Pengertian Dan Ruang Lingkup Sistem Budidaya Ikan

3y ago
115 Views
3 Downloads
845.19 KB
79 Pages
Last View : 17d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Braxton Mach
Transcription

Modul 1Pengertian dan Ruang Lingkup SistemBudidaya IkanDr. Wartono HadieDra. Lies Emmawati HadieDr. Agus SupangatPEN D A HU L UA NSegenap upaya pemanfaatan sumber daya air untuk tempat pemeliharaanikan, baik di air tawar, air payau, maupun di laut, sekarang telah menjadibidang bisnis yang mendatangkan keuntungan. Sejarah yang panjang tentangsistem budidaya ikan di Indonesia telah membuat warna yang beragam dalampenerapan teknologinya mulai dari yang sangat sederhana hingga sistembudidaya supraintensif.Perkembangan awal dari sistem budidaya ikan di Indonesia ini terungkapdalam sebuah kitab Undang-Undang Kutara Manawa yang dibuat kira-kiratahun 1400 pada akhir zaman kerajaan Hindu. Dalam kitab Undang-Undangini diuraikan tentang hukuman terhadap pencuri ikan (WH. Scuster). Semulapemeliharaan ikan ini hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang bersifatsub sistem dengan menampung dan memelihara kelebihan hasil ikantangkapan. Sampai awal abad 19, budidaya ikan diusahakan secara ekstensifyang didasarkan kepada produktivitas alam dan mengandalkan pakan alami.Pada awalnya, yang banyak diusahakan di Jawa adalah budidaya ikan diair payau dengan menitikberatkan pada pemeliharaan ikan bandeng (Chanoschanos Forsk). Budidaya ikan di air tawar pada awal tahun 1900 mulai dikenaldi Sumatera Barat dan Jawa Barat. Jenis ikan yang dipelihara adalah ikan mas(Cyprinus carpio L).Secara pasti sulit diketahui kapan budidaya ikan secara intensif dimulai,namun kemajuan yang pesat di Indonesia baru terjadi dalam beberapa puluhtahun terakhir. Pada tahun 1970-an telah diperkenalkan teknologi barubudidaya ikan di air tawar, yakni pembenihan ikan dengan cara pijah-rangsang(induce breeding) dengan menggunakan hipofisa ikan. Teknologipemeliharaan ikan di air deras dan akhir-akhir ini dikembangkan pemeliharaan

1.2Sistem Budidaya Ikan ikan pada jaring terapung di perairan umum dan di laut. Demikian pula halnyabudidaya ikan di air payau, pemeliharaan udang secara semi intensif, sertapembenihan udang menggunakan teknologi tinggi guna memasok kebutuhanbenih. Sesuai dengan laju perkembangan teknologi dalam kegiatan usahabudidaya ikan telah tumbuh spesialisasi usaha, khususnya dalam memproduksibenih dan merupakan suatu sistem yang terdiri atas sub sistem produksi benihdan sub sistem produksi ikan konsumsi.Dengan beragamnya sistem budidaya ikan, maka batasan pemahaman kitaperlu dibuat. Pengertian dan ruang lingkup akan membatasi cakupan kitadalam mempelajari Sistem Budidaya Ikan, mulai dari pengertian budidaya,ruang lingkup, jenis biota, media budidaya, dan teknik pemeliharaan baikdalam ekosistem air tawar, payau maupun laut.Materi modul ini secara umum akan membantu Anda untuk menjelaskantentang berbagai pengertian dan ruang lingkup sistem budidaya ikan. Secarakhusus Anda juga diharapkan dapat menjelaskan tentang:1. Pengertian dan ruang lingkup sistem budidaya ikan.2. Jenis biota akuatik yang dapat dibudidayakan meliputi tumbuhan danhewan akuatik.3. Pengertian teknik dan metode budidaya ikan.4. Sistem budidaya tunggal komoditas dan terpadu.5. Sub sistem produksi benih.6. Sub sistem produksi ikan konsumsi.Dalam mempelajari modul ini, Anda akan menjumpai istilah-istilahbiologi dan produk-produk kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, bantuandari ilmu biologi dan ilmu sosial sangat diperlukan. Anda juga diharapkanmencari literatur-literatur lain yang dapat menopang pemahaman Anda dalammempelajari Modul ini.Selamat belajar, semoga sukses!

