ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAK .

3y ago
83 Views
7 Downloads
925.29 KB
15 Pages
Last View : 22d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Casen Newsome
Transcription

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSIPAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTASURAKARTA TAHUN 2009-2014NASKAH PUBLIKASIDisusun Oleh:ISMIRANTI MERSITA PUTRIB200120019PROGAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2016

HALAMAN PERSETUJUANANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSIPAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTASURAKARTA TAHUN 2009-2014PUBLIKASI ILMIAHOleh:ISMIRANTI MERSITA PUTRIB200120019Telah diperiksa dan disetujui oleh:Dosen Pembimbing(Drs. Eko Sugiyanto, M.Si)

HALAMAN PENGESAHANANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSI PAJAKDAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATANPENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTATAHUN 2009-2014UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAYang ditulis oleh:ISMIRANTI MERSITA PUTRIB200120019Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah SurakartaPada hari Sabtu, 23 April 2016Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.Dewan Penguji :1. Drs. Eko Sugiyanto, M.Si()()()(Ketua Dewan Penguji)2. Dr. Triyono, SE, M.Si(Anggota 1 Dewan Penguji)3. Drs. Agus Endro Suwarno, Ak, M.Si(Anggota 2 Dewan Penguji)Mengetahui,Dekan Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Surakarta(Dr. Triyono, SE, M.Si)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTAFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISJl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta - 57102PERNYATAAN KEASLIAN NASKAHPUBLIKASISaya yang bertanda tangan di bawah ini :NamaNIRMJurusanJudulSkripsi:::::: ::X:ISMIRANTIMERSITA PUTRI:11.6.106.0230.50019:AKUNTANSIANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DANKONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSIDAERAH TERHADAP PENINGKATANPENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTASURAKARTA TAHUN 2009-2014Menyatakan dengan sebenarnya bahwa naskah publikasi yang saya buat danserahkan ini merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan danringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya.Apabila dikemudian hari terbukti dan atau dapat dibuktikan bahwa naskah publikasi hasiljiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi apapun dari Fakultas Ekonomi danBisnis dan atau gelar dan ijazah yang diberikan oleh Universitas MuhammadiyahSurakarta batal saya terima.Surakarta, 26 April 2016Yang membuat pernyataan(ISMIRANTI MERSITA PUTRI)

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSIPAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTATAHUN 2009-2014ISMIRANTI MERSITA PUTRI(B 200 120 019)Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah SurakartaEmail:putrimira10@gmail.comABSTRACTThis aim of this research is (1) the efficiency of local taxes and localretribution at Surakarta city, (2) the effectiveness of local taxes and localretribution at Surakarta city, and (3) the contribution of local taxes and localretribution against original regional income at Surakarta city through 2009-2014.This research used descriptive quantitative method. Data collectiontechnique come through documentation.The data analysis used in this researchare the analysis of efficiency, effectiveness analysis, contribution analysis,and thepaired and independent t-test analysis.The results of this research are: (1) The efficiency rate for local tax andretribution during 2009-2014 in the category were very efficient. (2) The level ofeffectiveness of local tax for 6 years at the level of very effective. (3) Theeffectiveness of local retribution for 6 years at an effective level.(4) Thecontribution of local tax againt original regional income Surakarta city for 6years very contribute. (5) The contributions of local retribution againt originalregional income Surakarta city for 6 years being contributed.(6) An analysis ofpaired and independent t-test for the efficiency, effectiveness, and contribution forlocal tax and retribution showed no difference on average.Keywords : efficiency, the effectiveness, contribution, local taxes, retribution

ANALISIS EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN KONTRIBUSIPAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA SURAKARTATAHUN 2009-2014ISMIRANTI MERSITA PUTRI(B 200 120 019)Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah ian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat efisiensi pajak daerahdan retribusi daerah di Kota Surakarta,(2) tingkat efektivitas pajak daerah danretribusi daerah di Kota Surakarta, dan (3) bagaimana kontribusi pajak daerah danretribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah di Kota Surakarta tahun 20092014.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknikpengumpulan data melalui dokumentasi. Data analisis yang digunakan dalampenelitian ini yaitu analisis efisiensi, analisis efektivitas, analisis kontribusi, dananalisis uji beda t-test.Hasil dari penelitian adalah: (1) Tingkat efisiensi untuk pajak daerah danretribusi daerah selama 6 tahun masuk dalam kategori sangat efisien. (2) Tingkatefektivitas untuk pajak daerah selama 6 tahun berada pada tingkat sangat efektif.(3) Tingkat efektivitas untuk retribusi daerah selama 6 tahun berada pada tingkatyang efektif. (4) Kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah KotaSurakarta selama 6 tahun sangat berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah.(5) Kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Surakartaselama 6 tahun berkontribusi sedang terhadap pendapatan asli daerah. (6) Analisisuji beda t-tes untuk efisiensi, efektivitas, dan kontribusi untuk pajak daerah danretribusi daerah tidak menunjukkan perbedaan rata-rata.Kata Kunci : efisiensi, efektivitas, kontribusi, pajak daerah, retribusi daerah.

