Pola Komunikasi Tokoh Agama Dalam Membina Akhlak Reamaja Di Desa Aek .

1y ago
21 Views
2 Downloads
2.95 MB
104 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Matteo Vollmer
Transcription

POLA KOMUNIKASI TOKOH AGAMA DALAM MEMBINAAKHLAK REAMAJA DI DESA AEK LIBUNG KECAMATANSAYURMAINGGI KABUPATEN TAPANULI SELATANSKRIPSIDiajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syaratUntuk Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalamBidang Ilmu Komunikasi Penyiaran IslamOLEHSAIPUL ANWAR HARAHAPNIM. 14 301 00042PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAMFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERIPADANGSIDIMPUANTAHUN 2019

ABSTRAKNama: Saipul Anwar HarahapNim: 14 301 00042Judul Skripsi : Pola Komunikasi Tokoh Agama dalam Membina Akhlak Remaja diDesa Aek Libung Kecamatan Sayurmatinggi Kabupaten TapanuliSelatanLatar belakang masalah penelitian ini, pola komunikasi tokoh agama denganremaja tidak berjalan secara efektif, karena dilihat dari respon dari remaja belummelakukan perubahan yang positif dengan adanya kegiatan mingguan yangbernuansakan dakwah. Karena dilihat dari akhlak remaja masih banyak yangmenyimpang dari ajaran agama.Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana polakomunikasi tokoh agama dalam membina akhlak remaja di Desa Aek LibungKecamatan Sayurmatinggi dan apa upaya yang dilakukan tokoh agama untukmeningkatkan akhlak remaja di Desa Aek Libung dalam mengatasi permasalahanyang ada. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pola komunikasitokoh agama dengan remaja dan apa saja upaya yang dilakukan tokoh agama untukmengefektifkan komunikasi dan meningkatkan akhlak remajaJenis penelitian ini adalah penelitian field research (penelitian lapangan), yangbertujuan untuk memperoleh informasi dan mendeskripsikan peristiwa sesuai denganfakta yang ada di lapangan, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengananalisis deskriptif. Sumber data primer dari penelitian ini adalah 5 orang tokoh agamadan 10 orang remaja, sedangkan sumber data sekundernya sebanyak 4 orang yaitu,Kepala desa, tokoh adat dan 2 orang tua remaja di Desa Aek Libung. Tekhnikpengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Sedangkan teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasisumber data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terjalin antara tokohagama dengan remaja tidak efektif baik itu komunikasi intrapersonal,interpersonaldan kelompok. Penyebab utamanya adalah kurangnya pengetahuan tentang agamadan waktu yang luang antara tokoh agama dengan remaja. Upaya yang dilakukan olehtokoh agama terhadap permasalahan ini tokoh agama ikut andil melaksanakan apasaja yang hendak remaja lakukan, bukan hanya memerintah saja. Memberikanpengetahuan tentang agama dan tokoh agama juga menggunakan media untukmenarik kembali perhatian remaja dengan menciptakan grup-grup media sosialsupaya terjalinya komunikasi yang efektif.Kata Kunci: Pola Komunikasi, Pembinaan dan Akhlaki

KATA PENGANTARDengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanpenulisan skripsi ini. Shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW yangtelah membimbing manusia ke jalan yang diridhai-Nya, dalam rangkamencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi dan melengkapi tugas-tugasperkuliahan dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana SosialIslam (S.Sos) dalam program studi Komunikasi Penyiaran Islam FakultasDakwah dan Ilmu Komunikasi Institut Agama Islam NegeriPadangsidimpuan, maka penulis menyusun skripsi ini dengan judul: “PolaKomunikasi Tokoh dalam Membina Akhlak Remaja di Desa Aek LibungKecamatan Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan”.Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengalami berbagai kesulitanpada saat pembahasannya, juga dalam mendapatkan buku-buku sebagaipendukung disebabkan ilmu pengetahuan serta kekurangan bahan yangdigunakan. Namun berkat rahmat Allah SWT, serta bantuan dari berbagaipihak akhirnya dapat diselesaikan dengan penuh kesederhanaan. Oleh karenaitu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dan

