STUDI KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIAN DALAM PEMBERDAYAAN .

3y ago
48 Views
4 Downloads
494.51 KB
25 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Azalea Piercy
Transcription

STUDI KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIANDALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANIDI KECAMATAN PEDAMARANKABUPATEN OGAN KOMERING ILIR(Kasus Masyarakat Tani Di Desa Suka Pulih)OlehGITA TRI WARDANIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANGPALEMBANG2019

STUDI KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIANDALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANIDI KECAMATAN PEDAMARANKABUPATEN OGAN KOMERING ILIR(Kasus Masyarakat Tani Di Desa Suka Pulih)

HALAMAN PERSEMBAHANMotto:Manfaatkan waktu sebaik mungkin, karena waktu sangat berharga.Dengan Rahmat Allah S.W.T, Skripsi inikupersembahkan untuk: Bapak Iskandar dan Ibu Rusmala tercintayang senantiasa mendoakan, menyayangiku,atas semua pengorbanan dengan penuhkeikhlasan, dan tak pernah lelah memberikannasihat, ananda menghaturkan rasa hormatserta ucapan terimakasih yang tiada terhingga. Saudari Tri Astuti yang banyak memberikansaran,masukandanmotivasidalampenyusunan skripsi ini. Sahabat-sahabatterluar biasakuagus, kina, dewi, yulan,Yuwa, yusi, tri, anggi, destidan seluruh anakanak GOAC 2015 TemanseperjuanganAgribisnis2015,terimakasih atas solidaritas yang luar biasaini, sehingga membuat hari-hari semasa kuliahmenjadi berarti. Almamaterku.

RINGKASANGITA TRI WARDANI, “Studi Komunikasi Penyuluh Pertanian DalamPemberdayaan Masyarakat Tani di Kecamatan Pedamaran Kabupaten OganKomering Ilir (Studi Kasus Masyarakat Tani di Desa Suka Pulih)”. (Dibimbingoleh RAHIDIN H. ANANG DAN HARNIATUN ISWARINI).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Komunikasi PenyuluhPertanian Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani dan Hambatan KomunikasiPenyuluh Pertanian Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani KecamatanPedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir. Penelitian ini dilaksanakan di DesaSuka Pulih Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir pada bulanDesember 2018 sampai dengan bulan Februari 2019. Metode penelitian yangdigunakan adalah studi kasus (case study), untuk metode penarikan contohdigunakan metode purposive sampling dan ramdom sampling. Metodepengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancaramendalam kepada responden yang telah ditentukan dengan menggunakan alatbantu qoesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pengolahan dan analisisdata dilakukan menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Dari hasil penelitianmenunjukkan bahwa Pola Komunikasi Penyuluh Pertanian Dalam PemberdayaanMasyarakat Tani. Penyuluh lebih sering menggunakan pola komunikasi dua arah.Alasan penyuluh pertanian menggunakan pola komunikasi dua arah dalampemberdayaan masyarakat tani karena lebih efektif dalam bertukar ataumengembangkan pikiran antara penyuluh pertanian dan masyarakat tani. Danhambatan komunikasi penyuluh pertanian yang sering diterjadi di desa Suka PulihKecamatan Pedamaran ialah hambatan komunikasi sering terjadi bahasa yangtidak dimengerti atau sulit dipahami masyarakat tani dan karakteristik penyuluhpertanian.

