PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH Dr. Abdul Munif, M.Ag A .

3y ago
56 Views
2 Downloads
422.11 KB
13 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Bennett Almond
Transcription

PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH*Dr. Abdul Munif, M.AgA. PengantarSebagai seorang mahasiswa, Anda sudah dianggap sebagai intelektual muda, dansalah satu ciri seorang intelektual adalah kemampuannya untuk berpikir ilmiah danmampu menuangkan gagasan, pikiran, temuan penelitian dan lain-lain ke dalam bentuktulisan ilmiah. Kemampuan menulis secara ilmiah memang tidak bisa dimiliki dalamwaktu sekejap, tetapi perlu usaha keras untuk mencoba berlatih dan berlatih. Tanpa adaupaya untuk melatih diri, maka kemampuan itu tidak akan pernah dimiliki.Sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi (PT) menuntut mahasiswa mampubelajar secara mandiri menjadi manajer bagi dirinya sendiri. Berbeda dengan sistempembelajaran di tingkat SLTA yang lebih mengandalkan peranan seorang guru.Kemandirian belajar di PT antara lain diwujudkan dalam bentuk (1) penugasan seorangdosen kepada mahasiswa untuk mencari berbagai sumber bacaan atau referensi yangrelevan dengan materi perkuliahan, dan (2) penugasan untuk membuat tulisan ilmiahdalam bentuk makalah, skripsi, tesis, maupun disertasi.Namun demikian, dalam realitasnya, masih banyak mahasiswa yang belumterbiasa memiliki kemampuan untuk menulis ilmiah dengan baik. Saya seringmembaca hasil makalah, skripsi, dan tesis mahasiswa yang kurang bermutu dan jauhdari ideal. Beberapa indikatornya adalah topik pembahasan yang tidak jelas, pemaparandata dan argumentasi yang lemah, penggunaan bahasa yang kurang tepat, sistematikadan metodologi pembahasan yang tidak terstruktur, teknik penulisan yang semrawut,dan lain-lain. Tulisan ilmiah yang kurang bermutu tersebut tidak membuat pembacanyamemperoleh “sesuatu” tetapi justeru menjadi “pusing”. Kalau sudah demikian, makapenulis karya ilmiah tersebut telah “gagal” mencapai misinya, karena dia tidak mampumengkomunikasikan isi tulisannya dengan baik kepada pembaca.Perlu dicatat, bahwa sebagus apapun pemikikiran seseorang tetapi disampaikandalam bahasa tulis yang jelek, maka pemikiran tersebut akan kurang diapresiasi olehorang lain. Oleh karena itu, tulisan ini sengaja dibuat sebagai upaya untuk membantupara mahasiswa agar memiliki kemampuan menulis karya imiah yang baik dan bermututinggi. Focus utama tulisan ini lebih diberikan pada bagaimana menulis karya ilmiahdalam bentuk makalah, mengingat jenis karya ilmiah itulah yang selalu dituntut olehpara dosen dalam perkuliahan mereka. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikandalam tulisan ini, antara lain pengertian karya ilmiah, jenis karya ilmiah, langkahlangkah penulisan, dan teknik penulisan karya ilmiah.B. Definisi dan Ciri-Ciri Karya Tulis ilmiahKarya tulis ilmiah pada hakekatnya merupakan laporan tertulis tentang (hasil)suatu kegiatan ilmiah. Sementara itu, kegiatan berpikir secara ilmiah sendiri hanya*Disampaikan pada acara Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk mahasiswa S2 PGMI FITK tanggal6 September 2016.1

