PERTUMBUHAN BIBIT ALPUKAT (Persea Americana Mill) HASIL .

3y ago
57 Views
1 Downloads
819.49 KB
8 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Dani Mulvey
Transcription

PERTUMBUHAN BIBIT ALPUKAT (Persea americana Mill) HASIL SAMBUNGPUCUK DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMIGROWTH OF AVOCADO SEEDS (Persea americana MILL) RESULTS OF GRAFTINGWITH GRANT OF NATURAL GROWTH REGULATORY SUBSTANCESFetmi Silvina1*, Murniati1 dan Imam Nawawi11Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas RiauJln. HR. Soebrantas km 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru, 28293*E-mail: fetmisilvina@gmail.comABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai zat pengatur tumbuhalami dan mendapatkan jenis zat pengatur tumbuh alami terbaik dalam meningkatkanpertumbuhan dan keberhasilan sambung pucuk tanaman alpukat (Persea americana MILL).Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiridari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah : tanpa pemberian ZPT alami(Z0), pemberian air kelapa 75% (Z2), ekstrak toge 25% (Z3), ekstrak rebung bambu 50% (Z4) danParameter yang diamati pada penelitian ini yaitu waktu tumbuh tunas, jumlah tunas, tinggi bibit,jumlah daun, diameter batang bawah dan persentase bibit berhasil tumbuh. Data hasil penelitiandianalisis secara statistik menggunakan Analysis of Varian (ANOVA) kemudian dilanjutkan denganuji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwapemberian berbagai zat pengatur tumbuh alami berpengaruh nyata terhadap parameter waktutumbuh tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, dan persentase bibit berhasil tumbuh namun tidakberpengaruh nyata pada parameter jumlah tunas. Pemberian air kelapa konsentrasi 75% baikdalam meningkatkan waktu tumbuh tunas, tinggi tanaman, dan persentase bibit berhasil tumbuh.Kata kunci :alpukat, bibit, pertumbuhan, sambung pucuk, zat pengatur tumbuh.ABSTRACTThis study aims to determine the effect of various natural growth regulating agents and to obtainthe best types of natural growth regulators in increasing the growth and success of avocado shoots(Persea americana MILL). The study was conducted experimentally using a CompletelyRandomized Design (CRD) consisting of 4 treatments and 4 replications. Observational parametersin this study were shoot growth time, number of shoots, seed height, number of leaves, increase inthe diameter of rootstock, and percentage of seedlings successfully grown. The results of theresearch data were statistically analyzed using Analysis of Variants (ANOVA) then continued withDuncan's New Multiple Range Test (DNMRT) test at the level of 5%. The results showed that theadministration of various natural growth regulators significantly affected the parameters of shootgrowth, plant height, number of leaves, increase in rootstock diameter, and the percentage ofseedlings managed to grow but had no significant effect on the number of shoot parameters. Theconcentration of 75% coconut water is good in increasing shoot growth time, plant height, increasein stem diameter and the percentage of seedlings managed to grow.Keywords: alpukat, seedlings, growth, shoot buds, growth regulating substances.1.PENDAHULUANTanaman alpukat (Persea americanaMill) merupakan salah satu komoditashortikultura yang berperan penting dalamperekonomian di Indonesia. Hasil utamatanaman alpukat berupa buah bernilaiekonomis tinggi yang dapat meningkatkanpendapatan petani dan menjadi sumberpemasukan devisa negara khususnyadalam bidang agribisnis.Alpukat merupakan buah yang bergizi,dimana daging buah alpukat mengandungProsiding Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia(FKPTPI) 2018 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh170

