PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS: KEPUTUSAN INVESTASI MODAL .

3y ago
58 Views
2 Downloads
522.75 KB
33 Pages
Last View : 8d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Adalynn Cowell
Transcription

PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS:KEPUTUSAN INVESTASI MODAL(Capital Budgeting)HARIRI, SE., M.AkUniversitas Islam Malang2017

Organisasi seringkali dihadapkan denganpeluang (atau kebutuhan) untuk melakukaninvestasi dalam aktiva atau proyek yangmencerminkan komitmen jangka panjang.Akuisisi aktiva jangka panjang biasanyamelibatkan pengeluaran dana dalam jumlahbesar, yang seringkali disebut pembiayaanmodal (capital outlays).

Jenis-jenis Keputusan Investasi ModalKeputusan investasi modal berhubungandengan proses perencanaan, penentuantujuan dan prioritas, pengaturan pembiayaan,dan penggunaan kriteria tertentu untukmemilih aset jangka panjang. Prosespembuatan keputusan sering disebut denganpenganggaran modal. Ada dua jenispenganggaran modal: proyek independen danproyek mutually exclusive.

Proyek independen adalah proyek yang jikaditerima atau ditolak, tidak mempengaruhi aruskas dari proyek lain. Contoh: keputusan AstraInternasional untuk membangun pabrik baruToyota tidak berpengaruh terhadap keputusanuntuk membangun pabrik Daihatsu.Proyek mutually exclusive adalah suatu proyekyang jika proyek diterima akan membuatditolaknya alternatif proyek lainnya. Misalnya:keputusan untuk meneruskan penggunaanmesin manual atau menggantikannya denganmesin yang terotomatisasi.

Keputusan investasi modal berhubungan denganinvestasi pada aset jangka panjang. Salah satu tugasmanajer adalah untuk menentukan apakah investasimodal akan dapat mengembalikan investasi awal danmemberikan return yang memadai.Secara umum disepakati bahwa return yang memadaiharus menutupi biaya opportunitas dari modal yangdiinvestasikan. Mengingat bahwa modal investasisering diperoleh dari sumber yang berbeda, makareturn yang dihasilkan juga merupakan campuran daribiaya opportunitas berbagai sumber yang digunakandalam permodalan. Manajer harus memilih proyekyang menjanjikan maksimalisasi kekayaan pemilikperusahaan.

Untuk membuat keputusan investasi, manajer harusmemperkirakan jumlah dan waktu munculnya aruskas, menilai risiko investasi, dan mempertimbangkanpengaruh proyek terhadap laba perusahaan. Salahsatu hal tersulit adalah memperkirakan arus kas;keakuratan arus kas akan meningkatkan reliabilitaskeputusan investasi. Dalam membuat proyeksi aruskas, manajer harus mengidentifikasikan danmenghitung keuntungan terkait dengan proyek yangdiusulkan.Ada dua model yang digunakan untuk membuat suatukeputusan investasi modal, yaitu: nondiscountingmodel dan discounting model. Nondiscounting modelmengabaikan nilai waktu uang, sedangkan discountingmodel secara eksplisit menggunakan nilai waktu uang.

Model Nondiskonto1. Periode Pengembalian (Payback Period)Payback period adalah jangka waktu yang digunakan olehperusahaan untuk mengembalikan investasi awalnya.Rumus yang digunakan untuk menghitung periodepengembalian adalah berikut ini:Periode payback Investasi awal/Arus kas tahunanDengan metode ini, perusahaan menetapkan periodepengembalian maksimum untuk semua proyek danmenolak setiap proyek yang melebihi periodepengembalian tersebut. Metode pengembalian dapatdigunakan sebagai ukuran kasar risiko; semakin lamaperiode yang diperlukan proyek untuk mengembalikaninvestasi awalnya, semakin berisiko pula proyek tersebut.