SUMMARYGITA TRI WARDANI, "Agricultural Extension Communication Study inFarmer Community Empowerment in Pedamaran Subdistrict, Ogan Komering IlirRegency (Case Study of Farmers in Desa Suka Pulih)". (Supervised by RAHIDINH. ANANG AND HARNIATUN ISWARINI).This study aims to determine the Agricultural Extension CommunicationPattern in Farmer Community Empowerment and Communication Barriers toAgricultural Extension in Farmer Community Empowerment in PedamaranDistrict, Ogan Komering Ilir Regency. This research was conducted in Suka PulihVillage, Pedamaran Sub-District, Ogan Komering Ilir Regency in December 2018until February 2019. The research method used was a case study (case study),purposive sampling and ramdom sampling methods were used for samplingmethods. The data collection method used in this study is in-depth interviews withrespondents who have been determined using qoesioner tools that have beenprepared in advance. Data processing and analysis is carried out using descriptivequalitative methods. The results of the study show that the Agricultural ExtensionCommunication Pattern in Farmer Community Empowerment. Extension agentsoften use a two-way communication pattern. The reason agriculture instructorsuse a two-way communication pattern in empowering peasant communities isbecause it is more effective in exchanging or developing thoughts betweenagricultural extension and farming communities. And the communication barriersof agricultural extension workers that are often encountered in Suka Pulih village,Pedamaran Subdistrict, are communication barriers that often occur language thatis not understood or difficult to understand by the peasant community and thecharacteristics of agricultural extension.

STUDI KOMUNIKASI PENYULUH PERTANIANDALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TANIDI KECAMATAN PEDAMARANKABUPATEN OGAN KOMERING ILIR(Kasus Masyarakat Tani Di Kecamatan Pedamaran)OlehGita Tri WardaniSKRIPSIsebagai salah salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana PertanianpadaPROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANGPALEMBANG2019

ABSTRAKPenelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi yang digunakan olehpenyuluh pertanian dalam pemberdayaan masyarakat tani dan hambatankomunikasi yang dihadapi penyuluh pertanian dalam pemberdayaan masyarakattani di desa SukaPulih Kecamatan Pedamaran dari bulan Desember 2018 sampaiFebruari 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study),untuk metode penarikan contoh diguanakan metode purposive sampling danramdom sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitianini adalah wawancara langsung kepada responden yang telah ditentukan denganmenggunakan alat bantu qoesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan metode deskriptif-kualitatif.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi penyuluh pertaniandalam pemberdayaan masyarakat tani. Penyuluh pertanian menggunakan polakomunikasi dua arah. Hambatan yang dihadapi penyuluh pertanian dalampemberdayaan masyarakat tani yaitu hambatan komunikasi dari bahasa yang sulitdimengerti masyarakat tani dan karakteristik dari penyuluh pertanian.Kata kunci : Komunikasi, Penyuluh Pertanian, Pola, Hambatan, PemberdayaanMasyarakat Tani.

KATA PENGANTARSegla puji bagi Allah SWT, yang senantiasa membimbing hamba-hambaNya. Atas pertolongan dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunanskripsi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan dengan judul “ StudiKomunikasi Penyuluh Pertanian Dalam Pemberdayaaan Masyarakat Tani diKabupaten Ogan Komering Ilir (Studi Kasus Masyarakat Tani diKecamatan Pedamaran) sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjanapertanian.Pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih sebesar-besarnyakepada Bapak Dr. Rahidin H. Anang, Ir., MS dan ibu Harniatun Iswarini,S.P., M.Si, selaku pembimbing pendamping,yang telah memberikan saran,petunjuk, motivasi dan membimbing dalam menjelaskan penelitian danpenyusunan skripsi ini.Akhirnya tidak adayang sempurna kecuali Allah SWT. Oleh karena itupenulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang konstruktif dalamrangka penyempurnaan skripsi ini, kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kitasemua.Palembang, Maret 2019Penulisx

RIWAYAT HIDUPGITA TRI WARDANI, dilahirkan di Kabupaten Ogan Komering Ilir padatanggal 05 September 1997 merupakan puteri ketiga dari empat bersaudara dariayahanda Iskandar dan Ibunda Rusmala.Penulis menyelesaikan Sekolah dasar di SD Negeri 02 Srinanti OganKomering ilir 2009, Sekolah Menengah Pertama 2012 di SMP Negeri 01Kayuagung Ogan Komering Ilir, dan Sekolah Mengengah Atas tahun 2015 diSMA Negeri 02 Kayuagung Ogan Komering Ilir.Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian UniversitasMuhammadiyah Palembang Program Studi Agribisnis.Penulis melaksankankuliah kerja nyata Tematik Posdaya (KKN POSDAYA) angkatan L pada tahun2018/2019, di Jl Lintas Timur Kelurahan Talang Bubuk Kecamatan Plaju Selatan.Pada bulan Desember 2018 sampai dengan Februari 2019 penulismelaksanakan penelitian di Kecamatan Pedamaran KabupatenOgan KomeringIlir, dengan judul “ Studi Komunikasi Penyuluh Pertanian Dalam PemberdayaaanMasyarakat Tani di Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (StudiKasus Masyarakat Tani di Desa Suka Pulih).xi

