PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP KADAR .

3y ago
76 Views
2 Downloads
3.46 MB
15 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Helen France
Transcription

PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUNSALAM TERHADAP KADAR KOLESTEROLPADA LANSIA HIPERKOLESTEROLDI TRIMULYO SLEMANNASKAH PUBLIKASIDISUSUN OLEH:WULAN SEPTIANINGRUM201010201008PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN‘AISYIYAH YOGYAKARTATAHUN 2014

PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUNSALAM TERHADAP KADAR KOLESTEROLPADA LANSIA HIPERKOLESTEROLDI TRIMULYO SLEMAN 1Wulan Septianingrum2, Widaryati3INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian air rebusandaun salam terhadap kadar kolesterol pada lansia hiperkolesterol.Penelitian ini menggunakan metode Quasy Experimental Design dengan rancanganNon Equivalent Control Group. Pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode purposive sampling didapatkan 20 responden.Analisis data menggunakan rumus Wilcoxon Match Pairs Test.Hasil uji Wilcoxon Pairs Test didapatkan rerata hasil kadar kolesterol kelompokintervensi saat pretest:248,1 mg/dl dan posttest 182,3 mg/dl, pada kelompok kontrolrerata kadar kolesterol hari ke-0: 220,6 mg/dl dan hari ke-15: 218,8 mg/dl.Hasil penelitian menunjukkan nilai p 0.001 dengan taraf signifikan 0.05 (p 0.05)sehinggaHaditerimadanHoditolak.Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pemberian air rebusan daun salamterhadap kadar kolesterol pada lansia hiperkolesterol di Trimulyo Sleman.Diharapkan masyarakat dapat menggunakan air rebusan daun salam untukmenurunkan kadar kolesterol.Kata kunci : Air rebusan daun salam, Kadar KolesterolReferensi: 23 buku (2005 – 2012), 8 internet, 2 SkripsiHalaman: xv, 61 halaman, 6 tabel, 3 gambar, 1 grafik, 17 lampiran1Judul Skripsi2Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta3Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta

THE EFFECT OF BOILING EXTRACT BAYLEAF INTAKE ONTHE CHOLESTEROL LEVEL AMONG THE HYPERCHOLESTEROL ELDERLY IN TRIMULYO SLEMAN 1Wulan Septianingrum2, Widaryati3ABSTRACTBackground: Hyper cholesterol is one of the main causes related to cardiovascularand stroke diseases in Indonesia (27: 1000 people). 80 % of the cases, the patientshad sudden death experiences. 50 % of the cases, they did not showed anypreliminary symptoms. One of the non pharmacology therapies that may decrease .Objective: The purpose of this study was to investigate the effect of boiling extractbay leaf intake on the cholesterol level among the hyper cholesterol elderly inTrimulyo Sleman.Research Method: This research was quasi experimental study with non equivalentcontrol group. The non probability purposive sampling was employed as samplingtechnique for 20 respondents. This study conducted Wilcoxon match pairs test as thestatistical data analysis.Result: the average score of the cholesterol level during the pre test was 248.1 mg/dl,and 182,3 mg/dl during the post test, for the intervention group. And for the controlgroup, for the first day was 220,6 mg/dl, and after 15 days was 218,8 mg/dl. Basedon the statistical analysis, there was significant decreasing the cholesterol level withp-value 0.001 for p-value 0.05 significant level.Conclusion: There was an effect of boiling extract bay leaf intake on the cholesterollevel among the hyper cholesterol elderly in Trimulyo Sleman.Suggestion: the community may intake boiling extract bay leaf routinely, in order todecrease the cholesterol level.KeywordsBibliographyNumber of Pages: Boiling extract bay leaf, the cholesterol level: 23 books (2005-2012), 2 theses, 8 internet articles: xv, 61 pages, 6 tables, 3 figures, 1 graphic, 17 appendices1. Title of the Thesis2. Student of School of Nursing, ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta3. Lecturer of School of Nursing, ‘Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta

