Pengembangan E-Modul Fisika Berbasis Pendekatan Saintifik .

3y ago
65 Views
3 Downloads
617.58 KB
12 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Luis Waller
Transcription

Pengembangan E-Modul Fisika Berbasis Pendekatan Saintifik Pada MateriRangkaian Listrik Untuk Siswa SMP Kelas IXNur Pajr1), M. Hidayat2),dan Dwi Agus Kurniawan3)1)Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universiitas Jambi2)3)Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas JambiEmail: nurfajri55@yahoo.comAbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh peran teknologi sebagai media pembelajaranyang harus diterapkan di sekolah guna mempermudah proses belajar mengajar.Kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013 harus memanfaatkan peran TeknologiInformasi dan Komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.Dengan menggunakan modul elektronik akan mempermudah peserta didik dalammenerima ilmu pengetahuan. Rangkaian listrik merupakan salah satu materipembelajaran fisika yang memerlukan media pembelajaran. Hal ini dikarenakan padamateri rangkaian listrik terdapat uraian dan pemahaman konsep serta hitungan. Olehkarena itu dalam penyajian materi rangkaian listrik diperlukan media pembelajaran yangdapat memvisualisasikan konsep dan hitungan agar dapat dipahami oleh siswa denganbaik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa ModulElektronik Fisika Menggunakan Softwer Flipbook Maker Pada Materi RangkaianListrik Untuk Siswa SMP Kelas IX, serta mengetahui persepsi siswa terhadap modulelektronik. Penelitian ini merupakan penelitian Research And Development yangdikembangkan menggunakan model Borg and Gall yang dikemukakan oleh Sugiyono.Media pembelajaran berupa modul elektronik fisika yang telah dikembangkanselanjutnya divalidasi oleh tim ahli, dan selanjutnya diujicobakan kepada siswa gunamengetahui persepsi siswa terhadap modul yang telah dikembangkan. Dari hasil angketyang disebarkan kepada 40 responden dari 2 kelas IX SMP didapatlah rata-rata untukkelas H 59,1 dan untuk kelas J didapat rata-rata 60,3. Dari hasil yang telah diperolehdidapatlah kesimpulan bahwa media embelajaran berupa modul elektronik fisikaberbasis saintifik yang dikembangkan menggunakan Software Flipbook Maker dapatdikategorikan baik dan layak digunakan sebagai media pembelajaran.Kata kunci: modul elektronik, flipbook maker, rangkaian listrik.PENDAHULUANKurikulum2013mulaidiberlakukan semenjak pemerintah telahmelakukanperubahanPeraturanPemerintah No. 19 tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan denganmengeluarkan Peraturan PemerintahNo.32tahun2013.Denganditerapkannya kurikulum 2013 makaada tuntutan terjadinya pembelajaranmandiri yang saintifik didalam kelasyang harus didukung dengan mediapembelajaran mandiri yang saintifikpula. Salah satu media pembelajaranyang banyak digunakan adalah modul.Kegiatan pembelajaran pada kurikulum2013 juga harus memanfaatkan peranTeknologi Informasi dan Komunikasiuntuk meningkatkan efisiensi danefektivitaspembelajaran(Permendikbud, 2013).

