Analisa Korosi Erosi Pada Baja Karbon Rendah Dan Baja Karbon Sedang .

1y ago
15 Views
2 Downloads
876.40 KB
10 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Grant Gall
Transcription

Analisa Korosi Erosi Pada Baja Karbon Rendah dan Baja Karbon Sedang AkibatAliran Air LautA.P Bayuseno, Erizal Dwi HandokoJurusan Teknik MesinUniversitas DiponegoroJl. Prof. Soedharto, SH, Kampus Undip Tembalang, SemarangE-mail: rizal handoko@yahoo.comABSTRAKKebutuhan akan sistem perpipaan cenderung semakin meningkat sebagai media transportasipemindahan fluida. Dalam sistem perpipaan ini kebanyakan jenis bahan pipa yang digunakan adalah jenislogam. Namun pada logam rentan terkena korosi yang dapat menyebabkan kegagalan atau kerusakan sistemperpipaan, salah satunya adalah korosi erosi. Korosi erosi merupakan jenis korosi akibat proses mekanik melaluipergerakan relatif antara aliran gas atau cairan korosif dengan logam. Dalam tugas akhir ini dimaksudkan untukmemahami fenomena korosi erosi secara teoritis dalam material baja karbon rendah dan baja karbon sedangakibat aliran air laut dengan menggunakan alat uji korosi erosi. Prinsip kerja alat uji ini adalah mengalirkanfluida agar mendapatkan gesekan dengan material uji. Kondisi korosif dapat dihasilkan dari fluida yangdigunakan dalam pengujian. Analisa SEM dan EDS dimaksudkan untuk mengamati perubahan strukur kimiaspesimen uji setelah terjadi korosi erosi pada proses pengujian. Dari hasil yang diperoleh dari pengujian korosierosi yang dilakukan, baja karbon sedang lebih lama terjadi korosi erosi dibandingkan dengan baja karbonrendah. Ini dapat dilihat dari hasil perhitungan laju korosi. Dari pengujian kekerasan dapat dilihat bahwa baikbaja karbon rendah maupun baja karbon sedang mengalami penurunan nilai kekerasan pada daerah yangterkorosi. Untuk gambar daerah yang terkorosi dapat terlihat pada hasil SEM EDS.Kata Kunci: Korosi erosi, Baja karbon rendah, Baja karbon sedang, SEM EDSI. PendahuluanKebutuhanakansistemperpipaanjika di bandingkan dengan unsur unsur lain, karenacenderung semakin meningkat sebagai medialogam mudah terkorosi jika berinteraksi dengantransportasi pemindahan fluida. Sistem perpipaanlingkungan.ini dianggap memiliki tingkat integritas yang tinggiMorgan (1995) menunjukkan sebuah faktaserta lebih efektif dan efisien dibanding sistemyang didasarkan pada data yang dikeluarkan olehtransportasi lain. Dalam sistem perpipaan iniThe European Gas Pipeline Incident Group, bahwakebanyakan jenis bahan pipa yang digunakantingkat kegagalan sistem perpipaan yang terjadi diadalah jenis logam. Logam merupakan penghantarseluruh wilayah Eropa saja, adalah sebesar 0.575panas dan listrik yang sangat baik, logam memilikiper 1000 km per tahun. Data tersebut didapatsifat ulet, logam memiliki ketahanan aus yang baik.berdasarkan pengalaman serta hasil pengujian yangNamun logam juga mempunyai banyak kelemahantelah dilakukan pada pada onshore natural gas-