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR .xRIWAYAT HIDUP .xiDAFTAR TABEL .xiiDAFTAR GAMBAR .xivDAFTAR LAMPIRAN .xviBAB I. PENDAHULUAN .1A. Latar Belakang .B. Rumusan Masalah .C. Tujuan dan Kegunaan.156BAB II. KERANGKA TEORITIS .7A. Penelitian Terdahulu Yang Sejenis .B.Tinjauan Pustaka .1. Konsepsi Komunikasi .2. Konsepsi Penyuluhan Pertanian. .3. Konsepsi Masyarakat Tani .4. Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat Tani .C. Model Pendekatan .D. Batasan Penelitian dan Operasional Variabel .711112225303637BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.38A. Tempat dan Waktu .B. Metode Penelitian .C. Metode Penarikan Contoh .D. Metode Pengumpulan Data .E. Metode Pengolahan dan Analisis Data .3838394041BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .45A. Keadaan Umum.1. Letak dan Batasan Wilayah Administrasi .2. Keadaan Topografi .3. Pemerintah Kecamatan.4. Jumlah Penduduk .5. Sarana dan Prasarana.B. Identitas Reponden .1. Identitas Penyuluh Petanian.2. Identitas Masyarakat Tani.454546474849505051

C. Pola Komunikasi Penyuluh Pertanian Dalam PemberdayaanMasyarakat Tani Di Kecamatan Pedamaran .1. Hasil . .2. Pembahasan . .555557D. Hambatan Komunikasi Penyuluh Pertanian DalamPemberdayaan Masyarakat Tani Di Kecamatan Pedamaran.1. Hasil . .2. Pembahasan . .595961BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .63A. Kesimpulan .B. Saran.6363DAFTAR PUSTAKA. .64LAMPIRAN. .84

DAFTAR TABELHalaman1. Kajian Terhadap Penelitian Terdahulu Yang Sejenis.92. Luas Wilayah Kecamatan Pedamaran .463. Pemerintahan Kecamatan Pedamaran .474. Jumlah Penduduk .485. Prasarana Kecamatan Pedamaran .496. Identitas Petani Responden Berdasarkan Kelompok Umur. .527. Tingkat Pendidikan Petani Contoh. .538. Jumlah Anggota Keluarga Petani. .54Xiii

DAFTAR GAMBARHalaman1. Proses Komunikasi .152. Profil Penyuluh Pertanian.703. Hasil Wawancara Dengan Penyuluh Pertanian .714. Hasil Wawancara Dengan Petani Responden .725. Lokasi Kecamatan Pedamaran .826. Surat Keterangan Dari Kecamatan Pedamaran .837. Surat Keterangan Dari BP3K Kecamatan Pedamaran .848. Dokumentasi.85Xiv

DAFTAR LAMPIRANHalaman1. Profil Penyuluh Pertanian.702. Hasil Wawancara Dengan Penyuluh Pertanian .713. Hasil Wawancara Dengan Petani Responden .724. Lokasi Kecamatan Pedamaran .825. Surat Keterangan Dari Kecamatan Pedamaran .836. Surat Keterangan Dari BP3K Kecamatan Pedamaran .847. Dokumentasi.85Xvi