dapat dilakukan dengan cara meneliti fenomena yang menjadi subject matter atausasaran penelitian, berdasarkan metodologi ilmiah. Karenanya kegiatan berpikir yanghanya didasarkan kepada asumsi dan spekulasi yang belum teruji kebenarannya makatidak bisa dikatagorikan sebagai karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah harus puladilakukan berdasarkan kerangka berpikir ilmiah. Yaitu meliputi ruang lingkup tulisan,pembatasan masalah, metodologi dan sistematika penulisan, serta yang tak kalahpentingnya pula berupa penggunaan bahasa yang baik dan benar. Karena kegiatanilmiah banyak ragamnya, maka karya tulis ilmiah itu banyak macamnya. Ada yangberbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan lain-lain. Karyatulis ilmiah juga berbeda bentuk penyajiannya sehubungan dengan berbedanya tujuanpenulisan serta media yang menerbitkannya.Ciri-ciri karya ilmiah yang baik antara lain:1. Mendalam/Tuntas.Artinya, topik pembahasan yang diangkat dalam karya ilmiah dikupas secara mendalam,mendetail sampai ke akar-akarnya. Agar sebuah topk dapat dibahas dengan tuntas, makaseorang penulis hendaknya tidak mengangkat topik yang terlalu luas. Contoh“Pemberantasan Korupsi di Indonesia”2. ObjektifSegala keterangan yang dikemukakan dalam tulisan itu adalah benar dan apa adanya sesuaidengan data dan fakta yang diperoleh. Keobjektifan karya ilmiah dapat dicapai dengantersedianya data literatur dan data lapangan yang memadai (datanya harus representatif),dan jangan sekali-kali seorang penulis memanipulasi data.3. SistematisArtinya, uraian disusun menurut pola tertentu sehingga jelas urutan dan kaitan antaraunsur-unsur tulisan (berkesinambungan, berurutan, berkaitan).4. Cermat. Seorang penulis harus berupaya menghindari kesalahan/kekeliruan baik dalampengutipan, penyajian data, dan penulisan huruf.5. Lugas. Artinya pembicaraan langsung pada persoalan yang dikaji tanpa basa-basi.6. Tidak emosional, artinya tanpa melibatkan perasaan.7. Logis, maksudnya segala keterangan yang disajikan memiliki dasar dan alasan yang masukakal.8. Bernas, artinya meskipun uraian itu singkat, isinya padat.9. Jelas, keterangan yang dikemukakan dapat mengungkap makna secara jernih sehinggamudah dipahami pembaca.10. Terbuka, tidak menutup kemungkinan adanya pendapat baru yang tidak sesuai dengan apayang ditulis dalam karya ilmiah tersebut.11. Menggunakan bahasa baku, tepat, ringkas, dan jelasC. Klasifikasi Karya Tulis IlmiahAdapun jika dilihat dari panjang pendek uraian serta kedalamannya, maka karyailmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan penelitian:1. Karya Ilmiah PopulerYaitu tulisan ilmiah yang biasanya ditulis dengan menggunakan bahasa yangmudah difahami oleh orang kebanyakan. Contohnya, artikel ilmiah di media masa,dan buku-buku ilmiah populer untuk kalangan awam.2

2. MakalahMakalah merupakan bagian dari kegiatan akademik terstruktur. Di samping itumakalah juga disusun untuk diajukan di dalam kegiatan ilmiah (seminar,simposium, kongres, dan sebagainya), atau untuk dimuat di dalam penerbitan,panjangnya lebih kurang 5 hingga 15 halaman (relative). Pada umumnya makalahmerupakan penyajian yang bersifat deskriptif dan ekspositoris. Namun, ada jugamakalah yang di sana-sini mengandung uraian yang bersifat argumentatif.3. Kertas kerjaKertas kerja ialah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripadamakalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan; data itu bersifatempiris dan objektif.4. Laporan PenelitianJika dibandingkan dengan makalah, laporan penelitian lebih panjang, sekurangkurangnya 70 halaman. Sesuai dengan sebutannya –laporan penelitian– ,analisisnya lebih mendalam serta uraiannya lebih luas dan tuntas. Di dalam bagianpendahuluan dinyatakan secara eksplisit teori, metode, dan tehnik yang digunakandi dalam penelitiannya; juga dinyatakan sistematika penyusunan karya tersebut.Dalam beberapa hal, ada perbedaan tehnik dan sistematika penyusunan makalahdan laporan penelitian. Walaupun demikian, biasanya lembaga pendidikan, instansipenyelenggara pertemuan ilmiah, atau pengelola penerbitan mempunyaipersyaratan khusus tentang tehnik dan sistematika ini.5. SkripsiSkripsi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkanpendapat orang lain (karya ilmiah S-1). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelarsarjana.6. TesisTesis ialah karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru denganmelakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalamdaripada skripsi (karya ilmiah S-2). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelarmagister.7. DisertasiDisertasi ialah karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yangdapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S-3).Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor.D. Langkah-Langkah Penulisan Karya Ilmiah (Makalah)Untuk menghasilkan tulisan ilmiah yang baik, maka seorang penulis hendaknyamelakukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Pemilihan TopikPenyusunan karya ilmiah dimulai dengan memilih topik karangan. Jikapenyusunan karya ilmiah itu merupakan suatu penugasan dari seorang dosen,maka harus diperhatikan ruang lingkup topik yang ditentukan oleh dosentersebut.3

