Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Biji Kopi Indonesia Ke .

1y ago
21 Views
2 Downloads
1.04 MB
38 Pages
Last View : 18d ago
Last Download : 3m ago
Upload by : Kaydence Vann
Transcription

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI EKSPOR BIJI KOPIINDONESIA KE PASAR INTERNASIONALDENGAN METODEERROR CORRECTION MODEL (ECM)SKRIPSIDiajukan sebagai salah satu syarat untukMenyelesaikan Program Sarjana (S1)Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas DiponegoroDisusun oleh :CHANDRA ARIF ADIANTONIM. 12020111130048FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS DIPPONEGOROSEMARANG2015

PERSETUJUAN SKRIPSINama Penyusun: Chandra Arif AdiantoNomor Induk Mahasiswa: 12020111130048Fakultas / Jurusan: Ekonomika dan Bisnis / IESPJudul Skripsi: ANALISISFAKTOR-FAKTORYANGMEMPENGARUHIEKSPOR BIJI KOPI INDONESIAKE PASAR INTERNASIONALDENGAN METODEERRORCORRECTIONMODEL(ECM)Dosen Pembimbing: Firmansyah, S.E, M.Si, Ph.DSemarang, 11 November 2015Firmansyah, S.E, M.Si, Ph.D.NIP. 19740427 199903 1001ii

PENGESAHAN KELULUSAN UJIANNama Penyusun: Chandra Arif AdiantoNomor Induk Mahasiswa: 12020111130048Fakultas / Jurusan: Ekonomika dan Bisnis / IESPJudul Skripsi: ANALISISFAKTOR-FAKTORYANGMEMPENGARUHIEKSPOR BIJI KOPI INDONESIAKE PASAR INTERNASIONALDENGAN METODEERRORCORRECTIONMODEL(ECM)Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggalTim Penguji27 November 20151. Firmansyah, S.E, M.Si, Ph.D( .)2. Akhmad Syakir Kurnia, S.E, M.Si, Ph.D( )3. Darwanto, S.E, M.Si( )Mengetahui,Pembantu Dekan I,Anis Chariri, SE, M.Com.,Ph.D, AktNIP. 196708091992031001iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSIYang bertanda tangan di bawah ini saya, Chandra Arif Adianto, menyatakanbahwa skripsi dengan judul: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI EKSPOR BIJI KOPI INDONESIA KE PASARINTERNASIONALDENGAN METODE ERROR CORRECTION MODEL(ECM), adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengansesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagiantulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalambentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapatatau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan sayasendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya tiru,atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulisaslinya.Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di atas,baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yangsaya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian saya terbuktimelakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasilpemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan olehuniversitas batal saya terima.Semarang, 11 November 2015Yang membuat pernyataan,Chandra Arif AdiantoNIM. 12020111130048iv

ABSTRACTIndonesian plantation sub-sector has an important role in order to improvethe national economy. The role was as one of the sub-sectors that absorb a lot oflabor, foreign exchange earnings, and a contributor to the national income throughinternational trade (exports of). One of the exports of commodity plantation subsector plays an important role for the improvement of the national economy andbecome Indonesia's main commodities are coffee beans. Indonesia is one of thelargest producer and exporter of coffee in the world. This is an opportunity toimprove the national economy through commodity coffee beans. This study aimsto identify and analyze the factors that influence exports of Indonesian coffeebeans into the international market, in order to provide advice and policies so thatexports of Indonesian coffee beans can produce benefits for Indonesia.This research uses analysis Error Correction Model (ECM). By using timeseries data or (time sereies) years of 1980-2013. The dependent variable in thisstudy is the export volume of coffee beans, with the independent variables ofinternational coffee prices, the total area of plantations, and the Rupiah against theUSD. From the analysis of the variables there are two variables that significantlyinfluence Indonesian coffee bean exports of to international markets. Results ofanalysis in this study can be considered as a reference in policy making exports ofIndonesian coffee beans.Keywords: Export of coffee beans, Total area of coffee bean plantation, exchangerate, ECMv

