SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PADA

3y ago
82 Views
5 Downloads
745.81 KB
74 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Julia Hutchens
Transcription

COREMetadata, citation and similar papers at core.ac.ukProvided by Analisis Harga Pokok Produksi Rumah PadaSKRIPSIANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PADADINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIRKABUPATEN PELALAWANDiajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mengikuti Ujian Oral ComprehensiveDalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Dan Ilmu SosialUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim RiauOlehUMI RIYANTI10773000075PROGRAM SIJURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIALUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIMRIAU2011

ABSTRAKANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHPADA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATENPELALAWANOLEH : UMI RIYANTIPenelitian ini dilakukan pada Dinas Bina Marga dan sumber Daya AirKabupaten Pelalawan yang merupakan suatu instansi pemerintah daerah yangmelaksanakan sebagian urusan Pemerintah di bidang pembangunan. Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui apakah laporan keuangan Pemerintah padaDinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan sudah sesuaidengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri DalamNegeri No. 13 Tahun 2006. Ada beberapa masalah yang ditemui dalam penelitianini antara lain : dalam mempertanggungjawabkan keuangannya tidak sesuaidengan Peraturan Pemerintah yang berlaku, jumlah penerimaan lebih kecil daripada pengeluaran dan realisasi terhadap nilai kontrak serta kinerja PemerintahDaerah.Metode yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukandalam penelitian ini adalah dengan metode studi kepustakaan dan penelitianlapangan dengan pejabat yang terkait, setelah itu data yang telah dikumpulkandianalisis secara deskriptif yaitu membandingakan keadaan yang sebenarnyaterjadi dengan teori-teori yang relevan, guna memperoleh hasil penelitian untukmasalah yang ditemui terkait dengan pelaksanaan pelaporan keuanganpemerintah pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan.Dari analisis data yang dilakukan oleh penulis pada masalah yangditemui dalam penelitian ini, diperoleh hasil bahwa laporan keuanganpemerintah pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawanbelum sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 dan PeraturanMenteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006. Sehingga dari hasil penelitiantersebut, penulis mencoba memberikan masukan, solusi serta saran-saran bagiDinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan agar dimasayang akan datang diharapkan sistem keuangan pemerintah daerah akan lebihbaik serta sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.Kata Kunci : Akuntansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005i

DAFTAR ISIABSTRAK . iKATA PENGANTAR . iiDAFTAR ISI . vDAFTAR TABEL . viBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah . 1B. Perumusan Masalah . 6C. Tujuan dan Manfaat Penelitian . 6D. Metode Penelitian. 7E. Sistematika Penulisan . 9BAB IITELAAH PUSTAKAA. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah . 11B. Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah . 17C. Tujuan dari Penyajian Laporan Keuangan Daerah . 20D. Sistem Pencatatan dan Dasar Pengakuan AkuntansiKeuangan Daerah . 22E. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan . 25F. Unsur Laporan Keuangan . 26G. Perbedaan Antara Akuntansi Pemerintahan DenganAkuntansi Perusahaan . 36ii

BAB IIIGAMBARAN UMUM DINAS BINA MARGA DANSUMBER DAYA AIR KABUPATEN PELALAWANA. Sejarah Singkat Dinas Bina Marga Dan SumberDaya Air Kabupaten Pelalawan . 38B. VISI dan MISI Dinas Bina Marga dan Sumber Daya AirKabuaten Pelalawan . 39C. Tugas Pokok Dan Fungsi . 41BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Analisa Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah . 51B. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah . 62C. Pemahaman Terhadap Laporan Keuangan. 65BAB VPENUTUPA. Kesimpulan . 66B. Saran-saran . 67DAFTAR PUSTAKALAMPIRANBIODATAiii

1BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahBerkembangnya reformasi di Indonesia saat ini telah membuka suatuwawasan baru mengenai kewenangan terhadap pengelolaan keuangan pemerintah,baik pemerintah tingkat pusat maupun daerah. Dengan terpisahnya sistempengelolaan keuangan dan banyaknya pemekaran wilayah baru membuatsistematis pemerintahan juga mengalami perubahan, khususnya pada pengelolaankeuangan daerah. Hal ini menjadi perhatian utama bagi pembuat keputusandipemerintah.Pemerintah mempuyai tujuan utama memberikan jasa dan pelayanankepada masyarakat, untuk itu diperlukan akuntansi yang berbeda denganakuntansi komersial pada umumnya, lembaga pemerintahan harus menyediakansumber-sumber tertentu dengan sukarela dan memungut iuran dari masyarakatdalam bentuk pajak yang diurus secara efektif dan digunakan untuk pelayananyang danakuntabilitas,mengakibatkan peran akuntansi dalam pemerintah dilingkungan sektor publikjuga semakin meningkat. Penggunaan akuntansi selama ini hanya diterapkansecara utuh, pada organisasi sektor swasta. Hal ini disebabkan karena banyaknyaaparatur pemerintah yang belum begitu memahami arti penting dari egipraktek.

2Untuk merealisasikannya, pemerintah pusat mengeluarkan dua peraturanyakni Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah danUndang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang pertimbangan keuangan antarapemerintah pusat dan daerah. Setelah keluarnya kedua undang-undang tersebut,pemerintah juga mengeluarkan beberapa peraturan pelaksanaan yaitu diantaranyaadalah : Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan danpertanggungjawaban keuangan daerah dan sekarang sudah direvisi menjadiPeraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem KeuanganPemerintah yang memberikan yang memberikan defenisi terhadap akuntansipemerintahan daerah sebagai proses pencatatan pengelolaan, dan pengikhtisarandenga cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yangumum bersifat keuangan termasuk pelaporan-pelaporan atas realisasi dalampenyelenggaraan urusan pemerintah menurut asas otonomi dan tugas pembantuandengan prinsip ekonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuanRepublik Indonesia.Tidak hanya sampai disitu, selanjutnya ditetapkan Peraturan PemerintahNo. 13 Tahun 2006 sebagai kelanjutan pemerintah untuk memperbaiki sistemkeuangan pemerintah daerah, agar :1. Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat perundang-undangan,efisiensi, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab denganmemperhatikan asas keadilan, kepatuhan, dan manfaat untuk masyarakat.2. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yangterintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkandengan peraturan daerah.

3Laporan keuangan pada dasarnya adalah laporan pertanggungjawabanpimpinan atau manajer perusahaan, karena laporan keuangan merupakangambaran keuangan dari transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi.Laporan keuangan merupakan sumber informasi baik bagi pemerintah untukmengambil kebijakan dan keputusan, juga informasi bagi pihak luar pemerintahseperti perusahaan, bank, investor, maupun calon investor. Kepentingan penggunalaporan keuangan berbeda, sesuai dengan kepentingan masaing-masing. Laporankeuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali.Laporan keuangan menurut pemerintah terdiri dari:1. Laporan Realisasi Anggaran2. Penyusunan Neraca Pemerintah Daerah3. Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah4. Catatan Atas Laporan KeuanganOleh karena itu laporan keuangan mengambil keputusan tentangpencapaian kinerja program dan kegiatan realisasi pencapaian terget pendapatan,realisasi penyerapan belanja dan realisasi penyerapan pembiayaan. Berkaitandengan pelaksanaan otonomi daerah yang berlaku pada saat ini di negara kita,masalah pengelolaan keuangan daerah telah menjadi perhatian umum bagi parapengambil keputusan dalam pemerintah baik ditingkat pusat maupun tingkatdaerah. Di era reformasi ini, pemerintah telah melakukan perubahan penting danmendasar untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang ada serta upayamengakomodasi berbagai aspirasi yang berkembang di daerah dalam upayameningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