Banyak orang menganggap bahwa topik sama dengan judul. Sesungguhnyatidak demikian; topik adalah pokok yang akan diberikan atau masalah yanghendak dikemukakan di dalam karya ilmiah, sedangkan judul adalah namakarya ilmiah. Jadi, topik ditentukan sebelum orang mulai menulis, sedangkanjudul dipikirkan setelah karangan selesai. Pemilihan topik merupakan salah satufaktor yang penting di dalam penyusunan suatu karya ilmiah. Topik yangmenarik akan memikat pembaca untuk membaca seluruh isi karya ilmiah. Olehkarena itu, topik sebaiknya sesuai dengan masalah yang dikuasai penulis.Jika Anda hendak menulis karya ilmiah bukan sebagai penugasan, maka dalammemilih topic hendaknya memperhatikan pertanyaan seperti: pentingkahmasalah itu dikemukakan (dibahas)? Menarikkah masalah (untuk dibahas) itubagi kita? Cukupkah pengetahuan, kemampuan, dan sarana yang diperlukan?Mungkinkah/mudahkah kita memperoleh data (karena datanya harus akurat).Topic tulisan yang terlalu luas pasti pembahsanya dangkal dan tidak mendalam.2. Pembuatan Outline (Kerangka Tulisan)Langkah kedua setelah penentuan topic adalah membuat kerangka tulisan atauoutline. Kerangka tulisan ini sangat membantu seorang penulis untukmensistematikan tulisannya. Bisanya sebuah tulisan ilmiah terdiri dari:a. Judul TulisanJudul suatu karya ilmiah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelastentang materi dan ancangan atau ruang lingkup masalah yang akandibahas. Selain itu, judul harus dapat menarik perhatian pembaca danmenggelitik rasa ingin tahu akan keseluruhan isi karya tersebut. Padaumumnya judul baru dipikirkan penulis setelah karya yang dibuat selesaib. Bagian Pendahuluan.Pendahuluan bermaksud mengantar pembaca ke alam pembahasan suatumasalah. Dengan membaca bagian pendahuluan, pembaca sudah mendapatgambaran tentang pokok pembahasan dan gambaran umum tentangpenyajiannya. Pendahuluan hendaklah dapat merangsang dan memudahkanpembaca memahami seluruh karya ilmiah tersebut. Bagian pendahuluanlaporan penelitian berisi (1) latar belakang masalah, (2) tujuan pembahasan,(3) ruang lingkup/pembatasan masalah, (4) teori yang dipakai, (5) sumberdata, (6) metode dan teknik yang digunakan, serta biasanya dilengkapidengan (7) sistematika penyajian.Latar belakang masalah mengemukakan tentang penalaran pentingnyapembahasan masalah atau alasan yang mendorong pemilihan topik, telaahpustaka atau komentar mengenai tulisan yang telah ada yang berhubungandengan masalah yang dibahas. Manfaat praktis hasil pembahasan di dalamkarya ilmiah, serta, perumusan masalah pokok yang akan dibahas secarajelas dan eksplisit di dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang dapatmembangkitkan perhatian pembaca.Tujuan pembahasan, mengungkapkan rumusan tentang upaya pokok yangakan dikerjakan di dalam pemecahan masalah, dan garis besar hasil yanghendak dicapai. Sedangkan ruang lingkup /pembatasan masalah,4

menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas (sumber data ataupunanalisis), perincian masalah yang dibahas, dan perumusan istilah secaratepat (selanjutnya penggunaan istilah harus taat bahasa).Teori, mengungkapkan tentang prinsip-prinsip teori yang dapatmenggambarkan langkah dan arah analisis, serta alasan pemilihan teoriyang dipakai (kelemahan dan keunggulannya). Sedangkan sumber data,menjelaskan tentang kriteria penentuan jumlah data, kriteria penentuanmutu data, serta kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.Metode dan teknik yang digunakan, serta biasanya dilengkapi denganmetode yang digunakan; misalnya deskriptif, komparatif, ataueksperimental, dan teknik yang digunakan di dalam pengumpulan data;misalnya wawancara, observasi, kuesioner, atau tes.Sistematika penyajian memuat penjelasan kode data (kalau ada), sertaurutan hal-hal yang dimuat di dalam karya ilmiah, mulai dari pendahuluansampai dengan daftar pustaka dan, kalau perlu, lampiran serta indeks.Ketujuh butir (1-7) itu diperlukan jika karya ilmiah yang disusunmerupakan laporan penelitian. Ketujuh butir itu, masing-masing menjadianak bab pendahuluan yang memiliki nomor dan tajuk. Karya ilmiah yanbgberupa makalah cukup mengemukakan (a) latar belakang masalah, (b)tujuan pembahasan, dan (c) ruang lingkup. Ketiga itu, masing-masingdiungkapkan di dalam paragraf, tidak perlu diberi nomor anak bab dantajuk.c. Bagian Isi.Bagian yang merupakan inti karya ilmiah ini memaparkan uraian pokokmasalah yang dibahas. Uraian bagian ini hendaknya dapat memberikanpetunjuk kepada pembaca di dalam memahami setiap langkah dankeseluruhan pembahasan. Di samping itu, bagian isi ini harus menunjukkankelengkapan, ketatabahasaan, keeksplisitan, analisis dan kesimpulan materiyang dibahas.Dalam hal ini, uraian tentang hal-hal yang bersifat teoritis yang datadatanya sebagian besar diperoleh dari hasil penelitian kepustakaanditempatkan pada permulaan penguraian masalah. Data-data besertaanalisisnya yang diperoleh melalui penelitian lapangan dibicarakan sesudahitu.Panjang lebar uraian harus proporsional dengan pentingnya (anak) masalahyang dibahas. Bagian isi dapat dijadikan lebih dari satu bab, bergantungpada keluasan masalah yang dibahas. Tajuk bab masing-masing (jika lebihdari satu bab) mencerminkan masalah pokok yang dibahas. Karanganilmiah yang berupa makalah tidak perlu mencantumkan kata “BAB” danbagian-bagiannya langsung menjadi anak-anak bab isi.Bagian isi ini terdiri atas:1) Uraian masalah yang dibahas,2) analisis dan interpretasi3) ilustrasi atau contoh-contoh, serta5

4) tabel, bagan, gambar (jika ada)d. Bagian PenutupBagian penutup ini berisi kesimpulan dan saran (kalau ada saran). Yangdikemukakan di dalam kesimpulan ialah pernyataan-pernyataankesimpulan analisis atau pembahasan yang dilakukan di dalam bab-bab isi.Kesimpulan merupakan jawaban permasalahan yang dikemukakan di dalampendahuluan. Kesimpulan bukan rangkuman atau ikhtisar. Pernyataankesimpulan dapat berupa uraian (esai) atau berupa butir-butir yangbernomor. Pada bagian akhir penutup ini dapat dikemukakan saran yangdirasakan perlu disampaikan kepada pembaca berkenaan denganpembahasan masalah di dalam karya ilmiah itu.Contoh outline makalah:Judul: Radikalisme di Kalangan Umat IslamA. Pengantar (Pendahuluan)B. Fenomena Radikalisme dalam Beragama1. Kekerasan atas nama agama2. TerorismeC. Faktor Penyebab Timbulnya Radikalisme Beragama1. Pemahaman terhadap teks-teks keagamaan2. Latar belakang psikologis3. Latar belakang sosio-kultural-ekonomi4. Faktor ideology globalD. Upaya Preventif Mengatasi Radikalisme1. Melalui jalur pendidikan2. Melalui jalur politik3. Melalui jalur keamanan4. dan lain-lainE. Penutup (Kesimpulan)Daftar PustakaE. Penggunaan BahasaMelalui karya ilmiah hendak disampaikan suatu hasil pengamatan (observasi),percobaan (eksperimen), penelitian, atau telaah pustaka. Penyampaian itu dilakukandengan menggunakan media bahasa. Bahasa yang digunakan di dalam penyampaianhasil pengamatan, percobaan, penelitian atau telaah pustaka itu adalah ragam bahasatulis, bukan ragam bahasa lisan. Ragam bahasa tulis di dalam karya ilmiah hendaknyajelas, lugas dan komunikatif supaya pembaca dengan mudah dapat memahami isinya.Jelas berarti bahwa yang digunakan memperlihatkan secara jelas unsur-unsurkalimat –seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Di dalam setiapkalimat terlihat bagian mana yang merupakan subjek, bagian mana yang merupakanpredikat, bagian mana yang merupakan objek (di dalam struktur transitif aktif), bagian6

