IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI .

3y ago
27 Views
2 Downloads
830.99 KB
15 Pages
Last View : 27d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kaydence Vann
Transcription

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULILINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA(Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 9 SurakartaTahun Pelajaran 2018/2019)Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata Ipada Jurusan Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanOleh:DWI AGUNG PRASETIYOA220150081PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2019

HALAMAN PERSETUJUANIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULILINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA(Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 9 SurakartaTahun Pelajaran 2018/2019)PUBLIKASI ILMIAHoleh:DWI AGUNG PRASETIYOA220150081Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:Dosen Pembimbing,Dra. Sundari, S.H., M.HumNIK. 151i

HALAMAN PENGESAHANIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULILINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA(Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 9 SurakartaTahun Pelajaran 2018/2019)PUBLIKASI ILMIAHoleh:DWI AGUNG PRASETIYOA220150081Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanPada hari Senin, 29 Juli 2019dan dinyatakan telah memenuhi syarat.Dewan Penguji1. Dra. Sundari, S.H., M.Hum()()()(Ketua Dewan Penguji)2. Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si(Anggota I Dewan Penguji)3. Dra. Sri Gunarsih, S.H., M.H(Anggota II Dewan Penguji)Dekan,Prof. Dr. Harun Joko PrayitnoNIDN. 0028046501ii

PERNYATAANDengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat karyayang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggidan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernahditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dandisebutkan dalam daftar pustaka.Apabila kelak terbukti ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, makaakan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.Surakarta, 06 Juli 2019PenulisDWI AGUNG PRASETIYOA220150081iii

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGANMELALUI PROGRAM ADIWIYATA (STUDI KASUS PADA SISWASMP NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018/2019)AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakterpeduli lingkungan melalui program Adiwiyata pada siswa SMP Negeri 9 Surakartatahun pelajaran 2018/2019. Peduli lingkungan termasuk dalam 18 nilai karakteryang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RepublikIndonesia (Depdikbud RI). Karakter peduli lingkungan menjadi masalah terpentingbagi pelajar atau generasi muda Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dansiswa SMP Negeri 9 Surakarta. Objek penelitian ini adalah implementasi pendidikankarakter peduli lingkungan di SMP Negeri 9 Surakarta. Metode pengumpulan datamenggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukanbahwa program Adiwiyata dapat menerapkan atau mengimplementasikan pendidikankarakter peduli lingkungan pada siswa SMP Negeri 9 Surakarta. Kegiatan ini sudahdilaksanakan melalui berbagai kebijakan sekolah berbasis lingkungan, pelaksanaansekolah berwawasan lingkungan melalui PLH, kegiatan sekolah berbasis partisipatifyang melibatkan siswa langsung, seperti piket kelas, Jumat bersih, aksi lingkungandll serta pengelolaan sarana dan prasarana. Kendala yang dihadapi selama penerapanprogram Adiwiyata sebagai implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan diSMP Negeri 9 Surakarta adalah masih adanya beberapa siswa yang membuangsampah sembarangan. Solusi yang di lakukan adalah memberikan contoh atautauladan secara langsung mengenai menjaga lingkungan kepada siswa, sosialisaiprogram Adiwiyata, melibatkan siswa ikut aksi lingkungan, memberikan sanksiterhadap pelanggaran kebersihan dll.Kata Kunci: Karakter, peduli lingkungan, program Adiwiyata.AbstractThis study aims to describe the implementation of character-caring charactereducation through the Adiwiyata program for students of SMP 9 Surakarta in theacademic year 2018/2019. Environmental Care is included in 18 character valuesdeveloped by the Indonesian Ministry of Education and Culture (Ministry ofEducation and Culture). Environmental care character is a major problem forstudents or the young generation of Indonesia. This study uses a qualitativedescriptive research method. The subjects of this study were principals, teachers andstudents of Surakarta 9th Middle School. Methods of data collection usinginterviews, observation, and documentation. The results of the study show that theAdiwiyata program can apply or apply environmentally caring character education toSurakarta 9 Public Middle School students. This activity has been carried out througha variety of environment-based policies, the implementation of environmentallysound schools through PLH, participatory school-based activities involving direct1

