BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Makro

3y ago
60 Views
2 Downloads
1.15 MB
26 Pages
Last View : 29d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Luis Wallis
Transcription

BAB VKONSEP PERANCANGAN5.1.Konsep MakroDasar dari perancangan Islamic Center di Kepanjen ini adalah denganmenekankan pada pendekatan kedaerahan, tidak hanya bentuk ansikh melainkanunsur-unsur kedaerahan yang lain yang juga melatarbelakangi munculnya bentuktersebut. Begitu juga dengan konsep yang digunakan dalam perancangan IslamicCenter di Kepanjen ini, pendekatannya adalah menggunakan konsep kedaerahan.Kekhasan unsur kedaerahan perlu untuk selalu coba diformulasikan kedalamkonteks kekinian sehingga tidak menjadi punah. Selain itu, untuk memperkuattema maka dalam prinsip perancangannya digunakan juga prinsip-prinsipperancangan Arsitektur Islam. Prinsip dasar Arsitektur Islam terdiri dari (Utaberta,2008):1. Pendekatan rancangan, dengan merujuk pada Al-Qur’an dan Sunnah2. Perjuangan identitas dan akulturasi budaya pada tipologi arsitektur kedaerahan3. Peranan dan fungsi arsitektur4. Adaptasi Bahasa Modern pada Arsitektur5. Aplikasi nilai-nilai sosial dan hubungan antar-manusia6. Inovasi dan pendefinisian baru pada perancangan arsitekturDari perpaduan antara pendekatan dan konsep kedaerahan dengan prinsipprinsip nilai Islam, maka dapat disimpulkan menjadi beberapa garis besarperancangan yang secara terperinci tercantum dalam tabel 5.1.147

148Tabel 5.1. Implementasi Nilai Dan Simbolik Pada Islamic Center Di Kepanjen Kabupaten MalangNo.1.ElemenArsitekturalLayout & SitePlanNilai IslamWujud (ragawi) IslamNilai LokalWujud (ragawi) LokalDalam konsep Islamterdapat sebuah nilaiyaitu memanusiakanmanusia, “Rahmatan lil‘alamin” dimanamanusia dalam sebuahperancangan adalahsebagai pelaku utamayang harus menjadiprioritas padapenggunaanperancangan.Pada penataan massa(layout) ini unsur-unsurpepohonan sangatmendominasi dariperancangan sebagaiwujud pengingatan kitaakan ciptaan Tuhan.Prinsip ini bertujuanuntuk mengingatkankembali manusia kepadaalam, bahwa alam adalahunsur yang sangatpenting dalamkehidupan.Nilai lokal dalampenataan site (layout)adalah adanya halamanterbuka yangdiperuntukkan sebagaiaktivitas diluar ruangan.Hal ini sama dengankonsep tanean lanjangMadura. Namunsebagai acuan dalamperancangan ini adalahtanean lanjang yang adadi Buring Malang,karena terdapatperbedaan dalampenataan formattaneannya. Di manadalam prinsip taneanlanjang bahwabangunanmembutuhkan sebuahhalaman yangdigunakan sebagaiaktivitas-aktivitas diSebagai simbol dari adanya unsurlokal dalam penataan massa adalahadanya ruang yang diperuntukkanuntuk bersosialisasi. tempat ini seolahmempunyai fungsi seperti pendopodalam arsitektur Jawa. Namun,pendopo juga diambil dari konseptanean lanjang di Buring yang berbedadengan tanean lanjang yang ada diMadura. Konsep pendopo ini adalahdengan menggunakan sistem modulyang secara ukuran antara ruangpendopo dan rumah induk besarannyasama.