protein, Ca dan Fe serta vitamin A, B, dan C.Buah alpukat juga memiliki kandunganlemak tidak jenuh yang tinggi sehinggasangat baik untuk kesehatan (Syah, 2017).Perbanyakan vegetatif merupakansalah satu cara yang tepat untukmemperoleh bibit bermutu.Kelebihanbibit hasil perbanyakan vegetatif yaituwaktu berbuah lebih cepat serta memilikikualitas hasil yang seragam. Perbanyakanvegetatif yang umum dilakukan padaalpukat adalah sambung pucuk.Kendala utama dalam dasaattanamandisambungkan. Kirdar dan Ertekin (2007)menyatakan bahwa penyambungan yangdilakukan tanpa pemberian hormontumbuhmenunjukkanpenurunanpersentase keberhasilan sambung pucuk.Kekurangan fitohormon pada tanamanmenyebabkanpertumbuhantanamanterhambat dan dapat mengakibatkankematian pada bibit. Salah satu upayamencukupi kebutuhan fitohormon padaperbanyakan sambung pucuk yaitu denganpemberian zat pengatur tumbuh.Zat pengatur tumbuh (ZPT) adalahsenyawa organik bukan hara yang dalamjumlah yang sangat rendahdapatmenimbulkan respon fisiologis (Salisburydan Ross, 1995). Hingga saat inipenggunaan ZPT, baik alami maupunsintetis masih menjadi kebutuhan pentingdalam upaya meningkatkan kualitaspertumbuhan tanaman. Beberapa hormonyang terkandung dalam ZPT alami diantarasitokinin, auksin, dan giberelin dapatmemacu pertumbuhan dan perkembangantanaman.Hormon-hormon tersebutbersumber dari jaringan muda tanamandiantaranya air kelapa muda, ekstrak taogedan ekstrak simemacupembelahan sel dan pembentukan organ,mencegah kerusakan klorofil, sertamemacu perkembangan tunas.HasilpenelitianSimtaliadkk.(2013)menunjukkan bahwa pemberian air kelapa75 % dapat mempercepat pertumbuhantunas stum mata tidur bibit karet.Selanjutnya penelitianUlya (2017)menunjukkan bahwa pemberian airkelapadengan konsentrasi 75% menunjukkanpertambahan tinggi tunas terbaik stummata tidur beberapa klon karet.Kecambah kacang hijau (taoge)mengandung auksin yang berperan dalampertumbuhan dan perkembangan tanaman.Peran fisiologis auksin adalah mendorongperpanjangan sel, diferensiasi jaringanxylem dan floem, pembentukan akar sertamenghambat pengguguran daun. Hasilpenelitian Hadi (2006) menunjukkanbahwapemberianekstraktaogekonsentrasi 25 % dapat meningkatkantinggi tunas dan jumlah tunas padaperbanyakan dan perbesaran anggreksecara in vitro.Rebung bambu mengandung giberelinyang berperan dalam memacu pembelahandan pertumbuhan sel yang mengarahkepada berlangsungnya pemanjanganbatang dan perkembangan daun yang lebihcepat, sehingga lajufotosintesismeningkat dan meningkatkan keseluruhanpertumbuhan termasuk akar.Hasilpenelitian Maretza (2009) menunjukkanbahwa pemberian ekstrak rebung bambuyang paling baik dalam meningkatkanpertumbuhan bibit sengon yaitu dengankonsentrasi 50%.Berdasarkan kandungan zat pengaturtumbuh yang terdapat pada air kelapa,taoge, rebung bambu, maka dilakukanpenelitian untuk mendukung pertumbuhansambungpucuktanamanAlpukat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh pemberianberbagai zatpengatur tumbuh alami dan mendapatkanjenis zat pengatur tumbuh alami terbaikdalam meningkatkan pertumbuhan dankeberhasilan sambung pucuk tanamanalpukat (Persea americana Mill).2. MATERIAL DAN METODEPenelitian dilaksanakanPercobaan Fakultas PertanianRiau Kampus Bina WidyaKelurahan Simpang BaruTampan Pekanbaru.di KebunUniversitasKm 12,5KecamatanProsiding Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia(FKPTPI) 2018 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh171