PENDAHULUANDengan diberlakukannya undang-undang nomor 22 tahun 1999, tentang pemerintah daerah,merupakan awal dimulainya otonomi daerah, yaitu diberikannya peran lebih besar kepada kabupatenatau kota untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakanurusan pemerintahan, pembangunan dan juga kemasyarakatan harus sesuai dengan aspirasi darimasyarakat daerah yang bersangkutan. Sehubungan dengan itu kebijakan pemerintah daerah tidakdapat dipungkiri lagi harus menitikberatkan pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakatmelalui manajemen keuangan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan perannya dalampembangunan daerah.Konsekuensi dari penerapan otonomi daerah adalah setiap daerah dituntut untuk meningkatkanpendapatan asli daerah (PAD) guna membiayai urusan rumah tangganya sendiri. Peningkatan iniditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga dapat menciptakan tatapemerintahan yang lebih baik (good governance). Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha-usaha untukmeningkatkan penerimaan dari sumber–sumber penerimaan daerah, salah satunya denganmeningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah,beberapa pos pendapatan asli daerah harus ditingkatkan antara lain pajak daerah, retribusi daerah, hasilpengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.Komponen pendapatan asli daerah yang memiliki peranan penting adalah pajak daerah danretribusi daerah. Pemerintah daerah hendaknya mempunyai pengetahuan dan dapat mengidentifikasitentang sumber-sumber pendapatan asli daerah yang potensial terutama dari pajak daerah dan retribusidaerah. Apabila tidak memperhatikan dan mengelola pajak daerah yang potensial maka pengelolaantidak akan efektif, efisien dan ekonomis. Pada akhirnya akan merugikan masyarakat dan pemerintahdaerah sebagai pemungut, karena pajak daerah dan retribusi daerah tidak mengenai sasaran danrealisasi terhadap penerimaan daerah yang optimal (Handoko, 2013).Pajak dan retribusi bagi pemerintah daerah merupakan sumber pendapatan (budgetary function) yangutama dan sebagai alat pengatur (regulatory function). Pajak dan retribusi sebagai sumber pendapatandaerah digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Melihat dari fenomenatersebut dapat diketahui pentingnya pajak dan retribusi bagi suatu daerah, terutama dalam menyokongpembangunan daerah itu sendiri dan menjadi pemasukan dana yang sangat potensial karena besarnyapenerimaan pajak dan retribusi akan meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk,perekonomian dan stabilitas politik.Kota Surakarta adalah salah satu kota yang memiliki sumber daya alam yang cukup besar, sehingga,sudah seharusnya mengoptimalkaan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah sebagai sumber dariPendapatan Asli Daerah (PAD). Kemampuan menggali sumber penerimaan pajak daerah dan retribusidaerah tersebut harus diikuti dengan kemampuan penetapan target sesuai dengan potensi sebenarnyaserta kemampuan menekan biaya yang dikeluarkan dalam pemungutannya. Kemampuan tersebut akanmenambah penerimaan dan menciptakan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih baik.Penelitian tentang Efisiensi dan efektivitas pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah ini sudahpernah dilakukan oleh Julastiana dan Suartana (2013) dan Enggar, Rahayu dan Wahyudi (2011)merekameneliti di tempat yang berbeda yaitu Klungkung (Bali) dan Jambi. Mereka baru meneliti tentangefisiensi dan efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah terhadap pendapatan asli daerah. Akantetapi, ada keterbatasan dalam penelitian tersebut, yaitu dalam penelitian tersebut hanya melakukanperhitungan efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah secara global.Penulis melakukan penelitian inidengan tujuan untuk menyempurnakan penelitian sebelumnya, yaitu dengan melakukan perhitunganefektivitas pajak daerah dan retribusi daerah secara lebih rinci.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada objek penelitian, dimana penelitianini dilakukan di Kota Surakarta.Terdapat pula perbedaan perhitungan efektivitas pajak daerah danretribusi daerah yang akan dijelaskan lebih rinci per golongan pajak dan retribusi daerah.Selanjutnya,terdapat penambahan uji analisis pada penelitian ini yaitu analisis uji beda t-test.Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena pajak daerahdan retribusi daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayaipenyelenggaraan daerah dan pembangunan daerah untuk menetapkan Otonomi Daerah.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui tingkat pencapaian pungutan pajak daerahdan retribusi daerah di Kota Surakarta tahun 2009-2014 sudah efisien, (2) Untuk mengetahui tingkatpencapaian pungutan pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Surakarta tahun 2009-2014 sudahefektif, dan (3) Untuk mengetahui tingkat pencapaian pajak daerah dan retribusi daerah berkontribusi

terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Surakarta tahun 2009-2014. Oleh karena itu, perlu dianalisisefektivitas dan efisiensi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah di Kota Surakarta, kemudianseberapa besar kontribusinya terhadap PAD Kota Surakarta itu sendiri.TINJAUAN PUSTAKAOtonomi DaerahPengertian otonomi daerah berdasarkan pasal 1 undang-undang no. 23 tahun 2014 tentangpemerintahan daerah, disebutkan bahwa otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajibandaerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentinganmasyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pendapatan Asli Daerah (PAD)Undang-undang no.28 tahun 2009 menyebutkan tentang pengertian pendapatan asli daerah yaitusumber keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajakdaerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolahan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lainpendapatan asli daerah yang sah.Pajak DaerahSesuai dengan pasal 10 undang-undang no. 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusidaerah yang menjadi dasar hukum pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, dijelaskan bahwapajak daerah yang selanjutnya disebut pajak adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang olehpribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkanimbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuranrakyat.Retribusi DaerahPasal 1 angka 10 undang-undang no. 28 tahun 2009 menjelaskan bahwa retribusi adalah pungutandaerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/ataudiberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.Efisiensi Pajak DaerahMenurut Mahsun (2006:187), efisien pajak daerah adalah mengukur tingkat input dari organisasisektor publik terhadap tingkat outputnya sektor publik.Efisiensi Retribusi DaerahMenurut Halim (2001:263) efisiensi retribusi daerah adalah rasio yang menggambarkanperbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan yang berasal dariretribusi daerah dengan realisasi pendapatan yang diterima dari retribusi daerah.Efektivitas Pajak DaerahMenurut Mardiasmo (2002:134) efektivitas pajak daerah adalah ukuran berhasil tidaknya suatuorganisasi mencapai tujuannya. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatanmencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely). Semakin besar kontribusi yang dihasilkanterhadap pencapaiantujuan atau sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unitorganisasi.

Efektivitas Retribusi DaerahMenurut Puspitasari (2014) efektivitas retribusi daerah adalah nilai yang dihitung berdasarkanpersentase perbandingan realisasi penerimaan retribusi daerah dengan target penerimaan retribusidaerah.METODE PENELITIANPopulasi dan SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah laporan mengenai pajak daerah dan retribusi daerah dalamkurun waktu 6 tahun sejak tahun 2009-2014 yang diperoleh dari Dinas Pendapatan PengelolaanKeuangan dan Aset (DPPKA) Kota Surakarta.Jenis Data dan Sumber DataDalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder selama enam tahun yaitu daritahun 2009–2014. Data ini diperoleh dari Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset(DPPKA) Kota Surakarta dan lembaga-lembaga terkait, serta berbagai buku yang berhubungandengan pendapatan daerah.Metode Analisis Data1. Efisiensi Pajak Daerah.Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung efisiensi pajak daerah adalah sebagaiberikut:Efisiensi PD Biaya Pemungutan PD 100%Realisasi Penerimaan PDKeterangan :PD Pajak Daerah2.Efisiensi Retribusi DaerahAdapun rumus yang digunakan untuk menghitung efisiensi retribusi daerah adalah sebagaiberikut:Biaya Pemungutan RDEfisiensi RD 100%Realisasi Penerimaan RDKeterangan :RD Retribusi DaerahKriteria yang digunakan dalam menilai efisiensi pajak daerah dan retribusi daerah adalah:Tabel 1Klasifikasi Kriteria Nilai Efisiensi Pajak Daerah dan Retribusi DaerahProsentaseKriteria 100%Tidak Efisien90 – 100%Kurang Efisien80 – 90%60 – 80% 60%Sumber: Kepmendagri No. 690.900.327Cukup EfisienEfisienSangat Efisien