149luar bangunan.2.Denah (Kebutuhan Ruang)MasjidSebagai Rumah Tuhan,tentunya denah masjidharus menjadi pusat(ruh) dari segalaaktivitas yang ada ditapak. Namun, selainitu di sekitar masjidterdapat bangunan yangmenunjang untukaktivitas sosial. Masjidjuga bisa digunakansebagai tempat diskusi,seminar keagaan,i’tikaf, sekolah dan lainsebagainya, yangkesemuanya itu adalahprinsip islam yang yangmengingat fungsibangunan akan ibadahdan perjuangan.KantorSebagai pusatPengelola, Pusatpelayanan dariKonsultasikeseluruhan IslamicKeislaman &Center, maka prioritasRuang Pertemuan pelayanan adalahkemudahan dalamDenah pada masjiddiambil dari konsepkelokalan malang yaituprinsip keterbukaanyang dimaksudkanuntuk kemudahan akseslangsung kedalambangunan, dan prinsippertahanan yang seolaholah bangunan iniseperti tertutup.Masjid, sebagai fungsi utama dariIslamic Center harus memberikankesan yang terbuka. Sehinggaimplementasinya pada denah darimasjid ini adalah keterbukaan dankemudahan akses. Hal ini ditunjukkandengan tidak adanya penghalang yangmasif antara dalam dan luar ruangan.Denah dalam arsitekturlokal di manapun,termasuk arsitekturmalang adalah sangatsederhana dan tidakrumit sehingga mudahDalam arsitektur tradisional manapun,termasuk lokal di Malang, denah padabangunan merupakan sistem modulyang kemudian dikonversi menjadiruang-ruang sesuai dengan tingkatprivacy dan kebutuhan. Maka dari itu,

150mengakses kebutuhan.Maka dari itu, denahdidesain dengan tidakmembingungkandengan pola grid. Samadengan prinsippenataan layout erupakan mediapencarian literaturkeilmuan maka dalampenataan denahnya,ruang-ruang yang adaharus adalah harusmampu meningkatkanrasa keingintahuan darisi penggunan, denganmenerapkan privacypembaca. Hal iniberkait erat denganprinsip akan perjuangandalam Islam. Yangdalam Islam sangatditekankan denganperintah iqra’ yangPerpustakaan dan PusatPembinaan,Pengembangan danPenelitian membutuhkanpencahayaan yang ekstrakarena terkait dengankegiatan membaca. Olehkarena itu, pada sianghari sinar mataharimenjadi sumber sinaryang utama. Karenadalam Islam tidakdianjurkan untukberlebih-lebihan apalagipemborosan energi.diakses berkaitandengan kebutuhan.Prinsip ini berkaitdengan prinsipmasyarakat yang selaluterbuka terhadap semuakalangan, sehinggatidak ada kesandipersulit dalam segalaurusan.Prinsip pertahanandalam nilai-nilaimalang adalah bukanhanya mempertahan diridari serangan musuh,tapi juga bermaksudbertahan terhadapserangan jaman.Maksudnya di siniadalah denganmempersiapkan diridengan ilmupengetahuan nicayaakan bisa menghadapisuatu jaman. Penerapanprinsip ini dalam denahadalah denah bnagunanperpustakaan tidaksemua semua bangunan yang ada diIslamic Center ini adalah berangkatdari modul-modul. Selain itu, yangmenjadi ciri khas dari arsitekturtradisional adalah pola dari modultersebut adalah grid, sehinggapenerapannya pada Islamic Centeradalah tidak adanya bangunan yangberbentuk selain bentuk tersebut.

151Pusat Pembinaan,Pengembangandan PenelitianPujaseraartinya bacalah, kajilah,telitilah dan lainnyayang pada intinyamenuntut ilmupengetahuan.Pada Pusat Pembinaan,Pengembangan danPenelitian terdapat tigajenis ruang yaitu kelas,laboratorium dan ruangpengajar. Dari ketigajenis itu mempunyai 1sifat ruang yangmembutuhkan tingkatkeprivacy-an cukup.Maka nilai islam yangditerapkan ke dalamdenah ini adalahberkaitan denganperjuangan untukmencari ilmu.Restoran dalam IslamicCenter bisa menjadimedia yang sangatmenunjang akanterciptanya ukhuwah(kebersamaan),sehingga dari sinidibuat dengan bentukyang aneh melainkandengan bentuk yangsederhana yaitu kotak.Restoran dan wismatamu merupakan satukesatuan dalamperancangannyawalaupun secara letakbangunan terpisah. Halini menegaskan bahwa

