Perancangan Museum Di Kabupaten Bojonegoro Dengan Pendekatan . - Uinsby

1y ago
17 Views
2 Downloads
2.41 MB
40 Pages
Last View : 13d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Rosa Marty
Transcription

PERANCANGAN MUSEUM DI KABUPATEN BOJONEGORO DENGANPENDEKATAN ARSITEKTUR IKONIKTUGAS AKHIRDisusun Oleh:YUANGGA KINATA AGUNG WILANTAKA(H03216025)PROGRAM STUDI ARSITEKTURFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPELSURABAYA2020

PERNYATAAN KEASLIANii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGiii

PENGESAHAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIRiv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIv

ABSTRAKPERANCANGAN MUSEUM DI KABUPATEN BOJONEGORO DENGANPENDEKATAN ARSITEKTUR IKONIKKabupaten Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten di Provinsi JawaTimur yang terletak di sisi paling barat yang kaya akan sumber daya alam sertasejarah dan kebudayaannya. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun2010 tentang Cagar Budaya, negara bertanggung jawab mengatur perlindungan,pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya, cagar budaya yang berupa benda,bangunan, bangunan, situs, dan kawasan. dikelola oleh Pemerintah dan PemerintahDaerah. Keberadaan museum untuk suatu daerah sangatlah penting. Peradabansuatu bangsa dapat dilihat melalui museum yang dimilikinya. Masyarakat masihmenilai museum kurang menarik untuk dikunjungi karena memiliki stereotype yangmengatakan bahwa museum terkesan kuno. Sebagai upaya menggugah minatmasyarakat untuk mengunjungi museum, perlu diterapkan desain museum yangmenarik perhatian, sehingga banyak yang mengunjungi museum. Arsitektur Ikoniksebagai pendekatan karya arsitektur penanda tempat dan waktu memiliki ciriciri sebagai bangunan yang layak untuk dijadikan Ikon dari suatu tempat ataudaerah. Penerapan pada perancangan museum Bojonegoro ini dengan penerapankekhasan yang terjadi dari masing-masing masa. Karakteristik ini menggunakanperjalanan sebuah Kabupaten Bojonegoro menjadi sebuah daerah yang memilikijati dirinya dengan penerapan nilai-nilai bangunan, sosial, dan budaya.Kata Kunci : Perancangan, Museum, Ikonik, Sejarah, Budaya, Bojonegorovidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ABSTRACTMUSEUM DESIGN IN BOJONEGORO DISTRICT WITH ICONICARCHITECTURE APPROACHBojonegoro Regency is one of the districts in East Java Province which islocated on the westernmost side which is rich in natural resources as well as itshistory and culture. Based on Law (UU) No. 11/2010 on Cultural Heritage, the stateis responsible for regulating the protection, development, and utilization of culturalheritage, cultural heritage in the form of objects, buildings, buildings, sites, andareas. managed by the Government and Local Government. The existence of amuseum for an area is very important. The civilization of a nation can be seenthrough the museum it has. People still consider museums to be less attractive tovisit because they have a stereotype that says museums seem ancient. In an effortto arouse public interest in visiting museums, it is necessary to apply a museumdesign that attracts attention, so that many visit the museum. Iconic architecture asan approach to architectural works of place and time markers has characteristics asa building worthy of being an icon of a place or region. The application in the designof the Bojonegoro museum is the application of the uniqueness that occurs fromeach period. This characteristic uses the journey of a Bojonegoro Regency into anarea that has its identity by applying building, social, and cultural values.Keywords: Design, Museum, Iconic, History, Culture, Bojonegoroviidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL . iPERNYATAAN KEASLIAN. iiLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING . iiiPENGESAHAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR . ivLEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI. vABSTRAK . viDAFTAR ISI . viiiDAFTAR GAMBAR . xDAFTAR TABEL . xiBAB I PENDAHULUAN . 