Contoh:Sebuah fasilitas baru mesin pencuci mobilmemerlukan investasi sebesar Rp.100.000dan memiliki umur ekonomis lima tahundengan ekspektasi arus kas tahunan sebagaiberikut:TahunInvestasi yang belum tertutupi(awal tahun)Arus Kas 60.00070.000

Jawab:Pada awal tahun ke tiga, 30.000 dibutuhkanuntuk menutupi investasi. Karenaekspektasi arus kas masuk bersih adalah50.000, maka hanya 0,6 tahun(30.000/50.000) yang diperlukan untukmenutupi jumlah 30.000 tersebut. Jadi,periode pengembaliannya adalah 2,6 tahun(2 0,6).

Kelemahan metode pengembalian:(1) mengabaikan nilai waktu uang, dan(2) mengabaikan kinerja investasi setelah periodepengembalian.Periode pengembalian memberikan kepada manajerinformasi yang dapat digunakan untuk: Membantu mengendalikan risiko yang berhubungandengan ketidakpastian aliran kas masa depan Membantu meminimumkan dampak investasi darimasalah likuiditas perusahaan Membantu mengendalikan risiko keusangan Membantu mengendalikan pengaruh investasi dalampengukuran kinerja

2.Tingkat Pengembalian Akuntansi(Accounting Rate of Return)Accounting Rate of Return (ARR) mengukurreturn proyek dari labanya, bukan dari aruskasnya. Laba berbeda dengan arus kas karenaakrual dan deferral yang digunakan dalamperhitungannya. Laba bersih rata-rata suatuproyek bisa dihitung dengan mengurangi aruskas dengan depresiasi rata-rata.

ARR dapat dihitung dengan menggunakan rumus:ARR Laba rata-rata/Investasi awal atau Investasi rata-rataDimana:Investasi rata-rata (Investasi awal nilai residu)/2Alasan penggunaan ARR: Sebagai suatu ukuran screening untukmemastikan bahwa investasi baru tidak akanmempengaruhi laba bersih secara negatif. Untuk memastikan pengaruh yang diinginkanterhadap laba bersih sehingga bonus meningkat.

Berbeda dengan payback period, ARRmempertimbangkan profitabilitas proyek,namun seperti payback period, ARRmengabaikannya nilai waktu uang. Olehkarenanya, kedua model tersebut disebutmodel nondiskonto.

Contoh:Suatu investasi memerlukan biaya awalsebesar 100.000. Umur investasi adalahlima tahun dengan arus kas sbb: 30.000,30.000, 40.000, 30.000, 50.000. Angaplahbahwa aktiva tersebut tidak memiliki nilaisisa setelah lima tahun dan semuapendapatan yang diperoleh dalam satutahun tertagih dalam tahun tersebut.

Jawab: Total arus kas selama 5 tahun 180.000 Arus kas rata-rata (180.000/5) 36.000 Penyusutan rata-rata (100.000/5) 20.000 Laba bersih rata-rata (36.000 – 20.000) 16.000 Jika menggunakan laba bersih rata-rata dan investasiawal, maka tingkat pengembalian akuntansi sebesar(16.000/100.000) 16%. Jika investasi rata-rata digunakan sebagai penggantiinvestasi awal, maka tingkat pengembalian akuntansisebesar (16.000/50.000) 32%.

Model DiskontoModel diskonto secara eksplisitmempertimbangkan nilai waktu dari uangdan memasukkan konsep diskonto arus kasmasuk dan arus kas keluar.1. Nilai Sekarang Bersih (Net PresentValue)Net Present Value (NPV) merupakanselisih/perbedaan antara nilai sekarang alirankas masuk dan kas keluar yang berhubungandengan proyek.

NPV dihitung dengan:NPV [ CFt/(1 i)t] - I [ (CFt) (dft)] - I P-IDimana:I Nilai sekarang dari biaya projek (biasanya modal awal)CFt Arus kas masuk yang diterima pada periode t, dengant 1. nn Umur hidup proyeki Tingkat return yang diinginkant Periode waktuP Nilai sekarang dari aliran kas masuk di masa depandft 1/(1 i)t, faktor diskon

NPV mengukur profitabilitas investasi. NilaiNPV positif suatu proyek menunjukkanadanya peningkatan kekayaan. Dalammenggunakan NPV, tingkat pengembalianyang duperlukan harus ditentukan. Tingkatpengembalian yang diperlukan (required rateof return) adalah tingkat pengembalianminimum yang dapat diterima; sering disebutjuga sebagai tingkat diskonto, tingkatbatas/tingkat rintangan (hurdle rate), dan biayamodal.

