Pusat Data Badan Nasional Informasi Bencana

3y ago
80 Views
17 Downloads
6.06 MB
94 Pages
Last View : 19d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Ellie Forte
Transcription

BUKU SAKUGGUHNATSAKGNTANGGAP TAANACBENIMENGHADAPPusat Data Badan NasionalInformasi Penanggulangan& Humas Bencana

Buku saku ini tidak menjaminkeselamatan Anda namunmemberikan pedoman secaraumum untuk kesiapsiagaan.Latihan merupakan upayanyata untuk meningkatkankesiapsiagaanmenghadapi bencana.Ingatjangan panik!Jika bencana terjadidi sekitar Anda,JANGAN PANIK

Nama Lengkap:Nama Panggilan :No. Telepon/WA :E-mail:Daftar dan Nomor Kontak Penting lain :1.2.3.4.5.Nomor Kontak BPBD Provinsi:Nomor Kontak BPBD Kabupaten/Kota :

BUKU SAKUTANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANAPengarahDr. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si.PenulisTheophilus YanuartoSridewanto PinujiAndri Cipto UtomoIgnatius Toto SatrioEditorTheophilus YanuartoDesainTasril MulyadiCetakan Pertama, Agustus 2017Cetakan Kedua, Juli 2018Cetakan Ketiga, November 2018Cetakan Keempat, Maret 2019Diterbitkan oleh:Pusat Data Informasi dan Humas BNPBJl. Pramuka Kav. 38 Jakarta Timur 13120ISBN: 978-602-5693-05-2

KATA PENGANTARIndonesia merupakan wilayah yang rawan bencana. Hal tersebutdilatarbelakangi suatu realitas bahwa Indonesia dikelilingi tigalempeng tektonik aktif, deretan gunungapi aktif bagian dari ringof fire dan letak geografis yang dilewati garis khatulistiwa.Di samping itu kondisi hidrologi juga sangat berpengaruhterhadap fenomena alam yang dapat berujung bencana sepertiangin puting beliung, banjir, banjir bandang dan longsor.Menghadapi bencana dibutuhkan sikap, pemikiran dan perilakutangguh sehingga dibutuhkan sebuah proses internalisasi antarapengetahuan dan pengalaman sehingga diharapkan timbulkesadaran tidak hanya pada sikap tetapi juga pemikiran danperilaku. Kesiapsiagaan menjadi elemen penting sebagai bentuktangguh menghadapi potensi bencana.Dalam kerangka membangun kesiapsiagaan, pengetahuanmenjadi bahan dalam mengetahui dan memahami kontekspenanggulangan bencana. Salah satunya dengan pengetahuanmengenai langkah-langkah yang dilakukan individu dalammenyikapi situasi yang dapat mengarah terjadinya bencana.Hal ini mendorong Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) untuk menyusun sebuah buku saku yang khususmembahas langkah-langkah yang perlu dilakukan untukmenyikapi potensi atau bencana yang terjadi.Melalui buku saku ini, kami mengharapkan para pembacamemperoleh pengetahuan untuk kesiapsiagaan.Salam Tangguh!Maret 2019Dr. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si.

DAFTAR ISI6Ancaman Bencana di Indonesia7Karakteristik dan Ancaman Bencana Geologidan Hidrometeorologi di Indonesia11Penanggulangan Bencana di Indonesia13Siaga Bencana14Gempa Bumi18Tsunami25Erupsi Gunungapi32Banjir40Tanah Longsor45Puting Beliung49Kekeringan53Kebakaran Hutan dan Lahan57Kesiapsiagaan58Kesiapsiagaan60Rencana Kesiapsiagaan63Mitigasi Bencana Untuk Penyandang Disabilitas64Mitigasi Vegetasi70Waspada Bencana Amankan Hewan Peliharaan71Bahan Berbahaya Beracun (B3)75Lampiran

ANCAMANBENCANADI INDONESIA

ANCAMAN BENCANA DI INDONESIAKarakteristik danAncaman BencanaGeologi danHidrometeorologidi IndonesiaEURASIAPLATEPASIFICPLATE0SumatraBanda Sea10 SAUSTRALIAPLATE100 E120 ETANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA7

