Universitas Diponegoro Analisa Laju Korosi Sambungan Las Pipa

1y ago
15 Views
2 Downloads
646.25 KB
16 Pages
Last View : 16d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Farrah Jaffe
Transcription

UNIVERSITAS DIPONEGOROANALISA LAJU KOROSI SAMBUNGAN LAS PIPASTAINLESS STEEL 316 PADA KONDENSOR DI DALAMMEDIA LARUTAN NaClTUGAS AKHIRIMANINGTYASTUTIL2E 007 048JURUSAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKSEMARANGDESEMBER 2012

TUGAS SARJANADiberikan kepada:Nama: ImaningtyastutiNIM: L2E 007 048Pembimbing: Dr. Ir. A.P Bayuseno, MScJangka Waktu: 10 bulanJudul: Analisa Laju Korosi Sambungan Las Pipa Stainless Steel316 Pada Kondensor Di dalam Media Larutan NaClIsi Tugas: Menganalisa laju korosi pada potongan spesimen pipastainless steel 316 didalam larutan NaCl sebagai fungsiwaktu serta menganalisa jenis korosi dengan ujimetalografiDosen Pembimbing,ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITASSkripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuktelah saya nyatakan dengan benar.NAMA: ImaningtyastutiNIM: L2E 007 048Tanda Tangan:Tanggal: 21 Desember 201iii

HALAMAN PENGESAHANSkripsi ini diajukan oleh:NAMA:ImaningtyastutiNIM:L2E 007 048Jurusan/Program Studi:Teknik MesinJudul Skripsi: Analisa Laju Korosi Sambungan Las PipaStainless Steel 316 Pada Kondensor Di dalamMedia Larutan NaClTelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagaibagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar SarjanaTeknik pada Jurusan/Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,Universitas Diponegoro.TIM PENGUJIPembimbing: Dr. Ir. A.P Bayuseno, MSc()Penguji: Dr. Sri Nugroho, ST, MT()Penguji: Dr. Munadi, ST, MT()Penguji: Ir. Dwi Basuki W, MS()Semarang, Desember 2012Ketua Jurusan Teknik MesinNIP. 197104201998021001iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASITUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISSebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tangan dibawah ini:NamaNIMJurusan/Program StudiFakultasJenis Karya:::::ImaningtyastutiL2E 007 048Teknik MesinTeknikTugas Akhirdemi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepadaUniversitas Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusiveRoyalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :“ANALISA LAJU KOROSI SAMBUNGAN LAS PIPA STAINLESS STEEL316 PADA KONDENSOR DI DALAM MEDIA LARUTAN NaCl”beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak BebasRoyalti/Noneksklusif ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan,mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkannama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.Dibuat diPada Tanggal::SemarangDesember 2012Yang menyatakanImaningtyastutiNIM. L2E 007 048v

ABSTRAKKorosi didefinisikan sebagai proses perusakan pada permukaan logamyang disebabkan oleh reaksi kimia dengan lingkungannya. Korosi merupakanreaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung spontan, oleh karenaitu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya erlambatproseskerusakannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi antara lainadanya reaksi redoks, temperatur, zat pengotor, kontak dengan elektrolit, pH danmetalurgi. Pada pipa kondensor dengan bahan ASTM 249 tipe 316 dilakukanpengujian korosi dengan mengambil sampel potongan sambungan las danmenggunakan larutan NaCl sebagai media korosifnya. Larutan NaCl tersebutdiaduk bersama dengan potongan sample pipa kondensor menggunakan magneticstirrer hot plate pada suhu 180 C dan 380 C selama 60 jam dan 120 jam. Darihasil pengujian korosi, terjadi korosi lubang yang dilihat melalui pengujian SEM.Adanya pengaruh pH dan penetrasi klorida adalah penyebab terjadinya korosilubang. Selain itu temperatur saat pengujian juga menjadi salah satu faktorterjadinya korosi. Selama pengujian korosi, spesimen mengalami kehilangan beratsebesar 0,01-0,02 gram.Dengan menggunakan acuan kehilangan berat sebagai fungsi waktu,didapatkan laju korosi sebesar 4,63x10-8 g/s untuk spesimen yang dikorosikanpada temperatur 180 C selama 432000 s. Untuk temperatur 380 C selama 216000s didapatkan laju korosi sebesar 9,26x10-8 g/s.Kata Kunci : stainless steel 316, larutan NaCl, magnetic stirrer hot plate, korosilubang, laju korosi.vi