students, such as picket classes, clean Fridays, environmental actions etc., as well asthe provision of facilities and infrastructure. The obstacle that is implementing theAdiwiyata program as an implementation of character care for the environment inSurakarta 9 Public Middle School is that there are still some students who litter. Thesolution is to provide examples or examples directly about the environment tostudents, Adiwiyata socialization program, involving students taking environmentalaction, tolerating cleanliness etc.Keywords: Character, environmental care, Adiwiyata program.1. PENDAHULUANMenurut Djumali dkk (2014: 1), “pendidikan adalah wahana untuk mempersiapkanmanusia dalam memecahkan problem kehidupan di masa kini maupun di masa yangakan datang”. Menurut Kurniawan (2017: 26), pendidikan adalah mengalihkan nilainilai, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan kepada generasi muda sebagaiusaha generasi tua dalam menyiapkan fungsi hidup generasi selanjutnya, baikjasmani maupun rohani. Samrin (2016: 123), berpendapat bahwa karakter merupakansikap atau tingkah laku manusia yang terwujud dalam tindakan, ucapan, perbuatanmaupun pikiran berdasarkan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. MenurutBerkowitz dan Bier sebagaimana dikutip oleh Ma’arif (2018: 37), karakter adalahgabungan dari beberapa psikologis karakter berupa nilai moral, tindakan moral,kepribadian, emosi, nalar dan karakteristik individu yang mempengaruhi setiaptindakan seseorang sebagai agen moral. Menurut Lorens Bagus sebagaimana dikutipoleh Kurniawan (2017: 28), karakter dapat didefinisikan sebagai ciri khas masingmasing individu yang meliputi tingkah laku, kebiasaan, kegemaran, ketidaksukaan,kapasitas, ketrampilan, kekuatan, nilai-nilai dan gagasan atau ide-ide sebagaipembeda antara individu satu dengan yang lain.Agus Prasetyo dan Emusti Rivasintha sebagaimana dikutip oleh Kurniawan(2017: 30-31), mendefinisikan pendidikan karakter adalah komponen ilmupengetahuan, kemauan dan tingkah laku yang ditumbuhkan untuk melaksanakannilai-nilai karakter atau kepribadian, baik secara vertikal kepada Tuhan ataupunsecara horizontal yaitu pada diri sendiri, sesama manusia dan lingkungan sekitar.Wulandari dan Kristiawan (2017: 292), berpendapat bahwa pendidikan karakter2

merupakan suatu aktivitas yang memiliki gerakan mendidik individu manusiasebagai penerus bangsa dimasa yang akan datang.Menurut Trahati (2015:22), pendidikan karakter bertujuan untuk membentukindividu yang bermoral, berkepribadian yang baik, berakhlak dan bermartabarmelalui sistem pendidikan. Albertus (2007:3), berpendapat tujuan pendidikankarakter adalah mendorong dan mewujudkan perbaikan diri individu secara berlanjutatau berkesinambungan dan mengasah keahlian diri individu guna mencapai tujuanhidup yang lebih baik. Menurut Amri, Jauhari dan Elisah sebagaimana dikutip olehRamdhani (2014: 33), “strategi pendidikan dapat dilakukan melalui berbagaipendekatan, yaitu pendekatan penanaman nilai, pendekatan perkembangan kognitif,pendekatan klasifikasi nilai dan pendekatan pembelajaran”. Menurut Kurniawan(2017: 41-42), nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter diIndonesia berasal dari empat sumber, yaitu agama, Pancasila, budaya dan tujuanpendidikan nasionalMenurut Trahati (2015:15), lingkungan merupakan segala sesuatu baik berupabenda hidup atau mati yang dapat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup disekitarnya. Soemartono sebagaimana dikutip oleh Noviani (2015:21), mendefinisikanlingkungan adalah seluruh objek benda, situasi, kondisi, pengaruh serta dampak yangterdapat dalam kawasan yang menjadi tempat makhluk hidup tinggal, dan memberidampak pada makhluk hidup termasuk manusia. Menurut Purwanti (2017: 16),karakter peduli lingkungan merupakan suatu bentuk sikap atau tindakan yangdimiliki individu manusia dalam upaya membenahi, menjaga, mengelola danmelestarikan alam dan lingkungan sekitar sehingga ada manfaat yang diperoleh darialam atau lingkungan tersebut dapat dinikmati dan digunakan makhluk hidup.Menurut Trahati (2015: 26), pendidikan karakter peduli lingkungan adalahupaya membentuk dan menumbuhkan nilai-nilai karakter atau sikap cinta lingkunganyang berfungsi meningkatkan rasa peduli peserta didik terhadap pelestarian danpengelolaan lingkungan. Menurut Mukani dan Sumarsosno (2017: 184), tujuanpendidikan karakter peduli lingkungan adalah agar setiap individu atau peserta didikmemiliki peran dalam menciptakan perubahan lingkungan yang lebih baik melaluiilmu pengetahuan yang dimiliki mengenai lingkungan alam sekitarnya.3