Kriteria dalam pembuatan keputusan tentang NPV meliputi: Jika NPV 0. Hal ini menunjukkan bahwa: (1) investasiawal telah dapat dikembalikan, dan (2) tingkat kembalianinvestasi telah terpenuhi. Jika NPV 0, berarti titik impassudah tercapai dan pengambil keputusan dapat menerimaatau menolak proyek tersebut. Jika NPV 0. Hal ini menunjukkan: (1) investasi awaltelah dapat dikembalikan, (2) tingkat kembalian investasitelah terpenuhi, (3) tingkat kembalian yang diterimaadalah selisih antara no (1) dan no (2). Jika NPV 0,maka investasi tersebut menguntungkan dan dapatditerima. Jika NPV 0. Hal ini berarti hasil investasi lebih kecil daritingkat pengembalian yang diperlukan. Sebaiknya investasiditolak.Model NPV mengasumsikan bahwa semua aliran kas yangdihasilkan oleh proyek segera diinvestasikan kembaliuntuk memperoleh tingkat kembalian yang diharapkanselama umur proyek.

2. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate ofReturn)Internal Rate of Return (IRR) adalah suku bunga yang mengaturnilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan nilaisekarang dari biaya proyek tersebut. Dengan kata lain IRRadalah tingkat diskonto pada saat NPV proyek sama dengannol. Untuk mencapai IRR, maka P I. Dengan df sebagaifaktor diskonto dan CF sebagai arus kas tahunan, makadihasilkan persamaan:I CFt/(1 i)tdf I/CF

Contoh:Sebuah proyek memerlukan investasiRp10.000.000 dan akan memberikanreturn Rp12.000.000 setelah satu tahun.Berapakah IRR-nya?Rp12.000.000/(1 i) Rp10.000.000 1 i 1.2 i 0.20

Jika IRR sudah dihitung, maka IRRdibandingkan dengan tingkat return yangdiinginkan oleh perusahaan. Jika IRR lebihbesar dari tingkat return yang diinginkan,maka proyek diterima; jika IRR samadengan tingkat return yang diinginkan,maka diterima/ditolaknya proyek samasaja; jika IRR lebih kecil dari tingkat returnyang diinginkan, maka proyek ditolak.

Contoh Pembuatan Keputusan Investasi ModalBerikut ini diberikan contoh soal untuk menggambarkan penerapanmetode nondiskonto dan diskonto dalam penilaian investasi:Aloha Company ingin membeli mesin otomatis yang menggunakanteknologi komputerisasi terbaru. Pembelian mesin otomatistersebut memerlukan biaya sebesar Rp2.400.000,00. Mesintersebut dianggap memiliki umur ekonomis selama 5 tahun tanpaadanya nilai residual. Setiap tahunnya, Aloha mengharapkanpendapatan kas sebesar Rp3.900.000,00 dan pengeluaran kassebesar Rp3.000.000,00. Diminta:a.Hitunglah payback period untuk mesin otomatis tersebut!b.Hitunglah ARR (accounting rate of return) denganmenggunakan (1) investasi awal dan (2) investasi rata-rata!c.Hitunglah NPV dengan asumsi tingkat return yang diharapkan10%!d.Hitungkah IRR mesin otomatis!e.Apakah sebaiknya Aloha Company membeli mesin tersebut?

