BAB MENGENAL PROSES 5 PERMESINAN

3y ago
65 Views
2 Downloads
1.89 MB
22 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Raelyn Goode
Transcription

BAB5MENGENAL PROSESPERMESINANKompetensi Dasar : Memahami Proses dasar Pembentukan Logam.Indikator: Menjelaskan proses permesinan sesuai konsep keilmuanyang terkaitMateri: Proses Bubut, Frais, SkrapA.DEFENISI PROSES PERMESINANProses Permesinan adalah proses pemotongan yang dilakukan dengan caramembuang bagian benda kerja yang tidak digunakan menjadi beram (chips), sehinggaterbentuk benda kerja. Proses pemesinan dengan menggunakan prinsip pemotongan logamdibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu :

1.Proses pemotongan dengan menggunakan mesin pres meliputi pengguntingan(shearing), pengepresan (pressing) dan penarikan (drawing, elongating).2.Proses pemotongan konvensional dengan mesin perkakas meliputi prosesbubut (turning), proses frais (milling), dan sekrap (shaping).3.Proses pemotongan non konvensional contohnya dengan mesin edm (electricaldischarge machining) dan wire cutting.Proses pemesinan adalah proses yang paling banyak dilakukan untuk menghasilkansuatu produk jadi yang berbahan baku logam. Diperkirakan sekitar 60% sampai 80% dariseluruh proses pembuatan komponen mesin yang komplit dilakukan dengan prosespemesinan.B.KLASIFIKASI PROSES PEMESINANProses pemesinan dilakukan dengan cara memotong bagian benda kerja yang tidakdigunakan dengan menggunakan pahat (cutting tool), sehingga terbentuk permukaan bendakerja menjadi komponen yang dikehendaki.Pahat yang digunakan pada satu jenis mesin perkakas akan bergerak dengan gerakanyang relatif tertentu (berputar atau bergeser) disesuaikan dengan bentuk benda kerja yangakan dibuat. Proses pemesinan dapat diklasifikasikan dalam dua klasifikasi besar yaitu : Prosespemesinanuntuk Prosespemesinanuntukmembentuk benda kerja rmukaan datar tanpa memutarkerja/pahat berputar,benda kerja.meliputi proses bubut dan variasiMeliputi proses sekrap (shaping,prosesyangdilakukandenganplaning), proses slot (sloting), prosesmenggunakan mesin bubut, mesinmenggergaji (sawing), dan prosesgurdi (drilling machine), mesin fraispemotongan roda gigi (gear cutting).(milling machine), mesin gerinda(grinding machine).Gambar 5.1. Proses Permesinan Silindrisdan KonisC.Gambar 5.2. Proses Permesinan DatarPembentukan Beram (Chips Formation) pada Proses PemesinanProses terbentuknya beram adalah sama untuk hampir semua proses pemesinan, dantelah diteliti untuk menemukan bentuk yang mendekati ideal, berapa kecepatan (speed),gerak makan (feed), dan parameter yang lain, yang di masa yang lalu diperoleh denganperkiraan oleh para ahli dan operator proses pemesinan.Dengan diterapkannya CNC (Computer Numerically Controlled) pada mesin perkakas,maka produksi elemen mesin menjadi sangat cepat, sehingga menjadi sangat penting untuk

menemukan perhitungan otomatis guna menentukan kecepatan dan gerak makan. Informasisingkat berikut akan menjelaskan tentang beberapa aspek penting proses pembentukanberam dalam proses pemesinan.Proses pembentukan beram tergantung pada : Laju regangan (strain rate) yangterjadi saat pembentukan sangat tinggi dibandingkan dengan proses pembentukan yang lain,bahan benda kerja, temperatur benda kerja, cairan pendingin, material pahat, temperaturpahat, dan getaran pahat.dan bentuk pahat (cutting tool).:Gambar 5.3. Jenis-jenis dan bentuk beram proses pemesinan pada saat mulai terbentuk.Gambar 5.4. Beberapa bentuk beramhasil proses pemesinan : beramlurus (straight), beram tidak teratur(snarling), helix tak terhingga(infinite helix), melingkar penuh (fullturns), setengah melingkar (halfturns), dan kecil (tight).