Menurut Islamiyah (2010),akhir-akhir ini telah banyak alat bantupembelajaranyang memanfaatkanmediaelektronik,diantaranya:teknologi ICT, teknologi multimedia,teknologi televisi, dan teknologikomputer. Namun sampai saat inibelum banyak modul pembelajaranyang memanfaatkan media elektronikdalampenggunaannya.Padahalpenggunaan media elektronik padatahap orientasi pembelajaran akansangat membantu keefektifan prosespembelajaran serta penyampaian pesandan isi pelajaran, salah satunya padamata pelajaran fisika.Dari hasil survei peneliti dengancara mewawancarai guru dan siswakelas IX SMP Negeri 7 Kota Jambiserta mengobservasi kelas, ternyatamasihadaguruyangbelummenggunakan bahan ajar yang cukupmemadai dan menarik ketika prosesbelajar mengajar. Kebanyakan gurudisekolah masih menggunakan bahanajar berupa buku cetak. Seperti yangkita ketahui buku cetak merupakanbenda matiyang tidak dapatmenampilkan gambar bergerak, animasibergerak dan video. Buku cetak jugamemerlukan biaya yang mahal untukmencetak warna yang banyak, dalampelajaran yang terlalu panjang bukucetak juga cenderung mematikan minatbelajar siswa. Hal ini membuat siswamerasa bosan ketika belajar dan siswatidak bisa belajar mandiri seperti yangditerapkan pada kurikulum 2013sekarang ini, dimana siswa harusmencari tahu sendiri, mampu belajarmandiri, kreatif, inovatif dan berfikirkritis. Namun saat ini siswa masihkesulitan untuk belajar mandiri,kesulitan memahami materi pelajarandikarenakan minimnya bahan ajar yangmendorong siswa untuk belajar mandiri.Kebanyakan di sekolah–sekolah gurumengajar dengan menggunakan bukupegangan guru dan siswa yang manamembuat siswa merasa malas untukmembaca buku. Salah satu contonyaSMP Negeri 7 Kota Jambi, guru fisikadi SMP negeri ini masih menggunakanbahan ajar berupa modul cetak ketikaproses belajar mengajar, hal inimembuat siswa merasa bosan karenabuku cetak tersebut tidak bisamenampilkan gambar yang menarik,gambar yang bergerak yang membuatsiswa menjadi tertarik ketika belajar,terlebih menurut siswa di SMP Negeriini pembelajaran fisika merupakanpelajaranyangsangatsulit,mengandung banyak rumus-rumus yangmembuat siswa semakin malas untukbelajar fisika. Dengan begitu guru dansiswa juga berharap adanya bahan ajaryang lebih menarik yang dapatmembuat siswa lebih bersemangat dantermotivasi untuk belajar fisika.Dengan permasalahan yangtertera di atas, maka guru sangat dituntut untuk lebih kreatif. pembelajaran yang dapat menarikperhatian siswa, menimbulkan motivasisiswa, dan meningkatkan pemahamankonsep siswa dalam kegiatan belajarmengajar fisika. Modul elektronik fisikamerupakan salah satu alternatif mediayang dapat digunakan untuk mengatasipermasalahandalamprosespembelajaran. Modul elektronik fisikaadalah suatu paket pembelajaran yangmemuat satu unit konsep dari bahanpelajaran fisika yang ditampilkandengan menggunakan piranti elektronikberupa komputer. Menurut Sugianto(2013) modul elektronik adalah sebuahbentuk penyajian bahan belajar mandiriyang disusun secara sistematis ke dalamunit pembelajaran terkecil, untukmencapai tujuan pembelajaran tertentuyang disajikan ke dalam formatelektronik yang di dalamnya terdapat

animasi, video, audio, navigasi yangmembuat pengguna lebih interaktifdengan program.Denganadanyamodulelektronik fisika ini maka proses belajarmengajar pun menjadi menyenangkan,baik dari siswa maupun guru yang akanmengajarkan, karena modul elektronikini mengandung animasi bergerak,danjuga suara, video-video, maupungambar bergerak lainnya yang akanmembuat siswa jadi tertarik untukbelajar fisika. Asnawir dan Usman(2002)mengatakanselainmeningkatkan kualitas hasil belajarsiswa, media elektronik juga dapatmembantusiswameningkatkanpemahaman, menyajikan data denganmenarik dan terpercaya, memudahkanpenafsiran data dan memadatkaninformasi. Dengan demikian makapelajaran fisika pun akan menjadipelajaran yang menyenangkan dansiswa pun dapat memahami pelajaranfisika dengan mudah, dan permasalahansiswa yang sulit memahami konsepfisika selanjutnya akan dengan mudahdipahami.Menurut Flick & Lederman(2006) sebagaimana dikutip olehFathurrohman (2015) juga mengatakanpembelajaran merupakan proses ilmiah,karena sifatnya mencari kebenaran yanguniversal. Maka dari itu kurikulum 2013mengamanatkan esensi pendekatanilmiah dalam pembelajaran danpendekatan ilmiah (scientifik) dipakaidalam pembelajaran.Pembelajaransaintifikmerupakan pembelajaran yang terpusatpada siswa, dimana siswa dituntut untukmenemukan sendiri materi yangberkaitan dengan mata pelajarantertentu. Adapun penjelasan pendekatansaintifik dalam pembelajaran menurutFathurrohman (2015) adalah sebagaiberikut:1. Mengamati (observasi)Observasi atau mengamati yaitupengamatan dan pencatatansecara sistematik terhadap gejalayang tampak pada objek.Observasiadalahkegiatanpemuatan perhatian dera.2. MenanyaDalam kegiatan mengamati,guru membuka kesempatansecara luas kepada peserta didikuntuk bertanya mengenai apayang sudah dilihat, diamati, dandisimak. Guru yang efektifmampu menginspirasi pesertadidik untuk meningkatkan rasaingin tahu dan pada akhirnyapeserta didik akan bertanya danmengungkapkan rasa ingintahunya.3. EksperimenKegiatan eksperimen dimulaidari mengumpulkan informasimerupakan tindak lanjut daribertanya. Kegiatan ini dilakukandenganmenggalidanmengumpulkan informasi dariberbagaisumbermelaluiberbagai cara. Untuk itu pesertadidik dapat membaca buku yanglebihbanyak.Dalampermendikbud No 81a Tahun2013, aktivitas mengumpulkaninformasi dilakukan awancara dan sebagainya.4. Mengasosiasikan/Mengolah Informasi/MenalarIstilah“menalar”dalamkerangka proses pembelajarandengan pendekatan ilmiah yangdianut dalam kurikulum 2013untuk menggambarkan bahwagurudanpesertadidikmerupakanpelakuaktif.

