"Investigasi Internal Corrosion Pada Pipa Air Heater Boiler Osro Di .

1y ago
12 Views
2 Downloads
1.07 MB
19 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Tia Newell
Transcription

“INVESTIGASI INTERNAL CORROSION PADA PIPA AIRHEATER BOILER OSRO DI PABRIK GULA PAGOTANMADIUN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI”SKRIPSIDiajukan Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata (S1)Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah PonorogoFAHRUDIN KURNIAWAN16511099PROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO2020i

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka, apabila kamutelah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguhsungguhnya (urusan) yang lain. Dan hanya berharap kepada Tuhanmulahhendaknya kamu berhara.” (Al Qur’an : Alam Nasyarah ayat 6-8) “Kebahagiaan Hidup Yang SebenarnyaKerendahan Hati.” (W.M. Thancheray) “Orang-orang yang tidak berani mengambil resiko, ibarat orang yanghanya mampu melihat bunga mawar sebagai bunga berduri.” (PaulusWinarto) “Berubah Menjadi Harga Mati.” (Kang Rozi) “Jika ingin sukses jangan menjadi karyawan.” (Bob Sadino) “Kalau kita ingin melihat dunia maka kita harus banyak membaca.Kalau kita ingin dilihat dunia maka kita harus banyak menulis”(Sholahuddin Al-Fatih)viiAdalahHidupDengan

HALAMAN PERSEMBAHANBismillahirrohmanirrohimDengan rahmat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang dengan inisaya mempersembahkan Skripsi ini untuk:1. Alloh SWT, kusembahkan kepadamu Tuhan yang Maha Agung, MahaPengasih lagi Maha Penyayang atas takdir-Mu kaujadikan hambamu inimanusia yang senantiasa berfikir, ber ilmu, beriman dan bersabar dalammenjalani setiap rintangan di kehidupan ini. Terimakasih Tuhan engkautelah memberi kesempatan untuk melewati suatu kehidupan dengancara seperti ini.2. Kupersembahakan kepada kedua Orang tuaku Bapak ku Khoiril Anamdan Ibu ku Yeni Puji Astuti terima kasih telah mendidikku dari awalaku kecil hingga seperti ini, maafkan anakmu ini yang belum bisamembahagiakanmu.3. Adikku tercinta Intan Okta Ramadhani yang telah memberikansemangat tanpa henti agar skripsi ini dapat terselesaikan.4. Bapak Wawan Trisnadi Putra, S.T., M.T dan Bapak Munaji, S. Si., M.Si selaku dosen pembimbing I dan II yang selalu sabar menghadapikonsultasi saya yang lemot, selalu memberi saran, masukan danmotivasi dalam mengerjakan penelitian ini.5. Segenap staffUNIVERSITASpengajar,asisten dosen dan keluargaMUHAMMADIYAHPONOROGOyangbesartelahmembantu dalam penelitian ini6. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Mesin periode 2017/20187. Teman-teman Teknik Mesin Kelas C 20168. Teman-teman magang Agos, Giwang, Salas dan Reza9. Teman-teman KKN PPM Desa Patik, Kec Pulung Kabupaten Ponorogo201910. Teman-teman karang taruna new Akvista Dukuh Klotok11. Dan seluruh teman-teman Teknik Mesin Angkatan 2016viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUPNAMA LENGKAP: Fahrudin KurniawanTEMPAT, TANGGGAL LAHIR: Madiun, 17 Mei 1997NIK: 35190317059970001JENIS KELAMIN: Laki-LakiNIM: 16511099FAKULTAS: TeknikPRODI: Teknik MesinANGKATAN: 2016/2017ALAMAT: Ds. Jatisari RT. 33 RW. 007 Kec. GegerKab. MadiunTELP: 089674615934EMAIL: fahrudinkurniawan5@gmail.comix