mana yang merupakan pelengkap, dan bagian mana yang merupakan keterangan (kalauada) sehingga setiap kalimat yang terdapat di dalam karya ilmiah itu memenuhipersyaratan kaidah tata bahasa. Dengan demikian, karya ilmiah itu dengan mudah dapatdipahami pembaca.Lugas berarti bahasa yang digunakan tidak menimbulkan tafsir ganda. Bentukdan pilihan kata serta susunan kalimat di dalam karya ilmiah hanya memungkinkansatu pilihan tafsiran, yaitu tafsiran yang sesuai dengan maksud penulisnya. Setiap katadiberi bobot makna yang sewajarnya sehingga tidak perlu diulang dengan berbagaisinonim atau pararelisme. Pemakaian pleonasme sedapat-dapatnya dihindarkan.Demikian juga, pemakaian metafora dihindarkan karena bahasa yang lugas haruslangsung menunjukkan persoalan. Disamping itu, bahasa yang lugas memperhatikanekonomi bahasa sepanjang tidak mengganggu kaidah tata bahasa, ejaan, atau pilihankata.Komunikatif berarti apa yang ditangkap pembaca dari wacana yang disajikansama dengan yang dimaksud penulisnya. Wacana dapat menjadi komunikatif jikadisajikan secara logis dan bersistem. Kelogisan itu terlihat pada hubungan antarbagiandi dalam kalimat, antarkalimat di dalam paragraf, dan antarparagraf di dalam sebuahwacana, yaitu memperlihatkan hubungan yang masuk akal; misalnya hubungan sebabakibat, urutan peristiwa, dan pertentangan.Bersistem berarti uraian yang disajikan menunjukkan urutan yang mencerminkanhubungan yang teratur. Hubungan yang masuk akal dan teratur itu tercermin di dalampenggunaan kata penghubung intrakalimat-seperti ketika, jika, karena, sehingga,supaya, dan, lalu, tetapi dan ketepatan penggunaan kata atau ungkapan penghubungantar kalimat-misalnya jadi, namun, sebaliknya, oleh karena itu, di samping itu,sehubungan dengan itu, tegak dengan demikian. Di dalam ragam bahasa tulis karyailmiah kata penghubung dan kata depan tidak boleh dilepaskan. Disamping itu, tentusaja tanda baca itu menunjang penyajian uraian yang logis dan bersistem itu.Pemakaian kata/istilah asing atau daerah dihindarkan, terutama kata atau istilahyang telah mempunyai padanan di dalam bahasa indonesia. Jika kata/istilah Indonesiayang digunakan masih dirasakan perlu dijelaskan dengan kata/istilah asingnya, karenaistilah Indonesia itu belum dikenal oleh masyarakat luas, istilah Indonesia ditulisdahulu, lalu disertakan istilah asing yang ditempatkan di dalam kurung dandigarisbawahi (jika digunakan mesin ketik manual) atau dicetak miring (jika digunakankomputer). Untuk selanjutnya digunakan istilah Indonesianya saja. Demikian juga,pemakaian singkatan sedapat-dapatnya dihindarkan karena singkatan tidak memilikinilai komunikatif yang efektif, kecuali singkatan yang sudah sangat umum diketahuioleh masyarakat, seperti SD, MPR, ASEAN. Jika terpaksa digunakan singkatan,pertama kali muncul singkatan itu ditulis dengan didahului bentuk lengkapnya dansingkatannya ditempatkan di dalam kurung. Selanjutnya, cukup dituliskansingkatannya.Ejaan yang digunakan adalah ejaan yang resmi, yaitu ejaan bahasa Indonesia yangdisempurnakan. Di dalam penulisan kata atau istilah dan penggunaan pungtuasi (tandabaca) benar-benar harus diperhatikan kaidah-kaidah yang terdapat di dalam bukuPedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.Dilihat dari jenis ungkapan bahasa yang digunakan, sebuah karya ilmiah biasdibedakan menjadi:7