ABSTRAKSubsektor perkebunan Indonesia memiliki peranan yang cukup pentingdalam rangka meningkatkan perekonomian nasional. Peranan tersebut adalahsebagai salah satu sektor yang menyerap banyak tenaga kerja, penghasil devisanegara, dan penyumbang pendapatan nasional melalui perdagangan internasional(ekspor). Salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang memegangperanan penting untuk peningkatan perekonomian nasional dan menjadi komoditiunggulan Indonesia adalah biji kopi. Indonesia merupakan salah satu penghasildan eksportir kopi terbesar di dunia. Hal ini merupakan peluang untukmeningkatkan perekonomian nasional melalui komoditi biji kopi. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yangmempengaruhi ekspor biji kopi Indonesia ke pasar internasional sehingga dapatmemberikan saran dan kebijakan agar ekspor biji kopi Indonesia dapatmenghasilkan keuntungan bagi Indonesia.Penelitian ini menggunakan analisis Error Correction Model (ECM).Dengan menggunakan data runtun waktu atau (time sereies) tahun 1980-2013.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume ekspor biji kopi, denganvariabel independen harga kopi internasional, luas areal lahan perkebunan, danreal exchange rate Rupiah terhadap USD. Dari hasil analisis variabel-variabelterdapat 2 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor biji kopiIndonesia ke pasar internasional. Hasil analisis dalam penelitian ini dapatdipertimbangkan sebagai salah satu acuan dalam pengambilan kebijakan eksporbiji kopi Indonesia.Kata kunci : Ekspor biji kopi, Luas areal perkebunan biji kopi, Exchange rate,ECMvi

MOTO DAN PERSEMBAHANِ بسْ مِ للّها الرَّ حيْمِ الرَّ حْ مَن dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Maha PenyayangHendaklah kamu semua mengusahakan ilmu pengetahuan itu sebelumdilenyapkan. Lenyapnya ilmu pengetahuan ialah dengan matinya orang-orangyang memberikan atau mengajarkannya. Seorang itu tidaklah dilahirkan langsungpandai, jadi ilmu pengetahuan itu pastilah harus dengan belajar.( Ibnu Mas’ud r.a )Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.(Khalifah ‘Umar)”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allahhingga ia pulang”.(HR. Turmudzi)“Success is not only about having a tons of money, but success is when we makeothers have hope”. (Merry Riana)PERSEMBAHANSkripsi ini saya persembahkan kepada :Kedua orang tua saya yang telah memberikan kasih sayang, selalu mendukungsaya, dan memberikan pelajaran hidup.vii

KATA PENGANTARAssalamu'alaikum Warahmatullahi WabarakaatuhSegala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telahsenantiasa melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikanpenyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI EKSPOR BIJI KOPI INDONESIA KE ECTION MODEL (ECM)”. Penulisan skripsi ini disusun sebagai salahsatu syarat menyelesaikan program S1 (Strata 1) pada Fakultas Ekonomika danBisnis Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas DiponegoroSemarang.Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,bimbingan, dukungan, saran dan doa serta fasilitas dari berbagai pihak, makadalam kesempatan ini dengan kerendahan hati dan ketulussan penulis inginmenyampaikan terimakasih kepada1. kultasdan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, yang telahmemberikan kesempatan bagi penulisuntukmengikuti kegiatanperkuliahan pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas DiponegoroSemarang.viii

2. Bapak Firmansyah, S.E, Msi, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telahbanyak meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan nasihat, danpengarahan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.3. Banatul Hayati S.E., M.Si selaku dosen wali dari penulis di Jurusan IlmuEkonomi dan Studi Pembangunan4. Segenap staf, karyawan, dan seluruh anggota keluarga besar FakultasEkonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang yang telahmembantu proses belajar penulis di Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Diponegoro.5. Kedua orang tua penulis, Ibu Dewi Susana dan Bapak Bambang , sosial, dankepemimpinan. Terima kasih atas semua doa-doa dan kasih sayang yangtelah diberikan selama ini. Tidak akan pernah sanggup anakmu ini untukmembalas semuanya. Nadia Nur Indah Ramadhani, s e la k u a d i k yangselalu memberikan kasih sayang dan semangat kepada penulis.6. Mas Dian, Mas Satrio, Mas Sukma, Kresna dan mbak wida beserta keluargabesar mbah Pudjiono di Jawa Timur atas semangat dan dukungannya selamaini.7. Keluarga besar Economic Finance Study Club (ECOFINSC)8. Ketua ECOFINSC M Fahmi P, Taufik A, Rofiq, Nia, Vanes, Dila, Ega, Lisa ,dan Agvi terima kasih atas kebersamaan selama ini yang kita lalui selamaberada di organisasi ECOINSC .ix