11.1.Latar Belakang . 11.2.Rumusan Masalah Dan Tujuan Perancangan . 31.3.Batasan Perancangan . 3BAB II TINJAUAN OBJEK & LOKASI PERANCANGAN . 42.1.1.Definisi Museum. 42.1.2.Aktivitas dan Fasilitas . 52.2.1.Gambaran Umum Tapak . 10BAB III PENDEKATAN (TEMA) & KONSEP PERANCANGAN . 133.1.Pendekatan (Tema) Rancangan . 13Arsitektur Ikonik . 13Pendekatan Islami . 143.2.Konsep Rancangan . 15BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . 174.1.Rancangan Arsitektur . 17Penataan Tapak . 17viiidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Aspek Aksesbilitas dan Sirkulasi . 20Aspek Bentuk . 20Aspek Interior. 214.2.Rancangan Struktural . 234.3.Rancangan Utilitas . 244.3.1Air Bersih . 244.3.2Air Kotor . 254.3.3Pemadam Kebakaran . 26BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 285.1.Kesimpulan . 28DAFTAR PUSTAKA . 29ixdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Tapak Lokasi Perancangan. 10Gambar 2.2 Bentuk dan ukuran site . 11Gambar 2.3 Kondisi tapak. 11Gambar 3.1 Skema Konsep Perancangan Connecting History . 16Gambar 4.1 Layout Plan Museum . 17Gambar 4.2 View dari luar tapak . 18Gambar 4.3 Area transisi. 18Gambar 4.4 Pendapa . 19Gambar 4.5 Bangunan Utama Museum . 19Gambar 4.6 Bangunan Utama Museum . 20Gambar 4.7 Sirkulasi dalam tapak . 20Gambar 4.8 Bentukan ikonik Museum . 21Gambar 4.9 Lorong waktu Museum . 22Gambar 4.10 Nuansa Interior lantai 1 Museum . 22Gambar 4.11 Nuansa Interior lantai 3 Museum . 23Gambar 4.12 Fondasi Strouss . 23Gambar 4.13 Struktur bangunan . 24Gambar 4.14 Struktur rangka atap spaceframe . 24Gambar 4.15 Utilitas air bersih . 25Gambar 4.16 Utilitas air kotor . 25Gambar 4.17 Alur Utilitas Pemadam Kebakaran . 26Gambar 4.18 Titik Springkle pada Museum . 26Gambar 4.19 Poster Perancangan Museum . 27xdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TABELTabel 2.1 Analisis fungsi dan aktivitas . 6Tabel 2.2 Tabel Pemrograman Ruang . 7xidigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangKabupaten Bojonegoro merupakan salah satu wilayah Provinsi JawaTimur yang terletak di ujung paling barat dan kaya akan sumber daya alamserta sejarah dan budayanya. Banyak ditemukan benda-benda pusaka zamankerajaan dan fosil purba di Kabupaten Bojonegoro (Adarma, 2019). Sebaranfosil ditemukan hampir di semua wilayah. Mulai dari ujung paling baratberbatasan dengan Kabupaten Ngawi, Blora, dan Provinsi Jawa Tengah,perbatasan selatan dengan Nganjuk dan Madiun, kawasan timur berbatasandengan Kabupaten Lamongan dan kawasan utara berbatasan denganKabupaten Tuban. (Adarma, 2019).Selain ditemukannya fosil purba, juga ditemukan situs kerajaanberupa temuan batu bata kuno di area situs Mlawatan atau Wotanngare.Situs ini dipercaya masyarakat Bojonegoro sebagai wilayah KerajaanMalawapati dan sebagai petilasan Prabu Angling Dharma (Priswanto,2013). Situs Wotanngare terletak di Dukuh Tawing, Desa Wotanngare,Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Situs Wotanngare merupakanpeninggalan peradaban dari zaman Hindu dan Budha di wilayahBojonegoro. Pusat Arkeologi Yogyakarta melakukan penelitian arkeologidi situs Wotanngare yang didasarkan pada artefak sebagai pemukiman,seperti pot bunga berornamen dan ujung koin Kerajaan Maya Pasit dari abadke-14 hingga abad ke-15 Masehi. (Priswanto, 2013).Dalam kebudayaan Wayang Thengul, Kesenian Sandur Bojonegoro,serta Suku Samin ditetapkan sebagai bentuk Warisan Budaya Tak Benda(WBTB, oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikandan Kebudayaan Indonesia. Kabupaten Bojonegoro juga mempunyaisembilan motif batik yang menjadi ciri khas dengan representasi dari hasilpotensi alam dan budaya yang ada di daerah Kabupaten Bojonegoro.Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2010 tentangCagar Budaya, negara bertanggung jawab mengatur perlindungan,pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya, cagar budaya yang berupa1digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