INVESTIGASI INTERNAL CORROSION TERHADAP PIPA AIR HEATERDI BOILER PABRIK GULA PAGOTAN MADIUN PT. PERKEBUNANNUSANTARA XIFahrudin Kurniawan, Wawan Trisnadi Putra, S.T., M.T, Munaji, S. Si., M.Si.Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogoe-mail : fahrudinkurniawan5@gmail.comABSTRAKSetelah dilakukan penelitian di unit air heater menggunakan material pipa bajakarbon rendah atau pipa gas blacksteel di pabrik gula pagotan untuk mengetahuipenyebab dan laju korosi menggunakan 3 pengujian. Pertama ultrasonic thicknessuntuk mengetahui ketebalan pipa A, B, dan C lalu menghitung laju korosi dananalisa sisa umur pakai, kedua Mikroskop Stereo dilakukan dengan memfotobentuk permukaan pipa A, B, dan C untuk mengetahui bentuk korosi permukaanpipa, dan ketiga X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui senyawa pipa yangterkorosi dengan mengkorelasikan unsur kimia pipa dan gas asap dengan hasilpengujian XRD. Hasil pengujian ketebalan pipa adalah terjadi penambahanketebalan di Pipa B sebesar 0,12 mm di titik P2, 0,1 di titik P3 dan 0,07 mm dititik P4 serta terjadi degradasi material di pipa C yang paling buruk di titik P3sebesar 1,72 mm berdasarkan hasil pengujian Thickness. Kemudian hasilpengujian mikroskop stereo adalah pada pipa A atau baru sudah muncul korosi,kemudian di pipa B sudah terjadi korosi merata di permukaan pipa, dan pada pipaC permukaan pipa berongga dan terkelupas menunjukkan korosi sudah merata danparah. Selanjutnya pada pengujian XRD menunjukkan senyawa FeO(OH3) atauBesi (III) sesuai Unsur kimia pipa dan Unsur kimia Gas Asap.Kata Kunci : air heater, korosi, pipa,x

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmatdan karunia nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawatserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi MuhammadSAW, kepada keluarganya, beserta para sahabatnya, hingga kepada umatnyahingga akhir zaman, Amiin.Penulis Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syaratmemperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Teknik Mesin UniversitasMuhammadiyah Ponorogo. Judul yang penulis ajukan adalah “Investigasi InternalCorrosion terhadap pipa air heater di boiler pabrik gula pagotan madiun PT.Perkebunan Nusantara XI”Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatanini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat1. Bapak Drs. H. Sulton, MSi selaku rektor Universitas MuhammadiyahPonorogo.2. Bapak Dr. Aliyadi, MM, M Kom dan Bapak Ir.Sudarno,M.T selaku Dekandan Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogoyang telah memberikan kesempatan penulis untuk melanjutkan studi dijurusan teknik mesin.3. Bapak Wawan Trisnadi Putra, S.T, M.T. selaku ketua Program Studi TeknikMesin Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan selaku dosen pembimbingI yang selalu memberikan bimbingan, motivasi dan memberikan arahanpada penulis.4. Bapak Munaji, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalumemberikan bimbingan, motivasi dan memberikan arahan pada penulis.5. Dosen-dosen Program studi Teknik Mesin.6. Ibu, Bapak, Adik, tercinta yang telah memberi dorongan materi maupunspiritual sehingga penulis dapat menyelesaiakan tugas akhir ini.xi

7. Jajaran PG Jatiroto Lumajang yang telah memberi ilmu seputar MesinProduksi gula pada saat magang dan dan sebagai sarana munculnya idepenelitian ini.8. Jajaran PT. Perkebunan Nusantara XI Surabaya yang telah memberikan izinpenelitian dan arahan.9. Bapak Ir. Subagio selaku General Manager yang telah memberi izin untukpengambilan data di PG Pagotan Madiun.10. Bapak Fandi Fitriyanto, S.T selaku Manager Teknik PG Pagotan Madiunyang memberikan masukan kepada penulis.11. Bapak Kurniawan Eko Saputro, S.T selaku Asisten Manager Teknik PGPagotan Madiun yang juga memberikan masukan kepada penulis.12. Bapak Nurhadi S. Nugroho, S.T selaku Kasi Boiler PG Pagotan Madiunyang mengarahkan pengambilan data.13. Bapak Wakid Nurfa’i, S.T Divisi Teknik PG Pagotan yang telah memberidorongan dan masukkan kepada penulis14. Segenap karyawan Instalasi Ketel/Boiler PG Pagotan Madiun yang telahmemberi informasi dan membantu pengambilan data.15. Bapak Budi Agung Kurniawan, S.T., M.Sc Selaku Kepala LaboratoriumKegagalan Material Teknik Metalurgi dan Material ITS Surabaya yang telahmemberi kritik dan saran pada rencana penelitian saya.16. Bapak Dr. Eng. Hosta Ardhyananta. S.T., M.Sc Selaku SekretarisDepartemen 1 Teknik Metalurgi dan Material ITS Surabaya yang telahmembantu pengambilan data dan memberikan masukan kepada penulis.17. Bu Hariyati Purwaningsih, S.Si., M.Si selaku Kepala Divisi KarakterisasiMaterial Teknik Metalurgi dan Material ITS Surabaya dan Asistennya.18. Bapak Lukman Noerochim, Ph.D. selaku Dosen Pascasarjana TeknikMetalurgi dan Material ITS Surabaya yang telah memberi dorongan danmasukan kepada penulis.19. Bapak Ir. Rochman Rochiem, M.Sc selaku Kepala Laboratorium MekanikTeknik Metalurgi dan Material ITS Surabaya dan Asistennya yang telahmembantu pengambilan data.xii