9. Keluarga besar IESP 2011 yang telah banyak membantu danmenginspirasi penulis.10. Teman-teman grup “Diskusi Berbobot” Lina, Rara, Cantika dan Taufik.11. Terima kasih penulis ucapkan kepada : Ari, Josh, Hendrik, Akhyar, David,Yonathan, Denny, Iqbal, Dian, Ratna, Lois, Yunita, Savira, Amel, Afif,Ashari, Rifi, Prisca, Hami dan Fajar atas kebersamaannya selamamenempuh bangku perkuliahan di IESP UNDIP12. Puspa Fadila terimakasih atas dukungan dan perhatianya selama ini.13. Anggota KKN Jepara desa Gedangan Ivan, Dwi, Rado, Itsna, Inan, danOkta terimakasih atas kenanganya selama mengabdi kepada masyarakat.14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang dengantulus dan ikhlas memberikan bantuan, doa dan semangat dalammenyelesaikan skripsi ini.Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyakkekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis akan menerima kritik dansaran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata,penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembanganwawasan dan ilmu pengetahuan.Wassalamu’alaikum Warahmatullahi WabarakaatuhSemarang, 11 November 2015Penulisx

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDUL . iHALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI . iiPENGESAHAN KELULUSAN UJIAN . iiiPERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI . ivABSTRACT . vABSTRAK . viMOTTO DAN PERSEMBAHAN . viiKATA PENGANTAR . viiiDAFTAR ISI . xiDAFTAR TABEL . xvDAFTAR GAMBAR. xviiDAFTAR LAMPIRAN . xviiiBAB I PENDAHULUAN .11.1Latar Belakang Masalah . .11.2Rumusan Masalah.151.3Tujuan dan Manfaat Penelitian.191.3.1 Tujuan Penelitian .201.3.2 Manfaat Penelitian .201.4 Sistematika Penulisan .20BAB II TINJAUAN PUSTAKA .222.1Landasan Teori .xi22

2.1.1 Teori Perdagangan Internasional .222.1.2 Teori Penawaran Ekspor .252.2Penelitian Terdahulu.302.3Kerangka Pemikiran Teoritis .322.4Hipotesis.35BAB III METODOLOGI PENELITIAN.353.1 Metode Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .353.1.1 Variabel Penelitian .353.1.2 Definisi Operasional Variabel .35Jenis dan Sumber Data .363.2.1 Jenis Data .363.2.2 Sumber Data .37Metode Analisis .373.3.1 Model Empiris .373.3.2 Derivasi Hubungan Jangka Panjang .383.3.3 Derivasi Hubungan Jangka Pendek .39Pengujian Penyimpangan Asumsi Klasik .413.4.1 Uji Normalitas .413.4.2 Uji Multikolinearitas .413.4.3 Uji Heteroskedastisitas .423.4.4 Uji Autokorelasi .43BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .453.23.33.44.1Deskripsi Obyek Penelitian .xii45

4.1.1 Perkembangan Kopi dan Ekspor Kopi Indonesia.454.1.2 Tataniaga Biji Kopi Indonesia.48Analisis Data .484.2.1 Uji Asumsi Klasik .48Interpretasi Hasil .504.3.1 Diskusi dan Pembahasan Hasil Estimasi .50BAB V PENUTUP .565.1. Kesimpulan .565.2. Saran dan Keterbatasan Penelitian .57DAFTAR PUSTAKA .59LAMPIRAN624.24.3. . .xiii

DAFTAR TABELHalamanTabel 1.1 Perkembangan Nilai Ekspor Migas dan Non-Migas IndonesiaPeriode Tahun 2010-2014 (juta US ) .2Tabel 1.2 Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga BerlakuMenurut Lapangan Usaha (Subsektor Tanaman Bahan pangan &Tanaman Perkebunan) 2010-2014Miliar Rupiah .3Tabel 1.3 Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut LapanganUsaha (Sektor Pertanian) 2010-2014 ( persen) .4Tabel 1.4 Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor PerkebunanKomoditas Unggulan 2008-2013 .5Tabel 1.5 Jumlah Produksi Kopi Indonesia Tahun 2009-2013 .8Tabel 1.6 Luas Lahan Perkebunan Kopi Indonesia 2009-2013(ha) .Tabel 1.7 Volume Ekspor Kopi Indonesia Tahun 2007-2013 .910Tabel 1.8 Volume Ekspor Kopi Indonesia Berdasarkan Jenis Kopi Tahun 20072014. .11Tabel 1.9 Nilai Kurs Rupiah Terhadap US Dollar & Volume Ekspor Biji KopiIndonesia Tahun 2009-2013 .13Tabel 1.10 Negara Importir Kopi Terbesar Tahun 2010-2013 .14Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Harga Biji Kopi International, Luas LahanPerkebunan dan Real Exchange RateRupiah Terhadap USDxv