BAB I. PENDAHULUANA. Latar BelakangPembangunan pertanian adalah usaha untuk meningkatkan produksipertanian baik kuantitas maupun kualitas. Menurut Mosher (2001), sejalan denganKamaruzzaman (2005), pembangunan pertanian adalah kegiatan yang memilikitiga dimensi yaitu pertumbuhan pertanian, pengentasan kemiskinan, dankeberlanjutan lingkungan hidup. Namun, perhatian khusus perlu diberikan bahwapembangunan pertanian bukan hanya meningkatkan aspek ekonomi saja, tetapiharus diikuti dengan aspek manusianya. Artinya, manusia yang bergerak di sektorpertanian khususnya masyarakat tani merupakan bagian utama dalam taniakanmenentukankeberhasilan pembangunan pertanian (Harijati, Huda, dan Pertiwi, 2014 DalamLatasari, 2017). Pembangunan Pertanian sangat di tentukan oleh sumber dayamanusia yang berada di dalamnya. Apabila sumber daya manusia memilikimotivasi tinggi, kreativitas dan mampu mengembangkan inovasi, makapembangunan pertanian dapat dipastikan semakin baik. (Departement Pertanian,2001) Oleh karena itu perlu diupayakan pemberdayaan masyarakat tani untukmeningkatkan kemampuan sumber daya manusia.Sumber daya manusia (SDM) masyarakat tani yang bermutu adalah asetdari pembangunan pertanian. Meningkatkan mutu sumber daya manusiamasyarakat tani melalui pengembangan sumber daya manusianya merupakankunci peningkatan kinerja pembangunan pertanian (Padmowiharjo, 2003 dalamRahmadella, 2017).Pembangunan pertanian dapat juga dikatakan sebagaipembangunan ekonomi disektor pertanian, karena pertanian memang merupakansalah satu sektor dalam kehidupan ekonomi dan pengertian pertanian sendirimengandung tekanan unsur ekonomi, pertanian adalah usaha manusia melaluikehidupan tumbuhan dan hewan untuk dapat lebih baik dalam memenuhikebutuhanya, ini suatu usaha ekonomi, (Mellor 1966 dalam Widodo Sri 2016)menyatakan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses peningkatan1

2efisiensi produksi untuk menaikan taraf hidup dan kesejahteraan hidup. Dalamtulisan selanjutnya Harijati, Huda, dan Pertiwi (2014), mengemukakan perananpertanian dalam pembangunan ekonomi terutama dalam mengembangkankesejahteraan hidup masyarakat tani yakni dengan carapemberdayaanmasyarakat tani.Pemberdayaan (Empowerment) artinya suatu peningkatan kemampuanyang sesungguhnya potensinya ada. Dimulai dari status kurang berdaya menjadilebih berdaya, sehingga lebih bertanggung jawab. Karena pemberdayaan(Empowerment) yang artinya lebih berdaya dari sebelumya dalam arti wewenangdan tanggung jawabnya termasuk kemampuan individual yang dimilikinya,(Sedarmayanti 2008 dalam Sukino 2013). Pemberdayaan masyarakat adalahpeningkatan atau kemampuan orang atau kelompok lemah terkait akses informasike sumber daya, partisipasi atau keterlibatan dalam pembangunan, memegangpertanggung jawaban pihak yang mempengaruhi kehidupan mereka, dankemampuan membuat keputusan dengan dukungan lembaga lokal (Bhimo, 2012).Model pembangunan top down seperti paradigma tersebut makin banyak proyekdan program pembangunan yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat karena tidaksesuai dengan aspirasi masyarakat setempat. Sehingga sebagai alternatif ani.pemberdayaanmasyarakat ingin merubah dengan cara memberi kesempatan masyarakat taniuntuk merencanakan kemudian melaksanakan program pembangunan yang jugamereka pilih sendiri termasuk dalam pengolahan dana pembangunan baik daripemerintah maupun dari pihak lain. Sehingga strategi paling tepat menurutSchumacher dalam Sukino (2013) dengan berbagai pola antara lain denganpelatihan sehingga mereka dapat mandiri.Salah satu kebijakan pembangunan pertanian adalah pemberdayaanmasyarakat tani melalui kegiatan penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanianmerupakan industri jasa yang menawarkan pelayanan pendidikan (non formal)dan informasi pertanian kepada masyarakat tani dan pihak-pihak lain yangmemerlukan. Dengan adanya penyuluhan, masyarakat tani diharapkan dapatmenjadi masyarakat tani yang lebih berkualitas dari banyak aspek sehingga pada