Bahan yang digunakan padapenelitian ini adalah batang bawah varietaslokal yang berasal dari Kualu Nenas,Kecamatan Tambang, Kabupaten Kamparberumur 3 bulan, entres varietas hijaubulat yang berasal dari BPPM PT ARARAABADI dengan panjang 12 cm, pupuk NPK,Decis 2,5 EC, polybag ukuran 25 x 50, airkelapa, ekstrak taoge dan ekstrak rebung.Alatyangdigunakanpadapenelitian ini adalah gembor, handsprayer,kertas label,gunting stek, cutter, plastiksungkup, plastik bening (plastik DF/FF),cangkul, meteran, shading net, polynet,mistar, dan tali raffia.Penelitian ini merupakan eksperimenrancangan acak lengkap (RAL) yang terdiridari 4 perlakuan yaitu :Z0 Tanpapemberian ZPT, Z1 Pemberian air kelapa75%, Z2 Pemberian ekstrak taoge 25 %,Z3 Pemberian ekstrak rebung bambu 50%, dan diulang sebanyak 4 kali, setiapsatuan percobaan terdiri dari 5 tanamanParameter pengamatan terdiri dariwaktu tumbuh tunas, jumlah tunas, tinggibibit, jumlah daun, persentase bibitberhasil tumbuh.3. HASIL DAN PEMBAHASAN METODEWaktu tumbuh tunas (hari)Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa dengan pemberian zat pengaturtumbuh nyata mempercepat waktu tumbuhtunas (Tabel 1). Pemberian air kelapamemperlihatkan waktu tumbuh tunastercepatyaitu17.5harisetelahpenyambungan, berbeda nyata denganpemberian ekstrak taoge, ekstrak rebungdan tanpa perlakuanTabel 1.Waktu tumbuh tunas (hari) bibit alpukathasil sambung pucuk dengan pemberianberbagai jenis zatpengatur tumbuh alami.ZPTWaktu tumbuh tunasAir Kelapa17,50 aEkstrak Taoge25,75 bEkstrak Rebung26,75 bTanpa ZPT43,25 cAngka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang samamenunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji jarakberganda Duncan pada taraf 5%Hal ini dikarenakan air kelapamengandung sitokinin, auksin dan giberelinyang berperan dalam mempercepat waktutumbuh tunas. Menurut Suryanto (2009)air kelapa kaya akan kalium, mineraldiantaranya Kalsium (Ca), Natrium (Na),Magnesium (Mg), Ferum (Fe), Cuprum (Cu),dan Sulfur (S), gula dan protein. Disampingkaya mineral, dalam air kelapa jugaterdapat 2 hormon alami yaitu auksin dansitokininyangberperansebagaipendukung pembelahan sel.Menurut hasil analisis yangdilakukan oleh Morel tahun 1974 dalamKarimah dkk. (2013) bahwa pada airkelapa terkandunghormonsepertisitokinin 5,8 mg.l-1, auksin 0,007 mg.l-1, dansedikit giberelin serta senyawa-senyawalain yang dapat menstimulasi pertumbuhantanaman.Sitokinin berperan dalam .Sitokininmerupakan substansi khusus untukmerangsang terjadinya sitokinesis padatanaman.Sitokinin yang diaplikasikanpada tunas dorman dapat mempercepatmunculnya tunas.Auksin berperan penting dalamproses pemanjangan sel dan diferensiasisel pada tanaman sehingga dapatmeningkatkan laju metabolisme tanamandan mempercepat tumbuhnya tunas. Halini sesuai dengan pernyataan Zein (2016)bahwa auksin merupakan salah satuhormon tanaman yang dapat el,pembelahandandiferensiasi sel khususnya sel-sel yangmeristematis.Sitokinin yang bekerja sama denganauksin berperan dalam proses pembelahandan diferensiasi sel asi hingga membentuk kalus,dimana kalus yang terbentuk akanmenyebabkan terjadinya pertautan padakambium sehingga tunas akan lebih cepatmuncul.Giberelinberfungsimemacuaktifitas enzim-enzim hidrolitik khususnyaα amilase yang menghidrolisis pati menjadiProsiding Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia(FKPTPI) 2018 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh172