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya danpembaca umumnya.Seiring dengan hal tersebut maka penulis mengucapkan terima kasihkepada unsur-unsur sebagai berikut:1. Bapak Prof. Dr. H. Ibrahim Siregar, MCL, selaku Rektor Institut AgamaIslam Negeri Padangsidimpuan, Bapak Dr. H. Muhammad Darwis Dasopang,M.Ag, selaku wakil Rektor I, Bapak Dr. Anhar, MA, wakil Rektor II, danBapak Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.M, sebagai wakil Rektor III.2. Teristimewa Kepada Ayahanda Hasian Harahap dan Ibunda tercinta KholijahHasibuan yang selalu sabar membimbing, memberi dukungan baik moril danmateril maupun spiritual, serta mendidik dan selalu memberikan motivasiyang tak terhingga kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skiripsi ini.3. Bapak Dr. Ali Sati, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan IlmuKomunikasi Institut Agama Islam Negeri ( IAIN) Padangsidimpuan, BapakDr. Mohd. Rafiq, M.A selaku Wakil Dekan Bidang Akademik danPengembangan Lembaga, Bapak Drs. Agus Salim Lubis M.Ag selaku WakilDekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Bapak Dr.Sholeh Fikri, M.Ag selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan danKerjasama.4. Ibu Risdawati Siregar, M.Pd, selaku Ketua Program Studi KomunikasiPenyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri ( IAIN) Padangsidimpuan.

5. Bapak Drs. Kamaluddin, M.Ag, selaku pembimbing I dan Bapak Ali Amran,S.Ag., M.Si selaku pembimbing II, yang telah mengorbankan tenaga, waktudan pikiran dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisanskripsi ini. Juga terima kasih kepada Bapak Drs, Hamlan M.A, sebagaipenasehat akademik penulis.6. Bapak Yusri Fahmi, S. Ag, M. Hum selaku Kepala Unit Perpustakaan IAINPadangsidimpuan, beserta karyawan/karyawati yang telah membantu dalammemberikan pelayanan dan fasilitas terutama buku-buku yang menunjangterhadap penulisan skripsi ini.7. Bapak dan Ibu Dosen, serta seluruh civitas akademika IAIN Padangsidimpuanyang telah memberikan dukungan moril kepada penulis selama dalamperkuliahan.8. Sahabat-sahabat di FDIK baik yang di KPI ataupun lainnya yang selalu setiauntuk memotivasi dan memberi dorongan baik moril maupun material dalampenyusunan skripsi ini serta tidak bosan dalam memberi dukungan kepadapenulis. Teristimewanya sahabat saya Miska Ramadhani, Masdelima, AhmadTarmizy tasuhut, Lia Sari Safitri, Aminullah Hasibuan, Sakban Lubis dan IndraYusuf9. Tidak lupa ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada sahabat sayaHamidah Lubis yang banyak memberikan suport dan memberikan bantuanmoril kepada penulis.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya yang telahbanyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi dan melakukanwawancara sejak awal hingga selesainya skripsi ini.Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepadapenulis, kiranya tiada kata yang paling indah selain berdo’a dan berserah dirikepada Allah SWT, semoga kebaikan dari semua pihak mendapat imbalandari Allah SWT.Selanjutnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh darikesempurnaan, untuk itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saranyang bersifat membangun kepada penulis demi penyempurnaan skripsi ini.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penuliskhususnya dan para pembaca umumnya.BillahiFiiSabililhaqFastabiqul KhoirotWassalamu’alaikum Wr. WbPadangsidimpuan,November 2019PenulisSaipul Anwar HarahapNIM. 1430100042

