.3Berdasarkan penelitian yang dilakukan Merinsy Slvia (2012) tentang hubungankelengkapan pemberian informed consent dengan tingkat kepuasan pasien di bangsal bedahRSUP Dr Kariadi Semarang, didapatkan hasil penelitian 96,3% responden yang puasterhadap pemberian informed consent yang lengkap dan responden yang tidak puas terhadappemberian informed consent yang tidak lengkap sebanyak 3,7%. Penelitian ini menunjukkanbahwa pemberian informasi yang lengkap kepada pasien, akan menimbulkan kepuasan pasienterhadap pemberian informed consent.8Penelitian lain juga dilakukan oleh Octaria dan Trisna (2016) tentang pelaksanaanpemberian informasi dan kelengkapan informed consent di RSUD Bangkinang,6 danpenelitian Kawi dkk, (2017) tentang tingkat pengetahuan perawat tentang informed consentbagi tenaga perawat yang melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien yang dirawat diRSUD Dr H Seowondo Kendal9ditemukan bahwa pelaksanaan pemberian informasi diRSUD Bangkinang sebelum melakukan tindakan medis sudah ada dan di RSUD Dr HSeowondo Kendal dalam melaksanakan asuhan keperawatan perawat mendahulukan tindakanasuhan keperawatan terlebih dahulu, kemudian baru memberikan informasi dan persetujuantindakan kepada pasien atau keluarga yang dianggap bisa memberikan persetujuan. Hasilpenelitian di RSUD Bangkinang adalah kelengkapan formulir informed consent termasukdalam kategori tidak baik hal ini terlihat pada identitas pasien persentase tertinggi 85,4%tidak lengkap, ketidaklengkapan pengisian identitas penanggung jawab pasien untuk alamatjumlah tertinggi 74,0% di isi tidak lengkap. Berdasarkan hasil observasi terhadap lembarinformend consent untuk kelengkapan pengisian autentikasi pasien maka ditemukan10

ketidaklengkapan dalam pengisian data seperti jenis tindakan medik presentase tertinggi59,4% diisi tidak lengkap, istilah medis presentase tertinggi mencapai 53,1% diisi tidaklengkap, nama dan tanda tangan saksi dari pihak pasien presentase 45,8% diisi tidak lengkap,dan nama dan tanda tangan dokter juga masih belum lengkap dengan presentase 9,4% diisitidak lengkap dan hasil penelitian tingkat pengetahuan perawat tentang informed consent diRSUD Dr Seowondo Kedal masuk pada katengori kurang dengan presentase 74,5%,pengetahuan tentang kelengkapan informed consent 9,1%, pengetahuan perawat mengenaiinformed consent masih sangat kurang/rendah dengan presentase 74,5%, kelengkapanpengisian informed consent dengan presentase paling sedikit 9,1% dalam kategori baik danpelaksanaan informed consent oleh perawat di RSUD Dr H Seowondo dari 55 respondenyang menjawab dengan benar tentang pelaksanaan informed consent yaitu sebanyak 6responden dan menjawab tidak benar sebanyak 49 responden. Kelengkapan pengisianformulir informed consent sangat penting, karena mengenai persetujuan atau penolakanpasien atau keluarga atas tindakan yang akan diberikan kepada pasien.Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional melalui kerja samabersifat kolaboratif dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhankeperawatan sesuai dengan ruang lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.5 Tenagakesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan di rumah sakit harus mengikuti StandarOperasional Prosedur (SOP). SOP adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas danpekerjaan sesuai dengan fungsi dari pekerjaan. Tujuan dari SOP yaitu menjadi pedoman bagikaryawan dalam melaksanakan tugas. Sedangkan menurutBudiharjo (2014) StandarOperasional Prosedur adalah suatu perangkat lunak pengatur, yang mengatur tahapan suatuproses kerja atau prosedur tertentu.2Dari uraian di atas teridentifikasi bahwa permasalahan dari pelaksanaan informedconsent antara lain kelengkapan formulir informed consent termasuk dalam kategori tidakbaikhal ini terlihat pada identitas pasien persentase tertinggi 85,4% tidak lengkap,ketidaklengkapan pengisian identitas penanggung jawab pasien untuk alamat jumlah tertinggi74,0% di isi tidak lengkap, ketidaklengkapan dalam pengisian data seperti jenis tindakanmedik presentase tertinggi 59,4% diisi tidak lengkap, istilah medis presentase tertinggimencapai 53,1% diisi tidak lengkap, nama dan tanda tangan saksi dari pihak pasienpresentase 45,8% diisi tidak lengkap, dan nama, tanda tangan dokter juga masih belumlengkap dengan presentase 9,4% diisi tidak lengkap,pengetahuan perawat tentang informed11

consent masuk pada katengori kurang dengan presentase 74,5%, pengetahuan tentangkelengkapan informed consent 9,1%, pengetahuan perawat mengenai informed consent masihsangat kurang dengan presentase 74,5%, dan pelaksanaan informed consent oleh perawat diRSUD Dr H Seowondo dari 55 responden yang menjawab dengan benar tentang pelaksanaaninformed consent yaitu sebanyak 6 responden dan menjawab tidak benar sebanyak 49responden. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pemberianinformed consentdi RSUD Salatiga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikanhubungan antara pemberian informed consent dan tingkat kepuasan pasien di RSUD Salatiga.12