GeologiKenali wilayah Indonesiayang terletak di antara3 lempeng tektonikKondisi inimenyebabkanIndonesiarentan terhadapgempa bumi,tsunami, letusangunungapi, danjenis-jenisbencanageologi lain.Ancaman bahaya gempa bumi tersebar di hampir seluruhwilayah Kepulauan Indonesia, baik dalam skala kecilhingga skala besar yang merusak.Hanya di Pulau Kalimantan bagian barat,tengah dan selatan sumber gempa bumitidak ditemukan, walaupun masih adaguncangan yang berasal dari sumber gempabumi yang berada di wilayah Laut Jawa danSelat Makassar.Wilayah yang rawan bencana gempa bumi di Indonesiatersebar mulai dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta,Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi,Kepulauan Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.8TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

HidrometeorologiIndonesia juga terletak di garis khatulistiwa sehingga wilayahnyaberiklim tropis. Akibat posisi geografis ini, Indonesia hanya memilikidua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.Pada saat musimpenghujan apabilacurah hujan tinggi,kondisi ini memicuterjadinya putingbeliung, banjir dantanah longsor.Sedangkan padamusim kemarau,dan curahhujan rendahterjadi bencanakekeringan,kebakaran hutandan lahan.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA9

Sementara pada musimperalihan, fenomena alamputing beliung menjadiancaman bencana.Kenali beberapa wilayah Indonesia dengan curah hujan tinggi. DiIndonesia terdapat 3 pola curah hujan, yaitu pola hujan monsun,ekuatorial dan lokal dengan periode hujan yang berbeda-beda.Perhatikan pergeseran awal musim penghujan dari Barat ke Timurkarena bencana hidrometeorologi terjadi pada saat itu.PULAUPUNCAK MUSIM HUJANPola hujan monsun:Sumatera Bagian Timur, Jawa, Bali,NTB, NTT, Kalimantan Bagian SelatanDesember, Januari,FebruariPola hujan ekuatorial:Pantai Barat Sumatera, KalimantanBarat, Kalimantan Utara, KalimantanTengah Bagian Utara, Sulawesi,Papua dan sebagian Papua BaratMaret danOktoberPola hujan lokal:Maluku, Papua Barat Bagian BaratJuni, Juli dan Agustus10TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

Penanggulangan Bencanadi IndonesiaUndang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentangPenanggulangan Bencana menyebutkan pemerintahpusat dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawabpenyelenggaraan penanggulangan bencana.Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadipenanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencanadi tingkat nasional dengan didukung kementerian/Lembagaterkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, KementerianDalam Negeri, TNI, Polri, Badan Pencarian dan Pertolongan(Basarnas), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dankementerian/lembaga terkait lain.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA11

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi,kabupaten dan kota merupakan penanggung jawabpenyelenggaraan penanggulangan bencana di tingkat daerahdengan didukung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.Dalam masa tanggap darurat, pemerintah daerah dan pemerintahpusat akan membentuk Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat,yang bertugas untuk melakukan upaya penanganan darurat(Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2016).Kenali struktur Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencanadi daerah sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB tersebut.KOMANDANWAKILKOMANDANPERWAKILANMITRA KERJASEKRETARIATBAGIAN DATA,INFORMASI DANHUMASBAGIANPERENCANAANBIDANGOPERASI12TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

SIAGA BENCANA

SIAGA BENCANAGempa BumiGempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yangdisebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, aktivitassesar (patahan), aktivitas gunungapi, atau runtuhan batuan.Jenis bencana ini bersifat merusak, dapat terjadi setiap saatdan berlangsung dalam waktu singkat. Gempa bumi dapatmenghancurkan bangunan, jalan, jembatan, dan sebagainya dalamsekejap.14TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

Sampai saat ini, belum ada ahli dan institusi yangmampu memprediksi kapan terjadinya gempa bumi.Institusi yang berwenang untuk mengeluarkaninformasi kejadian gempa bumi adalah BMKG.Anda dapat mengetahui informasi dariberbagai parameter mengenai besaransuatu gempa bumi, titik pusat gempa bumi,kedalaman,dan potensi tsunami dari laman (www.bmkg.go.id) atau pun aplikasi gawai BMKG berbasis android atauIOS.www.bmkg.go.idPrabencanaMenyiapkan rencana untukpenyelamatan diri apabilagempa bumi terjadi.Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapireruntuhan saat gempa bumi, seperti merunduk, perlindunganterhadap kepala, berpegangan ataupun dengan bersembunyi dibawah meja.Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatanstandar, dan persediaan obat-obatan.Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadapguncangan gempa bumi dengan fondasi yang kuat. Selain itu,Anda bisa merenovasi bagian bangunan yang sudah rentan.Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturanseputar penggunaan lahan yang dikeluarkan olehpemerintah.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA15