pipeline dengan panjang lebih dari 1.47x106 kmdiharapkan dari penelitian ini adalah analisisper tahun. Dalam penelitan lain yang dilakukantentang laju korosi pada baja karbon padaoleh Restrepo, et.al (2008), diketahui bahwa korosilingkungan air laut,merupakan penyebab terbesar terjadinya kegagalanakibat korosi dan penurunan nilai kekerasanpada pipa yang diikuti dengan kecelakaan yangmaterial akibat korosi tersebut.melibatkan cairan berbahaya di Amerika Serikat.II. Dasar Teorimengetahui struktur mikroTercatat kegagalan tertinggi disebabkan olehDefinisi dari korosi adalah perusakan atauexternal corrosion dengan 119 kejadian dan disusulpenurunan mutu dari material akibat bereaksioleh internal corrosion dengan 94 kejadian.dengan lingkungan [1], dalam hal ini adalahKorosi erosi merupakan jenis korosi akibatinteraksi secara kimiawi. Sedangkan penurunanproses mekanik melalui pergerakan relatif antaramutu yang diakibatkan interaksi secara fisik bukanaliran gas atau cairan korosif dengan logam. Bagiandisebut korosi, namun biasa dikenal sebagai erosiyang kasar dan tajam yang akan mudah terserangdan keausan. Keausan umumnya didefinisikankorosi dan bila ada gesekan akan menimbulkansebagai kehilangan material secara progresif atauabrasi lebih berat lagi.pemindahanKegagalan pada sistemsejumlahmaterialdarisuatuperpipaan dapat menyebabkan berbagai dampakpermukaan sebagai suatu hasil pergerakan relatifyang sangat serius. Bila sistem perpipaan tersebutantara permukaan tersebut dan permukaan lainnya.merupakan jalur penghubung untuk fluida yangKeausan telah menjadi perhatian praktis sejakberbahaya, maka dampak utama yang ditimbulkanlama, tetapi hingga beberapa saat lamanya masihakan sangat mengancam kehidupan manusia danbelum mendapatkan penjelasan ilmiah yang besarekosistem sekitar pada daerah dimana sistemsebagaimana halnya pada mekanisme kerusakanperpipaan tersebut melintas.akibat pembebanan tarik, impak, puntir atauSelanjutnyakorosierosidapatjugafatigue. Hal ini disebabkan masih lebih mudahdisebabkan karena impingment corrosion. Yaituuntuk mengganti komponen/part suatu sistemakibat fluida sangat deras dan dapat mengikis filmdibandingkan melakukan disain komponen denganpelindung pada logam yang mengakibatkan logamketahanan/umur pakai (life) yang lama.korosi.Pembahasan mekanisme keausan pada materialDari permasalahan diatas maka dilakukanberhubungan erat dengan gesekan (friction) danpenelitian korosi erosi dengan menggunakan alatpelumasan (lubrication). Ketiga subyek ini yanguji korosi erosi. Pada penelitian ini material bendadikenal dengan nama ilmu Tribologi. Keausanuji yang digunakan adalah baja karbon berbentukbukan merupakan sifat dasar material, melainkanring dangan diameter dalam 0,5 inchi (1,27 cm) danrespons material terhadap sistem luar (kontakketebalan 0,17 inchi (0,45 cm). Untuk mengetahuipermukaan). Material apapun dapat mengalamifenomena korosi air laut pada benda uji, adakeausan disebabkan mekanisme yang beragam.beberapa parameter yang harus diperhatikan. Haltersebutdapatdiketahuidenganmelakukanpengujian terhadap benda uji. Untuk mengetahuikekuatan, dan ketahanan baja karbon terhadapkorosi air laut, dilakukan pengujian metalografi dankekerasan.Berdasarkan hal tersebut, hasil yangKorosi erosi merupakan jenis korosi yangmenggunakan proses mekanik melalui pergerakanrelatif antara aliran gas atau cairan korosif denganlogam. Dalam hal ini perusakan karena erosi dankorosi saling mendukung. Logam yang telahterkenaerosiakibatterjadikeausandan