Tahun (1980-2013) .47Tabel 4.2 Nilai Probabilitas dan Nilai Jarque-Bera Model Jangka Panjang danJangka Pendek Dalam Uji Normalitas .49Tabel 4.3 Nilai Probabilitas chi-square Model Jangka Panjang dan JangkaPendek Dalam Uji Autokorelasi .50Tabel 4.4 Hasil Estimasi Jangka Panjang .51Tabel 4.5 Hasil Estimasi Jangka Pendek .52xvi

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 1.1 Nilai Rukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Januari 2010Desember 2014 .7Gambar 2.1 Kurva Perdagangan Internasional .24Gambar 2.2 Kurva Penawaran Ekspor .27Gambar 2.3 Kurva Penawaran Ekspor Yang Dipengaruhi Luas Lahan PerkebunanKopi .28Gambar 2.4 Kurva Penawaran Ekspor Yang DipengaruhiExchange Rate. .Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis .xvii2934

DAFTAR LAMPIRANLAMPIRAN 1 Data PenelitianLAMPIRAN 2 Hasil Output eviewsxviii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangIndonesia dikenal sebagai negara agraris. Menurut Kamus Besar BahasaIndonesia (KBBI)kata agraris memiliki arti yaitu, segala sesuatu yangberhubungan dengan pertanian. Negara agraris memiliki pengertian sebagai, suatunegara yang mengandalkan sektor pertanian sebagai salah satu pendorongpembangunan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengertianlainnya adalah suatu negara yang mayoritas penduduknya bermata pencahariansebagai petani. Indonesia disebut negara agraris karena Indonesia memilikikeberagaman sumber daya alam pertanian yang berlimpah, yang merupakan salahsatu keunggulan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomiannasional.Sektor pertanian Indonesia memiliki peranan yang cukup penting dalamrangka meningkatkan perekonomian nasional. Peranan tersebut adalah mampumenyerap banyak tenaga kerja, penghasil devisa negara, dan penyumbangpendapatan nasional. Selain itu sektor pertanian yang berada di negaraberkembang seperti Indonesia merupakan salah satu sektor yang sangat pentingdalam penyediaan kebutuhan pangan nasional. Peranan penting sektor pertanianIndonesia juga dapat dilihat dari neraca perdagangan dan neraca diperolehdarihasil-hasil

2pertanian yang di ekspor ke luar negeri atau pasar internasional, serta adanyasubtitusi impor.Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang menganut sistemperekonomian terbuka kecil, artinya terdapat perdagangan internasional yaitumelakukan ekspor tetapi bukan sebagai pembuat harga (price maker) sehinggatidak terlepas dari perdagangan luar negeri. Negara yang melakukan perdaganganluar negeri dapat meningkatkan pendapatannya dengan mengekspor bahan bakumentah, barang setengah jadi, maupun barang yang sudah jadi atau langsungpakai (Irma Komalasari). Ekspor Indonesia dibagi menjadi dua kategori, yaituekspor migas dan non migas. Ekspor non migas mendominasi perdagangan luarnegeri Indonesia. Nilai ekspor non migas Indonesia setiap tahunnya mengalamipeningkatan. Pada tahun 2014 nilai ekspor non migas Indonesia adalah 145.960,8juta USD (Kementerian Perdagangan 2014). Tabel 1.1 dibawah menunjukan nilaiekspor non migas Indonesia yang meningkat setiap tahunnya.Tabel 1.1Nilai Ekspor Non migas Juta US SektorPertanianIndustriPertambanganLain-lainTotal non 29,526.712,6 34.652,09,913,0129.739,5 822.850,010,3145.960,8Sumber : Kementerian Perdagangan, 2014Tabel 1.1 menunjukkan ekspor non migas Indonesia. Ekspor non migasterdiri dari sektor pertanian, sektor industri, sektor pertambangan dan lain-lain.Pada Tabel 1.1 sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki kontribusi