Jawab: Arus kas bersih/tahun arus kas masuk - arus kas keluar Rp3.900.000 - Rp3.000.000 Rp900.000,00 per tahuna. Payback period Rp2.400.000/Rp900.000 per tahun 2,67 tahun 2 tahun 8 bulanb. Penyusutan Rp2.400.000/5 tahun Rp480.000,00/tahunLaba bersih arus kas/tahun - penyusutan Rp900.000 - Rp480.000 Rp420.000,00(1) ARR (investasi awal) Rp420.000/Rp2.400.000 17,5%(2) ARR (investasi rata-rata) Rp420.000/(Rp2.400.000/2) 35%c. NPV(1) Menggunakan tingkat diskonto yang tersedia di tabel (faktordiskonto10%) atau menghitung dengan kalkulator sesuai denganrumus: CFt/(1 i)(2) Menggunakan faktor diskonto tunggal (koefisien anuitas)

Tahun012345Arus 00Rp.900.000Faktor Diskonto1,0000,9090,8260,7510,6830,621Total arus kas masukNPVRp1.011.000Tahun01-5NPVArus Kas(Rp2.400.000)Rp900.000Rp1.011.000Nilai 614.700Rp558.900Rp3.411.000Faktor Diskonto1,0003,791Nilai Sekarang(Rp2.400.000)Rp3.411.000

d. IRRIRR dalam investasi ini adalah tingkat sukubunga yang menyamakan antara 5 kali aruskas tahunan Rp900.000,00 dengan investasisebesar Rp2.400.000,00. Dengan df sebagaifaktor diskonto dan CF sebagai arus kastahunan, maka dihasilkan persamaan:I - CF (df)df I/CF Rp2.400.000/Rp900.000 2,67

Diketahui bahwa faktor diskonto adalah 2,67.Selanjutnya karena investasi ini mempunyai periode 5tahun maka kita mencarinya di tabel diskonto padabaris kelima. Kita temukan bahwa nilai 2,67 berada diantara nilai 2,745 (diskonto 24%) dan 2,635(diskonto 26%). Dengan demikian faktor diskontodari investasi ini adalah antara 24% - 26% dengankecenderungan mendekati 26%.e. Dengan memperhatikan perhitungan terhadap returninvestasi dengan berbagai metode, antara lain:periode pengembalian 2 tahun 8 bulan, ARR investasiawal 17,5 dan ARR investasi rata-rata 35%, NPVpositif sebesar Rp1.011.000, IRR mendekati 26%(lebih besar dari return yang diharapkan, yaitu 10%),maka sebaiknya Aloha Company membeli mesinotomatis tersebut.

Postaudit Proyek ModalPostaudit mengukur kinerja aktual proyekterhadap estimasi proyek tersebut. Postaudit juga dapat merekomendasikansuatu tindakan koreksi untukmeningkatkan kinerja atau untukmeninggalkan/menghentikan proyektersebut. Perusahaan yang menggunakanpostaudit terhadap proyeknya akanmemperoleh beberapa keuntungan:

dengan mengevaluasi profitabilitas, postauditmemastikan bahwa sumber daya perusahaantelah digunakan secara cermat,2) postaudit mempengaruhi perilaku manajer, postaudit memberikan umpan balik terhadapmanajer untuk membantu meningkatkanpembuatan keputusan di masa depan.Meskipun demikian, postaudit juga memilikiketerbatasan:a. memerlukan biaya cukup besar danb. asumsi yang digunakan menjadi kurang tepatkarena adanya perubahan dalam lingkunganoperasi aktual.1)

Proyek Mutually ExclusiveBanyak keputusan investasi modal yangberhubungan dengan proyek-proyek yangbersifat mutually exclusive (salingmeniadakan). Metode yang sering digunakanuntuk memilih suatu proyek diantarabeberapa alternative yang tersedia adalahNPV dan IRR. Dalam proyek independen,NPV dan IRR menghasilkan keputusan yangsama; jika NPV 0, maka IRR tingkatreturn yang dibutuhkan.

NPV berbeda dengan IRR dalam dua hal: NPV mengasumsikan bahwa masing-masingarus kas masuk yang diterima diinvestasikankembali pada tingkat return yang diminta,sedangkan IRR mengasumsikan bahwamasing-masing arus kas masuk diinvestasikanpada tingkat IRR yang ditentukan. NPV mengukur profitabilitas dalam nilaiabsolut, sedangkan IRR mengukur dalam nilairelatif.

