Penilaian MGMP - Ningsih Oke - WordPress

3y ago
28 Views
2 Downloads
726.85 KB
80 Pages
Last View : 1m ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Samir Mcswain
Transcription

PenulisEndang KurniawanEndah MutaqimahPenyuntingSuprartiningsih

KATA PENGANTARPusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan(PPPPTK) Bahasa memiliki tugas dan tanggung jawab untuk meningkatkankualitas guru bahasa dan tenaga kependidikan seperti kepala sekolah,pengawas sekolah, dan lain-lainnya. Dalam rangka memperbaiki mutu danprofesionalitas mereka, PPPPTK Bahasa berperan serta secara aktif dalamproyek Better Education Through Reformed Management and UniversalTeacher Upgrading (BERMUTU).Sebagai suatu lembaga yang dikelola secara profesional, PPPPTK Bahasamenyediakan program pendidikan dan pelatihan berkualitas yang sejalandengan reformasi pendidikan serta tuntutan globalisasi yang tertuang dalamprogram Education for All (EFA). Selain itu, PPPPTK Bahasa jugamengembangkan Standar Kompetensi Guru termasuk bahan ajar untukmencapai kompetensi tersebut.Dengan mengacu pada Undang-Undang Guru dan Dosen yang tertuang dalamKeputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 tahun 2005, PPPPTKBahasa, dalam upaya untuk menghasilkan guru-guru yang kompeten danprofesional, menyelenggarakan beragam kegiatan diklat dalam rangkapencapaian standar kompetensi guru serta program sertifikasi. Oleh karenanya,pengembangan bahan ajar ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar bagipara guru.Akhir kata, kritik yang membangun untuk perbaikan bahan ajar ini dapatSaudara kirimkan ke PPPPTK Bahasa, Jalan Gardu, Srengseng Sawah,Jagakarsa, Jakarta 12640; Telepon (021) 7271034, Faksimili (021) 7271032,dan email: admin@pppptkbahasa.netJakarta,September 2009Kepala Pusat,Ttd.Dr. Muhammad Hatta, M.Ed.NIP 19550720 198303 1 003i