menimbulkan bagian-bagian yang tajam dan kasar.dalam lapisan-lapisan, atau lamina-lamina denganBagian-bagian inilah yang mudah terserang korosisatu lapisan meluncur secara lancar . Dalam alirandan bila ada gesekan akan menimbulkan abrasilaminar ini viskositas berfungsi untuk meredamlebih berat lagi dan seterusnya. Korosi erosi dapatkecendrungan terjadinya gerakan relatif antarajuga disebabkan karena impingment corrosion,lapisan.yaitu akibat fluida sangat deras dan dapat mengikisAliranturbulenyaitualirandimanafilm pelindung pada logam yang mengakibatkanpergerakan dari partikel ā€“ partikel fluida sangatkorosi pada logam [2].tidak menentu karena mengalami percampuransertaLaju korosi dapat dirumuskan sebagaiberikut [1]:š‘šš‘š‘¦ 534 ngakibatkan saling tukar momentum dari satubagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skalayang besar. Dalam keadaan aliran turbulen makaturbulensi yang terjadi membangkitkan tegangandimana:geser yang merata diseluruh fluida sehinggaW kehilangan berat (mg)D densitas logam ( gram/cm3)A luas permukaan (in2)t lama waktu percobaan (jam)mpy mils penetration per yearmenghasilkan kerugian ā€“ kerugian aliran.Berdasarkan nilai bilangan Reynold (Re)juga dapat ditentukan jenis aliran fluida. Untukaliran fluida di dalam pipa dengan bilanganReynold kurang dari 2300 dikategorikan sebagaialiran laminar. Sedangkan aliran turbulen memilikibilangan Reynold yang lebih besar dari 2300 [15].Perbandingan tingkat klasifikasi laju korosi dapatdilihat pada tabel 2.3Tabel 2.3 perbandingan tingkat klasifikasi lajukorosi dengan tingkat ekspresi secara metrik [1]Fluida, setelah mengalir masuk ke dalampipa akan membentuk lapis batas dan tebalnya akanbertambah besar sepanjang pipa. Pada suatu titiksepanjang garis tengah pipa, lapisan akan bertemudan membentuk daerah yang terbentuk penuh dimana kecepatannya tidak berubah setelah melintasititik tersebut. Jarak dari ujung masuk pipa ke titikBentukaliranviskosdiklasifikasikansebagai laminar atau turbulen berdasarkan strukturaliran. Dalam bentuk laminar, struktur aliranditandai dengan gerakan halus di laminae, ataulapisan. Sedangkan struktur aliran dalam bentukturbulen dicirikan dengan bentuk acak.Aliran laminar kadang-kadang dikenalsebagai aliran streamline. Pada aliran laminargerakan partikel cairan sangat teratur dengan semuapartikel bergerak dalam garis lurus sejajar dengandinding pipa. Aliran dengan fluida yang bergerakpertemuan lapis batas tersebut dinamakan panjangmasuk.Baja karbon menurut kadar karbonnya dapatdibedakan menjadi [17];1. Baja Karbon Rendah (low carbon steel)Baja karbon rendah memiliki kandungankarbonkurangdari0,30%danstrukturmikronya terdiri dari ferit dan perlit. Metodepenguatannya dengan Cold Working. Baja jenisini memiliki sifat lunak, ulet dan tangguh.Selain itu sifat mampu mesin (machinability)dan mampu las (weldibility) yang baik.