D.MENGENAL PROSES BUBUT (TURNING)Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-bagian mesinberbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan Mesin Bubut. Prinsip dasarnyadapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata: Dengan benda kerja yang berputar Dengan satu pahat bermata potong tunggal (with a single-point cutting tool) Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak tertentu sehinggaakan membuang permukaan luar benda kerja.Proses bubut permukaan (surface turning) adalah proses bubut yang identikdengan proses bubut rata, tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbubenda kerja. Proses bubut tirus (taper turning) sebenarnya identik dengan proses bubutrata di atas, hanya jalannya pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja.Demikian juga proses bubut kontur, dilakukan dengan cara memvariasi kedalamanpotong, sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan.Gambar 5.5.(1) Proses bubut rata,(2) bubut permukaan,(3) bubut tirus.Gambar 5.6. Gambar skematis Mesin Bubut dan nama bagianbagiannya.

Parameter yang Dapat Diatur pada Mesin BubutTiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah kecepatan putar spindel(speed), gerak makan (feed) dan kedalaman potong (depth of cut). Faktor yang lain sepertibahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memiliki pengaruh yang cukup besar,tetapi tiga parameter di atas adalah bagian yang bisa diatur oleh operator langsung padaMesin Bubut.Pada Mesin Bubut dapat juga dilakukan proses pemesinan yang lain, yaitu bubut dalam(internal turning), proses pembuatan lubang dengan mata bor (drilling), prosesmemperbesar lubang (boring), pembuatan ulir (thread cutting), dan pembuatan alur(grooving/parting-off). Proses tersebut dilakukan di Mesin Bubut dengan bantuan/tambahanperalatan lain agar proses pemesinan bisa dilakukan.Gambar 5.7. Proses pemesinan yang dapat dilakukan pada Mesin Bubut : (a) pembubutanpinggul (chamfering), (b) pembubutan alur (parting-off), (c) pembubutan ulir (threading),(d) pembubutan lubang (boring), (e) pembuatan lubang (drilling), dan (f) pembuatan kartel(knurling).Geometri Pahat BubutGambar 5.8.Geometri pahat bubut HSS (Pahat diasah dengan mesin gerinda pahat).

Gambar 5.9. Geometri pahat bubut sisipan (insert).Gambar 5.10. Pemegang pahat HSS : (a) pahat alur, (b) pahat dalam, (c) pahat ratakanan, (d) pahat rata kiri, dan (e) pahat ulir.Gambar 5.11. Pahat bubut sisipan (inserts), dan pahat sisipan yang dipasang padapemegang pahat (tool holders).

Pencekam PahatGambar 5.12. Tempat pahat (tool post) : (a) untuk pahat tunggal, (b) untuk empatpahat.Gambar 5.13 . Pemasangan pahat.Pencekaman Benda KerjaPencekaman/ pemegangan benda kerja pada Mesin Bubut bisa digunakan beberapacara. Cara yang pertama adalah benda kerja tidak dicekam, tetapi menggunakan dua senterdan pembawa. Dalam hal ini, benda kerja harus ada lubang senternya di kedua sisi bendakerja, (lihat Gambar 6.13.).Gambar 5.14. Benda kerja dipasang di antara dua senter.

Cara kedua yaitu dengan menggunakan alat pencekam (Gambar 6.14.). Alat pencekamyang bisa digunakan adalah :Gambar 5.15. Bentuk Pencekam BubutE.a. Collet, digunakan untuk mencekambenda kerja berbentuk silindrisdengan ukuran sesuai diameter collet.Pencekaman dengan cara ini tidakakan meninggalkan bekas padapermukaan benda kerja.b. Cekam rahang empat (untuk bendakerja tidak silindris) . Alat pencekamini masing-masing rahangnya bisadiatur sendirisendiri, sehingga mudahdalam mencekam benda kerja yangtidak silindris.c. Cekam rahang tiga (untuk bendasilindris). Alat pencekam ini tiga buahrahangnya bergerak bersama-samamenuju sumbu cekam apabila salahsatu rahangnya digerakkan.d. Faceplate,digunakanuntukmenjepit benda kerja pada suatupermukaan plat dengan baut pengikatyang dipasang pada alur T.MENGENAL PROSES FRAIS (MILLING)Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja menggunakanalat potong dengan mata potong jamak yang berputar. Proses penyayatan dengan gigipotong yang banyak yang mengitari pisau ini bisa menghasilkan proses pemesinan lebihcepat. Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung.Permukaan benda kerja bisa juga berbentuk kombinasi dari beberapa bentuk. Mesin yangdigunakan untuk memegang benda kerja, memutar pisau, dan penyayatannya disebut MesinFrais (Milling Machine).Gambar 5. 16. Skematik dari gerakan-gerakan dan komponen-komponen dari (a) MesinFrais vertical tipe column and knee, dan (b) Mesin Frais horizontal tipe column and knee.