1.3 LUHT4215/MODUL 1Kegiatan Belajar 1Ruang Lingkup Sistem Budidaya IkanA. MENGENAL SISTEM BUDIDAYASistem budidaya adalah kegiatan untuk memproduksi biota (organisme)akuatik di lingkungan terkontrol dalam rangka mendapatkan keuntungan(profit). Sistem budidaya berasal dari bahasa Inggris aquaculture (aqua perairan; culture budi daya) dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesiamenjadi budidaya perairan, budidaya perikanan, perikanan budidaya atauakuakultur. Oleh karena itu, sistem budidaya dapat didefinisikan menjadicampur tangan (upaya-upaya) manusia untuk meningkatkan produktivitasperairan melalui kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya yang dimaksud adalahkegiatan pemeliharaan untuk memperbanyak (reproduksi), menumbuhkan(growth), serta meningkatkan mutu biota akuatik sehingga diperolehkeuntungan.Suatu perairan (laut, sungai, danau, atau waduk) memiliki produktivitas(biomassa biota per satuan volume air) alamiah tertentu dan dapat ditingkatkanpuluhan hingga ribuan kali lipat melalui kegiatan sistem budidaya. Sebagaiilustrasi, suatu perairan waduk yang memiliki luas 100.000 m2 dan kedalaman10 m atau volume 1.000.000 m3, ketika dikuras habis dan ikannya ditangkapisemua diperoleh produksi 1.000 kg ikan, maka produktivitas alamiah waduktersebut adalah 1.000 kg/1.000.000 m3 atau 0,001 kg/m3. Ketika di perairanwaduk tersebut dibangun karamba jaring apung berukuran 1 m 1 m 1 matau volume 1 m3 dan dari karamba tersebut melalui teknologi sistem budidayabisa diproduksi ikan sebanyak 10 kg, maka produktivitas karamba tersebutadalah 10 kg/m3 dibandingkan dengan produktivitas alamiah waduk yanghanya 0,001 kg/m3, melalui budidaya produktivitas perairan waduk dalammemproduksi ikan bisa ditingkatkan. Teknologi budidaya pada ilustrasi di atasmencakup konstruksi wadah produksi; pemilihan lokasi budidaya; pemberianpakan yang sesuai jumlah, mutu, waktu, dan cara pengendalian hama danpenyakit; pengelolaan air; pemantauan; serta pemanenan dan penangananpascapanen.Organisme akuatik yang diproduksi mencakup kelompok ikan (finfish),udang (krustasea), hewan bercangkang (moluska), ekinodermata, dan alga.Organisme akuatik tersebut sering dikelompokkan menjadi satu komoditas