2. Baja Karbon Menengah (medium carbon steel )Membuat alat uji untuk pengujian erosi korosiBaja karbon menengah memiliki kandunganpada material. Proses pembuatannya dengankarbon antara 0,30% - 0,6%. Pada baja ini dapatmengunakan bantuan mesin bubut, mesin las,dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuangergajipanas austenitizing, quenching, dan tempering.pompa sentrifugal, pipa carbon steel, elbow,Baja ini banyak dipakai dalam kondisi hasildantempering sehingga struktur mikronya martensitpenampungan air laut.dan memiliki sifat lebih kuat dari baja karbonrendah.3. Baja Karbon Tinggi (high carbon steel)dan lain-lain. Alat ini terdiri daridrumplastiksebagaitempat4. Pembuatan material ujiMembuat material uji dengan cara memotongmaterial uji lalu membuat slot pada keduaBaja karbon tinggi memiliki kandunganujungnya agar dapat dipasang pada alat uji.karbon antara 0,6% - 1,4%. Baja ini adalahMaterial uji terbuat dari baja karbon denganpaling keras, paling kuat, paling getas di antaradimensi diamater dalam 0,5 inchi (1,27 cm)baja karbon lainnya serta tahan aus. Banyakketebalan 0,17 inchi (0,45 cm) dan panjangdipakai dalam kondisi hasil tempering sehingga0,78 inchi (2 cm)struktur mikronya martensit, pada baja dapatdinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuanpanas austenitizing, quenching, dan tempering.5. Pengujian material uji dengan alat uji erosikorosiPengujian ini dilakukan selama 100 jamdengan cara mengalirkan media korosi berupaIII.Metode PenelitianDalam bab ini akan diuraikan mengenaipengujian-pengujian yang dilakukan, Perencanaanalat uji korosi erosi, pembuatan material uji dariair laut di dalam pipa dan material uji untukmemperolehdatayangkemudianakandianalisa.6. Melakukan pengujian dan perhitungan.baja karbon ST 40 dan baja karbon ST 60,Bertujuanuntukmemperolehpengujian spectrometry, pengujian SEM EDS, danparameteryangtelahkekerasan material.dianalisis. Proses pengujian dimulai denganTahapan Penelitian:pembuatan benda uji untuk membedakan1. Penentuan juduldataditentukanpadauntukkelompok pengujian. Mterial uji yang dimaksudPenentuan judul dilakukan untuk menentukanadalah material uji yang digunakan untuktopik dan materi apa yang akan dibahas dalammengetahui karakteristik bahan dengan carapenelitian ini.melakukan:2. Studi literatura. Pengujian komposisi (spectrometry), untukStudi literatur dilakukan untuk mencari materimengetahui komposisi unsur kimia padadan teori yang berhubungan dengan penelitianspesimen baja karbon.ini dan memudahkan dalam menentukanb. Pengujian SEM EDS, uji SEM untukproses yang akan dilakukan selama penelitian.mengetahui ukuran lebar adanya fenomenaMateri yang dibutuhkan antara lain teoricorrision erosion dan uji EDS untukkorosi, teori baja karbon, uji mikrografi, ujimengetahuikekerasan material yang akan diuji.dalam pipa setelah terkena korosi.3. Pembuatan alat ujisenyawayangterkandung

c. Pengujian kekerasan, untuk mengetahui nilaibaja karbon rendah adalah baja yang memilikikekerasan material sebelum dan setelahkadarterkena korosi.material uji baja karbon ST 60 memiliki kandungand. Perhitungan laju korosi pada kedua materialuji.karbontersebut,DenganmakaData hasil dari pengujian spectrometry dandiklasifikasikanSEM EDS nFe sebesar 98,27% dan kandungan C sebesar0,5486%.7. Data dan analisis data.dibawahdiketahuinyamaterialsebagaikeduabaja ) karena baja karbon sedang adalah bajateoriyangyang memiliki kadar karbon dibawah antara 0,3%dasardiperoleh dari literatur.sampai 0,6%[17].8. Kesimpulan dan saranSelanjutnya material baja karbon ST 40 dapatMenyimpulkan hasil analisis tentang karakteristikdigolongkan sebagai AISI/SAE 1026 sedangkanbahan serta hasil analisis tentang penyebabmaterial baja karbon ST 60 dapat digolongkanpatahnya komponen kemudian memberikan saransebagai AISI/SAE 1055untuk pengembangan pada penelitian selanjutnya.IV. Analisis Data dan PembahasanData dan analisis disajikan berdasar urutansebagai berikut: hasil pengujian komposisi kimiadari baja karbon, data hasil analisis SEM EDSpada daerah yang terkena korosi, hasil ujikekerasan menggunakan micro vickers hardness,dan hasil laju erosi korosi.4.2 Data dan Hasil Uji Scanning ElectronMicroscopy (SEM) dan Energy DispersiveSpectrometry (EDS)4.2.1 Data dan Hasil Uji Scanning ElectronMicroscopy (SEM) Baja Karbon ST 404.1 Pengujian Komposisi KimiaTabel 4.1 Komposisi unsur pada material uji bajakarbon ST 40 dan ST 60Gambar 4.1 hasil SEM baja karbon ST 40perbesaran 1500x setelah proses korosi erosi 100jamGambar hasil SEM diatas adalah hasiltampilan dari baja karbon ST 40 yang terkenakorosi akibat aliran air laut. Setelah mengalamialiran media korosi air laut, terjadi perubahan dariBerdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahuitampilan. Dapat dilihat pada gambar 4.1 terdapatbahwa material uji baja ST 40 memiliki kandungangambar berwarna gelap, hal ini familiar disebutFe sebesar 98,23% dan kandungan C sebesarpitting corrosion atau korosi sumuran yang terjadi0,2667%.unsurpada batas butir. Efek dari media korosi air lautdapatjuga menyebabkan erosi korosi yang dapat abaja ST40diklasifikasikan sebagai baja karbon rendah karenapadagambar4.1.terjadinyakorosierosi