20. Sahabat dan rekan-rekan mahasiswa serta semua pihak yang telahmemberikan bantuan, motivasi dan semangat. sampai selesainya skripsi ini.Kepada Allah SWT, penulis memohon semoga apa yang penulis peroleh,mendapat ridho-Nya dan menjadi ilmu yang bermanfaat dan berkah Amiin.Penulis menyadari skripsi ini banyak kekurangan oleh karena itu penulismengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir katapenulis mohon maaf apabila selama penyajian skripsi ini terdapat kesalahan yangkurang berkenan bagi kita semua.Ponorogo, 7 Juli 2020FAHRUDIN KURNIAWANxiii

DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL. . iHALAMAN PENGESAHAN . iiPERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI . iiiHALAMAN BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI . ivHALAMAN BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI . vMOTTO. viiHALAMAN PERSEMBAHAN. viiiDAFTAR RIWAYAT HIDUP . ixABSTRAK . xKATA PENGANTAR . xiDAFTAR ISI . xivDAFTAR TABEL . xviiDAFTAR GAMBAR . xviiiBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang . 11.2 Rumusan Masalah . 21.3 Batasan Masalah . 31.4 Tujuan Penelitian. 31.5 Manfaat Penelitian . 4BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Ketel Uap (Boiler) . 5xiv

2.2 Cara Kerja Ketel Uap (Boiler). 52.3 Jenis Ketel Uap (Boiler) . 82.4 Pemanas Udara (Air Preheater) . 82.5 Pengertian Korosi . 102.6 Faktor yang Mempengaruhi Korosi . 122.7 Mekanisme Korosi . 162.8 Jenis-Jenis Korosi . 182.9 Pengertian pipa . 262.10 Pipa Baja Karbon. 262.11 Laju korosi . 272.12 Ultrasonic thickness gauge . 272.13 Mikroskop Stereo . 282.14 XRD (X-Ray-Diffraction) . 282.15 Data Produksi Pabrik Gula . 29BAB III METODE PENELITIAN3.1 Metode Analisa . 303.2 Kerangka Pemikiran . 323.3 Tempat Penelitian . 343.4. Teknik Pengumpulan Data . 343.5 Prosedur Pengujian . 353.6 Data Penelitian yang Diperukan . 40BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Pengujian Ketebalan Pipa. 42xv

4.2 Penghitungan Laju Korosi . 444.3 Analisa Mikroskopis . 484.4 Pengujian XRD (X-Ray-Diffraction) . 54BAB V PENUTUP5.1 . Kesimpulan . 595.2 Saran . 60DAFTAR PUSTAKA . xxLAMPIRAN . xxiixvi

DAFTAR TABELTabel 2.1 Kerusakan Material Oleh korosi Merata . 18Tabel 2.2 Paduan Zat Penyebab Karat dan Kondisi Lingkungan . 25Tabel 2.3 Data Harian Giling Pabrik Gula Pagotan . 29Tabel 3.1 Alat dan Bahan Penelitian . 35Tabel 3.2 Dimensi Pipa Blacksteel. 37Tabel 4.1 Hasil pengujian ketebalan pipa . 42Tabel 4.2 Tabel Penghitungan Laju Korosi Pipa . 45Tabel 4.3 Komposisi kimia material pipa Blacksteel . 54Tabel 4.4 Puncak pengujian XRD. 55Tabel 4.5 Pola pengujian XRD . 56Tabel 4.6 Hasil pengujian emisi gas buang boiler Osro no. 2. 56xvii