Penalaran adalah proses berfikiryang logis dan sistematis atasfakta-fakta yang empiris yangdapatdiobservasiuntukmemperoleh simpulan berupapengetahuan.5. MengkomunikasikanPada pendekatan saintifik gurudiharapkan memberi kesempatankepada peserta didik untukmembangunjejaringataumengkomunikasikan apa yangtelah mereka pelajari. Kegiatanini dapat dilakukan melaluimenuliskan atau menceritakanapa yang ditemukan dalamkegiatan mencari informasi,mengasosiasikandanmenemukan pola.Modul ajar adalah salah satubentuk bahan ajar berbasis cetakan yangdirancang untuk belajar secara mandirioleh peserta pembelajaran karena itumodul dilengkapi dengan petunjukuntuk belajar sendiri. Dalam hal inipeserta didik akan melakukan kegiatanbelajar sendiri tanpa kehadiran pengajarsecara langsung (Asyhar, R., 2010).Modul merupakan salah satubentuk bahan ajar yang dikemas secarautuh dan sistematis, didalamnyamemuatseperangkatpengalamanbelajar yang terencana dan didesainuntukmembantupesertadidikmenguasai tujuan belajar yang spesifik.Modulminimalmemuat tujuanpembelajaran, materi/substansi belajar,dan evaluasi. Modul berfungsi sebagaisarana belajar yang bersifat mandiri,sehingga peserta didik dapat belajarsecara mandiri sesuai dengan kecepatanmasing-masing (Daryanto, 2013).Flipbook Maker adalah softwareyangmempunyaifungsiuntukmembuka setiap halaman menjadilayaknya sebuah buku. SoftwareFlipbook Maker dapat membuat danmengubah file pdf, image/photomenjadi sebuah buku atau album fisikketika kita buka per halamannya. Hasilakhir dapat disimpan dalam format .swf,.exe, .html (Wijayanto, 2011).Menurutwebsiteanimasiteknokids dikutip oleh Diena (2010)Flipbook adalah salah satu jenis animasiklasik yang dibuat dari setumpuk kertasmenyerupai buku tebal, pada setiaphalamannya di gambarkan prosestentang sesuatu yang nantinya gkan menurut Ramdania(2013) penggunaan media Flipbookdapat meningkatkan berfikir kreatifsiswa dan juga dapat mempengaruhiprestasi atau hasil belajar siswa. KarenaFlipbook dapat menampilkan tampilanyang menarik yang bisa membuat siswatertarik untuk belajar.Flipbook Maker adalah salahsatubentukmultimediayangmerupakan kombinasi antara beberapamedia teks, gambar, video dan suarasekaligus dalam satu layanan tunggal(Wibawanto, 2004). Maksudnya dalamtampilan Flipbook maker itu terdapattampilan gambar yang menarik, videopembelajaran yang dapat menambahpengetahuan belajar siswa.Penelitian lain yang dilakukanoleh Sugiyanto dkk (2013) yangmenyatakan bahwa e-module berbasisFlipbook Maker mendapatkan penilaianpositif dikarenakan materi pembelajaranmenjadi sangat mudah dipahami olehsiswa, selain itu pengoperasian modultersebut sangat mudah, unsur musik dananimasi dinilai dapat meningkatkanmotivasi, minat, dan aktivitas belajarpara peserta didik.Hal serupa juga angefektivitasresource-based learning berbantuanFlipbook Maker dalam pembelajaran