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDULHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGSURAT PENGESAHAN PEMBIMBINGSURAT PERNYATAAN MENYUSUN SKRIPSI SENDIRIHALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIBERITA ACARA UJIAN MUNAQASYAHHALAMAN PENGESAHAN DEKAN FAKULTAS DAKWAHDAN ILMU KOMUNIKASIABSTRAK . iKATA PENGANTAR .iiDAFTAR ISI . viBAB I PENDAHULUAN . 1A. Latar Belakang Masalah. 1B. Fokus Masalah .5C. Batasan Istilah .5D. Rumusan Masalah . .6E. Tujuan Penelitian . .7F. Kegunaan Penelitian.7G. SistematikaPembahasan .8BAB II KAJIAN PUSTAKA .10A. Pola Komunkasi .101. Pengertian Komunikasi .102. Unsur-unsur Komunikasi .123. Fungsi Komunikasi .144. Jenis-jenis Pola Komunikasi .14B. Tokoh agama .211. Pengertian Tokoh Agama .212. Ciri-ciri Tokoh Agama .233. Peran Tokoh Agama .244. Tugas Tokoh Agama .25C. Pembinaan .27D. Akhlak .32E. Remaja .37BAB III METODOLOGI PENELITIAN .41A. Lokasi dan Waktu Penelitian .41B. Jenis Penelitian .41vi

C.D.E.F.Sumber Data .43Instrumen Pengumpulan Data .44Teknik Analisis Data .46Teknik Uji Keabsahan Data .48BAB IV HASIL PENELITIAN .50A. Temuan Umum.501. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Aek Libung KecematanSayurmatingi Kabupaten Tapanuli Selatan .502. Letak Geografis .513. Letak Demografis .51B. TemuanKhusus .531. Pola Komunikasi Tokoh Agama Kepada Remaja Di Desa Aek LibungKecamatan Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan .532. Upaya yang dilakukan Tokoh Agama kepada Remaja di Desa Aek LibungKecamatan Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan .67C. Analisis Hasil Penelitian .73BAB V PENUTUP .75A. Kesimpulan .75B. Saran.77DAFTAR KEPUSTAKAANDAFTAR RIWAYAT HIDUPLAMPIRANvii

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangManusia dalam kehidupannya selalu berkomunikasi dan berintegrasidengan yang lainnya, dan selalu membutuhkan orang lain. Hal ini merupakansuatu hakikat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasilintegrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Manusiahidup dalam sebuah komunitas yang mempunyai kebijakan tentang sesuatuyang mereka miliki bersama, dan komunikasi merupakan jalan satu-satunyauntuk membentuk kebersamaan itu.Manusia dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya seseorangmemerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuksaling berinteraksi. Hal ini adalah sebuah hakikat bahwa sebagian besar pribadimanusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya.Pola komunikasi disini dapat dipahami sebagai pola hubungan antara duaorang atau lebih dalam pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yangtepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pola komunikasimerupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagaimacam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapatditemukan pola yang cocok dan mungkin digunakan dalam berkomunikasi.Komunikasimerupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasimanusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-1

2hari di rumah tempat kerja, pasar, masyarakat, atau dimanapun manusia berada.Tidak manusia yang tidak ada terlibat dalam komunikasi.Komunikasi begitu sangat penting dalam kehidupan manusia, karenaharus diakui bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi karena manusiaadalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, denganberkomunikasi secara efektif maka, kegiatan-kegiatan yang sering dilakukanmanusia bisa berjalan dengan baik. Tanpa ada komunikasi dengan baikmengakibatkan ketidak teraturan dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik itudi rumah, masyarakat atau organisasi dan dimanapun manusia itu berada.Pengertian dari komunikasi menurut defenisi Hovland, ilmu komunikasiadalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asaspenyimpanan informasi serta pembentukan pendapat atau sikap. Defenisi di atasmenunjukan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan sajamenyampaikan informasi, melainkan juga membentuk pendapat umum (publicopini) dan sikap publik (publiv attitude) yang dalam kehidupan sosial dankehidupan politik memainkan peranan yang sangat penting. Bahkan dalamdefenisi yang khusus mengenai komunikasi itu sendiri, Holvand mengatakanbahwa komunikasi ada proses mengubah perilaku orang lain.1Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan,komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimubul1Onong Uchjana efendi, Komunikasi Teori dan Praktek , (Bandung: PT Remaja Rosadakarya2005), hlm. 10.