Menurut Iswari (2017: 36), program Adiwiyata adalah program yang sangatkompleks melibatkan semua stakeholders baik di sekolah dan masyarakat untukmembantu meningkatkan kepedulian lingkungan, khususnya para siswa. BerdasarkanPeraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonsia Nomor 5 Tahun 2013 yangdimaksud program Adiwiyata merupakan program untuk mewujudkan sekolah yangpeduli dan berbudaya lingkungan. Berdasarkan pada Peraturan Menteri LingkunganHidup Republik Indonsia Nomor 5 Tahun 2013 tentang Pedoman PelaksanaanProgram Adiwiyata yaitu untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudayalingkungan, pelaksanaanya berdasarkan tiga prinsip yaitu edukatif, partisipatif, danberkelanjutan. Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik IndonsiaNomor 5 Tahun 2013 tujuan program yang hendak dicapai dijabarkan dalam empatkomponen utama, yaitu aspek kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan,aspek kurikulum sekolah berbasis lingkungan, aspek kegiatan sekolah berbasispartisipatif, aspek pengelolaan sarana dan prasarana pendukung sekolah yang ramahlingkungan. Empat komponen tersebut dikembangkan sekolah dan dijadikanindikator-indikator program Adiwiyata dalam mengimplementasikan pendidikankarakter Adiwiyata.Program Adiwiyata di SMP Negeri 9 Surakarta telah dirintis mulai tahun 2012sebagai wujud pendidikan karakter peduli lingkungan pada siswa. Berdasarkanuraian di atas diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian berkaitan tentangimplementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program Adiwiyatapada siswa SMP Negeri 9 Surakarta.2. METODEPenelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Nurul Zuriah sebagaimanadikutip oleh Fridantara (2015: 45), penelitian kualitatif adalah penelitian yangditujukan untuk mencari fenomena-fenomena, fakta-fakta atau peristiwa-peristiwasecara logis, analitis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.Subjek penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru dan siswa SMP Negeri 9 Surakarta.Objek penelitian ini adalah implementasi pendidikan karakter peduli lingkunganmelalui program Adiwiyata di SMP Negeri 9 Surakarta.4

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metodeobservasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Purnomo (2011: 252), “metodeobservasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati saat proses ataukegiatan praktikum, pembelajaran dikelas dan diskusi berlangsung”. Menurut Denzinsebagaimana dikutip Abdulhak dan Suprayogi (2012: 176), “wawancara adalahpertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yangdianggap dapat memberikaninformasi atau penjelasan hal-hal yang dipandangperlu”. Menurut Sugiyono (2013: 240), dokumen merupakan catatan peristiwa yangsudah berlalu. Uji vailiditas data penelitian ini menggunakan dua dari tiga bentuktriangulasi. Trianggulasi yang diterapkan yaitu sumber data dan teknik pengumpulan data.Triangulasi sumber data dilakukan dengan mengumpulkan data di lapangan. Sumber databerupa informasi dari kepala sekolah, guru dan siswa SMP Negeri 9 Surakarta. Penelitianini menggunakan teknik analisis model interaktif.3. HASIL DAN PEMBAHASANHasil dan pembahasan penelitian ini didasari dari pengamatan, wawancara dandokumen yang diperoleh saat penelitian dilapangan. Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan peneliti, diperoleh informasi mengenai implementasi pendidikankarakter peduli lingkungan melalui program Adiwiyata pada Siswa SMP Negeri 9Surakarta tahun pelajaran 2018/2019 sebagaimana paparan dibawah ini.3.1 Program Adiwiyata di SMP Negeri 9 Surakarta tahun pelajaran 2018/2019.3.1.1Kebijakan sekolah berwawasan lingkungan. Kebijakan sekolah terlihat darivisi misi dan tujuan sekolah yang berwawasan lingkungan. Kurikulum matapelajaran yang diberikan kepada siswa berbasis lingkungan. Terdapat matapelajaran khusus memuat materi lingkungan yaitu Pendidikan LingkunganHidup. Pelaksanaan kurikulum tersebut harus memuat program perlindungandan pemeliharaan lingkungan hidup sesuai dengan yang direncanakan,sehingga kompetensi pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa tercapaidengan dengan lulusan yang kompeten tentang pengelolaan dan perlindunganlingkungan hidup. Rencana kegiatan dan anggaran sekolah yang disediakansebesar 20 persen dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan5