senyawa glukosa sehingga dihasilkanenergi berupa ATP yang dimanfaatkantanaman untuk pembentukan kalus sampaimenyatunya sambungan.Jumlah TunasData pada Tabel 2 menunjukkanbahwa pemberian zat pengatur tumbuhtidak berbeda nyata dalam menghasilkanjumlah tunas, akan tetapi pemberian airkelapa dan ekstrak taoge cenderung lebihbanyak 33,3 % (setara dengan 3 tunas)dibanding ekstrak rebung dan tanpapemberian zat pengatur tumbuhTabel 2. Jumlah tunas bibit alpukat hasil sambungpucuk dengan pemberian berbagai jeniszat pengatur tumbuh alami.Jumlah TunasZPTAir KelapaEkstrak TaogeEkstrak RebungTanpa ZPT3,00 a3,00 a2,25 a2,25 aAngka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang samamenunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji jarakberganda Duncan pada taraf 5%Hal ini menunjukkan bahwakandungan hormon yang terdapat padaekstrak taoge dan air kelapa berupa auksindan sitokinin menyebabkan jumlah tunaslebih banyak.Auksin yang terkandung di dalamEkstrak taoge yang berperan dalammendorong terjadinya pembesaran selpada tunas aksilar sehingga jumlah tunaslebih banyak tumbuh dan menyebabkanpertumbuhan tunas terminal tertekan. Halini sesuai dengan penyataan Zein (2016)bahwaauksin akan mempengaruhidominansi apikal dimana auksin dapatmeningkatkan pertumbuhan tunas lateraldan menekan pertumbuhan tunas terminaldan sebaliknya apabila tunas lateralpertumbuhanyaditekanakanmenyebabkan tumbuhnya tunas aksilar.Sitokinin dan auksin berperanpentingdalammenginduksitunas.Sitokinin berperan dalam pemecahandormansi dan auksin berperan dalamperkembangan jaringan meristem. Tunastunas lateral yang dalam keadaan dormanakan terinduksi dan tumbuh akibatpengaruh dari pemberian sitokininselanjutnya tunas yang terinduksi akanberkembang dan berdiferensiasi sehinggamembentuk tunas baru.Pemberianekstrakrebungmenghasilkan jumlah yang lebih sedikit, halini disebabkan hormon giberelin yangterkandung dalam ekstrak rebung bukanmerupakan prekursor dalam pembetukanjumlah tunas. Hasil penelitian Nurlatifahdan Setiati (2016) juga menunjukkanbahwapemberiangiberelintidakberpengaruh nyata terhadap jumlah tunashasil pemangkasan tanaman rami.Tinggi Bibit (cm)Tabel 3. Tinggi bibit (cm) alpukat hasil sambungpucuk dengan pemberian berbagai jenis zatpengatur tumbuh alami.ZPTTinggi BibitAir Kelapa29,38 aEkstrak Rebung27,98 aEkstrak Taoge23,75 bTanpa ZPT21,88 bAngka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang samamenunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji jarakberganda Duncan pada taraf 5%Data pada Tabel 3 menunjukkanbahwa bibit alpukat hasil sambung pucukdengan pemberian zat pengatur tumbuhnyata dalam meningkatkan tinggi bibitalpukat hasil sambung pucuk. Pemberianairkelapadanekstrakrebungmenunjukkan tinggi bibit terbaik yaitu29,38 cm dan 27,98 cm berbeda nyatadengan pemberian ekstrak taoge yaitu23,75 cm dan tanpa pemberian zatpengatur tumbuh yaitu 21,88 cm. Hal inidikarenakan pada ekstrak rebung maupunair kelapa terkandung hormon giberelindimana hormon ini sangat berperan dalammemacu pembelahan dan pemanjangan sel.Sel-sel yang terinduksi giberelinakan terus mengalami peningkatan jumlahmaupun ukuran, sehingga peningkatan selyang terjadi khususnya pada bagian batangtanaman akan menyebabkan pertambahanukuran batang tanaman.Salisbury danRoss (1995) menyatakan bahwa giberelinmendorong proses pembelahan danperkembangan sel dan peningkatan ruas keatas, sehingga menyebabkan pertumbuhanProsiding Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia(FKPTPI) 2018 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh173