Klasifikasi Proses FraisProses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan jenispisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda kerja (Gambar 7.3).a. Frais Periperal (Slab Milling)Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigipisau yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaranpisau biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.b. Frais Muka (Face Milling)Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurusterhadap permukaan benda kerja. Permukaan hasil proses frais dihasilkan dari hasilpenyayatan oleh ujung dan selubung pisau.c. Frais Jari (End Milling)Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaanbenda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaanmenyudut. Gigi potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau.Gambar 5.17. Tiga klasifikasi proses frais : (a) Frais periperal (slab milling), (b) frais muka(face milling), dan (c) frais jari (end milling).Bentuk Pisau FraisGambar 5.18. Berbagai jenis bentuk pisau frais untuk Mesin Frais horizontal danvertical.

Jenis Mesin FraisMesin Frais yang digunakan dalam proses pemesinan ada tiga jenis, yaitu :1) Column And Knee Milling MachinesMesin jenis column and knee dibuat dalam bentuk Mesin Frais vertical dan horizontalKemampuan melakukan berbagai jenis pemesinan adalah keuntungan utama padamesin jenis ini. Pada dasarnya pada mesin jenis ini meja (bed), sadel, dan lutut (knee)dapat digerakkan. Beberapa asesoris seperti cekam, meja putar, kepala pembagimenambah kemampuan dari Mesin Frais jenis ini. Walaupun demikian mesin inimemiliki kekurangan dalam hal kekakuan dan kekuatan penyayatannya.Gambar 5.19. Mesin Frais tipe column and knee2)Bed Type Milling MachinesMesin Frais tipe bed (bed type) memiliki produktivitas yang lebih tinggi dari pada jenisMesin Frais yang pertama. Kekakuan mesin yang baik, serta tenaga mesin yangbiasanya relatif besar, menjadikan mesin ini banyak digunakan pada perusahaanmanufaktur (Gambar 7.8.). Mesin Frais tersebut pada saat ini telah banyak yangdilengkapi dengan pengendali CNC untuk meningkatkan produktivitas danfleksibilitasnya.Gambar 5.20. . Mesin Frais tipe bed.Gambar 5.21. Mesin Frais CNC tipe bed(bed type CNC milling machine).

3)Special PurposesMesin Frais tipe khusus ini (biasanya digunakan untuk keperluan mengerjakan satujenis penyayatan dengan produktivitas/duplikasi yang sangat tinggi. Mesin tersebutmisalnya Mesin Frais profil, Mesin Frais dengan spindel ganda (dua, tiga, sampai limaspindel), dan Mesin Frais planer. Dengan menggunakan Mesin Frais khusus ini makaproduktivitas mesin sangat tinggi, sehingga ongkos produksi menjadi rendah, karenamesin jenis ini tidak memerlukan setting yang rumit.Gambar 5.22. Mesin Frais tipe khusus (special purposes). Mesin Frais dengan dua buahspindel.Geometri Pisau FraisGambar 5.23. Bentuk dan nama-nama bagian pisau frais rata.Gambar 5.24. Pisau frais bentuk sisipan dipasang pada tempat pisau yang sesuai.