3akhirnya tujuan bersama pemerintah dan masyarakat tani yaitu kesejahteraanhidup dapat terwujud (Sukino, 2013). Tujuan dalam penyuluhan pertanian adalahmengadakan komunikasi dengan sasaran untuk mengadakan perubahan-perubahanperilaku, dengan jalan menerima atau menolak suatu inovasi, dan proses inimerupakan suatu keputusan yang dibuat oleh seseorang. Inovasi itu sendiri adalahgagasan, hal-hal baru, tindakan atau barang yang baru oleh seseorang (Rahidin,1994 Dalam Saputra Angga, 2005). Selanjutnya pemberdayaan masyarakat tanimempunyai dua penekanan pada tahapan proses penyuluhan pertanian, yaitu (1)proses pemberdayaan masyarakat tani yang berupaya memberikan/mengalihkansebagian kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat tani agar individu dalammasyarakat menjadi lebih berdaya, dan (2) proses menstimulasi atau memotivasiindividu agar mempunyai kemampuan untuk menentukan apa yang menjadipilihan hidupnya melalui proses musyawarah. Berdasarkan uraian diatas, makaperan penyuluhan pertanian dalam pemberdayaan masyarakat tani yaitumengupayakan transfer inovasi teknologi pertanian kepada masyarakat tanisasaran sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengankeakfian lokal (Bahua Ikbal Mohamad 2016).Proses penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat tani dapat berjalandengan baik dan benar apabila didukung dengan tenaga penyuluh pertanian engalir,sistempenyelenggaraan pemberdayaan yang benar serta penyuluh pertanian yang handaldalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan hubungan kontak manusia baikindividu maupun kelompok. Hampir setiap hari manusia melakukan aktivitasnyadengan berkomunikasi. K

masyarakat tani melalui kegiatan penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian merupakan industri jasa yang menawarkan pelayanan pendidikan (non formal) dan informasi pertanian kepada masyarakat tani dan pihak-pihak lain yang memerlukan. Dengan adanya penyuluhan, masyarakat tani diharapkan dapat

Related Documents:

Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur afritwirabuana@gmail.com Nur Azizah Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur azizaahan@gmail.com Rezki Pratami Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

Modul e-learning Universitas Budi luhur Pengantar Ilmu komunikasi 1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR Dr. Nawiroh Vera, M.Si. POKOK BAHASAN 1. Definisi-definisi komunikasi, 2. Karakteristik komunikasi, 3. Prinsip-prinsip Komunikasi, 4. Elemen-elemen komunikasi, 5. Fungsi komunikasi DEKRIPSI SINGKAT Mengapa manusia perlu berkomunikasi?

Pola Komunikasi dalam Stuktur Organisasi. Komunikasi Vertiksal Komunikasi Horisontal. Komunikasi Informal Komunikasi Formal. Bentuk Komunikasi Grapevine. GOSIP Satu orang berkomunikasi kepada banyak orang CLUSTER Banyak orang ber

Gambar 1 Struktur Organisasi Program Studi Ilmu Komunikasi 14 . melalui penerapan Nilai-Nilai Jaya dan Pola Ilmiah Pokok Universitas. 12 TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI Mewujudkan Program Studi Ilmu Komunikasi yang unggul dalam tata kelola, program akademik, dan. program studi ilmu komunikasi. 2015) (2015) Program. 20.

Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mungkin digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia.

“Pengelolaan Konflik Komunikasi dalam Keluarga Poligami (Studi pada Konflik Anak dengan Orangtua)”. Adapun penulisan tugas akhir skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi dengan

Academic writing styles can vary from journal to journal, so you have to check each publication’s guide for writers and follow it carefully and/ or copy other papers in it. Academic writing titles cultural differences and useful phrases Academic papers often have a title with two parts. If the title of an academic paper has two parts, the two parts are usually separated by a colon .