batang lebih cepat. Wilkins (1989) jugamenyatakan bahwa giberelin berperanpada jaringan meristem sub apikal danmengendalikan pertumbuhan batang.Pemberian ekstrak taoge dan tanpazat pengatur tumbuh menunjukkan tinggibibit yang dihasilkan lebih rendahdibanding pemberian air kelapa danekstrak rebung.Hal ini berhubungandengan parameter jumlah daun (Tabel 4),dimana jumlah daun bibit denganpemberian ekstrak taoge dan tanpapemberianzatpengaturtumbuhmenunjukkan jumlah daun yang sedikit.Jumlahdaunyangsedikitakanmenghasilkan jumlah fotosintat yangrendah sehingga pertumbuhan bibit yangdihasilkan kurang optimal. Rahayu (2011)menyatakan bahwa jumlah daun sangatmempengaruhipertumbuhandanperkembangan tanaman, jumlah daun yangsedikit dapat menyebabkan pertumbuhantanaman menjadi terhambat.Jumlah Daun (helai)Tabel 4. Jumlah daun (helai) bibit alpukat hasilsambung pucuk dengan pemberianberbagai jenis zat pengatur tumbuh alami.Beberapa ZPTJumlah DaunEkstrak Rebung16, 75 aAir Kelapa15, 75 aEkstrak Tauge66, 75 bTanpa ZPT6, 00 bAngka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang samamenunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji jarakberganda Duncan pada taraf 5%Data pada Tabel 4 menunjukkanbahwa bibit alpukat hasil sambung pucukdengan pemberian zat pengatur tumbuhalami nyata meningkatkan jumlah daun.Pemberian ekstrak rebung dan air kelapamemberikan jumlah daun terbanyak yaitu16,75 helai dan 15,75 helai berbeda nyatadengan pemberian ekstrak taoge dan tanpazat pengatur tumbuh. Hal ini berhubungandengan tinggi bibit (Tabel 3), dimanapemberian zat pengatur tumbuh ekstrakrebung dan air kelapa menunjukkan tinggitanaman terbaik.Bibit yang tumbuh lebih tinggi padaintensitas cahaya yang sama menunjukkanbahwa proses metabolisme terjadi secaraoptimal dengan dihasilkannya bibit yanglebih tinggi. Semakin tinggi bibit jugamencirikanpertumbuhantanamansemakin baik, sehingga peningkatan tinggibibit akan sejalan dengan peningkatan ruasbatang dan jumlah daun.Menurut Gardner dkk. (2008)semakin banyak jumlah daun padatanaman maka semakin banyak pulacahaya yang diserap untuk prosesfotosintesis, sehingga sangat berpengaruhterhadap pertumbuhan dan perkembangantanaman.Peningkatan jumlah daun jugadipengaruhi oleh proses fisiologis yangterjadi pada tanaman. Giberelin berperanpenting dalam proses pemanjangan sel,dimana pertumbuhan sel khususnya padajaringanmeristemakanmemacupeningkatan jumlah daun pada tanaman.Giberelin bekerja sama denganauksin berperan dalam menginduksimunculnya daun pada tunas. Auksinmerupakan hormon yang aktif merangsangpembelahan sel terutama pada jaringanmeristem sehingga dapat menginduksimunculnya daun pada tunas sedangkangiberelinberperan sebagai prekursordalam peningkatan kerja auksin untukmenginduksi munculnya daun pada tunas.Setiawan dan Wahyudi (2014)menyatakan bahwa giberelin menginduksienzim untuk melunakkan dinding sel,terutama enzim opan yang merupakan prekursorauksin, sehingga kadar auksin endogenmeningkat. Peningkatan kadar auksin padatitiktumbuhsepertitunasakanmeningkatkan sintesis IAA pada meristemapikalsehinggaakanmemacuterbentuknya daun pada tunas.Hasil penelitian Nana dan Salamah(2014) menunjukkan bahwa pemberian airkelapa 75% memberikan hasil jumlah dauntertinggi pada pertumbuhan tanamanbawang merah. Penelitian Ulya (2017) jugamenunjukkan hal yang sama dimanapemberian air kelapa 75 % menunjukkanjumlah daun tertinggi pada stum mata tidurbeberapa klon karet.Prosiding Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia(FKPTPI) 2018 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh174