LATAR BELAKANG MASALAHLanjut usia bukan merupakan suatu penyakit, tetapi keadaan tersebutdapat menimbulkan masalah sosial. Umur harapan hidup lansia di beberapaNegara, terutama Di Negara-negara maju telah bertambah panjang sehinggawarga yang berusia lebih dari 65 tahun juga semakin bertambah. Tanda-tandamasa tua disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran kemampuan kerjapanca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi sertaadanya berbagai penyakit yang muncul. (Widianti&Proverawati,2010).Penyakit pada lansia berbeda dengan penyakit pada usia dewasa ataumuda, ketika masih muda tubuh masih memiliki cadangan sehingga organmasih memberikan reaksi toleransi untuk mengatasi kelainan yang terjadi.Sebaliknya, pada lansia kemampuan toleransi sudah berkurang, terlihat gejalayang berat sehingga memerlukan penanganan khusus (Bangun, 2009).Kecepatan metabolisme pada lansia menurun sekitar 15 – 20 %, disebabkankarena berkurangnya masa otot. Fakta ilmiah menyebutkan bahwa ototmenggunakan lebih banyak energi daripada lemak, sehingga lemak menjadilebih banyak tertimbun di dalam tubuh.Pada saat menopause sistem metabolisme lemak terjadi pada kenaikanlemak LDL dan Trigliserida.Sindrom metabolisme tersebut merujuk padabanyak gejala abnormal dan memusat dalam tubuh wanita termasuk tekanandarah tinggi, gula darah tinggi, dan hiperkolesterol. Semuanya itu berkaitanerat dengan menurunnya kadar hormone estrogen dalam tubuh wanita masamenopause.Menurunnya kadar hormone estrogen memungkinkan relatifkuatnya fungsi hormone androgen, dengan demikian mudah mengakibatkandistribusi baru lemak dalam tubuh sehingga terjadi hiperkolesterol (Anonim,2009).Hiperkolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung danstroke. Penyakit jantung koroner menjadi prioritas kesehatan masyarakat diNegara maju. Jumlah penderita kolesterol di Indonesia bisa mencapai 27banding 1000 orang.WHO melaporkan bahwa jumlah penderita kolesterol diNegara-negara berkembang seperti Indonesia akan mengalami peningkatansebesar 137% pada tahun 2020, sedangkan di Negara-negara maju hanya48%.Dampak yang ditemukan dari jumlah itu, 80% pasien meninggalmendadak akibat serangan jantung, dan 50%-nya tidak menampakkan gejalasebelumnya.Penderita pada generasi muda, yakni usia 25-34 tahun mencapai9,3%. Wanita menjadi kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni14,5% atau hampir dua kali lipat kelompok laki-laki (Iman 2009 dalamSandiyani 2012).Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakatadalah meningkatkan pemberdayaan masyarakat swasta dan masyarakatmadani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional danglobal, meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu,dan berkeadilan serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upayapromotif dan preventif, meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatanterutama dalam rangka untuk mewujudkan jaminan soaial kesehatan nasional,meningkatkan manajemen kesehatan yang transparan dan berdayaguna dalamrangka memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab(Depkes, 2007).