152MessTampilanMasjid3.tercipta solidaritas dancengkrama. DalamIslam, ukhuwahmerupakan hal yangsangat dianjurkankarena Islam tidakhanya mengatur tentangibadah keagamaan saja,tetapi juga tentangibadah-ibadah sosial.Adanya wisma tamuadalah terkait denganprinsip wakaf dalaIslam. Maksudnya disini adalah denganadanya wisma tamupara tamu yang adakegiatan (pelatihan,seminar, dll) di IslamicCenter tidak perlukeluar dari kawasanuntuk menyewa tempatuntuk menginap.Masjid sebagai centraldari Islamic Centerharuslah semenarikmungkin, sehinggasalah satu unsur yangharus dipenuhi olehmanusia adalah pangan.Pangan sangatberpengaruh terhadapkesiapan seseorangmelakukan kegiatan.Maka dari itu, jaraktempuh antar keduanyatidak terpaut jauhsehingga menimbulkankejenuhan.Pada tampak masjidterlihat pola hubunganhorizontal manusiadengan tuhannya danMasjid adalah tempatibadah untuk mencariketenangan batin,masjid juga adalahSecara umum, tampilan padabangunan seluruhnya mengambil daribentuk yang sudah sudah ada. Sebagaicontoh, bentuk atap. Bentuk atap pada

153mampu menarikpengunjung untukmelakukan ibadah didalam masjid. Islamsangat menganjurkanunntuk mengajak oranglain berbuat kebajikan,termasuk di dalamnyaadalah berbuat ibadah.KantorPengelola, PusatKonsultasiKeislaman &Ruang PertemuanTampilan fisik padabangunan adalah harussesuai dengan kontekslingkungannya, tidakbermegah-megahan danmanusia dengan manusiayang lain, dari polahubungan tersebutmembentuk bentuksegitiga yang maksudnyaadalah menggambarkanhablu mina Allah, danhabli mina an-nas.tempat mendalamiilmu-ilmu keagamaan.Sehingga dalamkonteks lokal hal iniberkaitan denganprinsip pertahanan,keterbukaan danreligiusitas, di manaseseorang yangberibadah danmendalami ilmukeagamaanmembutuhkanketanangan. Selain itu,dalam beribadah danmendalami ilmutersebut makaseseorang tersebutmerasa tidak sedangdalam kungkungan, danakan tetap mersakanhubungan dengan yangdi luar.Untuk bangunan yagbersifat publik, dalambangunan lokal adalahselalu mempunyai yangterbuka bagi semuaseluruh bangunan yag ada pada IslamiCenter merupakan adaptasi dandiambil dari bentuk-bentuk atap lokal.Yaitu, atap pelana dan perisai yangkemudian disesuaikan dengan konsepdan tema perancangan. Selain itu,sedikit sentuhan model jengki cobadimunculkan dengan adanya atap yangseolah-olah tidal seimbang dan elemenlain dari bangunan.

154sesuai dengan RDTRKkawasan. Hal ini jelasmerupakan prinsipkepribadian dalamIslam yangmengajarkan tentangkerendah hatian dantidak melewati batas.kalangan. Maka dari itutentunya keterbukaandalam bangunanmenjadi nilai yangutama. Selain itu adanilai yang menyatakanbahwa keberbedaanadalah sebenarnya satu(Bhineka Tunggal Ika),hal ini sama denganprinsip basa wali’anMalang, sebagai contoh“tahes” yang secarasusunan kata berbedadengan “sehat”, tapi artidari dua kata itu adalahsebuah keadaan yangbaik dan terbebas daripenyakit. Maka dari itu,beberapa bangunan inifungsinya adalah salingmelengkapi satu funsidengan fungsi lainnya.Dan tidak ada yangberdiri sendiri.

1555.2.Konsep Mikro5.2.1. Konsep Tapak5.2.1.2. Pencapaian dan SirkulasiKonsep pencapaian tapak direncanakan dengan dua pencapaian, yaitumelalui main entrance dan side enterance. Main enterance adalah sirkulasi untukpejalan kaki sedangkan side enterance diperuntukkan bagi kendaraan pengunjung.Dua fungsi jalur enterance ini lebih ditujukan untuk memudahkan pencapaianbagi pengguna bangunan. Fungsi pada main entrance memiliki karakter tersendiridimana entrance pejalan kaki berupa plasa yang luas.Side enterance, dalam perancangan ini diperuntukkan sebagai jalurkendaraan yang kemudian dibagi lagi menjadi jalur kendaraan roda 2 dan rodaatau lebih. Kedua jalur ini dipisahkan oleh garis yang membagi jalan menjadi 2jalur.Gambar 5.1. Konsep PencapaianSumber : hasil analisis, 2009Sedangkan untuk sirkulasi terbagi menjadi dua, yaitu sirkulasi bagikendaraan dan pejalan kaki. Demi kenyamanan ruang dalam bangunan, maka