3cukup besar terhadap pendapatan nasional berupa produk dometik bruto (PDB).Sektor pertanian melalui subsektor tanaman bahan pangan dan tanamanperkebunan memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap PDB setiaptahunnya. Dua subsektor tersebut, yaitu subsektor tanaman bahan pangan dantanaman perkebunan memiliki kontribusi yang terus meningkat.Tabel 1.2 menunjukan kontribusi subsektor tanaman bahan pangan dantanaman perkebunan dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Pada tahun 2010subsektor tanaman bahan pangan dan tanaman perkebunan berkontribusi sebesar618.425,6 miliar rupiah. Pada tahun 2011 kontribusi dua subsektor tersebutmeningkat menjadi 683.677,1 miliar rupiah, peningkatan tersebut berlanjut padatahun-tahun berikutnya yaitu tahun 2012 meningkat menjadi 737.458,9 miliarrupiah, tahun 2013 meningkat menjadi 796.647,1 miliar rupiah dan tahun 2014meningkat menjadi 861.259,2 miliar rupiah (Badan Pusat Statistik 2010-2014).Tabel 1.2Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga BerlakuMenurut Lapangan Usaha (Subsektor Tanaman Bahan pangan &Tanaman Perkebunan) 2010-2014 Miliar RupiahSubsektorTanaman Bahan PanganTanaman PerkebunanTotal2010482 377.1136 048.5618 425.62011529 967.8153 709.3683 677.12012574 916.3162 542.6737 458.92013621 832.7174 638.4796 471.12014668 337.7192 921.5861 259.2Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014 diolahPada Tabel 1.2 menunjukan bahwa salah satu subsektor pertanian yangmemiliki peranan penting bagi peningkatan perekonomian nasional sangat

4penting peranannya, karena nilai ekspor komoditi subsektor perkebunan nasionallebih tinggi dari nilai impor komoditi perkebunan dari pasar internasional. Selainitu subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor pada sektor pertanianyang mempunyai kontribusi dominan terhadap nilai ekspor dalam neracaperdagangan Indonesia. Nilai ekspor subsektor perkebunan pada tahun 2013hingga bulan Desember mencapai 2.171 Juta USD (Kementerian Pertanian 2013).Kondisi demikian merupakan hal yang baik bagi sektor pertanian untukmenutupi devisa yang dikeluarkan untuk biaya impor komoditas pertanianlainnya, baik tanaman bahan pangan, maupun peternakan (Siregar 2008). Sepertipada Tabel 1.2, pentingnya subsektor perkebunan bagi peningkatan perekonomiannasional dapat dilihat dari besarnya sumbangan subsektor perkebunan terhadapPDB Indonesia menurut lapangan usaha sektor pertanian yang terus meningkatpada kurun waktu lima tahun terakhir ini. Pada Tabel 1.3 menunjukan kontribusisubsektor perkebunan terhadap produk domestik bruto Indonesia menurutlapangan usaha sektor pertanian pada tahun 2010 sampai dengan 2014.Tabel 1.3Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut LapanganUsaha (Sektor Pertanian) 2010-2014( persen)SubsektorTanaman BahanPanganTanaman 424Sumber :Badan Pusat Statistik, 2014