Saat BencanaDi dalam bangunan, seperti rumah, sekolah ataupunbangunan bertingkat:Guncangan akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu,upayakan keselamatan diri Anda dengan cara berlindung di bawahmeja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh danjendela kaca. Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilahdi bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari keluar rumah.Jika sedang memasak, segera matikan kompor sertamencabut dan mematikan semua peralatan yangmenggunakan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca,genteng, atau material lain. Tetap lindungi kepala dan segeramenuju ke lapangan terbuka, jangan berdiri dekat tiang,pohon, atau sumber listrik atau gedung yang mungkin roboh.Jangan gunakan lift apabilasudah terasa guncangan.Gunakan tangga daruratuntuk evakuasi keluarbangunan. Apabila sudahdi dalam elevator, tekansemua tombol atau gunakaninterphone untuk panggilankepada pengelola bangunan.Kenali bagian bangunan yangmemiliki struktur kuat, sepertipada sudut bangunan.Apabila Anda berada di dalambangunan yang memiliki petugaskeamanan, ikuti instruksi evakuasi.16TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

Di dalam mobil:Saat terjadi gempa bumi besar, Andaakan kehilangan kontrol terhadapmobil.Jauhi persimpangan, pinggirkan mobilAnda di kiri bahu jalan dan berhentilah.Ikuti instruksi dari petugas berwenangdengan memerhatikan lingkungansekitar atau melalui alat komunikasilainnya seperti radio atau gawai.Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasimenuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.PascabencanaTetap waspada terhadap gempa bumi susulan.Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi diri Anda setelahgempa bumi berhenti. Perhatikan reruntuhan maupun benda-bendayang membahayakan pada saat evakuasi.Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat.Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran.Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung daninstalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengantebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor.Jika di dalam mobil, berhentilah tetapi tetap beradadi dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau diatas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA17

TsunamiTsunami terdiri dari rangkaian gelombang laut yang mampumenjalar dengan kecepatan mencapai lebih dari 900 km/jamatau lebih.Jenis bencana ini disebabkan oleh beberapa faktor,antara lain gempabumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di pantai, atau karenaletusan gunungapi di laut.Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai,kecepatan gelombang tsunami akan menurun, namun ketinggiangelombang akan meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.18TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

Institusi yang berwenang untukmemberikan peringatan bencanatsunami adalah BMKG.Seperti gempa, belum ada ahli dan institusi yang mampumemprediksi dengan tepat kapan tsunami akan terjadi. Anda dapatmengenali suatu wilayah yang berpotensi terdampak tsunami denganrambu peringatan bahaya tsunami.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA19

Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untukmenghadapi bencana tsunami.PrabencanaKetahui tanda-tanda sebelum tsunami terjadi, terutama setelahgempa (intensitas gempa lama dan terasa kuat, air laut surut,bunyi gemuruh dari tengah lautan, banyak ikan menggelepar dipantai yang airnya surut, dan tanda-tanda alam lain).Memantau informasi dariberbagai media resmimengenai potensi tsunamisetelah gempa terjadi.Cepat berlari ke tempat yang tinggidan berdiam diri di sana untuksementara waktu setelah satugempa besar mengguncang.Segera menjauhi pantai dan tidakperlu melihat datangnya tsunami ataumenangkap ikan yang terdampardi pantai karena air surut.Mengetahui tingkat kerawanantempat tinggal akan bahayatsunami dan jalur evakuasi tercepatke dataran yang lebih tinggi.20TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

Saat BencanaSetelah gempa berdampak padarumah Anda, jangan berupayauntuk merapikan kondisi rumah.Waspada gempa susulan!Jika Anda berada di rumah, usahakan untuktetap tenang dan segera membimbingkeluarga untuk menyelamatkan diri ketempat yang lebih tinggi dan aman.Tidak semua gempa memicu tsunami. Jika mendengarsirine tanda bahaya atau pengumuman dari pihakberwenang mengenai bahaya tsunami, Anda perlu segeramenyingkir dari daerah pantai. Perhatikan peringatan danarahan dari pihak berwenang dalam proses evakuasi.Jika telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah disana karenagelombang tsunami yang kedua dan ketiga biasanya lebih besardari gelombang pertama serta dengarkan informasi dari pihakyang berwenang melalui radio atau alat komunikasi lainnya.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA21