MetodeMetode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif bivariate correlation.Bivariate correlation adalah hubungan antara dua variabel atau lebih.Penelitian dilakukan di RSUD Salatiga pada bulan Mei bulan Juni 2018. Populasi dalampenelitian ini adalah pasien-pasien rawat inap di RSUD Salatiga. Teknik pengambilan data sampelpenelitian yaitu simple random sampling. Populasi penelitian berjumlah 294 denganpenentuan jumlah sampel menggunakan Tabel Isaac dan Michael, dengan tingkat kesalahanatau taraf signifikasi 5%.11 Populasi 294 dibulatkan menjadi 300 untuk menentukan sampelpenelitian dari table Isaac dan Michael dan mendapatkan hasil sampel sebesar 163 sampel.Instrumen penelitian ini menggunakan 2 kuesioner yang berbentuk angket berisitentang identitas responden yaitu inisial, umur, jenis kelamin, pendidikan, lama dirawat, dan20 pernyataan tentang kepuasan pasien dan 20 pernyataan tentang pemberian informasimengenai tindakan medis. Instrumen penelitian ini menggunakan 2 skala pengukuran yaitu(1) skala likert untuk mengukur instrument tingkat kepuasan pasien, Jawaban setiap iteminstrumen yang digunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangatnegatif. Skala likert mempunyai pilihan jawaban sebagai berikut (a) sangat puas, (b) puas, (c)kurang puas, dan (d) Sangat tidak puas, dan (2) skala Guttman untuk mengukur instrumenpemberian informasi mengenai tindakan medis, skala Guttman akan mendapatkan jawabanyang tegas yaitu Ya dengan skor 1 atau Tidak dengan skor 0.Analisa data menggunakan korelasi Spearman Rank.11 Hasil akhir dari penelitian iniakan diuji statistik dengan menggunakan SPSS.13

HasilKarakteristik responden dalam penelitian ini dibedakan berdasarkan jenis kelamin,umur, pendidikan, dan lama dirawat. Subjek penelitian adalah pasien rawat inap di RSUDSalatiga.Tabel 1. Karakteristik RespondenKarakteristikJumlahPresentase (%)Laki-laki6841,7Perempuan9558,3 11 tahun3320,212 25tahun1710,426 45 tahun3521,546 65tahun4829,4 65 tahun3018,4Tidak arjana116,7 7 hari11 5494,5 7 hari95,5Jenis kelaminUmurPendidikanLama DirawatDari Tabel 1 diketahui bahwa responden terbanyak adalah responden berjenis kelaminperempuan sebanyak 95 (58,3%). Berdasarkan umur responden terbanyak adalah respondendengan rentang umur 46 65 tahun sebanyak 48 (29,4%). Responden terbanyak berdasarkan14

tingkat pendidikan tidak sekolah adalah 57 (35,0%) dan berdasarkan lama rawat respondenterbanyak dirawat adalah 154 (94,5%).Pemberian Informed Consent Di RSUD SalatigaDistribusi responden berdasarkan pemberian informed consent di RSUD Salatiga dapatdilihat pada Gambar 1.Pemberian Informed Consent8060.7%6039.3%40DiberikanTidak Diberikan200Gambar 1. Pemberian Informed ConsentBerdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa pemberian informed consent di RSUDSalatiga sebagian besar sudah diberikan sebanyak 60,7%.Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Di RSUD SalatigaDistribusi responden berdasarkan tingkat kepuasan pasien di RSUD Salatiga dapatdilihat pada Tabel 2 dan Gambar 2.Tabel 2. Tingkat kepuasan pasienValid kurang puasPuassangat 98.2100.0

Tingkat Kepuasan Pasien10082.8%80Kurang Puas60Puas40Sangat Puas2015.3%1.8%0Gambar 2. Tingkat kepuasan pasienBerdasarkan Tabel 2 dan Gambar 2 menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien rawatinap di RSUD Salatiga, yang masuk pada kategori sangat puas sebanyak 3 responden (1,8%),kategori puas sebanyak 135 responden (82,8%), dan kategori kurang puas sebanyak 25responden (15,3%).Analisa BivariatHasil uji statistik dengan menggunakan korelasi Spearman Rank pada 163 respondenditampilkan pada tabel 3 hasil uji korelasi bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antarahubungan antara pemberian informed consent dan tingkat kepuasan pasien di RSUD Salatiga.VariabelAnalisa statistikPemberian informasi Correlation coefficientdan kepuasan pasienInterpretasiAdanyahubunganantarapemberian informed consent dan.161 Sig.(2-tailed) .040tingkat kepuasan pasien dengantingkat hubungan sangat rendah.Nilai signifikansi 0,05Tabel 3. Hasil korelasi antara pemberian informed consent dan kepuasan16