3kan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yangbaik, dan pada akhirnya melalaku kan tindakan.2Jika dilihat dari apa yang akan dibahas oleh peneliti, tokoh agamamerupakan orang-orang yang mengetahui kekuasaan dan keagungan AllahSWT sehingga mereka takut untuk melakukan perbuatan dosa dan mengetahuibahwa Allah SWT adalah Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu.3Sedangkan pengaruh komunikasi tokoh agama sangat penting bagikonteks masyarakat umumnya bagi kaum remaja. Maka dari itu tokoh agamasangat berperan di dalam suatu desa, dan setiap tingkah laku atau pesan yang disampaikan sangat berpengaruh pada masyarakat sekelilingnya untuk mengubahsikap dan tingkah laku masyarakat khususnya remaja.Penelitian ini membahas mengenai Pola Komunikasi Tokoh Agamadalam membina akhlakRemaja di Desa Aek Libung KecamatanSayurmatinggi, dimana dalam hal ini peneliti melihat Komunikasi antara TokohAgama dengan Remaja di Desa Aek LibungKecamatan Sayurmatinggikhususnya kurang efektif mengakibatkan akhlak remaja merosot karena dilihatdari respon dari remaja belum melakukan perubahan yang positif denganadanya kegiatan mingguan yang bernuansakan dakwah. Karena dilihat dariperilaku remaja masih banyak yang menyimpang dari ajaran agama.42Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Raja Grafindo 1995), hlm. 30.Hamdan Rasyid, Bimbingan Ulama: Kepada Umara dan Umar , ( Jakarta: Pustaka Beta,2007), hlm. 18.4Observasi , Aek Libung , 06 Juli 2019.3

4Kondisi di lapangan yang menjadi sasaran penelitian di Desa Aek LibungKecamatan Sayurmatinggi, peneliti melihat komunikasi antara tokoh agamadengan remaja tidak berjalan secara efektif. Karena di llihat dari pengertian darikomunikasi efektif di atas belum tercapai tujuan dari komunikasi itu. Faktapenyebabnya yang paling utama dalam penelitian ini adalah tokoh agamadengan remaja mengadakan pengajian yang bernuansakan dakwah secara rutinsetiap malam Sabtu jam 20.00 - 22.00 wib dan remaja rata-rata menghadiripengajian tersebut secara rutin akan tetapi masih banyak remaja yang lari darijalur agama, seperti berjudi, togel dan lainnya. Maka dari itu bisa disimpulkankomunikasi antara tokoh agama dengan remaja belum efektif karena belummelakukan tindakan yang positif dari hasil komunikasi itu. Apakah karenatokoh agama yang kurang tepat untuk menyampaikan materinya atau memangremaja yang tidak mau mendengarkan sehingga menimbulkan kounikasi yangtidak efektif antara tokoh agama dengan remaja.Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui dengan jelastentang pola komunikasi antara tokoh agamadalam membina akhlak remajayang kemudian di susun menjadi dalam bentuk proposal yang berjudul “PolaKomunikasi Tokoh dalam Membina Akhlak Remaja Di Desa Aek LibungKecamatan Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan”B.Fokus MasalahBerdasarkan uraian latar belakang masalah maka dapat menjelaskanpermasalahan serta dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan yang dikaji,

5maka dapat didefenisikan adanya sejumlah masalah yang berkaitan denganobjek penelitian ini, yakni Pola Komunikasi Tokoh Agama dengan remaja diDesa Aek Libung Kecamatan Sayur Matinggi.C.Batasan IstilahUntuk menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap istilah yangdigunakan dalam penelitian ini, maka peneliti perlu memberikan batasansebagai berikut:1. Pola komunikasi adalah rangkaian dan aktivitas menyampaikan pesansehingga diperoleh feedback dari penerimaan pesan. Dari proses komunikasiakan timbul pola, model, bentuk dan juga bagian-bagian kecil yang berkaitanerat dengan proses komunikasi.5 Jadi pola komunikasi yang dimaksud olehpeneliti adalah komunikasi antara tokoh agama dengan remaja di Desa AekLibung Kecamatan Sayur Matinggi.2. Tokoh Agama adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan luas tentangayat-ayat Allah, baik yang bersifat kawniyah (fenomena alam) maupunbersifat kur’aniyah yang mengantarkan manusia kepada pengetahuan tentangkebenaran Allah, tunduk dan takut pada-Nya.6 Tokoh agama yang dimaksudoleh peneliti adalah tokoh agama yang berada di Desa Aek LibungKecamatan Sayur Matinggi.5Onong Uchayana, Dinamika Komunikasi (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 1993), hlm.33.6Andi Baharuddin Malik, Ulama dalam Penyebaran Pendidikan Keagamaan, (Jakarta:Proyek Pengkajian dan Pengembangan Lektur Pendidikan Agama, 2008), hlm. 17.