dipengaruhi oleh kecepatan aliran. Akan tetapiUntuk korosi erosi yang terjadi pada bajatidak merubah sifat mekanik dalam material.karbon sedang ini mengakibatkan perubahanSelain itu pada permukaan material yangpada sifat mekanik dalam material. Hal initerkorosi juga teroksidasi, hal ini diperjelas denganakan ditunjukan dalam pembahasan pengujianadanya perubahan komposisi kimia material dikekerasan pada sub bab berikutnya. Kontakbagian permukaan oleh faktor aliran air laut,dengan lingkungan ini akan menghasilkandimana terdapat unsur oksigen yang terkandungpembentukan lapisan pada permukaan denganpada material tersebut. Dalam kasus besi, ketikasifat yang berbeda dengan material induk. Haloksigen bereaksi dengan permukaan besi makaini diperjelas dengan pengujian kekerasan padaakan terjadi reaksi antara oksigen dan besi. Reaksidaerah yang terkorosi dengan daerah yangyangyaitutidak terkorosi. Pada daerah yang terkorosibesiterjadi penurunan nilai kekerasan yang i,denganlogamsignifikan. Selain itu pada pengujian EDS akanmembentuk karat besi [16].terlihat kandungan unsur apa saja yang ada4.2.2 Data dan Hasil Uji Scanning Electronpada permukaan logam yang terkorosi.Microscopy (SEM) Baja Karbon ST 604.2.3 Data dan Hasil Uji Energy DispersiveSpectrometry (EDS)4.2.3.1 Data dan Hasil Uji Energy DispersiveSpectrometry (EDS) Pada Baja Karbon ST 40Gambar 4.3 hasil SEM baja karbon ST 60perbesaran 1500 x setelah proses korosi erosi 100jamGambar 4.3 menunjukan hasil SEMbaja karbon perbesaran 1500 x yang terkenakorosi dengan media air laut. Baja karbonGambar 4.5 daerah penembakan EDS baja karbondengan kandunganST 40kalsifikasi bajaC 0,5486 % termasukkarbon medium.Setelahmengalami korosi dengan media air lautterdapat perubahan pada tampilan, adanyagambar berwarna gelap menunjukan daerahyang terkena korosi.sering disebut dengankorosi sumuran,sedangkan daerahyangterlihat terkikis sering disebut dengan korosierosi. Korosi erosi yang terjadi diakibatkanoleh kecepatan fluida air laut yang digunakan.Gambar 4.6 Data dan grafik hasil EDS baja karbonST 40Pada titik penembakan EDS dilakukanpada bagian yang terkorosi, pada daerah tersebut