1.4Sistem Budidaya Ikan saja, yaitu ikan. Oleh karena itu, ikan dapat diartikan secara luas sebagaiorganisme akuatik yang mencakup ikan, udang, hewan bercangkang,ekinodermata, dan alga. Budidaya perikanan mencakup seluruh organismetersebut. Kata lain “ikan” dan “perikanan” yang digunakan dalam buku inimengandung pengertian yang luas seperti yang telah diuraikan.B. RUANG LINGKUP SISTEM BUDIDAYARuang lingkup budidaya bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Ruanglingkup budidaya bisa berdasarkan kegiatan, spasial, sumber air, zonasi daratlaut, dan wadah produksi.1.Ruang Lingkup Budidaya Berdasarkan KegiatanSistem budidaya merupakan produksi yang mencakup input produksi(prasarana dan sarana produksi), proses produksi (sejak persiapan hinggapemanenan), dan output produksi (penanganan pascapanen dan pemasaran).Orientasi budidaya adalah mendapatkan keuntungan sehingga budidayamerupakan kegiatan bisnis (aquacultural business atau akuabisnis, sebagaipadanan agribisnis dalam bidang pertanian). Sistem akuabisnis terdiri daribeberapa sub sistem sebagaimana berlaku di agribisnis (Gambar 1.1). Berikutini diuraikan sub sistem yang dimaksudkan beserta cakupan kegiatannya.a. Sub sistem sarana dan prasarana produksi. Pengadaan prasarana produksimencakup pemilihan lokasi, pengadaan bahan, dan pembangunan fasilitasproduksi. Sementara itu, pengadaan sarana produksi mencakup pengadaaninduk, benih, pakan, pupuk, obat-obatan, pestisida, peralatan budidaya,tenaga kerja, dan sebagainya.b. Sub sistem proses produksi, mencakup kegiatan sejak persiapan wadahkultur, penebaran (stocking), pemberian pakan, pengelolaan lingkungan,pengelolaan kesehatan ikan, pemeliharaan ikan hingga pemanenan.c. Sub sistem penanganan pascapanen dan pemasaran, mencakup kegiatanmeningkatkan mutu produksi sehingga bisa lebih diterima konsumen,distribusi produk, dan pelayanan (servis) terhadap konsumen.d. Sub sistem pendukung, antara lain mencakup aspek hukum (perundangundangan dan kebijakan), aspek keuangan (pembiayaan/kredit,pembayaran dan sebagainya), aspek kelembagaan (organisasi perusahaan,asosiasi, koperasi, perbankan, lembaga birokrasi, lembaga riset danpengembangan, dan sebagainya).

LUHT4215/MODUL 11.5Gambar 1.1Ruang lingkup budidaya sebagai suatu sistem usaha (bisnis) atauaquacultural businessDalam sektor perikanan, budidaya merupakan salah satu kegiatanproduksi selain kegiatan penangkapan ikan (perikanan tangkap) danpengolahan (Gambar 1.2). Berbeda dengan penangkapan yang hanyamemanen (berburu) ikan dari alam (laut dan perairan umum, sungai, danau,rawa), dalam sistem budidaya pemanenan ikan dilakukan setelah kegiatanpenyiapan wadah (pemupukan, pengapuran, dan pembersihan hama),penebaran benih, pemberian pakan, pengelolaan air, penanggulangan/pemberantasan hama dan penyakit, serta pemantauan (sampling) pertumbuhandan populasi.Produksi budidaya bisa langsung dijual ke konsumen dalam bentuk hidupdan segar atau diolah terlebih dahulu menjadi komoditas yang berbentukberbeda sama sekali, antara lain sosis, burger, dan baso ikan. Integrasi yangkuat antara kegiatan budidaya dan industri pengolahan biasanya menghasilkanindustri perikanan budidaya yang mantap, seperti budidaya ikan salmon danchannel catfish di Amerika Serikat. Di Indonesia integrasi tersebut mulaikelihatan dalam industri budidaya ikan patin dan nila. Kedua ikan tersebutdibudidayakan hingga mencapai ukuran 1 kg/ekor, dan kemudian di–fillet ataupemisahan daging dari tulangnya (deboning) untuk dijadikan bahan bakuindustri makanan.