3.Efektivitas Pajak DaerahAdapun rumus yang digunakan untuk menghitung efektivitas pajak daerah adalah sebagaiberikut:Realisasi Penerimaan PDEfektivitas PD 100%Target Penerimaan PDKeterangan :PD Pajak Daerah4.Efektivitas Retribusi DaerahAdapun rumus yang digunakan untuk menghitung efektivitas retribusi daerah adalah sebagaiberikut:Realisasi Penerimaan RDEfektivitas RD 100%Target Penerimaan RDKeterangan :RD Retribusi DaerahKriteria yang digunakan dalam menilai efektivitas pajak daerah dan retribusi daerah adalah:Tabel 2Klasifikasi Kriteria Nilai Efektivitas Pajak Daerah dan RetribusiDaerahProsentaseKriteria 100%Sangat Efektif90 – 100%Efektif80 – 90%Cukup Efektif60 – 80%Kurang Efektif 60%Tidak EfektifSumber: Kepmendagri No.690.900.3275.Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli DaerahPerhitungan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak daerahterhadap pendapatan asli daerah, dengan rumus sebagai berikut:Kontribusi PD Realisasi Penerimaan PD 100% Realisasi Penerimaan PADKeterangan :PD Pajak DaerahPAD Pendapatan Asli Daerah6.Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli DaerahPerhitungan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi retribusi daerahterhadap pendapatan asli daerah, dengan rumus sebagai berikut:Kontribusi RD Realisasi Penerimaan RD 100% Realisasi Penerimaan PADKeterangan :RD Retribusi DaerahPAD Pendapatan Asli Daerah

Kriteria yang digunakan dalam menilai kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah terhadappendapatan asli daerah adalah:Tabel 3Klasifikasi Kriteria Nilai Kontribusi Pajak Daerah dan RetribusiDaerahPersentaseKriteria0,00% - 10%Sangat Kurang10,00% - 20%Kurang20,00% - 30%Sedang30,00% - 40%Cukup Baik40,00% - 50%BaikDiatas 50%Sangat BaikSumber: Kepmendagri No.690.900.327Uji Beda T-testUji beda t-test dipakai untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubunganmemilliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkanperbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standart error dari perbedaan rata-rata dua sampel ataudapat ditulis dengan rumus sebagai berikut (Imam Ghozali: 2011):t Rata - rata sampel pertama - Rata - rata sampel keduaStandart error perbedaan rata - rata kedua sampelStandar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal. Dapat disimpulkanbahwa uji t-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu denganyang lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-ratayang sama atau tidak sama secara signifikan (Puspitasari, 2014).Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan uji beda t-test untuk menguji perbedaan yangada antara:1. Efisiensi pajak daerah dengan efisiensi retribusi daerah.2. Efektivitas pajak daerah dengan efektivitas retribusi daerah.3. Kontribusi pajak daerah dan kontribusi retribusi daerah.HASIL DAN PEMBAHASAN1. Analisis Efisiensi Penerimaan Pajak DaerahBerdasarkan nilai rasio efisiensi pajak daerah Kota Surakarta tahun 2009-2014 menunjukkanbahwa nilai terbesar berada pada tahun 2009 yaitu sebesar 8,98% yang tergolong dalam kategorisangat efisien. Sedangkan tahun 2014 merupakan tahun yang memiliki tingkat rasio efisiensiterendah dengan nilai rasio sebesar 4,99%. Rata-rata tingkat rasio efisiensi mencapai 6,97%,sehingga dapat diketahui bahwa tingkat efisiensi pajak daerah di Kota Surakarta selama periodetahun 2009-2014 memiliki nilai kurang dari 60% dan masuk dalam kategori sangat efisien.2.Analisis Efisiensi Penerimaan Retribusi DaerahBerdasarkan nilai rasio efisiensi retribusi daerah Kota Surakarta tahun 2009-2014menunjukkan bahwa nilai terbesar berada pada tahun 2013 yaitu sebesar 1,82% yang tergolongdalam kategori sangat efisien. Sedangkan tahun 2011 merupakan tahun yang memiliki tingkatrasio efisiensi terendah dengan nilai rasio sebesar 0,03%. Rata-rata tingkat rasio efisiensimencapai 0,84%, sehingga dapat diketahui bahwa tingkat efisiensi retribusi daerah di KotaSurakarta selama periode tahun 2009-2014 memiliki nilai kurang dari 60% dan masuk dalamkategori sangat efisien. Pada tahun 2009 dan 2010 tidak dilakukan perhitungan karena untukbiaya pemungutan retribusi daerah baru mulai dilakukan pemungutan pada tahun 2011.