Masyarakat umumnya masih menganggap kolesterol tinggi padalansia itu hal yang biasa.Kolesterol didefinisikan sebagai salah satukomponen lemak yang terdapat dalam makanan dan tubuh. Dikatakanhiperkolesterol apabila jumlah kolesterol total dalam tubuh 200 Mg/dl.Salah satu masalah utama pada hiperkolesterol adalah bahwa dampak yangdi temukan 80% pasien meninggal mendadak akibat serangan jantung, dan50%-nya tidak menampakkan gejala sebelumnya.Cara penanganan untuk mengatasi hiperkolesterol dalam darah bisadilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Pengobatan secarafarmakologis, kolesterol dapat ditangani dengan obat penurun kolesterolseperti obat golongan statin (atorvastatin dan simvastatin), golongan fibrat(fenofibrate), golongan resin (colestyramine dan colestipol), golonganinhibitor absorbs kolesterol selektif (ezetimibe), asam nikotinat, dan dariminyak ikan omega-3 (Bull dan Morrell, 2007 dalam Sandiyani, 2012).Masyarakat saat ini cenderung menggunakan terapi non farmakologis karenaalasan besarnya efek samping yang ditimbulkan dari terapifarmakologis.Perubahan pola hidup merupakan pengobatan non farmakologisyang bertujuan menghilangkan atau mengurangi faktor risiko yang dapatmemperberat penyakitnya.Perubahan ini mencakup mengurangi asupanlemak jenuh, memperbanyak makan buah dan sayur, mengurangi asupangaram, mengurangi berat badan berlebih, berhenti merokok, memperbanyakaktivitas fisik, dan meningkatkan konsumsi buah dan sayur (Sudoyo, 2006)Salah satu tanaman yang dianjurkan untuk dikonsumsi bagi penderitakolesterol adalah daun salam (Syzygium polyanthum). Hal ini dikarenakandaun salam mengandung beragam senyawa aktif seperti flavonoid yangmampu mencegah oksidasi Low density Lipoprotein (LDL) dan mencegahpengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Saponin dapatmencegahpenyerapan lemak, meningkatkan ekskresi dalam urin sehingga lemak tidaktertimbun.Efek tersebut telah dibuktikan dalam penelitian pada tikus yangdilakukan oleh Arief, Novriansyah, Budianto dan Harmaji pada tikus putihjantan hiperlipidemia (Arief, et al., 2012).Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun KepanjenTrimulyo Sleman didapatkan data lansia berjumlah 55 orang.Berdasarkanhasil wawancara dengan 55 orang tersebut didapatkan hasil bahwa 23 oranglansia mengatakan kolesterol tinggi.Mereka mengatakan kurang menjaga polamakan dan jarang melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan permasalahantersebut, desa tersebut memiliki masalah yang cukup serius sehingga penelit itertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian air rebusandaun salam terhadap kadar kolesterol pada lansia hiperkolesterol di DusunKepanjen Trimulyo Sleman.METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode Quasy Experimental Design yaitudesain yang tidak mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi(Notoatmojo, 2012) rancangan penelitiannya menggunakan Non EquivalentControl Group yaitu penelitian dilakukan dengan membandingkan antarakelompok kontrol dan kelompok intervensi. (Notoatmojo, 2012).Populasi pada penelitian ini adalah semua lansia yang menderita kadarkolesterol darah tinggi di Dusun Kepanjen Trimulyo Sleman yang berusia

60 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Dusun KepanjenTrimulyo Sleman pada bulan Oktober 2013 didapatkan penderita berjumlah23 orang.Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlahdari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil padapenelitian ini berjumlah 23 orang, yang terdiri dari 13 orang sebagaikelompok intervensi dan 10 orang sebagai kelompok kontrol.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANResponden dalam penelitian ini adalah lansia hiperkolesterol yang berjeniskelamin perempuan. Jumlah responden pada penelitian ini 23 orang, dimana13 orang untuk kelompok intervensi dan 10 orang untuk kelompok kontroldan 3 dari 13 orang pada kelompok intervensi gugur selama penelitianberlangsung dikarenakan ketidakrutinan responden mengkonsumsi airrebusan daun salam pada saat penelitian.Tabel 1 Karakteristik Responden Penelitian di Dusun Kepanjen TrimulyoSlemanKarakteristikKelompok kontrol(n 10)1. Usia56 – 6061 – 6566 – 702. PendidikanTidak sekolahSDSMPSMAPTpresentaseKelompok eksperimen(n 30%40%-Berdasarkan tabel 1 menggambarkan bahwa responden yang palingbanyak berumur antara 56-60 tahun yaitu pada kelompok intervensi 6 orangdan pada kelompok kontrol 5 orang dan yang paling sedikit berumur antara66-70 yaitu pada kelompok intervensi 2 orang dan pada kelompok kontrol 1orang. Pada karakteristik pendidikan menggambarkan bahwa respondenpaling banyak berpendidikan SMA yaitu pada kelompok intervensi 4 orangdan pada kelompok kontrol 3 orang, pendidikan SMP berjumlah 3 orangterdapat pada kelompok intervensi, pendidikan SD berjumlah 3 orangterdapat pada kelompok kontrol, tidak bersekolah yaitu pada kelompokintervensi 3 orang dan pada kelompok kontrol 3 orang, sedangkan yangberpendidikan sampai Perguruan Tinggi 1 orang pada kelompok kontrol.1. Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Darah pada Lansia PenderitaHiperkolesterol Kelompok Intervensi dan Kelompok KontrolHasil penelitian yang dilakukan selama 14 hari dengan memberikanair rebusan daun salam kepada kelompok intervensi dan pengukuran kadar