benda, bangunan, bangunan, situs, dan kawasan. dikelola oleh Pemerintahdan Pemerintah Daerah. Didalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun2015 Tentang Museum, Segala hasil karya bangsa Indonesia dulu, sekarang,dan yang akan datang dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagaikarya cagar budaya masa lalu, Cagar Budaya dan Cagar Budaya NonBudaya perlu dijaga karena mengandung nilai-nilai penting bagi umatmanusia, seperti sejarah, estetika, ilmu pengetahuan, etnologi, dan keunikanyang diwujudkan dalam bentuk Benda Cagar Budaya, Bangunan Warisan.Budaya, dan / atau Cagar Budaya dan Struktur Cagar Non-Budaya.Keberadaan museum untuk suatu daerah sangatlah penting.Peradaban suatu bangsa dapat dilihat melalui museum yang dimilikinya.Ketika orang asing datang ke suatu daerah, dia tidak perlu menjelajahiseluruh daerah itu untuk mengenal dan melihat budaya atau sejarahnya(Suratmin, 2000). Berdasarkan observasi di lapangan, belum adanyamuseum pengelolaan untuk menampung benda-benda koleksi temuan danmemamerkan kekayaan akan sejarah dan budaya Kabupaten Bojonegoro.Terdapat 2 museum swasta yang dikelola masyarakat di Bojonegoro, yakniMuseum 13 dan Museum Rajekwesi. Namun, kondisi museum saat inisederhana berisi ruang pameran dan ruang bengkel konservasi untuk fosildikarenakan tidak adanya cukup ruang pada museum.Masyarakat masih menilai museum kurang menarik untukdikunjungi karena memiliki stereotype yang mengatakan bahwa museumterkesan kuno (Astari, 2019). Keberadaan museum terkadang malah tidakdisadari oleh sebagian besar orang (Nurohmah, 2015). Sebagai upayamenggugah minat masyarakat untuk mengunjungi museum, perluditerapkan desain museum yang menarik perhatian, sehingga banyak yangmengunjungi museum.Berdasarkan latar belakang tersebut judul seminar tugas akhir iniadalah “Perancangan Museum Di Kabupaten Bojonegoro DenganPendekatan Arsitektur Ikonik”.2digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1.2. Rumusan Masalah Dan Tujuan PerancanganRumusan masalah pada studi perancangan museum adalahBagaimana merancang Museum di Kabupaten Bojonegoro denganpendekatan Arsitektur Ikonik?.Adapun tujuan dari studi perancangan museum adalah untukmenghasilkan rancangan Museum di Kabupaten Bojonegoro denganpendekatan desain Arsitektur Ikonik1.3. Batasan PerancanganBatasan yang melingkupi perancangan Museum di KabupatenBojonegoro antara lain :1. Lokasi tapak berada di Kabupaten Bojonegoro.2. Kepemilikan museum adalah milik Pemerintah Daerah Kabupaten.3. Perancangan ini merupakan satu kawasan museum dengan fungsiprimer tempat ruang pameran benda bersejarah dan kebudayaan,fungsi sekunder wisata edukasi, serta fasilitas penunjang.4. Museum ini sebagai pusat sejarah dan kebudayaan dan wisataedukasi kepada masyarakat serta dapat menjadi sebuah ikonBojonegoro.5. Perancangan ini menggunakan pendekatan arsitektur ikonik.3digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IITINJAUAN OBJEK & LOKASI PERANCANGAN2.1. Tinjauan Objek2.1.1. Definisi MuseumMuseum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),menyebutkan bangunan yang digunakan untuk pameran benda cagarbudaya, seni, dan ilmu pengetahuan; tempat menyimpan barang-barangkuno. Menurut International Council of Museum (ICOM) dalamPedoman Pembangunan Museum, museum adalah lembaga permanen,melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, danmemamerkan koleksi artefak untuk keperluan belajar dan rekreasi.Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1995,museum mempunyai tugas menyimpan, merawat, mengamankan, danmemanfaatkan koleksi benda cagar budaya. Museum memiliki duafungsi yaitu :1. Sebagai tempat pelestarianKegiatan terkait konservasi adalah sebagai berikut:a. Sebuah Penyimpanan, yang meliputi pengumpulanbenda koleksi, pencatatan koleksi, penomoran danpengorganisasian koleksi.b. Pemeliharaan, yang meliputi kegiatan mencegah danmengatasi kerusakan koleksi.c. Keamanan, yang meliputi kegiatan perlindungan untukmelindungi koleksi dari gangguan atau kerusakan faktoralam dan aktivitas manusia.2. Sebagai sumber informasiMuseum melaksanakan kegiatan pemanfaatan melalui penelitiandan presentasi.a. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan budaya,ilmu pengetahuan dan teknologi.4digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

