FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI .

3y ago
46 Views
4 Downloads
690.89 KB
18 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Averie Goad
Transcription

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI POLITIK DALAMPEMILIHAN UMUM LEGISLATIF KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014A. PendahuluanPemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangkamewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilainilai demokrasi, meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasiaktif dalam pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesiayang demokratis.Pada tanggal 9 April yang lalu kita telah melaksanakan pemilulegislatif yang ditujukan untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsidan DPRD Kabupaten/Kota. Bagi masyarakat yang terdaftar sebagai DPT(Daftar Pemilih Tetap), dapat menggunakan hak pilihnya. Tentunya denganharapan agar para wakil rakyat dapat mewakili aspirasi masyarakat.Di lihat dari pada data yang di dapat dari KPU Kota Tanjungpinangpatisipasi pemilih dari beberapa Pemilu sebelumnya,kota Tanjungpinangsebagai salah satu wilayah yang mempunyai catatan sendiri khususnya dalamangka partisipasi pemilih pada proses Pemilu. Untuk lebih jelasnya berikut inidisajikan data tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Umum Legislatif 2009dan 2014.

Hasil perhitungan suara DPT pada pemilu legislatif Tahun 2009/2014TahunDaftar pemilih tetapPartisipasi pemilihTidak memilih2009133.42560,94%39,05%2014150.31567,87 %32,12%(Sumber KPU kota Tanjungpinang)Tingkat partisipasi Pemilihan Legislatif Kota Tanjungpinang tahun 2009daftar pemilih sebanyak 133.425, pengguna hak suara sebanyak 81.316 (60,94%) dan yang tidak menggunakan hak suara sebanyak 52.109 (39,05%) lalutingkat partisipasi Pemilihan Legislatif kota Tanjungpinang tahun 2014 daftarpemilih sebanyak 150.315, pengguna hak suara sebanyak 102.026 (67.87 %)dan yang tidak menggunakan hak suara sebanyak 48.289 (32,13 %). Denganini, persentase partisipasi Pemilihan Legislatif Kota Tanjungpinang tahun 2009sejumlah 60,94 % mengalami peningkatan pada Pemilihan Legislatif KotaTanjungpinang tahun 2014 sejumlah 67.87 %mengalami proses peningkatan disetiap periode pemilihan.(KPU Tanjungpinang kota)Dalam melihat tinggi atau rendahnya tingkat partisipasi pemilih padasetiap pemilihan umum, selalu mata kita akan tertuju kepada sejauh manakinerja lembaga yang disebut dengan Komisi Pemilihan Umum. Padahal tinggi

atau rendahnya partisipasi pemilih pada setiap pemilihan umum tidak sematamata mesti dan harus dibebankan kepada Komisi Pemilihan Umum. Ukuranterhadap pencapaian agar banyaknya masyarakat berpartisipasi pada setiappemilihan umum mesti menjadi tugas, tanggung jawab serta kewajiban kitabersama, baik oleh peserta pemilu itu sendiri seperti partai politik, calonanggota legislatif, dan lainnya.Daftar DPT pada pemilu legislatif Tahun 2014Tabel 1.11NO Nama kecamatanJumlahTPSDPTKeteranganLKPRL p1 Tanjungpinang Barat10519.49620.10939.8732 Tanjungpinang Kota418.4147.99116.4053 Tanjungpinang Timur13026.50926.51153.020Dapil II410920.34520.67241.070Dapil III38575.03275.283150.315Bukut BestariDapil I(Sumber: KPU Kota Tanjungpinang Tahun 2014)Data tersebut dapat dilihat bahwa penduduk Kota Tanjungpinang yangterdaftar dalam Daftar pemilih teatap (DPT) dari tahun 2009-2014meningkat.Dari tahun ke tahun pertambahan penduduk semakin meningkat,