Karena NPV mengukur dampak dari proyek-proyektersebut terhadap perusahaan, maka memilihproyek yang memiliki nilai NPV terbesar konsistendengan usaha memaksimalkan kekayaan pemegangsaham. Adapun IRR yang merupakan ukuran relatifprofitabilitas hanya mampu mengukur secaraakurat tingkat return yang diinvestasikan diinternal perusahaan. Memaksimalkan IRR tidakakan memaksimalkan kemakmuran pemilikperusahaan karena tidak memperhatikankontribusi proyek secara absolut (dalam nilaiuang). Oleh karenanya, NPV lebih baik untukdigunakan dalam memilih proyek di antarapelbagai alternatif dibandingkan dengan IRR.

TERIMA KASIH

investasi awalnya, semakin berisiko pula proyek tersebut. Periode payback Investasi awal/Arus kas tahunan . Contoh: Sebuah fasilitas baru mesin pencuci mobil memerlukan investasi sebesar Rp.100.000 dan memiliki umur ekonomis lima tahun dengan ekspektasi arus kas tahunan sebagai

Related Documents:

1) Investasi jangka pendek, yaitu investasi yang dilakukan tidak lebih dari 12 bulan. 2) Investasi jangka menengah, yaitu investasi yang memiliki rentang waktu antara 1 hingga 5 tahun. 3) Investasi jangka panjang. b. Menurut risiko Setiap pilihan investasi akan berkaitan dengan dua hal, risiko dan return.

Definisi Sistem Penunjang Keputusan (SPK/DSS) Merupakan alat manajemen yang terdiri dari komponen basis data, basis model dan user interface yang berbasis komputer yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dan membantu tugas-tugas pengambilan keputusan. DSS mendukung pengambilan keputusan kompleks dengan penekanan pada efektifitas (Turban,

langkah implementasi 1 2 4 3 12. Proses Pengambilan Keputusan/ Proses Pemodelan 13. Fase Pemikiran (Intelligence Phase) Mengamati lingkungan luar Menganalisa tujuan organisasi Mengumpulkan data Mengidentifikasi masalah Mengkategorikan masalah Programmed dan non-programmed

Investasi Luar Negeri Investasi Luar Negeri dibagi menjadi 2 Komponen : 1. Investasi Portofolio Pembelian Saham dan Obligasi untuk memperoleh laba atas dana yang diinvestasikan. 2. Investasi Langsung Pembelian saham yang cukup dalam sebuah perusahaan untuk memperoleh kontrol manajemen yang signifikan. Memasuki pasar LN

PRINSIP PENILAIAN INVESTASI Investasi merupakan aktivitas perusahaan yang mempunyai peranan yang kritis. Investasi merupakan kunci untuk meningkatkan nilai perusahaan,yang beraarti kemakmuran pemegang saham. Penganggran investasi internasional mempunyai prinsip yang sama dengan penganggran domestic meskipun dengan beberapa perkecualian.

LAMPIRAN 1 SIARAN PERS SWI OKTOBER I. Daftar Entitas Investasi Ilegal Yang Ditangani Satgas Waspada Investasi a. Pelaku Kegiatan Usaha Investasi Ilegal Yang Dihentikan

investasi dalam bentuk perumahan, tanah, saham , tabungan ataupun deposito.Masing-masing betuk Investasi akan memberikan tngkat pengembalian yang berbeda-beda tergantung pada tingkat resikonya. Biasanya investasi yang memiliki resiko lebih besar akan memberikan tingkat pengembalian yang tinggi.

5.3.3.5 Dana Pensiun Lembaga Keuangan 80 5.3.3.6 Pegadaian 84 5.3.3.7 Asuransi 85 BAB VI PASAR UANG DAN PASAR MODAL 93 6.1 Instrumen-instrumen Pasar Uang 95 1. Treasury Bills (T-Bills) 95 2. Bankers Acceptance 96 3. Bill of Exchange 98 4. Repurchase Agreement 99 5. CPPP (Commercial Paper Promissory Note) 101 vi