kolesterol darah kelompok kontrol hari ke-0 dan hari ke-15 didapatkan dataseperti pada grafik 4.2 di bawah ini:Kadar kolesterol darah kelompokintervensi dengan kelompok kontrol300250200248,1220,6218,8182,3kelompok intervensi150kelompok kontrol100500hari ke-0harike-15Grafik 1 Pengukuran Kadar kolesterol Darah Pre dan Post Pada KelompokIntervensi dan Kelompok Kontrol Pada Lansia Hiperkolesterol di TrimulyoSlemanPada grafik 1 menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan denganmemberikan air rebusan daun salam kepada 10 responden selama 14 harididapatkan rerata kadar kolesterol darah sebelum perlakuan didapatkan hasil248,1 Mg/dl, sedangkan setelah perlakuan kadar kolesterol darah didapatkanhasil sebesar 182,3 Mg/dl. Berdasarkan hasil rerata pengukuran kadarkolesterol darah tersebut menunjukkan bahwa rerata penurunan kadarkolesterol darah sebesar 65,8 Mg/dl. Selain itu dari 10 responden tersebutsemua responden mengalami penurunan kadar kolesterol darah.Pada grafik 4.1 juga menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukankepada 10 responden tanpa perlakuan pada kelompok kontrol, didapatkanhasil rerata kadar kolesterol darah pre sebesar 220,6 Mg/dl, sedangkan reratakadar kolesterol darah pada saat post test sebesar 218,8 Mg/dl. Berdasarkanhasil rerata pengukuran kadar kolesterol darah tersebut menunjukkan bahwarerata penurunan kadar kolesterol darah sebesar 1,8 Mg/dl. Selain itu, dari 10responden tersebut yang mengalami peningkatan sebanyak 3 orang, 6 orangmengalami penurunan, dan 1 orang tidak mengalami perubahan.Berdasarkan hasil normalitas didapatkan bahwa data yang terdistribusinormal dengan nilai sig. 0,05 yaitu pada kelompok intervensi data posttest sebesar 0,310. Untuk data yang tidak terdistribusi normal yaitu padakelompok intervensi yaitu data pre test dimana nilai sig. sebesar 0,021,sedangkan pada kelompok kontrol yaitu data pre test dimana nilai sig.sebesar 0,011 dan post test sebesar 0,000, maka untuk analisa data variabeldalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan statistik non parametrik

karena data tidak terdistribusi secara normal. Analisis yang digunakan untukmenguji perbedaan rerata kadar kolesterol darah sebelum dan sesudahperlakuan pada kelompok intervensi dimana hasil uji normalitas data salahsatu kelompok tidak terdistribusi normal maka menggunakan uji peringkatbertanda Wilcoxon.Pada kelompok kontrol, maka uji beda yang digunakan untuk mengujiperbedaan rerata pre dan post menggunakan uji peringkat bertandaWilcoxon, dimana data pada kelompok tersebut tidak terdistribusi normal.Uji beda yang digunkan untuk menguji dua rerata independen yangdigunakan untuk membandingkan perbedaan rerata antara kelompokintervensi dengan kelompok kontrol menggunakan Mann – Whitney Test.Hasil Uji StatistikAdapun hasil uji statistik pada kelompok intervensi dan kelompokkontrol yaitu sebagai berikut:Tabel 2 Hasil uji statistik Wilcoxon pre dan post pada kelompok intervensidan kelompok rol-,365Sig. (2-tailed)IntervensiKontrol0,0050,722Berdasarkan tabel 2 didapatkan bahwa hasil uji statistik denganmenggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon pada kadar kolesterol sebelumdan sesudah intervensi didapatkan nilai Z hitung sebesar -2.803 dan asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,005 (p 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwaditerima danditolak, yang artinya ada pengaruh pemberian air rebusandaun salam terhadap kadar kolesterol pada lansia hiperkolesterol. Sedangkanpada kadar kolesterol Pre dan Post test pada kelompok kontrol didapatkannilai Z hitung sebesar -.356 dan asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,722(p 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwaditolak danditerimayang artinya tidak ada pengaruh penurunan kadar kolesterol darah Pre danpost test pada kelompok kontrol. Hal ini diarenakan tidak terdapat perbedaankadar kolesterol darah yang bermakna antara pengukuran pada saat pre testmaupun post test.1) Hasil pretest dengan uji statistik antara kelompok intervensi dankelompok kontrolTabel 3 Hasil pretest dengan uji statistik Mann-Whitney Test antarakelompok intervensi dan kelompok 112