Jangan kembalisebelum keadaandinyatakan aman olehpihak berwenang.Tsunami tidak datang sekali, tetapi bisa sampai limakali. Oleh karena itu, sebelum ada pengumumandari pihak berwenang bahwa kondisi telah aman,janganlah meninggalkan tempat evakuasi karenaseringkali gelombang yang datang kemudian justrulebih tinggi dan berbahaya.Hindari jalan melewatijembatan. Anda dianjurkanuntuk melakukan evakuasidengan berjalan kaki.Bagi Anda yang melakukan evakuasimenggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan,segera kunci dan tinggalkan kendaraan sertamelanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki.Apabila Anda berada dikapal atau perahu yangtengah berlayar, upayakanuntuk tetap berlayar danmenghindari wilayahpelabuhan.22TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

PascabencanaTetap utamakan keselamatan dan bukan barang-barangAnda. Waspada dengan instalasi listrik dan pipa gas.Anda dapat kembali ke rumah setelah keadaandinyatakan aman dari pihak berwenang.Jauhi arear yang tergenang dan rusak sampaiada informasi aman dari pihak berwenang.Hindari air yang menggenang karena kemungkinan kontaminasizat-zat berbahaya dan ancaman tersengat aliran listrik.Hindari air yang bergerak karenaarusnya dapat membahayakan Anda.Hindari area bekas genangan untuk menghindariterperosok atau terjebak dalam kubang.Jauhi reruntuhan di dalam genangan air karena sangat berpengaruhterhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA23

Bersihkan sarang nyamuk dan serangga lainya.Berpartisipasi dalam kaporisasi sumber-sumber air bersih,perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah.Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecualijika pihak berwenang membutuhkan relawan.Tetap di luar gedung yang masih dikelilingi genangan air.Hati-hati saat memasuki gedung karena ancamankerusakan yang tidak terlihat seperti pada fondasi.Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluargadengan mencuci tangan menggunakan sabun danair bersih jika Anda terkena air genangan tsunami.Buanglah makanan yang terkontaminasi air genangan.Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di manamendapatkan bantuan tenda darurat, pakaian, dan makanan.Apabila Anda terluka, dapatkan perawatankesehatan di pos kesehatan terdekat.24TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

Erupsi GunungapiBahaya erupsi gunungapi memiliki dua jenis bahayaberdasarkan waktu kejadian, yaitu bahaya primer dansekunder. Berikut ini bahaya dari erupsi gunungapi.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA25

Awan panas adalah aliran material vulkanik panas yangterdiri atas batuan berat, ringan (berongga) lava masifdan butiran klastik yang pergerakannya dipengaruhigravitasi dan cenderung mengalir melalui lembah. Bahayaini merupakan campuran material erupsi antara gas danbebatuan (segala ukuran) yang terdorong ke bawah akibatdensitas tinggi. Suhu material bisa mencapai 300 – 700 C,kecepatan awan panas lebih dari 70 km/jam.Aliran lava adalah magma yang meleleh ke permukaanbumi melalui rekahan, suhunya 10.000 C dan dapatmerusak segala bentuk infrastruktur.Gas beracun adalah gas vulkanik yang dapat mematikanseketika apabila terhirup dalam tubuh. Gas tersebutantara lain CO2, SO2, Rn, H2S, HCl, HF, H2SO4. Gastersebut biasanya tidak berwarna dan tidak berbau.Lontaran material (pijar). Lontaran material terjadiketika letusan magmatic berlangsung. Suhu mencapai200 C, diameter lebih dari 10 cm dengan daya lontarratusan kilometer.Hujan abu. Material abu tampak halus dan bergeraksesuai arah angin.Lahar Letusan, lahar letusan terjadi pada gunung berapiyang mempunyai danau kawah, terjadi bersamaan saatletusan. Air bercampur material lepas gunung berapimengalir dan bentuk banjir lahar.26TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA123456

Beberapa hal yang perlu diketahui mengenai ancaman bahayaerupsi gunungapi yaitu tingkat status gunungapi (level) danKawasan Rawan Bencana asanIVAwasTingkatan yang menunjukkan jelang letusanutama, letusan awal mulai terjadi berupaabu atau asap. Berdasarkan analisis datapengamatan, segera akan diikuti letusan utama.IIISiagaPeningkatan semakin nyata hasil pengamatanvisual atau pemeriksaan kawah, kegempaandan metode lain saling mendukung.Berdasarkan analisis, perubahan kegiatancenderung diikuti letusan.IIWaspadaPeningkatan kegiatan berupa kelainan yangtampak secara visual atau hasil pemeriksaankawah, kegempaan dan gejala vulkanik lain.INormalAktivitas gunungapi, berdasarkan pengamatanhasil visual, kegempaan, dan gejala vulkaniklain, tidak memperlihatkan adanya kelainan.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA27