PembahasanPemberian Informed Consent Di RSUD SalatigaInformed consent atau persetujuan tindakan medis ini diatur dalam Peraturan MenteriKesehatan Republik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang PersetujuanTindakan Medis.10 Informed consent juga merupakan suatu pemikiran bahwa keputusanpemberian informasi pengobatan terhadap pasien harus terjadi berdasarkan kerja sama antaratenaga kesehatan dan pasien. Untuk dapat dilakukan tindakan medis baik berupa diagnosamaupun teraupetik maka diperlukan informed consent yang merupakan kontruksi daripersesuaian kehendak yang harus dinyatakan, baik dari pihak tenaga kesehatan maupunpasien.2Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian informasi sebelum tindakan medis diRSUD Salatiga sebagian besar sudah diberikan sebanyak 99 responden (60,7%), dan 64responden (39,3%) pemberian informasi sebelum tindakan medis dilakukan tidak diberikan.Menurut penulis tenaga kesehatan di RSUD Salatiga dapat memberikan pelayanan yang lebihbaik khususnya dalam pemberian informed consent agar dapat meningkatkan kualitaspelayanan di RSUD Salatiga, untuk itu dalam memberikan pelayanan keperawatan kepadapasien sebaiknya semua pasien rawat inap di RSUD Salatiga diberikan informasi terlebihdahulu kepada pasien atau keluarga, agar pasien atau keluarga bisa mengetahui tindakan apayang diberikan, efek dari tindakan, dan keberhasilan dari tindakan yang diterima pasien.Karena dengan memberikan informasi sebelum tindakan medis dilakukan, dapatmeningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diterima selama masaperawatan dirumah sakit. Kepuasan pasien atau keluarga akan meningkatkan kualitaspelayanan di RSUD Salatiga.Penelitian sebelumnya oleh Harjanti dkk (2014) tentang Pelaksanaan Dan PemberianInformed Consent Dan Kelengkapan Informasi Di RSUD Jati Husada Karanganyar,menunjukkan bahwa pelaksanaan dalam pemberian informed consent sudah diberikanpenjelasan mengenai tindakan medis yang diberikan kepada pasien baik secara lisan dantertulis pada formulir informed consent. Dengan demikian pemberian informasi

tidak lengkap dan hasil penelitian tingkat pengetahuan perawat tentang informed consent di . Bivariate correlation adalah hubungan antara dua variabel atau lebih. . Populasi penelitian berjumlah 294 dengan penentuan jumlah sampel menggunakan Tabel Isaac dan Michael, dengan tingkat kesalahan. atau taraf signifikasi 5%.11.

Related Documents:

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks digabung dengan sig α 0,05, didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan dengan frekuensi konsumsi bakso tusuk mengandung boraks ditandai dengan nilai(p α ) dimana nilai p adalah 0,002. b. Hubungan antara pemberian uang

Gambar 2.1 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan harga saham . 16 Gambar 2.2 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan harga penyerahan 16 Gambar 2.3 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli dan jangka waktu 17 Gambar 2.4 Grafik hubungan antara nilai opsi jual-beli terhadap Volatility . 18 Gambar 2.5 Grafik hubungan .

tingkat pendidikan responden sebagian besar rendah 56,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,02), tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar (p value 0,1) dan ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan

0,265 Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan keluhan CVS 4 Hubungan antara pola kerja dengan keluhan CVS Uji Rank Spearman 0,008 Ada hubungan antara pola kerja dengan keluhan CVS PEMBAHASAN 1. Perbedaan Skor Keluhan CVS Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin merupakan salah satu f

Pemberian reward dan punishment dapat diberikan kepada PNS dan PTT yang melakukan kegiatan pemberian layanan 3. Pemberian reward dan punishment dapat diberikan untuk perseorangan atau kelompok 4. Pemberian reward dan punishment diberikan setiap akhir tahun pada saat acara HUT KALTARA 5. Pemberian reward berupa perjalanan dinas disesuaikan .

a. Pola Pemberian Makan Berdasarkan data yang diambil di Posyandu Kunir Putih VIII Desa Giwangan Kota Yogyakarta melalui pengisian kuesioner oleh ibu balita, untuk pola pemberian makan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pola Pemberian Makan No. Pola Pemberian Makan Frekuensi Presentase 1.

Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan diet (p 0,05). Hasil uji Fisher’s Exact menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan kepatuhan diet (p 0,05). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara tingkat

ISO 14001:2004 and ISO 9001:2000 15 Annex B (informative) Correspondence between OHSAS 18001, OHSAS . Standard vi List of tables Table A.1 – Correspondence between OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004 and ISO 9001:2000 15 Table B.1 – Correspondence between the clauses of the OHSAS documents and the clauses of the ILO-OSH Guidelines 20 Summary of pages This document comprises a front cover .