63. Pembinaan menurut kamus besar bahasa indonesia dalam proses, cara,perbuatan membina, usaha, tindakan, da kegiatan yang dilakukan secaraefektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Pembinaan yang dimaksuddalam pembahasan ini adalah suatu usaha untuk pembinaan kepribadianakhlak reamaja di desa aek libung kecamatan sayurmatinggi kabupatentapannuli selatan yang sesuai dengan pembinaan akhlak dalam agama islam.Yaitu menasehati, menegur dan memotivasi remaja untuk menjadi anak yangsholeh.4. Pengertian akhlak alam kamus besar bahasa Indonesia adalah budi pekerti,tabiat. Sedangkan dilihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak(bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari kata khulk, khulkdi dalam kamusAL-Munjid berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku atau tabiat. Didalam Da’iratul Ma’arif dikatakan:ُ اْل ان َسا ِن ااْلَ َد بِىَّة ُ صفَا ُ اَ اْلَ اخ ََل ِ ى ِ ت ا َ ق ِه “Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”5. Remaja adalah masa peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari masakanak-kanak menuju dewasa, atau dapat dikatakan bahwa pada masa remajaadalah perpanjangan masa kanak-kanak sebelum menjadi masa dewasa.7Remaja yang dimaksud oleh peneliti adalah remaja yang usianya dari 17-21tahun.7Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hlm. 69

7D.Rumusan ahdiuraikansebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:1. Bagaimana Pola Komunikasi antara Tokoh Agama dengan Remaja di DesaAek Libung Kecamatan Sayurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan?2. Apa upaya yang dilakukan tokoh agama untuk mengatasi permasalah remajadi Desa Aek Libung Kecamatan Sayurmatinggi Kabupaten TapanuliSelatan?E.Tujuan PenelitianDari rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui Pola Komunikasi antara Tokoh Agama dengan remajaDesa Aek Libung kecamatan Sayurmatinggi.2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan tokoh agama dalam mengatasipermasalahan remaja di DesaAek Libung kecamatan SayurmatinggiKabupaten Tapanuli Selatan.F.Kegunaan Penelitian1. Secara Teoritisa. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan kepadapeneliti lain yang ingin membahas pokok yang sama.b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan acuan atau referensi bagisiapapun yang ingin mengkaji masalah yang sesuai dengan penulisan ini,khususnya bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

8Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam yang selalu membahastentang pola komunikasi.2. Secara Praktisa. Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang pola komunikasitokoh agama dengan remaja di Desa Aek Libung Kecamatan SayurMatinggi.b. Merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana KomunikasiPenyiaran Islam (S.Sos) dalam Fakultas dakwah dan Ilmu KomunikasiIAIN Padangsidimpuan.G.Sistematika PembahasanUntuk mempermudah dalam penelitian ini dan mengetahui pembahasanproposal ini, peneliti memaparkan sistematika pembahasan sebagai berikut:Bab I adalah Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, fokusmasalah, batasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaanpenelitian, dan sistematika penulisan.Bab II adalah Kajian pustaka, meliputi mengenai pola komunikasi,mengenai tokoh agama dan mengenai remaja khususnya di Desa Aek LibungKecamatan Sayur Matinggi, serta kajian terdahulu.Bab III adalah Metodologi Penelitian meliputi tentang lokasi dan waktupenelitian, jenis penelitian, sumber data, instrument pengumpulan data, teknikpengelolaan data dan analisis data, teknik uji keabsahan data.