matematikaSMAmendapatkanpengaruh positif dan signifikan terhadaphasil belajar matematika siswa kelas XISMA, resource-based learning jugamenunjukkan hasil yang lebih baik daripada pembelajaran secara konvensional.Dan hasil akhir dari penelitiannyaberdampak pada pencapaian ketuntasanbelajar.METODE PENEITIANModel PengembanganPenelitianinimerupakanpenelitian pengembangan atau disebutjugadenganResearchandDevelopment. Pada penelitian inipenelitimenggunakanmetodepenelitian Research and Development(R & D). Metode Research andDevelopment (R & D) adalah satu daribanyak model yang digunakan padasistempenelitianpengembanganpendidikan yang dirancang oleh Borgand Gall. Sebagaimana ditunjukkanpada gambar 17.3, ada sepuluh langkahyang termasuk dalam versi R & D. Halini sesuai dengan versi Sugiyono dalambukunya yang berjudul “Metode mediapendidikan:pendekatankuntitatif,kualitatif dan R & D. Sugiyono (2014)mengatakan metode penelitian Reseachand Development adalah metodepenelitian yang digunakan untukmenghasilkan produk tertentu, danmenguji keefektifan produk tersebut.Jadi pada penelitian ini peneliti akanmenggunakan metode Research andDevelopment versi Sugiyono dandiperkuat oleh Borg and Gall.Sugiyono (2013) mengatakanuntuk dapat menghasilkan produktertentudigunakan penelitian yangbersifat analisis kebutuhan dan untukmenguji keefektifan produk tersebutsupaya dapat berfungsi dimasyarakatluas, jadi penelitian dan pngembanganbersifat longitudinal (bertahap bisamulty years).Berikut ini adalah langkah-langkahpenelitian pengembangan menggunakanmetodeBorgandGallyangdikemukakan oleh Sugiyono.1. Tahap Potensi dan MasalahPenelitian dapat berangkat dariadanya potensi atau masalah. Potensiadalah segala sesuatu yang biladidayagunakan akan memiliki nilaitambah. Sedangkan masalah juga dapatdijadikan potensi apabila kita dapatmendayagunakannya. Masalah sepertitelahdikemukakanadalahpenyimpangan antara yang diharapkandengan yang terjadi. Masalah ini dapatteratasi melalui R & D dengan carameneliti sehingga dapat ditemukansuatu model, pola, atau sistempenanganan terpadu yang efektif yangdapat digunakan untuk mengatasimasalah tersebut (Sugiyono, 2013)2. Tahap Pengumpulan DataSetelah potensi dan masalahdapat ditunjukkan secara faktual danuptode, maka selanjutnya perludikumpulkan berbagai informasi yangdapat digunakan sebagai bahan untukmerencanakan produk tertentu yangdiharapkan dapat mengatasi masalahtersebut (Sugiyono, 2013).3. Tahap Desain ProdukProduk yang dihasilkan dalampenelitian Research And Developmentbermacam-macam.Dalambidangpendidikan produk yang dihasilkanmelaui penelitian R&D ,yaitululusanyangjumlahnya banyak, berkualitas danrelevan dengan kebutuhan (Sugiyono,2013)