1.6Sistem Budidaya Ikan PerikananPerikanan tangkapPengelolaanAkuakultur(perikanan budidaya)ProduksiKonsumenGambar 1.2Sistem budidaya merupakan salah satu kegiatan produksi perikanan untukmemenuhi kebutuhan konsumenSelain itu, dewasa ini juga sudah banyak integrasi antara kegiatan sistembudidaya dengan perikanan tangkap, yakni kegiatan pengkayaan stok(restocking) ikan di laut dan perairan umum. Kegiatan restocking adalahmenebar benih ikan di perairan (danau, waduk, sungai, teluk, rawa) yangbertujuan meningkatkan stok (stock enhancement) ikan di perairan tersebutdalam rangka konservasi dan menaikkan pendapatan para pelaku perikanantangkap (nelayan). Kegiatan ini dilakukan secara reguler dan terus–menerusdengan menggunakan benih yang dihasilkan dari kegiatan budidaya(pembenihan). Di Jepang, negara–negara Uni Eropa, Amerika Serikat, danCina kegiatan restocking sudah menjadi kegiatan komersial, bukan sekedarkegiatan konservasi dan sosial. Kegiatan budidaya (pembenihan) menjualbenih kepada asosiasi, koperasi nelayan, atau pemerintah daerah yangmelakukan restocking, sementara nelayan melaporkan hasil tangkapannyauntuk dikenai biaya (charge) pembelian benih oleh asosiasi atau koperasitersebut (Gambar 1.3). Perikanan masa depan tampaknya akan banyak terjadiintegrasi, baik antara budidaya dengan pengolahan maupun antara budidayadengan perikanan tangkap atau integrasi ketiganya.

1.7 LUHT4215/MODUL )Perikanan tangkap(Nelayan)Gambar 1.3Integrasi antara kegiatan budidaya dengan perikanan tangkapdan pengolahan2.Ruang Lingkup Sistem Budidaya Berdasarkan SpasialSecara spasial, kegiatan budidaya bisa berlangsung di darat dan di laut,mulai dari pegunungan, perbukitan, dataran tinggi, dataran rendah, pantai,muara sungai, teluk, selat, perairan dangkal (shallow seas), terumbu karang(reef flat), hingga laut lepas/laut dalam (open seas/deep seas/offshore)Kegiatan budidaya bisa berlangsung dalam bentang spasial demikian selamatersedia sumber daya air yang memadai secara kuantitatif dan kualitatif. Dikawasan pegunungan, perbukitan, dan dataran terdapat sumber daya air berupamata air, sungai (jeram), dan danau dataran tinggi; di kawasan dataran rendahterdapat sungai (tenang), danau dataran rendah, rawa, dan sumur; di kawasanpesisir terdapat pantai, muara sungai dan rawa payau; di kawasan laut terdapatperairan laut dangkal, teluk, dan perairan laut lepas/laut dalam. Perairan lautdangkal biasanya berupa perairan karang dalam yang biasanya berupa reef flatdan laguna (goba).3.Ruang Lingkup Sistem Budidaya Berdasarkan EkosistemSistem budidaya ikan dapat dibedakan berdasarkan ekosistem perairan,yakni air tawar, payau, dan laut. Oleh karena itu, berdasarkan sumber air yangdigunakan untuk kegiatan produksi sistem budidaya, maka dikenal budidayaair tawar (freshwater culture), budidaya air payau (brackishwater culture) danbudidaya laut (mariculture) (Gambar 1.4). Budidaya air tawar dilakukandengan menggunakan sumber air dari perairan tawar, sedangkan budidaya airpayau dan marikultur masing-masing menggunakan perairan payau dan lautsebagai sumber airnya.

1.8Sistem Budidaya Ikan Berdasarkan keberadaan dan lokasi perairan tersebut di permukaan bumi,budidaya air tawar umumnya dilakukan di daratan, baik dataran rendahmaupun dataran tinggi. Budidaya air payau dilakukan di daratan sekitar pantai,muara sungai, atau rawa payau. Budidaya laut dilakukan di perairan laut yangterlindung dari ombak dan badai seperti teluk, selat, dan perairan dangkal yangterlindung. Namun demikian, dengan kemajuan teknologi perlakuan air (watertreament), dewasa ini budidaya air laut, yakni dalam bentuk usahapenangkaran dan pengumpulan ternyata bisa dilakukan di daratan yang jauhdari laut. Teknologi tersebut antara lain dalam bentuk daur ulang (recycling)air laut melalui proses resirkulasi dan filtrasi, yang dikenal dengan istilahRecirculation Aquaculture System (RAS).AkuakulturBudidaya air tawar(fresh-water culture)Budidaya air payau(brackish-water culture)Budidaya air laut(mariculture)Gambar 1.4Ruang lingkup sistem budidaya berdasarkan habitat/sumber daya airyang digunakanJika dilihat dari sumber air yang dipergunakan, budidaya perikanan atausistem budidaya terdiri dari budidaya air tawar (freshwater culture), budidayaair payau (brackishwater culture) dan budidaya air laut (mariculture). Sesuaidengan namanya budidaya air tawar tentunya menggunakan air tawar dalamkegiatan produksinya. Demikian juga dengan budidaya air payau yangmenggunakan air payau dan budidaya laut yang menggunakan air laut dalamkegiatan produksinya.Karena menggunakan sumber air yang berbeda, maka masing-masingkegiatan budidaya tersebut tentunya akan memelihara komoditas yang berasaldari habitat yang airnya memiliki kesamaan dengan sumber air yangdigunakan dalam