Peralatan dan Asesoris untuk Memegang Pisau FraisGambar 5.25 Skematik arbor Mesin Frais.Gambar 5.26. (a) Kolet pegas yang memiliki variasi ukuran diameter, (b) kolet solidpemasangan pisau dengan baut.Gambar 5.27. Kepala bor (offset boring head).

mill.Gambar 5.28. (a) Pemegang pisau frais ujung (end mill) (b) pemegang pisau shell endAlat Pencekam dan Pemegang Benda Kerja pada Mesin FraisAlat pemegang benda kerja pada Mesin Frais berfungsi untuk memegang benda kerjayang sedang disayat oleh pisau frais. Pemegang benda kerja ini biasanya dinamakan ragum.Ragum tersebut diikat pada meja Mesin Frais dengan menggunakan baut T.Apabila bentuk benda kerja silindris, maka untuk memegang benda kerja digunakankepala pembagi (dividing head). Kepala pembagi (Gambar 7.21.) ini biasanya digunakanuntuk memegang benda kerja silindris, terutama untuk keperluan : Membuat segi banyak Membuat alur pasak Membuat roda gigi (lurus, helix, payung) Membuat roda gigi cacing.Gambar 5.29. (a) Ragum sederhana (plain vise), (b) Ragum universal yang biasa digunakanpada ruang alat.Gambar 5.30. Kepala pembagi(dividing head) untuk membuat segibanyak, roda gigi, atau helix.Gambar 5.31. Meja yang dapat diatursudutnya dalam beberapa arah,digunakan untuk alat bantu pengerjaanbenda kerja yang memiliki sudut lebihdari satu arah.

Alat bantu pemegang benda kerja di Mesin Frais yang lain yaitu meja putar (rotarytable). Meja putar, ini diletakkan di atas meja Mesin Frais, kemudian ragum atau cekamrahang tiga bisa diletakkan di atasnya.Dengan bantuan meja putar ini proses penyayatan bidang-bidang benda kerja bisalebih cepat, karena untuk menyayat sisi-sisi benda kerja tidak usah melepas benda kerja,cukup memutar handle meja putar dengan sudut yang dikekendaki. Selain itu dengan mejaputar ini bisa dibuat bentuk melingkar, baik satu lingkaran penuh (360o) atau kurang dari360o.Gambar 5.32. (a) Meja putar (rotary table) yang bisa digunakan untuk Mesin Frais verticalmaupun horizontal, (b) Meja putar yang dapat diatur sudutnya.Selain pemegang benda kerja, pada Mesin Frais juga ada beberapa macam asesorisyang berguna untuk membantu pengaturan Mesin Frais, maupun penempatan benda kerja.Asesoris tersebut adalah sebagai berikut :(a) parallel yangberguna untukmeninggikanposisibendakerjapadaragum,(b) line finderuntukmembantumencariposisigarispinggirbenda kerja(c) line finderdipasang padakolet,(d) edge finderyang digunakanuntuk mencariposisipojokbenda kerja,(e)pembatasragum(visestop)yangberguna untukbatas peletakanbenda kerja diragum,(f)pembatasragum,(g) blok V h) klem (clamp)untukmembantumemegangbenda kerja.

Pengerjaan Benda Kerja dengan Mesin Frais1. Proses Frais Datar/RataProses frais datar/rata (dinamakan juga surfacemilling atau slab milling) adalah proses fraisdengan sumbu pisau paralel terhadap permukaanbenda kerja, Frais rata dilakukan dengan carapermukaan benda kerja dipasang paralel terhadappermukaan meja Mesin Frais dan pisau fraisdipasang pada arbor mesin. Benda kerja dicekamdengan ragum biasa, Arbor dipasang horizontaldidukung oleh spindel mesin dan penahan arbor disisi yang lain.Gambar 5.33. Proses frais rata(surface/slab milling).Gambar 5.34. Beberapa variasi proses frais yang dilakukan pada Mesin Frais.Gambar 5.35. (Lanjutan). Beberapa proses frais : frais bentuk dan dan frais alur.

2. Proses Frais Roda GigiProses ini dikerjakan untuk proses pembuatan roda gigi. Benda kerja dicekam padapiring pembagi sedang pisau pemotong dipasang pada arbor mesin. Kepala pembagi(dividing head) digunakan sebagai alat untuk memutar bakal roda gigi. Mekanismeperubahan gerak pada kepala pembagi adalah roda gigi cacing dan ulir cacing denganperbandingan 1:40. Dengan demikian apabila engkol diputar satu kali, maka spindelnyaberputar 1/40 kali. Untuk membagi putaran pada spindel sehingga bisa menghasilkanputaran spindel selain 40 bagian, maka pada bagian engkol dilengkapi dengan piringanpembagi dengan jumlah lubang tertentu, dengan demikian putaran engkol bisa diatur(misal ½, 1/3, ¼, 1/5 putaran)Gambar 5.36 Proses frais roda gigi dengan Mesin Frais horizontal.Gambar 5.37. Kepala pembagi dan pengoperasiannya.