1. Narasi, mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis (biografi, roman,novel, sejarah)2. Deskripsi, menggambarkan sesuatu hal yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya(keadaan kota Jakarta, tentang gedung-gedung bersejarah, tentang kehidupan di pelabuhan)berkaitan dengan pelukisan kesan pancaindra terhadap sebuah objek.3. Eksposisi (bertujuan memberi penjelasan atau informasi) tema akan diuraikan dalamsebuah proses, bagaimana beternak sapi, bagaimana membuat perahu. Melukiskansesuatu yang belum diketahui oleh pembaca, misalnya bagaimana membuat baja,bagaimana mengadakan reboisasi akibat kebakaran hutan. Menerangkan tentang proseskerja sesuatu barang, bagaimana operasi mesin pintal, bagaimana sebuah kapal menyelamatau timbul, bagaimana kerja mesin jahit.4. Argumentasi termasuk dalam eksposisi, hanya sifatnya jauh lebih sulit, diajukan buktibukti termasuk analisis yang menyangkut pemecahan suatu pokok persoalan atas bagianbagiannya, penggabungan masalah-masalah yang terpisah menjadi suatu klasifikasi yanglebih luas. Misalnya Apa ciri-ciri pendidikan kita dewasa ini? Perlukah seorangmahasiswa bekerja di samping belajar?F. Teknik Penulisan Karya IlmiahPenulisan karya ilmiah harus memenuhi tatacara teknik penu

ilmiah banyak ragamnya, maka karya tulis ilmiah itu banyak macamnya. Ada yang berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah populer, buku, diktat dan lain-lain.

Related Documents:

dasar karya tulis ilmiah secara lebih mendalam. 1) Definisi Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah

Pentingnya Tata Tulis karya tulis ilmiah? Pada suatu karya tulis ilmiah, bahasa memegang peranan penting dalam proses penulisan dan penyusunannya. Dalam penyusunan suatu tulisan yang berkonsep ilmiah harus menggunakan bahasa yang baku dan ejaan yang benar serta sistematika penulisan yang terstruktur.

Tata Tulis Karya Ilmiah 2 Syarat dan Jenis Karya Ilmiah 3 Ejaan 4 Tata Kata 5 Tata Kalimat 6 Tata Kalimat 7 Review Pertemuan Minggu 1 s/d 6 8 Ujian Tengah Semester W Pokok Bahasan 9 Silogisme, Definisi dan Istilah 10 Pemaragrafan 11 Pemaragrafan 12 Wacana 13 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 14 Proses Menyusun Karya Tulis Ilmiah 15 Presentasi .

Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Widyaiswara Angkatan IV. Diharapkan melalui pelatihan ini widyaiswara mampu menyusun karya tulis ilmiah sesuai dengan prosedur dan metoda ilmiah serta kaidah tata tulis yang lazim berlaku dalam penulisan karya tulis ilmiah. Agar peserta dapat memahami program dan proses penyelenggaraan

Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan . Cerita Bergambar . 10 Buku Panduan HKI (Hak Cipta dan Paten) Polmed 2020 12) Diktat 13) Dongeng 14) E-book 15) Ensiklopedia 16) Jurnal 17) Kamus 18) Karya Ilmiah 19) Karya Tulis 20) Karya Tulis (Artikel) 21) Karya Tulis (Disertasi) 22) Karya Tulis (Skripsi) 23) Karya Tulis (Tesis)

memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Musrifatul Uliyah, SST., M.Kes selaku Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan bimbingan sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Dr. Nur Mukarromah, S.KM., M.Kes selaku penguji Karya Tulis Ilmiah.

Buku panduan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai pedoman bagi : 1.3.1 Mahasiswa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah. 1.3.2 Pembimbing dalam proses pembimbingan kepada mahasiswa. 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mahasiswa D-III Gizi adalah salah satu di antara topik berikut : 1. Gizi Masyarakat 2. Gizi Klinik 3.

Karya Tulis Ilmiah adalah Karya Ilmiah (Scientific Paper) dalam bentuk tulisan cetak atau non cetak (dengan memenuhi kaidah dan etika . ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pem