5Walaupun subsektor perkebunan tidak menjadi penyumbang terbesarterhadap produk domestik bruto Indonesia, akan tetapi kontribusi subsektortanaman perkebunan mempunyai persentase terbesar ketiga setelah tanamanbahan pangan dan perikanan. Pada tahun 2010 kontribusi subsektor tanamanperkebunan sebesar 14 persen. Persentase tersebut tidak mengalami perubahanpada tahun 2011dan 2012. Pada tahun 2011 dan 2012 kontribusi tanamanperkebunan adalah sebesar 14 persen. Pada kurun waktu dua tahun terakhir inikontribusi subsektor tanaman perkebunan mengalami penurunan sebesar 1persen.Pada tahun 2013 dan 2014 kontribusi subsektor tanaman perkebunan adalahsebesar 13 persen (Badan Pusat Statistik 2010-2014).Salah satu komoditi ekspor subsektor perkebunan yang memegangperanan penting adalah biji kopi. Biji kopi merupakan komoditi unggulanIndonesia dan merupakan sumber devisa, penyedia lapangan kerja dan sebagaisumber pendapatan bagi petani dan pelaku ekonomi lainnya yang berhubungandengan pembudidayaan, pengolahan, dan pemasaran biji kopi, khususnya didaerah-daerah penghasil kopi terbesar seperti Sumatera Selatan, Lampung,Sumatera Utara, dan Jawa Timur (Turnip 2002).Tabel 1.4Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perkebunan KomoditasUnggulan 2008-2013Komoditi PerkebunanKelapaKelapa 2,026,9721,475,570Penyerapan Tenaga Kereja200920102011 2012*7,172,507 7,043,369 6,956,998 7,091,8013,276,168 3,375,398 3,651,636 3,701,3212,276,470 2,293,130 2,310,169 2,303,3601,971,578 1,940,684 1,929,459 2,047,2731,551,615 1,661,139 1,701,958 11,705,641

6Cengkeh1,081,362 1,067,959 1,060,877 1,064,030 1,065,143 1,065,141Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan (Mei 2015)Kontribusi subsektor perkebunan terhadap penyerapan tenaga kerja dapatkita lihat pada tabel 1.4. Terdapat enam komoditi unggulan dalam subsektorperkebunan, komoditi tersebut antara lain : Kelapa, kelapa sawit, karet, kopi,kakao dan cengkeh. Pada kurun waktu 2008-2013 penyerapan jumlah tenaga kerjatertinggi berada di perkebunan kelapa. Jumlah tenaga kerja yang bekerja diperkebunan kelapa pada tahun 2013 mencapai 7.026.825 orang. Angka tersebutmenjadikan perkebunan kopi sebagai salah satu komoditi unggulan yangmenyerap paling banyak tenaga kerja di Indonesia. Sedangkan untuk penyerapantenaga kerja paling rendah berada di perkebunan cengkeh. Pada tahun 2013jumlah tenaga kerja yang bekerja di perkebunan cengkeh mencapai 1.065.141orang yang merupakan angka terendah jika dibandingkan dengan komoditiunggulan lain (Direktorat Jenderal Perkebunan 2015).Untuk perkebunan kopi, jumlah tenaga kerja yang bekerja di perkebunankopi mencapai 1.978.891 orang pada tahun 2013. Dengan jumlah tenaga kerjatersebut menjadikan komoditi biji kopi sebagai komoditi yang menyerap tenagakerja terbanyak keempat setelah komoditi unggulan kelapa, kelapa sawit, dankaret. Penjelasan diatas menunjukan bahwa komoditi biji kopi merupakan salahsatu sumber utama pendapatan masyarakat Indonesia, dan merupakan salah satukomoditi unggulan subsektor perkebunan yang cukup penting dalam penyerapantenaga kerja di Indonesia. Selain itu komoditi biji kopi juga memiliki peran yangcukup penting bagi orang-orang yang memiliki usaha atau bisnis yangberhubungan dengan komoditi biji kopi itu sendiri.

7Selain itu Indonesia merupakan salah satu penghasil biji kopi terbesar didunia. Terdapatbeberapa negara penghasil biji kopi terbesar lainnya sepertiBrazil, Vietnam dan Columbia. Brazil merupakan penghasil kopi terbesar yangmenjadikan Brazil berada di posisi pertama penghasil kopi diantara keempatnegara diatas. Pada tahun 2014 Brazil menghasilkan 45.342 ribu bags biji kopi.Posisi kedua penghasil kopi terbesar di dunia adalah Vietnam yang menghasilkan27.500 ribu bags biji kopi pada tahun 2014. Posisi ketiga penghasil kopi terbesardi dunia adalah Columbia yang menghasilkan 12.500 ribu bags pada tahun 2014.Akan tetapi pada tahun 2012 posisi ketiga sempat diisi oleh Indonesia denganmenghasilkan 13.048 ribu bags. Indonesia berada di posisi keempat sebagaipenghasil kopi terbesar dengan menghasilkan biji kopi sebesar 9.000 ribu bagspada tahun 2014 (ICO 2015).Gambar 1.1Penghasil Kopi Terbesar di Dunia Tahun 2012-2014(000 umbia20,000Indonesia10,000020122013Sumber : International Coffee Organization2014