156untuk sirkulasi kendaraan hanya sampai pada pada areal parkir dan tidakmemasuki bangunan. Untuk sirkulasi pejalan kaki adalah yang paling diutamakan,bahkan untuk lebih memberikan kenyamanan dalam berjalan menuju kebangunan-bangunan yang ada pada Islamic Center terdapat plaza sebagai jalursirkulasi utama.Elemen pembentuk sirkulasi kendaraan bermotor berupa aspal sedangkanpedestrian berupan beton cetakan yang perletakannya lebih tinggi dari arealsirkulasi kendaraan. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya cross antarapejalan dengan kendaraan sekaligus memberikan batasan antara jalan aspaldengan jalur pedestrian.Gambar 5.2. Konsep SirkulasiSumber : hasil analisis, 2009Selain itu, dalam konsep pencapaian ini hal-hal yang perlu diperhatikanadalah berkaitan dengan elemen-elemen penanda (penunjuk) akses ke bangunan.Untuk penanda ini banyak hal yang bisa dilakukan terkait dengan penyelesaian

157konsep pencapaian. Di antara konsep tersebut adalah dengan menggunakantanaman pengarah dan ruang pemberhentian angkutan.5.2.1.3. ViewPenekanan view lebih diutamakan ke arah bangunan, karena secara potensiview keluar bangunan bisa dikatakan masih sangat kurang. Lahan masih terbukasehingga maksimalisasi view ke bangunan lebih besar dari pada ke luar tapak. Disekitar tapak view yang mungkin bisa dijadikan view adalah pesawahan.Gambar 5.3. Konsep ViewSumber : hasil analisis, 20095.2.2. Konsep Bangunan5.2.2.1. Konsep Perancangan Massa BangunanPertimbangan yang dilakukan dalam menentukan bentukan massa adalahbentukan lahan yang dimiliki, konfigurasi massa agar mendapat view maksimaldan bangunan fungsional antara fungsi bangunan. Fasilitas pada Islamic Centerterdapat fasilitas utama berupa masjid yang merupakan pusat dari segala kegiatanyang ada pada Islamic Center ini. Selain itu terdapat fasilitas yang juga

158merupakan pendukung dari beberapa kegiatan yang ada, yaitu pusat pembinaan,pengembangan dan penelitian, kantor pengelola, pusat konsultasi ke-Islaman,convention hall, wisma tamu dan restoran, serta masih terdapat penunjang lainnyaseperti servis dan pos penjagaan.Sebagai acuan dasar dalam konsep perancangan massa ini, pola hubunganvertikal manusia dengan Tuhan dan hubungan horisontal manusia dengan manusialainnya dan lingkungannya. Hubungan vertikal adalah untuk menunjukkan tingkatsakralitas dari bangunan yang diletakkan pada bagian ini, pada bagian inidiletakkan Masjid sebagai bangunan utama dari Islamic Center. Sedangkan untukpola hubungan horisontal adalah diwujudkan dengan perletakan bangunan yangmempunyai sifat publik sebagai media interaksi manusia yang satu dengan yanglain.Gambar 5.4. Konsep Dasar Penataan MassaSumber : hasil analisis, 2009

159Gambar 5.5. Konsep Penataan MassaSumber : hasil analisis, 20095.2.2.2. Konsep FacadePada konsep bangunan salah satu yang menjadi perhatian adalah konsepfacade. Maka dari itu perencanaan facade perlu untuk direncanakan sedemikianrupa, diantaranya adalah facade pada setiap bangunan adalah seirama sehinggaterjadi kesinambungan antar bangunan yang ada di Islamic Center. Hal iniberkaitan erat dengan prinsip pengingatan kepada Tuhan, yaitu :Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gununggunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya semuabuah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepadasiang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebunkebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang danyang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkansebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentangrasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. (Q.S. Ar Ra’du 3-4)