ABSTRACTCorrosion is defined as the destruction of a material because of reactionwith its environment. Corrosion is a natural electrochemical reaction andspontaneous, therefore it couldn’t be prevented or stopped at all. Corrosion couldbe controlled by its corrosion rate, so that would be slowed the destructiveprocess. There are some factors which influenced the occurrence of corrosionsuch as reduction-oxidation reaction, temperature, impurities, electrolyte contact,pH and metallurgy. Corrosion testing was done for condenser pipe with materialASTM 249 type 316 by cutting welded joint into pieces and using NaCl solution ascorrosive medium. NaCl solution along with the specimen samples were stirred byusing magnetic stirrer hot plate at temperature 180C and 380C during 60 hoursand 120 hours. From corrosion testing, pitting corrosion occurred which can beseen through SEM examination. Pitting corrosion happened because of pHinfluenced and chloride penetration Besides that, temperature helped to increasethe rate of almost all chemical reactions. During corrosion testing, specimenssuffered weight loss approximately 0,01-0,02 grams.By using weight loss as time function, corrosion rate could be determined.Corrosion rate for temperature at 180 C during 432000 s is 4,63x10-8 g/s.Corrosion rate for temperature at 380 C during 216000 s is 9,26x10-8 g/s.Keyword: stainless steel 316, NaCl solution, magnetic stirrer hot plate, pittingcorrosion, corrosion ratevii

MOTTO“No matter how difficult and hard something is, I will alwaysbe positive and smile gratefully.”PERSEMBAHANo Eyang, Bapak, Ibu, Luky, Dikao Mechanical Engineering 2007 Family. Ten times we fall, thenth times we tried to stand up, because our greatest gloryisn’t about how many times we fall but how many times wecan stand up and facing them bravely. Acclamazioni allafratellanza, la mia famiglia.o Srikandi 2007 : Rika, Srini, Evi, Anggio BFFs : Uka, Kiki, Tya, Rula, Lia, Meta.o Korean Studies Centre UNDIP Family : 박 경선 선생님,박대니 선생님. 우리 친구들을 한국학센터 스쿠아드!사랑해 viii

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT karena atas anugerah dan karunia-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir denganjudul “Analisa Laju Korosi Sambungan Las Pipa Stainless Steel 316 PadaKondesor Di dalam Media Larutan NaCl”. Laporan Tugas Akhir Sarjana inidisusun sebagai bentukpertanggungjawaban atas pelaksanaan Tugas AkhirSarjana yang merupakan syarat untuk menyelesaikan studi pada program sarjanadi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak bisadipisahkan dari orang-orang yang telah berperan membantu penulis. Olehkarenanya, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:1. Bapak Dr. Ir. A.P Bayuseno, MSc selaku Dosen Pembimbing Tugas AkhirSarjana atas bantuan, bimbingan dan petunjuk selama penulis menyusunlaporan Tugas Akhir.2. Bapak Muhammad Ulil Azmi dan Ahmad Basuki dari PT. SiemensIndonesia dan CV. CMS3. Laboratorium Metalurgi Fisik Teknik Mesin Fakultas Teknik UniversitasDiponegoro dan Laboratorium Sentral Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam Universitas Negeri Malang atas bantuan dalampengujian korosi dan metalografi.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Sarjana inimasih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dansaran yang bersifat membangun dari para pembaca sekalian. Semoga laporanTugas Sarjana ini dapat bermanfaat baik bagi penulis pribadi maupun parapembaca sekalian.Semarang,Desember 2012Penulis,ix

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL iHALAMAN TUGAS SARJANA . iiHALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS iiiHALAMAN PENGESAHAN . . ivHALAMAN PERNYATAAN PENYETUJUAN PUBLIKASI . vABSTRAKSI . viABSTRACT .viiHALAMAN PERSEMBAHAN . viiiKATA PENGANTAR . ixDAFTAR ISI .xDAFTAR TABEL . xiiiDAFTAR GAMBAR .xivNOMENKLATUR . xviBAB I PENDAHULUAN .11.1 Latar Belakang.11.2 Tujuan .21.3 Batasan Masalah .21.4 Metode Penelitian .31.5 Sistematika Penulisan .4BAB II DASAR TEORI .52.1 Alat Penukar Kalor .52.2 Kondensor .52.3 Unsur-unsur Kimia Logam .72.4 Baja .82.4.1 Proses Pembuatan Baja .92.4.2 Klasifikasi Baja .102.5 Pengaruh Unsur Paduan . . 122.5.1 Karbon (C) .122.5.2 Silikon (Si) .13x