4Dengan berbagai perubahan dalam pengelolaan dasar, kinerja keuangandaerah tersebut di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian.Penelitian ini akan diadakan pada Dinas Bina Marga dan sumber Daya Air(Pekerjaan Umum) Kabupaten Pelalawan.Adapun masalah yang ditemukan penulis pada Dinas Bina Marga dansumber Daya Air (Pekerjaan Umum) Kabupaten Pelalawan adalah sebagaiberikut:Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air (Pekerjaan Umum) KabupatenPelalawan dalam mempertanggungjawabkan keuangan hanya menyajikanLaporan realissi Anggaran saja karena Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air(Pekerjaan Umum) Kabupaten Pelalawan tidak melakukan penyusunan neraca,laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Hal ini tidak sesuai denganPeraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar AkuntansiPemerintahan. Hal ini akan menyebabkan :1. Para pengguna laporan keuangan tidak bisa menilai kemampuan DinasBina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan dalammenghasilkan arus kas.2. Laporan keuangan tidak bisa dipahami oleh pembaca secara luas yaitumasyarakat, legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa, pihak yang memberiatau berperan dalam proses donasi, investasi dan peminjaman hitungansuratpertanggungjawaban bendahara pada Dinas Bina Marga dann Sumber Daya Air(Pekerjaan Umum) Kabupaten Pelalawan tahun 2009 dapat dilihat jumlahpenerimaan pada kolom SPJ UP/GU/TU (Surat Pertanggungjawaban, Uang

5Persediaan, Ganti Uang, Tambahan Uang) sebesar Rp. 1.463.338.562,- sedangkanjumlah pengeluaran pada kolom tersebut Rp. 1.634.545.666,-. Maka dalamperhitungan pada SPJ UP/GU/TU Tahun 2009 terdapat defisit sebesar Rp.178.027.304,-. Hal ini bisa terjadi karena dampak dari realisasi kegiatan di tahunlalu yang tidak selesai ,sehingga kegiatan itu harus dilanjutkan di tahun berikutnyadengan anggaran tahun tersebut yang kemudian akan menambah pengeluaran.Seharusnya menurut kaidah dalam suatu usaha jumlah penerimaan haruslah lebihbesar dari pada pengeluarannya. Sama halnya dengan pelaporan keuanganpemerintah, jika jumlah penerimaan lebih kecil dari pada mengeluaran maka akanberdampak defisit anggaran yang harus ditutupi.Permasalahan berikutnya adalah pada kolom Pekerjaan Oleh .177.162.742,75. Artinya realisasi dari nilai kontrak proyeknominalnominalRp.tidak sesuaidengan apa yang diharapkan. Hal ini dikarenakan menurut perjanjian kontrak,proyek harus diselesaikan sekurang-kurangnya 90-150 hari kalender, namun padakenyataannya realisasi tidak dapat dicapai karena kendala lingkungan yang tidakmendukung untuk menyelesaikan proyek, disamping itu masyarakat tidak bisamenerima denganadanya pekerjaan proyek tersebut. Informasi yang perludiketahui bahwa proyek ini belum selesai pada tahun tersebut, sehingga harusdiselesaikan pada tahun berikutnya. Karena pencairan dana dilakukan perterminyaitu pertama pada saat proyek akan dimulai, selanjutnya pada saat proyek selesaisekitar 70% dan sisanya diambil di akhir proyek, namun karena proyek tidakselesai maka dana yang tersisa harus dikembalikan ke kas daerah.

6Selanjutnya masalah lain yang ditemui penulis adalah keterbatasan sumberdaya manusia yang dimiliki, sarana dan prasarana yang sangat minim, akibatnyalaporan yang dibuat cenderung apa adanya dan tidak efisien. Disamping itumasalah sumber daya manusia menjadi hal dominan yang perlu dibenahi,mengingat kompetensi para pelaksana keuangan daerah yang belum tersosialisasisecara luas tentang penyusunan APBD berbasis kinerja sebagai dasar dalampelaksanaan penyusunan keuangan daerah yang lebih transparan.Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merasa ISISLAPORANKEUANGAN PEMERINTAH PADA DINAS BINA MARGA DANSUMBER DAYA AIR KABUPATEN PELALAWAN”.B. Perumusan MasalahBerdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang penulis kemukakandi atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :“Apakah Laporan Keuangan Pemerintah pada Dinas Bina Marga danSumber Daya Air Kabupaten Pelalawan telah sesuai dengan PeraturanPemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahandan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006”.C. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah laporan keuanganpemerintah pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air KabupatenPelalawan telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005

7tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri DalamNegeri No. 13 Tahun 2006.2. Manfaat Penelitiana. Untuk menambah wawasan penulis dibidang Akuntansi secara umumdan dibidang Akuntansi Keuangan daerah secara khusus, dimanapenulis dapat melihat secara langsung praktek akuntansi laporankeuangan yang diterapkan pada Dinas Bina Marga dan Sumber DayaAir.b. Bagi Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan,dari hasil penelitian ini merupakan masukan yang dapat digunakanuntuk memperbaiki dalam menyempurnakan pelaporan keuanganpemerintah.c. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitiandengan judul yang sama.D. Metode Penelitian1. Lokasi PenelitianPenelitian ini dilakukan pada bagian keuangan Dinas Bina Marga danSumber Daya Air Kabupaten Pelalawan Jalan Pamong Praja KawasanBhakti Praja No. 04. Pangkalan Kerinci.2. Jenis dan Sumber DataAdapun jenis dan sumber data adalah sebagai berikut :a. Data primer yaitu : Data yang diperoleh dari Dinas Bina Marga danSumber Daya Air Kabupaten Pelalawan melalui wawancara, kemudian

8diolah dan disusun kembali oleh penulis, mengenai proses PelaporanKeuangan Pemerintah.b. Data skunder yaitu : Data yang diperoleh dari Dinas Bina Marga danSumber Daya Air Kabupaten Pelalawan dalam bentuk jadi, sepertisejarah singkat Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air KabupatenPelalawan dan strukur organisasi.3. Teknik Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yaitu :a. Teknik dokumentasi yaitu metode ini dilakukan dengan mempelajariliteratur-literatur, baik berupa undang-undang, peraturan pemerintah,surat edaran dan buku-buku yang berhubungan dengan AkuntansiPemerintahan.b. Penelitian lapangan yaitu metode ini dilakukan dengan melakukanpengamatan proses pelaporan keuangan daerah pada Dinas Bina Margadan Sumber Daya Air Kabupaten Pelalawan, serta dengan melakukanwawancara dengan pejabat yang terkait.4. Analisis DataDalam penyusunan penalitian ini, penulis menggunakan metodeDeskriptif dengan membandingkan antara praktek dan teori yang ada.Kemudian ditarik suatu kesimpulan untuk disajikan dalam bentuk skripsi.Menurut Travers dalam Husein Umar (2003 : 55) metode deskriftifbertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsungpada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejalatertentu.

9E. Sistematika PenulisanUntuk mengetahui secara garis besar penyusunan skripsi ini, maka penulismembaginya dalam lima bab, seperti yang diuraikan dalam sistematika penulisanberikut ini :BAB I: PendahuluanMenjelaskan latar belakang masalah, perumusan masala, tujuan danmanfaat penulisan,metode penelitian serta sistematika penulisan.BAB II: Telaah PustakaMenguraikan pengertian Akuntansi dan Pelaporan KeuanganPemerintah, Prinsip Akuntansi dan pelaporan Keuangan Pemerintah,Tujuan penyajian Laporan Keuangan Daerah, Sistem PencatatandanDasar Pengakuan Akuntansi keuangan Daerah, KarakteristikKualitatif Laporan keuangan, Unsur Laporan Keuangan danPerbedaan Antara Akuntansi Pemerintahan dengan AkuntansiPerusahaan.BAB III : Gambaran Umum Dinas Bina Marga dan Sumber Daya AirKabupaten PelalawanDiuraikan tentang sejarah singkat, struktur organisasi, visi dan misiserta tugas dan fungsi Dinas Bia Marga dan Sumber Daya AirKabupaten Pelalawan.BAB IV : Hasil Penelitian dan PembahasanMenjelasakan Analisis Pelaporan Keuangan Pemerintah, AnalisisLaporan Kegiatan dan Pemahaman terhadap Laporan Keuangan.

10BAB V: PenutupDikemukakan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasilpenelitian yang dilakukan serta memberikan saran-saran dan jugabagian penutup.

1BAB IITELAAH PUSTAKAA. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan PemerintahDalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik, laporankeuangan yang disusun harus dapat menyajikan laporan yang dapat memenuhikebutuhan berbagai pihak,baik intern maupun ekstrn. Fenomena yang sekarangmuncul adalah adanya tuntutan transparansi yang mencerminkan akuntabilitaspublik oleh lembaga-lembaga publik, terutama pemerintah.Penyusunan dan penyajian laporan keuangan mengacu pada standarAkuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi KeuanganIAI. Saat ini, secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAkbeserta kerangka dasar penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan yangmendasarinya. Standar Akuntansi Keuangan yang diterapkan oleh IAI merupakanhasil adaptasi dari International Accounting Standard.1. Pengertian AkuntansiAkuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis” karena akuntansi adalahsebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak yangberkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan.Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran danpenyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilankeputusan atau kebijakan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk orankeuangan.