egiatanpembelajaran, peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan sertasarana gan.Kegiatanpembelajarandilaksanakan sesuai kurikulum yang berwawasan lingkungan. Kurikulumdilaksanakan oleh guru melalui berbagai metode, teknik dan strategipembelajaran. Siswa diarahkan untuk aktif dalam proses pembelajaran.Pembelajaran yang aktif dilakukan guru dengan berbagai cara seperti diskusi,presentasi, praktik dilapangan dll. Guru juga memberikan atau mengajaksiswa untuk memecahkan masalah lingkungan hidup yang terjadi sekarng ini.Contohnya permasalahan lingkungan sampah plastik. Sesuai dengankurikulum yang berbasis lingkungan, permasalahan tersebut dapat selesai jikasiswa mempunyai ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan mengenai pedulilingkungan. Pemberian tugas juga dilakukan secara berwawasan lingkunganagar siswa dapat berpikir kreatif. Contohnya dalam mata pelajaran prakaryasiswa diminta membuat tugas kerajinan tangan dari sampah kertas danplastik.Gambar 1. Kegiatan Membuat Prakarya Dari Sampah Plastik dan KertasMata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat tugas membuat artikel atau puisibertema lingkungan. Kurikulum di SMP Negeri 9 Surakarta yang berbasislingkungan, salah satu mata pelajaran yang khusus memberikan materilingkungan hidup adalah PLH. PLH adalah pendidikan lingkungan hidup6

yang membahas lingkungan alam sekitar, permasalahan lingkungan,pemanfaatan SDA,masalah lingkungan dan mencegah serta mengatasimaslah lingkungan. Pemberian materi Pendidikan lingkungan Hidup padahari Selasa untuk kelas 7 dan kelas 8 pada hari Kamis di aula sekolah.3.1.3Kegiatan sekolah berbasis partisipatif. Kegiatan berbasis partisipasif adalahkegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah secara langsung. Siswa diSMP Negeri 9 Surakarta secara langsung dilibatkan dalam berbagai kegiatanyang berkaitan dengan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup.Kegiatan yang dilakukan siswa setiap hari mulai dari piket kebersihan kelas,merawat taman dan lingkungan sekolah menunjukkan bahwa siswa peduliterhadap lingkungan. Kegiatan Jumat bersih dan senam yang laksanakansetiap hari Jumat merupakan gerakan bersama-sama atau gotong royonguntuk mengelola lingkungan sekolah.Gambar 2. Kegiatan Jumat Bersih SMP Negeri 9 SurakartaKegiatan lain yang melibatkan siswa secara langsung adalah lombalomba dalam memperingati hari-hari besar berkaitan dengan lingkungan.Lomba tersebut biasanya diadakan sekolah dengan bantuan OSIS atau pihakluar. Kegiatan aksi lingkungan juga ikut melibatkan siswa SMP Negeri 9Surakarta. Kegiatan aksi tersebut contohnya aksi diet kantung plastik,SANAK SAPOT dan aksi hari sampah di CFD Surakarta. Kegiatan berbasispartisipasi sekolah juga menjalin kerjasama atau kemitraan dengan komitesekolah, BLH, LSM, Dinas Pendidikan, Dinas Kehutan, Puskesmas dll.7

Kegiatan-kegiatan tersebut mendorong siswa untuk sadar akan pentingnyamemelihara lingkungan hidup.3.1.4Pengelolaan sarana dan prasarana. Sarana dan prasana merupakan penunjangkeberlangsungan pembelajaran yang ada di sekolah. Sekolah Adiwiyataadalah sekolah lingkungan yang memiliki kriteria sarana dan prasarana yangharus dipenuhi. SMP Negeri 9 Surakarta merupakan sekolah Adiwiyata yangmemiliki sarana dan prasarana yang memadai dan cukup baik. Kondisipemeliharan dan pengelolaan sarana dan prasana yang dilakukan oleh siswasecara baik.Gambar 3. Kamar Mandi atau Toilet SiswaSMP Negeri 9 SurakartaHasil penelitian menunjukkan bahwa SMP Negeri 9 Surakarta memilikibeberapa ruang kelas, ruang guru, ruang kepsek, ruang BK, ruang ibadah nonmuslim, masjid, UKS, toilet, perpustakaan, laboratorium, aula, taman, greenhouse, hutan kampus, parkir, kantin sehat, lapangan, kolam ikan, ruang TU,ruang tamu, ruang OSIS, ruang ekstrakurikuler, ruang seni prakarya, tempatpembuatan kompos, tempat sampah 3 jenis, biopori, sumur resapan dll.3.2 Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan pada Siswa melaluiProgram Adiwiyata di SMP Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2018/2019Implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan pada siswa dilakukan denganpembiasaan memeliharan kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah di SMPNegeri 9 Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan melalui kegiatan piket kelas dankegiatan merawat dan memelihara tanaman yang ada dilingkungan sekolah agarkondisi lingkungan sekolah tetap asri. Penyediaan tempat sampah terbagi menjadi8