2.5.3 Mangan (Mn) .132.5.4 Posfor (P) .132.5.5 Belerang (S) .132.5.6 Chromium (Cr) .132.5.7 Nikel (Ni) .142.5.8 Molibdenum (Mo) .142.5.9 Titanium (Ti) .142.5.10 Wolfram/Tungsten .142.5.11 Vanadium (V) .152.6 Baja Tahan Karat (Stainless Steel) .152.6.1 Baja Tahan Karat Martensit (Martensitic Stainless Steels) 152.6.2 Baja Tahan Karat Feritik (Feritic Stainless Steels).162.6.3 Baja Tahan Karat Austenitik (Austenitic Stainless Steels) .162.6.4 Baja Tahan Karat Duplex 172.6.5 Baja Tahan Karat Pengerasa Presipitasi .172.7 Mechanical Properties dan Komposisi Unsur Kimia pada ASTM 249tipe 316 . .172.8 Pengertian Korosi . 212.8.1 Proses Terjadinya Korosi 222.8.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Korosi .232.9 Penelitian-penelitian tentang Korosi .252.10 Jenis-jenis Korosi . .272.10.1 Uniform Corrosion .282.10.2 Galvanic Corrosion .282.10.3 Crevice Corrosion . .292.10.4 Pitting Corrosion .302.10.5 Intergranular Corrosion .312.10.6 Errosion Corrosion . . 322.10.7 Stress Corrosion Cracking . .332.10.8 High Temperature Corrosion .332.10.9 Fatigue Corrosion . 352.11 Laju Korosi . 35xi

BAB III METODE PENELITIAN .383.1 Diagram Alir . . 383.2 Waktu dan Tempat Penelitian . . 413.3Alat dan Bahan . . 413.4 Pengujian Korosi .443.5 Pengujian Magnetic Stirrer Hot Plate . 443.6 Pengujian SEM (Scanning Electron Microscope) . . 48BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN . 524.1 Perhitungan Laju Korosi . . 524.2 Analisa Hasil Korosi . . 604.3 Pengujian SEM (Scanning Electrone Microscope) . 674.4 Analisa Ketahanan Korosi . . 69BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 705.1 Kesimpulan . 705.2 Saran . 71DAFTAR PUSTAKA . 72LAMPIRANxii

DAFTAR TABELTabel 2.1 Komposisi Unsur . 20Tabel 3.1 Jenis sinyal, detector, dan resolusi lateral serta kedalaman sinyaluntuk menggambar dan menganalisa material di SEM . 49Tabel 4.1 Laju korosi, waktu pengujian dan temperatur perlakuanselama pengujian korosi . 59xiii

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Sistem tertutup PT. Siemens Indonesia . 6Gambar 2.2 Kondensor horizontal . 7Gambar 2.3 Komposisi Unsur Kimia pada 316/316L . 18Gambar 2.4 Temperature Propeties 316/316L .18Gambar 2.5 Spesifikasi untuk 316/316L . 18Gambar 2.3 Efek larutan NaCl pada konsentrasi (5g/liter) dengan korosilubang sebagai karakteristik utama pada permukaan logam,tidak ada korosi seragam yang muncul pada permukaan logam27Gambar 2.4 Uniform Corrosion . 28Gambar 2.5 Galvanic Corrosion .29Gambar 2.6 Crevice Corrosion(a) awal mula terjadinya . 30(b) tahapan selanjutnya . 30Gambar 2.7 Pitting Corrosion . . 31Gambar 2.8 Intergranular Corrosion . . 32Gambar 2.9 Errosion Corrosion . . . 29Gambar 2.10 Stress Corrosion Cracking 32Gambar 2.11 Korosi baja akibat temperatur tinggi . . 33Gambar 2.12 Corrosion Fatigue . 34Gambar 3.1 Diagram alir penelitian. 39Gambar 3.2 Plat 40Gambar 3.3 Magnetic Stirrer Hot Plate . . 41Gambar 3.4 Beaker Glass 42Gambar 3.5 Timbangan Digital . 43Gambar 3.6 Hot Plate dari Magnetic Stirrer Hot Plate . . 44Gambar 3.7 Bagian-bagian dari control panel Magnetic Stirrer Hot Plate 45Gambar 3.8 Stir bar atau batang pengaduk . . 46Gambar 3.9 Skema SEM . 51Gambar 4.1 Spesimen 1xiv