160Pada sisi bangunan yang menghadap ke utara dan selatan di beri bukaanyang banyak, pada sisi barat dan timur diberi double facade, seperti sunshadingatau shading device untuk mengurangi panas matahari yang masuk tapi tetapmenungkinkan cahaya masuk untuk penerangan alami. Nilai yang diterapkan padaketerbukaan ini adalah selain untuk pencahayaan alami adalah prinsipakuntabilitas publik yang berkaitan dengan prinsip keterbukaan.Karena merupakan bangunan Islam, maka elemen vertikal merupakanelemen yang dominan untuk menunjukkan hubungan religiusitas selain fungsiuntuk mempertegas keberadaan bangunan.Permainan bidang masif dan transparan untuk memberikan kesanketerbukaan pada fungsi privat dan publik.Gambar 5.6. Preseden Konsep FacadeSumber : greatbuildings.com, 2008Bentuk dasar dari perancangan Islamic Center adalah merupakanpenerapan dari prinsip-prinsip yang ada spirit khas Malangan. Dimana dariprinsip-prinsip yang di analisis pada bab 4 kemudian diartikulasikan ke dalamperwujudan fisik secara makro dari perancangan. Dari semua prinsip-prinsip yangada dicoba untuk digabungkan untuk menjadi satu kesatuan wujud. Namun, duaprinsip utama yaitu yang bermakna melindungi (perisai) dan keterbukaan

161masyarakat Malang sekilas akan tampak bertentangan. Meskipun demikian, keduaprinsip tersebut kemudian dikomplementasikan menjadi satu kesatuan yang salingmelengkapi.Gambar 5.7. Preseden Prinsip Perpaduan Terlindung dan TerbukaSumber : hasil observasi, 2008

162Gambar 5.8. Konsep WujudSumber : hasil analisis, 2009Setelah kemudian semua unsur pembentuk dikumpulkan muncul konsepbentukan.Gambar 5.9. Konsep Wujud BangunanSumber : hasil analisis, 2009Bentuk yang muncul adalah bukan semata-mata hanya adaptasi daribentuk atap kebanyakan. Namun meskipun bentuk demikian ini adalah merupakanperwujudan dari adaptasi terhadap bentuk lokal disekitar tapak yang rata-rata

163menggunakan atap miring (pelana dan perisai). Selain itu Islamic Center ini jugadapat mempertegas prinsip toleransi kultural dari bentukan setempat.Selain itu, Islamic Center menerapkan prinsip hubungan religiusitasmanusia dengan tuhan dan hubungan sosial manusia dengan manusia danmakhluk lainnya. Dalam perancangan prinsip ini ditegaskan dalam dalam wujudfisik dari perancangan dengan penekanan lebih kepada hubungan manusia denganTuhan, hal ini dikarenakan bangunan secara karakter fungsional adalah bangunankeagamaan. Model penerapan desain adalah dengan menggunakan eksposestruktur maupun facade bangunan yang berbentuk vertikal.Gambar 5.10. Preseden Struktur Vertikal pada Bangunan IslamSumber : id.wikipedia.org (Masjid Istiqlal) dan i.pbase.com, 20095.2.2.3. Konsep Zoning (pemintakatan)Dalam perancangan ini memiliki banyak aktifitas, fungsi, dan fasilitassehingga konsep yang digunakan adalah massa banyak yang terbagi menurut jeniskegiatan dan sifat dari tiap-tiap bangunan. Dengan melihat letak dan karaktertapak yang memanjang sangat menunjang realisasi konsep sequence secaraberurutan dalam perancangannya. Dasar peletakan massa mengacu pada

164pembagian fase yang telah ada dengan menghadirkan ciri tersendiri dalambentukannya, dengan mengelompokkan beberapa fungsi bangunan yangdisesuaikan dengan konsep pendalaman.Tabel 5.2. Zoning ruangKelompok aktivitasJenis aktivitasAktivitas sholatAktivitas pengajianZona pelayanan1Aktivitas kajiankeagamaankeagamaanAktivitas kesenian IslamAktivitas pendaftarananggotaAktivitas perijinanAktivitas pengurusan2Zona administrasipenyewaanAktivitas administrasikeuanganAktivitas rapatAktivitas memasakAktivitas makanZona perdagangan dan3jasaAktivitas pertemuanAktivitas menginapAktivitas belajarAktivitas mengajarZona pembinaan,4pengembangan danAktivitas pelatihanpenelitianAktivitas penelitianAktivitas penyuluhanAktivitar pengamanan5Zona penunjangAktivitas parkirAktivitas kontrilingSumber : hasil analisis, 2009NoKonsep zoning didapat dengan memperhatikan sirkulasi yang terjadi diluar tapak dan yang akan terjadi di dalam tapak, selain itu juga adalah ataspertimbangan hubungan jauh dekatnya bangunan fungsional yang ada.Konsep yang diperoleh adalah Main-enterance pengunjung diletakkanmenghadap Jalan Panji karena pertimbangan aksesibilitas. Bagian publikdiletakkan dibagian terdepan paling dekat dengan jalan akses sedangkan untuk