Budidaya ikan di air tawar pada awal tahun 1900 mulai dikenal di Sumatera Barat dan Jawa Barat. Jenis ikan yang dipelihara adalah ikan mas (Cyprinus carpio L). Secara pasti sulit diketahui kapan budidaya ikan secara intensif dimulai, namun kemajuan yang pesat di Indonesia baru terjadi dalam beberapa puluh tahun terakhir. Pada tahun 1970-an telah diperkenalkan teknologi baru budidaya ikan di .

Related Documents:

sistem organ, kelainan dan penyakit. Sistem – sistem pada manusia dan hewan 1. Sistem pencernaan 2. Sistem ekskresi 3. Sistem pernapasan 4. Sistem peredaran darah 5. Sistem saraf dan indera 6. Sistem gerak 7. Sistem imun 8. Sistem reproduksi 9. Keterkaitan antar sistem organ dan homeostasis 10. Kelain

Filsafat, Filsafat Hukum, dan Ruang Lingkup Filsafat Hukum Khotibul Umam, S.H., LL.M. M odul 1 merupakan langkah awal yang perlu Anda pahami dalam mempelajari mata kuliah Filsafat Hukum dan Etika Profesi. Pada Modul 1 ini, akan dibahas mengenai pengertian filsafat, filsafat hukum, dan ruang lingkup filsafat hukum.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB I Konsep Dasar Sistem 1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Disini akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum: z Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama – Contoh

Batasan ruang lingkup seni rupa dan desain, diskusi 10 2 1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang lingkup pengetahuan senirupa dan desain (lanjutan) lanjutan lanjutan idem Pengantar PSSRD, Batasan ruang lingkup seni rupa dan desain, diskusi 3 1. Mahasiswa mampu memahami Citra Manusia dan keterkaitan b

tekanan, dan kelembaban udara dikontrol secara ketat pada kondisi tertentu . kompresor akan mensirkulasikan refrijeran ke sistem pemipaan Refrigerasi sehingga dapat mendinginkan ruang di dalam kabinet. Setelah kondisi ruang . Pada prakteknya primary control berbeda-beda tergantung pada sistem yang digunakan (sistem pendinginan atau sistem .

Ruang Lingkup Seni Rupa Anak Hajar Pamadhi, MA (Hons) odul 1 dengan judul Ruang Lingkup Seni Rupa Anak menyajikan materi mengenai jenis, bentuk, serta sifat seni rupa anak, serta dilengkapi apresiasi seni rupa anak. Materi tersebut memuat tentang arti seni rupa bagi anak,

bagian dari ruang lingkup Psikologi Sosial yang membicarakan perilaku kelompok. Dengan kata lain, ruang lingkup Psikologi Sosial tidak hanya terbatas pada membicarakan kelompok atau psikologi massa, melainkan termasuk juga persepsi sosial, kognisi sosia

B. Memahami sistem informasi Sebuah Sistem Informasi pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen atau sub sistem -sub sistem untuk menghasilkan informasi. Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengertian-pengertian mendasar yang menuju pada pemahaman Sistem Informasi secara menyeluruh. 1. Tentang Sistem