F. MENGENAL PROSES SEKRAP (SHAPING)Mesin Sekrap (shaping machine) disebut pula mesin ketam atau serut. Mesin inidigunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata, cembung, cekung, beralur, dll., padaposisi mendatar, tegak, ataupun miring. Mesin Sekrap adalah suatu mesin perkakas dengangerakan utama lurus bolak-balik secara vertikal maupun horizontal.Prinsip pengerjaan pada Mesin Sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong dalamkeadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak balik atau majumundur melakukan penyayatan. Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperolehdari motor yang dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari rodabertingkat, putaran diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerakengkol yang besar. Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigiberputar maka tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan.Kedudukan tap dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula panjanglangkah berubah. Mesin Sekrap dan Jenis-jenisnyaMesin Sekrap yang sering digunakan adalah Mesin Sekrap horizontal. Selain itu, ada MesinSekrap vertical yang biasanya dinamakan mesin slotting/slotter. Proses sekrap ada duamacam yaitu proses sekrap (shaper) dan planner. Proses sekrap dilakukan untuk bendakerja yang relatif kecil, sedang proses planner untuk benda kerja yang besar.1. Mesin Sekrap datar atau horizontal(shaper)Mesin jenis ini umum dipakai untukproduksi dan pekerjaan serbaguna terdiriatas rangka dasar dan rangka yangmendukung lengan horizontal (lihatGambar 9.1). Benda kerja didukung padarel silang sehingga memungkinkan bendakerja untuk digerakkan ke arahmenyilang atau vertical dengan tanganatau penggerak daya. Pada mesin inipahat melakukan gerakan bolak-balik,sedangkan benda kerja melakukanGambar 5.55. Mesin Sekrap datar /Horizontalgerakan ingsutan. Panjang langkah(shaper)maksimum sampai 1000 mm, cocokuntuk benda pendek dan tidak terlaluberat.2. Mesin Sekrap vertical (slotter)Mesin Sekrap jenis ini digunakan untukpemotongan dalam, menyerut yangsukardijangkau. Selain itu mesin ini juga ertical(Gambar 9.4). Gerakan pahat dari mesinini naik turun secara vertical, sedangkanbenda kerja bisa bergeser ke arahmemanjang dan melintang. Mesin jenisini juga dilengkapi dengan meja putar,sehingga dengan mesin ini bisa dilakukan Gambar 5.56. Mesin Sekrap Vertical (Slotter)pengerjaan pembagian bidang yang

sama besar.3. Mesin Sekrap eretan (planner)Mesin planner digunakan untuk mengerjakan benda kerja yang panjang danbesar (berat). Benda kerja dipasangpada eretan yang melakukan gerakbolak-balik, sedangkan pahat membuatgerakan ingsutan dan gerak penyetelan.Lebar benda ditentukan oleh jarak antartiang-tiang mesin. Panjang langkahmesin jenis ini ada yang mencapai 200sampai 1000 mm.Gambar 5.57. Mesin Sekrap Eretan (Planner) Mekanisme Kerja Mesin SekrapMekanisme yang mengendalikan Mesin Sekrap ada dua macam yaitu mekanik danhidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism Pada mekanisme ini rodagigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion yang disambung pada poros motorlistrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau lebih variasi kecepatan. RPM dariroda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit (strokes per minute, SPM).Gambarskematik mekanisme dengan sistem hidrolik dapat dilihat pada Gambar 9.4. Mesin denganmekanisme sistem hidrolik kecepatan sayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap samasepanjang langkahnya. Pada tiap saat dari langkah kerja, langkahnya dapat dibalikkansehingga jika mesin macet lengannya dapat ditarik kembali. Kerugiannya yaitu penyetelenpanjang langkah tidak teliti.Gambar 5.58. Mekanisme Mesin Skrap