tidak ditemukan kandungan karbon, berbeda pada4.3.1 Pengujian Kekerasan Baja Karbon ST 40saat di uji spektro yaitu memiliki kandunganSetelah korosikarbon sebesar 0,2667 %. Hal ini berpengaruh padanilai kekerasan material dimana unsur karbonberfungsi sebagai unsur pengeras dengan mencegahdislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice)atom besi.4.2.3.2 Data dan Hasil Uji Energy DispersiveSpectrometry (EDS) Pada Baja Karbon ST 60.Gambar 4.9 skema pengujian kekerasan bajakarbon ST 40 setelah proses korosi erosi 100 jamPengujian ini dilakukan pada satu garis dilima daerah baja karbon ST 40 tanpa perlakuan daridaerah sisi terkorosi dengan urutan dari permukaanmenuju bagian kanan. Jarak antara titik adalah0,10; 0,60; 1,10; 1,60; dan 2,10 dan lamapembebanannya 5 detik.Tabel 4.2 hasil pengujian kekerasan baja karbon ST40 setelah korosiGambar 4.7 daerah penembakan EDS baja karbonST 60Gambar 4.8 Data dan grafik hasil EDS baja karbonST 60Pada titik penembakan EDS kan pada material sebelumnya, padaGambar 4.10 grafik nilai kekerasan baja karbon ST40 setelah proses korosi erosi 100 jamdaerah tersebut tidak ditemukan kandungan karbon,berbeda pada saat di uji spektro yaitu memilikikandungan karbon sebesar 0,5486 %. Hal iniberpengaruh juga pada nilai kekerasan materialdimana unsur karbon berfungsi sebagai unsurpengeras dengan mencegah dislokasi bergeser padakisi kristal (crystal lattice) atom besi.4.3 Pengujian Mikro VickersPadadaerahyangterkorositerjadipenurunan nilai kekerasan, penurunannya cukupsignifikan yaitu pada daerah yang terkorosimemiliki nilai kekerasan sebesar 155,4 VHN.Berbeda dengan daerah yang tidak terkorosi padatitik ke-3 yaitu sebesar 179,1 VHN dan ke-4sebesar 196,0 VHN. Hal ini disebabkan karenatidak terdapat unsur karbon pada daerah yang

terkorosi pada hasil uji EDS, dimana fungsi darititik ke-2 yaitu sebesar191,6 VHN dan ke-3unsur karbon adalah sebagai unsur pengeras.sebesar 196,0 VHN. Hal ini disebabkan karenatidak terdapat unsur karbon pada daerah yang4.3.2 Pengujian Kekerasan Baja Karbon ST 60terkorosi pada hasil uji EDS, dimana fungsi dariSetelah Korosiunsur karbonadalah sebagai unsur pengeras.4.4 Perhitungan Laju Korosi4.4.1 Perhitungan Laju Korosi Baja Karbon ST40Tabel 4.4 hasil pengujian korosi erosi baja karbonST 40 selama 100 jamGambar 4.11 skema pengujian kekerasan bajakarbon ST 60 setelah proses erosi korosi 100 jamPengujian ini dilakukan pada satu garis dilima daerah dari daerah sisi dalam material ujidengan urutan dari permukaan menuju bagiankanan. Jarak antara titik adalah 0,10; 0,60; 1,10;1,60; dan 2,10 dan lama pembebanannya 5 detik.Berat awal material uji baja karbon ST 40 adalahTabel 4.3 hasil pengujian kekerasan baja karbon ST45,470 g. Dilihat dari table diatas, penurunan berat60 setelah korosimaterial uji baja karbon ST 40 terjadi pada jam ke60 sebesar 0,002 g dan pada jam ke 100 berat darimaterial uji baja karbon ST 40 adalah 45,456 g atauberkurang 0,014 g dari berat awal.Laju korosi dari baja karbon ST 40 adalahDiketahui:W 0.014 g 14 mgD 7,86 gram/cm3A Ļ€.d.l 3,14x0,5x0,78 1,2246Gambar 4.12 grafik kekerasan baja karbon ST 60setelah proses korosi erosi 100 jamPadadaerahyangterkorosiAtau dalam mm/yr adalah sebesar 0,197 mm/year.4.4.2 Perhitungan Laju Korosi Baja Karbon STterjadipenurunan nilai kekerasan, penurunannya cukupsignifikan yaitu pada daerah yang terkorosimemiliki nilai kekerasan sebesar 187,3 VHN.Berbeda dengan daerah yang tidak terkorosi pada60Table 4.5 hasil pengujian korosi erosi baja karbonST 60 selama 100 jam