b. Penyajiannya harus tetap memperhatikan semua aspekpelestarian dan pemeliharaan benda yang dikoleksi.2.1.2. Aktivitas dan Fasilitas1. Fungsi PrimerSebagai tempat untuk memperkenalkan sejarah dan budaya.Fasilitas yang disediakan untuk memperkenalkan sejarah danbudaya yaitu :a. Pameran koleksi museumb. Perpustakaan catatan sejarah dan budayac. Pusat riset dan pengembangan sejarah dan budayad. Penayangan sejarah dan budayae. Ruang pelatihan kepurbaan/arkeologi2. Fungsi SekunderSebagai tempat rekreasi/wisata sejarah dan budaya. Fungsisekunder merupakan fungsi yang dikategorikan sebagai penunjangdari fungsi primer, antara lain:a. Kegiatan ruang terbuka hijau, yaitu kegiatan mempelajarisejarah dan budaya di ruang terbuka.b. Kegiatan wisata tradisional, yaitu kegiatan untuk wisatatradisional.3. Fungsi Penunjanga. Kegiatan pengelolaan, yaitu kegiatan yang meliputi:1) Kegiatan administrasi,2) Pengawasan keamanan,3) Pengembangan inovasi dan edukasi sejarah dan budaya,4) Pemeliharaan aset koleksi,5) Pengisian kegiatan komunitas.b. Kegiatan pelayanan, yaitu kegiatan yang berfungsi melayanikebutuhan pengunjung. Kegiatan tersebut menyediakan fasilitasyang meliputi :5digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1) Sentra/wisata kuliner makanan dan minuman khas,2) Pusat oleh-oleh untuk penyediaan oleh-oleh khas daerah,3) Musholla sebagai tempat ibadah,4) Pos keamanan untuk menjaga keamanan pusat wisata,5) Toilet,6) ATM.Analisis aktivitas untuk mengetahui kemungkinan aktivitaspengguna museum Bojonegoro. Besar persentase ditentukanberdasarkan jumlah pengunjung dan aktivitas di dalamnya yangdidapatkan dari hasil analisis studi literatur dan studi kasus. analisisfungsi dan aktivitas dapat dilihat pada tabel 2.1.Tabel 2.1 Analisis fungsi dan aktivitasKlasifikasifungsiFungsi PrimerFungsiSekunderJenis aktivitaso Membelitiketmasuko Melihatkoleksimuseumo MenggaliInformasi sejarahdanbudayaBojonegoroo Menelitisejarahdan budaya daeraho Membacadanberdiskusio Menontonfilmtentang sejarah danbudayao Pelatihan tentangarkeologio Kegiatanadministrasipengelolao Belajar sejarah danbudaya di ruangluarNama RuangoooooooooTempat TiketArea pameranR. InformasiR. VisualR. LabPerpustakaanR. ArsipR. KuratorR. Stafo Ruang Hijauo Warungtradisionalo Sekretariat6digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

FungsiPenunjango Wisata tradisional o Pos jagaatau masa laluo Pengelolaanadministrasipengelolao Menjaga keamanano Pengisian acarao Auditoriumo Akomodasi makan o Cafe/kantinminumo Pusat oleh-oleho Penjualan oleh-oleh o Mushollao Shalato Toileto MCKo ATMo PenarikanuangtunaiSumber : Analisis penulis, 2020Berdasarkan hasil analisa fungsi dan aktivitas dapatdilakukan pemrograman ruang untuk menghasilkan total besaranruang yang diperlukan dalam merancang museum ini. Tabel ruangdapat dilihat pada tabel 2.2.Tabel 2.2 Tabel Pemrograman RuangArea MuseumNo.1234567Nama RuangRuang InformasiLoket karcis masukLobbyToiletR. Pamer TetapR. Pamer Temporer StudiR. Audio VisualGudang peralatanR. Kontrol8 AuditoriumR. KontrolGudang Perlatan9 PerpustakaanR. BacaR. BukuR. AdministrasiStandar2 m²/orang3 m²40 m²2 m²/orang2 0625300661004040207digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