12American institute of certified publik accounting (AICPA) dalam SofyanSyafri Harahap (2005 : 4) mendefinisikan akuntansi dengan pengertian sebagaiberikut :“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan pengiktisarandengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadiankejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkanhasil-hasilnya”.Abdul Halim (2002 : 6) memberikan definisi akuntansi yang diterjemahkansebagai :“ Akuntansi adalah suatu aktifitas jasa. Fungsinya adalah penyediaaninformasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang satuansatuan ekonomi yang dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusanekonomis dalam menetapkan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagaitindakan alternatif”.Menurut Langenderfer dalam Mardiasmo (2002 : 160) mendefinisikanakuntansi dengan pengertian sebagai berikut :“Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran dan sistem komunikasiuntuk memberikan informasi ekonomi dan sosial atas suatu entitas yangdapat didefinisikan sehingga memungkinkan pemakai untuk membuatpertimbangan dan keputusan mengenai alokasi sumber daya yang

SKRIPSI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PADA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PELALAWAN . laporan yang dibuat cenderung apa adanya dan tidak efisien. Disamping itu masalah sumber daya manusia menjadi hal dominan yang perlu dibenahi, mengingat kompetensi para pelaksana keuangan daerah yang belum tersosialisasi .

Related Documents:

standar laporan keuangan 4.20 Membuat laporan keuangan 3.20.1 Menjelaskan standard laporan keuangan 3.20.2 Menganalisis standard laporan keuangan usaha produk barang/ jasa 4.20.1 Menyusun laporan keuangan Penyususnan laporan keuangan - Mengamati untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyusunan laporan keuangan usaha

Berkaitan dengan analisis laporan keuangan, analisis rasio keuangan digunakan dalam proses analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam bidang keuangan. Analisis rasio keuangan dapat menentukan seberapa besar pertumbuhan dan/atau penurunan yang terjadi

6 VI LAPORAN KEUANGAN DAN ARUS KAS 1. sejarah akuntansi dan laporan keuangan 2. neraca 3. laporan laba rugi 4. laporan arus kas 5. laporan arus kas 7 VII LA PORAN KEUANGAN DAN PERPAJAKAN 1. manfaat dan keterbatasan laporan keuangan 2. memodifikasi data akuntansi untuk kepetusan investor dan manajerial 3. MVA dan EVA 4. sistem pajak penghasilan

perusahaan. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara membandingkan anga-angka yang ada dalam laporan keuangan atau antar laporan keuangan. Perbandingan ini kita kenal dengan analisis rasio keuangan. (Kasmir : 2016). Menurut James.C, van Horne dalam Kasmir 2016, rasio keuangan

bahwa laporan keuangan yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Palembang belum sesuai dengan penyusunan laporan keuangan berdasarkan format laporan keuangan organisasi nirlaba yang ada pada PSAK No.45. SMA Muhammadiyah 1 Palembang tidak menyajikan laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus

kinerja keuangan ada beberapa analisis rasio keuangan yang digunakan yaitu: analisis likuiditas perusahaan, analisis struktur keuangan, analisis penilaian pasar, analisis kesehatan keuangan perusahaan, dan analisis dengan metode EVA. 1. Analisis Likuiditas Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan p

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PENGELOLAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi Oleh: NABILA AYU INDRIA 1113082000016

NORTH & WEST SUTHERLAND LOCAL HEALTH PARTNERSHIP Minutes of the meeting held on Thursday 7th December 2006 at 12:00 Noon in the Rhiconich Hotel, Rhiconich. PRESENT: Dr Andreas Herfurt Lead Clinician Dr Moray Fraser CHP Medical Director Dr Alan Belbin GP Durness Dr Anne Berrie GP Locum Dr Cameron Stark Public Health Consultant Mrs Sheena Craig CHP General Manager Mrs Georgia Haire CHP Assistant .