3.Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak DaerahBerdasarkan nilai rasio efektivitas pajak daerah Kota Surakarta tahun 2009-2014menunjukkan bahwa nilai terbesar berada pada tahun 2012 yaitu sebesar 136,94% yang termasukdalam kategori sangat efektif. Sedangkan tahun 2009 merupakan tahun yang memiliki tingkatrasio efektivitas terendah dengan nilai rasio sebesar 101,36%. Rata-rata tingkat rasio efektivitasmencapai 113,76%, sehingga dapat diketahui bahwa tingkat efektivitas pajak daerah di KotaSurakarta selama periode tahun 2009-2014 memiliki nilai lebih dari 100% dan masuk dalamkategori sangat efektif.4.Analisis Efektivitas Penerimaan Retribusi DaerahBerdasarkan nilai rasio efektivitas retribusi daerah Kota Surakarta tahun 2009-2014menunjukkan bahwa nilai terbesar berada pada tahun 2013 yaitu sebesar 100,34% yang tergolongdalam kategori sangat efektif. Sedangkan tahun

menambah penerimaan dan menciptakan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Penelitian tentang Efisiensi dan efektivitas pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah ini sudah pernah dilakukan oleh Julastiana dan Suartana (2013) dan Enggar, Rahayu dan Wahyudi (2011)mereka meneliti di tempat yang berbeda yaitu Klungkung (Bali) dan Jambi.

Related Documents:

mengetahui tingkat efisiensi, efektivitas dan kontribusi PBB-P2 terhadap PAD di Kabupaten Banyumas dari tahun 2013-2016. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan studi deskriptif, dan dengan teknik analisis deskriptif menggunakan indikator nilai interpretasi efisiensi, efektivitas dan kontribusi.

ANALISIS KONTRIBUSI, EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PPJ, BPHTB DAN PBB-P2 TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN BANYUMAS PERIODE 2013-2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Purwokerto Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh : RIA DWIASTUTI NIM 1423203117

kantor dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja kantor salah satunya ditentukan oleh efisiensi dan efektivitas kerja pegawainya. Efisiensi berkaitan dengan beberapa masukan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu unit keluaran, kalau efektivitas maksudnya adalah kemampuan suatu unit untuk

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDesa) Umi Yunianti Universitas PGRI Yogyakarta Abstract This study aims to determine efficiency and effectiveness of budget revenue and expenditure of the village (APBDesa) Argodadi village, Sedayu sub-district, Bantul district in the 2010 - 2013 budget period.

Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global”Malang, 17 Mei 2017 246 ANALISIS EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA MALANG Avian Nur Andianto Universitas Brawijaya Malang aviannurandrian1996@gmail.com Amelia Ika Pratiwi Universitas Brawijaya Malang m3lly_16@yahoo.co.id Abstrak

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI DALAM MENGOLAH PROSES EVALUASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 6 SURABAYA Oleh Syaifullah A. PENDAHULUAN Pelaksanaan pembelajaran di kelas membawa konsekuensi kepada seorang guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya, sebab guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelas dan melaksanakan evaluasi .

Pengukuran beban kerja dibutuhkan agar perawat dapat optimal dalam menjalankan tugasnya. Beban kerja yang tepat akan memacu perawat untuk bekerja lebih produktif. Perencanaan kebutuhan sumber daya manusia yang tepat akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas karyawan yang berimplikasi pada efisiensi dan efektivitas perusahaan.

Soldier’s level of functioning as of the last developmental counseling session IAW AR 380-5, paragraph 5-5; and AR 25-2, paragraph 4-5. 2. First line leaders should: a. Conduct counseling sessions addressing the domains identified on the USA SLRRT with all Soldiers for whom they are responsible IAW paragraph F: Policies and