dengan bertambahnya penduduk seharusnya partisipasi masyarakat baik dalammemberika dukungan maupun dalam pemberian suara dalam pemilihan umummeningkat, karna dengan partisipasi masyarakat dapat menuangkan aspirasisebagai warga dahmenyelesaikan rekapitulasi akhir perolehan suara masing-masing calon anggotalegislatif dari masing-masing partai politik peserta Pemilu. Dari hasil perolehansuara yang direkap KPU sudah mengerucut nama-nama yang akan menjadianggota DPRD Kota Tanjungpinang periode 2014 - 2019.Sebanyak 30 Caleg yang perolehan suaranya signifikan yang nantinyaakan duduk di kursi Ada pun nama-nama yang dipastikan duduk sebagaianggota DPRD Tanjungpinang untuk daerah pemilihan 1 yang terdiri dariKecamatan Tanjungpinang Kota dan Tanjungpinang Barat adalah: SimonAwantoko(Golkar),Fengky Fesinto (Hanura),Ahmad Dhani (hanura),Ginta Asmara(Demokrat),Beni (PKPI),Hendy Amerta (PKS),Hj Rosiani (PPP), danMaiyanti(Gerindra).Tanjungpinang Timur ,Rahma (PDIP),Petrus Marulak Sitohang (PDIP),MSyahrial (PDIP),Ashady Selayar (Golkar),Rika Adrian (PAN),Hot Asi yati(PKS),SaidInderi(Hanura),Hasan (PPP), danAgung Triyanto (PKPI).Untuk daerah pemilihan 3

Kecamatan Bukit Bestari yang akan duduk sebagai anggota Dewan Kotaadalah: Agus Djurianto (PDIP)Mangasa Leo T Siahaan (PDIP),Hj Mimi BetyWilingsih (Golkar),Peppy Chandra (demokrat),Reni (Hanura),Saipul Bahari(PAN),H Ilmar (Gerindra), danMuhammad Arif (PKS).A. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah dan melihat luasnya cakupanmasalah, maka penulis mengganggap penting memberikan batasan masalahyang akan dicari jawabannya adalah sebagai berikut:Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik dalampelaksanaan pemilihan um um legislatif kota Tanjungpinang tahun 2014 ?B. Tujuan dan Kenggunaan PenelitianUntuk mengetahui faktok-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasipolitik dalam pelaksanaan pemilu legislatif kota Tanjungpinang tahun 2014.Manfaat PenelitianManfaat Teoritis:a. Sebagai bahan informasi ilmiah untuk para peneliti lain yang inginmengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat partisipasipolitik dalam pemilihan umum legislatif kota Tanjungpinang tahun 2014.

b.Dalam wilayah akademis, memperkayakhasanah dan pengembangankajian ilmu pemerintahan.Manfaat Praktis:Secara praktis,penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,informasi dan bacaan ilmiah bagi pihak yang memerlukan dan merupakanbahan acuan penelitian dalam membahas masalah yang sama untuk penelitianselanjutnyaC. Konsep OperasionalFaktor Sosial EkonomiAda beberapa alasan atau indikator-indikator mengapa tingkat statussosial ekonomi menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politik,menurut Samuel P. Huntington dan Joan Nelson yaitu antara lain sebagaiberikut :a. Tingkat Pendidikanb. Pengaruh Keluargac. Faktor Politika. Pengetahuan masyarakat akan proses pengambilan keputusan yangmenentukan keputusan yang akan di ambil

E. Metode Penelitiana. Jenis PenelitianPada penelitian ini peneliti menggunakan jenispenelitianDeskriptif Kualitatif. Menurut Sugiyono (2006:6) Penelitian Deskriptifadalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri,yaitu tanpamembuat perbandingan,atau dengan menggabungkan dengan variabellain.b. Lokasi PenelitianPeneliti melakukan penelitian di Kota Tanjungpinang denganmeneliti bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasipolitik dalam pemilu legislatif tahun 2014.c. InformanPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka populasidan sampel tidak digunakan, tetapi menggunakan informan key (informasikunci).sebagaimana Menurut Sugiyono (2005:96) menjelaskan samplingpurposife merupakan teknik penentuan informan dengan pertimbangantertentu, yakni dengan pertimbangan yang menjadi sampel adalah pihakyang mengetahui dan mengerti tentang masalah dalam penelitian.Responden yang diambil dalam penelitian ini yaitu masyarakat kotaTanjungpinang yang dapat memberikan jawaban terhadap tingginya partisipasipada pemilu legislatif kota tanjungpinang tahun 2014.