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR. iDAFTAR ISI . iiBAB IPENDAHULUAN .1A. Latar Belakang .1B. Tujuan.1C. Alokasi Waktu.2D. Sasaran .2BAB II KONSEP DASAR PENILAIAN.3A. Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi.3B. Fungsi Penilaian .4C. Prinsip Penilaian.4D. Teknik dan Bentuk Penilaian .51. Tes Tertulis .52. Unjuk Kerja.63. Penilaian Proyek .84. Penilaian Produk .105. Penilaian Portofolio .126. Penilaian Diri .16BAB III PENYUSUNAN TES HASIL BELAJAR .19A. Penyusunan Kisi-kisi Soal .19B. Penyusunan Butir Soal .211. Pilihan Ganda.212. Uraian.25C. Analisis Butir Soal.281. Analisis Kualitatif .292. Analisis Kuantitatif .30a. Tingkat Kesukaran .30b. Daya Pembeda .34c. Pola Jawaban Soal .39d. Validitas .40e. Reliabilitas .45D. Interpretasi Hasil Tes.59BAB IV RANGKUMAN .63BAB V EVALUASI.68DAFTAR PUSTAKA .71LAMPIRAN GLOSARIUM .72ii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKegiatan pembelajaraan, termasuk pembelajaran bahasa merupakan usahayang persiapan dan pelaksanaannya meliputi berbagai bagian dan tahapan.Kegiatan pembelajaran tidak semata-mata terbatas pada interaksi belajarmengajar antara siswa dan guru di ruang kelas, meskipun kegiatan inimerupakan bagian terbesar dan memerlukan waktu terbanyak. Selain kajiandan identifikasi terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi dan tujuan yang harusdicapai, kegiatan pembelajaran menyangkut pula penilaian, di sampingpemilihan bahan ajar, metode, dan teknik pembelajaran.Terdapat bermacam-macam teknik dan alat penilaian dalam pembelajaran,khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. Teknik dan alat penilaian yangditerapkan hendaknya disesuaikan dengan tujuan dan sasaran penilaian,situasi, dan kondisi lingkungan siswa, serta kompetensi dasar yang harusdikuasai seperti yang telah tercantum dalam kurikulum. Hal-hal yang berkaitandengan penilaian seperti tersebut hendaknya lebih dipahami lebih terperincisehingga pemahaman terhadap penilaian dan pelaksanaannya akan lebih baik.Selain itu, dalam kegiatan penilaian hendaknya disiapkan soal atau alatpenilaian yang tepat. Alat penilaian yang dipersiapkan secara baik, hasilnya diantaranya dapat memberikan informasi yang setepat-tepatnya. Misalnya, dapatmemprediksi atau menentukan tingkat kemampuan setiap siswa dalammemahami materi pembelajaran yang telah diberikan dan dapat mencerminkanpenguasaan kompentensi dasarnya. Selain harus dipersiapkan secara baik,alat penilaian juga perlu dipersiapkan secara teratur. Alat penilaian yangdipersiapkan secara teratur menunjukkan bahwa pelaksanaan program belajardipersiapkan atau dipantau secara teratur. Oleh karena itu, agar hasil penilaiandapat memberikan informasi yang setepat-tepatnya, maka mutu soal atau alatpenilaian harus dapat dipertanggungjawabkan dengan cara mempersiapkannyasecara baik dan teratur.Cara terbaik untuk meningkatkan mutu soal adalah mengembangkan soaldengan tepat yang dilanjutkan dengan menelaah atau menganalisis butir soal.Tujuannya adalah untuk melihat dan mengkaji setiap butir soal agar diperolehsoal yang bermutu baik sebelum dipergunakan.B. TujuanModul ini membahas tentang penilaian, khususnya penilaian dalampembelajaran bahasa Indonesia. Setelah mempelajari modul ini, pesertadiharapkan dapat memahami konsep dan proses penilaian dalam pembelajaranbahasa Indonesia, yang secara khusus dapat dirinci dalam bentuk-bentukperilaku berikut ini.1. Membedakan penilaian, pengukuran, dan evaluasi.2. Menjelaskan tujuan, prinsip, teknik, dan bentuk penilaian.3. Membuat kisi-kisi dan menyusun soal berdasarkan kisi-kisi tersebut.Penilaian – MGMP1

4. menganalisis dan menginterpretasi hasil penilaian.C.Alokasi WaktuAlokasi waktu yang digunakan untuk mempelajari modul ini dalam pelatihanadalah 4 jam pelajaran (4 x 50 menit) dengan perincian kegiatan sebagaiberikut.No.1.Waktu10 menit2.15 menit4.5.30 menit40 menit6.45 menit7.50 menit8.10 menitD.Jenis KegiatanPendahuluanmenjelaskan topik yang akan dipelajari (materi,tujuan yang akan dicapai, alokasi waktu, dansasaran).Curah pendapat mengenai penilaiandanpelaksanaannya dalam kegiatan pembelajaran.menjelaskan materi pembelajaranTugas kelompok menulis soal dengan diawalimembuat kisi-kisinya.Latihan menganalisis soal secara kualitatif terhadapsoal yang telah dibuatLatihan menganalisis soal secara kualitatifdandilanjutkan dengan menginterpretasikannya.Penutup; tanya jawab, penguatan, refleksi, dan tindaklanjut.SasaranModul ini ditujukan untuk guru-guru peserta pelatihan di MGMP bahasaIndonesia pada program BERMUTU.Penilaian – MGMP2