Berdasarkan tabel 3 didapatkan bahwa hasil uji statistik dengan menggunakanMann-Whitney Test, antara kelompok kontrol dengan kelompok intervensididapatkan nilai asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,112 (p 0,05). Hasil tersebutmenunjukan bahwaditolak danditerima, artinya pre test padakelompok kontrol dan kelompok intervensi tidak ada perbedaan.2) Hasil Posttest dengan Uji Statistik antara kelompok intervensi dengankelompok kontrolTabel 4 Hasil Posttest dengan Uji Statistik Mann-Whitney Test antarakelompok intervensi dengan kelompok 00218.8000Sd17.7454253.87599Df1010Sig. (2tailed)0,002Berdasarkan tabel 4 didapatkan bahwa hasil uji statistik denganmenggunakan Mann-Whitney Test, antara post pada kelompok kontrolmaupun kelompok intervensi didapatkan nilai asymp. Sig. (2-tailed)sebesar .023 (p 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwaditerima danditolak, artinya pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi adapengaruh penurunan kadar kolesterol darah pada lansia hiperkolesterol.PEMBAHASANBerdasarkan hasil penelitian pada grafik 4.1 dimana hasil rerata kadarkolesterol yaitu sebesar 248,1 mg/dl, hasil rerata kadar kolesterol tersebutpada saat pre test cenderung tinggi dibandingkan setelah perlakuan. Hal inidisebabkan oleh karakteristik responden dimana responden pada penelitianini 100% berjenis kelamin perempuan.Hal ini sesuai dengan teori yangmenyebutkan bahwa wanita lebih rentan mendapatkan penyakit jantungkoroner setelah menopause, dan menjelang usia pertengahan. Daripubertas sampai menopause, wanita cenderung mempunyai kadarkolesterol total yang lebih rendah dan risiko penyakit jantung yang lebihrendah daripada pria. Wanita cenderung mempunyai kadar kolesterol yanglebih tinggi setelah menopause yaitu ketika kadar estrogen turun secaradramatis, dan risiko mendapatkan penyakit jantung meningkat (Robert2002, dalam Sandiyani 2012).Mekanisme estrogen di dalam melindungi jantung adalah karena efekproteksi yang ditimbulkan. Estrogen akan meningkatkan kolesterol baik(HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan Kolesterol jahat (LDL)ini akan menimbulkan plak di dalam darah. Estrogen juga dapatmenjalankan fungsi sebagai antioksidan. Kolesterol jahat (LDL) lebihmudah menembus plak di dalam dinding nadi pembuluh darah apabiladalam kondisi teroksidasi. Peranan estrogen sebagai antioksidan adalahmencegah proses oksidasi LDL sehingga kemampuan LDL untukmenembus plak akan berkurang. Peranan estrogen yang lain adalahsebagai pelebar pembuluh darah jantung sehingga aliran darah menjadilancar dan jantung memperoleh suplai oksigen secara cukup, makaberkuramgnya estrogen pada saat menopause tubuh wanita menjadi rentan