Sehingga informan dalam penelitian yang dengan menggunakan teknikpurposive sampling,yaitu cara penentuan informan yang ditetapkan secarasengaja atas dasar kriteria atau pertimbangan tertentu adalah 20 orang. Olehkarena itu dalam penelitian ini peneliti mengambil jumlah 20 orang sebagairesponden yang diambil dalam penelitian ini untuk di jadikan informasi yaituKetua KPU Bapak Robby Patria,Kasubag Teknis KPU kota TanjungpinangWiliam Hendri ,anggota komisioner Bapak DRS H Muhammad Djuhari, orang,serta pemilih atau tokoh masyarakat.Anggota DPR Kota Tanjungpinang GintaAsmara,kidik anggota payuguban,sapon anggota kelompok pacitan,mariskemmartile anggota kelompok pardede.serta 13 masyarakat yang ikut berpartispasidalam pemilihan legislatif.d. Jenis Dataa. Data primer yang didasarkan pada peninjauan langsung padaobjek yang diteliti untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan.Studi lapangan yang dilakukan dengan datang langsung ke lokasipenelitian dengan cara melakukan wawancara terhadap subyekdalam penelitian.a. Data sekunder yaitu dengan mencari sumber data dan informasimelalui buku-buku, jurnal, internet dan lain-lain yang berkaitandengan penelitian ini.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan DataTeknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik yangmengacu kepada metode penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhanpeneliti, adapun penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagaiberikut :a. WawancaraPenelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara di manawawancara merupakan pembuktian terhadap informasi atau keteranganyang telah diperoleh sebelumnya. Peneliti melakukan wawancaradengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka dengan informan yaknipemilih yang merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuanpenelitian dengan menggunakan pedoman wawancara serta beberapatopik yang telah disertakan oleh peneliti.b. ObservasiMenurut Sugiyono (2005:166) teknik observasi merupakan suatuproses yang komplek dan sulit, yang tersusun dari berbagai prosesbiologis dan proses psikologis diantaranya yang terpenting adalahpengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini, observasi yang digunakanyaitu observasi terstruktur yang telah dirancang secara sistematis, tentangapa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya, dengan alat pengumpuldata yaitu Check list.

G.Teknik Analisa DataAnalisa data merupakan bagian yang sangat penting dalam metodepenelitian karena dengan analisa data tersebut dapat diberi arti dan makna yangberguna dalam memecahkan masalah penelitian. Analisa data yang dilakukansejak awal sampai akhir penelitian bertujuan untuk memahami makna yangterkandung dalam data. Data yang diperoleh akan analisa melalui deskriptifkualitatif, yaitu data yang diperoleh suatu kesimpulan.H. LANDASAN TEORI ATAU TINJAUAN PUSTAKAA. Partisipasi PolitikMenurut Budiardjo (2009: 367) Partisipasi politik adalah kegiatanseseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupanpolitik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan secara erintah(Publicpolicy).Kegiatan ini mencakup tindakan seperti memberikan suara dalampemilihan umum, menghadiri rapat umum, mengadakan hubungan (contacting)dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, mejadi anggota partai atausalah satu gerakan sosial dengan diret actionnya, dan sebagainya.

B. faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi politikFaktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi tinggi rendahnyapartisipasi politik seseorang ialah kesadaran politik dan kepercayaan kepadapemerintah (sistem politik). Yang dimaksud dengan kesadaran politik adalahkesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara.Hal ini menyangkut pengetahuan seseorang tentang lingkunganmasyarakat dan politik, dan pengetahuan seseorang ialah penilaian seseorangterhadap pemerintah ialah penilaian seseorang tentang lingkungan masyarakatdan politik dan menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap lingkunganmasyarakat.Yang dimaksud dengan sikap dan kepercayaan kepada pemerintah:apakah ia menilai pemerintah dapat dipercaya dan dapat dipengaruhi atau tidak.Berdasarkan tinggi-rendahnya kedua faktor tersebut, partisipasi di bagi menjadiempat tipe. Apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan asipolitikcenderungaktif.Sebaliknya, apabila kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintahsangat rendah maka partisipasi politik cenderung pasif.D. Perilaku Pemilih dan Figur KandidatPerilaku memilih adalah keikutsertaan warga dalam pemilu sebagairangkaian pembuatan keputusan. Untuk memahami kecenderungan perilakumemilih, mayoritas masyarakat saai ini secara akurat .pendekatan yang relevan.

Pertama, pendekatan psikologi sosial.Konsep ini merujuk pada persepsi pemilihatas partai-partai yang ada atau keterikatan emosional pemilih terhadap partai.Kedua, pendekatan rasional.Dalam pendekatan ini, kegiatan memilih dipandangsebagai produk kalkulasi untung dan rugi. Pertimbangan untung dan rugiterutama digunakan untuk membuat keputusan apakah ikut memilih atau tidak (Prihatmoko, 2008: 46-47)Person adalah profil dari kandidat yang akan dipilih melalui suatukontestasi politik, yang secaraotomatis dapat membentuk sikap politis pemilihdalam menetapkan pilihannya. Bahkan person atau figur kandidat seringkalimenentukan keputusan pilihan dibandingkandengan policy.I. Hasil penelitianAdapun faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi pemilihanumum legislatif 2014 berdasarkan data dan hasil wawancara peneliti terhadapmasyarakat, sebagai berikut:a. Kebingungan masyarakat, kebingungan masyarakat yang dimaksud yaitumengenai partai politik yang berpartisipasi begitu banyak. Seolah-olahpartai politik berbondong-bondong memasukkan calegnya. Adapun karenavisi misi yang disampaikan oleh caleg tidak sesuai harapan masyarakatdisebabkan kurangnya interaksi caleg dengan masyarakat.

b. rhadappentingnya pemilihan umum legislatif masih belum terasa oleh masyarakatbawah.c. Hilangnya kepercayaan masyarakat, kepercayaan masyarakat merupakanhal yang sangat penting dalam pemilihan umum legislatif ini. Caleg bahkanberbondong-bondong menarik perhatian masyarakat dan membuktikanbahwa mereka bisa menjadi wakil rakyat yang mampu menyuarakanaspirasi mereka.d. Antusiasme pemilih pemula, pemilih pemula merupakan hal yang perludiperhatikan oleh KPU apalagi mengenai pengetahuan pemilih pemulatentang partai politik dan calon legislatif yang akan mereka pilih. Bukanhanya karena mereka terdaftar menjadi DPT sehingga mereka bebasmemilih caleg manapun, meski mereka sendiri tidak tahu caleg yangmereka pilih dan tanpa tahu visi misi caleg untuk masa depan daerahmereka.e. Keikutsertaan keluarga dalam pemilihan umum, salah satu dari faktorterbesar yang mempengaruhi tingkat partisipasi dalam pemilihan umumyaitu keterlibatan keluarga dalam partai politik ataupun sebagai calonlegislatif.f. Bala bantuan serta pekerjaan yang dijanjikan kepada masyarakat, faktor inisudah sering kita lihat sendiri, caleg ataupun partai politik berbondongbondong memberikan dan membagi-bagikan bantuan berupa sembako