4. Tahap Validasi DesainGambar 7. Cover depan FlipbookGambar 8. Kata PengantarPada tahap ini desain produkakan divalidasi oleh ahli media dan ahlimateri. Validasi ahli ini bertujuan untukmelihat apakah suatu produk layakuntuk dipergunakan oleh guru maupunsiswa.Sugiyono (20013) mengatakanvalidasi desain merupakan proseskegiatanuntukmenilaiapakahrancangan produk, dalam hal ini metodemengajar baru secara rasional akanlebih efektif dari yang lama atau tidak.Validasi produk dapat dilakukan dengancara menghadirkan beberapa pakar atautenaga ahli yang sudah yang sudahberpengalaman untuk menilai produkbaru yang sedang dirancang tersebut.5. Tahap Revisi DesainPada tahap ini yang dilakukanpeneliti adalah memperbaiki ataumerevisi desain produk yang telahdivalidasi atau dinilai oleh ahli mediadan ahli materi. Hal ini sejalan denganyang dikatakan oleh Sugiyono yaitusetelah desain produk di validasi olehpakar dan para ahli, maka akandiketahui kelemahannya, kelemahan

tersebut dicoba untuk dikurangi dengancara memperbaiki en Pengumpulan Data6. Tahap Ujicoba ProdukPada tahap ini peneliti akanmelakukan ujicoba produk. Uji cobaproduk akan dilakukan di SMP kelasIX. Uji coba produk ini adalah uji cobatahap awal. Setelah disimulasikan makadapat diujicobakan pada kelompokterbatas. Pengujian dilakukan dengantujuan untuk mendapatkan informasiapakah produk baru tersebut lebihefektif dan efisien dibandingkan yangmetode mengajar yang lama (Sugiyono,2013)7. Revisi ProdukPadatahapinipenelitimelakukan revisi produk. Produk yangdi ujicobakan pada siswa SMP kelas IXselanjutnya akan dilihat bagaimanapersepsi siswa tentang produk yangtelah dibuat. Hal ini agar penelitimengetahui kelamahan dari produkyang telah dibuat. Selanjutnya penelitimelakukan revisi sesuai denganpersepsi siswa.Sugiyono mengatakan setelahproduk diujicobakan pada sampelterbatas mendapatkan hasil yang efektifmaka dilakukan pengujian pada sampelyang lebih luas. Namun dari hasilpengujian pada sampel luas terlihatkretivitas siswa baru mendapatkan nilai60% dari yang diharapkan, makadilakukanlah revisi produk agarmencapaikretivitassiswayangmeingkat.Jenis DataJenis data yang diambil berupadata kualitatif dan kuantitatif. Datakualitatif diperoleh dari angket validasiahli dan persepsi siswa. Sedangkan datakuantitatif diperoleh dari hasil penilaianoleh validator ahli dan hasil penilaianUntuk instrumen pengumpulan datapada penelitian pengembangan iniberupa angket. Widoyoko (2014),mengatakan angket atau kuisionermerupakan metode pengumpulan datayang dilakukan dengan cara memberiseperangkat pertanyaan atau pernyataantertulis kepada responden untukdiberikan respon sesuai denganpermintaan pengguna. Angket diisi olehvalidator ahli media, ahli materi danangket persepsi siswa.1. Analisis validitasValiditasberkenaandenganketetapan alat penilaian terhadap konsepyang dinilai sehingga betul-betulmenilai apa yang seharusnya dinilai.Dalam hal ini dilakukan validitas logis.Widoyoko(2014)mengatakaninstrumen dikatakan valid apabilainstrumen tersebut dapat dengan tepatmengukur apa yang hendak diukur.Dengan instrumen yang valid akanmenghasilkan data yang valid pula.2. Analisis reliabilitasReliabilitas berasal dari bahasainggris “reliable” yang berarti dapatdipercaya. Instrumen tes dikatakandapatdipercaya(reliable)jikamemberikan hasil yang tetap atau ajeg(konsisten) apabila diteskan berkalikali. Untuk menentukan reliabilitassuatu instrumen menggunakan rumusalpha sebagai berikut:2 n i r11 1 t2 n 1 Dijabarkan sebagai berikut: X 2 2t X2NKeterangan:r11 reliabilitas instrumenN