terhadap risiko penyakit jantung dan pada wanita menopause, hormonestrogen yang dihasilkan menurun, sehingga resiko terjadinyapenumpukan kolesterol pada pembuluh darah arteri akan semakinmeningkat sehingga mengakibatkan hiperkolesterol (Khomsan, 2002)Kecepatan metabolisme pada lansia menurun sekitar 15 – 20%, disebabkankarena berkurangnya masa otot.fakta ilmiah menyebutkan bahwa ototmenggunakan lebih banyak energi daripada lemak, sehingga lemakmenjadi banyak tertimbun di dalam tubuh (Ansyari, 2013). Sejalan denganbertambahnya usia timbul adanya aritmia jantung, pembuluh darah akankaku sehingga kehilangan kelenturannya. Endapan lemak menyebabkanterbentuknya ateroskelorsis akan semakin banyak dengan berbagaimanifestasi terjadinya hiperkolesterol (Tamher & Noorkasiani, 2009 dalamArti, 2012).Faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol pada kelompokintervensi yaitu pada saat pre test pola makan responden juga tidakdikendalikan dimana kebiasaan, komposisi makanan sehari-hariberpen

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Dusun Kepanjen . orang lansia mengatakan kolesterol tinggi.Mereka mengatakan kurang menjaga pola . makan dan jarang melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan permasalahan . pemberian air rebusan daun salam terhadap kadar kolesterol pada lansia (1.

Related Documents:

pengaruh pemberian rebusan rebung (bambusa vulgaris) terhadap kadar kolesterol darah pada mencit (mus muculus) 2016 626 2013.0662.059 maya ishatafiah pengaruh pemberian madu sebagai anti bakteri terhadap shigella dysentriae 2016 627 2013.0662.061 hadiyah binti yahya juber pengaruh pemberian jus kulit kentang terhadap peningkatan kadar

pengaruh pemberian ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina) terhadap kadar kolesterol total tikus putih galur wistar jantan yang diberikan pakan tinggi kolesterol serta mencari dosis optimum dari ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina) dalam menurunkan kolesterol total pada tikus putih galur wistar jantan . 1.2 Rumusan Masalah

c. Kelompok III adalah kelompok hewan yang diberikan ekstrak daun ciplukan dengan dosis 300mg/kg/hari. d. Kelompok IV adalah kelompok hewan yang diberikan ekstrak daun ciplukan dengan dosis 350mg/kg/hari 4. Tahap Pemberian Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis angulata) Pemberian ekstrak daun Ciplukan ini dilakukan selama 30 – 35,55 hari

penelitian tentang pemberian ekstrak daun sanrego ini dipandang penting dilakukan. 1.2 Tujuan Penelitian . Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan efek pemberian ekstrak . daun . sanrego terhadap perilaku . seksual dan perilaku makan rusa timor jantan di penangkaran. 2. Menganalisis . dan menentukan. dosis pemberian ekstrak daun .

1. Ekstrak daun kembang sepatu digunakan sebagai pengganti alat kontrasepsi kimia berupa bahan alami. 2. Belum ditemukan penelitian yang menguji tentang pengaruh ekstrak daun kembang sepatu terhadap siklus reproduksi. 3. Belum ada informasi tentang efek ekstrak daun kembang sepatu sebagai obat kontrasepsi tradisional.

Pemberian reward dan punishment dapat diberikan kepada PNS dan PTT yang melakukan kegiatan pemberian layanan 3. Pemberian reward dan punishment dapat diberikan untuk perseorangan atau kelompok 4. Pemberian reward dan punishment diberikan setiap akhir tahun pada saat acara HUT KALTARA 5. Pemberian reward berupa perjalanan dinas disesuaikan .

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP HISTOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH ( Rattus novergicus) YANG DIPAPAR TIMBAL ASETAT (Dikembangkan Menjadi Media Poster pada Mata Pelajaran Biologi Materi Sistem Ekskresi) SKRIPSI DISUSUN OLEH : FITRINA LAZUARNIE 201210070311066 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Biology 1413 Introductory Zoology – 4Supplement to Lab Manual; Ziser 2015.12 Lab Reports Each student will complete a Lab Report (see Table of Contents)for the material covered in each of 4 Lab Practicals. Lab reports are at the end of each section of material for each practical (see Table of Contents).