(a) Tampak depan . 53(b) Tampak atas (Sambungan Las) . 53Gambar 4.2 Spesimen 2(c) Tampak depan . 54(d) Tampak atas (Sambungan Las) 54Gambar 4.3 Spesimen 3 55Gambar 4.4 Spesimen 4 56Gambar 4.5 Spesimen 5 57Gambar 4.6 Spesimen 6 58Gambar 4.7 Laju Korosi untuk Spesimen 1 . 61Gambar 4.8 Laju Korosi untuk Spesimen 2 . 62Gambar 4.9 Laju Korosi untuk Spesimen 3 . 63Gambar 4.10 Laju Korosi untuk Spesimen 4 . 64Gambar 4.11 Laju Korosi untuk Spesimen 5 . . 65Gambar 4.12 Laju Korosi untuk Spesimen 6 . . 66Gambar 4.13 SEM Spesimen 1 . 67Gambar 4.14 SEM Spesimen 2 68xv

NOMENKLATURSimbolKeteranganSatuanAluas dari spesimenin2dmassa jenis korosig/ cm3Dmassa jenis logamg/cm3EWberat ekuivalen jenis korosigIcorrkorosi massa jenis aktualμA/cm2twaktusWberat yang hilanggxvi

Judul : Analisa Laju Korosi Sambungan Las Pipa Stainless Steel 316 Pada Kondensor Di dalam Media Larutan NaCl Isi Tugas : Menganalisa laju korosi pada potongan spesimen pipa stainless steel 316 didalam larutan NaCl sebagai fungsi waktu serta menganalisa jenis korosi dengan uji metalografi Dosen Pembimbing,

Related Documents:

temperatur 26 C selama 7 hari. Temperatur, waktu, dan pH berpengaruh terhadap laju korosi. Laju korosi terbesar terjadi pada temperatur tinggi, tetapi semakin lama waktu perendaman laju korosi akan semakin menurun dan laju korosi menurun seiring dengan meningkatnya pH. Kata kunci: laju korosi, stainless steel, nira aren, asam asetat. Abstract

0.576601. Sementara laju korosi pipa galvanis kecepatan 3.95 m/s dan 3.29 m/s adalah 0.212672 dan 0.1821101 kesimpulan laju korosi pipa baja karbon lebih besar dari pipa baja galvanis dalam segala kondisi. Untuk prediksi usia pipa, pipa baja karbon memiliki nilai laju korosi lebih rendah dari pipa baja galvanis.

Tidak memperhitungkan korosi eksternal, beban tanah, dan korosi pada sambungan pipa. Fenomena subsidence dan scoring diabaikan, karena kondisi tanah relative stabil. Perhitungan laju korosi tidak mempertimbangkan luasan korosi yang terjadi dan adanya pengaruh suhu. Manajemen Korosi memperhatikan perencanaan dan implementasi.

korosi air laut, dilakukan pengujian metalografi dan kekerasan. Berdasarkan hal tersebut, hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah analisis tentang laju korosi pada baja karbon pada lingkungan air laut, mengetahui struktur mikro akibat korosi dan penurunan nilai kekerasan material akibat korosi tersebut. II.

Analisa korosi dan pengendaliannya Murabbi, Abdul Latif dan Sulistijono, 2012, Pengaruh Konsentrasi Larutan Garam Terhadap Laju Korosi dengan Metode Polarisasi dan Uji Kekerasan Serta Uji Tekuk Pada Plat Bodi Mobil, Surabaya : Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 2012

pipe yang dapat menyebebkan kerusakan pada drill pipe. Analisa pada drill pipe meliputi analisa ketebalan, laju korosi, sisa umur, kerusakan internal plastic coating, dan SEM. Hasilnya menunjukan penyimpanan dan perlakuan pemakaian drill pipe sangat mempengaruhi kondosi dari drill pipe. Kata Kunci : Pipa Bor, Korosi

Dari penelitian I. Syahri Cebro dan Sariyusda (2016) tentang analisa korosi pada heat exchanger E-4512 PT. ARUN NGL CO., didapatkan jenis korosi yang dapat terjadi pada heat exchanger E-4512 air laut adalah korosi sumur (pitting corrosion), korosi erosi (erosion corrosion), dan korosi galvanis (galvanic corrosion).

Abrasive Jet Micro Machining (AJMM) is a relatively new approach to the fabrication of micro structures. AJMM is a promising technique to three-dimensional machining of glass and silicon in order to realize economically viable micro-electro-mechanical systems (MEMS) It employs a mixture of a fluid (air or gas) with abrasive particles. In contrast to direct blasting, the surface is exposed .