165bagian yang bersifat privat diletakkan paling jauh dari jalan. Hal itu dilakukanuntuk memberikan ketenangan pada masjid sebagai banggunan utama.Gambar 511. Konsep Zoning RuangSumber : hasil analisis, 20095.2.3. Konsep Ruang LuarBerdasarkan RDTRK Kabupaten Malang untuk Kota Kepanjen, bahwadidapat KDB 30-40% yang berarti perbandingan luasan yang terbangun dan takterbangun adalah 30% : 70% dan 40% : 60%. Namun mengingat jumlah ruangdibutuhkan demikian banyak maka perbandingan yang diambil adalah 40% : 60%.Perbandingan tersebut selain sebagai acuan terhadap KDB yang berlaku jugauntuk keperluan rencana ruang terbuka hijau (RTH). Hal ini berkaitan denganprinsip pengingatan akan kehidupan yang berkelanjutan, sebagai disebutkandalam ayat dibawah ini:Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karenaperbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada merekasebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke

166jalan yang benar). Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi danperhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu.kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan(Allah)" (Q.S. Ar Rum 41-42).Ruang luar tidak saja hanya berfungsi sebagai ruang yang sepintas laluuntuk tidak dinikmati, karena dalam sebuah perancangan sangat memberikanperan yang signifikan dalam sebuah perancangan bangunan. Ruang luar

Selain itu, dalam konsep pencapaian ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah berkaitan dengan elemen-elemen penanda (penunjuk) akses ke bangunan. Untuk penanda ini banyak hal yang bisa dilakukan terkait dengan penyelesaian . 157 konsep pencapaian. Di antara konsep tersebut adalah dengan menggunakan tanaman pengarah dan ruang pemberhentian .

Related Documents:

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN . PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN . Pada bab ini akan dilakukan sinstesis analisis guna mendapat arahan konsep desain Pengembangan Kampung Nelayan Karangwuni yang tepat sasaran. 6.1 KONSEP SISTEM LINGKUNGAN . 6.1.1 KONSEP KONTEKS FISIKAL . Kampung Nelayan berlokasi di Dusun Karangwuni, Desa Karangwuni,

BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Konsep perencanaan dilakukan melalui pendekatan desain sebagai berikut : 1. Tempat produksi animasi lokal dari tahap awal hingga akhir yang mengedepankan kenyamanan dan membentuk suasana menyenangkan. 2. Mampu menciptakan sumber tenaga kerja animasi lokal yang mampu bersaing dan

156 BAB VI . KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN . 6.1. Konsep Penekanan Desain . Untuk pencapain sustainable maka penekanan-penekanan desain yang harus tercapai adalah sebagai berikut: Gambar 6. 1 Elemen Pencapaian Sustainable Architecture . Sumber: Analisis Penulis, 2016 Tabel 6. 1 Penerapan Sustainable Architecture

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KUDUS SHOPPING CENTER DENGAN PENEKANAN ARSITEKTUR REGIONALISME . Gambar 2.3 Contoh Sirkulasi Spiral BAB II - 11 Gambar 2.4 Contoh Sirkulasi Grid BAB II - 11 Gambar 2.5 Contoh Sirkulasi Jaringan BAB II - 12 Gambar 2.6 Pasar Beringharjo BAB II - 19 .

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1. Proyek . Beberapa contoh bangunan yang bernuansa lokal dan tropis adalah gedung . Berikut skema jaringan pipa air kotor dan ventilasi. V.2.11. Sistem Instalasi Listrik

BAB V IDENTIFIKASI MASALAH PADA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PANTI ASUHAN ANAK 1. Permasalahan Umum 2. Identifikasi Masalah Umum . 6. Konsep Bangunan i. Konsep Massa Bangunan ii. Konsep Orientasi Massa Bangunan . 3. Mekanikal/Elektrikal 4. Sistem Air Bersih 5. Sistem Air Kotor . BAB VI PROGRAM RUANG Kebutuhan Ruang Alternatif 01. Kebutuhan .

Answer questions developed by the test maker . Language Arts – Reading Directions Time 35 minutes 20 Questions This is a test of some of the skills involved in understanding what you read. The passages in this test come from a variety of works, both literary and informational. Each passage is followed by a number of questions. The passages begin with an introduction presenting .