8Gambar 1.1 menunjukan bahwa produksi biji kopi Indonesia mengalamifluktuasi setiap tahunnya. Sumber produksi biji kopi di Indonesia dapat dibagi duajenis. Pertama adalah produksi biji kopi perkebunan rakyat dan kedua adalahproduksi biji kopi perkebunan besar negara. Perkebunan rakyat adalah perkebunanyang dikelola oleh rakyat atau yang termasuk dalam usaha kecil. Sedangkanperkebunan besar adalah perkebunan yang dikelola secara komersil dan berbadanhukum. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir produksi biji kopi Indonesia ratarata mengalami peningkatan, hanya satu kali terjadi penurunan produksi.Produksi biji kopi Indonesia tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar698,8 ribu ton, sedangkan produksi biji kopi terendah terjadi pada tahun 2011sebesar 638,6 ribu ton. Penurunan ini terjadi pada dua sumber perkebunan, yaituperkebunan rakyat dan perkebunan besar. Akan tetapi produksi biji kopi Indonesiakembali meningkat pada tahun 2012 dan 2013 (Badan Pusat Statistik 2014).Tabel 1.5Jumlah Produksi Kopi Indonesia Tahun 2009-2013 (000 ton)Tahun20092010201120122013Produksi KopiRakyat Indonesia653,9657,9616,4661,8669,1Produksi KopiPerkebunanTotal Produksi Kopi IndonesiaBesar 98,9Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014, diolahSelain cara berkebun atau cara bertani biji kopi yang baik dan benar,terdapat satu faktor penting yang dapat mendorong peningkatan produksi biji kopiIndonesia. Faktor tersebut adalah luas lahan perkebunan. Jumlah luas lahan yang

9luas dan banyak diharapkan akan meningkatkan produksi biji kopi Indonesia.Dengan meningkatnya produksi biji kopi Indonesia, diharapkan dapat memenuhikebutuhan kopi nasional maupun memenuhi ke

terdapat 2 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ekspor biji kopi Indonesia ke pasar internasional. Hasil analisis dalam penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai salah satu acuan dalam pengambilan kebijakan ekspor biji kopi Indonesia. Kata kunci : Ekspor biji kopi, Luas areal perkebunan biji kopi, Exchange rate, ECM

Related Documents:

Skripsi yang berjudul ―Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat untuk Menabung (Studi Kasus pada Nasabah BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo)‖ menggunakan Penelitian Kuantitatif untuk menjawab Rumusan Masalah mengenai Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi minat dan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat.

mempengaruhi pemilihan tersebut. Faktor yang mempengaruhi pilihan tersebut adalah faktor finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Penelitian yang dilakukan oleh Chan (2012) menemukan terdapat 8 faktor yang mempengaruhi seseorang memilih karir sebagai akuntan publik tidak

Dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan sekolah, faktor sekolah mempunyai pengaruh paling besar kemudian diikuti oleh faktor lokasi dan paling kecil pengaruhnya adalah faktor ekonomi. Sementara berdasarkan hasil analisis statistik Crosstab diketahui bahwa terdapat hubungan

akan di riview yang telah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. E. Pembahasan 1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakteraturan Siklus Menstruasi berdasarkan hasil analisis Chi Square Analisis faktor – faktor yang mempengaru

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Alauddin, Makassar. Masruron, Muhammad. 2020. Analisis Data Kuantitatif. Malang: Edulitera. Nasution, Dito Aditia Darma dan Br. Barus, Mika Debora. 2019. Analisis Faktor-

Astuti, Anita.2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga”.Jurnal Akuntansi Vol III No.2. Aulia, Ulva.2016.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiwsa Akuntansi Di Kota

pengurusan masa (min 4.02) dan diikuti oleh faktor kewangan (min 3.69), faktor persekitaran pembelajaran (min 3.03) dan akhir sekali faktor persekitaran pekerjaan (2.56). Ujian-T menunjukkan tidak terdapat perbezaan yang signifikan antara faktor-faktor stres yang mempengaruhi stres berdasarkan jantina dan status perkahwinan.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI . Mempengaruhi Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah". Tesis ini bertujuan untuk menganalisis besaran pengaruh . Hasil Model Pengukuran (Outer Model) . 100 2. Hasil .