3. Laju korosi pada material baja ST 40 dan ST60 adalah sebesar 7,76 mpy dan 4,44 mpy.Dengan hasil tersebut bisa diketahui bahwabaja ST 60 memiliki ketahanan laju korosiyang lebih bagus dari baja ST 40.5.2 Saran1. Perlunya jenis material baja karbon yanglain sebagai data pembanding supaya lebihBerat awal material uji baja karbon ST 60sebelum diuji alat korosi erosi adalah 45,240 g.pada tabel 4.6 terlihat penurunan berat terjadi padajam ke 80, setelah itu juga terjadi penurunan beratpada jam-jam selanjutnya, sehingga pada jam kebanyak pilihan untuk aplikasi penggunaan.2. Diperlukanuji adalah sebesar 0,008 g.dalam3. Diperlukan adanya variasi kecepatan alirandalam proses pengujian korosi erosi.DAFTAR PUSTAKA[1]. Fontana,Laju korosi pada baja karbon ST 60jampenelitian agar terlihat jelas korosi erosinya.100 didapat hasil berat sebesar 45,232 g. sehinggapenurunan berat dari sebelum di uji dan setelah dipenambahanMars.G1986,ā€œCorrosionEngineeringā€, 3rd Edition, Mc Graw-HillDiketahui :Book Company, Singapore.W 0,008g 8 mg[2]. Supardi, H Rahmat, 1997, Korosi, EdisiD 7,86 g/cm3Pertama, Penerbit Tarsito, Bandung.A Ļ€ d l[3]. http://www.scribd.com/doc/40071865/Bab-4- 3,14x0,5x0,78Sifat-Material (diunduh tgl 23 februari 2012) 1,2246[4]. Anderson, Brett, The 8 forms of corrosion,M.E.464. 2001.Atau dalam mm/yr adalah sebesar 0,112 mm/year.[5]. Callister Jr, William D, 1994, ā€œMaterialsScience and Engineeringā€, eighth editionv. Kesimpilan dan SaranDepartment of Metallurgical Engineering, The5.1 KesimpulanUniversity of Utah. 2009.1. Senyawa yang terkandung pada daerah yangterkorosi adalah besi oksida (FeO) dimana[6]. E. Bardal, 2003, ā€œCorrosion and Protectionā€,Springer, Department of Machine Design andoksigen bereaksi dengan permukaan besimaka akan terjadi reaksi antara oksigen danbesi. Reaksi yang terjadi adalah reaksioksidasi,yaitupenggabunganterbukti dari hasil uji Energy Dispersive2. Terjadi penurunan kekerasan pada keduamaterial baja karbon antara daerah h/d/81924535-korosi-erosi (diunduh tgl 23) februariSpectrometry (EDS).terkorosiTechnology,Trondheim, Norway.oksigendengan logam besi membentuk karat besi,Materialsdaerahyangtidak2012)[8]. Gadang Priyotomo, 2008, Kamus Saku KorosiMaterial (Free E-Book Edisi Mahasiswa, Vol1, No 1), Jakarta

iew/bp/ch21/gibbs.php (diunduh 23 februari2012)[10]. Morgan, B. (1995). The Importance ofRealisticRepresentationofDesignFeatures in The Risk Assessment of ordpress.com/2011/08/oksidasi-dan-korosi.pdf (diunduh tanggal23 februari I-EROSI (diunduh tanggal 23 february2012).[13]. Trethewey, K.R. terj. Widharto, 1991, Korosiuntuk Mahasiswa dan Rekayasawan, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.[14]. Schweitzer, Philip A, 2010, ā€œFundamentalsof CORROSION Mechanisms, Causes, andPreventative Methodsā€, Taylor and FrancisGroup, New York.[15]. Fox, Robert W., McDonald, Alan T., danPritchard, Philip J. 2004.ā€œIntroduction toFluid Mechanicsā€, 6th edition, Danvers : JohnWiley & Sons, Inc.[16]. Sukarmin, Reaksi Oksidasi dan Reduksi,Surabaya. 2004[17]. Amanto, Hari dan Daryanto. 2006. Ilmubahan. Jakarta: Bumi Aksara.