n banyaknya butir pertanyaanatau banyaknya butir soal2 i jumlah varian butir t2NXSangat setujuSetujuTidak setujuSangat tidaksetuju jumlah total jumlah item skor total4321Sumber: (Widoyoko, 2014).Teknik Analisa DataTeknik analisa data yangdigunakan untuk menguji validitassuatu produk menggunakan teknikanalisa data kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif didapatkan dari hasilvalidasi ahli media dan ahli materi. Datatersebut berupa saran dan komentar daripara ahli yang selanjutnya hasil datadianalisis kemudian dijadikan bahanpertimbangan peneliti dalam merevisiproduk. Sedangkan data kuantitatifdidapat dari hasil perolehan melaluiinstrumen berupa skala likert.Langkah perhitungan dalammenganalisis data angket persepsi siswaadalah sebagai berikut:1. Mengkuantitatifkanhasilcheklist dengan memberi skorsesuai dengan bobot yangtelah ditentukan sebelumnya2. Menghitung jarak intervaldengan menggunakan rumussebagai berikut:Jarakinterval(i) Untuk menentukan jarak intervalantara jenjang sikap mulai dari sangattidak setuju (STS) sampai sangat setuju(ST)menggunakan rumus sebagaiberikut:Jarakinterval(i) Setelah diketahui jarak intervalmaka klasifikasi sikap dapat disusunberdasarkan jumlah skor jawabanresponden seperti pada tabel sebagaiberikut:Tabel 7. Rentang Persentase Dan KategoriPenilaian Kualitatif.NoRerata SkorKlasifikasi SikapJawaban1 3,25 – 4Sangat Setuju2 2,5 - 3,25Setuju3 1,75 – 2,5Tidak Setuju4 1 – 1,75Sangat TidakSetujuSumber: (Widoyoko, 2014)3. Dari jarak kelas interval yangdiperolehselanjutnyaditransformasikan ripenilaianmenggunakan skala likert.Tabel 6. Penilaian Untuk Setiap AlternatifRespon.Alternatif responBobot an hasil ujicobaPenyajian hasil pengembangandalam penelitian ini adalah sebuahmedia pembelajaran berupa modulelektronik berbasis pendekatan saintifikpada materi rangkaian listrik yangdirancang dengan Flipbook Maker,kemudian di

Pengembangan E-Modul Fisika Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Rangkaian Listrik Untuk Siswa SMP Kelas IX Nur Pajr1), M. Hidayat2),dan Dwi Agus Kurniawan3) 1)Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universiitas Jambi 2)3)Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jambi Email: nurfajri55@yahoo.com

Related Documents:

Fisika Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2006. Hal. 2. 5 Yusmanila Dkk. Pengembangan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul Fisika Konstektual Pada Materi Fluida Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA/MA. Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pengembangan Fisika. Vol 3, No 2. 2017. Hal, 135. 6 Widya Oktaviani Dkk. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Konstektual Untuk

dengan praktikum fisika dasar, oleh karenanya perlu dibuatkan modul yang terintegrasi dengan laboratorium. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengembangan Modul Fisika Dasar Berbasis Virtual Laboratory Untuk Meningkat

E. Dasar Hukum F. Materi Pokok dan Sub Materi MATERI POKOK 1 KARAKTERISTIK MODUL A. Self Instructional B. Self Contain C. Stand Alone D. Adaptive E. User Friendly MATERI POKOK 2 PENGEMBANGAN MODUL DAN MUTUNYA A. Pengembangan Modul B. Mutu Modul MATERI POKOK 3 PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL A. Analisa Kebutuhan Modul B. Penyusunan Modul PENUTUP A .

Pengembangan Bahan Ajar Fisika Bermuatan Lifeskill untuk Siswa SMA Susilawati, Nur Khoiri Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang Surat-e: susilawati.physics@gmail.com Penelitian ini menjelaskan pengembangan bahan ajar fisika berbasis lifeskill pada kelas XI semester gasal. Bahan ajar disusun untuk membekali siswa dalam memahami pelajaran fisika yang

Buku teks fisika SMA yang kontekstual masih kurang sehingga perlu dikembangkan bahan ajar berupa modul untuk siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, mengukur kelayakan, dan mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada penggunaan modul Fisika berbasis contextual teaching and learning (CTL) pada materi suhu, kalor,

fisika yang berbasis scientific dengan materi termodinamika. Pada buku ajar fisika berbasis scientific ini siswa diajak untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena dalam buku ajar fisika berbasis scientific ini b

Pengembangan Buku Saku Fisika Berbasis Belajar Mandiri untuk SMP 23 Fitria Melliagrina M.A., Widodo Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Fisika MTs Hidayatullah Mataram 27 Fakhrunisyah , dkk Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan

CAD & BIM Standards Introduction This manual is a guide for consultant s performing, or desiring to perform, engineering design and/or drafting services for the Port of Portland.