9BabIV adalah pembahasan dan hasil penelitian dari deskripsi PolaKomunikasi antara Tokoh Agama dengan remaja Desa Aek Libung KecamatanSayurmatinggi dan upaya yang dilakukan tokoh agama kepada remaja di desaAek Libung Kecamata Syurmatinggi Kabupaten Tapanuli Selatan.Bab V adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

BAB IIPEMBAHASANA. Pola Komunikasi1. Pengertian KomunikasiKomunikasi adalah proses yang memungkinkan kita berinteraksi(bergaul) dengan orang lain. Tanpa komunikasi kita tidak akan mungkinberbagi pengetahuan atau pengalaman dengan orang lain. Komunikasimerupakan proses di mana individu dalam hubungannya dengan oranglain, kelompok, organisasi atau masyarakat merespon dan menciptakanpesan untuk berhubungan dengan lingkungan dan orang lain.1Defenisi lain menyebutkan bahwa komunikasi adalah prosespertukaran informasi, biasanya melalui sistem simbol yang berlakuumum, dengan kualitas bervariasi. Komunikasi terjadi melalui banyakbentuk, mulai dari dua orang yang becakap secara berhadap-hadapan,isyarat tangan, hingga pada pesan yang dikirim secara global ke seluruhdunia melalui jaringan anusia.Melaluikomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalamkehidupan sehari-hari di rumah tempat kerja, pasar, masyarakat, atau12Muhammad Mufid, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 3.Ibid, hlm. 3.10

11dimanapun manusia berada. Tidak manusia yang tidak ada terlibat dalamkomunikasi.Komunikasi begitu sangat penting dalam kehidupan manusia,karena harus diakui bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasikarena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satusama lain, dengan berkomunikasi secara efektif maka, kegiatan-kegiatanyang sering dilakukan manusia bisa berjalan dengan baik. Tanpa adakomunikasi dengan baik mengakibatkan ketidak teraturan dalammelakukan kegiatan sehari-hari baik itu di rumah, masyarakat atauorganisasi dan dimanapun manusia itu berada.Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi danbagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok danmudah digunakan dalam berkomunikasi.3 Pola komunikasi identik denganproses komunikasi, karena pola komunikasi merupakan rangkaian danaktivitas menyampaikan pesan sehingga diperolehfeedback daripenerimaan pesan. Dari proses komunikasi akan timbul pola, model,bentuk dan juga bagian-bagian kecil yang berkaitan erat dengan 7/10/pengertian -dan-jenis-jenis-pola.html. Di Akses padatanggal 3 September 2018.4Onong Uchayana, Dinamika Komunikasi (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 1993), hlm.33.

12Adapun defenisi komunikasi secara istilah, dikemukakan oleh paraahli komunikasi antara lain:a. William Albig,” komunikasi adalah proses penyampaian danpenerimaan lambang-lambang yang mengandung makna diantara individuindividu.5b. Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul “komunikasi efektif”bahwa komunikasi adalah “ proses berbagai makna melalui perilaku verbaldan non verbal.”62.Unsur-Unsur KomunikasiMenurut Hafied Cangara dalam bukunya yang berjudul Pengantar IlmuKomunikasi dia membagi unsur-unsur komunikasi ada 7 sebagai berikut:a. SumberSemua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuatatau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisaterdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnyapartai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim.b. PesanPesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yangdisampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengancara tatap muka atau melalui media komunikasi.5Arif Anwar, Ilmu Komunikasi (Sebagai Pengantar Ringkas ), (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 1995), hlm. 25.6Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 3.

13c. MediaMedia adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan darisumber kepada penerima. Ada berbagai macam bentuk dari mediamisalnya dalam komunikasi antar pribadi panca indra dianggap sebagaimedia komunikasi.d. PenerimaPenerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirimoleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalambentuk kelompok, partai atau negara.e. PengaruhPengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikiran, dirasakan,dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.f. Tanggapan balikMerupakan salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal daripenerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dariunsur lain seperti pesan dari media, meski pesan belum sampai padapenerima.g. yangdapatmempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini digolongkan atas empat

14macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkunganpsikologis, dan dimensi waktu.73. Fungsi Komunikasia. Beradaptasi dengan lingkungan setempatb. Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasic. Meningkatkan kematangan berpikir sebelum melakukan keputusan.d. Berbagai pengetahuan dan pengalaman orang lain menumbuhkansemangatkebersamaan, memberikan informasi, mendidik danmenghibur.84. Jenis-Jenis Pola diempat,komunikasi interpersonal, komunikasi intrapersonal dan komunikasinonverbal. Dan Moh. Shochib membagi pola komunikasi menjadi tiga,yaitu pola komunikasi kesataraan, pola komunikasi monopoli dan polakomunikasi membebaskan.9a. Pola Komunikasi kasimasyarakat didalamnya terjadi persamaan. Setiap orang memiliki hakyang sama untuk berpartisipasi dalam komunikasi. Dengan demikian,7Hafied Cangara,Pengantar Ilmu Komunikasi, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 24-28.Ibid, hlm. 9.9Syarifah Aini Ritonga, Pola Komunikasi Interpersonal Orangtua Dengan Anak dalamPembinaan Keagamaa Di Desa Pasar Ujung Batu Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas,(Skripsi, IAIN Padangsidimpuan, 2015), hlm, 29.8

15setiap orang diberikan gelar dan memiliki kredibilitas yang serupa,masing-masing anggota masyarakat sama-sama terbuka untuk ide-ide,pendapat, keyakinan dan sebagainya. Pola kesetaraan disebut jugamasyarakat yang harmonis, karena didalamnya ditandai dengankeharmonisan hubungan antara tokoh agama dengan remaja.10b. Pola Komunikasi MonopoliDalam hubungan monopoli, satu orang dipandang memilikisifat otoritas. Orang ini lebih menyukai marah-marah daripadaberkomunikasi dengan baik. Dia jarang meminta pendapat atau nasehatdari orang lain, dan ia selalu berhak untuk mengatakan apapun yang iakehendaki. Ketika otoritas ditantang, maka akan terjadi konf

Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mungkin digunakan dalam berkomunikasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia.

Related Documents:

Pola Komunikasi Organisasi di Kantor Camat Tamalate Kota Makassar (dibimbing oleh Ihyani Malik dan Syukri) Pola komunikasi organisasi merupakan hal penting dalam sistem pengendalian kepada pegawai/bawahan. Adanya pola komunikasi yang ditetapkan oleh pimpinan membuat komunikasi dalam organisasi berjalan berdasarkan pola-

dan hambatan-hambatan komunikasi atau karena tidak ada komunikasi sama sekali. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas permasalahan bagaimana pola komunikasi guru dan murid disekolah. Fokus dalam penelitian ini adalah pola komunikasi antara guru dan murid yang terjadi di dalam kelas pada Sekolah Dasar Luar Biasa.

pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan membangun kepercayaan dengan demonstran. (2). Faktor Pendukung dan Penghambat Pola Komunikasi Persuasif, pada faktor pendukung dijelaskan bahwa faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya kerjasama dengan media.

Pola komunikasi yang terjadi dalam kelompok Ikatan Scooter Wonogiri seperti misal pola komunikasi yang bersifat horizontal dan vertikal dari pola komunikasi tersebut komunitas Scooter, memiliki kelebihan dibanding

Pola Komunikasi dalam Stuktur Organisasi. Komunikasi Vertiksal Komunikasi Horisontal. Komunikasi Informal Komunikasi Formal. Bentuk Komunikasi Grapevine. GOSIP Satu orang berkomunikasi kepada banyak orang CLUSTER Banyak orang ber

Silabus : Komunikasi Bisnis (Praktek) Kode : KEU2012 SKS : 2 NO Pertemuan Bahan Kajian 1 I MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS a. Pengertian Komunikasi Bisnis b. Bentuk Dasar Komunikasi c. Proses Komunikasi d. Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi e. Bagaimana Memperbaiki Komunikasi 2 II KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI a.

organisasi. Pola komunikasi organisasi adalah suatu cara berkomunikasi yang berupa penyampaian atau pengiriman informasi dari pengirim kepada penerima dan dapat dipahami. Fakta yang terjadi dalam proses pola komunikasi organisasi di Kantor Camat Tallo Kota Makassar terdapat berbagai macam pola dan pendapat yang ada di dalam organisasi.

accounting standards (for domestic filing purposes) and IFRS as issued by the IASB (or other permitted equivalent standards) for the subsidiary, the parent company or the whole group (for the purposes of the EEA listing). We would urge any companies that may be affected by this change to check with the relevant EEA competent authority as soon as possible so that they are clear what .