R. FotokopiJumlahSirkulasi 20%Jumlah TotalTSS2019913982389Servis MuseumNo.12356789101112Nama RuangToiletMusholaT. wudhuGudangGudang peralatan OBRuang KeamananRuang GensetRuang PanelRuang Pompa AirRuang AHUT. SampahJumlahSirkulasi 40%Jumlah TotalStandar3 m²1 m²/orang20 m²9 m²16m²/unit30 m²9 m²16 2)1250820993230916419980279Teknis MuseumNo.12345678Nama RuangStandarLoading Dock18 m²/TrukRuang Kurator8 m²/orangRuang Konservasi8 m²/orangRuang Laboratorium8 m²/orangRuang Preparasi8 m²/orangPenyimpanan & KoleksiToilet3 m²Gudang Bahan dan alatJumlahSirkulasi 20%Jumlah TotalFoodcourt & Nama RuangRuang MakanKasirDapurToiletGudang kering basahSumberDARDARDARDARDARStandar2 m²/orang2 m²/orang3 2158digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ulasi 20%Jumlah TotalNama Ruang2 m²/orangDARStandar2 udiStudiDARDARDARLobbyRuang TamuRuang Kepala museum6 m²/orangRuang Rapat2 m²/orangRuang Kepala Sub. Bag TU8 m²/orangRuang Tata Usaha8 m²/orangRuang Seksi Pelindungan8 m²/orangRuang Pengembangan8 m²/orangRuang Seksi Pemanfaatan8 m²/orangRuang Staff KemananRuang Staff OBPantriToilet3 m²GudangJumlahSirkulasi 20%Jumlah TotalPengelolaNo.Nama Ruang1 Parkir Mobil2 Parkir Motor3 Parkir BusJumlahSirkulasi 40%Jumlah TotalStandar12,5 m²2 m²60 m²Jumlah Kebutuhan LahanKeterangan :Studi : Survei pribadiAS : Architecture StandartDAR : Data ArsitekMEE : Mechanical and Electrical EngineeringPPM : Pedoman Pembukuan MuseumTSS : Time Saver 3365127853879digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2.2. Penjelasan Lokasi Rancangan2.2.1. Gambaran Umum TapakMuseum dalam Rencana Struktur Ruang Wilayah KabupatenBojonegoro termasuk dalam Pusat Kegiatan Wilayah. Pusat KegiatanWilayah atau PKW adalah kawasan yang berfungsi untuk melayanikegiatan skala provinsi atau beberapa Kabupaten/Kota. PKWsebagaimana dimaksud berada di wilayah Perkotaan Bojonegoro.Lokasi tapak terpilih terletak di Jl. Veteran, Desa Sukorejo, KecamatanBojonegoro, Kabupaten Bojonegoro dengan batasan wilayah :Sisi Utara : Berbatasan dengan areal persawahan warga.Sisi Timur : Berbatasan dengan areal persawahan warga.Sisi Selatan : Berbatasan dengan Wahana Wisata Gofun.Sisi Barat : Berbatasan dengan Jl. Veteran.Gambar 2.1 Tapak Lokasi PerancanganSumber : Open Street Map dan analisis penulis, 2019Pencapaian utama menuju tapak yakni melalui Jl. Veteran,tapak dapat diakses melalui arah utara maupun dari arah selatan. Aksestransportasi umum dengan cara menuju terminal Bojonegoro, karenasite terletak di dekat terminal tersebut. Tapak dapat dijangkau denganberbagai alat transportasi seperti : motor, mobil dan bus. Dengan keretadapat di akses melalui stasiun Bojonegoro yang berjarak 1 km daritapak. Volume kendaraan pada sekitar tapak terbilang cukup tinggi.10digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Tapak merupakan lahan kosong persawahan warga yang berada diJl. Veteran, Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, KabupatenBojonegoro dengan total luasan tapak yang dipergunakan adalah 1 Ha.Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar 70% dengan menambahRuang Terbuka Hijau (RTH) 30% (tiga puluh persen).Gambar 2.2 Bentuk dan ukuran siteSumber : Analisis penulis, 2019Kondisi eksisting tapak berupa persawahan, kondisi eksistingpada tapak dapat dilihat dalam gambar 2.3.Gambar 2.3 Kondisi tapakSumber : Analisis penulis, 2019Dalam hal ini difokuskan dalam kondisi fisik untuk mengetahuibesar potensi yang ada pada tapak.1. Tapak dekat dengan jalur lintas kota/kabupaten.2. Berada pada pusat kota.11digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3. Akses menuju tapak dapat di jangkau berbagai transportasi.4. Dekat dengan Wisata Gofun.12digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IIIPENDEKATAN (TEMA) & KONSEP PERANCANGAN3.1. Pendekatan (Tema) RancanganArsitektur IkonikArsitektur ikonik adalah arsitektur atau bangunan yang dapatdijadikan penanda tempat di lingkungan sekitar ataupun karya arsitekturyang menjadi tanda waktu atau era tertentu (Pawitro, 2012). Ciri-ciriarsitektur ikonik adalah letak bangunan yang strategis dengan skalabangunan yang relatif besar dan megah sehingga mudah dilihat dandikenali serta diingat; pemilihan bentuk yang lebih menarik sehinggadapat dijadikan tanda atau ikon dari lingkungan sekitarnya; sertamemiliki unsur kekokohan bangunan yang tinggi sehingga berumurpanjang (Pawitro, 2012).Pada pendekatan desain Ikonik pencarian bentuk tiga dimensionalsecara pragmatis dan dapat memenuhi selera yang membuat pada suatudaerah atau kawasan tertentu. Bentukan tiga dimensional ini biasanyaakan hadir secara terus-menerus dalam kurun atau rentang waktu yangsangat lama dan tidak jarang hadir pula di berbagai daerah dan bahkansangat berjauhan (Pawitro, 2012). Pada pendekatan desain ikonik iniakrab berhadapan dengan suatu metode yang ‘baru’ dalam halpenciptaan bentuk.Arsitektur Ikonik sebagai karya arsitektur penanda tempat danwaktu memiliki ciri-ciri sebagai bangunan yang layak untuk dijadikanIkon dari suatu tempat atau daerah. Maka Arsitektur Ikonik memilikiciri-ciri yaitu:a.Lokasi dan TempatDibangun suatu bangunan yang bersifat ikonik haruslahstrategis, sehingga mudah dikenali dan dilihat secara visual.b.Bentuk BangunanAtraktif atau bentuk menarik sehingga dapat dengan mudahdijadikan Ikon dari daerah atau lingkungan sekitar.13digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