korosi air laut, dilakukan pengujian metalografi dan kekerasan. Berdasarkan hal tersebut, hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah analisis tentang laju korosi pada baja karbon pada lingkungan air laut, mengetahui struktur mikro akibat korosi dan penurunan nilai kekerasan material akibat korosi tersebut. II.

Related Documents:

0.576601. Sementara laju korosi pipa galvanis kecepatan 3.95 m/s dan 3.29 m/s adalah 0.212672 dan 0.1821101 kesimpulan laju korosi pipa baja karbon lebih besar dari pipa baja galvanis dalam segala kondisi. Untuk prediksi usia pipa, pipa baja karbon memiliki nilai laju korosi lebih rendah dari pipa baja galvanis.

Dari penelitian I. Syahri Cebro dan Sariyusda (2016) tentang analisa korosi pada heat exchanger E-4512 PT. ARUN NGL CO., didapatkan jenis korosi yang dapat terjadi pada heat exchanger E-4512 air laut adalah korosi sumur (pitting corrosion), korosi erosi (erosion corrosion), dan korosi galvanis (galvanic corrosion).

temperatur 26 C selama 7 hari. Temperatur, waktu, dan pH berpengaruh terhadap laju korosi. Laju korosi terbesar terjadi pada temperatur tinggi, tetapi semakin lama waktu perendaman laju korosi akan semakin menurun dan laju korosi menurun seiring dengan meningkatnya pH. Kata kunci: laju korosi, stainless steel, nira aren, asam asetat. Abstract

Tidak memperhitungkan korosi eksternal, beban tanah, dan korosi pada sambungan pipa. Fenomena subsidence dan scoring diabaikan, karena kondisi tanah relative stabil. Perhitungan laju korosi tidak mempertimbangkan luasan korosi yang terjadi dan adanya pengaruh suhu. Manajemen Korosi memperhatikan perencanaan dan implementasi.

1. Harga Besi Dan Harga Baja ironsteelcenter.com 2. Besi Baja Wf Iwf 3. Besi Baja H beam Kanal H 4. Besi Plat Hitam Baja Plat Kapal 5. Besi Baja Siku 6. Besi Cnp Baja Kanal C Gording 7. Besi Unp Baja Kanal U 8. Besi Beton Jenis Besi Beton Polos Dan Besi Beton Ulir 9. Besi Pipa Hitam Medium Baja Schedule 40 Schedule 80 C at e gor i e s Baja H .

Judul : Analisa Laju Korosi Sambungan Las Pipa Stainless Steel 316 Pada Kondensor Di dalam Media Larutan NaCl Isi Tugas : Menganalisa laju korosi pada potongan spesimen pipa stainless steel 316 didalam larutan NaCl sebagai fungsi waktu serta menganalisa jenis korosi dengan uji metalografi Dosen Pembimbing,

pipe yang dapat menyebebkan kerusakan pada drill pipe. Analisa pada drill pipe meliputi analisa ketebalan, laju korosi, sisa umur, kerusakan internal plastic coating, dan SEM. Hasilnya menunjukan penyimpanan dan perlakuan pemakaian drill pipe sangat mempengaruhi kondosi dari drill pipe. Kata Kunci : Pipa Bor, Korosi

52 Scientific American April 1997 Black Holes and the Information Paradox BLACK HOLEā€™S SURFACE looks to Windbag (in the spaceship) like a spheri-cal membrane, called the horizon. Wind-bag sees Goulash, who is falling into the black hole, as being slowed down and ļ¬‚attened at the horizon; according to string theory, Goulash also seems to be spread all over it. Thus, Windbag, who represents .