Pertambahan Diameter Batang Bawah(mm)Tabel 5. Pertambahan diameterbatang bawah(mm)bibit alpukat hasil sambungpucukdengan pemberian berbagai jenis zatpengatur tumbuh alami.PertambahanZPTDiameter BatangEkstrak Rebung2,15 aAir Kelapa1,32 bEkstrak Taoge1,05 bTanpa ZPT0,50 cAngka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang samamenunjukkan berbeda tidak nyata menurut uji jarakberganda Duncan pada taraf 5%Data pada Tabel 5 menunjukkanbahwa bibit alpukat hasil sambung pucukdengan pemberian zat pengatur tumbuhalaminyatadalammeningkatkanpertambahan diameter batang bawah.Pemberian esktrak rebung menunjukkanpertambahan diameter batang bawahterbesar yaitu 2,15 mm, berbeda nyatadengan pemberian air kelapa, ekstrak taogedan tanpa pemberian zat pengatur tumbuh.Hal ini berhubungan dengan tinggi bibit(Tabel 3) dan jumlah daun (Tabel 4),dimanapemberianekstrakrebungmenunjukkan hasil yang lebih baik.Bibit yang tumbuh lebih tinggimempengaruhi terjadinya peningkatanterhadap jumlah daun, dimana jumlah daunyang lebih banyak akan meningkatkan lajufotosistesis tanaman. Peningkatan lajufotosintesis inilah yang diantaranyapertambahandiameter batang. Salah satu pendekatanfisiologis yang menyebabkan terjadinyapertambahan diameter batang bawahadalah konsep source dan sink, dimanasource utamanya adalah daun, sedangkansink utama adalah batang. Hal ini sesuaidengan Foyer dan Paul (2001) dalamMastur (2015) yang menyatakan bahwajaringan sorce yaitu dan dan sel tanamanyang berkhlorofil adalah jaringan yangmenghasilkan fotosintat dan jaringan sink(bunga, buah, batang, dan akar) sintat yang dihasilkan padadaun tanaman akan ditranslokasikan keseluruh organ tanaman dan hasil fotosintatyang berlebih akan disimpan pada organtanaman seperti batang, sehingga semakintinggi fotosintat yang dihasilkan semakinbesar pula pertambahan diameter batang.Hal ini sesuai dengan pendapat Matsudadkk. (2011) yang menyatakan bahwapertumbuhan dan produksi tanamansangat dipengaruhi keseimbangan sorcedan sink.Persentase Bibit Berhasil Tumbuh (%)Data pada Tabel 6 menunjukkanbahwa bibit alpukat hasil sambung pucukdengan pemberian zat pengatur tumbuhalami nyata meningkatkan persentase bibitberhasil tumbuh alpukat hasil sambungpucuk.Tabel 6. Persentase bibit berhasil tumbuh(%)alpukat

pertumbuhan tanaman. Beberapa hormon yang terkandung dalam ZPT alami diantara sitokinin, auksin, dan giberelin dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hormon-hormon tersebut bersumber dari jaringan muda tanaman diantaranya air kelapa muda, ekstrak taoge dan ekstrak rebung. Air kelapa muda mengandung

Related Documents:

Botany Book 1 Chapter 2 - 24 The Avocado – Persea americana Miller Persea is the genus, americana is the species (relating the avocado to its origin in the New World) and Miller is the name of the first scient

Kemudian biji disiram setiap hari, dan setelah mencapai stadium kepelan, bibit dipindah ke polybag. 1 2 3b 3a 23. Stadium serdadu. Stadium kepelan. 4 5 24. Pengisian dan penataan polybag. Bibit stadium kepelan ditanam dalam polybag. Bibit kopi Arabika 4 pasang daun (3–5 bulan) siap ditanam. 6 7 8 25.

Bibit ternak unggul merupakan faktor produksi utama dalam usaha peternakan. Sebaik apapun manajemen yang diberikan jika kualitas bibit ternak rendah (jelek) maka usaha peternakan akan menjadi kurang efisien. Dalam hal ini unit usaha pembibitan memegang peran penting dalam penyediaan bibit unggul. Sayangnya usaha pembibitan kambing PE di

Jarak tanam yang teratur dapat mempermudah proses budidaya, seperti pemupukan, pembersihan gulma, penyemprotan hingga pemanenan. Jarak tanam tanpa ukuran yang tetap atau standar, bisa menyebabkan kebutuhan bibit berbeda dalam setiap penanaman. Misalnya, dalam satu hektar pada musim lalu membutuhkan 10.000 stek bibit, namun musim ini mencapai 12 .

Pembibitan pohon adalah tempat yang dikelola, dan dirancang untuk memproduksi bibit pohon yang dibesarkan di dalam kondisi baik sampai bibit-bibit ini siap untuk ditanam. Pembibitan pohon ini dapat berupa pembibitan tidak re

Pariwisata Provinsi Bali, 2011), pertumbuhan pariwisata Bali lebih tinggi dari pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya mencapai rata-rata 4 persen per tahun (UNWTO, 2012: 1). Pertumbuhan kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata yang ada di Bali juga mengalami pertumbuhan menurun, seperti pada daya tarik

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran dan jumlah sel pada suatu organisme dan bersifat ireversibel. Irreversibel artinya tidak kembali ke semula, karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi saat proses pertumbuhan berlangsung pada makhluk hidup.

1 Introduction Formal ontologies provide a conceptual model of a domain of interest by describing the vocabulary of that domain in terms of a logical language, such as a description logic (DL). To cater for different applications and uses of ontologies, DLs and other ontology languages vary significantly regard-ing expressive power and computational complexity (Baader et al. 2003). For .