c.Bangunan yang besar/megahSkala bangunan yang relatif besar nan megah sehingga mudahuntuk dikenali dan dilihat oleh lingkungan sekitar bangunantersebut.Pendekatan IslamiLandasan dari perancangan museum ini adalah ayat Al-Qurandari Surat Al-Hasyr Ayat 18 yang berbunyi :Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allahdan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnyauntuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh,Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan [QS. Al-Hasyr [59]: 18).Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa sejarah pada masa laludapat menjadi pelajaran baik di hari esok. Belajar dari pengalamansejarah dapat menginspirasi dan memotivasi seseorang untuk berbuatlebih baik dari manusia sebelumnya dan kejadian sebelumnya. Halterpenting dalam pemahaman peristiwa pada masa lalu, dapatmenggugah kesadaran akan sejarah. Bentuk pengalaman dari belajarsejarah dan budaya terhadap situasi dalam peristiwa sosial, politik,ekonomi, kebudayaan dari masa ke masa.Landasan pada Surat Al-‘Asr Ayat 1-3 yang berbunyi :Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalamkerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal14digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

saleh dan menasihati supaya menaati kebenaran dan menasihati supayamenetapi kesabaran. [QS. Al-Asr [103] : 1-3).Dalam surat ini menjelaskan bahwa seluruh manusia beradadalam kerugian, kerugian karena waktu terus berjalan namun manusiaterjebak dalam keterbatasan waktu ini menuju kebinasaan. kecualimereka yang menghabiskan waktunya untuk 3 perkara, yaitu merekayang berima, berbuat amal kebajikan kemudian mereka berdakwah ditengah manusia untuk mengajak manusia kepada kebajikan danmenasihati dalam kebenaran serta mereka sabar dalam jalan ini.Melalui media museum dalam mempelajari dan memahamisejarah yang berlangsung di masa lalu, setidaknya dapat menjadikanpribadi yang lebih bijaksana dalam bersikap dan berperilaku dalamhidup, memiliki kehidupan yang lebih bermakna, baik dimasa saat inidan di masa yang akan mendatang. Sungguh Allah Maha Mengetahuiapa yang kamu kerjakan.3.2. Konsep RancanganPeradaban di wilayah Bojonegoro yang sudah ada semenjak zamanpurba, kerajaan dan hingga masa modern saat ini menjadi sebuah kekayaanakan sejarah yang tak ternilai. Konsep “Connecting History” denganpendekatan arsitektur ikonik merupakan sebuah konsep yang menghadirkanperjalanan sejarah ini dalam sebuah konsep perancangan.Konsep perancangan ini diperoleh dari setiap masa sejarah denganmengambil nilai ikonik bangunan yang merupakan pertanda suatu zaman,sosial masyarakat dan kebudayaan pada masanya. Dari aspek tersebutdiperoleh beberapa poin penting yang akan digunakan sebagai dasarperancangan, yaitu :1)2)3)4)Khas/IkonAbadi/AsetBerdasarkan urutan kronologis waktu.Dimensi waktu yaitu masa lampau, masa kini dan masa yangakan datang15digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.

1.3. Batasan Perancangan Batasan yang melingkupi perancangan Museum di Kabupaten Bojonegoro antara lain : 1. Lokasi tapak berada di Kabupaten Bojonegoro. 2. Kepemilikan museum adalah milik Pemerintah Daerah Kabupaten. Perancangan ini merupakan satu kawasan museum dengan fungsi fungsi sekunder wisata edukasi, serta fasilitas penunjang. 4.

Related Documents:

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) D-55 Abstrak—Kabupaten Bojonegoro dikenal sebagai lum-bung padi di Jawa Timur. Sebanyak 33,31% lahan Bojonegoro

Seamus Heaney HomePlace, Ireland Liu Hai Su Art Museum, China Southend Museums Service, UK Cornwall Regimental Museum, UK Helston Museum, UK Worthing Museum & Art Gallery, UK Ringve Music Museum, Norway Contents The Lapworth Museum Redevelopment Project - page 4

Peta Risiko Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Kendal.40 Gambar 10. Peta Risiko Bencana Cuaca Ekstrim di Kabupaten Kendal.41 Gambar 11. . bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal sebagai perangkat daerah yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Kabupaten Kendal.

Kabupaten Tana Toraja dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membuat strate-gi pengembangan pariwisata kabupaten tana toraja yang tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwsata Daerah (RIPPDA) Kabupaten Tana Toraja tahun 2011-2016. Adapun capaian utama pengembangan pariwisata d Kabupaten Tana Toraja seperti

SEKOLAH/DAERAH pada saat lomba praktek akuntansi manual, praktek komputer akuntansi dan teori. 7. Peserta mengenakan pakaian bebas rapi (Profesional) pada saat presentasi. 8. Peserta tidak diperkenankan membawa buku, catatan dan alat komunikasi dalam bentuk apapun pada saat lomba berlangsung. 9.

Perancangan . buku cerita bergambar. legenda . Poso Lasaeo dan Rumongi ini, memiliki beberapa tahap perancangan yang harus dilakukan yaitu, 1) Perancangan alur cerita meliputi pembuatan naskah, penentuan teks dan gambar yang akan digunakan. Selanjutnya 2) Tahap sketsa, proses pengambaran awal karakter dan . setting . tempat.

A. Pengertian Rancang Bangun 1. Rancang Perancangan merupakan salah satu hal yang penting dalam membuat program. Adapun tujuan dari perancangan ialah untuk memberi gambaran yang jelas lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik yang terlibat. Perancangan harus berguna dan mudah dipahami sehingga mudah digunakan.

Walaupun anatomi tulang belakang diketahui dengan baik, menemukan penyebab nyeri pinggang bawah menjadi masalah yang cukup serius bagi orang-orang klinis. Stephen Pheasant dalam Defriyan (2011), menggambarkan prosentase distribusi cedera terjadi pada bagian tubuh akibat Lifting dan Handling LBP merupakan efek umum dari Manual Material Handling (MMH). Pekerja berusahauntuk mempertahankan .