BAB IIKONSEP DASAR PENILAIANA.Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan EvaluasiEvaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat ataukegunaan suatu objek (Stufflebeam dan Shinkfield, 1985 dalamPengembangan Sistem Penilaian, 2004:11). Dalam melakukan evaluasi didalamnya ada kegiatan untuk menentukan nilai suatu program, sehingga adaunsur keputusan tentang nilai suatu program (value judgement). Dalammelakukan keputusan, diperlukan data hasil pengukuran dan informasi hasilpenilaian selama dan setelah kegiatan belajar mengajar. Objek evaluasi adalahprogram yang hasilnya memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan,kreativitas, sikap, minat, keterampilan, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalamkegiatan evaluasi alat ukur yang digunakan juga bervariasi bergantung padajenis data yang ingin diperoleh.Berdasarkan uraian di atas, terdapat istilah pengukuran dan penilaian. Sebagaibagian dari evaluasi kedua istilah tersebut akan dibahas lebih lanjut agar tidakterjadi kesalahpahman yang pada akhirnya terjadi kesalahan penanamankonsep.Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan angka terhadap suatugejala menurut aturan tertentu (Guilford, 1982 dalam Pengembangan SistemPenilaian, 2004:9). Safari (1997:3) mengartikan pengukuran sebagai suatukegiatan untuk mendapatkan informasi/data secara kuantitatif. Secara tersiratkedua definisi tersebut menandakan pengukuran merupakan proses pemberianangka atau usaha memperoleh deskripsi numerik sejauhmana peserta didiktelah mencapai suatu tingkatan.Pengukuran dapat menggunakan tes dan nontes. Tes adalah seperangkatpertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Tes dalam pembelajaranbahasa dikenal dengan tes bahasa yang sasaran pokoknya adalah tingkatkompetensi berbahasa peserta didik. Nontes berisipertanyaan ataupernyataan yang instrumennya berbentuk kuesioner atau inventori.Penilaian (assessment) merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlahfakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin dan Nix,1991 dalam Pengembangan Sistem Penilaian, 2004:10). Pada saat ini sejalandengan pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yangberbasis kompetensi terdapat istilah penilaian kelas yang merupakan salahsatu pilarnya. Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkaitdengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasilbelajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukandata yang akurat sebagai informasi yang dapat diandalkan sebagai dasarpengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan sudah ataubelum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi.Penilaian – MGMP3

B. Fungsi PenilaianSebenarnya terdapat sejumlah fungsi penilaian.Kaitannya dengan penilaiankelas,dalam penulisan ini hanya akan dikemukakan beberapa fungsi penilaianyaitu sebagai berikut.1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasaisuatu kompetensi.2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu pesertadidik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan tentanglangkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangankepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisadikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantupendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial ataupengayaan.4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yangsedang berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.5. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang kemajuanperkembangan peserta didik.C. Prinsip PenilaianTerdapat sejumlah prinsip yang harus dilaksanakan dalam penilaianpembelajaran bahasa Indonesia saat ini, khususnya dalam kegiatan penilaiankelas. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.1. ValiditasValiditas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alatyang sesuai untuk mengukur kompetensi. Misalnya, guru menilai kompetensiberbicara. Penilaian valid jika menggunakan tes lisan. Jika menggunakan testertulis penilaian tidak valid.2. Reliabilitas (Ajeg)Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaianyang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjaminkonsistensi. Secara lebih tepat, reliable (ajeg) sebenarnya terkait bukandengan alat penilaiannya sebagai alat ukur, melainkan dengan hasilpengukurannya dalam bentuk skor yang ajeg. Skor sebagai hasil pengukuranitulah yang seharusnya ajeg, tidak berubah-ubah. Dengan ciri keajegan itu,peserta didik tes yang sama seharusnya memperoleh skor yang (hampir) samapula, seandainya ia kembali mengerjakan alat penilaian yang sama padakesempatan yang berbeda.3. BerkesinambunganPenilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untukmemperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurunwaktu tertentu.4. ObjektifPenilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu, penilaian harus adil,Penilaian – MGMP4

terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.5. MendidikProses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,memperbaiki proses pembelajaran bagi pendidik, meningkatkan kualitas belajardan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.D. Teknik dan Bentuk PenilaianTerdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasitentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan prosesbelajar maupun hasil belajar. Teknik penilaian dimaksud adalah cara penilaianuntuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik berdasarkan standarkompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensidasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yangmemuat satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator tersebut dapatditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi,tes praktik, penugasan perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuhteknik yang dapat digunakan, yaitu tes tertulis (paper and pencil test), unjukkerja (performance), penilaian sikap, penugasan (project), hasil karya (product),kumpulan kerja peserta didik (portofolio), dan penilaian diri (self assessment).1. Tes Tertulis (Paper and Pencil Test)Tes tertulis adalah tes yang menuntut respon peserta didik berupa jawabanyang berbentuk bahasa yang berisi kata-kata dan kalimat secara tertulis. Dalampembelajaran bahasa, bentuk tes tertulis dapat ditemukan pada tes untukberbagai jenis kemampuan berbahasa dan bersastra terutama kemampuanmendengarkan, membaca, dan menulis. Karena masalah kesesuaian dengantujuan tes yang merupakan masalah validitas, jenis tes tertulis pada umumnyatidak digunakan untuk kemampuan berbicara.Tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu tes objektif dan tessubjektif.a. Tes ObjektifTes objektif adalah tes yang penilaiannya dapat dilakukan secara objektifdengan meniadakan unsur subjektivitas penilai atau setidak-tidaknya menekansampai yang terendah. Sifat objektif itu mengacu kepada cara penilaian yangdapat dilakukan secara ajeg dengan hasil yang sama, tidak berubah-ubah,meskipun seandainya penilaian itu dilakukan berulang-ulang atau dilakukanoleh penilai yang berbeda. Hal itu dimungkinkan oleh ciri tes objektif yang harusdikembangkan dan disusun sedemikian rupa sehingga jawaban yang benarterhadap butir-butir soalnya dapat dipastikan sebelumnya dan dijadikan satudalam bentuk kunci jawaban.Tes objektif dapat dibedakan menjadai tes pilihan ganda (multiple choice),isian/melengkapi (completion), jawaban benar salah (true – false), danmenjodohkan (matching). Jenis tes tersebut dapat digunakan dalamPenilaian – MGMP5

pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya untuk mengukur kompetensimendengarkan, membaca, dan menulis.b. Tes SubjektifSuatu tes dikategorikan sebagai tes subjektif apabila penilaian terhadapjawabannya dipengaruhi oleh dan bahkan bergantung pada kesan danpendapat pribadi peserta didik. Jawaban terhadap tes subjektif itu biasanyaberupa ungkapan-ungkapan bebas dalam bentuk kalimat, paragraf atau uraianlengkap, termasuk karangan atau esai. Tes ini memungkinkan peserta didikuntuk menunjukkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan,menganalisis, menghubungkan, dan mengevaluasi informasi faktual (soal) yangdihadapkannya. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, jenis tes ini pertamatama digunakan dalam bentuk tes mengarang, untuk mengukur kemampuanmenulis. Di luar tes mengarang, tes ini masih dapat pula ditemukanpenggunaannya untuk mengukur kompetensi mendengarkan atau membaca.Dalam menyusun instrumen tes tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.a) Karakteristik mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akandiuji.b) Materi, misalnya kesesuian soal dengan standar kompetensi, kompetensidasar, dan indikator pencapaian pada kurikulum;c) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.d) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yangmenimbulkan penafsiran ganda.2. Unjuk Kerja (Performance)Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang meminta peserta didik untukmendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagaikegiatan dan kontek sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Unjuk kerja seringdisebut tes otentik yang merupakan penilaian dengan mengamati kegiatanpeserta didik dalam melakukan sesuatu. Penggunaan teknik ini lebihberdasarkan pada indikator pembelajaran yang berkaitan dengan aspekpsikomotor atau kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugastertentu, seperti diskusi, berpidato, bercerita, wawancara, bermain peran,membacakan puisi/dongeng/cerpen, berbalas pantun, dan deklamasi. Teknik inidianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebihmencerminkan kompetensi peserta didik yang sebenarnya.Pada pelaksanaannya, teknik ini memerlukan pertimbangan hal-hal berikut.Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untukmenunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerjatersebut.Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikantugas.Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehinggasemua dapat diamati.Penilaian – MGMP6

Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akandiamatiUntuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atauinstrumen berikut.a. Daftar Cek (Check List)Instrumen ini menggunakan daftar cek (baik-tidak baik). Dengan menggunakandaftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensitertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidakmemperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai duapilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baiktidak baik., Namun, daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalamjumlah besar.b. Skala Penilaian (Rating Scale)Instrumen ini memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadappenguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinumtempat pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidaksempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 ti

Cara terbaik untuk meningkatkan mutu soal adalah mengembangkan soal dengan tepat yang dilanjutkan dengan menelaah atau menganalisis butir soal. Tujuannya adalah untuk melihat dan mengkaji setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu baik sebelum dipergunakan. B. Tujuan Modul ini membahas tentang penilaian, khususnya penilaian dalam

Related Documents:

pada jenjang SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK di tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumlah sekolah. 5. Organisasi KKG atau MGMP adalah pengaturan baku minimal tentang struktur kepengurusan, keanggotaan, dan legalitas administrasi KKG atau MGMP. 6. Pembiayaan KKG atau MGMP adalah pengaturan baku minimal

Cara terbaik untuk meningkatkan mutu soal adalah mengembangkan soal dengan tepat yang dilanjutkan dengan menelaah atau menganalisis butir soal. Tujuannya adalah untuk melihat dan mengkaji setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu baik sebelum dipergunakan. B. Tujuan Modul ini membahas tentang penilaian, khususnya penilaian dalam

penilaian, prinsip penilaian, serta penilaian dalam Kurikulum 2013. B. Pendekatan Penilaian Penilaian selama ini cenderung dilakukan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pem

6 In the language of the Yoruba people of Nigeria, the term Oke is defined as mountain, hill.This is the Qi or Ke (oKe) of Kamit.There are five sacred hills in Yoruba cosmology, one of them being oke ara which is defined as: the hill upon which the Orisha (Yoruba for 'Deities') first descended to create the world. The terms ka (qa), koko (kaka) and oke (qi; ke) in Kamit, Akan and Yoruba .

d. Penilaian prestasi belajar oleh pendidik diterapkan dalam versi penilaian Autentik dan non-autentik. e. Penilaian Autentik sebagaimana yang berbunyi pada ayat (1) sebagai pendekatan pokok dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik. f. Bentuk penilaian Autentik sebagaimana dimaksud dari ayat (1) meliputi

petunjuk guru tentang penilaian autentik. Pada buku guru tersebut menyajikan contoh instrumen, teknik penilaian autentik, langkah-langkah penilaian autentik, dan cara pengolahan nilai. Penilaian dalam Pembelajaran Penilaian sebagai proses pengumpulan informasi tentang siswa tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan

Aremu, (1982; 3, 6); Asakitipi, (2007; 101-115). Oyelola (2004: 132) mention that aso-oke is reserved for special occasions where formal and dignified dressing is required. Yoruba women use aso-oke as girdle (oja) to strap babies), (wrapper) iro head-tie (gele) buba (blouse) and (ipele) or shawl iborun which is usually hung on the shoulder of .

recession, weak pound; increase in adventure tourism 3 Understand roles and responsibilities of organisations responsible for the management of UK rural areas Roles and responsibilities: eg promotion of rural pursuits, giving information, offering advice, providing revenue channels, enforcement, protecting the environment, protecting wildlife, educating Types of organisation: eg Natural .