Berikut ini penjelasan mengenai Kawasan Rawan Bencana (KRB).TingkatPenjelasanKRB IIIKRB III adalah kawasan yang sangat berpotensiterlanda awan panas, aliran lava, guguran lava,lontaran batu (pijar), dan/atau gas beracun.Kawasan ini meliputi daerah puncak dan sekitar.KRB IIKRB II adalah kawasan yang berpotensiterlanda awan panas, aliran lava, lontaranbatu (pijar) dan/atau guguran lava, hujan abulebat, hujan lumpur panas, aliran lahar, dan gasberacun. Kawasan ini dibedakan menjadi dua,yaitu:1) Kawasan rawan terhadap awan panas,aliran lava, guguran lava, aliran lahar, dangas beracun terutama daerah hulu.2) Kawasan rawan terhadap hujan abu lebat,lontaran batu (pijar) dan/atau hujan lumpurpanas.KRB IKRB I adalah kawasan yang berpotensiterlanda lahar, tertimpa material jatuhanberupa hujan abu, dan/atau air dengankeasaman tinggi. Apabila letusan membesar,kawasan ini berpotensi terlanda perluasanawan panas dan tertimpa material jatuhanberupa hujan abu lebat, serta lontaran batu(pijar).Kawasan ini dibedakan menjadi dua, yaitu:1) Kawasan rawan terhadap lahar. Kawasanini terletak di sepanjang lembah danbantaran sungai, terutama yang berhuludi daerah puncak.2) Kawasan rawan terhadap hujan abu tanpamemperhitungkan arah tiupan angin.28TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA

Institusi teknis terkait dengan kegunungapian adalahPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG). Informasi terkait gunungapi dapat dilihatpada laman berikut:http://www.vsi.esdm.go.id/PVMBG juga memiliki produk aplikasi MAGMAIndonesia yang dapat diakses pada gawai, denganbasis Android dan IOS.Jika Anda berada di kawasan pegunungan,perhatikan apabila Anda melihat rambuberikut ini yang berarti kawasan tersebutmemiliki ancaman erupsi gunungapi.Langkah-langkah jika terjadi erupsi gunungapisebagai berikut:PrabencanaPerhatikan arahan dari PVMBG dan perkembanganaktivitas gunungapi.Siapkan masker dan kacamata pelindung untukmengatasi debu vulkanik.Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telahdisiapkan oleh pihak berwenang.Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusanmeluas di luar prediksi ahli.Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji,lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yangcukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai.TANGGAP TANGKAS TANGGUHMENGHADAPI BENCANA29

Saat BencanaTidak berada di

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi, kabupaten dan kota merupakan penanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana di tingkat daerah dengan didukung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam masa tanggap darurat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan membentuk Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat,

Related Documents:

17. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 18. Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) 19. Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) 20. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) 21. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) 22. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) 23. Badan Pusat Statistik (BPS) 24. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN .

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai di Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang selanjutnya disebut Pegawai adalah . Kepala Pusat Meteorologi Maritim II.a 15 12. Kepala Pusat Meteorologi Publik II.a 15 13. Kepala Pusat Infor

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Nasional Penangg

surat edaran nomor : 4/se-100/iv/2017 tentang penggunaan kop naskah dinas, cap dinas, kode identifikasi unit kerja untuk penomoran, pembubuhan dan tata letak paraf pada naskah dinas di kementerian agraria dan tata ruang/badan pertanahan nasional, kantor wilayah badan pertanahan nasional dan kantor pertanahan 1. umum

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Informasi adalah kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan dan penyebaran informasi. 2. Pusat Meteorologi Maritim adalah unit kerja di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan

18.Surat Edaran Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0075/SDAR/BSNP/XII/2016 tanggal 23 Desember 2016 Tentang Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2016/2017; 19.Surat Keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor 0271/SKEP/BSNP/I/2017 Tentang Kisi-Kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional

Sumber informasi adalah data. Data seringkali disebut sabagai bahan mentah informasi. Melalui suatu proses transformasi, data dibuat menjadi lebih bermakna. (Abdul Kadir, 2003) 2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi yang dapat didefinisikan

Automotive EMC test chambers may be designed for more complex test capabilities, such as those involving elements of Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), Radio Detection and Ranging (RADAR) and Light Detection and Ranging (LIDAR). Antenna arrays, as well as signal and protocol simulators, may be installed in the chamber to test the performance of these capabilities. This results in a .