tiga macam yaitu tempat sampah organik, tempat sampah anorganik dan tempatsampah zat berbahaya. Penyediaan peralatan kebersihan yang ada disekolah dalamkondisi baik dan layak untuk digunakan sesuai dengan komponen programAdiwiyata. Setiap ruangan terdapat alat kebersihan berupa sapu lantai, sapu ijuk, pel,kain lap, ember, kemoceng an tengki. Kegiatan lingkungan yang ada disekolahdirencanakan oleh pihak sekolah dan melibatkan langsung siswanya saat prosespelaksanaan. Kegiatan cinta bersih lingkungan dilaksanakan setiap hari melaluikegiatan piket kelas, kegiatan mingguan yaitu Jumat bersih dan aksi lingkungan ataulomba berwawasan lingkungan antar kelas saat hari lingkungan. Kendala dan solusidalam implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan melalui programAdiwiyata pada siswa SMP Negeri 9 Surakarta tahun pelajaran 2018/2019.3.2.1Kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan pedidikan karakterpeduli lingkungan melalui program Adiwiyata pada siswa SMP Negeri 9adalah kesadaran beberapa siswa yang membungan sampah masihsembarangan. Kejadian tersebut sering dilakukan oleh siswa baru yang belummengetahui lebih dalam tentang program Adiwiyata yang ada di sekolah.Penggunaan plastik di kantin sehat sekolah.3.2.2Solusi yang dilakukan pihak sekolah adalah dengan mengadakan sosialisasiprogram Adiwiyata agar mengerti ilmu dan sadar pentingnya menjagalingkungan hidup. Guru memberikan contoh secara langsung kepada siswasiswanya. Pihak sekolah juga membuat peraturan atau tata tertib mengenaisegala tindakan, sarana dan prasarana , jika siswa atau guru melanggar akanmendapat sanksi. Siswa yang melihat temanya berperilaku pertamayangdilakukannya adalah menegurnya dan mengingatkannya, apabila tindakantersebut dihiraukan siswa yang menegur biasanya mempunyai inisiatif untukmelakunnya sendiri. A

program Adiwiyata sebagai implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan di . sebesar 20 persen dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan . 6 hidup. Program tersebut meliputi kesiswaan, kurikulum, kegiatan pembelajaran, peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan serta

Related Documents:

IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER . MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA . PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR . FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN . UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG . 2017 . i IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER . Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SD Negeri Purwantoro 2 Malang .

pembelajaran karakter di sekolah-sekolah dan bentuk model teoretis integrasi pendidikan karakter lintas agama. Key words: lintas agama, pendidkan karakter, penelitian dan pengembangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah .

penanaman kedisiplinan agar masyarakat patuh hukum. 4. Pendidikan karakter di Jepang lebih mengutamakan praktik dalam . Integrasi melalui Kegiatan Intrakurikuler Pembelajaran IPA . peserta didik di madrasah melalui program adiwiyata. FIKROTUNA, 8(2), 950-971. 2. Afriyeni, Y. (2018). Pembentukan karakter anak untuk peduli lingkungan yang ada .

Penguatan Pendidikan Karakter bukanlah suatu kebijakan baru sama sekali karena sejak tahun 2010 pendidikan karakter di sekolah sudah menjadi Gerakan Nasional. Satuan pendidikan menjadi sarana strategis bagi pembentukan karakter bangsa karena memiliki sistem, infrastruktur, dan dukungan ekosistem pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia,

PENGARUH PENGETAHUAN LINGKUNGAN TERHADAP SIKAP PEDULI LINGKUNGAN HIDUP MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI ANGKATAN 2014 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S .Pd) Jurusan Pendidikan Biologi Pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Oleh:

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto . lingkungan sekolah peserta didik akan terbentuk watak dan perilaku untuk bekal kehidupan sehari-hari. . lewat penampilan, tindakan, atau ucapan ketika menghadapi suatu persoalan.2 Pendidikan karakter adalah pendidikan sepanjang hayat, sebagai

PENANAMAN DAN IMPLEMENTASI NILAI KARAKTER TANGGUNG JAWAB Paningkat Siburian Abstrak Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk ber-Ketuhanan.

standard, the ISO 14001:2004 manual is being integrated into the new manual so that cross referencing between the two systems becomes easier and enhances the understanding of the differences between the new and the old standards. This is to be used as a reference document only _ ESM 43012 Issue Date: 4th October 2017 Page 1 of 40 _ Environmental Manual ISO 14001:2015 _ Introduction .