kepada masyarakat sambil menyuarakan visi misinya dengan berkeyakinanbahwa semua masyarakat yang menerima bantuan dapat memilihnya kelaksaat pemilihan umum legislatif berlangsung.Tak bisa dihindarkan lagi memberikan sembako ataupun sampaimenjanjikan pekerjaan membuat masyarakat melihat caleg tersebut bukanlagi dari visi dan misi yang akan caleg laksanakan saat terpilih tetapisemakin mengurangi kesadaran masyarakat dalam berpolitik.Pentingnya pemilihan umum legislatif karena negara kita Indonesiayang merupakan negara demokrasi yaitu negara yang mengutamakankepentingan umum dari pada pribadi, artinya demokrasi merupakanbentuk pemerintahan dimana formulasi kebijakan, secara langsung atautidak ditentukan oleh suara mayoritas masyarakat yang memiliki haksuara melalui wadah pemilihan. Pemilihan umum dan demokrasi adalahsatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena memberikankesempatan kepada setiap warga negara untuk menggunakan hakpolitiknya, terjaminnya pergantian kepemimpinan secara regular dandamai, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat sertamemperhatankan kedaulatan rakyat dan tetap tegaknya Negara KesatuanRepublik Indonesia.K. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan diatas yang disertai analisisdata dengan menggunakan hasil wawancara, kemudian dapat disimpulkansesuai dengan hipotesa dan rumusan masalah sebagai berikut:a. Kebingungan masyarakat, kebingungan masyarakat yang dimaksudyaitu mengenai partai politik yang berpartisipasi begitu banyak. Seolaholah partai politik berbondong-bondong memasukkan calegnya. Adapunkarena visi misi yang disampaikan oleh caleg tidak sesuai harapanmasyarakat disebabkan kurangnya interaksi caleg dengan masyarakat.b. Kurangnya kesadaran masyarakat, kesadaran masyarakat terhadappentingnya pemilihan umum legislatif masih belum terasa olehmasyarakat bawah, entah karena sosialisasi KPU dan interaksi legislatiftidak menyentuh daerah-daerah mereka.c. atmerupakan hal yang sangat penting dalam pemilihan umum legislatifini. Caleg bahkan berbondong-bondong menarik perhatian masyarakatdan membuktikan bahwa mereka bisa menjadi wakil rakyat yangmampu menyuarakan aspirasi mereka.A. SARAN

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis dalam kesempatan inimemberikan beberapa saran atau masukan kepada pihak-pihak yang terkaitsehubungan dengan skripsi ini, yaitu:1. Dalam pemilihan umum penyelenggara KPU kota Tanjungpinang haruslebih bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi pemilih.2. partai-partai penyusung calon legislatif harus selektif memilih calonyang akan di tunjuk untuk kepentingan umum,kepentingan partai bukansekedar hanya untuk kepentingan partai saja.DAFTAR PUSTAKABukuAffan Gaffar. 2005. Politik Indonesia Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta :Pustaka pelajarBudiarjo,Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Budiarjo,Miriam. 2009 .Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: yayasan ObarIndonesiaEfriza. 2008. Ilmu Politik.Bandung:AlfabetaHuntington. P, Samuel. Nelson, Joan. 2004. Partisipasi Politik Di NegaraBerkembang. Jakarta: Rineka Cipta.Sugiyono,2010, MetodePenelitianKunatitatifKualitatifdan R&D, Bandung :Alfabeta 3Sudjono Sastroatmojo, Perilaku Politik, Semarang : IKIP Semarang Press, 1995.Sigit.Pamungkas,2009.Prihal Pemilu.Yokyakarta:Lab. Jurusan Ilmu PemerintahanUGM.Joseph Scumpeter, 1947.Capitalusm, Socialsm, and Democracy, New Nork: Jarper.Jacobus Ranjabar,pengantar Ilmu politik,Bandung :ALFABETA.Phillips, W. Shively, Power and Choice 1987. An Introduction to Political Science,New York : Random House.Prihatmoko, Joko J. 2003. Pemilu 2004 Dan Konsolidasi Demokrasi. Semarang.Prihatmoko Joko. J. 2008. Mendemokratiskan Pemilu.Yogyakarta:PustakaPelajar.Ramlan Surbakti.2002.Memahami Ilmu Politik. Jakarta:PT Gramedia WidiasaranaIndonesia.Rafael Roga, 2001.Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta : Rineka i Memenangkan Pemilu,PT.GramediaPustaka Utama, Jakarta.Undang-undangUndang-undang No 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pemilu.