DAFTAR GAMBARGambar 2.1 Diagram Alir Ketel Uap . 7Gambar 2.2 Mekanisme korosi . 17Gambar 2.3 Korosi Merata . 19Gambar 2.4 Korosi Galvanik . 19Gambar 2.5 Korosi Sumuran. 20Gambar 2.6 Korosi Celah. 20Gambar 2.7 Korosi Retak Tegang. 21Gambar 2.8 Korosi Intergranular Pada Pipa . 22Gambar 2.9 Selective Leaching Corrosion . 23Gambar 2.10 Korosi Atmosfer . 23Gambar 2.11 Stress Corrosion Cracking . 24Gambar 2.12 Korosi Erosi Pada Pipa . 25Gambar 3.1 Flowchart alur rencana Penelitian . 32Gambar 3.2 Flowchart pengujian pipa dan persiapanya . 33Gambar 3.3 Keterangan sampel penelitan . 37Gambar 3.4 Titik pengukuran pada material pipa . 38Gambar 3.5 Material Pipa yang akan diuji Mikroskop . 39Gambar 3.6 Serbuk produk korosi pada pipa . 40Gambar 4.1 Grafik ketebalan Pipa . 43Gambar 4.2 Grafik Laju Korosi Pipa . 46Gambar 4.3 Hasil pengujian mikroskop stereo pipa A . 49Gambar 4.4 Hasil pengujian mikroskop stereo pipa B . 51Gambar 4.5 Hasil pengujian mikroskop stereo pipa C . 53xviii

Gambar 4.6 Hasil grafik Pengujian XRD Pipa terkorosi . 55xix

penyebab dan laju korosi menggunakan 3 pengujian. Pertama ultrasonic thickness untuk mengetahui ketebalan pipa A, B, dan C lalu menghitung laju korosi dan analisa sisa umur pakai, kedua Mikroskop Stereo dilakukan dengan memfoto bentuk permukaan pipa A, B, dan C untuk mengetahui bentuk korosi permukaan

Related Documents:

0.576601. Sementara laju korosi pipa galvanis kecepatan 3.95 m/s dan 3.29 m/s adalah 0.212672 dan 0.1821101 kesimpulan laju korosi pipa baja karbon lebih besar dari pipa baja galvanis dalam segala kondisi. Untuk prediksi usia pipa, pipa baja karbon memiliki nilai laju korosi lebih rendah dari pipa baja galvanis.

Instalasi pipa vent Pipa vent toilet Pipa vent septictank, dll 7. Instalasi pipa lain -lain : Pipa gas Pipa bahan-bahan kimia Pipa cairan tertentu, dll . yang telah ditampung pada sum-pit dan selanjutnya di pompa untuk dialirkan ke riool kota. Sistem Pengaliran Air Kotor Secara Terpisah. Potongan Bak Kontrol Air Kotor.

Pada suatu pipa dengan diameter 150 mm dan panjang pipa 100 m, dilakukan pengukuran kecepatan sebagai berikut: pada jarak 25 mm dan 75 mm dari dinding pipa kecepatan alirannya adalah 0,815 m/d dan 0,96 m/d. Diketahui kondisi aliran dalam pipa adalah turbulen dengan dinding kasar. Hitung kekasaran dinding pipa, tegangan geser pada

pengukuran diketahui penipisan pipa DN400 sebesar 0.04%, dan pipa DN600sebesar 0,15%. Berdasarkan ketentuan ASME B31.3 tentang Pedoman Pemipaan Proses, bahwa batasan penipisan pada instalasi pipa terpasang sebesar 12,5%. Dari hasil pengukuran ketebalan minimum pipa adalah 6,09 mm jika dibandingkan

menunjukkan laju korosi tertinggi pada pipa . offshore . 9,474 mpy, dan pada pipa . onshore . 7,895 mpy. Rangking CRM pada pipa . offshore . adalah. 2C dan 3C, pada pipa . onshore . . Analisa Kualitatif 2. Analisa Semi-Kuantitatif Tingkat Risiko Acceptable? Perhitungan dan Perkiraan: 1. Kekuatan Sisa 2. Umur Sisa 3. Fitness for Service

dan komposisi aditif pada pipa. Sebagai perbandingan, dikaji pula sifat-sifat yang terdapat pada pipa PVC lain, pada sistem pemanas yang sama, yang masih dapat bertahan tanpa mengalami kegagalan.Berdasarkan hasil analisa kondisi kerja dan permukaan kerusakan, disimpulkan bahwa pipa PVC mengalami proses degradasi

b. Ketel pipa air (water tube boiler) Pada Ketel pipa air seperti tampak pada Gambar 2.2, air umpan boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pada daerah uap dalam drum. Ketel ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam

Budidaya ikan di air tawar pada awal tahun 1900 mulai dikenal di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Jenis ikan yang dipelihara adalah ikan mas (Cyprinus carpio L). Secara pasti sulit diketahui kapan budidaya ikan secara intensif dimulai, namun kemajuan yang pesat di Indonesia baru terjadi dalam beberapa puluh tahun terakhir. Pada tahun 1970-an telah diperkenalkan teknologi baru budidaya ikan di .