Nama Bagian Mesin SekrapGambar 5. 59. Konstruksi Mesin Sekrap1)Badan mesinMerupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak dan tuas pengatur2)Meja mesinFungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau penjepit benda kerja.Meja mesin didukung dan digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak.Eretanlintang dapat diatur otomatis (Gambar 5.59.).3)LenganFungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat dengan engkolmenggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepitpelindung lengan agar gerakannya lurus (Gambar 5.59).4)Eretan pahatFungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar rodapemutar maka pahat akan turun atau naik. Ketebalan pam

terbentuk benda kerja. Proses pemesinan dengan menggunakan prinsip pemotongan logam dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu : Kompetensi Dasar : Memahami Proses dasar Pembentukan Logam. Indikator : Menjelaskan proses permesinan sesuai konsep keilmuan yang terkait Materi : Proses Bubut, Frais, Skrap BAB 5

Related Documents:

melakukan analisa proses dan teknis terhadap desain sebuah produk sederhana, khususnya tentang proses manufakturnya Materi Pokok Bahasan 1. Konsep Dasar Proses Manufaktur 2. Material Teknik 3. Pemrosesan Logam: Proses Permesinan (Konvensional & Non-Konvensional), Proses Penyambungan, Proses Perlakuan Panas, Proses Pengecoran 4.

Berdasarkan gambar teknik, dimana dinyatakan spesifikasi geometrik suatu produk komponen mesin, proses bubut dipilih sebagai suatu proses atau urutan proses yang digunakan untuk membuatnya. Bagi suatu tingkatan proses, ukuran obyektif ditentukan dan pahat harus membuang sebagian material benda kerja sampai ukuran obyektif tersebut dicapai. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara menentukan .

Buku Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK Kelas XI ini disajikan dalam tiga belas bab, meliputi Bab 1 Infeksi Bab 2 Penggunaan Peralatan Kesehatan Bab 3 Disenfeksi dan Sterilisasi Peralatan Kesehatan Bab 4 Penyimpanan Peralatan Kesehatan Bab 5 Penyiapan Tempat Tidur Klien Bab 6 Pemeriksaan Fisik Pasien Bab 7 Pengukuran Suhu dan Tekanan Darah Bab 8 Perhitungan Nadi dan Pernapasan Bab .

Modul praktikum Pearancangan Teknik Industri 2 Manufaktur ini merupakan salah satu pengantar bagi mahasiswa dalam memahami prinsip dan konsep dasar tentang proses permesinan secara konvensioanal khususnya mesin-mesin perkakas seperti mesin perkayuan, drill, mesin pemotong, dan sebagainya, serta elemen dasar proses permesinan. Dalam materi

bubut, mesin sekrap, mesin drill, mesin frais, dan lain‐lain. Sedang perkakas potongnya antara lain dari jenis HSS, karbida, dan lain‐lain. Dalam proses pemesinan logam dikenal beberapa proses pemotongan seperti: 1. Proses sekrap (shaping, planing). 2. Proses bubut (turning). 3. Proses gurdi (drilling). 4. Proses Frais (milling). 5.

bab ii penerimaan pegawai . bab iii waktu kerja, istirahat kerja, dan lembur . bab iv hubungan kerja dan pemberdayaan pegawai . bab v penilaian kinerja . bab vi pelatihan dan pengembangan . bab vii kewajiban pengupahan, perlindungan, dan kesejahteraan . bab viii perjalanan dinas . bab ix tata tertib dan disiplin kerja . bab x penyelesaian perselisihan dan .

Bab 24: Hukum sihir 132 Bab 25: Macam macam sihir 135 Bab 26:Dukun,tukang ramal dan sejenisnya 138 Bab 27: Nusyrah 142 Bab 28: Tathayyur 144 Bab 29: Ilmu nujum (Perbintangan) 150 Bab 30: Menisbatkan turunnya hujan kepada bintang 152 Bab 31: [Cinta kepada Allah]. 156 Bab 32: [Takut kepada Allah] 161

NuClear News No. 42 July 2012 2 projects director Jeremy Western says there are still three areas where the government needs to do more work: creating a “tangible counterparty” to sign contract for difference feed in tariffs (CFD Fits); ensuring the transitional agreements are legally robust and ensuring EMR reaches Royal Assent in spring .