UU Nomor 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan UmumUU No.10 Tahun 2008 Pemilihan umumUndang-Undang Nomor 10 tahun 2008Dokumen atau SkripsiArianto, Bismar. 2011. Analisis Penyebab Masyarakat Tidak Memilih dalam Pemilu.Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial danPolitik. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.Leo Agustino dan M. Agus Yusuf, 2009, Pemilihan Umum dan Perilaku Pemilih :Analisis Pemilihan Presiden 2009 di Indonesia, Program Magister IlmuPolitik Universitas Nasional.Laporan Evaluasi Komisi Pemilihan Umum Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2014.Laporan Evaluasi Komisi Pemilihan Umum Kota Tanjungpinang Tahun 2014-2019.Henri, Syafrika. 2013. Partisipasi Politik Pemilih pemula pada Pemilihan Umumlegislatif tahun 2009. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.Nurjannah, Siti. 2014. Partisipasi politik masyarakat kota Tanjungpinang padapemilu legislative tahun 2014. Naskah publikasi, program studi ilmupemerintahan fakultas ilmu sosial dan politik, Universitas Maritim Raja AliHaji

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2014 A. Pendahuluan Pemilihan umum dilaksanakan oleh negara Indonesia dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat sekaligus penerapan prinsip-prinsip atau nilai-

Related Documents:

Skripsi yang berjudul ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Menabung (Studi Kasus pada Nasabah BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo)‖ menggunakan Penelitian Kuantitatif untuk menjawab Rumusan Masalah mengenai Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi minat dan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat.

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMBUATAN JAMBAN TANPA SEPTIC TANKDI RT 03 RW 04 KELURAHAN POLEHAN . bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Beberapa faktor dapat mempengaruhi derajat tingkat kesehatan masyarakat di antaranya tingkat seperti ekonomi, pendidikan, keadaan .

mempengaruhi pemilihan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pilihan tersebut adalah faktor finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Penelitian yang dilakukan oleh Chan (2012) menemukan terdapat 8 faktor yang mempengaruhi seseorang memilih karir sebagai akuntan publik tidak

Astuti, Anita.2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga”.Jurnal Akuntansi Vol III No.2. Aulia, Ulva.2016.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiwsa Akuntansi Di Kota

pengurusan masa (min 4.02) dan diikuti oleh faktor kewangan (min 3.69), faktor persekitaran pembelajaran (min 3.03) dan akhir sekali faktor persekitaran pekerjaan (2.56). Ujian-T menunjukkan tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara faktor-faktor stres yang mempengaruhi stres berdasarkan jantina dan status perkahwinan.

Dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan sekolah, faktor sekolah mempunyai pengaruh paling besar kemudian diikuti oleh faktor lokasi dan paling kecil pengaruhnya adalah faktor ekonomi. Sementara berdasarkan hasil analisis statistik Crosstab diketahui bahwa terdapat hubungan

akan di riview yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. E. Pembahasan 1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakteraturan Siklus Menstruasi berdasarkan hasil analisis Chi Square Analisis faktor – faktor yang mempengaru

Skripsi ini berjudul "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham Pada Penawaran Umum Perdana Dalam Daftar Efek Syariah Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016". Untuk memudahkan dan mencegah adanya kesalahpahaman terhadap pemaknaan judul maka diperlukan adanya uraian terhadap arti dari kata yang dimaksudkan dalam .